Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai
nikmat,sehingga aktifitas hidup kita selalu membawa berkah,baik di kehidupan
dunia maupun akhir kelak,sehingga semua cita-cita dan harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan bermanfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen sertat
eman-teman sekalian yang telah membantu dan mendukung sehingga makalah ini
dapat terselesaikan pada waktu yang telah di tentukan.
Dalam makalah ini menjelaskan sedikit “Pengertian Ulumul Qur’an,
Ruang lingkup Ulumul Qur’an, sejarah pertumbuhan dan perkembangan,dan serta
urgensi mempelajari Ulumul Qur’an”
Makalah ini,tentunya masih jauh dari kesempurnaan,karena penulis juga
masih dalam tahap pembelajaran.Oleh karena itu arahan, koneksi dan saran,sangat
penulis harapkan.semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.

Samarinda, 06 September 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. i

Daftar Isi ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pngertian Ulumul Qur’an ...................................................................................... 3


B. Ruang lingkup Ulumul Qur’an ............................................................................. 5
C. Sejarah pertumbuhan dan perkembangan Ulumul Qur’an .................................... 6
D. Urgensi mempelajari Ulumul Qur’an.................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 11

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan sumber pertama dan utama dalam ajaran


islam, sebagai panduan hidup umat islam,Al-Qur’an memiliki prinsip-
prinsip ajaran yang sempurna dan universal. Konsekuensi logis dari
pengakuan dan kenyakinan tersebut. Pesan-pesan yang terkandung di
dalamnya berlaku dan relevan sepanjang zaman.
Al-Qur’an telah membuktikan sebagai sesuatu yang mampu
menciptakan peradaban dan tradisi menulis yang sangat tinggi. Dari Al-
Qur’an telah dilahirkan berbagai karya dan produk. Semua ini muncul
karena adanya kebenaran dan keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah firman
Allah (Kalamullah) dan kitab suci umat islam. Sejak pewahyuannya
hingga kini, Al-Qur’an telah menuangkan keilmuan yang teramat luas.
Perjalanan tafsir dan ilmu tafsir yang diawali sejak penerimaan ketuhanan
“Al-Qur’an oleh Nabi Muhammad SAW. Kemudian penyampainnya
kepada generasi pertama islam yang telah menghapal dan merekamnya,
hingga stabilisasi pada abad ke-3 H/9 M dan pada abad ke-4 H/10 M.
Dalam upaya memahami al-qur’an baik secara tekstual atau
kontekstualnya diperlukan pemahaman tentang ulumul qur’an, penulisan
ulumul qur’an itu mulai ada.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah


dikemukakan di atas, maka permasalahan yang akan menjadi pembahasan
dalam makalah ini yaitu :
permasalahan yang akan menjadi pembahasan dalam makalah ini yaitu :
1. Pengertian Ulumul Qur’an ?
2. Bagaimana perkembangan Ulumul al-Qur’an ?

1
3. Ruang lingkup pembahasan Ulumul al-Qur’an ?
4. Bagaimana perkembangan Ulumul Qur’an dan urgensi
mempelajarinya ?
5. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Ulumul Qur’an ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Ulumul Qur’an
2. Memahami objek pembahasan Ulumul Qur’an
3. Mengetahui sejarah perkembangan Ulumul Qur’an

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ulumul Qur’an


Ulumul Qur’an terdiri atas dua kata: ulum dan al-Qur’an. Ulum
(‫ )علوم‬adalah jamak dari kata tunggal ilm (‫)علم‬, yang secara harfiah berarti
ilmu. Sedangkan al-Qur’an adalah nama bagi kitab Allah yang diturunkan
kepada nabi Muhammad saw. Dengan demikian, maka secara harfiah kata
‘ulumul qur’an’ dapat diartikan sebagai ilmu-ilmu al-Qur’an.
1. Pengertian Ulumul
Secara etimologi, kata Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab
yang terdiri dari dua kata, yaitu “Ulum” dan Al-Qur’an. Kata ulum adalah
bentuk jamak dari kata “ilmu” yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang
disandarkan pada Al-Qur’an telah memberikan pengertian bahwa ilmu ini
merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-
Qur’an, baik dari segi keberadaannya sebagai Al-Qur’an maupun dari segi
pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnya.
2. Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi kata al-Qur’an merupakan mashdar dari kata
qaraa yang maknanya sama dengan kata qiraah yang berarti bacaan,
kemudian diberi makna sebagai isim maful yaitu maqru yang artinya ‘yang
dibaca’. Pemaknaan ini sebagaimana diisyaratkan dari QS. al-‘Alaq yang
merupakan perintah kepada umat manusia untuk membaca (iqra),
penamaannya termasuk katagori ‘tasmiyah al-maful bil mashdar’
(penamaan isim maful dengan mashdar). Penamaan ini merujuk pada QS
al-Qiyamah (75) ayat 17-18 yang terjemahannya: 17.“Sesungguhnya atas
tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya”. 18. “Apabila Kami telah selesai membacakannya
maka ikutilah bacaannya itu”
Dari segi terminologinya al-Qur’an di definisikan para pakar ushul
fiqih, fiqih dan bahasa Arab adalah sebagai “Kalam Allah yang diturunkan

3
kepada Nabi Muhammad SAW. Yang lapazh-lafazhnya mengandung
mukjijat, membacanya mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara
mutawatir, dan yang ditulis pada mushaf, mulai dari surat al-Fatihah (1)
sampai akhir surat an-Nas (114)”
Definisi al-Quran yang dikemukakan para ulama yang maknanya
mampu membedakan dengan definisi yang lain adalah :
‫القرآن هو كالم هللا المنزل على محمد عليه السالم المتعبد بتالوته‬
Terjemahannya: “Qur’an adalah kalam atau firman Allah yang
diturunkan kepada Muhamad saw. Yang pembacanya merupakan suatu
ibadah.”
3. Pengertian Ulumul Qur’an
Kata ulum jamak dari kata i`lmu. I`lmu berarti al-fahmu wal idrak
“paham dan menguasai”. Kemudian arti kata ini berubah menjadi
permasalahan yang beraneka ragam yang disusun secara ilmiah. Jadi, yang
dimaksud dengan U`luumul Qu`ran ialah ilmu yang membahas masalah-
masalah yang berhubungan dengan Al-Quran dari segi asbabun nuzuul
"sebab-sebab turunnya Al-Qur`an", pengumpulan dan penertiban Qur`an,
pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah, An-Nasikh wal
mansukh, Al-Muhkam wal Mutasyaabih dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan Qur`an. Terkadang ilmu ini dinamakan juga ushuulu
tafsir (dasar-dasar tafsir) karena yang dibahas berkaitan dengan beberapa
masalah yang harus diketahui oleh seorang Mufassir sebagai sandaran
dalam menafsirkan Qur`an. Secara istilah,,para ulama telah merumuskan
berbagai definisi Ulumul Qur’an :
a. Al-Zarqani merumuskan pengertian Ulumul Qur’an sebagai: beberapa
pembahasan yang berhubungan dengan AL-Qur’an al-Karim, dari segi
turunnya, urut-urutannya, pengumpulannya, penulisannya, bacaannya,
penafsirannya, kemukjizatannya, nasikh dan mansukhnya, penolakan
hal-hal yang bisa menimbulkan keraguan terhadapnya, dan sebagainya.
b. Manna’ al- Qathan memberikan defenisi bahwa Ulumul Qur’an adalah
ilmu yang mencakup pembahasan-pembahasan yang berhubungan

4
dengan Al-Qur’an, dari segi pengetahuan tentang sebab-sebab
turunnya, pengumpulan Al- Qur’an dan urut-urutannya, pengetahuan
tentang ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah, hal –hal lain yang ada
hubungannya dengan al-Qur’an.
c. Menurut T.M Hasbi As-Shiddiqie:
‘Ulumul Qur’an ialah pembahasan-pembahasan yang berhubungan
dengan Al-Qur’an, dari segi nuzulnya, tertibnya, mengumpulnya,
menulisnya, membacanya dan menafsirkannya, I’jaznya, nasikh
mansukhnya, menolak syubhat-syubhat yang dihadapkan kepadanya.
Jadi, dari definisi-definisi Ulumul Qur’an tersebut di atas, kita
dapat megambil kesimpulan bahwa Ulumul Qur’an adalah suatu ilmu
yang lengkap dan mencakup semua ilmu yang ada hubungannya
dengan al-Qur’an baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti tafsir, maupun
berupa ilmu-ilmu bahasa Arab seperti ilmu I’rab al-Qur’an.

B. Ruang lingkup Ulumul Qur’an


Berdasarkan pengertian ‘Ulum AL-Qur’an di atas dapat dipahami
tentang ruang lingkup Ulum Al-Qur’an, yaitu semua ilmu yang
berhubungan dengan Al-Qur’an berupa ilmu agama dan ilmu ‘Ibrab Al-
Qur’an. Bahkan As-Suyuthi sebagaimana dikutip oleh Ahmad Syadali
memperluasnya sehingga memasukkan kedokteran, ilmu ukur, astronomi
dan sebagainya ke dalam pembahasan ‘Ulumul Qur’an.
Namun As-Shiddiqie sebagaimana yang dikutip oleh Ramli Abdul
Wahid mengatakan bahwa segala macam pembahasan ‘Ulumul Qur’an
kembali kepada beberapa pokok persoalan sebagai berikut:
1. Persoalan Nuzul, ayat-ayat Makiyah atau Madaniyah, sebab turun ayat,
yang mula-mula turun dan yang terakhir turun, yang berulang-ulang
turun, yang turun terpisah pisah, dan yang turun sekaligus.
2. Persoalan sanad, meliputi hal-hal yang berhubungan dengan sanad yang
muthawatir, yang ahad, yang Syaz, bentuk-bentuk Qirat, para periwayat
dan penghafal Al-Qur’an dan cara tahammul ( penerimaan riwayatnya)

5
3. Persoalan adad Qiraat, masalah waqaf (berhenti), ibtida’ (cara
memulai), imalah( cara memanjangkan) takhfif Hazah (cara
meringankan Hamzah), idgham (memasukkan bunyi huruf nun mati ke
dalam huruf sesudahnya)
4. Persoalan yang menyangkut lafal Al-Qur’an yaitu Gharib (pelik),
Mu’rab (menerima perubahan akhir kata), majaz (metafora), musytarak,
muradif (sinonim), isti’arah (metaphor), tasybih (penyerupaan).
5. Persoalan makna al-Qur’an yang berhubungan dengan hukum yaitu
ayat yang bermakna umum yang dikhususkan oleh sunnah, yang nash,
yang zhahir, yang mujmal (global), yang munfashal (yang terinci), yang
manthuq (makna yang berdasarkan pengutaraan), nasikh mansukh,
mutlaq (tidak terbatas) dan muqayyad (terbatas) dan lain sebagainya
6. Persoalan makna Al-Qur’an yang berhubungan dengan lafal fashl
(pisah), washal (berhubungan), ijaz (singkat), ithnab (panjang)
musawah (sama) dan qashr (pendek).

C. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Ulumul Qur’an


Ulumul Qur’an merupakan ilmu yang melalui proses pertumbuhan dan
perkembangan yang panjang. Sejarah pertumbuhan dan perkembangan
Ulumul Qur’an dapat diabgi dalam beberapa fase, yaitu :
1. Masa Rasulullah ( Muhammad SAW )
Malaikat jibril turun menemui Nabi Muhammad saw di gua hira
dengan membawa wahyu dari Allah swt. (sebagian dari surat al’Alaq),
kemudian Nabi pulang ke rumahnya dan menemui istrinya, Siti Khadijah
Nabi memberitahukan peristiwa yang dialami di dalam gua, dan beliau
membacakan kepada Khadijah ayat-ayat yang dihafalnya. Ketika Allah
Swt memerintahkan Nabi Muhammad SAW,agar melaksanakan secara
terang-terangan terhadap apa yang di perintahkan, agar mempublikasikan
da’wah islam, maka Nabi melaksanakan perintah tersebut. Kemudian
beliau mengajak umat manusia untuk masuk islam, yakni menerima islam
sebagai agamanya dan juga menerima Al-Qur’an.

6
Dengan demikian, kita dapat mengetahui bahwa Ulumul Qur’an
telah tumbuh sejak waktu permulaan berkembangnya agama islam. Hal ini
dikarenakan adanya penghafalan, penyalinan,dan penafsiran,yang
kesemuanya termasuk ilmu-ilmu Al-Qur’an yang sangat penting akan
tetapi istilah Ulumul Qur’an belum di kenal pada masa ini dan belum di
bukukan.
1. Masa sahabat
Pada masa sahabat dalam pembelajaran Al-Qur’an ( Ulumul
Qur’an ) sangat baik secara lisan walaupun pada masa itu Al-Qur’an
belum di bukukan. Hal ini di karenakan adanya sebab-sebab tertentu,
antara lain:
a. Apabila ada masalah dalam memahami al-qur’an mereka langsung
menanyakan pada Rasulullah
b. Mayoritas para sahabat adalah ummi (Tidak bisa membaca al-qur’an)
c. Alat-alat tulis tidak banyak terdapat dikalangan mereka
d. Rasulullah melarang mereka untuk menulis al-qur’an, karena
dikhawatirkan al-qur’an akan bercampur dengan yang lain.
Para kepemimpinan usman, karena wilayah kekuasaan islam telah
tersebar luas, maka untuk menjaga kemurnian al-qur’an tidak bisa dengan
hafalan saja. Oleh karena itu, khalifah usman mempelopori pengumpulan
dianggap sebagai peletak dasar ilmu Rasm Al-Qur’an.
Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, beliau mempunyai
perhatian yang besar terhadap orang-orang asing yang suka menodai
kemurnian bahasa arab, beliau khawatir akan terjadinya kerusakan bahasa
arab, untuk itu beliau memerintahkan sahabat aswad al-Dauli untuk
membuat sebagian kaidah-kaidah guna memelihara kemurnian bahasa arab
sebagai bahasa al-qur’an dengan usaha ini khalifah Ali dianggap sebagai
peletak dasar Ilmu Nahwu atau Ilmu I’rab Al-Quran.
2. Masa Tabi’in
Ketika wilayah islam telah tersebar luas, para sahabat juga telah
tersebar ke berbagai negeri yang telah masuk wilayah islam. Mereka

7
mengajari penduduknya membaca al-qur’an, memberikan penafsiran
secara benar dan menyebarkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
Al-Qur’an.
Dari perkembangan ini muncullah lembaha-lembaga kajian, yang
lazim disebut madrasah at-Tafsirdan banyak sekali jumlahnya. Akan
tetapi hanya tiga yang terkenal ; Madrasah Ibnu Abbas di Mekkah,
Madrasah Ubay bin Thawus , dan Atha bin Abu Rabah. Madrasah Ubay
bin Ka’ab di Madinah, Ubay bin Ka’ab termasuk salah seorang penulis
wahyu, imam para ahli Qira’at murid-muridnya yang terkenal diantaranya
adalah Zaid bin Aslam, Abu al-Aliyah ar Rayayahi, Muhammad bin Ka’ab
al-Qarzhi. Madrasah Abdullah bin Mas’ud di Kufah, orang yang berani
membaca Al-Qur’an dengan suara nyaring di Mekkah setelah Rasullah
saw, adalah Ibnu Mas’ud dan mendengarkannya kepada suku quraisy,
murid-murid beliau yang terkenal adalah alqamah bin qais masruq bin al-
ajda, amir as-sya’bi amru bin syirhabil dan abu Abdurrahman as-salami.
Para tabi’in tersebut merupakan tokoh-tokoh yang meletakkan
dasar-dasar ilmu tafsir, seperti : ilmu Gharib Al-qur’an ilmu asbab al-
nuzul, nasikh mansukh, ilmu makkiyah dan madaniyah dan lain-lain.
Proses penyampaian ilmu pada masa ini masih seperti penyampaian al-
qur’an yaitu melalui periwayatan.
3. Masa Kodifikasi
Setelah dirintis dasar-dasar ulumul qur’an maka para mufassir
mulai melakukan kodifikasi/penulisan ulum al-qur’an tetapi sebelum itu,
terlebih dahulu mereka melakukan pembukuan tafsir al-qur’an. Sebab
tafsir al-qur’an dianggap sebagai induk dari ilmu-ilmu al-qur’an yang lain.
Orang-orang yang pertama melakukan penyusunan ini adalah : Yazid bin
Harun as-Salami ( 117 H), Syu’bah bin al-hajja (160 H), waki bin al-
jarrah (197 H), dan lain-lain. Setelah itu muncul penafsir-penafsir yang
masyhur seperti : ibnu majah ( 273 H ), ibnu jarir at-thabari (310 H). abu
bakar bin al-mundzir an-naisaburi (318 H), ibnu abi hatim (327 H) dan
ibnu hibbn (369 H) dan lain-lain.

8
Para ulama pada masa kini banyak yang menyusun kitab-kitab
yang membahas ilmu-ilmu selain ilmu tafsir, dimana sebagian ada yang
sampai kepada kita dan sebagian yang lain raib entah kemana.

D. Urgensi mempelajari Ulumul Qur’an

Ulumul quran sebagai dari ilmu yang memiliki koelasi positif


dengan al-Quran memiliki urgensi yang sangat penting untuk
mempelajarinya, diantaranya adalah :

1. Untuk memahami kandungan kalamullah yaitu al-Quran.


2. Untuk mengetahui cara dan gaya serta methode yang digunakan oleh
para musafir dalam menafsirkan al-Quran disertai dengan penjelasan
tentang tokoh-tokoh ahli tafsir kenamaan dan kelebihan-kelebihan
yang dimilikinya.
3. Untuk mengetahui persyarata-persyaratan dalam menafsirkan al-
Quran.

Oleh karena itu, dengan mempelajari ulumul quran seseorang


diharapkan dapat memahami, menafsirkan dan menerjemahkan al-quran
dan mempertahankan kesucian dan kebenaran al-Quran. Begitu pentingnya
mempelajari ulumul quran, sehingga az-Zarqoni mengibaratkan ulumul
quran, sebagai anak kunci bagi para mufasir sehingga sehingga Manna’
Khalil al-Qattan menyebutnya dengan istilah ushul tafsir (dasar-dasar
tafsir). Karena yang dikaji adalah yang berhubungan dengan persoalan-
persoalan yang harus diketahui oleh seoarang mufassir sebagai sandaran
dalam memahami makna-makna yang tersurat maupun yang tersirat dalam
al-Quran dan sebagai salah satu cara dalam menggali ajaran-ajaran yang
masih terpendam, menangkap isyarat-isyarat dan makna yang
tersembunyi, menafsirkan al-quran serta menjadikanya sebagai legislasi al-
Quran.

Pembahasan tentang ulumul quran adalah meliputi semua ilmu


yang berkaitan dengan al-Quran itu sendiri, yaitu berupa ilmu tentang
asbabun nuzul, urutan-urutan pengumpulanya, penulisanya, qiraatnya,
tafsirnya, kemukjizatanya, nasikh dan manshuknya, ayat-ayat makiyah dan
madaniyah, ayat muhkam dan mutasyabih, ilmu gharib al-Quran, ilmu
bada’ al-Quran, ilmu tansabul ayat al-Quran, aqsam al-quran, amtsal al-
Quran, ilmu jidal al-Quran, ilmu adabul tilawah al-Quan dan sebagainya.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disebutkan dapat di simpulkan bahwa
secara terminology, Ulumul Qur’an adalah kumpulan sejumlah ilmu yang
berhubungan dengan al-qur’an yang mempunyai ruanh lingkup
pembahasan yang luas. Pertumbuhan dan perkembangannya Ulumul
Qur’an menjelma menjadi suatu disiplin ilmu melalui proses secara
bertahap dan sesuai dengan kebutuhan untuk membenahi al-qur’an dari
segi keberadaan dan pemahamannya. Jadi al-qur’an adalah pedoman hidup
bagi manusia yang disajikan dengan status yang tinggi. Kitab suci ini
sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia semenjak al-qur’an
diturunkan, terutama terhadap ilmu pengetahuan, peradaban serta akhlak
manusia.
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan,
harapan kami dengan adanya tulisan ini bisa menjadikan kita untuk lebih
menyadari bahwa agama islam memiliki khazanah keilmuan yang sangat
dalam untuk mengembangkan potensi yang ada di alam ini dan merupakan
langkah awal untuk membuka cakrawala keilmuan kita, agar kita menjadi
seorang muslim yang bijak sekaligus intelek. Serta dengan harapan dapat
bermanfaat dan bisa difahami oleh para pembaca. Kritik dan saran sangat
kami harapkan dapat bermanfaat dan bisa di fahami oleh para pembaca.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca. Apabila ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/4084746/ULUMUL-QURAN-DAN-
PERKEMBANGANNYA

https://mahmud09-kumpulanmakalah.blogsopt.com/2017/12/sejarah-
pertumbuhan-dan-perkembangan.html?m=1

https://kuliahtanyaaja.blogspot.com/2016/05/urgensi-mempelajari-ulumul-
quran.html?=1

11
12

Anda mungkin juga menyukai