Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“ULUMUL QUR’AN DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA”

Oleh :

IWAN HIDAYATULLAH
NPM.2102040064
KELAS : NON REGULER C BANJARMASIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD ALBANJARI
BANJARMASIN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
 
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan
penyusunan makalah dengan judul “ULUMUL QUR’AN DAN
SEJARAH PERKEMBANGANNYA " tepat pada waktunya
Penyusunan makalah semaksimal mungkin saya upayakan dan didukung
bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.
Akhirnya saya sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan saya dapat menginspirasi para pembaca
untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan ,dengan segala kerendahan
hati, saya juga menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih dan
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Banjarmasin, Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ulumul Qur’an..............................................................................2
B. Sejarah Perkembangan Ulumul Qur’an...........................................................2
C. Ruang Lingkup Ulumul Qur’an.......................................................................3
D. Cabang-Cabang Pokok Ulumul Qur’an...........................................................3

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan......................................................................................................4
3.2 Saran................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Betapa pun awamnya seorang muslim/muslimat, niscaya is tahu dan memang memang harus tahu
bahwa sumber utama dan pertama ajaran agama yang dianutnya (Islam) ialah al-Qur’an al-
Karim. Baru kemudian didikuti dengan al-Hadsits/al-Sunnah sebagai sumber penting kedua
agama Islam. Beberapa hari menjelang wafatnya, Nabi Muhammad SAW berwasiat kepada
umatnya supaya berpegang teguh dengan kedua sumber ajaran Islam tersebut (al-Qur’an dan al-
Sunnah).
Mempelajari buku-buku keagamaan yang lain semisal kalam, fiqih, dan khususnya hadits juga
penting, tetapi betapa pun banyaknya buku-buku keagamaan dan keislaman yang tumbuh dan
berkembang dewasa ini, semangat untuk mempelajari ilmu-ilmu al-Qur’an janganlah diabaikan.
Inilah beberapa pokok pikiran yang menjadi dasar utama bagi penulis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ulumul quran?
2. Bagaimana sejarah perkembangan ulumul quran?
3. Apa ruang lingkup Ulumul Qur’an?
4. Apa saja cabang-cabang Pokok Ulumul Qur’an?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Ulumul quran
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan ulumul quran
3. Untuk mengetahui ruang lingkup Ulumul Qur’an
4. Untuk mengetahui cabang-cabang Pokok Ulumul Qur’an

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ulumul Quran


         Kata ulum Qur’an tersusun dari dua kata secara idhofi, yaitu terdiri dari mudhof dan mudhof
ilaih, kata ulum diidhofahkan pada al-Qur’an. Dari dua unsur kata tersebut maka didapat makna
ulum dan al-Qur’an dan menjadi kalimat ulumul-Qur’an.
         Kata u`lum jamak dari kata i`lmu. i`lmu berarti al-fahmu wal idraak (faham dan
menguasai). Kemudian arti kata ini berubah menjadi permasalahan yang beraneka ragam yang
disusun secara ilmiah.Ulumul Qur’an secara etimologi adalah ilmu-ilmu tentang al-Qur’an, ilmu
dengan pengertian pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan al-Quran, adapun definisi al-
Qur’an secara terminologi menurut Abu Syahbah, adalah : ‘Sebuah ilmu yang memiliki banyak
objek pembahasan yang berhubungan dengan al-Qur’an, mulai proses penurunan, urutan
penulisan, penulisan, kodifikasi, cara membaca, penafsiran, kemukjizatan, nasikh-mansukh,
muhkam-mutayabih, sampai pembahasan-pembahasan lain’.
          Jadi, yang dimaksud dengan u`lumul-Qu`ran ialah ilmu yang membahas masalah-masalah
yang berhubungan dengan Al-Quran dari segi asbaabu nuzuul."sebab-sebab turunnya al-Qur`an",
pengumpulan dan penertiban Qur`an, pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah, An-
Nasikh wal mansukh, Al-Muhkam wal Mutasyaabih dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan Qur`an.

B. Sejarah Perkembangan Ulumul Quran


Sejarah perkembangan ulumul-Quran dimulai menjadi beberapa fase, dimana tiap-tiap fase
menjadi dasar bagi perkembangan menuju fase selanjutnya, hingga ulumul-Qquran menjadi
sebuah ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas secara khusus pula. Berikut beberapa fase /
tahapan perkembangan ulumul-Quran.
1. Ulumul-Qur’an pada masa Rasulullah SAW.
 Embrio awal ulumul quran pada masa ini berupa penafsiran ayat Al-Quran langsung dari
Rasulullah SAW kepada para sahabat, begitu pula dengan antusiasime para sahabat dalam
bertanya tentang makna suatu ayat, menghafalkan dan mempelajari hukum-hukumnya.
2. Ulumul-Qur’an pada masa khalifah
Pada masa khalifah, tahapan perkembangan awal (embrio) ulumul-Quran mulai
berkembang pesat, di antaranya dengan kebijakan-kebijakan para khalifah
3. Ulumul-Qur’an pada masa sahabat dan tabi’in
a. Peranan Sahabat dalam Penafsiran Al-Quran dan Tokoh-tokohnya. 
b. Peranan Tabi'in dalam penafsiran Al-Quran dan Tokoh-tokohnya
4. Masa Pembukuan (tadwin)
Perkembangan selanjutnya dalam ulumul-Quran adalah masa pembukuan ulumul- Quran,
pembukuan ini melewati beberapa perkembangan sebagai berikut :
a. Pembukuan tafsir Al-Quran menurut riwayat dari hadits, Sahabat dan tabi'in
b. Pembukuan tafsir berdasarkan susunan ayat
c. Munculnya pembahasan cabang-cabang ulumul-Quran selain tafsir
5. Ulumul-Qur’an pada masa modern (kontemporer)
Sebagaimana pada periode sebelumnya, perkembangan ulumul-Quran pada masa
kontemporer ini juga berlanjut seputar penulisan sebuah metode atau cabang ilmu al-Quran
secara khusus dan terpisah, sebagaimana ada pula yang kembali membali menyusun atau
menyatukan cabang-cabang ulumul-Quran dalam kitab tersendiri dengan penulisan yang
lebih sederhana dan sistematis dari kitab-kitab klasik terdahulu.
Pembahasan tersebut dikenal dengan sebutan u`luumul qur`an, dan kata ini kini telah
menjadi istilah atau nama khusus bagi ilmu-ilmu tersebut. Kitab Mabahitsul Quran yang
ditulis Manna'ul Qattan ini juga termasuk kitab ulumul quran kontemporer yang banyak
mendapat sambutan di universitas-universitas di Timur Tengah dan Dunia Islam pada
umumnya. Kitab ini juga dijadikan modul untuk perkuliahan Ulumul Quran semester 1 di
Universitas International Afrika, Khartoum Sudan, sebagai mata kuliah umum untuk semua
mahasiswa di berbagai jurusannya

2
C. Ruang Lingkup dan Objek Ulumul Quran
         Ulumul Qur’an merupakan suatu ilmu yang mempunyai ruang lingkup pembahasan
yang sangat luas. Ulumul Qur’an  meliputi semua ilmu yang ada kaitanya dengan Al-Qur’an,
baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupun ilmu-ilmu bahasa Arab, seperti ilmu
balaghah dan ilmu I’rab al-Qur’an. Disamping itu, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup
di dalamnya. Dalam kitab Al- Itqan, Assyuyuthi menguraikan sebanyak 80 cabang ilmu. Dari
tiap-tiap cabang terdapat beberapa macam cabang ilmu lagi. Kemudian dia mengutip Abu Bakar
Ibnu al_Araby yang mengatakan bahwa ulumul qur’an terdiri dari 77450 ilmu. Hal ini
didasarkan kepada jumlah kata yang terdapat dalam al-qur’an dengan dikalikan empat. Sebab,
setiap kata dalam al-Qur’an mengandung makna Dzohir, batin, terbatas, dan tidak terbatas.
Perhitungan inimasih dilihat dari sudut mufrodatnya. Adapun jika dilihat dari sudut hubungan
kalimat-kalimatnya, maka jumlahnya menjadi tidak terhitung. Firman Allah :’ Katakanlah:
Sekiranyalautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah
lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula).(Q.S. Al-Kahfi :109).
            Pembahasan ‘Ulum Al-Qur’an sangat luas  al-Imam al-Sayuthi dalam bukunya ‘al-Itqan
fi ’Ulum  Al-Qur’an, menguraikan sebanyak 80 cabang, dan setiap cabang masih dapat diperinci
lagi menjadi beragam cabang lagi. Menurut Dr. M. Quraish Shihab, materi-materi cakupan
‘Ulum fsirt al-Qur’an dapat dibagi dalam 4 (empat) komponen : Pengenalan Terhadap Al-
Qur’anKaidah-kaidah tafsirMetode-metode tafsirKitab-Kitab tafsir dan para mufassi

D. Cabang- Cabang Pokok Ulumul Qur’an


Ulumul Qur’an.Meskipun nama ilmu-ilmu yang menjadi pembahasan Ulumul Quran telah
disebutkan secara sepintas lalu, namun untuk lebih mengenalnya perlu dikemukakan
beberapa macam yang penting diketahui seorang yang hendak menafsirkan atau
menerjemahkan Alquran. Ilmu-ilmu Alquran pada dasarnya terbagi ke dalam dua
kategori. Pertama, ilmu riwayah, yaitu ilmu-ilmu yang hanya dapat diketahui melalui jalan
riwayat, seperti bentuk-bentuk qiraat, tempat-tempat turunnya Alquran, waktu-waktu
turunnya. Kedua, ilmu dirayah, yaitu ilmu-ilmu yang diketahui melalui jalan perenungan,
berpikir, dan penyelidikan, seperti mengetahui pengertian lafal yang gharib, makna-makna
yang menyangkut hukum, dan penafsiran ayat-ayat yang perlu ditafsirkan.
Menurut Hasbi Ash-Shiddieqy, ada tujuh belas ilmu-ilmu Alquran yang terpokok
a. Ilmu Mawathin al-Nuzul
b. Ilmu Tawarikh al-Nuzul
c. Ilmu Asbab al-Nuzul
d. Ilmu Qiraat
e. Ilmu Tajwid
f. Ilmu Gharib Alqura
g. Ilmu I’rab Alquran
h. Ilmu Wujuh wa al-Nazair
i. Ilmu Ma’rifah al-Muhkam wa al- Mutasyabih
j. Ilmu Nasikh wa al-Mansukh
k. Ilmu Badai’ Alquran
l. Ilmu I’jaz Alquran
m. Ilmu Tanasub Ayat Alquran
n. Ilmu Aqsam Alquran
o. Ilmu Amtsal Alquran
p. Ilmu Jidal Alquran
q. Ilmu Adab Tilawah Alquran
Inilah tujuh belas macam ilmu Alquran yang sangat ditentukan oleh   Ash-Shiddieqy
untuk memahirkan oleh setiap orang yang bermaksud menafsirkan atau menterjemahkan Alquran.
Sebelum itu, ia juga harus menguasai ilmu balaghah, bahasa dan kaidah-kaidahnya, ilmu kalam
dan ilmu ushul. Namun demikian, tampaknya masih banyak lagi ilmu-ilmu yang harus dikuasai
oleh seorang mufassir atau penerjemah. Setidaknya satu ilmu lagi harus ditambahkan kepada
ilmu-ilmu yang disebutkan Ash-Shiddieqy di atas, yaitu ilmu tafsir

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
           Ulumul Qur’an secara etimologi adalah ilmu-ilmu tentang al-Qur’an, ilmu dengan pengertian
pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan al-Quran
        Pembahasan ‘Ulum Al-Qur’an sangat luas  al-Imam al-Sayuthi dalam bukunya ‘al-Itqan fi
’Ulum  Al-Qur’an, menguraikan sebanyak 80 cabang, dan setiap cabang masih dapat diperinci
lagi menjadi beragam cabang lagi. Menurut Dr. M. Quraish Shihab, materi-materi cakupan
‘Ulum fsirt al-Qur’an dapat dibagi dalam 4 (empat) komponen :
1. Pengenalan Terhadap Al-Qur’an
2. Kaidah-kaidah tafsir
3. Metode-metode tafsir
4. Kitab-Kitab tafsir dan para mufassir.
          Sejarah perkembangan ulumul-Quran dimulai menjadi beberapa fase, dimana tiap-tiap fase
menjadi dasar bagi perkembangan menuju fase selanjutnya, hingga ulumul-Qquran menjadi
sebuah ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas secara khusus pula. Berikut beberapa fase /
tahapan perkembangan ulumul-Quran.
1. Ulumul-Qur’an pada masa Rasulullah SAW.
2. Ulumul-Qur’an pada masa khalifah
3. Ulumul-Qur’an pada masa sahabat dan tabi’in
4. Masa Pembukuan (tadwin)
5. Ulumul-Qur’an pada masa modern (kontemporer)

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat ini, kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Sekian penutup dari kami semoga dapat di terima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

4
DAFTAR PUSTAKA

Abu Anwar,2005. Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar, Penerbit Amzah,


Ahmad Syadali.1997. ‘Ulumul Qur’an I. Cet. I; Bandung: Pustaka Setia
Al-Qattan, Manna’ Khalil. 2000.Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Jakarta: Litera Antar Nusa,
Anwar R, 2007. Ulum Al-qur’an. Pustaka Setia. Bandung
Departemen Agama RI,2005. Al-Qur’an  dan terjemahnya. Cet. V; Bandung: CV. Diponegoro,
Kamaluddin Marzuki,2004. Ulumul Quran, Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Muhammad ali Ash-Shabuuny, 2007.Studi Ilmu Al-Quran, Bandung : CV Pustaka Setia,
Rofi’i, Ahmad & Ahmad Syadali. 2007.Ulumul Quran I,Bandung: Pustaka Setia,
Rosihon Anwar,2008. Ulumul Quran. Pustaka Setia, Bandung,

Anda mungkin juga menyukai