Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR AL-QURAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Study Quran
Dosen Pengampu : Ahmad Farih Dzaky, S.Th.I, M.Ag,

Disusun oleh :
Munjiatun (2210101430)
Siti Anisa (2210101329)

FAKULTAS USHULUDDIN
IAI KHOZINATUN ULUM BLORA
TAHUN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR
Dalam nama Allah, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, utusan Allah yang menjadi penjelmaan Al-Quran, petunjuk bagi
umat manusia. Makalah ini mempersembahkan sebuah eksplorasi mendalam tentang
struktur yang mengagumkan dari Al-Quran, kitab suci umat Islam.
Al-Quran, selain sebagai pedoman spiritual, juga merupakan sebuah karya
sastra yang memikat. Keindahan dan keunggulan strukturnya telah menjadi pusat
perhatian para cendekiawan dan peminat ilmu sepanjang zaman. Dalam makalah ini,
kami berusaha untuk menjelaskan dan menggali keunikan struktur Al-Quran dari
berbagai perspektif. Kami merenungkan tentang susunan ayat, pembagian surah,
repetisi yang bermakna, serta aspek-aspek linguistik dan keterkaitannya dengan
penghayatan spiritual.
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang keajaiban struktur Al-Quran, sekaligus menginspirasi
pembaca untuk menelusuri kekayaan ilmu dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan manfaat dan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata,
segala kekurangan dalam makalah ini mohon dimaklumi, dan kami terbuka untuk saran
dan masukan guna perbaikan di masa mendatang.

Blora, 22 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. ...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN. ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah. .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah. ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah. ................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN. ................................................................................. 3
2.1 Pengertian Ayat Dan Surat Dalam Al-Qur’an. .................................. 3
2.2 Jumlah Surat Dalam Al-Qur’an. ....................................................... 5
2.3 Nama Surat Dalam Al-Qur’an. ......................................................... 8
BAB 3 PENUTUP. ........................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan. ...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA. ...................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, merupakan panduan utama yang
dianggap sebagai wahyu ilahi yang diterima oleh Nabi Muhammad (S.A.W) dari
Allah SWT. Al-Qur'an adalah landasan bagi keyakinan, hukum, moralitas, dan
pedoman bagi umat Muslim dalam kehidupan mereka. Salah satu aspek yang
menarik dari Al-Qur'an adalah strukturnya yang unik dan mendalam.1
Struktur Al-Qur'an tidak hanya terdiri dari urutan surah dan ayat, tetapi
juga memiliki susunan yang menunjukkan kebijaksanaan, keharmonisan, dan
kekonsistenan yang mendalam. Al-Qur'an terdiri dari 114 surah (bab) yang terbagi
menjadi lebih dari 6.000 ayat (ayat). Susunan surah dalam Al-Qur'an tidaklah acak;
ada pertimbangan yang mendalam di balik urutan dan penyusunan setiap surah
serta ayatnya.2
Setiap surah dalam Al-Qur'an memiliki tema, pesan, dan gaya bahasa yang
unik. Terdapat surah-surah yang panjang dengan hukum, kisah-kisah, dan ajaran-
ajaran yang mendalam, sementara surah lainnya mungkin lebih pendek namun
mengandung pesan yang kuat. Susunan surah juga mengandung kekhususan
tersendiri yang berhubungan dengan masa wahyu dan situasi pada saat itu.3
Selain itu, Al-Qur'an juga memiliki struktur bahasa Arab yang sangat indah
dan bervariasi. Penggunaan berbagai gaya bahasa, seperti balaghah (keindahan dan
keterampilan bahasa), i'jaz (ketidakmampuan manusia untuk menandingi
keunggulan bahasanya), dan fasih (kefasihan bahasa) menambah keunikan dari
segi struktur bahasa Al-Qur'an.4

1
Al-Asr, Ibrahim. (2005). The Miracles of the Qur'an. Dar Al-Manarah.
2
Al-Qurtubi, Imam Al-Qurtubi. (2018). Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an. Dar al-Kotob al-Ilmiyah.
3
Ibn Kathir, Ismail. (2000). Tafsir Ibn Kathir. Dar-us-Salam Publications.
4
Al-Zarkashi, Badr al-Din Muhammad ibn Abd Allah. (2011). Al-Burhan fi 'Ulum al-Qur'an.
Dar al-Fikr.

1
Pemahaman mendalam tentang struktur Al-Qur'an tidak hanya
membutuhkan pengamatan terhadap aspek linguistik dan literer, tetapi juga
memerlukan pemahaman tentang konteks historis, kehidupan Nabi Muhammad
(S.A.W), serta sebab-sebab turunnya ayat-ayat tersebut. Studi terhadap struktur
Al-Qur'an merupakan bidang yang luas dan mendalam, melibatkan analisis
linguistik, literer, sejarah, dan teologis.5
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kita dapat mengetahui rumusan apa saja yang
akan dibahas yaitu sebagai berikut:
1. Pengertian Ayat dan Surat Dalam Al-Quran?
2. Jumlah Surat-surat dalam Al-Quran?
3. Nama-nama surat dalam Al-Quran dan merinci susunan dalam mushaf ?
4. Konsep tata tertib ayat dan surat yang bersifat Tauqify(ditentukan)
berdasarkan ijtihad ?
1.3 Tujuan Masalah
Dari rumusan msalah diatas, kita dapat menyimpulkan tujuan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Ayat dan Surat Dalam Al-Quran
2. Mengetahui Jumlah Surat-Surat Dalam Al-Quran
3. Mengetahui nama surat dalam Al-Quran dan merinci susunan dalam mushaf
4. Mengetahui tata tertib ayat dan surat yang bersifat Tauqify(ditentukan)
berdasarkan ijtihad

5
Rahman, Fazlur. (2009). Major Themes of the Qur'an. University of Chicago Press.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ayat Dan Surat Dalam Al-Quran
A. Pengertian Al-Quran
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan Allah
kepada rasulnya yang terakhir yaitu nabi Muhammad SAW sekaligus sebagai
mukjizat yang terbesar diantara mukjizat- mukjizat yang lain. Turunnya Al-
Qur’an dalam kurun waktu 23 tahun, dibagi menjadi dua fase. Pertama
diturunkan di Mekkah yang biasa disebut dengan ayat-ayat Makkiyah. Dan
yang kedua diturunkan di Madinah disebut dengan ayat-ayat Madaniyah.
(Muhammad Roihan Daulay, 2014).
Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan atau yang dibaca. Menurut
istilah, Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka yang ingin
mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab
dan merupakan mukjizat bagi rasul. Sebagian besar ayat-ayat Al- Qur’an
diturunkan di kota Mekah dan kota Madinah. Isi yang terkandung dalam Al-
Qur’an terdapat 6.236 ayat 114 surat dan 30 juz. (Rudiyanto, 2014).
Secara etimologis Al-Qur’an adalah mashdar (infinitif) dari qara-a--
yaqra-u—qirâ-atan—qur’â-nan yang berarti bacaan. Al- Qur’an dalam
pengertian bacaan ini misalnya terdapat dalam firman Allah SWT:

“Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di


dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai
membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu.” (Q.S. Al- Qiyâmah 75:17-18).

3
B. Pengenalan Ayat Al-Quran
Makna ayat dapat ditinjau dari dua segi, yaitu secara bahasa (etimologi)
dan secara istilah (terminologi). Secara bahasa, ayat dapat diartikan dalam
banyak makna. Diantaranya adalah mukjizat, tanda atau alamat, pelajaran atau
peringatan, suatu hal yang menakjubkan, kelompok atau kumpulan, dan bukti .
Secara istilah ayat diartikan sebagai sejumlah kalam Allah yang terdapat dalam
suatu surat Al-Qur’an. Sedangkan pengertian surah ditinjau dari sisi etimologi
adalah manzilah atau kedudukan. Dan surah secara terminologi berarti sejumlah
ayat Al-Qur’an yang mempunyai permulaan dan kesudahan.
Menurut pendapat jumhur ulama, pengelompokan ayat Al- Qur’an
dilakukan dengan cara tauqifi yang artinya adalah berdasarkan ketetapan nabi.
Argumen dari jumhur ulama tersebut seperti, kata (yaasin) dihitung sebagai ayat
sedangkan kata (thoosiin) bukan sebuah ayat. Dan kata (khaamimsinnqaf)
dihitung dua ayat sedangkan (kafha’mim’ainshad) dihitung satu ayat. Setiap
Jibril turun dengan membawa ayat-ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad,
sekaligus memberi petunjuk tentang urutan dan penempatan ayat-ayat tersebut
pada masing-masing suratnya. Kemudian Nabi Muhammad membacakannya
kepada para shahabat dan memerintahkan kepada para sekretaris wahyu untuk
menulis sesuai dengan urutan tempatnya pada masing- masing surat tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendapat yang paling kuat adalah ayat Al-
Qur’an ditertibkan hanya berdasarkan ketetapan Nabi Muhammad SAW.
C. Surah
Pengertian “surah” secara bahasa, bisa berarti tempat, kedudukan, dan
pagar. Pengertian surah secara istilah adalah sekumpulan ayat dalam Al-Qur’an
yang berdiri sendiri, yang mempunyai permulaan dan akhir.Al-Qur’an terdiri
atas 6.236 ayat yang terhimpun dalam 114 surah. Surah-surah dalam Al-Qur’an
panjangnya tidak sama. Surah terpanjang adalah Surah Al- Baqarah yang terdiri
atas 286 ayat dan surah terpendek adalah Surah Al-Kautsar yang terdiri atas 3
ayat.

4
Surah Al-Waqi’ah adalah surah ke-56 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri
atas 96 ayat dan termasuk golongan golongan surah Makkiyah. Surah yang
diturunkan sesudah surah Ta Ha ini dinamai dengan Al Waqi'ah (Hari Kiamat),
diambil dari perkataan Al Waqi'ah yang terdapat pada ayat pertama.Pokok-
pokok isinya:Huru hara di waktu terjadinya hari kiamat manusia diwaktu
berhisab terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan yang bersegera menjalankan
kebaikan, golongan kanan dan golongan yang celaka serta balasan yang
diperoleh oleh masing-masing golongan bantahan Allah terhadap keingkaran
orang yang mengingkari adanya Tuhan, hari berbangkit, dan adanya hisab Al-
Qur’an berasal dari Lauhul Mahfuz Dan lain-lain.
Surat Al-Waqi’ah adalah salah satu yang dikenal sebagai surat penuh
berkah. Keberkahannya mampu melenyapkan kemiskinan dan mendatangkan
rezeki bagi siapa saja yang membacanya dengan rutin.
2.2 Jumlah Surat-surat dalam Al-Quran
Al-Quran adalah kitab suci dalam agama Islam yang terdiri dari 114 surat
atau bab yang disusun secara tidak berurutan dalam beberapa bagian yang
disebut juz'. Surat-surat dalam Al-Quran bervariasi dalam hal panjangnya, mulai
dari yang pendek hingga yang panjang.
Setiap surat dalam Al-Quran memiliki keunikannya sendiri, baik dalam
tema, pesan, atau ajaran yang terkandung di dalamnya. Al-Quran dianggap
sebagai pedoman utama bagi umat Islam dan dihormati sebagai firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panduan hidup.
2.3 Nama Surat Dalam Al-Quran
Di dalam Al-Quran terdapat 114 surat, dan setiap surat memiliki susunan
ayat yang berbeda-beda. Berikut adalah nama-nama surat dalam Al-Quran
beserta jumlah ayat dan susunan dalam mushaf:

5
NO Surat NO Surat NO Surat
1 Al-Fatihah 7 Al-A'raf 13 Ar-Ra'd
2 Al-Baqarah 8 Al-Anfal 14 Ibrahim
3 Al-Imran 9 At-Tawbah 15 Al-Hijr
4 An-Nisa' 10 Yunus 16 An-Nahl
5 Al-Maidah 11 Hud 17 Al-Isra'
6 Al-An'am 12 Yusuf 18 Al-Kahf

NO Surat NO Surat NO Surat NO Surat


19 Maryam 25 Al-Furqan 31 Luqman 37 As-Saffat
20 Ta-Ha 26 Ash-Shu'ara' 32 As-Sajdah 38 Sad
21 Al-Anbiya' 27 An-Naml 33 Al-Ahzab 39 Az-Zumar
22 Al-Hajj 28 Al-Qasas 34 Saba' 40 Ghafir
23 Al-Mu'minun 29 Al-Ankabut 35 Fatir 41 Fussilat
24 An-Nur 30 Ar-Rum 36 Ya-Sin 42 Ash-Shura

NO Surat NO Surat NO Surat


43 Az-Zukhruf 49 Al-Hujurat 55 Ar-Rahman
44 Ad-Dukhan 50 Qaf 56 Al-Waqi'ah
45 Al-Jathiyah 51 Az-Zariyat 57 Al-Hadid
46 Al-Ahqaf 52 At-Tur 58 Al-Mujadila
47 Muhammad 53 An-Najm 59 Al-Hashr
48 Al-Fath 54 Al-Qamar 60 Al-Mumtahanah

6
NO Surat NO Surat NO Surat NO Surat
61 As-Saff 67 Al-Mulk 73 Al-Muzzammil 79 An-Nazi'at
62 Al-Jumu'ah 68 Al-Qalam 74 Al-Muddathir 80 Abasa
Al- Al-
63 69 75 Al-Qiyamah 81 At-Takwir
Munafiqun Haqqah
64 At-Taghabun 70 Al-Ma'arij 76 Al-Insan 82 Al-Infitar
65 At-Talaq 71 Nuh 77 Al-Mursalat 83 Al-Mutaffifin
66 At-Tahrim 72 Al-Jinn 78 An-Naba' 84 Al-Insyqaq

NO Surat NO Surat NO Surat


85 Al-Buruj 91 Ash-Shams 97 Al-Qadr
86 At-Tariq 92 Al-Lail 98 Al-Bayyinah
87 Al-A'la 93 Ad-Duha 99 Az-Zalzalah
88 Al-Ghashiyah 94 Al-Insyirah 100 Al-Adiyat
89 Al-Fajr 95 At-Tin 101 Al-Qari'ah
90 Al-Balad 96 Al-Alaq 102 At-Takathur

NO Surat NO Surat
103 Al-Asr 109 Al-Kafirun
104 Al-Humazah 110 An-Nasr
105 Al-Fil 111 Al-Lahab
106 Quraisy 112 Al-Ikhlas
107 Al-Ma'un 113 Al-Falaq
108 Al-Kawthar 114 An-Nas

7
2.4 Tatib Ayat Dan Surat Yang Bersifat Tauqify Berdasarkan Ijtihad
Allah Swt menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad secara
bertahap atau berangsur-angsur. Keterangan mengenai ini bisa dibaca pada Surah
al-Isra (17): 106, "Dan Al-Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau
(Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami
menurunkannya secara bertahap"; dan Surah al-Furqon (25): 32, "Dan orang-orang
kafir berkata, “Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?”
Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami
membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar)".
Dalam kajian ulmul Qur’an diterangkan bahwa surah pertama yang turun
kepada Nabi adalah Surah Al-‘Alaq (96): 1-5, wahyu berikutnya adalah Surah al-
Mudatsir (74): 1-7 dan ayat terakhir, menurut sebagian ulama sesuai dengan
keterangan hadis Rasulullah adalah Surah al-Ma’idah (5): 3. Dengan demikian,
wahyu yang sampai kepada Rasulullah tidak seperti susunan mushaf yang
dijumpai pada saat ini. Mengenai urutan ayat, para ulama bersepakat, bahwa
urutan tersebut bersifat tauqifi, bersumber dari keterangan Rasulullah, namun
berkaitan dengan urutan surah, para ulama tidak satu pendapat. Keragaman ini
berdasarkan fakta bahwa mushaf para sahabat ternyata berbeda urutannya. Mushaf
Ibnu Abbas, misalnya, urutannya terdiri atas al-Baqarah, an-Nisa, lalu Ali Imran,
sementara mushaf yang disusun Ubay bin Ka'ab diawali dengan al-Fatihah, al-
Baqarah, an-Nisa, lalu Ali Imran. Inilah di antara yang mendasari para ulama
mengatakan bahwa urutan surah masuk pada ranah ijtihad, dan bukan tauqifi.
Syekh Manna Khattan dalam buku Mabahis fi Ulumil Quran dalam kaitan
ini membagai pendapat para ulama menjadi tiga pendapat besar, yaitu:
1. Pendapat pertama mengatakan, bahwa urutan surah itu tauqifi dan ditangani
langsung oleh Nabi Muhammad sebagaimana diberitahukan Malaikat Jibril
atas perintah Allah. Pendapat ini didasarkan atas riwayat hadis dan qaul para
sahabat.

8
2. Pendapat kedua mengatakan, bahwa urutan surah itu merupakan ijtihad dari
sahabat, karena masing-masing sahabat ternyata memiliki urutan surah
berbeda satu sama lain.
3. Pendapat ketiga mengatakan, bahwa urutan sebagian surah itu merpakan
tauqifi dan sebagian lainnya berdasarkan ijtihad para sahabat.
Pendapat yang kuat adalah pendapat yang mengatakan bahwa urutan surah
adalah tauqifi, ketentuan dari Allah dalam Lauh Mahfudz. Pendapat ini misalnya
dikemukakan oleh Ibnu Hajar. Salah satu argementasi yang disampaikan Ibnu
Hajar adalah hadis Hudzaifah as-Saqafi yang mengatakan, Rasulullah berkata
kepada kami, "Telah datang kepadaku waktu untuk hizb (bagian) dari Al-Qur’an,
maka aku tidak ingin keluar sebelum selesai. Lalu kami tanyakan kepada sahabat-
sahabat Rasulullah; bagaimana kalian membagi Qur’an? Mereka menjawab, 'Kami
membaginya menjadi tiga surah, lima surah, tujuh surah, sembilan surah, sebelas
surah, tiga belas surah, dan bagian al-muassal dari Qaf sampai khatam."
Argumentasi lain yang disampaikan adalah riwayat bahwa pada masa
kodifikasi Usman, Al-Qur’an dikumpulkan, ditertibkan ayat-ayat dan surah-
surahnya pada satu dialek, kemudian disepakati bersama, dan mushaf yang ada
pada masing-masing sahabat yang berbeda ditinggalkan. Pendapat terakhir ini
didukung oleh al-Anbari, al-Kirmani, al-Baihaqi, as-Suyuti, dan lain-lain.
Argumentasi tauqifi yang dibangun oleh pendukung pendapat ketiga ini, dengan
demikian tidak hanya didasarkan pada hadis Rasulullah, tapi juga dibangun dengan
bukti berupa mushaf Usmani yang disepakati oleh para sahabat, beberapa hal di
dalamnya, termasuk urutan surah. (Mus)

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, struktur Al-Quran bukanlah sekadar susunan teks,
melainkan sebuah karya yang penuh dengan kedalaman makna, keseimbangan,
dan harmoni. Dengan keindahan bahasanya, keunikan penyusunan, serta pesan-
pesan ilahi yang terkandung di dalamnya, Al-Quran tetap menjadi sumber inspirasi
dan petunjuk bagi umat Islam serta peminat ilmu pengetahuan di seluruh dunia.
Struktur Al-Quran adalah organisasi unik dari teks suci dalam agama Islam
yang terdiri dari 114 surah (bab) yang terbagi lagi menjadi ayat-ayat. Keunikan
struktur Al-Quran terletak pada tatanan komposisi, pengaturan surah, serta aliran
tematik dan naratif yang melintasi keseluruhan teks.
Surah-surah Al-Quran tidak diatur berdasarkan urutan kronologis
penyampaiannya, melainkan disusun berdasarkan tatanan tematik, hukum, dan
pembahasan tertentu. Meskipun demikian, terdapat aliran cerita yang
berkesinambungan dalam beberapa surah yang berkaitan satu sama lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al-Asr, Ibrahim. (2005). The Miracles of the Qur'an. Dar Al-Manarah.


Al-Qurtubi, Imam Al-Qurtubi. (2018). Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an. Dar al-
Kotob al-Ilmiyah.
Ibn Kathir, Ismail. (2000). Tafsir Ibn Kathir. Dar-us-Salam Publications.
Al-Zarkashi, Badr al-Din Muhammad ibn Abd Allah. (2011). Al-Burhan fi
'Ulum al-Qur'an. Dar al-Fikr.
Rahman, Fazlur. (2009). Major Themes of the Qur'an. University of Chicago
Press.

11

Anda mungkin juga menyukai