ABSTRAK
Keselamatan dan kesehatan kerja yakni pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
integritas baik pekerja manual maupun mental. Kesehatan dan keselamatan kerja mengharapkan mereka
yang terlibat untuk bekerja dengan aman dan nyaman. Sebuah tempat kerja dikatakan aman jika apa pun
yang dilakukan pekerja, risiko terkait dapat dihindari. Penggunaan APD seperti helm, sepatu safety,
kacamata las, masker, sarung tangan, sabuk pengaman dan celemek melindungi pekerja dari bahaya dan
cedera akibat kerja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
berhubungan dengan kepatuhan penggunaan APD pekerja PT.Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Banjarmasin tahun 2022. Metode penelitian kuantitatif digunakan dalam jenis penelitian ini. Sampel
untuk survei ini terdiri dari 60 orang pekerja lapangan yang memenuhi persyaratan sebagai responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden patuh terhadap penggunaan APD yaitu
sebanyak 50 responden (83,3%). Berdasarkan hasil uji univariat dan statistik menggunakan uji chi-square
(p<0,05), sikap berhubungan (p-value = 0,013) dan senioritas tidak (p-value = 0,711). ) dan kepatuhan
dalam penggunaan APD, dan pengetahuan (p-value = 0,004) dan kepatuhan dalam penggunaan APD.
Dengan penekanan yang lebih besar pada SOP pekerja dan kegagalan menggunakan APD saat bekerja
atau memasuki area kerja, disarankan agar pekerja diberi sanksi untuk mencegah kecelakaan terkait
pekerjaan.Kepustakaan : 25 (2001-2021)
ABSTRACT
Occupational safety and health is a thought and effort to ensure the integrity and perfection of
both physical and spiritual workers. With occupational safety and health, the parties are expected to be
able to carry out their work safely and comfortably. A job is said to be safe if whatever the worker does,
the risks that may arise can be avoided. The use of PPE such as helmets, safety shoes, welding goggles,
masks, gloves, safety belts and aprons protects workers from hazards or accidents at work. This study
aims to determine the factors related to compliance with the use of PPE in PT.Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero) Banjarmasin workers in 2022. This type of research uses quantitative research methods.
The sample of this research is 60 field workers who meet the requirements as respondents. The results
showed that most of the respondents were obedient to the use of PPE as many as 50 respondents (83.3%).
Based on the results of univariate and statistical tests using the chi-square test (p <0.05) it was found that
there was a relationship between attitudes (p-value = 0.013), there was no relationship between tenure
(p-value = 0.711) and compliance with the use of PPE, and there is a relationship between knowledge (p-
value = 0.004) and compliance with the use of PPE. It is recommended to emphasize more on SOPs for
workers and give sanctions to workers if they do not use PPE when working or entering the work area to
prevent work-related accidents.
HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Umum Responden
Tabel 1
Distribusi UmumResponden Di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Umur N (%)
19-38 tahun 21 35
39-57 tahun 39 65
Jenis Kelamin
Laki-Laki 59 98,3
Perempuan 1 1,7
Tingkat Pendidikan
Pendidikan dasar( SD- 9 15,0
SMP)
Pendidikan menengah 39 65,0
(SMA/SMK)
Pendidikan Tinggi (S1- 12 20,0
S2)
Total 60 100
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari 60 jumlah responden didapatkan sebagian besar
umur responden pada kisaran umur 39-57 tahun yaitu sebanyak 39 responden (65 %),dari 60 jumlah
responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 59 responden (98,3%) sedangkan
jumlah perempuan sebanyak 1 responden (1.7%) dan 60 jumlah responden sebagian besar
pendidikan menengah (SMA/SMK) sebanyak 39 responden di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari
(Persero).
2. Analisis Univariat
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan Penggunaan APD, Sikap, Masa Kerja,
Pengetahuan Di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Kepatuhan N (%)
Patuh 50 83,3
Tidak Patuh 10 16,7
Sikap
Positif 49 81,7
Negatif 11 18,3
Masa Kerja
Baru <5 tahun 19 31.7
Lama ≥5 tahun 41 68.3
Pengetahuan sebelum
Baik 57 95,0
Cukup 2 3,3
Kurang 1 1,7
Pengetahuan sesudah
Baik 57 95,0
Cukup+Kurang 3 5,0
Total 60 100
Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa dari 60 jumlah responden diketahui sebagian besar
patuh terhadap penggunaan APD sebanyak 50 responden (83,3%) bahwa dari 60 jumlah resp onden
diketahui sebagian besar bersikap positif sebanyak 49 (81.7 %) responden,dari 60 jumlah responden
diketahui sebagian besar yang masa kerja Lama ≥ 5 tahun sebanyak 41 responden (68.3 %) dan 60
jumlah responden diketahui sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 57 responden ( 95.0 %) di
PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero).
3. Analisis Bivariat
Tabel 3
Hubungan Sikap,Masa kerja dan Pengetahuan dengan Kepatuhan penggunaan
APD pada Responden di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Kepatuhan Penggunaan APD
Tidak p-value
Patuh Total
Patuh
Sikap N % N % N %
Positif 44 89,8 5 10,2 49 100
Negatif 6 54,5 5 45,5 11 100
Masa Kerja
Baru < 5 tahun 15 78,9 4 21,1 19 100
Lama ≥ 5 tahun 35 85,4 6 14,6 41 100
Pengetahuan 50 87.7 7 12.3 57 100
Baik 0 0.0 3 100 3 100
Cukup + Kurang
Total 50 83.3 10 16.7 60 100
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui proporsi responden yang memiliki sikap sebagian besar
positif patuh dalam pengggunaan APD sebanyak 44 responden (89.0%) dan proporsi responden yang
memiliki sikap sebagian besar negatif patuh dalam pengggunaan APD sebanyak 6 responden (54,5
%) di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero). Berdasarkan hasil uji statistik dengan
menggunakan uji chi square didapatkan nilai p–value = 0.013 maka p-value < α (0,05) artinya Ha
diterima H0 ditolak yang berarti adanya hubungan sikap dengan kepatuhan penggunaan APD di PT
Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) .
responden yang memiliki masa kerja <5 tahun sebagian besar patuh dalam penggunaan APD
sebanyak 15 responden (78,9%) dan proporsi responden yang memiliki masa kerja ≥ 5 tahun sebagia
besar patuh terhadap penggunaan APD sebanyak 35 responden (85,4%) patuh dalam penggunaan
APD. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan nilai p-value =
0,711 maka artinya > α (0,05) H0 diterima Ha ditolak yang berarti tidak adanya hubungan masa kerja
dengan kepatuhan penggunaan APD di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero).
Pengetahuan sebagian besar baik patuh dalam panggunaan APD sebanyak 50 responden
(83.3 %) dan proporsi responden yang memiliki pengetahuan Cukup + Kurang sebagian besar patuh
dalam penggunaan APD sebanyak 0 responden (0.0 %).Berdasarkan hasil uji statistik dengan
menggunakan uji chi square didapatkan nilai p-value = 0,004 maka p-value < α (0,05) artinya Ha
diterima Ho ditolak yang berarti adanya hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD
di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero).
PEMBAHASAN
1. Analisisis Univariat
a. Kepatuhan Penggunaan APD
Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa dari 60 jumlah responden sebagian besar patuh terhadap
penggunaan APD sebanyak 50 responden (83,3%) dan jumlah responden sebagian besar tidak
patuh terhadap penggunaan APD sebanyak 10 responden (16,7%).Proporsi tersebut
menggambarkan bahwa sebagaian besar dari responden sudah patuh dalam penggunaan APD di
perusahaan saat melakuakan kegiatan kerja sehari-hari, tapi masih ada proporsi responden yang
masih tidak patuh dalam penggunaan APD di perusahaan saat melakukan kegiatan sehari-hari.
Saat pengamatan dilapangan, walaupun sudah tersedianya plang-plang Penggunaan APD tetapi
masih kurangnya pengawasan langsung terhadap penggunaan APD di lapangan ataupun saat
memasuki wilayah kerja sehingga membuat para responden merasa baik-baik saja saat tidak
menggunakan APD saat bekerja.
PT.Dok & Perkapalan Kodja Bahari (persero) Banjarmasin juga berupaya untuk terus
meningkatkan perilaku pekerja dengan tetap memberikan pembekalan serta pengetahuan
mengenai pentingnya penggunaan APD saat bekerja.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian tahun 2017 oleh Warmuni dan Rusminingsih, Hubungan
Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Penggunaan Petugas Pelayanan Bersih di RSUD Bangle.
Temuan menunjukkan bahwa hampir semua aparat kepolisian mematuhi penggunaan APD
(Warmuni & Rusminingsih, 2020). Selain itu, penelitian lain yang berjudul Pengetahuan, Sikap,
dan Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Saat Menggunakan APD di Ring Spinning Mill
1 menemukan bahwa hampir semua responden (80,8%) patuh saat menggunakan APD (Maharani
& Wahyuningsih, 2017).
b. Sikap
Berdasarkan tabel 2 , diketahui bahwa dari 60 jumlah responden diketahui sebagian besar
bersikap positif sebanyak 49 (81,7%) responden.
Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Fajrul Falakh (2021), dimana 36 responden dengan
sikap positif sebagian menyatakan positif tentang penggunaan APD pada pekerja di bidang
kelistrikan PT Sampoerna Energi Indonesia (85,0%) menyatakan patuh.
Sikap belum menjadi tindakan, tetapi memfasilitasi tindakan. Rekrutmen melalui tahapan
sebagai berikut: Ini berarti menerima penggunaan APD sebagai perlindungan, kemudian
menanggapi penggunaan APD dengan tindakan pencegahan, dan kemudian mengadvokasi
penggunaan APD sebagai masalah keselamatan kerja sehingga pekerja dapat dimintai
pertanggungjawaban. Ketika mereka mengalami kecelakaan karena tidak menggunakan APD.
Sikap positif yang termasuk dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai persetujuan pekerja
terhadap penggunaan APD di tempat kerja. Beberapa karyawan menggunakan APD dengan baik,
tetapi beberapa tidak.
c. Masa kerja
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa lebih banyak pekerja di PT. Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero) Banjarmasin tahun 2022 yang masa kerjanya Baru <5 tahun sebanyak 19
responden (31.7%) lebih sedikit dibandingkan dengan masa kerja lama >5 sebanyak 41 responden
(68.3%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pekerja di PT.DoK & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero) Banjarmasin sebagian besar masa kerja diatas 5 tahun.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahyar (2001), yang tidak
menemukan hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan dan kepatuhan penggunaan
APD nasal dan oral. Bukti mencakup pekerja yang telah berada di luar kantor untuk jangka waktu
yang lama atau pekerja dengan tingkat kepatuhan serupa yang masa jabatan barunya sebagian
sesuai dengan penggunaan PSA 639,2% dan yang masa jabatan barunya sebagian besar sesuai
dengan penggunaan. Kemungkinan APD (36,8%) karena faktor kebosanan. Secara teori, jam
kerja yang panjang bisa membuat Anda lelah dan bosan di tempat kerja. Begitu juga dengan
responden yang melakukan tugas yang sama setiap hari menimbulkan kebosanan.
d. Pengetahuan
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui dari data yang didapat pada kuisioner tentang pengetahuan
responden di PT. DoK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Banjarmasin di dapatkan 57
responden (95.0%) berpengetahuan baik, 3 responden (5.0 %) berpengetahuan cukup + kurang.
Walaupun demikian dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penelitian semua responden yang
pengetahuannya dengan kategori cukup semuanya hampir mendekati kategori baik hal tersebut
menandakan bahwa semua responden mempunyai pengetahuan yang baik walaupun pada saat
dilakukan penelitian hasilnya masuk kategori cukup.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kartika Dyah Sertiya Putri dan Yustinus Denny A.W
(2016) yang meneliti PT Liku Telaga Gresik untuk analisis faktor terkait kepatuhan penggunaan
alat pelindung diri, menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tidak penting. tidak. kepatuhan.
Studi ini menunjukkan bahwa 58,3% pekerja yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang
APD patuh dalam memakai APD.
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan sikap dengan kepatuhan penggunaan APD
Dalam penelitian ini sikap dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu Positif dan Negatif.
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat di ketahui dari 44 responden (89.8 %) yang memiliki sikap
Positif dan 6 responden (54.5 %) berprilaku Negatif patuh dalam penggunaan APD .
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan nilai p–value
= 0.013 maka p-value < α (0,05) artinya Ha diterima H0 ditolak yang berarti adanya hubungan
sikap dengan kepatuhan penggunaan APD di PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) .
Menurut Damiati dkk. (2017), Sikap yaitu ekspresi perasaan seseorang yang mencerminkan
suka dan tidak sukanya terhadap suatu objek. Sedangkan menurut Sumarwan (2014), sikap yaitu
ekspresi perasaan terhadap suatu objek, suka atau tidak suka, sikap juga mengungkapkan
keyakinan tentang berbagai sifat dan keunggulan objek tersebut.
Di area PT.Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Banjarmasin, jenis pekerjaan dan
kondisi lingkungan kerja yakni sumber bahaya, dan tingkat risikonya relatif sama. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Fajrul Falakh (2021) bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap dan kepatuhan dalam penggunaan APD, dan metode pengambilan sampel
sebanyak 36 pekerja dengan metode total populasi yang akan dilaksanakan. Analisis data
menggunakan distribusi frekuensi dan uji korelasi dengan taraf signifikansi 0,005. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 63,9% pekerja tidak menggunakan APD saat bekerja. Hasil
analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sikap (p=0,049) dan hubungan
yang signifikan antara sikap dan perilaku penggunaan APD pada pekerja di bidang kelistrikan PT
Sampoerna Energi Indonesia menunjukkan bahwa terdapat
b. Hubungan masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD
Dalam penelitian ini masa kerja dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu baru <5 tahun dan
Lama >5 tahun berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat diketahui dari pekerja yang masa kerjanya
lama >5 tahun patuh dalam penggunaan APD sebanyak 39 responden (65.0%) dan pekerja baru
<5 tahun patuh dalam penggunaan APD sebanyak 21 responden (35.0%) .
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan nilai p-
value = 0,711 maka artinya > α (0,05) H0 diterima Ha ditolak yang berarti tidak adanya
hubungan masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD di PT. Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero).
Andini (2015) Lama bekerja juga yakni lamanya waktu seseorang yang telah bekerja sejak
awal bekerja. Waktu kerja dapat diartikan sebagai jangka waktu yang cukup lama dimana
pekerja memasuki wilayah perusahaan sampai batas tertentu (Suma`mur, 2009; Nisak, 2014).
Waktu kerja yaitu akumulasi dari aktivitas kerja individu dalam jangka waktu yang lama.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ibrahim (2009) yang tidak menemukan
hubungan yang signifikan antara jam kerja dengan tingkat kepatuhan saat menggunakan sarung
tangan (p value = 0,274).
Mulyaningsih (2013) dalam Wibowo (2013) mengemukakan bahwa orang yang bekerja
berjam-jam dapat menjadi kurang produktif karena bosan.
c. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD
Dalam penelitian ini pengetahuan dikategorikan menjadi 3 (dua) yaitu Baik, Cukup+
Kurang. Berdasarkan tabel 3 dari 60 responden 57 respoden dengan pengetahuan baik 3
responden dengan pengetahuan cukup+kurang.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan nilai p-
value = 0,004 maka p-value < α (0,05) artinya Ha diterima Ho ditolak yang berarti adanya
hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD di PT. Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero). .
Untuk meningkatkan pengetahuan responden, maka perlu dilakukan sosialisasi dan
pelatihan tentang pentingnya penggunaan APD saat bekerja ataupun sudah memasuki
lingkungan kerja.
Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan yaitu hasil dari pengetahuan, yang terjadi setelah
seseorang mempersepsikan suatu objek. Persepsi melalui panca indera manusia: pendengaran,
penglihatan, penciuman, sentuhan, dan sentuhan. Sebagian dari pengetahuan manusia berasal
dari mata dan telinga kita. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pengetahuan yaitu segala
sesuatu yang dilihat, dirasakan, dan dipahami berkenaan dengan suatu objek tertentu yang
ditangkap melalui panca indera: pendengaran, penglihatan, penciuman, sentuhan, dan sentuhan
dapat disimpulkan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hedaputrie et al (2021) yang menemukan
adanya pengaruh yang signifikan antara pengetahuan (X1) dengan keselamatan kerja (Y). Oleh
karena itu, terdapat pengaruh positif antara pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dengan persepsi perilaku keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dengan bukti nilai t-hitung > t-
tabel (3,765 > 2,032). Konsisten dengan studi oleh Bahar et al. (2018) uji chi-square
menemukan hubungan antara pengetahuan dan penggunaan alat pelindung diri dengan p-value
0,042.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD ) di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari
(Persero) Banjarmasin tahun 2022 di simpulkan sebagai berikut :
1. Kepatuhan terhadap Penggunaan APD sebagian besar 50 responden (83.3%) patuh dalam
penggunaan APD dan 10 responden (16.7%) tidak patuh dalam penggunaan APD di PT. Dok &
Perkapalan Kodja Bahari (persero) Banjarmasin
2. Sikap terhadap penggunaan APD sebagian besar memiliki sikap positif 49 responden (81.7%)
sedangkan 11 responden (18.3 %) memiliki sikap negatif dalam penggunaan APD di PT. Dok &
Perkapalan Kodja Bahari (persero) Banjarmasin.
3. Masa Kerja terhadap penggunaan APD sebagian besar memiliki masa kerja baru <5 tahun 19
responden (31.7%) sedangkan responden yang memiliki masa kerja lama >5 tahun sebanyak 39
responden (68.3 %) di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (persero) Banjarmasin.
4. Pengetahuan terhadap penggunaan APD sebagian besar memiliki pengetahuan baik 57
responden (95.0%) sedangkan pengetahuan cukup + kurang 3 responden (5.0%) di PT. Dok &
Perkapalan Kodja Bahari (persero) Banjarmasin.
5. Ada hubungan antara sikap (p-value = 0,0013) dengan kepatuhan penggunaan APD di PT. Dok &
Perkapalan Kodja Bahari (persero) Banjarmasin tahun 2022.
6. Tidak ada hubungan antara masa kerja (p-value = 0,711) dengan kepatuhan penggunaan APD di
PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (persero) Banjarmasin tahun 2022.
7. Ada hubungan antara pengetahuan ( p-value = 0,004) dengan kepatuhan penggunaan APD di PT.
Dok & Perkapalan Kodja Bahari (persero) Banjarmasin tahun 2022).
DAFTAR PUSTAKA
Ahyar, M. 2001. Hubungan Karakteristik Tenaga Kerja Terhadap Pemakaian Alat Pelindung Mulut dan
Hidung (Masker). Skripsi; Surabaya: FKM Universitas Airlangga.
Andini, F. (2015). Risk Factors Of Low Back Pain In Workers. Workers J MAJORITY |, 4, 12.
Azis, Hamdani. 2010. Hubungan Antara Karakteristik dan Tipe Kepribadian Pekerja dengan Tingkat
Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri. Skripsi; Surabaya: FKM Universitas Airlangga
Bahar et al. (2018) Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Penggunan Alat
Pelindung Diri Pada Pekerja Cleaning Service Di Rsup Prof. Dr.r.d. Kandou manado. Jurnal
KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018
Damiati, dkk. (2017). Perilaku Konsumen. Depok: Rajawali Pers.
Fajrul Falakh (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) Pada Pekerja Bagian electrical PT Sampoerna Energi Indonesia. Skripsi Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang
Falakh Fajrul .2021 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Bagian Electrical PT Sampoerna Energi Indonesia
(SKRIPSI) .Semarang : Universitas Diponegoro 2014
Geller, E Scott. 2001. The Psychology of Safety Handbook. New York: Lewis Publishers
Holder, Peden M, Krug E. 2001 Injury Surveillance Guidelines. Geneva: World Health Organization.
Ibrahim B. 2001. Tingkat kepatuhan penggunaan sarung tangan bagi petugas laboratorium klinik di
Kota Cilegon tahun 2009. Artikel Penelitian. Depok: FKM Universitas Indonesia.
ILO. 2013. Health and Safety in Work for Productivity. Geneva: Internasional Labour
Office.Permenakertrans No. Per. 08/MEN/VII/2010. Analisis Kepatuhan Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) Pada Peserta Pelatihan Keterampilan Tukang dan Pekerja Konstruksi.
Kartika Dyah Sertiya Putri dan Yustinus Denny A.W (2016) Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri. The Indonesian Journal of Occupational Safety ,
Health and Environment, Vol. 1, No. 1 Jan-April 2014: 24-36
Maharani & Wahyuningsih, (2017) Pengetahuan, Sikap, Kebijakan K3 Dengan Penggunaan Alat
Pelindung Diri Di Bagian Ring Spinning Unit 1. Journal of Health Education 2 (1) (2017)
Mulyaningsih (2013) dalam Wibowo (2013) “Reliabilitas Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap
Pelayanan Kesehatan di bagian dari Puskesmas Kabupaten Ngawi”. STIKES „Aisyiyah. Surakarta.
Indonesia
Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Jakarta Dian
Rakyat.
Sastroasmoro, S. (2011). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung SetoHastono,2018
Siregar DI. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Ringan di PT. Aqua Golden Mississippi
Bekasi. Jakarta; 2014
Sucipto, Cecep Dani (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV
Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja,Jakarta : PT. Sagung Seto.
Tarwaka yang dikutip oleh Baja (2016), Alat Pelindung Diri (APD) http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/
Tarwaka, 2008, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja.
Warmuni & Rusminingsih (2019) Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pemakaian Alat
Pelindung Diri Petugas Cleaning Service Di Rumah Sakit Umum Bangli Tahun 2019. Jurnal
Kesehatan Lingkungan Vol.10 No. 1 Mei 2020:24-31