7
8
2.3 Puskesmas
2.3.1 Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. (Bambang, 2010:31)
Tiga fungsi yang harus diperankan oleh Puskesmas, yaitu :
9
1. Aspek Administrasi
Karena isi rekam medis menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan
tanggung jawab sebagai tenaga medis, para medis dan tenaga kesehatan
lainnya dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
2. Aspek Medis
Karena catatan/rekaman tersebut di pergunakan sebagai dasar untuk
merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada
seorang pasien
3. Aspek Hukum
Menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hokum atas dasar
keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hokum serta penyediaan bahan
tanda bukti untuk menegakkan keadilan
4. Aspek Keuangan
Mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar
pembiayaan.
5. Aspek penelitian
Menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan
6. Aspek Pendidikan
Menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan
kegiatan pelayanan medic yang diberikan kepada pasien. Informasi
tersebut dapat dipergunakansebagai bahan referensi penjajaran di bidang
kesehatan.
7. Aspek Dokumentasi
Menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
2.4.4 Isi Rekam Medis
Menurut Formulir dan cara pengisisan rekam medis rawat jalan dan rawat
inap sesuai dengan permenkes 269/Menkes/Per/III/2008
12
penerimaan pasien harus menguasai alur pasien, alur berkas rekam medis, dan
prosedur penerimaan pasien, sehingga petugas dapat memberikan pelayanan dan
informasi yang cepat dan tepat. Alur pasien menggambarkan tentang bagan,
tahapan, pelayanan, dari awal pasien datang sampai pelayanan berakhir atau
pulang dari suatu fasilitas pelayanan kesehatan.Sistem penerimaan pasien terdiri
dari beberapa subsistem, yaitu subsistem penerimaan pasien rawat jalan, rawat
darurat dan rawat inap.
a. Pasien Rawat Jalan
Menurut Huffman (1984) pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang
diberikan kepada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap difasilitas
pelayanan kesehatan. Kegiatan penerimaan pasien, sebaiknya prosedur diletakkan
di tempat yang mudah dibaca oleh petugas penerimaan pasien. Hal ini dilakukan
untuk mengontrol pekerjaan yang telah dilakukan sehingga pekerjaan yang
dilakukan dapat konsisten dan sesuai aturan.
b. Pasien rawat Inap
Penerimaan pasien rawat inap adalah penerimaan pasien untuk
mendapatkan pelayanan lanjutan setelah mendapatkan surat pengantar dirawat
dari pihak yang berwenang. Dalam hal ini pihak yang member surat pengantar
adalah dokter dari klinik atau pelayanan rawat darurat di fasilitas pelayanan
kesehatan yang lain.
c. Pasien Gawat Darurat
Pasien rawat darurat merupakan pasien yang datang ke tempat penerimaan
pasien rawat darurat yang dibuka selama 24 jam pelayanan,disini pasien ditolong
terlebih dahulu setelah itu kemudian menyelesaikan administrasinya. Pasien yang
diterima di pelayanan rawat darurat berasal dari rujukan fasilitas pelayanan
kesehatan atau pasien datang sendiri. Pasien rujukan adalah pasien yang dikirim
atau diambil dari fasilitas pelayanan kesehatan yang lain untuk dirawat di fasilitas
pelayanan kesehatantersebut disertai surat permintaan merawat dari fasilitas
pelayanan kesehatan yang meminta merujuk pasien. Sedangkan yang dimaksud
dengan pasien datang sendiri adalah pasien yang datang ke fasilitas pelayanan
15
2.6 Duplikasi
Berdasarkan penelitian (Rokaiyah & Setijaningsih, 2015) duplikasi nomor
rekam medis adalah satu nomor rekam medis ganda yang dimiliki pasien maupun
satu nomor rekam medis dimiliki oleh beberapa pasien.
Duplikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
perangkapan,perulangan, dan keadaan merangkap. Penyebab adanya duplikasi
nomor rekam medis dengan nama pasien yang berbeda dikarenakan kurangnya
petugas admisi menanyakan informasi pasien, keterbatasan jumlah petugas,
kurang telitinya petugas pendaftaran, dan proses identifikasi yang kurang tepat
sehingga menyebabkan seorang pasien mendapat lebih dari satu nomor rekam
medis (Muldiana & Widjaja, 2016)
2.7 Perilaku
2.7.1 Definisi Perilaku
Skinner (1938) perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap
stimulus (rangsangan dari luar). Dengan demikian perilaku manusia terjadi
melalui proses: Stimulus Organisme Respons, sehingga teori
Skin-ner ini disebut teori “ S-O-R” (stimulus-organisme-respon). Berdasarkan
teori “S-O-R” tersebut, maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi
dua, yakni”
17
ANTECEDENT-BEHAVIOR-COSEQUENCES
2.8.1 Antecedent
Suatu pemicu (trigger) yang menyebabkan seorang berperilaku, yakni
kejadian dilingkungan kita. Antecedent ini dapat berupa alamian (hujan, angina,
cuaca, dan sebagainya), dan buatan manusia atau “man made” (interaksi dan
komunikasi dengan orang lain).
a. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behavior).
b. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulus atau objek. Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial,
menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak,
dan bukan merupakan pelaksaan motif tertentu. Sikap belum merupakan
pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku (Soekidjo
Notoatmodjo, 2007)
2.8.2 Behavior
Reaksi atau tindakan terhadap adanya “antecedent” atau pemicu tersebut
yang berasal dari lingkungan.
2.8.3 Concequences
Kejadian selanjutnya yang mengikuti perilaku atau tindakan tersebut
(konsequensi) (Notoadmodjo, 2014)
Consequence ialah sesuatu yang mengikuti perilaku atau dengan kata lain
akibat dari perilaku yang dilakukan (Anonim, 2010)
19
a. Reward
Reward yaitu ganjaran, hadiah atau memberi penghargaan. Hadiah adalah
sesuatu yang menyenangkan yang diberikan setelah seseorang melakukan
tingkah laku yang diinginkan. Tujuan reward adalah membangkitkan atau
mengembangkan minat.
b. Punishment
Punisment (hukuman) adalah suatu perbuatan, dimana kita secara sadar
dan sengaja menjatuhkan nestapa kepada orang lain, yang baik dari segi
kejasmanian maupun dari segi kerohanian orang lain itu mempunyai
kelemahan bila dibandingkan dengan diri kita. Suatu hukuman itu pantas,
bilamana nestapa yang ditimbulkan itu mempunyai nilai positif, atau
mempunyai nilai paedagogis.