Oleh
KOMANG SUDARMINI
NIM. 1602562004
PENDAHULUAN
Rumah sakit memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Paradigma baru pelayanan kesehatan
mengharuskan rumah sakit memberikan pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan dan
keinginan pasien dengan tetap mengacu pada kode etik profesi (Depkes RI, 2007).
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang efektif, efisien, dan dituntut untuk memberikan
informasi kesehatan yang tepat dalam pelayanan kesehatan dan menghasilkan data
yang akurat (Ulinuha dalam Putri, 2016).
Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten di Bali yang memiliki program
jaminan kesehatan untuk masyarakatnya. Program jaminan kesehatan yang dimiliki
pemerintah kabupaten Badung diberi nama Kartu Badung Sehat (KBS). KBS
diluncurkan pemerintah kabupaten Badung untuk menggantikan program
layanan Jaminan Kesehatan Krama Badung (JKKB) Manguwaras. KBS akan
memfasilitasi bagi masyarakat kabupaten Badung yang belum memiliki jaminan
kesehatan nasional maupun swasta pada tingkat pelayanan Puskesmas, RSUD
Mangusada dan RSUP Sanglah Denpasar (Anantara Bali, 7 April 2016)
Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan cerminan dari mutu dan
merupakan komponen penting dalam suatu sistem penyediaan pelayanan yang
tanggap terhadap keluhan pelanggan. Menurut teori Donabedian tahun 1980 mutu
pelayanan rumah sakit sebagai hasil akhir dari interaksi dan ketergantungan antara
berbagai aspek atau komponen, rumah sakit sebagai suatu system dilakukan suatu
pendekatan komperhensif yang mencakup input/structure, process dan outcome
(Pohan dalam putri, 2016). Kepuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar
suatu fasilitas kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan
pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan
mempengaruhi provitabilitas fasilitas kesehatan tersebut, sedangkan sikap karyawan
terhadap pelanggan juga akan berdampak terhadap kepuasan pelanggan dimana
kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya
akan mutu pelayanan yang diberikan (Kotler & Amstrong, 2006).
Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih
lanjut mengenai gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap pengguna Kartu
Badung Sehat di Rumah Sakit Umum Daerah Mangusada Badung.
1.2 Rumusan Masalah
\Berdasarkan pemaparan yang terdapat dalam latar belakang di atas, rumusan masalah
dari penelitian ini adalah “Bagaimanakah Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Rawat
Inap Pengguna KBS di Rumah Sakit Umum Daerah Mangusada Badung?”
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat inap pengguna KBS di Rumah Sakit
Umum Daerah Mangusada Badung
Sebagai pertimbangan dan masukan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Mangusada
Badung terkait mutu pelayanan sehingga dapat dijadikan sebagai landasan evaluasi
untuk mengembangkan mutu pelayanan kearah yang lebih baik dan memuaskan
pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 3.1 Kerangka konsep Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Pengguna KBS di
Rumah Sakit Umum Mangusada Badung
Pengukuran tingkat kepuasan pasien didasarkan pada tiga aspek pengukuran yaitu
berdasarkan structure meliputi bangunan fisik dan fasilitas penunjang medik, aspek
process yaitu melihat dari sisi pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan
administrasi, pelayanan obat dan makanan serta aspek outcome yaitu perubahan status
kesehatan pasien kearah yg lebih baik.
3.2 Variabel dan Definisi Oprasional
Variabel dalam penelitian ini yaitu terdiri dari variable tingkat kepuasan terhadap
structure, variable tingkat kepuasan terhadap process, dan variabel tingkat kepuasan
terhadap outcome.
METODE PENELITIAN
Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran akhir penerapan hasil
penelitian (Notoatmodjo, 2012). Populasi target dari penelitian ini adalah seluruh
pasien yang terdaftar sebagai peserta Kartu Badung Sehat (KBS) yang
memanfaatkan pelayanan rawat inap di RSUD Mangusada Badung.
2. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target dapat dijangkau oleh
peneliti (Notoatmodjo, 2012) yaitu seluruh pasien yang terdaftar sebagai peserta
Kartu Badung Sehat (KBS) yang memanfaatkan pelayanan rawat inap di RSUD
Mangusada Badung bulan Maret - April 2018.
4.2.2 Sampel
1. Besar Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah peserta KBS yang memanfaatkan pelayanan
rawat inap di RSUD Mangusada pada bulan Maret-April 2018. Untuk
menentukan besaran sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
rumus Lemeshow 1990 dalam (Notoatmodjo 2012):
n1 = (Z2α) x Pq
d2
Keterangan:
n = Besar Sampel
Z2α = Nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya 95%=1,96)
P = Proporsi pada pasien rawat jalan pengguna KBS di RSUD
Mangusada, bila tidak diketahui proporsinya, ditetapkan 50%
(0,50)
d = Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diingingkan:
10% (0,10), 5% (0,05), atau 1% (0,01)
n = (Z2α) x Pq
d2
0,12
n = 96
Jumlah sampel yang didapat dari perhitungan sebanyak 96 orang dan dibulatkan
menjadi 100 orang peserta KBS yang memanfaatkan pelayanan rawat inap di
RSUD Mangusada.
2. Teknik Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi terjangkau
untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang
ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2008). Teknik sampling
yang digunakan adalah non-probality sampling dengan teknik purposive
sampling.
Data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti kemudian dianalisis agar memberikan
arti yang berguna dalam memecahkan masalah dalam penelitian ini. Langkah-
langkah dalam pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Analisa data yang digunakan yaitu analisis univariate yang digunakan untuk
mengetahui distribusi untuk mendeskripsikan karakteristik tiap-tiap variabel
penelitian. Data numerik akan dihitung nilai rata-rata, median dan standar deviasi.
Data disajikann dalam bentuk diagram lingkaran dan diagram batang. Data juga
disajikan tabulasi silang untuk mendeskripsikan variabel kepuasan terhadap aspek
(structure, process, outcome) dengan karakteristik lain seperti : umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.