Anda di halaman 1dari 7

JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.

2, September 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS


TENTANG SISTEM INFORMASI PELAYANAN RAWAT
JALAN DI REKAM MEDIS RUMAH SAKIT LANUD
Dr. ABDUL MALIK MEDAN TAHUN 2016

Marta Simanjuntak
Dosen APIKES Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan

E-mail: morawi@gmail.com

ABSTRAK

Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan gawat
darurat. Pelayanan rawat jalan merupakan komponen integral pada sistem pemberian layanan
kesehatan yang berperan dalam kesinambungan perawatan pasien dan peningkatan mutu
pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan petugas rekam medis
rawat jalan berdasarkan pendidikan, usia, dan masa kerja. Selain itu untuk mengetahui prosedur
pada sistem informasi rawat jalan di Rumah Sakit Dr. Abdul Malik Medan. Jenis penelitian ini
penelitian deskriptif, dengan populasi yang di ambil adalah seluruh petugas di unit rekam medis
di Rumah Sakit Dr. Abdul Malik Medan sebanyak 4 orang. Sebagai responden adalah seluruh
petugas rekam medis. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap 4 responden bahwa
mayoritas pengetahuan petugas rekam medis tentang sistem informasi rawat jalan dengan
pengtahuan cukup adalah sebanyak 3 orang dengan nilai 65 (75%) dan yang berpengetahuan
kurang adalah 1 orang (25%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan petugas rekam medis tentang sistem informasi rawat jalan sudah membaik, akan
tetapi kategori pendidikan masih kurang, karena belum adanya petugas rekam medis yang
berpendidikan khusus di bidang rekam medis (minimal D3 Rekam Medis). Saran peneliti untuk
Rumah Sakit Dr. Abdul Malik Medan adalah menambah petugas yang berpendidikan khusus
rekam medis agar sarana dan prasarana yang saat ini ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal,
dan memberikan pelatihan rekam medis bagi petugas yang berpendidikan di luar rekam medis.

Kata Kunci: Penngetahuan; Petugas Rekam Medis; Sistem Informasi; Pelayanan Rawat Jalan.

ABSTRACT

The hospital is a health-care facility that is held in the plenary of personal health services that
provide outpatient services, inpatient, and emergency department. Outpatient treatment is an
integral component of the health care delivery systems that play a role in the continuity of patient
care and service quality improvement. The purpose of this study was to determine the knowledge
of outpatient medical records clerk by education, age, and tenure. In addition to knowing the
procedure on an outpatient information systems Hospital Dr. Abdul Malik. This type of research is
a descriptive study, with a population that is taken is all officers in medical records at the hospital
Dr. Abdul Malik as many as four people. The respondents are all employees of the medical record.
Results of research conducted by the researchers against four respondents believe that the
majority of medical records clerk knowledge about outpatient information system with enough
pengtahuan is as much as 3 people with a value of 65 (75%) and are less knowledgeable is 1
person (25%). Based on this research can be concluded that the medical records clerk knowledge
about outpatient information system has been improved, but the category of education is still
lacking, because there is no medical record educated personnel specialized in the field of medical

138
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

record (minimum D3 Medical Record). Suggestions for Hospital researcher Dr. Abdul Malik is
adding personnel specially educated medical records so that the facilities and infrastructure that
currently exists can be utilized to the maximum, and provide medical records training for officers
educated outside the medical record.

Keywords: Penngetahuan; Medical Record Officers; Information Systems; Outpatient Services.

PENDAHULUAN perawatan kesehatan yang menjadi tempat


ecounter (Erkadius, 2008).
Rumah sakit adalah sarana pelayanan Dokumen yang berisi serangkaian
kesehatan yang menyelenggarakan instruksi tertulis yang dibakukan
pelayanan kesehatan perorangan secara mengenai berbagai proses
paripurna yang menyediakan pelayanan penyelenggaraan administarsi rumah sakit
rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat yang berisi cara melakukan pekerjaan,
(UU No. 44 2009). Rumah sakit waktu pelaksanaan, dan tempat
merupakan unit yang strategis dalam penyelenggaraan serta siapa yang terlibat
mendukung terwujudnya perubahan status dalam kegiatan (Istyadi Insani, Standar
kesehatan masyarakat menuju peningkatan Operasional Prosedur sebagai pedoman
derajat kesehatan yang optimal. Untuk pelaksanaan administarsi, 2010). Dimana
mewujudkan derajat kesehatan yang Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
optimal tentu diperlukan upaya baik dan benar tersebut adalah ³ GDWD DWDX
pembangunan sistem pelayanan kesehatan identitas pasien harus diisi dengan
yang mampu memenuhi kebutuhan selengkap- lengkapnya yang sesuai
masyarakat dari pelayanan kesehatan. dengan pengisian data pasien rawat jalan
Dalam hal medukung pelayanan guna mempermudah pekerjaan petugas di
kesehatan ini, membutuhkan sistem 733 5- ³ 'LUMHQ <DQPHG 'HSNHV 5,
pencatatan medis yang berfungsi sebagai ´
alat informasi rekam medis. Permenkes Berdasarkan survey awal yang telah
No. 269/ MENKES/ PER/ 2008, rekam di lakukan oleh penulis di Rumah Sakit
medis adalah berkas yang berisikan Lanud Dr. Abdul Malik Medan pada bulan
catatan dan pemeriksaan, pengobatan yang Mei , masih adanya tenaga kesehatan
telah diberikan, serta tindakan dan yang tidak menjalankan sistem informasi
pelayanan lain yang telah diberikan. rekam medis sesuai SOP rumah sakit.
Unit rekam medis merupakan sub petugas rekam medis belum memahami
sistem dari pelayanan kesehatan yang apa kegunaan, manfaat dan tujuan rekam
memiliki beberapa tugas, antara lain, medis bagi sarana kesehatan sehingga
penerimaan pasien, pencatatan, petugas tidak berjalannya rekam dengan
pengolahan data medis, penyimpanan, dan baik. mengakibatkan alur dan sistem
pengembalian kembali rekam medis. Dari rekam medis yang digunakan di rumah
kegiatan penyelenggaraan unit rekam sakit belum sepenuhnya sesuai dengan
medis tersebut akan menghasilkan SOP yang dibuat oleh rumah sakit Lanud
informasi yang berguna bagi instalasi Dr. Abdul Malik Medan.
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, Berdasarkan latar belang diatas
dan pasien. penulis tertarik untuk melakukan
Pelayanan kesehatan rawat jalan penelitian dengan judul Gambaran
adalah pelayanan yang diberikan kepada Pengetahuan Petugas Rekam Medis
pasien yang tidak dirawat sebagai pasien Tentang Sistem Informasi Pelayanan
rawat inap di rumah sakit atau institusi Rawat Jalan Di Rekam Medis Rumah

139
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

Sakit Lanud Dr. Abdul Malik Medan METODE


Tahun 2016.
Jenis penelitian ini menggunakan
Rumusan Masalah penelitian deskriptif menurut
Berdasarkan latar belakang yang (Notoadmojo, 2012), metode penelitian
diuraikan sebelumnya, rumusan masalah deskriptif adalah suatu metode penelitian
pada penelitian ini adalah bagaimana yang dilakukan dengan tujuan untuk
Gambaran Pengetahuan Petugas Rekam membuat gambaran atau deskriptif tentang
Medis Tentang Sistem Informasi suatu keadaan secara objektif. Metode
Pelayanan Rawat Jalan Di Rekam Medis penelitian deskriptif digunakan untuk
Rumah Sakit Lanud Dr. Abdul Malik memecahkan atau menjawab
Medan Tahun 2016. permasalahan yang sedang dihadapi pada
situasi sekarang.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk Waktu Penelitian
mengetahui Gambaran Pengetahuan Penelitian dilaksanakan pada bulan
Petugas Rekam Medis Tentang Sistem Mei ± Juli tahun 2016.
Informasi Pelayanan Rawat Jalan Di
Rekam Medis Rumah Sakit Lanud Dr. Tempat penelitian
Abdul Malik Medan Tahun 2016. Tempat penelitian dilakukan di
rumah sakit Lanud Dr. Abdul Malik Jalan
Manfaat Penelitian Imam Bonjol No. 50, Suka Damai, Medan
Adapun manfaat dari penelitian ini Polonia, Kota Medan.
adalah
1. Bagi Lembaga Pendidikan Apikes Variabel Penelitian
Imelda Variabel wawancara adalah sesuatu
Untuk menambah referensi pustaka yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau
yang akan dipergunakan untuk ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh
penelitian selanjutnya. satuan penelitian tentang suatu konsep
2. Bagi Rumah Sakit pengertian tertentu (Notoadmojo, 2010).
Hasil penelitian menjadi bahan Pada variabel wawancara ini peneliti
masukan bagi rumah sakit sehingga bertujuan untuk mendapatkan
dapat digunakan sebagai bahan permasalahan yang ada secara terbuka.
pertimbangan untuk perbaikan sistem Pedoman yang dipakai hanya secara garis
informasi pelayanan pasien rawat besar wawancara seputar permasalahan
jalan. yang akan ditanyakan.
3. Bagi Petugas Rekam Medis
Sebagai masukan kepada petugas Defenisi Operasional
rekam medis untuk evalusi dalam Operasional rekam medis di Rumah
meningkatkan mutu pelayanan rekam Sakit Lanud Dr. Abdul Malik Medan
medis rawat jalan. memberikan gambaran akan tingkat
4. Bagi Peneliti pengetahuan dari petugas tentang sistem
Menambah pengetahuan dan informasi pelayanan rawat jalan.
pengalaman di bidang rekam medis 1. Sistem informasi adalah kombinasi
khususnya dalam sistem informasi antara prosedur kerja, informasi,
pelayanan rekam medis rawat jalan orang dan teknologi informasi yang
serta mengetahui perbandingan antara diorganisasikan untuk mencapai
teori yang didapat di bangku tujuan dalam sebuah organisasi.
perkuliahan dengan kenyataan di 2. Usia adalah rentang kehidupan yang
rumah sakit. diukur dengan tahun, lamanya hidup

140
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

dalam tahun yang dihitung sejak primer yang diperoleh peneliti dalam
dilahirkan. penelitian ini adalah melalui
3. Pendidikan adalah Pembelajaran wawancara dan observasi yang
pengetahuan, keterampilan dan bersumber langsung dari narasumber.
kebiasaan sekelompok orang yang b. Data Sekunder
diturunkan dari satu generasi ke Menurut Sukaria Sinulingga, 2011)
generasi berikutnya, melalui Data Sekunder adalah data yang
pengajaran, pelatihan atau penelitian sudah tersedia karena dikumpulkan
pendidikan sering terjadi di bawah oleh sumbernya sehingga tidak
bimbingan orang lain, tetapi juga dikumpul oleh peneliti. Dengan
memungkinkan secara otodidak. pendapat tersebut, maka data
4. Pengalaman adalah proses sekunder yang diperoleh peneliti
pembentukan pengetahuan atau dalam penelitian ini diperoleh dari
keterampilan tentang metode suatu petugas rekam medis.
pekerjaan karena keterlibatan Dalam penelitian ini pengumpulan
karyawan dalam pelaksanaan data menggunakan kuesioner untuk
pekerjaan. informasi tentang Gambaran Pengetahuan
5. Pelatihan adalah proses pendidikan Petugas Rekam Medis Tentang Informasi
jangka pendek yang menggunakan Pelayanan Rawat Jalan Di Rumah Sakit
prosedur yang sistematis dan Dr. Abdul Malik Medan. Untuk
terorganisir dalam mencapai mengetahui pengetahuan petugas rekam
kemampuan tertentu. medis terhadap sistem informasi
pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Dr.
Populasi Abdul Malik Medan, penelitiannyaa
Yang menjadi populasi dalam menggunakan rumus yang dikemukakan
penelitian semua petugas rekam medis di oleh Ircham (2009) dengan rumus sebagai
Rumah Sakit Lanud Dr. Abdul Malik berikut :
Medan yang berjumlah 4 orang. (
P = 0 x 100 %
Subjek yang diamati adalah orang ±
Keterangan : P = Persentase
orang yang berhubungan dengan sistem
F = jumlah jawaban benar
informasi dan pelayanan rekam medis
N = Jumlah soal
rawat jalan di Rumah Sakit Lanud Dr.
Penentuan tingkat pengetahuan
Abdul Malik Medan yaitu : petugas rekam
responden penelitian sub variabel dan
medis, petugas bagian pemberi pelayanan
variabel dengan cara mengkonverensikan
dan petugas pendaftaran.
nilai sub variabel maupun variabel
kedalam kategori kualitatif, sebagai
Teknik Pengumpulan Data
berikut :
Adapun jenis dan sumber data yang
Nilai 67-100 = Baik
digunakan penulis dalam pengumpulan
Nilai 38-66 = Cukup
data adalah sebagai berikut :
Nilai 0-37 = Kurang
a. Data Primer
Menurut (Sukaria Sinulingga, 2011)
Untuk memudahkan dalam
Data primer adalah data yang
penyusutan instrumen maka sebelum
diperoleh melalui wawancara dan
instrumen menjadi butir-butir pertanyaan,
observasi, data primer ini
terlebih dahulu disusun kisi-kisi instrumen
berlangsung dari narasumber.
sebangaimana terdapat pada tabel berikut:
Dengan pendapat tersebut, maka data

141
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

Tabel 1. Kisi- Kisi Instrumen


Nomor
No Variabel Indikator Jumlah
Butiran
Rekam medis 10
1 Sistem informasi rawat jalan 20
Sistem informasi rawat jalan 10

Pemilihan instrumen angket model tujuan yang hendak dicapai dalam


tertutup dimodifikasikan dalam penilaian penelitian ini.
berdasarkan pada alasan pertimbangan
bahwa dengan instrumen ini maka Teknik Analisa Data
jawaban responden berkenan dengan Data yang telah dikumpulkan diolah
pengetahuan petuugas rekam medis dengan menggunakan analisa secara
tentang sistem informasi rawat jalan dapat deskriptif dengan melihat persentase yang
diperoleh secara memadai dan telah dikumpulkan dengan tabel distribusi
memudahkan dalam pengelolaan dan frekuensi. Kemudian dicari besar
mendeskripsikan hasil serta sesuai dengan persentase jawaban masing- masing
responden dan selanjutnya dilakukan
pembahasan hasil.
Daftar kepegawaian petugas rekam
medis di Rumah Sakit Dr. Abdul Malik
Medan 2016.

Tabel 2. Daftar Keterangan Petugas Rekam Medis


No Nama Pendidikan Usia (Thn) Jenis Kelamin Masa Kerja (Thn)
1 Tn. R S2 KEP 50 Laki ± laki 5
2 Ny. Ne S1 KEP 28 Perempuan 2
3 Ny. N D3 KEP 35 Perempuan 3
4 Tn. Ds D3 ANALIS 33 Laki ± laki 3

HASIL Tabel 3. Distribusi Karakteristik


Responden Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik Responden pada Bulan Pendidikan Frekuensi Persentase %)
Juli 2016 di Rumah Sakit Lanud dr. SMA - 0
Abdul Malik Medan (n= 5) D III 2 50
Setelah dilakukan penelitian dengan SI 1 25
judul ³*DPEDUDQ 3HQJHWDKXDQ 3HWXJDV S2 1 25
Rekam Medis Tentang Sistem Informasi Jumlah 4 100
Pelayanan Rawat Jalan Di Rekam Medis
Rumah Sakit Lanud Dr. Abdul Malik Tabel 4. Distribusi Karakteristik
0HGDQ 7DKXQ ´dan Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
responden dalam penelitian ini untuk Usia (Thn) Frekuensi Persentase (%)
mengetahui Pengetahuan Petugas Rekam 25-30 1 25
Medis tentang Sistem Informasi 31-40 2 50
Pelayanan Rawat Jalan Di Rekam Medis >40 1 25
Rumah Sakit Lanud Dr. Abdul Malik Jumlah 4 100
Medan yang terdapat bersdasarkan
Pendidikan, Usia, dan Masa kerja. Tabel 5. Distribusi Karakteristik
Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Persentase
Frekuensi
(Thn) (%)
1±2 1 25

142
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

3±4 2 50 terhadap kinerja dan pengetahuan petugas.


>5 1 25 Hal ini sesuai dengan pernyataan dari
Jumlah 4 100 Lewa dan Subowo (2005) yang
Berdasarkan tabel di atas dapat menyatakan bahwa yang mempengaruhi
terlihat bahwa Pengetahuan Petugas kinerja petugas adalah pengalaman kerja.
Rekam Medis Tentang Sistem Informasi Masa kerja petugas rekam medis
Rawat Jalan, responden berkarakteristik dalam bekerja dipengaruhi oleh beberapa
mayoritas berdasarkan Pendidikan SMA hal antara lain gaji yang didapat belum
tidak ada, D III sebanyak 2 orang (50%), sesuai dengan UMR, kurangnya pasien
S1 sebanyak satu orang (25%), S2 sehingga banyak waktu yang hanya
sebanyak satu orang (25%). Mayoritas digunakan untuk bersantai, ruang rekam
berdasarkan Usia 25-30 tahun sebanyak 1 medis dan rawat jalan yang kurang
orang (25%), usia 31-40 tahun sebanyak 2 memadai dan belum sesuai standar.
orang (50%), usia >40 sebanyak 1 orang
(25%). Mayoritas berdasarkan masa kerja KESIMPULAN
1-2 tahun adalah sebanyak 1 orang (25%),
masa kerja 3-4 tahun sebanyak 2 orang Setelah dilakukan penelitian
(50%), masa kerja >5 tahun sebanyak 1 PHQJHQDL ³ *DPEDUDQ 3HQJHWDKXDQ
orang (25%). Petugas Rekam Medis tentang Sistem
Informasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Dr.
PEMBAHASAN $EGXO 0DOLN 0HGDQ´ GDSDW GLVLPSXONDQ
bahwa pengetahuan petugas dipengaruhi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa oleh beberapa faktor, yaitu : Pendidikan,
pengetahuan petugas rekam medis tentang Usia, dan Masa kerja. Faktor-faktor
sistem informasi rawat jalan dengan tesebut sangat menentukan pengetahuan
indikator pendidikan, usia dan masa kerja petugas rekam medis dalam sistem
diketahui bahwa sebanyak tiga orang informasi rawat jalan.
petugas mempunyai pengetahuan yang Peneliti mengambil kesimpulan
cukup tentang sistem informasi rekam bahwa penelitian yang berjudul
medis sedangkan satu petugas lagi kurang ³*DPEDUDQ 3HQJHWDKXDQ 3HWXJDV 5HNDP
dalam memahami sistem informasi rekam Medis Tentang Sistem Informasi Rawat
medis rawat jalan. -DODQ´ PD\RULWDV EHUSHQJHWDKXDQ FXNXS
Dari hasil penelitian menunjukkan dimana frekuensinya berjumlah 3 orang
bahwa sebagian besar petugas rekam dengan nilai 65 (75 %), dan terdapat
medis mempunyai tingkat pendidikan berpengetahuan kurang dimana
S1/S2 Keperawatan dan DIII Analis dan frekuensinya 1 orang (25%).
hal ini tidak sesuai dengan bidang Rumah Sakit dr. Abdul Malik masih
tugasnya saat ini. Hal ini tidak sesuai kekurangan petugas ahli dengan
dengan pernyataan dari Lewa dan Subowo pendidikan rekam medis sehingga petugas
(2005) bahwa pendidikan merupakan yang ada kurang paham akan alur
faktor internal atau faktor dari diri petugas pelayanan rekam medis di rumah sakit,
yang dapat mempengaruhi kinerja, dan hal dan prasarana yang belum memadai, serta
ini diperkuat oleh pernyataan Ravianto ruang rekam medis dan rawat jalan kurang
(2008) bahwa salah satu yang dapat efisien yang menyebabkan petugas tidak
mempengaruhi kinerja adalah latar nyaman dan kewalahan.
belakang pendidikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masa kerja petugas rekam medis rata ±
rata adalah 3,3 tahun, masa kerja dari
petugas rekam medis ini berpengaruh

143
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan kesimpulan maka dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut : Akademi Perekam Medis. (2016).
Panduan Penyusunan Karya Tulis
1. Bagi RS dr. Abdul Malik Medan Ilmiah Diploma III. Medan: APIKES
Diharapkan bagi pihak rumah sakit Imelda.
dapat menambah petugas yang Depkes RI. (1997). Pelayanan Medik.
mempunyai pendidikan khusus yang Erkadius. (2008). Pelayanan Kesehatan
sesuai dengan keahliannya dalam hal Rawat Jalan. Jakarta.
ini adalah yang berpendidikan khusus Istyadi Insani. (2010). Standar
tentang rekam medis agar sarana dan Operasional Prosedur sebagai
prasana yang saat ini ada dapat di pedoman pelaksanaan administarsi.
mafaatkan dengan maksimal dan Kadir. (2003). Sistem Informasi. Jakarta.
dapat mengubah sistem rekam medis Ladjamudin. (2015). Sistem Iinformasi.
sesuai dengan SOP. Jakarta.
Dan diharapkan kepada pihak Notoadmojo. (2012). Metode Penelitian.
manajemen untuk memberikan Yogyakarta.
pelatihan kepada para Notoadmojo. (2010). Pengertian
pegawai/petugas di unit rekam medis Pengetahuan. Yogyakarta.
guna meningkatkan pengetahuan Permenkes. (2008). Nomor 269
petugas akan rekam medis untuk MENKES. Jakarta.
peningkatan mutu pelayanan. Salam. (2003). Pengantar Pengetahuan.
2. Bagi Petugas Rekam Medis Satria. (2011). Pengertian dan Faktor
Diharapkan agar para petugas lebih yang mempengaruhi pengetahuan.
meningkatkan pelayanan dan Bandung
meningkatkan pengetahuan tentang Tentrem Susanti. (2013). Kinerja Petugas
rekam medis. Kelengkapan rekam Rekam Medis di Rumah Sakit
medis sebelum di arsipkan Yogyakarta. Surakarta. (http://
hendaknya diperiksa dahulu dan NASKAH_PUBLIKASI.pdf/ diakses
dilengkapi sebagaimana seharusnya. 25 Juli 2016).
3. Peneliti Selanjutnya WHO. (2010). Universal Health Coverage
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya (online). (http://www.who.int/.
melakukan penelitian lanjutan diakses 21 Juni 2016).
mengenai gambaran pengetahuan Yakup. (2012). Pengantar Sistem
petugas rekam medis tentang sistem Informasi. (http://jbptunikompp-gdl-
informasi rawat jalan sehingga dapat evieyulian-unikom_e-i.pdf) (diakses
menerapkan pengalaman dan 21 Juni 2016).
pengetahuan pada hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti.

144

Anda mungkin juga menyukai