Anda di halaman 1dari 14

MUHAMMADIYAH PUBLIC HEALTH JOURNAL

E-ISSN : 2723-4266
Vol 1, No 2 (31 Januari 2021)
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ/
E-mail: jurnal.mphj@umj.ac.id

DAFTAR ISI

Proses Pemecahan Masalah Di Poliklinik Gigi Spesialis Bedah Mulut RSUD Kota Bogor….79

Analisis Faktor Determinan Efisiensi Nilai Bed Occupancy Ratio (Bor) Dengan Fishbone
Analysis…………………………………………………………………….………….………89

Gambaran Tingkat Stres Dalam Pelaksanaan Work From Home Selama Masa Pandemi
Covid19 Di Dki Jakarta…….………………………………………………………………….101

Kajian Literatur: Gambaran Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Diare
Pada Balita .......................................…………………………………………………..….... 115

Studi Ketidakpatuhan Membayar Iuran Bpjs Kesehatan Peserta Non Pbi Bukan Penerima
Upah Di Kelurahan Cempaka Putih Tahun 2018 …………………………………..….…129

Kepaniteraan Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit .............................………………...……... 139

Pelaksanaan PKRS Di Rumah Sakit Berdasarkan Telaah Jurnal ……………………………..155

Solusi Lamanya Waktu Tunggu Pelayanan Farmasi Di RSUD Cileungsi Kab Bogor
Berdasarkan Telaah Jurnal ...........................................................................………….............. 171

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit .....................………………………………......… 179

Muhammadiyah Public Health Journal |


MUHAMMADIYAH PUBLIC HEALTH JOURNAL
E-ISSN : 2723-4266
Vol.1, No. 2, 31 Januari 2021
Website: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ
e-mail: jurnal.mphj@umj.ac.id

Analisis Faktor Determinan Efisiensi Nilai Bed Occupancy


Ratio (Bor) dengan Fishbone Analysis
1
Apidian Nusantari, 1Budi Hartono
1,2
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhamadiyah Jakarta
Jl. KH Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, 15419
e-mail: jurnalfkk@umj.ac.id

Abstrak
Salah satu indikator terpenuhinya layanan kesehatan kepada masyarakat khususnya di Rumah sakit
adalah dengan perhitungan Bed Occupancy Rate (BOR). Faktor penyebab BOR tidak efisien perlu
dilakukan analisis. Telaah ini untuk menganalisis faktor penyebab BOR tidak efisien melalui analisis
fishbone. Tujuan : Mengembangkan strategi pemecahan masalah untuk meningkatkan efisiensi Bed
Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit. Metode : Dalam telaah jurnal ini, penulis mencari jurnal
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai BOR. Terdapat 5 jurnal dan semuanya merupakan
penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam jurnal-jurnal tersebut dilakukan
dengan cara observasi dan wawancara. Penulis juga melakukan pengamatan secara langsung di
tempat kerja di RSUD Cileungsi. Data-data yang didapatkan baik secara langsung atau pun tidak
langsung dianalisa dengan fishbone analysis. Sebelumnya dilakukan penentuan prioritas masalah
dengan metode USG. Selanjutnya penulis membuat perencanaan untuk mengatasi masalah yang
menyebabkan inefisiensi nilai BOR. Hasil : Terdapat banyak masalah yang menyebabkan nilai BOR
tidak efisien. Masalah utamanya adalah beban kerja yang tinggi. Diikuti dengan fasilitas pelayanan
kurang lengkap dan jumlah tenaga kesehatan yang terbatas. Kesimpulan : Penyebab terbesar yang
mengakibatkan inefisiensi nilai BOR dengan analisa fishbone adalah faktor manusia. Untuk itu perlu
dilakukan peningkatan kompetensi sumber daya manusia sehingga tercapai tujuan yang diharapkan
tanpa melupakan perbaikan faktor lainnya.
Kata Kunci : Pelayanan kesehatan, Bed Occupancy Rate (BOR), fishbone analysis

Abstract
One indicator of the fulfillment of health services to the community, especially in hospitals, was the
calculation of the Bed Occupancy Rate (BOR). Factors that caused inefficient BOR need to be
analyzed. This study aimed to analyze the factors causing inefficient BOR by fishbone analysis.
Objective: Develop a problem solving strategy to improve Bed Occupancy Ratio (BOR) efficiency
at hospital. Methods In this systematic review, we searched journal for research articles about the
factors influencing BOR value. We found 5 journal which had descriptive qualitative research method.
Data from jounal was taken by interview method and observation checklist. We also did self
observation at work place at RSUD Cileungsi. We analyzed data by fishbone analysis. Before that we
listed priority problem using USG method and tthan made plans to overcome problems that causing
inefficient BOR. Results. There were many problems that causing inefficient BOR. The main problem
was an overload work. Followed by inadequate hospital facilities and limited health worker.
Conclusion. The biggest cause that effecting on inefficient BOR by fishbone analysis was because of
man. Therefore we should improve the capability of man in order to get the resuls as we wish without
forgetting another factors.
Keywords : health services, Bed Occupancy Rate (BOR), fishbone analysis

Muhammadiyah Public Health Journal | 89


MUHAMMADIYAH PUBLIC HEALTH JOURNAL
E-ISSN : 2723-4266
Vol.1, No. 2, 31 Januari 2021
Website: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ
e-mail: jurnal.mphj@umj.ac.id

PENDAHULUAN Di rumah sakit ada beberapa indikator


Sustainable Development Goals (SDG’s) yang digunakan untuk mengetahui tingkat
atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pelayanan rumah sakit. Salah satu indikator
merupakan seperangkat tujuan, sasaran dan pelayanan kesehatan yang paling umum
indikator pembangunan yang berkelanjutan yang digunakan yaitu Bed Occupancy Rate (BOR).
bersifat universal. SDGs terdiri atas 17 tujuan BOR merupakan angka yang menunjukkan
dan 169 target yang meliputi aneka isu persentase tingkat penggunaan tempat tidur
pembangunan berkelanjutan. Salah satu tujuan pada satuan waktu tertentu di rawat inap.
SDGs yang ketiga yaitu kesehatan, untuk Menurut Barber Johnson nilai ideal BOR
menjamin kehidupan yang sehat dan adalah 75-85%. Sedangkan
meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh menurut Departemen Kesehatan adalah antara
penduduk pada semua usia. Untuk mencapai 60-85% (Depkes RI, 2005).
target pada tahun 2030 tersebut, diwujudkanlah
Data BOR ini dapat digunkana untuk
program Indonesia Sehat 2025. Rumah Sakit
mengetahui tingkat pemanfaatan sarana
(RS) merupakan salah satu institusi yang
pelayanan, mengetahui mutu pelayanan rumah
berperan dalam mencapai tujuan tersebut.
sakit, dan mengetahui tingkat efisiensi
Rumah sakit adalah salah satu sarana pelayanan rumah sakit.
pelayanan kesehatan yang memberikan
Di Indonesia, terdapat beberapa
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan
penelitian terkait dengan meningkat atau
memiliki peran sangat strategis dalam
menurunnya BOR. Menurut penelitian (Benson,
mempercepat peningkatan derajat kesehatan
2012) di RSUD Sukamara Kalimantan Tengah,
masyarakat. Untuk mewujudkan derajat
ada hubungan yang signifikan antara
kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
peningkatan atau penurunan BOR dengan
diselenggarakan upaya kesehatan dengan
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
pendekatan pemeliharaan peningkatan kesehatan
tenaga kesehatan. Semakin baik pelayanan
(promotif), pencegahan penyakit, (preventif),
yang diberikan, maka semakin ideal pula
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
pencapaian BOR di rumah sakit dan juga
kesehatan (rehabilitatif) yang dilakukan secara
sebaliknya. Pelayanan yang kurang baik
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
(UU No 44 tahun 2009).

Muhammadiyah Public Health Journal | 90


Muhammadiyah Public Health Journal E-ISSN : 2723-4266
Vol. 1 No.2 Tahun 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ

berpengaruh terhadap pencapaian BOR di


rumah sakit. HASIL PENELITIAN
1. Identifikasi Masalah
Adanya fakta rumah sakit yang tidak
Berdasarkan referensi dari beberapa
dapat mencapai nilai BOR yang ideal maka
jurnal dan temuan di RSUD Cileungsi maka
penulis merasa perlu melakukan telaah jurnal
faktor-faktor yang mempengaruhi tidak
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
efisiennya BOR rumah sakit antara lain yaitu :
pencapaian BOR di rumah sakit. Tujuannya
1. Kurangnya upaya promosi dan
agar dapat dilakukan problem solving sehingga
pemasaran rumah sakit.
rumah sakit dapat mencapai nilai BOR ideal.
2. Pasien dirujuk.
3. Letak atau lokasi keberadaan rumah

METODE sakit.

Metode penelitian yang dilakukan yaitu 4. Kurangnya jumlah petugas

telaah jurnal di mana penulis mencari jurnal 5. Beban kerja yang tinggi

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai 6. Keterampilan kurang memadai

BOR. Terdapat 5 jurnal yang dijadikan bahan 7. Jam terbang kurang

telaah dengan jenis penelitian deskriptif 8. Pengetahuan kurang

kualitatif. Peneliti-peneliti jurnal tersebut 9. Diklat bagi tenaga kesehatan kurang.

melakukan pengumpulan data dengan 10. Fasilitas/sarana dan prasarana masih

menggunakan data primer yaitu data yang belum lengkap

bersifat kualitatif melalui wawancara dan 11. Tarif pelayanan yang relatif tinggi

pengisian kuisioner oleh informan dan data 12. Sistem informasi yang ada belum

sekunder yang di dapat dari data rekam medik terintegrasi dan terjadinya system error

Penulis juga melakukan pengamatan secara 13. Persaingan antar rumah sakit

langsung di instalasi rawat inap RSUD 14. Inkonsistensi sikap petugas dalam

Cileungsi. Berdasarkan data yang didapat, memberikan pelayanan sesuai standar

penulis melakukan identifikasi permasalahan prosedur operasional (SPO).

yang ada di rumah sakit. Lalu penulis 15. Layanan keperawatan masih bersifat

menentukan prioritas masalah dengan okupasi

menggunakan metode USG. Kemudian 16. Pelayanan perawat yang lambat saat di

dilakukan fish bone analysis untuk mengetahui panggil pasien

penyebab masalah utamanya sehingga dapat 17. Perawat kurang komunikatif

dirancang rencana kerja yang tepat. 18. Jasa pelayanan kurang sesuai

Muhammadiyah Public Health | 91


Muhammadiyah Public Health Journal E-ISSN : 2723-4266
Vol. 1 No.2 Tahun 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ

19. Kegiatan monitoring dan supervisi 21. Akses jalan rusak.


belum terlaksana dengan baik 22. Kurangnya kebersihan kamar ranap.
20. Forum rapat kurang efekif

2. Penentuan Prioritas Masalah


Penyebab masalah yang teridentifikasi 10 Isu yang memiliki total skor tertinggi
diprioritaskan sesuai kriteria Urgency, merupakan isu prioritas.
Seriousness, dan Growth (USG) melalui Focus
FGD bertujuan untuk menggali dan
Group Discussion (FGD). Urgency, Seriousness,
memperoleh informasi tentang berbagai hal
Growth (USG) adalah salah satu alat untuk
yang sudah teridentifikasi sebagai penyebab
menyusun urutan prioritas isu yang harus
BOR yang masih di bawah standar yang
diselesaikan. Caranya dengan menentukan
diharapkan. FGD dilakukan di RSUD Cileungsi
tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan
yang diikuti oleh kepala instalasi ranap dan 4
isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 –
kepala ruangan.

Tabel 1. Prioritas Masalah

Level
Final
Problem Urgency Seriousness Growth of
Score
Priority
Jumlah SDM
kurang 22 20 18 60 III

Inkonsistensi
sikap petugas
dalam
memberikan 16 14 13 43 X
pelayanan sesuai
standar prosedur
operasional (SPO)

Beban kerja
tinggi 25 25 20 70 I

Jam terbang
kurang 15 13 12 40 XI

Kurangnya
pendidikan dan
17 15 13 45 IX
pelatihan bagi
petugas

Muhammadiyah Public Health Journal | 92


Muhammadiyah Public Health Journal E-ISSN : 2723-4266
Vol. 1 No.2 Tahun 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ

Pengetahuan
kurang 18 12 8 38 XII

Layanan
keperawatan
masih bersifat 12 11 10 33 XIV
okupasi

jasa pelayanan
kurang sesuai 20 18 20 58 IV

Sikap dan
komunikasi
petugas kurang 18 18 16 52 VI
baik

Keterampilan V
petugas kurang 20 20 15 55

Pelayanan
perawat yang
lambat saat di 15 10 10 35 XIII
panggil pasien

Supervisi dan
evaluasi kurang 12 10 8 30 XV
berjalan

Fasilitas/sarana
dan prasarana
25 20 20 65 II
pelayanan
kurang lengkap
Tarif pelayanan
yang relatif tinggi 10 9 7 26 XVII

Forum rapat
kurang efektif 10 10 8 28 XVI

Pasien dirujuk
20 15 15 50 VII

Kurangnya
kebersihan
kamar ranap 17 16 15 48 VIII

Muhammadiyah Public Health | 93


3. Pengembangan Alternatif Pemecahan diri seseorang sehingga menimbulkan stres. Hal
Masalah dengan Fishbone Analysis ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin
didapatkan satu hal yang menjadi masalah utama terlalu tinggi, volume kerja mungkin terlalu
tidak efisiennya nilai BOR rumah sakit yaitu banyak dan sebagainya.
beban kerja yang tinggi. Dengan fishbone
Beban kerja perawat yang tinggi dapat
analysis diuraikan penyebab masalahnya. Pada
menyebabkan penurunan kinerja perawat dan
kelompok Man ada 4 penyebab, pada kelompok
kurang atau buruknya komunikasi antara pasien
Machine ada 1 penyebab, pada kelompok
dan perawat, berpengaruh terhadap kondisi
Method ada 1 penyebab, pada kelompok
pasien. Beban kerja yang berlebih dapat
Material ada 1 penyebab, pada kelompok
memicu timbulnya stres dan burnout. Perawat
Money ada 1 penyebab dan pada kelompok
yang mengalami stres dan burnout
environment terdapat 1 penyebab. (lihat diagram
memungkinkan mereka tidak dapat
fishbone analysis)
menampilkan performa secara efektif dan
efisien dikarenakan kemampuan fisik dan
PEMBAHASAN
kognitif mereka menjadi berkurang. sehingga
Menurut Sunyoto, beban kerja adalah yang
berdampak pada buruknya mutu pelayanan
terlalu banyak menyebabkan ketegangan dalam
keperawatan.

Muhammadiyah Public Health Journal | 94


Muhammadiyah Public Health Journal E-ISSN : 2723-4266
Vol. 1 No.2 Tahun 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ

METHOD MACHINE
MAN
Kurangnya
Kurangnya Team
Tenaga jumlah Aldok
Building/Outbound
kesehatan dan Alkes di
Kurangnya
kurang
kerjasama SPO kurang ruang ranap
Gaji kecil Rendahnya Keterampil sesuai
komitmen petugas an kurang
Beban Kerja
Gaji kecil Kurangnya Diklat yang Tinggi
Kurangnya
kebersihan dan
kerapihan kamar
Jasa pelayanan jaga petugas Kurangnya jumlah BHP di ruang ranap
kurang sesuai

MONEY ENVIRONMENT MATERIAL

Gambar 1. Diagram Fishbone Analysis

Muhammadiyah Public Health | 95


Muhammadiyah Public Health Journal E-ISSN : 2723-4266
Vol. 1 No.2 Tahun 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ

Rencana Tindak Lanjut


Berdasarkan hasil analisa fishbone maka direncanakan program kerja sebagai berikut :

Tabel 2. Plan of Action

KLP.MAS WAKT PENANG


NO NAMA KEGIATAN TUJUAN SASARAN METODE DANA VOL
ALAH U GUNG JAWAB
Pengajuan permohonan Mendapatkan Manajemen Pengajuan Pekan Ka. Instalasi
APBD/B
1 penambahan tenaga perawat tambahan tenaga RSUD proposal /nota II Janu 1x Ranap
LUD
dan dokter Ranap Cileungsi dinas ari
Kemampuan Petugas Ranap Pelatihan di Bertaha
Pelatihan BCLS/BTCLS/
petugas Ranap (Perawat dan Luar RSUD p,
(untuk Perawat RANAP) APBD/B
2 dalam penanganan Dokter Ranap) pekan I- 1x Ka. Instalasi
ACLS/EKG (untuk dokter LUD
pasien IV Ranap
umum Ranap)
Maret
MAN Meningkatkan
kemampuan Pelatihan di
dokter dan Dokter dan Luar RSUD Pekan II APBD/B Ka. Instalasi
3 Pelatihan komunikasi 1x
perawat dalam Perawat Ranap dan atau in April LUD Ranap
berkomunikasi house training
dengan pasien
Meningkatkan
kemampuan Ka.
Ka. Instalasi dan Ka. Instalasi
Pengajuan pelatihan Instalasi dan Pelatihan di Pekan I APBD/B
4 Kepala ruangan 1x Ranap
manajemen Ranap kepala ruangan Luar RSUD Mei LUD
Ranap
dalam mengelola
Ranap

Muhammadiyah Public Health Journal | 96


Muhammadiyah Public Health Journal E-ISSN : 2723-4266
Vol. 1 No.2 Tahun 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ

Meningkatkan
Bertaha
motivasi,
Diadakannya Acara team Piknik/jalan- p Pekan
5 komitmen dan Petugas Ranap BLUD 1x Manajemen RS
building/Outbound/Refreshing jalan I- IV
kerja sama
Juli
petugas
Revisi SPO dan sosialisasi SPO Untuk melayani Seluruh petugas Diskusi dan Pekan I Kepala ruangan
BLUD 1X
6 di Ranap pasien ranap Ranap tanya jawab Maret Ranap
ME Pengajuan pencetakan format dengan cepat, Perencanaan Pengusulan Pekan APBD/B Sesuai Kepala ruangan
7
THOD revisi di Ranap tepat dan baik barang dan jasa proposal II Maret LUD kebutuhan Ranap
Terpenuhinya
MATERIAL ketersedian BHP
Pemenuhan ketersedian BHP Pengajuan Pekan I APBD/B Ka. Instalasi
8 secara Bidang Medik 1x
secara berkelanjutan proposal April LUD Ranap
berkelanjutan di
Ranap
Terpenuhinya
Pengajuan Pekan APBD/B Ka. Instalasi
9 MACHI Penambahan Aldok dan Alkes kebutuhan Aldok Bidang Medik 1x
proposal II Mei LUD Ranap
NE dan Alkes di Ranap
Untuk
ENVI Peningkatan kebersihan dan memberikan Koordinasi Setiap Kepala ruangan
10 Bagian Umum BLUD 365 x
RON kerapihan kamar jaga petugss kenyamanan dan supervisi hari Ranap
MENT petugas
Pengajuan peningkatan Jaspel Menyesuaikan
Rapat Pekan APBD/B Kepala Instalasi
11 MONEY bagi dokter jaga dan perawat antara beban kerja Manajemen RS 1x
koordinasi III Juni LUD Ranap
Ranap dan Jaspel

Muhammadiyah Public Health | 97


Muhammadiyah Public Health Journal E-ISSN : 2723-4266
Vol. 1 No.2 Tahun 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ

Berdasarkan analisa fishbone didapatkan dengan mengikuti pendidikan dan atau pelatihan
penyebab terbesar yang mempengaruhi nilai sesuai kebutuhan.
BOR yaitu faktor manusia. Untuk itu perlu
Hasibuan (2005) memberikan pengertian
dirancang kegiatan kerja ( plan of action) yang
pendidikan dan pelatihan adalah suatu usaha
menitikberatkan kepada program peningkatan
untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
kompetensi sumber daya manusia dalam hal ini
konseptual dan moral karyawan sesuai dengan
tenaga kesehatan.
kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan
Pengertian kompetensi oleh Spencer dan pelatihan.
yang dikutip oleh Moeheriono (2014:5) adalah
KESIMPULAN
sebagai karakteristik yang mendasari seseorang
berkaitan dengan efektivitas kinerja individu Berdasarkan telaah jurnal banyak sekali
dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar faktor-faktor yang mempengaruhi nilai BOR
individu yang memiliki hubungan kausal atau sehingga perlu dilakukan problem solving. Dari
sebagai sebab akibat dengan kriteria yang hasil identifikasi masalah, ditentukan prioritas
dijadikan acuan. Menurut Spencer, kompetensi utama yang menyebabkan tidak efisiennya nilai
terletak pada bagian dalam setiap manusia dan BOR rumah sakit. Dengan metode USG
selamanya ada pada kepribadian seseorang yang didapatkan masalah prioritas berupa beban kerja
dapat memprediksikan tingkah laku dan yang tinggi. Dari hasil tersebut kemudian
performansi secara luas pada semua situasi dan dilakukan analisa fishbone di mana fator
tugas pekerjaan. manusia sebagai penyebab terbesar terhadap
masalah beban kerja yang tinggi.
Terdapat kompetensi-kompetensi utama
yang dibutuhkan oleh tenaga pelayanan
SARAN
kesehatan. Kompetensi utama tersebut adalah
Dengan didapatkannya faktor manusia
semua profesional kesehatan harus dididik untuk
berdasarkan analisa fishbone sebagai penyebab
memberikan perawatan berpusat pada pasien
terbanyak tidak efisisennya nilai BOR maka
sebagai anggota tim interdisipliner, menekankan
perlu dilakukan program kerja yang berfokus
praktik berbasis bukti, pendekatan peningkatan
pada peningkatan kemampuan tenaga kesehatan
kualitas, dan penggunaan informatika. Hal
dan ketersediannya yang mencukupi sesuai
tersebut menunjukkan bahwa pendidikan tenaga
standar serta pemberian reward bila dapat
atau profesional kesehatan haruslah berkembang
mencapai target kinerja. Namun kegiatan
sebagai salah satu cara dalam meningkatkan
tersebut dilakukan tanpa menyampingkan faktor
kualitas pelayanan kesehatan. Salah satunya
lainnya. Tetap perlu dirancang program kerja
untuk mengatasi faktor penyebab masalah

Muhammadiyah Public Health Journal | 98


Muhammadiyah Public Health Journal E-ISSN : 2723-4266
Vol. 1 No.2 Tahun 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ

lainnya yang berhubungan dengan tidak Education: A Bridge to Quality.


efisiennya nilai BOR. Hal itu agar masalah dapat Washington (DC) : National Academies
teratasi secara komprehensif dengan Press (US); 2003. [cited 2021 Feb 12].
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien Available from
sehingga nilai BOR ideal dapat tercapai. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NB
K221519/
UCAPAN TERIMA KASIH Hasibuan, S.P. Malayu. Manajemen Sumber

Terima kasih saya ucapkan kepada Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta :

berbagai pihak yang sudah membantu dan Bumi Aksara; 2005.

mendukung dalam penelitian ini, yaitu pimpinan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
fakultas, dosen pembimbing, dan teman-teman
Republik Indonesia. Kamus Besar
yang ikut berperan serta dalam penelitian ini.
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
DAFTAR PUSTAKA Pustaka; 2016.

Aditama, C.Y. Manajemen Administrasi Lestari, Tri dan Wahyuni, Isa Tri. Analisis
Rumah Sakit. Jakarta : UI Press; Faktor Determinan Efisiensi Nilai Bed
2002. Occupancy Ratio: Fishbone Analysis.

Gurses, A. P., et al. Impact of Performance Jurnal Manajemen Informasi dan

Obstacles on Intensive Care Nurses’ Administrasi Kesehatan (JMIAK),

Workload, Perceived Quality and Volume 02 Nomor 02, 30-37.2019

Safety of Care, and Quality of Meidina, Cynthia Inda. Analisa Hubungan


Working Life. Health Service Kepuasan Pelayanan Kesehatan
Research. 2009 Apr (cited 2021 Feb Dengan Pencapaian Bed Occupancy
12); 44 (2). p.422-443 from Rate (BOR) di Rumah Sakit
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art Bhayangkara Tk-Ii Medan. Jurnal
icles/PMC2677047/ Ilmiah Simantek, Vol. 2, No. 2018

Departemen Kesehatan RI. Undang-Undang Moeheriono. Pengukuran Kinerja Berbasis


Republik Indonesia Nomor 44 Tahun Kompetensi. Edisi Revisi. Jakarta: PT
2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2014.
Depkes RI; 2009.
Muhith, Abdul dkk. Bauran Pemasaran
Greiner AC, Knebel E, editors. The Core Dengan Bed Occupancy Ratio (BOR).
Competencies Needed for Health Care
Professionals. in Health Professions

Muhammadiyah Public Health | 99


Muhammadiyah Public Health Journal E-ISSN : 2723-4266
Vol. 1 No.2 Tahun 2021 Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ

Jurnal Ners Vol. 8 No. 1, 135–141;


2013.

Nababan, Benson. Analisis Hubungan


Pelayanan Kesehatan dengan Bed
Occupancy Rate (BOR) di RSUD
Sukamaru Kalimantan Tengah. Tesis.
Universitas Terbuka Jakarta. 2002

Rohman, Hendra dkk. Analisis Efisiensi Bor,


Los, Toi, Dan Bto Berdasarkan Grafik
Barber Johnson. Jurnal Ilmu
Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol.
3. 2018.

Sunyoto, Danang. Manajemen Sumber Daya


Manusia. Jakarta: PT. Buku Seru;
2012.

Widiyanto dan Wijayanti, Rossalina Adi.


Analisis Faktor Penyebab Rendahnya
Bed Occupancy Rate (Bor) di Rumah
Sakit Mitra Medika Kabupaten
Bondowoso. Jurnal Rekam Medik
Dan Informasi Kesehatan. Vol. 1 No.
4. 2020.

Muhammadiyah Public Health Journal | 100

Anda mungkin juga menyukai