Penyelenggaraan rekam medis pada suatu fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan
merupakan salah satu indikator mutu layanan. Pengelolaan dan penyelenggaraan rekam medis
sudah harus mendapatkan perhatian dan dilaksanakan secara serius dan profesional. Beberapa
faktor diantaranya sumber daya manusia yang profesional, system, manajemen, fasilitas yang
memadai, struktur organisai yang jelas dan fasilitas yang memadai merupakan hal yang dapat
menunjang hasil penyelenggaraan rekam medis yang baik. Sarana pelayanan kesehatan
memenuhi fasilitas dalam penyelenggaraan rekam medis. Sebagaimana menurut Permenkes RI
No. 269/MENKES/PER/III/2008 yaitu sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas
yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam medis.
Terkait Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 bahwa setiap fasilitas pelayanan Kesehatan wajib
menyelenggarakan rekam medis elektronik, baik tempat praktik mandiri dokter, dokter gigi,
dan/atau tnaga Kesehatan lainnya, puskesmas, klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium
Kesehatan, balai, dan fasilitas pelayanan Kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri. Rekam
medis elektronik merupakan suatu perangkat teknologi informasi yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, memproses dan mengakses data. Data tersebut kemudian disimpan
dalam rumah sakit. Rekam medis elektronik adalah aplikasi untuk menyimpan data klinis
sebagai system penfukung keputusan klinis, standarisasi terminology medis entri data
terkomputerasi, san menyimpan dokumen medis dan farmasi secara terorganisir.
Kegiatan penyelenggaraan rekam medis sekurang-kurangnya meliputi registrasi/ pendaftaran
pasien, distribusian data, prngisian informasi klinis, pengolahan informasi, penginputan data
guna kelancaran klain biaya, penyimpanan, penjaminan mutu, dan perpindahan isi rekam medis
elektronik. Pengolahan rekam medis elektronik terdiri dari pengkodean, pelaporan, dan
penganalisisan. Data rekam medis elektronik dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Analisis kuantitatif rekam medis rawat inap dapat dilakukan pada saat pasien masih berada di
fasilitas pelayanan Kesehatan (concurrent analysis) atau setelah pasien pulang (retrospective
analysis). manfaat meninjau rekam medis selama pasien berada di rumah sakit meliputi kualitas
kelengkapan data/informasi klinis dan pengesahannya (nama lengkap dan tanda tangan penyedia
layanan/pasien/wali), waktu pelayanan, identitas pasien, dan lainnya dlaam rekam medis.
Nuraini, N.(2015). Analisis Sistem Penyelenggaraan Rekam Medis di Instalasi Rekam Medis RS
“X” Tangerang Periode April-Mei 2015. Jurnal ARSI Administrasi Rumah Sakit Vol 1 No
3
Kuntoro,W. (2017). Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan di Tempat Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta. JKESVO(Jurnal Kesehatan
Vokasional) Vol. 2 No 1
Maisharoh.(2020). Analisis Pelaksanaan Penyusutan Berkas Rekam Medis Inaktif. Ensiklopedia
of Journal Vol. 2 No.4 Edisi I
Siswati. (2019). Tinjauan Aspek Keamanan dan Kerahasiaan Rekam Medis di Rumah Sakit Setia
Mitra Jakarta Selatan. Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Volume 2 No 2
Menkes RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
Rekam Medis.
Nurdiansyah Susanto, Gunawan. Sistem Informasi Rekam Medis Pada Rumah Sakit Umum
Daerah RSUD) Pacitan Berbasis Web Base. Journal Speed .Volume 3 No 4 - 2011 -
ijns.org Permenkes
Permenkes, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis,
Jakarta, 2022.
W. Handiwidjojo, "Rekam medis elektronik," Jurnal Eksplorasi Karya Sistem Informasi Dan
Sains, vol. 2(1), 2015.