Anda di halaman 1dari 16

GAMBARAN UMUM PERUSAAH

TREEPARK HOTEL BANJARMASIN

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan Treepark Hotel Banjarmasin merupakan sebuah perusahaan


yang bergerak pada sektor jasa khususnya akomodasi, hotel yang termasuk
bintang 3 yang terletak di Kota Banjarmasindi Kalimantan Selatan.
Treepark Hotel Banjarmasin berdiri sejak tanggal 01 Oktober 2015 . Di
bawah naungan PT. POHON SUKSES MAKMUR Management yang berkantor pusat
di area Bumi serpong Damai-Tanggerang. Ada dua bagian dalam perusahaan
Treepark Hotel Banjarmasin yaitu hotel dan restourant.
Total kamar adalah 144 kamar, yang terdiri dari 3 tipe kamar yaitu 3 kamar Suite,
3 kamar Deluxe dan 138 kamar Superior.
Treepark Hotel Banjarmasin dilengkapi dengan 1 Ballroom yang dapat dibagi
menjadi 6 ruang pertemuan. Intro Bistro berada di tepat di depan lobby hotel yang
merupakan restaurant yang sangat terkenal di Banjarmasin yang menjadi tempat
favorite untuk bertemu teman, rekan kerja dan keluarga.
Dalam Konsep strategi pemasaran setiap hotel memiliki strategi sendiri
untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dari hotel ditentukan dari visi dan misi itu
sendiri dan mutu dari keseluruhuhan Treepark Hotel Banjarmasin, maka dari itu
visi dan misi adalah sebagai berikut:
(1) visi
Memadukan beraneka ragam budaya dalam menjalankan suatu sistem manajemen,
dalam menciptakan produk-produk baru yang inovatif dan dalam memberikan pelayanan jasa
untuk konsumen.
Mempromosikan beragam kebudayaan melalui bisnis perhotelan dan restoran.

(2) Misi
1. Menciptakan produk yang baru dan berbeda sesuai dengan kebutuhan konsumen dan
pasar.

2. Memberikan kenyamanan dan pelayanan terbaik setara dengan nilai yang ditawarkan
dalam memberikan kepuasan kepada konsumen.

3. Menciptakan kinerja kerja profesional, dinamik dan lingkungan yang positif, demi
perkembangan karir usaha dan pribadi karyawan.

1
4. Mengupayakan kesejahteraan karyawan sesuai dengan perkembangan perekonomian
disegala bentuk pelaksanaan dan jaringan.

2. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan merupakan salah satu pertimbangan yang sangat


penting untuk perkembangan usaha pada masa yang akan datang.
Treepark Hotel Banjarmasin terletak di Jl. A. Yani KM 6.2,
Desa/Kelurahan Kertak hanyar 1, Kec. Kertak Hanyar, Kab. Banjar.
Provinsi Kaliamantan Selatan Kode Pos. 70654.

Lokasi yang sangat strategis dan akses yang sangat mudah untuk
mencapai tempat keramaian. Berciri khas dengan rindangnya taman dan
pohonnya membuat rasa nyaman dan tenang buat semua tamu yang
berkunjung ke TreePark Hotel Banjarmasin.

Berposisikan di dalam kota Banjarmasin, bedekatan dengan terminal


transportasi masyarakat antar kota, antar Provinsi, berdekatan dengan
gedung perpustakaan Nasional.
Tidak jauh pencapaiannya untuk ketempat wisata seperti palau kambang
dan pasar Terapung, hanya 45 menit mencapai pasar Martapura yang
merupakan pusat penjualan batu permata khas Kalimantan Selatan.
Dan Hanya mencapai 30 menit untuk tiba di Airport samsuddin Noor.

2
MANAGEMENT

PT Pohon Sukses Makmur adalah suatu perseroan yang salah satu usahanya dibidang jasa:
 Hotel
 Restoran

Pasal 2
VISI MANAGEMENT

Memadukan beraneka ragam budaya dalam menjalankan suatu sistem manajemen, dalam
menciptakan produk-produk baru yang inovatif dan dalam memberikan pelayanan jasa untuk
konsumen.
Mempromosikan beragam kebudayaan melalui bisnis perhotelan dan restoran.

Pasal 3
MISI MANAGEMENT

5. Menciptakan produk yang baru dan berbeda sesuai dengan kebutuhan konsumen dan
pasar.

6. Memberikan kenyamanan dan pelayanan terbaik setara dengan nilai yang ditawarkan
dalam memberikan kepuasan kepada konsumen.

7. Menciptakan kinerja kerja profesional, dinamik dan lingkungan yang positif, demi
perkembangan karir usaha dan pribadi karyawan.

8. Mebgupayakan kesejahteraan karyawan sesuai dengan perkembangan perekonomian


disegala bentuk pelaksanaan dan jaringan.

Pasal 4
VALUE/ NILAI-NILAI MANAGEMENT

1. Mengutamakan kepuasan para konsumen.

2. Berpikir secara positif.

3. Mengutamakan kepentingan konsumen.

4. Berpikir secara kreatif.

5. Bertindak secara professional

6. Bertindak untuk menemukan solusi.

7. Bertindak secara transparan dan dengan etika.

8. Bertindak sebagai warga Negara yang baik.

3
Pasal 5
PENGERTIAN ISTILAH

Perusahaan TreePark Hotel Banjarmasin

Pengusaha PT Pohon Sukses Makmur

Pimpinan Perusahaan Mereka karena jabatannya bertugas memimpin Perusahaan dan


berwenang mewakili kedalam dan keluar Perusahaan.

Karyawan Mereka yang bekerja di perusahaan dan telah diterima sebagai


karyawan yang mengerti dan menerima segala bentuk
persyaratan kerja yang diatur dalam Peraturan Perusahaan.

Jabatan Tingkat kedudukan dan sebutan fungsi yang diberikan kepada


karyawan berdasarkan struktur organisasi.

Jam Kerja Waktu yang ditentukan kepada karyawan dimana karyawan


harus berada ditempat kerja untuk melakukan tugas sesuai
dengan jadwal kerja yang telah ditentukan.

Jam Istirahat Waktu yang dijadwalkan untuk istirahat makan pada jam kerja.

Kantin Karyawan Ruangan yang disediakan sebagai tempat makan bagi karyawan.

Loker Ruangan khusus dan aman yang disediakan oleh Perusahaan


sebagai tempat karyawan membersihkan diri, mengganti dan
menyimpan pakaian.

Pasal 6
PENERIMAAN KARYAWAN

1. Penerimaan karyawan baru didasarkan kepada kebutuhan perusahaan yang dimohon oleh
Kepala Bagian Personalia dan Kepala Bagian atau Pimpinan Perusahaan dengan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk penerimaan
karyawan harus disetujui oleh Pengusaha..

2. Setiap karyawan baru, wajib menandatangani Surat Perjanjian Kerja yang didalamnya
memuat masa percobaan, status pekerjaan, kedudukan/jabatan, upah dan penjelasan
manfaat lainnya.

3. Yang menjadi persyaratan umum bagi calon karyawan adalah sebagai berikut:

4
Sikap & Perilaku karyawan:
a. Berpegang teguh kepada Visi, Misi dan Value (nilai-nilai) perusahaan.
b. Berdedikasi terhadap produk Perusahaan.
c. Karyawan menyatakan tunduk dan menerima peraturan dan ketentuan kerja yang
berlaku pada perusahaan secara tertulis.
d. Mentaati tata tertib lingkungan, menjaga barang-barang milik perusahaan, mentaati
prosedur keselamatan dan keamanan, memelihara kebersihan diri sendiri, hemat
energy (listrik, air, dll).
e. Jujur dan dapat diandalkan.

6. Dokumen yang diserahkan:


a. Menyerahkan Pas Foto terakhir.
b. Menyerahkan salinan ijasah/sertifikat terakhir.
c. Menyerahkan surat rekomendasi yang diberikan oleh pemberi kerja terakhir atau surat
pemberhentian kerja dengan hormat bagi Karyawan bekas anggota ABRI atau
Pegawai Negeri.
d. Mempunyai surat keterangan penduduk dan bukti diri yang lain.
e. Menyerahkan salinan dari akte kelahiran atau surat kenal lahir, bila diminta.
f. Memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan.

7. Persyaratan lain:
a. Telah lulus dari tes atau ujian seleksi yang diselenggarakan oleh Perusahaan.
b. sudah melakukan Vaksin
b. Berkelakuan baik, dibuktikan dengan surat keterangan dari yang berwajib.
c. Berusia minimal 18 tahun.

Pasal 7
STATUS KARYAWAN

1. Karyawan Harian Lepas.


Ialah Karyawan yang diterima bekerja untuk pekerjaan tertentu yang dapat berubah-ubah
dalam waktu maupun volume pekerjaan tertentu, dapat dilakukan dengan perjanjian kerja
harian atau lepas. Perjanjian ini juga menentukan, bahwa upah karyawan harian lepas
tersebut didasarkan pada kehadiran karyawan.

2. Karyawan Magang.
Ialah Karyawan yang diterima untuk melakukan perkerjaan magang dengan masa waktu
tertentu yang dikukuhkan dengan kontrak pemagangan dengan diberi imbalan sesuai yang
dituangkan / ditentukan dalam kontrak pemagangan yang disepakati kedua belah pihak.

Pasal 17
WAKTU KERJA DAN ISTIRAHAT

5
1. Waktu kerja ialah 40 (empat puluh) jam seminggu tidak termasuk jam istirahat. Untuk 7
(tujuh) jam sehari berlaku untuk 6 (enam) hari kerja dalam satu minggu.

2. Waktu istirahat 1 (satu) jam pada hari kerja dilakukan karyawan secara bergiliran sesuai
dengan kepentingan operasional perusahaan.

Pasal 18
KERJA REGU (SHIFT)

1. Karena Hotel menjalankan usahanya dalam 24 (dua puluh empat) jam sehari, maka
diadakan 3 (tiga) giliran kerja: pagi, sore dan malam hari. Setiap karyawan wajib bekerja
menurut giliran kerja tersebut.

Jam Kerja karyawan bagian operasional:


Shift I : pukul 07.00 – 15.00
Shift II : pukul 15.00 – 23.00
Shift III : pukul 23.00 – 07.00

Jadwal kerja bergantung pada kebutuhan operasional.

2. Pengusaha juga dapat menjalankan kerja paruh waktu (split shift) dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Jarak paruh waktu antara jam pertama dan jam kedua paling sedikit 4 (empat) jam.

b. Jam kerja paruh waktu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

c. Jam kerja paruh waktu tidak berlaku untuk regu kerja malam (night shift).

d. Jam kerja paruh waktu hanya diberlakukan apabila perusahaan mengadakan acara
khusus.

3. Untuk keamanan karyawan wanita yang pulang bekerja di atas jam 11 malam, maka
perusahaan atau hotel harus menyediakan transportasi hantar pulang sampai ketempat
tinggal karyawan.

Pasal 20
PENCATATAN KEHADIRAN
1. Pencatatan kehadiran dilakukan pada saat waktu kedatangan dan kepulangan
2. Pencatatan kehadiran harus dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan
3. Laporan kehadiran dibuat oleh bagian personalia

Pasal 23
MANGKIR

1. Setiap karyawan yang meninggalkan pekerjaan tanpa ijin dari perusahaan/ tanpa
memberikan surat keterangan/ alasan yang dapat diterima oleh perusahaan, maka
karyawan tersebut dianggap mangkir.

2. Setiap tidak kehadiran di tempat kerja (absent) tanpa pemberitahuan sebagaimana


mestinya atau oleh manajemen tidak dapat diterima alasannya akan mengakibatkan
pemotongan uang service serta kondite karyawan.

6
3. Dalam hal karyawan yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja/ lebih berturut – turut tanpa
keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dapat diputus hubungan
kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan diri.

Pasal 29
PENGUPAHAN
a. Pembayaran upah dilakukan secara mingguan.

b. Pembayaran upah akan diambil dibagian personalia .

BAB VII
TATA CARA BERPAKAIAN DAN PENAMPILAN KARYAWAN

Pasal 31
PENAMPILAN DAN KEBERSIHAN KARYAWAN

1. Penampilan karyawan harus selalu terlihat segar, bersih dan rapi setiap harinya.

2. Semua karyawan yang menggunakan seragam diwajibkan memeriksa kelayakan


seragamnya apakah sudah bersih dan disetrika, begitu pula dengan sepatu harus layak
pakai dan disemir.

3. Karyawan wanita yang tidak menggunakan seragam harus memakai pakaian yang layak
dan sopan apabila muncul ditempat umum atau kantor.

4. Karyawan dianjurkan mandi setiap hari dan memakai deodorant apabila perlu. Hindarkan
penggunaan pewangi yang berlebihan.

5. Karyawan dianjurkan mencuci tangan sesudah menggunakan toilet.

6. Kuku jari harus selalu bersih dan terawat.

Pasal 32
SERAGAM

1. Setiap karyawan yang bekerja akan diberikan Seragam Kerja oleh perusahaan dan wajib
dikenakan selama jam bekerja saja.

2. Karyawan harus memelihara pakaian seragam yang diberikan kepadanya dengan sebaik-
baiknya dan bertanggung jawab secara administrative bila pakaian tersebut hilang.

3. Pakaian Seragam harus terlihat bersih dan rapi.

7
Pasal 34
PENAMPILAN GAYA RAMBUT

1. Penampilan rambut karyawan pria harus terlihat rapi, rambut tidak menutupi telinga atau
kerah baju.

2. Karyawan wanita harus merawat rambut dengan baik dan terlihat rapi sesuai ketentuan
perusahaan.

3. Penampilan gaya rambut harus sesuai dengan spesifik konsep. Peraturan penampilan
gaya rambut dikoordinasikan oleh bagian personalia.

Pasal 35
TATA CARA BERDANDAN

1. Karyawan wanita dianjurkan untuk menggunakan kosmetik yang sesuai dan sewajarnya.

2. Karyawan wanita tidak diperkenankan memakai cat kuku yang mencolok.

BAB VIII
AREA / WILAYAH KARYAWAN

Pasal 36
TEMPAT PENYIMPANAN BARANG-BARANG (LOKER)

1. Locker tempat penyimpanan barang harus aman dan bersih. Locker digunakan karyawan
untuk menyimpan pakaian dan barang-barang pribadi saat sedang bertugas. Umumnya
locker diberikan kepada seluruh karyawan yang mendapatkan seragam.

2. Ketentuan penggunaan locker adalah sebagai berikut:


a. Tidak dibenarkan menyimpan barang berharga seperti: uang, perhiasan dan juga
barang milik perusahaan.

b. Tidak diperkenankan menukar locker tanpa seijin Bagian Personalia.

c. Kehilangan / kerusakan kunci locker yang diakibatkan oleh kelalaian karyawan,


dikenakan biaya untuk penggantian kunci locker.

d. Penggantian kunci locker hanya bisa dilakukan oleh Bagian Personalia dan tidak
dibenarkan oleh karyawan.

e. Bagian Keamanan bersama dengan Bagian Personalia mempunyai wewenang untuk


sewaktu-waktu mengadakan pemeriksaan locker dan untuk itu duplikat kunci locker
disimpan pada bagian personalia.

f. Karyawan harus bertanggung jawab untuk kebersihan dan keamanan lockernya


masing-masing.

Pasal 37
TEMPAT MAKAN

1. Tempat makan karyawan harus bersih, hygienis.

8
2. Setiap karyawan mendapatkan satu kali makan dalam sehari sesuai dengan jadwal waktu
istirahat masing-masing.

3. Karyawan yang bekerja lembur setelah 4 (empat) jam/ split shift berhak mendapatkan 2
(dua) kali makan.

4. Setiap karyawan wajib mencatatkan diri pada saat makan di kantin karyawan atau memiliki
kupon makan.

5. Jika perusahaan menyediakan kantin maka makanan dan minuman hanya bisa
dikonsumsi di kantin saja. Namun jika perusahaan tidak menyediakan kantin maka
karyawan berhak mendapatkan tunjangan makan berdasarkan keputusan Perusahaan.
Tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman serta alat-alat makan keluar dari
kantin.

6. Bagi karyawan yang beragama Islam yang bertugas pada bulan puasa dan melaksanakan
puasa penuh serta pulang kerjanya sebelum jam buka puasa akan diberikan uang makan
yang besarnya sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Pasal 38
TEMPAT MEMBERSIHKAN DIRI

1. Perusahaan wajib menyediakan tempat membersihkan diri atau kamar mandi buat
karyawan.

2. Kamar mandi untuk karyawan laki-laki, karyawan perempuan dan tamu harus terpisah satu
sama lain.

3. Kamar mandi harus bersih dan setiap karyawan harus bertanggung jawab untuk
kebersihan kamar mandi yang digunakan.

4. Bagian personalia bersama-sama dengan Housekeeping harus memonitor kebersihan dan


fungsi kamar mandi sebagaimana mestinya.

Pasal 39
TEMPAT IBADAH

1. Perusahaan harus menyediakan tempat ibadah buat karyawan.

2. Tempat ibadah harus bersih dan rapi.

3. Bagian personalia bersama-sama dengan Housekeeping memonitor kebersihan dan fungsi


tempat ibadah sebagai mestinya.
Pasal 40
PARKIR

Perusahaan harus menyediakan tempat parkir kendaraan buat karyawan.

Pasal 41
FASILITAS-FASILITAS LAIN
1. Kartu Hadir
a. Merupakan kewajiban bagi setiap karyawan untuk menggunakan kartu hadir saat
melapor untuk memulai bekerja dan setelah menyelesaikan pekerjaan.

9
b. Bagi karyawan yang lalai melakukan absen sesuai poin diatas akan dikenakan sanksi
sesuai dengan peraturan kedisiplinan kerja yang berlaku.
c. Fungsi kartu identitas karyawan:

2. Kotak P3K
a. Setiap divisi atau departemen harus memiliki P3K.

b. Kepala Bagian divisi atau departemen bertanggung jawab atas penggunaan P3K
sebagaimana fungsinya.

BAB XII
KESELAMATAN, KESEHATAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

Pasal 48
KESELAMATAN, KESEHATAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

1. Kedua belah pihak baik pengusaha maupun karyawan akan mentaati ketentuan-ketentuan
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan
penyakit, minimal sebagai berikut:

a. Mempelajari, memahami serta mentaati atau mematuhi seluruh petunjuk, pedoman,


ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat keselamatan kerja baik untuk diri sendiri
maupun orang lain.

10
b. Menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain di dalam maupun di luar tempat kerja
dalam lingkungan Perusahaan dan juga menjaga peralatan kerja dengan sebaik-
baiknya.

c. Memakai atau mempergunakan alat-alat keselamatan atau perlindungan diri yang


disediakan oleh Perusahaan.n.
 Mencegah, mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran dan memadamkan
kebakaran.
 Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
 Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
 Memberi alat perlindungan diri kepada karyawan.
 Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun
psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
 Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya debu, kotoran, asap,
uap, gas, suara dan getaran.
 Mengatur suhu dan lembab udara yang baik.
 Mengatur penerangan (cahaya) yang cukup dan sesuai.
 Memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban.
 Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

f. Pelanggaran atas ketentuan ini akan dikenakan tindakan disiplin sesuai dengan
Peraturan Perusahaan.

2. Perusahaan akan menyediakan alat-alat perlengkapan kerja dan alat-alat perlindungan


diri, sebaliknya karyawan berkewajiban untuk memelihara alat-alat tersebut dan
mengenakan alat perlindungan diri yang telah disediakan, serta akan dikenakan
sanksi/hukuman bagi yang melanggarnya sesuai dengan Peraturan Perusahaan.

3. Bila karyawan dengan sengaja atau karena kelalaiannya tidak memakai atau
mempergunakan alat-alat perlindungan atau keselamatan kerja ketika sedang bekerja
sehingga meyebabkan terjadinya kecelakaan, maka akibat pada dirinya adalah merupakan
tanggungjawab karyawan sendiri dan perusahaan tidak berkewajiban memberi ganti
kerugian.

4. Bila karyawan dengan sengaja atau karena kelalainnya tidak memakai atau
mempergunakan alat alat perlindungan atau keselamatan kerja ketika sedang bekerja dan
menimbulkan kerusakan pada barang-barang milik perusahaan dan kecelakaan bagi orang
lain, maka yang bersangkutan bertanggungjawab sepenuhnya atas kerugian yang diderita
Perusahaan maupun orang lain.

BAB XIII
PERATURAN TATA TERTIB

Pasal 49
UMUM

1. Setiap karyawan wajib mentaati semua ketentuan kerja dalam arti seluas-luasnya dan
selalu memperhatikan petunjuk-petunjuk atasan dan taat / patuh pada perintah atasan baik
tertulis maupun lisan.

2. Setiap perbuatan karyawan yang merupakan pelanggaran terhadap peraturan


perusahaan, percobaan kejahatan/ kejahatan terhadap hukum pidana dikenakan sanksi.

11
3. Jenis-jenis sanksi adalah :
 Peringatan
 Pemberhentian sementara
 Pemutusan Hubungan Kerja

Pasal 50
PELANGGARAN TERHADAP TATA TERTIB KERJA

1. Setiap pelanggaran terhadap Tata Tertib Kerja / Pedoman dan Disiplin Kerja karyawan
dapat dikenakan sanksi / tindakan disiplin berupa teguran lisan atau peringatan tertulis
sampai Pemutusan Hubungan Kerja.

2. Surat Peringatan tertulis dapat dikeluarkan berdasarkan kesalahan atau pelanggaran.

3. Pelanggaran-pelanggaran dibagi dalam 4 (empat) kategori, tergantung pada berat


ringannya kesalahan dan akan berlaku selama periode tertentu sejak terjadinya
pelanggaran pertama. Pelanggaran berikutnya dapat dijadikan dasar untuk pemberian
sanksi selanjutnya.

4. Pemberian sanksi didasarkan kepada:


 Masalah pelanggaran
 Frekuensi pelanggaran
 Besar/ beratnya pelanggaran
 Tata Tertib pelanggaran
 Unsur Kesengajaan
 Kerugian yang diderita pihak Perusahaan

5. Jenis Pelanggaran yang tergolong berat akan segera dilaporkan oleh Kepala Bagian
kepada Kepala Bagian Personalia dan pelanggaran jenis ini akan ditangani oleh sebuah
panitia yang terdiri dari Pimpinan Perusahaan, Kepala Bagian Personalia, Kepala Bagian
Keamanan dan Kepala Bagian yang bersangkutan. Apabila pelanggaran berat tersebut
termasuk pelanggaran pidana menurut Undang-undang Republik Indonesia, maka
perusahaan berhak untuk mengajukan kasus tersebut ke pihak yang berwajib (kepolisian
setempat).

BAB XIV
PELANGGARAN

Pasal 51
KLASIFIKASI PELANGGARAN

Perusahaan dan karyawan secara bersama-sama mengusahakan dilaksanakannya disiplin


kerja dalam lingkungan Perusahaan dan oleh karena itu terhadap pelanggaran-pelanggaran
yang mungkin terjadi perlu diambil tindakan baik secara lisan maupun tertulis, skorsing atau
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Jenis-jenis pelanggaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pelanggaran Ringan
a. Tidak berlaku sopan dan tidak ramah kepada kawan sekerja, atasan dan tamu.

12
b. Berpakaian tidak rapi, tidak memakai papan nama (Name Badge) atau pakaian
seragam yang telah ditentukan oleh perusahaan.

c. Menggunakan fasilitas untuk tamu yang ada di hotel dan yang tidak berhubungan
dengan pekerjaannya.

d. Menerima pengunjung (pribadi) ditempat kerja dan lingkungan tamu di hotel tanpa ijin
atasan.

e. Tidak bertanggung jawab dalam memelihara lingkungan kerja serta locker, toilet,
kantin, tempat ibadah dan parkir.

f. Tidak bergairah atau bersungguh sungguh, dan kurang terampil dalam melaksanakan
perintah-perintah dan atau tugas-tugasnya sehari-hari.

g. Tidak dapat bekerjasama dengan rekan sekerja, karyawan lainnya maupun atasan.

h. Berada di lingkungan hotel diluar jam kerja tanpa ijin yang berwenang.

i. Terlambat datang bekerja dan atau mendahului pulang dari jam kerja yang telah
ditentukan tanpa ijin dari atasan.

j. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang dapat dipertanggung-jawabkan.

k. Berpenampilan buruk tidak sesuai standard perusahaan yang telah ditentukan.

l. Pindah alamat dan perubahan data atau status tanpa memberitahukan kepada Bagian
Personalia.

m. Berkelakuan tidak sopan seperti tertawa keras, berteriak atau bercanda dengan nada
suara keras dalam area hotel.

n. Makan diruang makan karyawan tanpa menggunakan seragam dan tidak mencatatkan
diri pada form yang disediakan.

o. Merubah jadwal kerja tanpa persetujuan terlebih dahulu dari atasan langsung.

p. Lalai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

q. Tidak mengikuti arahan atasan yang berhubungan dengan pekerjaan.

2. Pelanggaran Sedang
a. Meninggalkan pekerjaan dalam jam kerja tanpa ijin dari atasan.

b. Tidak berlaku sopan, tidak ramah dan tidak memberikan pelayanan yang baik kepada
tamu dan rekan kerja.

c. Menggunakan peralatan hotel untuk kepentingan pribadi, tanpa ijin manajemen atau
orang yang berwenang atas peralatan tersebut.

d. Merokok di tempat kerja dan atau diluar area yang telah ditentukan.

e. Makan pada jam kerja dan atau minum di tempat yang terlihat oleh tamu kecuali
sedang dalam menjalankan tugas.

13
f. Tidak langsung melaporkan barang milik tamu dan karyawan yang ditemukan di
lingkungan hotel.

g. Mengadakan perdagangan atau hal-hal yang bersifat mencari keuntungan pribadi


selama jam kerja dan di lingkungan hotel.

h. Melawan perintah atasan, walaupun mengetahui bahwa hal yang diinstruksikan


tersebut adalah merupakan kewajibannya.

i. Mencoret-coret barang milik Perusahaan.

j. Merubah dan atau menempelkan informasi dipapan pengumuman tanpa ijin


personalia.

k. Tidak masuk tanpa pemberitahuan terlebih dahulu atau alasan yang dapat diterima.

l. Menolak untuk diperiksa pada saat meninggalkan area hotel.

m. Menandai atau memalsukan data kehadiran karyawan lain.

n. Masuk kamar tamu tanpa ijin atasan kecuali sedang dalam bertugas

o. Secara langsung meminta hadiah dari tamu.

p. Tidur dalam jam kerja.

q. Memakai toilet tamu.

r. Merusak fasilitas yang ada dilingkungan hotel.

s. Mendistribusikan segala bentuk tulisan, gambar, foto, film tentang ponografi, politik
dan sara dilingkungan hotel.

t. Menerima segala bentuk hadiah, parcel, komisi untuk kepentingan pribadi.

3. Pelanggaran Berat
a. Diketemukan menyimpan barang-barang milik hotel, tamu dan atau milik rekan
sekerja, bawahan maupun atasan, didalam “locker” tanpa ijin.

b. Membawa senjata api, senjata tajam dan sejenisnya kecuali diijinkan oleh Perusahaan
yang berhubungan dengan jenis pekerjaan.

c. Diskriminasi terhadap tamu atau karyawan yang didasarkan pada ras, agama, warna
kulit dan kebangsaan.

d. Membawa keluar barang-barang milik perusahaan dan /atau tamu serta barang-
barang bekas tanpa ijin dari perusahaan.

e. Dengan sengaja berbuat kesalahan dengan maksud untuk mendapatkan haknya dari
Perusahaan, misalnya: berbuat kesalahan sehari-hari agar diputuskan hubungan
kerjanya oleh Perusahaan sehingga memperoleh uang pesangon.

f. Tidak hadir selama 3 (tiga) hari berturut-turut atau 5 (lima) hari dalam satu bulan tanpa
ijin dari atasan dan tidak didukung dokumen yang sah dan telah dipanggil secara
tertulis.

14
g. Menghina tamu dan atau teman sekerja secara kasar.

h. Mengancam sesama teman sekerja atau atasan.

4. Pelanggaran dengan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja Langsung.


Dikenakan hukuman pidana kejahatan oleh suatu pengadilan. pelanggaran-pelanggaran
yang dimuat dalam UU No. 13 tahun 2003, sebagai berikut:

a. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang/uang milik perusahaan.


b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.

c. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan atau mengedarkan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya dilingkungan kerja.

d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja.

e. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi tamu, teman sekerja atau


pengusaha di lingkungan kerja.

f. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang


bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

g. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya
barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

h. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam
keadaan bahaya di tempat kerja.

i. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan


kecuali untuk kepentingan negara.

j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara


5 (lima) tahun atau lebih.

k. Menyalahgunakan posisi demi kepentingan pribadi.

l. Ditemukan bersalah dalam melanggar peraturan, kebijakan dan prosedur perusahaan


secara terus-menerus setelah diingatkan ataupun menerima surat peringatan yang
masih berlaku.

m. Memperdagangkan barang-barang yang dipesan oleh tamu, seperti: makanan dan


minuman tanpa ijin dari pimpinan yang berwenang.

n. Mencemarkan nama baik pengusaha, rekan kerja ataupun tamu.

o. Catatan: Pembuktian kesalahan berat dapat dilakukan sesuai dengan pasal 158
ayat 2 UU No.13 tahun 2003:

 Karyawan/ buruh tertangkap tangan.


 Ada pengakuan dari karyawan/ buruh yang bersangkutan.
 Bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang berwenang di
perusahaan yang bersangkutan dan didukung oleh sekurang-kurangnya 2 orang
saksi.

15
BAB XV
PENYELESAIAN KERESAHAN KARYAWAN

Pasal 52
TATA CARA PENYELESAIAN KERESAHAAN KARYAWAN

Merupakan kebijaksanaan perusahaan untuk menyelesaikan keresahan karyawan dengan


sewajar – wajarnya menurut prinsip Hubungan Industrial. Jika timbul masalah atau pertanyaan,
karyawan mengikuti prosedur yang berikut:

a. Karyawan harus terlebih dahulu membicarakan masalah tersebut dengan atasan


langsung.

b. Jika masalah tidak dapat diselesaikan pada tahap ini dalam 3 (tiga) hari kerja, masalah itu
akan diserahkan kepada Kepala Divisinya..

BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 53
KETENTUAN PENUTUP

1. Apabila ada hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Perusahaan ini, dapat diatur
kemudian hari, dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Setiap perbedaan dalam memahami Peraturan Perusahaan ini akan diatasi melalui
konsultasi antara Perusahaan dan karyawan yang bersangkutan.

Ditetapkan di Banjarmasin
Pada Tanggal : Januari 2022
Pimpinan Perusahaan
Treepark Hotel Banjarmasin

Robby Wuisan
General Manager

16

Anda mungkin juga menyukai