MAKALAH
MEMAHAMI BERBAGAI HAL YANG BERHUBUNGAN
DENGAN RASMUL QUR’AN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an
Disusun oleh:
1. Enur Nopitasari
2. Husnul Khotimah
SEMESTER 3 (TIGA)
JURUSAN PGMI (PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
BANI SALEH TAHUN 2020
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkonstribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………….…………….…………….……… 1
KATA PENGANTAR….....…………………………………………….....…….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………..….……3
BAB I PENGAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan …………………………………………………..…...…..18
B. Saran…………………..……………………………………....……....18
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. v.
5
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Ulumul Qur’an terdiri atas dua kata: ulum dan al-Qur’an. Ulum ( )علومadalah
jamak dari kata tunggal ilm ()علم, yang secara harfiah berarti ilmu. Sedangkan al-
Qur’an adalah nama bagi kitab Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw.
Dengan demikian, maka secara harfiah kata ‘ulumul qur’an’ dapat diartikan sebagai
ilmu-ilmu al-Qur’an.
a. Pengertian Ulum
Secara etimologi, kata Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari
dua kata, yaitu “Ulum” dan Al-Qur’an. Kata ulum adalah bentuk jamak dari kata
“ilmu” yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang disandarkan pada Al-Qur’an telah
memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang
berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari segi keberadaannya sebagai Al-Qur’an
maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnya.2
b. Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi kata al-Qur’an merupakan mashdar dari kata qaraa yang
maknanya sama dengan kata qiraah yang berarti bacaan, kemudian diberi makna
sebagai isim maful yaitu maqru yang artinya ‘yang dibaca’. Pemaknaan ini
sebagaimana diisyaratkan dari QS. al-‘Alaq yang merupakan perintah kepada umat
manusia untuk membaca (iqra), penamaannya termasuk katagori ‘tasmiyah al-maful
bil mashdar’ (penamaan isim maful dengan mashdar). Penamaan ini merujuk pada
QS al-Qiyamah (75) ayat 17-18 yang terjemahannya: 17. “Sesungguhnya atas
tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
2
Fatmawati, Gusnawati, dkk, ‘Ulumul Qur’an (Gowa: Pusaka Almaida, 2014) h. 1.
7
3
Zidny Fahma, http://Zidny Fahma Makalah-Ulum-al-Qur`an-dan-sejarah-
perkembangannya.html?m=1 (diakses pada 30 September 2020)
4
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 5.
8
Secara istilah, para ulama telah merumuskan berbagai defenisi Ulumul Qur’an.
2. Manna’ al- Qathan memberikan defenisi bahwa Ulumul Qur’an adalah ilmu yang
urutannya, pengetahuan tentang ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah, hal –hal lain
dihadapkan kepadanya.7
Jadi, dari definisi-definisi Ulumul Qur’an tersebut di atas, kita dapat megambil
kesimpulan bahwa Ulumul Qur’an adalah suatu ilmu yang lengkap dan mencakup
semua ilmu yang ada hubungannya dengan al-Qur’an baik berupa ilmu-ilmu agama,
seperti tafsir, maupun berupa ilmu-ilmu bahasa Arab seperti ilmu I’rab al-Qur’an.
5
Japar Sadiq Assaqaf,
http://www.academia.edu/4084746/ulumul_quran_dan_perkembangannya (diakses pada 30
September 2020
6
Ibid, (diakses pada 30 September 2020
7
Ibid, (diakses pada 30 September 2020
9
turun sekaligus.
ii. Persoalan sanad, meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
tasybih (penyerupaan).
Sebagai ilmu yang terdiri dari berbagai cabang dan macamnya, ‘Ulumul Qur’an
tidak lahir sekaligus. Ulumul Qur’an menjelma menjadi suatu cabang disiplin ilmu
setelah melalui proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Sejarah perkembangan ulumul quran dimulai menjadi beberapa fase, dimana
tiap-tiap fase menjadi dasar bagi perkembangan menuju fase selanjutnya, hingga
ulumul quran menjadi sebuah ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas secara khusus
pula. Berikut beberapa fase / tahapan perkembangan Ulumul quran.
apa yang dariku, dan itu tiada halangan baginya, dan barang siapa sengaja berdusta
atas namaku, ia akan menempati tempatnya di api neraka." (HR Muslim)9
9
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 5-6.
10
Rahman Wangsyah, http://www.rwblog.id/2015/05/makalah-ulumul-quran-dan-sejarah-
html?m=1 (diakses pada 30 September 2020)
12
2. Murid Ubai bin Kaab, di Madinah : Zaid bin Aslam, abul Aliyah, dan Muhammad
bin Ka'b al Qurazi.
3. Abdullah bin Masud di Iraq yang terkenal : 'Alqamah bin Qais, Masruq al Aswad
bin Yazid, 'Amir as Sya'bi, Hasan Al Basyri dan Qatadah bin Di'amah as Sadusi.
Dan yang diriwayatkan mereka itu semua meliputi ilmu tafsir, ilmu Gharibil
Qur'an, ilmu Asbabun Nuzul, ilmu Makki Wal madani dan imu Nasikh dan Mansukh,
tetapi semua ini tetap didasarkan pada riwayat dengan cara didiktekan.11
11
Rahman Wangsyah, http://www.rwblog.id/2015/05/makalah-ulumul-quran-dan-sejarah-
html?m=1 (diakses pada 30 September 2020)
14
12
Zidny Fahma, http://Zidny Fahma Makalah-Ulum-al-Qur`an-dan-sejarah-
perkembangannya.html?m=1 (diakses pada 30 September 2020)
15
Kitab yang membahas secara umum ulumul quran dengan sistematis, diantaranya: :
a. Syaikh Thahir Al-jazaairy menyusun sebuah kitab dengan judul At-tibyaan fii
u`luumil qur`an.
b. Syaikh Muhammad Ali Salamah menulis pula Manhajul furqan fii u`luumil qur`an
yang berisi pembahasan yang sudah ditentukan untuk fakultas ushuluddin di Mesir
13
Zidny Fahma, http://Zidny Fahma Makalah-Ulum-al-Qur`an-dan-sejarah-
perkembangannya.html?m=1 (diakses pada 30 September 2020)
17
dengan spesialisasi da`wah dan bimbingan masyarakat dan diikuti oleh muridnya,
c. Muhammad Abdul a`dzim az-zarqani yang menyusun Manaahilul i`rfaan fii
u`lumil qur`an.
d. Syaikh Ahmad Ali menulis muzakkiraat u`lumil qur`an yang disampaikan kepada
mahasiswanya di fakultas ushuluddin jurusan dakwah dan bimbingan masyarakat.
e. Kitab Mahaabisu fii u`lumil qur`an oleh DR Subhi As-Shalih.
Pembahasan tersebut dikenal dengan sebutan u`luumul qur`an, dan kata ini
kini telah menjadi istilah atau nama khusus bagi ilmu-ilmu tersebut.14
14
Rahman Wangsyah, http://www.rwblog.id/2015/05/makalah-ulumul-quran-dan-sejarah-
html?m=1 (diakses pada 30 September 2020)
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ulumul Qur’an adalah suatu ilmu yang lengkap dan mencakup semua ilmu
yang ada hubungannya dengan al-Qur’an baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti tafsir,
sanad, Persoalan adad Qiraat, Persoalan yang menyangkut lafal Al-Qur’an, dan
tiap-tiap fase menjadi dasar bagi perkembangan menuju fase selanjutnya, hingga
ulumul quran menjadi sebuah ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas secara khusus
pula. Berikut beberapa fase / tahapan perkembangan Ulumul quran: Ulumul Qur’an
pada masa Rasulullah SAW, Ulumul Qur’an pada masa Khilafah, Ulumul Qur’an
pada masa sahabat dan tabi’in, Periode masa pembukuan (tadwin), dan Ulumul
Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khusus pada
penulis. Dan bagi pemakalah selanjutnya agar menambahkan referensi dari penulis
yang kurang dalam hal referensi. Sekian penutup dari penulis semoga dapat diterima