Anda di halaman 1dari 9

JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.

2, September 2016

TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS


TENTANG SISTEM PENYIMPANAN BERKAS
REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
SINAR HUSNI MEDAN

Zulham Andi Ritonga


Dosen APIKES Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan

E-mail: zulhamandi63@yahoo.com

ABSTRAK

Penyimpanan berkas rekam medis adalah kegiatan menyimpan, penataan atau penyimpanan berkas
rekam medis untuk mempermudah pengambilan berkas rekam medis kembali.Adapun Petugas Rekam
Medis di RSU Sinar Husni, petugas yang lulusan dari SLTA sebanyak 3 orang (60%), lulusan dari D-III
non rekam medis sebanyak 1 0rang (20%) dan lulusan dari S1 non rekam medis sebanyak 1 orang (20%).
Berdasarkan observasi di lapangan, penulis menemukan permasalahan dimana sering tidak
ditemukannya berkas rekam medis pada saat berkas itu dibutuhkan, pasien harus menunggu lama untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan Penunjuk penyimpanan yang belum terlaksana dengan
benar seperti pemberian batas penempatan berkas di rak penyimpanan serta pemberian nomor di setiap
rak, ini dapat menyebabkan petugas keliru dalam penyimpanan dan pengambilan kembali rekam
medis.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penyimpanan berkas rekam medis sudah
baik di Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan. Jenis penelitian dengan metodologi deskriptif kuantitatif
yangbertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan petugas tentang sistem penyimpanan
berkas rekam medis di RSU Sinar Husni Medan. Populasi penelitian petugas rekam medis di runag
Pppenyimpanan berjumlah 5 orang dan seluruhnya dijadikan sampel.Data dikumpulkan dengan
menggunakan instrument kuesioner. Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan petugas penyimpanan
berkas rekam medis terdapat mayoritas responden yang memiliki kategori baik sebanyak 3 orang (60%),
dan tingkat pengetahuan kategori kurang baik sebanyak 2 orang (40%). Sehingga dapat di ambil
kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan petugas penyimpanan berkas rekam mempunyai pengaruh yang
sangat besar untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di RSU Sinar Husni Medan. Dapat disimpulkan
bahwa semakin baik pengetahuan petugas rekam medis maka semakin baik sistem penyimpanan berkas
rekam medis. Diharapkan agar pihak RSU Sinar Husni Medan untuk meningkatkan pengetahuan petugas
rekam medis dengan memberikan pendidikan, pelatihan, seminar, dsb agar tercapainya sistem
penyimpanan berkas sesuai SPOyang ada.

Kata Kunci: Pengetahuan; Petugas Rekam Medis; Sistem Penyimpanan; Berkas Rekam Medis.

ABSTRACT

Medical record file storage is the activity of storing, structuring or medical record file storage to
facilitate decision-medical record file back. The clerk Medical Record in Sinar Husni Hospital, officers
who graduated from high school as much as 3 people (60%), graduated from D3 non medical records as
much as 1 0rang (20%) and graduates of S1 non medical record by 1 person (20% ). Based on field
observations, the authors find problems where there are often no finding medical record file at the time
the file is needed, the patient had to wait long to get health care. Indicator Implementation of storage has
not been done properly as the provision of placement limits file on the storage rack and the numbering in
each rack, this can lead to erroneous officer in the storage and retrieval of medical records. The purpose
of this study was to determine whether the storage of medical record file is either at the Sinar Husni
General Hospital Medan.
This type of research with descriptive quantitative methodology that aims to determine how the level of
knowledge about the attendant medical record file storage system in Sinar Husni General Hospital
87
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

Medan. The study population medical records clerk in filling room of 5 people and completely sampled.
Contents was collected using a questionnaire instrument.
From the research knowledge level storage attendant medical record file contained the majority of
respondents who have either category as many as 3 people (60%), and the level of knowledge of the
unfavorable category by 2 people (40%). So it can take the conclusion that the level of knowledge of
personnel record file storage has a huge influence on improving health care in Sinar Husni General
Hospital Medan. It can be concluded that the better knowledge of the medical records clerk, the better the
medical record file storage system. It is hoped that the Sinar Husni General Hospital Medan to improve
knowledge of medical records clerk by providing education, training, seminars, etc. in order to achieve
the appropriate SPO file storage system available.

Keywords: Knowledge Officer; Medical Records File Storage.

PENDAHULUAN awal dari dimulainya aktivitas pelayanan


kesehatan yang harus diberikan secara
Pembangunan kesehatan merupakan optimal. Berkas rekam medis termasuk arsip
bagian integral dari pembangunan nasional, seperti pada ketentuan yang ditinjau dalam
yang bertujuan untuk meningkatkan UU No. 7 Tahun 1971 tentang ketentuan-
kesadaran dan kemauan dari kemampuan ketentuan pokok kearsipan maka berkas
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud rekam medis harus dikelola dan dilindungi
derajat kesehatan yang optimal.Untuk sehingga aman dan terjaga kerahasiaannya.
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, Pelayanan rekam medis bukan
perlu adanya peningkatan mutu pelayanan pelayanan dalam bentuk pengobatan, tapi
kesehatan. Untuk itu harus di sertai adanya merupakan bukti pelayanan, fasilitas, aspek
sarana penunjang yang memadai antara lain hukum dan ilmu pengetahuan.Peran rekam
melalui penyelenggaraan rekam medis pada medis sangat dibutuhkan untuk mengelola
setiap pelayanan kesehatan. bahan bukti pelayanan kesehatan dengan
Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 aman, nyaman, efisien, efektif dan
tahun 2009, menyatakan bahwa Rumah Sakit rahasia.Sehingga rekaman pelayanan
adalah Institusi pelayanan kesehatan yang kesehatan dapat berfungsi sebaik-baiknya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk tindakan pelayanan yang diperlukan
perorangan secara paripurna yang (Qauliyah, 2007).
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat Menurut PERMENKES No.
jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud
paripurna adalah pelayanan kesehatan yang rekam medis adalah berkas yang berisi
meliputi promotif, preventif, kuratif, dan catatan dan dokumen antara lain identitas
rehabilitatif. pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang
Salah satu permasalahan yang terjadi telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan
adalah pelayanan kesehatan di rumah sakit. lain yang telah diberikan kepada pasien.
Kualitas pelayanan rumah sakit dapat Catatan merupakan tulisan-tulisan yang
diketahui dari penampilan profesional dibuat oleh dokter atau dokter gigi dan tim
personal rumah sakit, efisiensi dan efektivitas kesehatan lainnya mengenai tindakan-
pelayanan serta kepuasan pasien. Kepuasan tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam
pasien ditentukan oleh keseluruhan rangka pelayanan kesehatan.
pelayanan: Pelayanan administrasi, dokter, Penyelenggaraan rekam medis
perawat, obat-obatan, sarana dan peralatan, merupakan proses kegiatan yang dimulai
fasilitas, lingkungan fisik rumah sakit dan pada saat diterimanya pasien di rumah sakit,
pelayanan dibidang rekam medis. (Depkes diteruskan kegiatan pencatatan data medis
RI,1997). pasien selama pasien itu mendapatkan
Perkembangan dan kemajuan rekam pelayanan medis di rumah sakit dan
medis tergantung pada pelayanan rekam dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam
medis karena merupakan ujung tombak yakni medis yang meliputi penyelenggaraan
88
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

penyimpanan serta pengeluaran berkas dari yang merupakan kompetensi dari profesinya
tempat penyimpanan untuk melayani (Ery Rustiyanto, 2009).
permintaan/peminjaman apabila dari pasien Pengetahuan petugas rekam medis akan
atau untuk keperluan lainnya (Pedoman memengaruhi pendayagunaan dan informasi
Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis dalam penyimpanan rekam medis, untuk
Rumah Sakit, 2006). pengembangan dan peningkatan kinerja para
Rekam medis dan informasi kesehatan petugas dibagian penyimpanan berkas rekam
menyangkut kepentingan kerahasian pribadi medis. Pengetahuan seorang petugas rekam
pasien dan rahasia jabatan, maka perekam medis terhadap penyimpanan berkas rekam
medis perlu merumuskan pedoman sikap dan medis akan menjadi baik, jika petugas
perilaku profesi, baik anggota Perhimpunan mempunyai keahlian yang tinggi dan
Profesional Rekam Medis Indonesia kesediaan untuk bekerja dan mempunyai
(PORMIKI) maupun perekam medis lainnya kemampuan dan keterampilan itu merupakan
dalam mempertanggungjawabkan segala salah satu yang dapat memengaruhi perilaku
tindakan profesinya, baik kepada profesi, kerja dan kinerja individu (Gemala R.Hatta,
pasien maupun masyarakat luas. Pedoman 2011).
sikap dan perilaku perekam medis Pentingnya penguasaan kompetensi ini
dirumuskan dalam rangka meningkatkan untuk seorang profesional petugas rekam
daya guna dan hasil guna partisipasi petugas medis terkait dengan kualitas kerja dan
rekam medis dalam pembangunan nasional jenjang karirnya di unit rekam medis, untuk
khususnya pembangunan kesehatan menjalankan pekerjaan di unit rekam medis
(www.rohukor.depkes.go.id). diperlukan sumber daya manusia yang
Dalam pelayanan rekam medis rumah memenuhi kompetensi perekam medis
sakit yang diatur tentang (Gemala R. Hatta, 2011).
pertanggungjawaban terhadap rekam medis Pasal 10 PERMENKES No.749a/1989
dan aspek hukum rekam medis yang menyatakan secara tegas bahwa rekam medis
bertujuan untuk terselenggaraannya harus disimpan sekurang-kurangnya selama 5
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang tahun terhitung sejak saat pasien terakhir
efektif dan efisien (Sugiharto, 2010) berobat. Jika dibandingkan dengan negara-
Penyimpanan berkas rekam medis yang negara lain, masa penyimpanan ini termasuk
baik merupakan salah satu kunci keberhasilan singkat. Di negara bagian California Amerika
atau kebaikan managemen rekam medis dari Serikat, penyimpanan rekam medis adalah 7
suatu pelayanan kesehatan, tentunya jika tahun sejak terakhir kali pasien berobat.
didukung dengan sistem yang baik.Petugas Untuk pasien anak-anak, penyimpanan
penyimpanan menjadi aspek utama dalam berkas sampai berusia 21 tahun atau 28
alur rekam medis sebuah rumah sakit.Petugas tahun.Untuk penghematan ruangan
penyimpanan mempunyai tugas dan penyimpanan, ada beberapa negara yang
tanggungjawab yang besar dalam menjaga memperbolehkan berkas yang lebih dari 3
berkas rekam medis. Petugas penyimpanan tahun dari saat terakhir pasien berobat.
diharapkan benar-benar mengetahui prosedur Khusus untuk kasus-kasus yang menjadi
dari rekam medis secara luas dan mendalam perkara dipengadilan, American Medical
(http://repository.usu.ac.id). Record Association (AMRA) dan American
Kompetensi perekam medis dan Hospital Association (AHA) membuat
informasi kesehatan merupakan pengetahuan, pengaturan lebih lanjut dikatakan bahwa pada
keterampilan, dan perilaku yang harus kasus biasa berkas rekam medis disimpan
dimiliki oleh seorang profesi perekam medis sampai 10 tahun terhitung dari saat pasien
dan informasi kesehatan dalam melakukan terakhir berobat. Sedangkan pada kasus yang
tanggungjawab di berbagai tatanan pelayanan diperkarakan di pengadilan, penyimpanan
kesehatan. Petugas perekam medis dan rekam medisnya lebih lama lagi yaitu 10
informasi kesehatan harus mempunyai tahun kemudian.
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku Menurut penelitian Sri Agustina (2008),
penyimpanan berkas rekam medis yang baik

89
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

merupakan salah satu kunci keberhasilan atau sistem penyimpanan berkas rekam medis
kebaikan managemen rekam medis dari suatu tersebut.
pelayanan kesehatan, tentunya jika di dukung Berdasarkan wawancara dengan petugas
dengan sistem yang baik.Sumber daya dan observasi di lapangan, penulis
mausia yang bermutu dan prosedur atau tata menemukan permasalahan terutama pada
kerja yang baik serta sarana atau fasilitas sistem penyimpanan berkas rekam medis
penyimpanan yang memadai. secara sentralisasi. Dimana penyimpanan
Menurut penelitian Tri Utari (2012), berkas rekam medis sering tidak
kegiatan menyimpan rekam medis ditemukannya berkas rekam medis pada saat
merupakan usaha melindungi rekam medis berkas itu dibutuhkan. Karena masalah
dari kerusakan fisik dan isi dari rekam medis tersebut maka pasien harus menunggu lama
itu sendiri.Rekam medis harus di simpan dan untuk mendapatakan pelayanan
di rawat dengan baik karena rekam medis kesehatan.Pelaksanaan penunjuk
merupakan harta benda rumah sakit yang penyimpanannya yang belum terlaksana
sangat berharga. dengan benar seperti pemberian batas
Rumah Sakit Umum Sinar Husni penempatan berkas di rak penyimpanan serta
merupakan rumah sakit dengan Kelas C yang pemberian nomor di setiap rak, ini dapat
diselenggarakan oleh Organisasi menyebabkan petugas keliru dalam
Sosial.Rumah Sakit Umum mendapatkan izin penyimpanan dan pengambilan kembali
dari DINKES dengan No Surat Izin rekam medis yang akan mengakibatkan
6359/440/DS/SIRS/XII/TAHUN2014. efisiensi dalam bekerja tidak maksimal dan
Rumah Sakit Umum Sinar Husni dapat menurunkan mutu pelayanan yang akan
beralamat di Jl.Veteran Gg.Utama Psr.V diberikan kepada pasien.
Helvetia.Sampai saat ini selain melayani Berdasarkan latar belakang tersebut
pasien umum, Rumah Sakit Umum Sinar penulis tertarik untuk melakukan penelitian
Husni juga telah melayani pasien peserta dengan judul Tingkat Pengetahuan Petugas
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Rekam Medis Terhadap Sistem Penyimpanan
dan asuransi lainnya. Berbagai upaya telah Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum
dilakukan untuk memberikan pelayanan Sinar Husni Medan Tahun 2016.
kesehatan secara optimal di rumah sakit,
antara lain meningkatkan kualitas Sumber Permasalahan
Daya Manusia (SDM) disertai dengan Adapun permasalahan yang terjadi
pelayanan yang mutakhir, menuju dalam penelitian ini adalah: Bagaimana
peningkatan pelayanan prima yang tingkat pengetahuan petugas rekam medis
berorientasi kepada kepuasan pelanggan terhadap sistem penyimpanan berkas rekam
(Profil RSU Sinar Husni). medis di Rumah Sakit Sinar Husni Medan
Dari survey awal yang di lakukan di Tahun 2016 ?
Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan
bahwa pendidikan petugas rekam medis Tujuan Penelitian
bukan dari lulusan perekam medis.Petugas Adapun tujuan penelitian ini untuk
yang bekerja di bagian unit rekam medis ada mengetahui tingkat pengetahuan petugas
5 orang.Tingkat pendidikan petugas di bagian rekam medis terhadap sistem penyimpanan
unit rekam medis merupakan lulusan dari berkas rekam medis Rumah Sakit Umum
SLTA, D-III, dan S1 non pendidikan rekam Sinar Husni Medan Tahun 2016.
medis. Petugas yang lulusan dari SLTA
sebanyak 3 orang (60%), petugas yang Manfaat penelitian
lulusan dari D-III non rekam medis sebanyak 1. Sebgai bahan masukan bagi pihak rumah
1 0rang (20%) dan petugas yang lulusan dari sakit dalam menerapakan standar
S1 non rekam medis sebanyak 1 orang pelayanan operasional di unit rekam
(20%). Dengan masih kurangnya petugas di medis.
unit rekam medis yang sesuai dengan lulusan 2. Sebagai bahan masukan bagi petugas
perekam medis, akan berpengaruh dalam rekam medis khususnya di ruang

90
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

penyimpanan untuk meningkatakan Defenisi Operasional


kinerjanya. akan dipergunakan untuk Pendidikan
penelitian selanjutnya. Pendidikan dapat mempengaruhi
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti seseorang makin tinggi tingkat pendidikan
lainuntuk menambah ilmu pengetahuan seseorang maka semakin mudah menerima
dan wawasannya dalam perkembangan informasi sehingga lebih banyak pula
ilmu rekam medis. pengetahuan yang didapatkan. Kategori
Pendidikan:
METODE 1. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
2. D-III
Jenis Penelitian 3. D-IV
Jenis penelitian yang digunakan adalah 4. S-1
desktiptif kuantitatif untuk mengetahui
tingkat pengetahuan petugas rekam medis Umur
tentang penyimpanan berkas rekam medis di Umur adalah lamanya seseorang hidup
Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan. dihitung dari tahun lahirnya sampai dengan
ulang tahunnya yang terakhir. Kategori
Lokasi dan Waktu Penelitian Umur:
Adapun lokasi dalam penelitian ini 1. 17-20 tahun
dilakukan di Rumah Sakit Umum Sinar 2. 21-24 tahun
Husni Medan dengan pertimbangan bahwa 3. 25-28 tahun
sistem penyimpanan berkas rekam medis 4. >28 tahun
belum sesuai dengan standar pelayanan
minimal yang ada di rumah sakit.Penelitian Masa Kerja
ini dilakukan pada bulan Juli 2016. Lama kerja adalah jumlah jam bekerja
petugas saat bekerja dalam waktu tertentu.
Populasi Kategori Masa Kerja:
Populasi merupakan keseluruhan sumber 1. < 1 tahun
data yang diperlukan dalam suatu penelitian, 2. 1-5 tahun
Suryono (2008).Populasi dari penelitian ini 3. 6-10 tahun
adalah seluruh petugas rekam medis yang 4. >10 tahun
berjumlah 5 orang. Defenisi Operasional terdiri dari16
pertanyaan yang di bagi menjadi 2
Sampel kategori:
Sehubungan dengan keterbatasan jumlah 1. Baik: Apabila responden mendapat skor
populasi, maka penetapan jumlah sampel 25-32
penelitian yang digunakan menggunakan 2. Kurang Baik: Apabila responden
metode ”total sampling” dimana seluruh mendapat skor 16-24
populasi yang ada menjadi sampel.
Metode Pengumpulan Data
Variabel Penelitian 1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh
Variabel Independen langsung dari subjek penelitian dengan
Variabel independen dalam penelitian wawancara lansung dan observasi
ini adalah pendidikan, usia, dan masa kerja. menggunakan alat pengukuran kuesioner
2. Data Sekunder
Variabel Dependen Data sekunder adalah data yang diperoleh
Sedangkan variabel dependen dalam lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh
penelitian ini adalah sistem penyimpanan oleh peneliti dari subjek penelitiannya.
berkas rekam medis. Data sekunder biasanya berwujud data
dokumentasi atau data laporan yang sudah
tersedia.

91
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

Tabel 1. Aspek Pengumpulan Data


Jumlah Pilihan Bobot Interval Nilai
Variabel
Indikator Jawaban Nilai Kategori Interval
Iya 2 Baik 25-32
Pendidikan Umur Masa Kerja 16
Tidak 1 Kurang Baik 16-24

Metode Analisis Data HASIL

Teknik Pengolahan Data Dalam bab ini akan disajikan data-data


1. Editing yang telah diperoleh melalui penyebaran
Yaitu dengan melakukan pengecekan isian kuesioner dalam bentuk pilihan. Penyajian
formukir (angket dan kuesioner) apakah hasil dan analisa penelitian dalam tesis ini
jawaban sudah jelas, lengkap dan menggunakan bantuan komputer dengan
konsisten. program Statistical Package for Social
2. Coding Science (SPSS) yang dilakukan dengan
Yaitu dengan merubah data yang sudah pengujian yakni Uji Distribusi Frekuensi dan
berbentuk huruf menjadi data berbentuk Crosstab.
angka.
3. Entry (processing) Karakteristik Responden
Yaitu memasukkan jawaban-jawaban dari Pengujian data ini dilakukan untuk
responden dalam bentuk kode (angka atau mengetahui keadaan data yang dikumpulkan.
huruf) ke dalam program atau software Dalam hal ini, hasil dari analisa data
komputer.Program yang digunakan adalah menggunakan statistik frekuensi dengan
SPSS for Windows. banyak responden (N) sebanyak 5 orang
4. Tabulasi Data berkaitan dengan pengumpulan dan ringkasan
Tabulasi data merupakan proses data dapat dijelaskan pada uraian berikut:
pengolahan data yang dilakukan dengan
cara memasukkan data kedalam tabel atau Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
dapat penyajian data dalam bentuk tabel Jenis Kelamin Petugas Rekam Medis di
dan daftar untuk memudahkan dalam Ruang Penyimpanan RSU Sinar Husni
pengamatan dan evaluasi. Medan Tahun 2016
5. Cleaning Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Yaitu melakukan pembersihan data dengan Laki-Laki 3 60
cara memeriksa data-data yang telah Perempuan 2 40
dimasukkan apakah sesuai dengan kategori Total 5 100
yang telah ditentukan sebelumnya Berdasarkan jenis kelamin, sebagaian
(Arikunto, 2006). besar responden adalah laki-laki sebanyak 3
orang (60%).
Teknik Analisis Data
Data akan dianalisis dengan menggunakan Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
statistik deskriftif yakni teknik analisis data Berdasarkan Umur Petugas Rekam Medis di
yang menggambarkan situasi objek penelitian Ruang Penyimpanan RSU Sinar Husni
apa adanya sesuai dengan data yang terkumpul. Medan Tahun 2016
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan Umur Frekuensi Persentase %)
menggunakan Special product for Science 17-20 1 20
Solution (SPSS Statistics 17.0). 21-24 3 60
Penentuan penilaian tinjauan kompetensi 25-28 1 20
Total 5 100
responden penilaian tentang sub variabel dan
variabel dengan cara mengkonversi nilai sub Berdasarkan umur sebagian besar
variabel kedalam kategori kuantitatif, sebagai responden adalah 21-24 tahun sebanyak 3
berikut : orang (60%) .
Skor 25-32 : Baik (B)
Skor 22-24 : Kurang Baik (KB)
92
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Petugas


Pendidikan Petugas Rekam Medis di Ruang Tingkat pengetahuan petugas rekam
Penyimpanan di RSU Sinar Husni Medan medis dalam sistem penyimpanan berkas
Tahun 2016 rekam medis berdasarkan kategori sangat
Pendidikan Frekuensi Persentase (%) baik dan baik diuraikan sebagai berikut :
SLTA 3 60
D-III 1 20 Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan
Sarjana 1 20 Kategori Tingkat Pengetahun Petugas Rekam
Total 5 100 Medis Tentang Sistem Penyimpanan di RSU
Berdasarkan pendidikan sebagian besar Sinar Husni Medan Tahun 2016
responden adalah SLTA sebanyak 3 orang Kategori Interval Frekuensi Presentase (%)
(60%). Baik 25-32 3 60
Kurang
22-24 2 40
Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Baik
Lama Kerja Petugas rekam Medis di Ruamg Total 5 100
Penyimpanan Rumah Sakit Umum Sinar Berdasarkan uraian di atas, dapat
Husni Medan Tahun 2016 diketahui bahwa setelah dilakukan
Lama Kerja Frekuensi Presentase (%) pengkategorian berdasarkan jawaban
1-5 tahun 4 80 responden, sebagian besar responden berada
6-10 tahun 1 20 pada kategori tingkat pengetahuan baik
Total 5 100 adalah sebanyak 3 responden (60%).
Berdasarkan Lama kerja sebagian besar
responden adalah bekerja selama 1-5 tahun
sebanyak 4 orang (80%).

Tabel 7. Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Berdasarkan Umur di
Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan
Teknik Pengukuran Tingkat Pengetahuan Total
Umur Kurang Baik Baik
F % F % F %
17-20 1 20% 0 0% 1 20%
21-24 1 20% 2 40% 3 60%
25-28 0 0% 1 20% 1 20%
Total 2 40% 3 60% 5 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang berumur 21-
24 tahun sebanyak 2 orangmemiliki tingkat pengetahuan baik (40%).

Tabel 8. Tabulasi Silang Teknik Pengukuran Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis
Berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan
Teknik Pengukuran Tingkat Pengetahuan Total
Pendidikan Kurang Baik Baik
F % F % F %
SLTA 2 40% 1 20% 3 60%
D-III 0 0% 1 20% 1 20%
Sarjana 0 0% 1 20% 1 20%
Total 2 40% 3 60% 5 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang
berpendidikan SLTAsebanyak 2 orang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (40%).

93
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

Tabel 9. Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Berdasarkan Lama Kerja
di Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan
Teknik Pengukuran Tingkat Pengetahuan Total
Lama Kerja Kurang Baik Baik
F % F % F %
1-5 tahun 2 40% 2 40% 4 80%
6-10 tahun 0 0% 1 20% 1 20%
Total 2 40% 3 60% 5 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan Variabel Pendidikan


bahwa sebagian besar responden yang lama Pendidikan merupakan salah satu faktor
bekerja 1-5 tahun sebanyak 2 responden yang mempengaruhi persepsi seseorang
memiliki pengetahuan kurang baik (40%) dan karena dapat membuat seseorang untuk lebih
2 responden memiliki pengetahuan baik mudah menerima ide-ide teknologi baru
(40%). sesuai dengan perkembangan zaman (Depkes,
2002). Sedangkan pada umumnya semakin
PEMBAHASAN tinggi pendidikan maka semakin baik tingkat
pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
Setelah melakukan penelitian dengan Berdasarkan hasil penelitian diketahui
mengumpulkan data melalui uji kuesioner bahwa sebagian besar responden yang
yang dilakukan kepada seluruh responden berpendidikan SLTAsebanyak 2 orang
yang berjumlah 5 orang, maka dapat memiliki tingkat pengetahuan kurang baik
diketahui pengetahuan petugas rekam medis (40%). Menurut asumsi peneliti, rendahnya
di dalam melakukan penyimpanan berkas pendidikan petugas rekam medis akan
rekam medis. berdampak pada tingkat pengetahuan kurang
baik terutama pada sistem penyimpanan
Variabel Umur berkas rekam medis di rumah sakit.
Semakin bertambah umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan Variabel Lama Kerja
lebih matang dalam berpikir dan bekerja. H.C Withering dan W.H Barton (1986)
Dari segi kepercayaan seseorang, yang lebih yang menyatakan bahwa pengalaman atau
dewasa akan lebih di percaya dari pada orang lama kerja adalah guru biasa yang tidak
belum cukup matang kedewasaannya. Hal ini pernah marah.Pengalaman adalah guru tanpa
akibat dari pengalaman dan pengamatan jiwa dan selalu di cari oleh siapa pun juga.
jiwanya (Hurlock, 2002). Belajar dari pengalaman adalah lebih baik
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari sekedar bicara tidak pernah berbuat sama
bahwa sebagian besar responden yang sekali.
berumur 21-24 tahun sebanyak 2 orang Berdasarkan hasil penelitian diketahui
memiliki tingkat pengetahuan baik (40%). bahwa sebagian besar responden yang lama
Menurut asumsi peneliti, semakin bekerja 1-5 tahun sebanyak 2 responden
bertambah umur seorang petugas rekam memiliki pengetahuan kurang baik (40%) dan
medis maka akan semakin baik tingkat 2 responden memiliki pengetahuan baik
pengetahuan dalam sistem penyimpanan (40%).
berkas rekam medis di rumah sakit .Namun Menurut asumsi peneliti, semakin
tidak semua pengalaman-pengalaman dapat singkat lama kerja petugas rekam medis
bersifat mendidik jika pengalaman tersebut maka akan semakin kurang baik tingkat
tidak dapat di ubah terhadap ide-ide baru pengetahuannnya terhadap sistem
sesuai dengan perkembangan yang ada. Umur penyimpanan berkas rekam medisdi rumah
tidak dapat dijadikan alasan utama dalam sakit.
menentukan pengetahuan seseorang.

94
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.1, No.2, September 2016

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Dari hasil penelitian yang berjudul Agustina, Sri. (2008). Tingkat Pengetahuan
“Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Petugas Rekam Medis Terhadap Sistem
Tentang Sistem Penyimpanan Berkas rekam Penyimpanan Berkas Rekam Medis di
Medis di Rumah Sakit Umum Sinar Husni RSU dr.Pirngadi Medan. Medan:
Medan”, dapat disimpulkan sebagai berikut: APIKES Imelda Medan.
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Depkes RI. (1991). Petunjuk Teknis
bahwa sebagian besar responden yang Penyelenggaraan Rekam Medis/Medical
berumur 21-24 tahun sebanyak 2 orang Record Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat
memiliki tingkat pengetahuan baik Jendral Pelayanan Medik.
(40%). Depkes RI. (2006). Pedoman
2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam
bahwa sebagian besar responden yang Medis di Rumah Sakit Indonesia, Revisi
berpendidikan SLTA sebanyak 2 orang I. Jakarta.
memiliki tingkat pengetahuan kurang Hatta, G. (2008). Pedoman Manajemen
baik (40%) . Informasi Kesehatan Di Sarana
3. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI-Press.
bahwa sebagian besar responden yang Kartini, Nita. (2012). Tingkat Pengetahuan
lama bekerja 1-5 tahun sebanyak 2 Petugas Rekam Medis Terhadap Sistem
responden memiliki pengetahuan kurang Penyimpanan Berkas Rekam Medis di
baik (40%) dan 2 responden memiliki RSU Herna Medan. Medan: APIKES
pengetahuan baik (40%). Imelda Medan.
Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi
SARAN Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Notoatmodjo, S. (2003). Tingkat
Adapun saran yang dapat diberikan Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.
berdasarkan penelitian ini adalah sebagai PERMENKES No.
berikut: 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang
1. Diharapkan kepada Pimpinan RSU Sinar Rekam Medis. Jakarta.
Husni Medan agar selalu melakukan RSU Sinar Husni. (2012). Profil Rumah Sakit
peningkatan pengetahuan beupa Sinar Husni Medan. Medan: RSU Sinar
pendidikan, pelatihan, seminar, dsb Husni Medan.
terhadap petugas rekam medis untuk Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2014
menunjang pekerjaannya. Tentang Tenaga Kesehatan. Jakarta.
2. Diharapkan kepada Pimpinan RSU Sinar Undang-Undang RI Nomor44tahun2009
Husni Medan memberikan kepercayaan Tentang Rumah Sakit. Jakarta.
penuh bagi petugas rekam medis yang Utari, Tri. (2012). Tingkat Pengetahuan
masa kerjanya sudah lama untuk bekerja Petugas Rekam Medis Terhadap Sistem
sesuai kompetensinya. Penyimpanan Berkas Rekam Medis di
3. Diharapkan kepada petugas rekam medis RSU dr.Pirngadi Medan. Medan:
di RSU Sinar Husni Medan agar APIKES Imelda Medan.
melakukan pekerjaan sesuai SPO yang
ada.

95

Anda mungkin juga menyukai