2, September 2017
E-mail: 1. suheriparuliangultom@gmail.com
ABSTRAK
Mutu pelayanan adalah keseluruhan karakteristik jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam
memuaskan kebutuhan konsumen, dan BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan, serta kepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasien
yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
mutu pelayanan BPJS Kesehatan dengan kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Bangkatan Binjai. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Analitik. Variabel independen adalah
mutu pelayanan BPJS Kesehatan dan variabel dependen adalah kepuasan pasien. Sampel yang diambil
menggunakan Rumus Slovin didapatkan 33 pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Bangkatan Binjai. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan
sebanyak 28 responden (84,8%) menyatakan mutu pelayanan BPJS Kesehatan baik, dan pada kepuasan
pasien sebanyak 32 responden (97,0%) menyatakan puas dengan pelayanan BPJS Kesehatan. Hasil uji
statistik Chi Square menyatakan ada hubungan antara mutu pelayanan BPJS Kesehatan dengan
kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bangkatan Binjai (pValue = 0,000).
Implikasi hasil penelitian menunjukkan mutu pelayanan BPJS Kesehatan memiliki peranan penting
dalam memengaruhi kepuasan pasien.
komitmen, dan stakeholder lainnya, prosedur kemampuan pasien atau keluarganya, ada
serta kebijakan sarana dan prasarana fasilitas perhatian terhadap keluhan, kondisi
dimana pelayanan diberikan. Seperti sumber lingkungan fisik dan memprioritaskan
tenanga, tata cara dan kesanggupan. kebutuhan pasien. Universitas Sumatera
Proses (process) adalah langkah yang Utara (Soejadi, 1997).
harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang Berdasarkan penelitian yang dilakukan
telah ditetapkan. Pendekatan proses adalah oleh Ningrum (2014) di Rumkital Dr.
semua metode dengan cara bagaimana Ramelan Surabaya. Bahwa terdapat
pelayanan dilakukan. Yang mempunyai 6 hubungan antara mutu pelayanan kesehatan
cara: Planning, Organizing, Directing, BPJS dengan kepuasan pasien, hal tersebut
Controlling, Coordinating, Evaluation didukung dari hasil penelitiannya yaitu dari
(PODCCE). Output adalah hasil dari suatu total 64 responden yang diteliti, terdapat 44
pekerjaan manajemen. Untuk manajemen responden (68,8%) mengatakan pelayanan
kesehatan, output dikenal dengan nama kesehatan BPJS kurang baik, dan pada
pelayanan kesehatan (health services). Output kepuasan pasien sebanyak 36 responden
adalah hasil yang dicapai dalam jangka (56,2%) mengatakan kurang puas dengan
pendek. pelayanan kesehatan BPJS
Dalam mengatur masalah kesehatan (www.stikeshangtuah-sby.ac.id, diakses 20
diperlukan suatu badan khusus yang Mei 2017).
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan Penelitian yang dilakukan oleh
jaminan kesehatan. Berdasarkan undang- Desimawati (2013) di Puskesmas Sumbersari
undang BPJS Nomor 1 Tahun 2014, pada Kabupaten Jember. Bahwa mutu pelayanan
tanggal 1 Januari 2014 telah mendirikan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien, hal
suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial tersebut ditunjukkan dari hasil penelitiannya
Kesehatan yang selaras dengan tujuan terhadap 30 responden yang diteliti, terdapat
Organisasi Kesehatan Dunia dalam 25 responden (83,3%) mengatakan pelayanan
mengembangkan jaminan kesehatan untuk keperawatan di Puskesmas Sumbersari
semua penduduk. BPJS Kesehatan ini kurang baik, dan pada tingkat kepuasan
merupakan badan hukum yang dibentuk pasien terdapat 23 responden (76,6%)
untuk 2 menyelenggarakan program mengatakan kurang puas dengan pelayanan
kesehatan (Peraturan BPJS Kesehatan Nomor keperawatan (www.repository-unej.ac.id,
1 Tahun 2014). diakses 20 Mei 2017).
BPJS Kesehatan harus memahami Berdasarkan survey awal di temukan
kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat bahwa adanya pasien yang merasa kurang
yang dilayaninya dalam menentukan cara puas terhadap pelayanan saat berobat,
yang paling efektif menyelenggarakan contohnya lama waktu menunggu proses
pelayanan kesehatan bermutu. Zeithaml et al pendaftaran dan kurangnya komunikasi yang
(dalam Rangkuti, 2006) menyatakan bahwa baik antara pasien dengan petugas
pelayanan yang bermutu terbentuk dari lima pendaftaran sehingga terjadinya kesalah
dimensi Service Quality (Servqual) yaitu, pahaman yang menimbulkan rasa kurang
kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, nyaman.
dan bukti fisik. Berdasarkan latar belakang tersebut,
Kepuasan adalah perasaan senang atau penulis tertarik untuk melakukan penelitian
kecewa yang muncul setelah membandingkan dengan judul Hubungan Mutu Pelayanan
antara persepsi terhadap kinerja atau hasil BPJS dengan Kepuasan Pasien Di Instalasi
suatu produk atau jasa dan harapan-harapan. Rawat Inap RSU Bangkatan Binjai Tahun
Selain itu Kepuasan pasien dapat dinilai dari 2017.
tingkat kepuasan pelayanan pasien dari
persepsi pasien/ keluarga terdekat. Kepuasan Rumusan Masalah
pasien akan tercapai apabila diperoleh hasil Berdasarkan latar belakang masalah
yang optimal bagi setiap pasien dan yang telah disebutkan sebelumnya maka
pelayanan kesehatan memperhatikan
259
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.2, No.2, September 2017
rumusan masalah dalam penelitian ini RSU Bangkatan Binjai merupakan tempat
adalah: yang sesuai dan dapat dijangkau oleh peneliti.
1. Bagaimana Hubungan Mutu Pelayanan
BPJS dengan Kepuasan Pasien Di Populasi
Instalasi Rawat Inap di RSU Bangkatan Dalam penelitian ini yang menjadi
Binjai Tahun 2017? populasi adalah pasien peserta BPJS
2. Bagaimana Pelayanan yang diteima Kesehatan yang dirawat di Instalasi Rawat
pasien BPJS rawat Inap di instalasi Inap Rumah Sakit Umum Bangkatan Binjai
rawat Inap di RS Bangkatan? pada bulan Mei 2017 berjumlah 331 pasien.
Defenisi Operasional
Kuesioner
terdiri dari
Kesediaan untuk - Baik, jika
3
membantu pelanggan hasil
pertanyaan
dan menyediakan jasa jawaban 4-6
2 Daya Tanggap Kuesioner dengan Ordinal
yang tepat dimana - Tidak Baik,
pilihan
pelanggan yang jika hasil
jawaban: B =
menunggu terlalu lama jawaban 1-3
2,
TB = 1
Pengetahuan dan
Kuesioner
kebaikankaryawan dan
terdiri dari - Baik, jika
kemampuan mereka
3 pertanyaan hasil
untuk menimbulkan
dengan jawaban 4-6
3 Jaminan kepercayaan dan Kuesioner Ordinal
pilihan - Tidak Baik,
keyakinan kepada
jawaban: B = jika hasil
pelanggan sehingga
2, jawaban 1-3
pelanggan merasa
TB = 1
aman atau terjamin
Kuesioner
terdiri dari - Baik, jika
3 hasil
Perhatian atau
pertanyaan jawaban 4-6
pemahaman secara
4 Empati Kuesioner dengan - Tidak Ordinal
pribadi kepada
pilihan Baik,jika
Pelanggan
jawaban: B = hasil
2, jawaban 1-3
TB = 1
Kuesioner
terdiri dari - Baik, jika
Penampakan fasilitas,
3 pertanyaan hasil
peralatan, personel, dan
dengan jawaban 4-6 Ordinal
5 Bukti Fisik materi komunikasi Kuesioner
pilihan - Tidak Baik,
secara fisik
jawaban : B jika hasil
= 2, jawaban 1-3
TB = 1
261
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.2, No.2, September 2017
263
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.2, No.2, September 2017
264
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.2, No.2, September 2017
265
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.2, No.2, September 2017
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Hubungan Mutu Pelayanan Kehandalan dengan Kepuasan
Pasien di Instalasi Rawat Inap RSU Bangkatan Binjai Tahun 2017
Puas Tidak puas Total
Kehandalan P Value
F % F % F %
Baik 31 94 0 0 31 94
0.085
Tidak Baik 1 3,0 1 3,0 2 6
Total 32 97 1 3,0 33 100
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hubungan Mutu Pelayanan Daya Tanggap dengan Kepuasan
Pasien di Instalasi Rawat Inap RSU Bangkatan Binjai Tahun 2017
Puas Tidak puas Total
Daya Tanggap P Value
F % F % F %
Baik 32 97,0 1 3,0 33 100
-
Tidak Baik 0 0 0 0 0 0
Total 32 97,0 1 3,0 33 100
266
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.2, No.2, September 2017
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Hubungan Mutu Pelayanan Jaminan dengan Kepuasan Pasien di
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Rumah Sakit Bangkatan Tahun 2017
Puas Tidak puas Total
Jaminan P Value
F % F % F %
Baik 32 97,0 0 0 32 96,9
-
Tidak Baik 0 0 1 3,0 1 3,0
Total 32 97,0 1 3,0 33 100
Tabel 16. Distribusi Frekuensi Hubungan Mutu Pelayanan Empati dengan Kepuasan Pasien di
Instalasi Rawat Inap RSU Bangkatan Binjai Tahun 2017
Puas Tidak puas Total
Empati P Value
F % F % F %
Baik 32 97,0 0 0 32 97,0
-
Tidak Baik 0 0 1 3,0 1 3,0
Total 32 97,0 1 3,0 33 100
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Hubungan Mutu Pelayanan Bukti Fisik dengan Kepuasan Pasien
di instalasi rawat inap RSU Bangkatan Binjai Tahun 2017
Puas Tidak puas Total
Kehandalan P Value
F % F % F %
Baik 28 84,9 0 0 28 84,9
0,016
Tidak Baik 4 12,1 1 3,0 5 15,1
Total 32 97,0 1 3,0 33 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan statistik Chi Square dengan nilai p Value =
bahwa hubungan mutu pelayanan bukti fisik 0,016, maka dari itu Ha diterima (pValue ≤
dengan kepuasan pasien di instalasi rawat α), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
inap RSU. Bangkatan, dengan hasil uji hubungan yang bermakna antara mutu
267
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.2, No.2, September 2017
268
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.2, No.2, September 2017
269