Novi Meiyana
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary Banjarmasin
E-mail: novimeiyana123@gmail.com/085245265138
ABSTRAK
Faktor yang menjadi risiko terjadinya penyakit keluhan nyeri pinggang yaitu faktor individu, pekerjaan dan
faktor lingkungan. Berdasarkan hasil survey pendahuluan, 5 orang pekerja yang ditemui, 4 diantaranya
mengeluhkan nyeri pinggang. Nyeri pinggang yang utamanya dirasakan setelah bekerja. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri pinggang pada pedagang tempe dan
tahu di Kelurahan Guntung Paikat Kota Banjarbaru. Metode penelitian ini menggunakan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang tempe dan tahu yang berada di Kelurahan Guntung Paikat Kota
Banjarbaru pada tahun 2022. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 responden dengan teknik total
sampling. Uji statistic menggunakan uji Chi Square Test. Hasil analisis menunjukan ada hubungan usia dengan
keluhan nyeri pinggang ( p = 0,003), jenis kelamin ( p = 0,008), masa kerja ( p = 0,023) dan tidak ada hubungan
indeks masa tubuh dengan keluhan nyeri pinggang ( p = 0,623). Dengan kejadian nyeri pinggang pada pedagang
tempe dan tahu di Kelurahan Guntung Paikat diharapkan menyesuaikan posisi saat bekerja sehingga posisi
bekerja nyaman dapat meminimalisir resiko terjadinya nyeri pinggang.
Kata Kunci : usia, jenis kelamin, masa kerja, indeks massa tubuh, keluhan nyeri pinggang
ABSTRACT
Factors that are at risk of developing low back pain include individual factors, work and environmental factors.
Based on the results of the preliminary survey, 5 workers were met, 4 of whom complained of low back pain.
Low back pain which is mainly felt after work. The purpose of this study was to determine the factors associated
with complaints of low back pain in tempe and tofu traders in Guntung Paikat Village, Banjarbaru City. This
method design uses cross sectional. The population in this study were tempe and tofu traders in Guntung Paikat
Village, Banjarbaru City in 2022. The number of samples in this study were 50 respondents using a total
sampling technique. Statistical test using the Chi Square Test. The results of the analysis showed that there was
a relationship between age and complaints of low back pain (p = 0.003), gender (p = 0.008), years of service (p
= 0.023) and no relationship between body mass index and complaints of low back pain (p = 0.623). With the
incidence of low back pain in tempe and tofu traders in the Guntung Paikat Village, it is hoped that they will
adjust their position while working so that a comfortable working position can minimize the risk of low back
pain.
Keywords: age, gender, years of service, body mass index, complaints of low back pain
1. PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, pasal 86 ayat 2 yang menyatakan
bahwa di setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja guna mewujudkan produktivitas kerja yang
optimal (Presiden Republik Indonesia, 2003). Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting bagi
produktivitas serta peningkatan kinerja tenaga kerja selaku sumber daya manusia. Kondisi kesehatan
yang baik berpotensi untuk meraih produkivitas kerja yang baik, dimana pekerjaan yang menuntut
produktivitas kerja tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan prima.
Berbeda jika dalam keadaan sakit atau adanya gangguan kesehatan dapat menyebabkan tenaga kerja
Hingga saat ini, Low Back Pain masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di seluruh dunia.
World Health Organization menyatakan hampir sekitar 150 jenis gangguan muskuloskeletal yang
menyebabkan nyeri dan inflamasi kronis, sehingga dapat menimbulkan disabilitas dan keterbatasan
fungsional. Kedua hal ini pada akhirnya akan mengganggu psikologi dan produktivitas seseorang
(Manchikanti et al.,2014)
Di Amerika Serikat diperkirakan lebih dari 15% orang dewasa mengalami keluhan nyeri
pinggang atau nyeri yang bertahan hampir dua minggu. Nyeri pinggang merupakan suatu
gejala sakit yang terjadi pada bagian pinggang yang merupakan work related
musculoskeletal disorders. Nyeri pinggang telah teridentifikasi oleh Pan American Health
Organization antara tiga masalah kesehatan pekerjaan yang dikenal oleh WHO. Prevalensi
sebesar 37% daripada keluhan nyeri pinggang disebabkan oleh pekerjaan, dengan
perbandingan lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Sedangkan
penelitian Community Oriented Program for Controle of Rheumatic Disease (COPORD)
Indonesia menunjukan bahwa prevalensi nyeri terjadi pada penduduk yang berusia 65
tahun dimana prevalensi nyeri pinggang yang terjadi pada laki-laki sekitar 18,2% dan
13,6% terjadi pada wanita. National Safety Council juga melaporkan bahwa sakit akibat
kerja yang paling tinggi frekuensi kejadiannya adalah nyeri pinggang, yaitu 22% dari
1.700.00 kasus (Tarwaka et al., 2004).
Menurut ILO tahun 2007, setiap tahun terjadi kematian sebanyak 1,1, juta yang
disebabkan oleh penyakit atau disebabkan oleh pekerjaan. Data tersebut juga
menyebutkan bahwa terdapat 300.000 kematian yang terjadi dari 250 juta kecelakaan dan
sisanya adalah kematian karena penyakit akibat kerja. Selain penyakit akibat kerja, yang
menyebabkan kematian, juga terdapat masalah kesehatan lain yang perlu mendapatkan
perhahatian antara lain ketulian, gangguan muskuloskeletal, gangguan reproduksi,
penyakit jiwa, sistem syaraf dan sebagainya antara lain ketulian, gangguan
muskuloskeletal, gangguan reproduksi, penyakit jiwa, sistem syaraf dan sebaginya
(Umami, 2014).
2
punggung bawah di Indonesia tidak diketahui, namun diperkirakan antara 7,6%
sampai 37%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2018), terdapat 26,74% penduduk usia 15
tahun keatas yang bekerja mengalami keluhan dan gangguan kesehatan
(Kemenkes RI, 2019). Hal ini diakibatkan karena semakin bertambahnya usia
kekuatan otot semakin menurun.
Berdasarkan hasil survey pendahuluan, 5 orang pekerja yang ditemui, 4
diantaranya mengeluhkan nyeri pinggang. Nyeri pinggang yang utamanya
dirasakan setelah bekerja. Mayoritas pekerja mengeluh didaerah pinggang yang
terasa pegal, linu dan rasa tidak enak pada daerah pinggang. Kondisi tersebut
tentunya bisa menurunkan efisiensi, efektivitas kerja setiap pekerja merasa tidak
nyaman dalam bekerja sehingga dapat menyebabkan kesehatan semakin menurun
sehingga dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan yaitu survey analitik dengan menggunakan rancangan atau
desain cross sectional. Penulis memilih desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan menganalisis hubungan usia, jenis kelamin, masa kerja dan indeks masa tubuh dengan
tujuan mengetahuai keluhan nyeri pinggang pada pedagang tempe dan tahu di Kelurahan
Guntung Paikat Kota Banjarbaru. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total
populasi. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan perhitungan
statistic yaitu dengan bantuan computer dengan uji X(2) (Chi-Square).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah untuk mendeskripsikan atau menjelaskan karakteristik
masing-masing variabel yang diteliti dengan menggunakan distribusi frekuensi dan
persentase dari tiap-tiap variabel dependen dan independen dengan cara membuat
tabel distribusi frekuensi.
1) Usia
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Usia Pedagang Tempe dan Tahu di
Kelurahan Guntung Paikat Kota Banjarbaru Tahun 2022
3
3) Masa Kerja
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Pedagang Tempe dan Tahu di
Kelurahan Guntung Paikat Kota Banjarbaru Tahun 2022
Indeks Massa
No. Tubuh Frekuensi Persentase (%)
1 Kurus 13 26,0
2 Normal 13 526,0
3 Gemuk 24 48,0
Total 50 100
Pada tabel 3 dapat diketahui bahwa indeks massa tubuh responden
pedagang tempe dan tahu di Kelurahan Guntung Paikat Kota Banjarbaru lebih
banyak dengan dengan kategori gemuk yaitu sebanyak 48%.
5) Keluhan Nyeri Pinggang
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Keluhan Nyeri Pinggang Pada Pedagang
Tempe dan Tahu di Kelurahan Guntung Paikat Kota Banjarbaru Thaun
2022
4
Tidak Ada
Ada Keluhan
Keluhan value
N % n % n %
Ada Total
Jenis Kelamin Tidak Ada Keluhan p-value
Keluhan
n % n % n %
Laki-Laki 21 84 4 16 25 100,0
0,008
Perempuan 11 44 14 56 25 100,0
Total 32 64 18 36 50 100,0
N % n % n %
5
<3 tahun 5 35 9 64,3 14 100,0
0,023
>3 tahun 27 75 9 25 36 100,0
Total 32 64 18 36 50 100,0
N % n % N %
Total 28 56 22 44 50 100,0
6
N % N % n %
7
4. PENUTUP
a. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Andini, F. (2015, Januari). Risk Factors of Low Bck Pain in Workers. 12-19.
8
Anies. (2010). Seri Kesehatan UmumPenyakit Akibat Kerja.
Depatemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Kategori Usia.
H, P. M. (2011). Beberapa faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Nyeri
Punggung Bawah Pada Penjual Jamu Gendong. Jurnal Promosi
Kesehatan Indonesia.Vol.4 / No. 1.
Hungu. (2016). Demografi Kesehatan Indonesia. Grasindo
Hoetomo, M. A. (2013). Kamus Lengkap Bahasan Indonesia,MitraPelajar.
Nuswantari 2010. Kamus Kedokteran Dorland
Manchikanti, L. S. (2014). Epidemiology of low back pain in Adults.
Neuromodulation.
Mas’idah, E. (2016) Analisa Manua Material Handling (MMH) dengan
Menggunakan Metode Biomekanika untuk Mengidentifikasi Risiko
Cidera Tulang Belakang (Musculoskeletal Disorder). XLV(119), 37-56.
Martoyo, Susilo. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan.
Pradono, J. (2011). Faktor Berisiko yang Mempengaruhi Penyakit Tidak Menular
di Jawa dan Bali. Jurnal Kesehatan, XXXI(3), 166-167.
Pratiwi, dkk. 2011. Beberapa Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Nyeri
Punggung pada Penjal Jamu Gendong. Jurnal promosi kesehatan
Indonesia. Volume 4. Nomor:1. Janari 2011.
Riningrum, H. (2016). Pengaruh Sikap Kerja, Usia, dan Masa Kerja Terhadap
Keluhan Subyektif Low Back Pain pada Pekerja Bagian Sewing Garmen
PT. APAC INTI CORPORA Kabupaten Semarang. Universitas Negeri
Semarang.
Santoso, S. (2013). Kesehatan dan Gizi.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods).
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixes Methods).
Sugiyono. (2019). Statistika untuk Penelitian.
9
Sulaeman. (2015). Low Back Pain (LBP) pada Pekerja di Divisi
MinumanTradisional. Jurnal Teknik Lingkungan, XXI(2), 201-211.
Suma’mur. (2012). Nyeri Kronis Pengobatan Baru Untuk Memeranginya. Higiene
Perusahaan dan Keselamatan Kerja.
Suma’mur, P. (2012). Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja (HIPERKES).
Tarwaka. (2011). Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Produktivitas.
Tarwaka. (2011). Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja. Ergonomi.
Tarwaka. (2011). Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan
Aplikasi di Tempat Kerja.
https://kemeperin.go.id/kompetensi/UU_13_2003.pdf
https://id.scribd.com/doc/151484440/Kategori-Umur-Menurut-Depkes-RI
https://muamala.net/kategori-umur-menurut-who/amp
http://www.bphn.go.id/data/documents/97uu025.pdf
https://kel-gtpaikat.banjarbarukota.go.id
https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/download/2744/1079
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/download/22429/22125
10