NIM : J1A121026
KELAS : A
JURUSAN : KESEHATAN MASYARAKAT
MATA KULIAH : PANCASILA
TUGAS : 1 ( SATU), (13-09-2021)
b. Kerajaan Majapahit
Majapahit adalah sebuah kemaharajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah
berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1527 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi
kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan
Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Nilai nilai pancasila pada kerajaan majapahit :
a. Nilai sila pertama, terbukti pada waktu agama hindu berdampingan secara damai
b. Nilai sila kedua, terwujud pada hubungan baik raja hayam wuruk dengan kerajaan tiongkok,
ayoda, champa, dan kamboja
c. Nilai sila ketiga, terwujud dengan keutuhan raja
d. Nilai sila keempat, terdapat semacam penasehat dalam tata pemerintahan kerajaan
e. Nilai sila kelima, terwujud dengan berdirinya kerajaan selama beberapa abad yg ditopang
dengan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat nya.
c. Penjajahan Jepang
Selama masa pendudukan Jepang,membentuk badan persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau 独立準備調査会
(Dokuritsu junbi chōsa-kai) dalam bahasa Jepang. Bertugas untuk mempelajari dan memeriksa
hal-hal yang krusial dalam pembentukan negara Indonesia, pada tanggal 1 maret 1945.
Nilai-nilai pancasila pada zaman penjajahan Jepang :
Nilai sila pertama, yaitu pada saat Irish. Soekarno mencantumkan naskah rancangan
UUD”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluknya “tanggal 1
Juni 1945 dalam Masa Persidangan BPUPKI yang berlanjut pada 10 Juni hingga 13 Juli
1945.Pada sidang ini J. Laluharhary menyampaikan keberatannya pada rancangan sila pertama
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, karena
berakibat besar terhadap pemeluk agama lain. Sehingga setelah melalui
beberapa proses persidangan, pancasila pertama menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”
disahkan pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
b. Nilai sila kedua, yaitu pada saat penyampaikan pendapatnya para tokoh tidak saling
membeda-bedakan antara pendapat individu dengan individu lainnya. Bersama-sama para
tokoh merancang naskah UUD.
c. Nilai sila ketiga, yaitu pada saat perancangan naskah UUD para tokoh bersatu mencari jalan
keluar (mengeluarkan pendapat) terbaik demi tercipnya UUD.
d. Nilai sila keempat, yaitu pada saat perumusan naskah UUD para tokoh mengadakan
beberapakali rapat musyawarah dengan ide pokok dan pendapat yang di dominasi untuk
keberhasilan bersama dalam merancang UUD untuk kesejahteraan masyarakata.
e. Nilai sila kelima, yaitu dengan tercipta dan berjalannya sila pertama, kedua, ketiga, dan
keempat, adalah kesimpulan sila kelima ini. Terwujud dalam terjadinya Kemerdekaan
Indonesia.
d. Penjajahan Belanda
Hindia Belanda atau Hindia Timur Belanda adalah sebuah daerah pendudukan Belanda yang
wilayahnya saat ini dikenal dengan nama Republik Indonesia. Hindia Belanda dibentuk sebagai
hasil dari nasionalisasi koloni-koloni Vereenigde Oostindische Compagnie, yang berada di
bawah pemerintahan Belanda pada tahun 1800.
Pada 1596, Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman pertama kali mendarat di Banten.
Saat itu, sudah banyak bangsa asing yang melakukan perdagangan di Indonesia. Bahkan
beberapa kerajaan telah terikat perjanjian perdagangan dengan Portugis dan Spanyol.Indonesia
Dijajah Belanda Selama 350 Tahun.
Nilai-nilai pancasila pada zaman penjajahan Belanda :
a. Nilai sila pertama, yaitu pada saat Belanda menyebarkan agama keyakinan mereka (Kristen)
pada masyarakat, sehingga masyarakat hidup dengan berbagai kepercayaan.
b. Nilai sila kedua, yaitu masyarakat melakukan perlawanan terhadap Belanda karena
mengancam keselamatan yang membuat penderitaan masyarakat Indonesia.
c. Nilai sila ketiga, yaitu masyarakat dari berbagai Nusantara bersatu beradu tanding dengan
Belanda.
d. Nilai sila keempat, yaitu pada saat dirasa mengancam keselamatan bangsa, masyarakat
mencoba melawan Belanda dengan berbagai upaya, misal terbentuknya kelompok-kelompok
yang melawan Belanda.
e. Nilai sila kelima, yaitu pada saat tandingan Belanda berupa perlawanan-perlawanan oleh
rakyat diberbagai Nusantara sebagai akibat latihan praktek Belanda yang dirasa membuat
penderitaan bagi masyarakat Indonesia.
e. Pasca Kemerdekaan
Penerapan pancasila pada saat awal Kemerdekaan sangat di patuhi karena kerja keras yang
telah dilakukan oleh pahlawan bangsa Indonesia sebagai dasar negara Indonesia yang baru
merdeka.
Nilai-nilai pancasila pada zaman pasca Kemerdekaan :
a. Nilai sila pertama, dari setiap masyarakat yang berbeda keyakinan, hidup berdampingan dan
melakukan kewajiban sesuai kepercayaan masing-masing.
b. Nilai sila kedua, baik masyarakat dan para pemimpin hidup nyaman karena tidak ada lagi
perbudakan ataupun tindak kekerasan (kerja paksa) dari para penjajah.
c. Nilai sila ketiga, pancasila sangat di patuhi, karena kerja keras yang dilakukan oleh para
pahlawan bangsa Indonesia.
d. Nilai sila keempat, masyarakat yang langsung dipimpin oleh para pejuang bangsa dalam
bentuk pemerintahan.
e. Nilai sila kelima, yaitu kehidupan masyarakat sudah terlepas dari tindakan kekerasan dan
penjajahan.
j. Masa Reformasi
Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu
masa. Reformasi Indonesia: Di Indonesia, kata Reformasi umumnya merujuk kepada gerakan
mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharto atau era setelah
Orde Baru, yaitu era reformasi.
Nilai -niai pancasila pada masa reformasi, yaitu :
a. Nilai sila pertama, contohnya presidan B. J. Habibie menerbitkan impres No. 26/1998
yang membatalkan aturan-aturan discriminatif terhadap aturan-aturan komunitas
Tionghoa. Impres tersebut berisi penghentian penggunaan istilah pribumi dan non
pribumi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
b. Nilai sila kedua, yakni diberlakukan ibadah sesuai keyakinan masing-masing tanpa
membedakan keturunan, agama, suku,dan lain-lain.
c. Nilai sila ketiga, berbagai upaya dilakukan untuk memperbaiki kondisi bangsa dimasa
reformasi yakni persatuan Indonesia sangat krusual untuk ketahanan Indonesia yang
saat itu berada d jurang perpecahan.
d. Nilai sila keempat, membuat tempat ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-
masing yang dilakukan secara kekeluargaan.
e. Nilai sila kelima, presidan ke-4 Abdurrahman Wahid mengembalikan haka warga
Indonesia keturunan Tionghoa untuk melaksanakan ritual keagamaan secara terbuka.
Sebelumnya presiden Soeharto mengelurakan impres No. 16/1967 tentang Larangan
Agama, Kepercayaan, dan Adat istiadat
NAMA : HARTINI
NIM : J1A121026
KELAS : A
JURUSAN : KESEHATAN MASYARAKAT
MATA KULIAH : PANCASILA
TUGAS : 3 (TIGA), (28-09-2021)
“ Penerapan nilai -niai pancasila dalam berbagai bidang kehidupan Nasional Masa Orde
Lama, Order Baru, Reformasi “
a) Bidang Ideologi
b) Bidang Politik
c) Bidang Ekonomi
d) Bidang Sosial Budaya
e) Bidang Pertahanan Keamanan
Jawaban :
1.Nilai pancasila Masa Orde Lama di lihat dari :
a) Bidang Ideologi
• Pada masa orde lama, pada masa Soeharto, pancasila mengalami Ideologisasi.
Artinya pancasila berusaha untuk dibangun, dijadikan sebagai keyakinan dan
kepribadian bangsa Indonesia.
• Pada masa ini, pancasila dipahami berdasarkan paradigma yang berkembang
pada situasi dunia yang ketika itu diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial
budaya berada dalam suasana transisional dari masyarakat merdeka. Masa ini
adalah masa pencarian bentuk implementasi pancasila, terutama dalam sistem
kenegaraan. Maka itu pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang
berbeda-beda.
• Pada periode tahun 1945 sampai dengan 1950 nilai persatuan dan kesatuan
rakyat Indonesia masih tinggi karena menghadapi Belanda yang masih ingin
mempertahankan daerah jajahannya di Indonesia. Namun, setelah penjajahan
dapat diusir, bangsa Indonesia mulai dapat tantangan dari dalam.
• Dalam kehidupan politik, sila keempat yang mengutamakan musyawarah dan
mufakat tidak dapat dilaksanakan karena demokrasi yang diterapkan adalah
demokrasi parlamenter,. Presiden hanya berfungsi sebagai kepala negata,
sedangkan kepada pemerintahan dipegang oleh perdana menteri sistem ini
menyebabkan tidak adanya stabilitas pemerintah.
• Padahal dasar negara yang digunakan adalah pancasila dan IUD 1945 yang
presidensial, namun dalam praktiknya sistem ini tidak dapat terwujud.
Persatuan rakyat Indonesia mulai mendapatkan tantangan dengan munculnya
upaya-upaya untuk mengganti pancasila sebagai dasar negara dengan paham
komunis oleh PKI melalui pemberontakan did madium pada tahun 1948.
Setelah itu, ada juga DI/TII yang ingin mendirikan negara berdasarkan ajaran
islam.
• Pada periode tahun 1956 sampai dengan 1965, dikenal sebagai demokrasi
terpimpin. Akan tetapi, demokrasi justru tidak ada pada kekuasaan rakyat yang
merupakan amanah nilai-nilai pancasila, konstituante menemui jalan buntu
hingga bulan Juni 1959. Presiden Soekarno turun tangan dengan sebuah dekrit
presiden yang disetujui kabinet tanggal 3 Juli 1959, yang kemudian
dirumuskan did Istana Bogor pada tanggal 4 Juli 1959 dan diumumkan secara
resmi oleh presiden pada tanggal 5 Juli 1959 pukul 1: 00, di depan Istana
Merdeka. Dekrit presiden tersebut berisi :
➢ Pembukaan Konstituante
➢ Undang- Undang Dasar 1945 kembali berlaku
➢ Pembentukan MPRS
• Pada periode tahun 1950 sampai 1955 menerapakn pancasila diarahkan sebagai
ideologi liberal yang yang pada kenyataanya tidak dapat menjamin stabilitas
pemerintahan. Walaupun dasar negara tetap pancasila tetapi rumusan sila keempat
tidak berjiwakan musyawawah mufakat, melaikan suara terbanyak sistem
pemerintahannya liberal lebih menekankan hak-hak individual.
• Pada periode ini persatuan dan kesatuan bangsa mendapatkan tantangan yang
berat dengan munculnya pemberontakan yang dilakukan oleh RMS, PRRI, dan
Pemesta yang ingin melepaskan diri dari NKRI.
b) Bidang Politik
• Dalam bidang politik, demokrasi berjalan dengan baik terlaksananya
pemilihan umum tahun 1955 yang diterapkan sebagai pemilihan umum yang
paling demokrasi. Akan tetapi, anggou konstituante hasil pemilihan umum
tidal dapat menyusun Undang- Undang Dasar seperti yang diharapkan. Half
ini menimbulkan krisis polotik, ekonomi, dan keamanan.
c) Bidang Ekonomi
• Masa Orde Lama ( 1951- 1966 ) keadaan ekonomi dan keuangan amat buruk,
yang disebabkan ( inflansi sangat tinggi dikarenakan beredarnya lebih dari
satu mata uang secara tidak terkendali).
• Did tahun 1958, diberlakukannya UUDS No. 78/1958 (tentang investasi asing,
jadi memperburuk perekonomian, di tahun 1965 mendirikan Bank Berjuang,
perbankan berfungsi sebagai pemasok dana proyek pemerintah.
• Penurunan angkatan kerja ( pengangguran) sebanyak 1,8 juta dan 34,5 juta.
Disektor pertanian 72 % , sektor masa 9,5 % , perdagangan dan keuangan 6,7
% , industry 5,7 % . Tahun 1953 do Jakarta pekerja menerima upah Rp. 5- 6
perhari.
• Dan dianggaran pemerintah pada tahun 1955- 1965 mengalami defisit sebesar
137 % dari pendapatan, sehingga negara melakukan pinjaman luar negeri.
• Soekarno memutuskan hubungan dengan dua dunia kapitalis Barat dengan
mengelurkan Indonesia dari keanggotaan International Monetary Fund ( IMF).
2. Bidang Politik
➢ Departmen perorangan dibubarkan, di anggap mengganggu kebebasan pers.
➢ Departmen sosial dibubarkan, di anggap sebagai seorang kurupsi.
➢ Menyetujui penggatian nama Irian Jaya pada Desember 1999 menjadi Papua.
➢ Masyarakat etnis Tionghoa diperbolehkan beribadah dan merayakan implek.
3..Bidang Ekonomi
➢ Kondisi ekonomi yang mulai membaik, tetapi belum stabil dengan membentuk
Dewan Ekonomi Nasional untuk mengatasi ekonomi.
➢ Mengutamakan kebutuhan rakyat, yang pada masa era orde baru mengalami krisis
ekonomi.
➢ Membangun kehidupan ekonomis bagi kehidupan bermasyarakat.
Jawaban :
1.Presiden Soekarno
➢ Rumusan Ir.Soekarno pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, menyampaikan
pidato yang berisi gagasan tentang dasar negara. Soekarno juga mengusulkan tiga
dasar negara yang diberi nama Ekasila, Trisila, dan Pancasila. Namun, pada akhirnya
dasar negara yang dipilih adalah pancasila.
➢ Rumusan pancasila yang diusulkan I. Soekarno berbunyi : “ Kebangsaan Indonesia
Nasionalisme – Internationalisme / Perikemanusian – Mufakat / Demokrasi.
➢ Soekarno memberi Intleiding atau kursus pendahuluan soal pancasila yang
dibanggakannya. Posisi pancasila sebagai dasar negara, Soekarno menyakini
pancasila adalah falsafah yang mempersatukan dan mengikat Indonesia.
➢ “Pancasila adalah satu alat mempersatu, yang saya yakini seyakin – yakinnya bangsa
Indonesia dari sabang sampai merauke hanyalah dapat bersatu pada di atas dasar
pancasila itu” kata Soekarno.
2. Presiden Soeharto
➢ Sebagai seorang yang telah terlihat di dalam perjuangan menegakkan dan
mempertahanoan negara ini, dan bahkan selanjutnya memimpin prosese jalannya
sejarah ini, pancasila merupakan pusat segala perhatiannya.
➢ Presiden Soeharto dalam pidatonya pada Juli 1983 mengatakan bahwa penerimaan
tanpa syarat atas pancasila untuk stabilitas dnt kesatuan nasional.
➢ Soeharto memiliki gagasan untuk membuat suatu program yang digunakan untuk me
masyarakatkan nilai – nilai pancasila melalui rumusan ( P – 4 ).
3. Presiden B. J. Habibie
➢ Presiden 3 RI B. J. Habibie mengatakan pancasila adalah darah daging dalam jiwa
bangsa Indonesia. Pernyataan ini di sampaikan dalam Dialog kebangsaan : mengelola
keberagaman meneguhkan ke- Indonesiaan yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia ( LIPI).
➢ Pancasila is a must dan itu bukan hasil dari suatu generasi tapi Bung Karno sendiri
katakan dia gali dari tubuh bangsa Indonesia. Di situ ( pancasila) sudah ada dalam
tubuh kita sendiri, pelihara baik dan sesuaikan dengan keadaan teknologi , kendala
baru dan adanya informasi bisa masuk kesini, “ Kata Habibie di kantor LIPI, Jakarta
Selatan, Selasa ( 15 / 8 ).
4.Presiden Abdurrahman Wahid
➢ Menurut presiden Abdurrahman Wahid / yang biasa dikenal dengan nama Gus Dur
pancasila justru merupakan dokrin politik religius yang sesuai dengan Islam. Nilai –
nilai agama ini menyinari ruang publik bangsa melalui pancasila.
➢ Jika dianalogikan, islam adalah tebu, “ sedangkan pancasila merupakan gula “.
Sebagai agama yang turun dari Tuhan, Islam adalah (Sumber – Tebu )
➢ Dalam kehidupan berbangsa bernegara yang memiliki konteksnya sendiri, islam
menerangi bangsa melalui “ saripati manis – nya , yakni nilai – nilai pancasila.
➢ Dalam pandangan Gus Dur, pancasila yang bermahkota Ketuhanan Yang Masa Esa,
menjadi jalan keluar dari dua kebuntuan.
➢ Pada satu sisi, kebutuhan terkresi yang menghendaki pengakuan kedaulatan Allah (
hakimiyatullah).
5.Presiden Megawati Soeharto Putri
➢ Presiden kehidupan – 5 RI Megawati Soeharto Putri menyatakan pancasila adalah
falsafah kemanusiaan. Nilai – nilai di dalam pancasila menurut Ketua Umum PDIP ini
bisa dilaksanakan secara Internasional dengan menghadirkan nilai kemanusiaan
dalam wujud perdamainaw dunia.
➢ Megawati mengatakan pancasila tidak sekedar dasar negara, ideologi, cita – cita
persatuan semua golongan saja, tapi suatu dedikasi moral, suatu tuntunan hidup,
termaksud dalam pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan.
➢ Negara menjadi kuat jika pancasila diajarkan terus menerus “ negara kuat jika
pancasila diajarkan mulai dari keluarga bahkan sejak kecil, karena pancasila adalah
dasar negara” . Kata Megawati dalam acara Sarasehan Gebyar Bola Negara di
Tondano , Senin, 11 Desember 2017.
➢ Megawati mengatakan selain diajarkan dari keluarga, pancasila pun harus dijadikan
budaya, karena pancasila merupakan pertahanan atau simbol negara.
6.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
➢ Menurut SBY, pancasila adalah ideologi yang paling cocok bagi Indonesia. Dengan
catatan, pancasila dimaknai sebagai living Ideologi, bukan dagma Ideologi.
➢ SBY mengatakan Indonesia memiliki ideologi terbaik di dunia, yaitu pancasila. “ saya
mempelajari semua ideologi di semua negara. Pancasila yang menurut saya, yang
terbaik. Ujar SBY saat memberikan keynote speech dalam seminar memaknai 70
tahun kemerdekaan RI di Balai Sidang Universitas Indonesia, kamis 20 Agustus 2015.
➢ SBY menuturkan pancasila masih tetap releven dan mampu menjawab tantangan
bangsa. Pancasila juga mampu membuat Indonesia bersatu dan tumbuh menjadi
negara besar.
7. Presiden Jokowi Dodo
➢ Menyampaikan bahwa bangsa Indonesia dianugerahi pancasila yang menjadi
pemandu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “ Yang menjadi benteng
untuk menghadapi bahaya ideologi – ideologi lain. Yang jadi rumah bersama bagi
seluruh komponen bangsa”. Ujar Jokowi saat memimpin Upacara Peringatan Hari
Lahir Pancasila Nasional Tahun 2019 di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri.
NAMA : HARTINI
NIM : J1A121026
KELAS : A
JURUSAN : KESEHATAN MASYARAKAT
MATA KULIAH : PANCASILA
TUGAS : 4 ( EMPAT) , (05-10-2021)
1.“Tuliskan pokok-pokok materi penting dari 3 vidio(mulai dari awal hingga seterusnya) “
Jawaban:
Vidio 1
Istilah “Falsafat” berasal dari bahasa Yunani. Bangsa Yunanilah yang mula-mula
berfilsafat seperti lazimnya dipahami orang sampai sekarang. Kata ini majemuk, berasal dari
kata “Philosophia” yang berarti “persahabatan,tertarik kepada” and kata “Sophos” yang berarti
“pengetahuan, kebijaksanaan, keterampilan, pengalaman praktis intelegensi “
Secara harfiah philosophia adalah mencari kebijaksanaan, persahabatan. Mempelajari
filsafat berarti upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup”menjadi konsep yang
bermanfaat bagi peradaban manusia “.Pancasila merupakan sebuah sistem filsafat berarti
diharapkan, pancasila itu bisa menjadi konsep yang bermanfaat bagi peradaban manusia
khususnya bagi bangsa indonesia.
Mengapa pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat? “Pancasila dikatakan sebagai filsafat,
karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the
faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat
Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila
(Notonagoro).”
Pancasila disebut sebagai sistem filsafat, karena keseluruhan sila sila yang didalamnya
merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan, saling bekerjasama guna pencapaian
tujuan tertentu dan secara menyeluruh merupakan bagian suatu kesatuan yang utuh.
Pancasila sebagai sistem filsafat(sebagai landasan/dasar rumusan kemerdekaan indonesia
yang dirumuskan oleh para tokoh dengan pemenuhan 4 kriteria, yaitu:
1. Sistem filsafat harus bersifat koheren. Bahwa bagan konsepsional tersebut berhubungan
satu dengan lainnya secara runtut, tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan.
Metode dalam sistem filsafat mendasar, yakni mendalam sampai ke inti mutlak dari
permasalahannya sehingga merupakan hal yang sangat fundamental.
2. Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan gejala yang
terdapat dalam kehidupan manusia. Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa merupakan suatu
pola yang dapat mewadahi semua kehidupan dan dinamika masyarakat di Indonesia.
4. Filsafat spekulatif adalah suatu cara berfikir sistematis mengenai segala hal
yang ada. Filsafat spekulatif adalah suatu pencarian untuk aturan dan suatu hal yang
menyeluruh, yang diterapkan bukan hanya pada hal tertentu atau pengalaman tertentu
saja tetapi untuk seluruh ilmu pengetahuan dan pengalaman.
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki esensi, yaitu sebagai berikut:
1. Hakikat Sila Ketuhanan terletak pada keyakinan bahwa Tuhan adalah prinsip
utama dalam kehidupan semua makhluk.
2. Sila kedua pancasila yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengandung
pengertian bahwa seluruh manusia merupakan mahkluk yang beradab dan
memiliki keadilan yang setara di mata Tuhan. Dengan kata lain, seluruh
manusia sama derajatnya baik perempuan atau laki-laki, miskin maupun kaya,
berpangkat maupun yang tidak.
3. Hakikat Sila Persatuan terletak pada semangat kebangsaan. Makna sila ketiga
Pancasila yaitu menyatunya bangsa Indonesia dari berbagai sendi kehidupan,
yaitu politik, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan. Tujuan
persatuan Indonesia adalah menumbuhkan rasa bersatu warga negara yang
memiliki beragam adat dan budaya.
4. Hakikat sila ini adalah demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat. Asas musyawarah untuk mufakat, yaitu yang memperhatikan
dan menghargai aspirasi seluruh rakyat melalui forum permusyawaratan,
menghargai perbedaan, mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan
negara.
5. Makna Sila Kelima Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sila kelima Pancasila memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia
mendapatkan perlakuan yang adil baik dalam bidang kebudayaan, agama, suku,
hukum, politik, ekonomi, dan sebagainya.
• Keadilan distributif adalah persepsi mengenai kewajaran terkait
bagaimana seluruh sumber daya dan penghargaan didistribusikan oleh
organisasi.
• Keadilan legal yaitu keadilan yang diberikan individu kepada
masyarakat. Keadilan legal pertama-tama mengacu pada kewajiban
untuk mentaati hukum yang adil dari masyarakat sebagai tuntutan
minimal kepentingan hukum.
• Keadilan secara komutatif adalah perlakuan terhadap seseorang
dengan tidak melihat jasa-jasa yang dilakukan. Contoh keadilan
komutatif ialah memperlakukan setiap orang secara adil. Tidak hanya
mendapat haknya, namun juga harus menerima sanksi atau hukuman
ketika melakukan suatu kesalahan.
Vidio 2
Mengapa pancasila diperlukan sebagai sistem filsafat? “Karena pancasila terbagi dalam
beberapa konsep, yaitu:”
1. Agar dapat diberikan pertanggung jawaban rasional dasar mengenai sila-sila pancasila
sebagai prinsip politik
2. Agar dapat di jabarkan lebih lanjut sehingga menjadi oprasional dalam bidang-bidang
kehidupan bernegara
3. Agar dapat membuka dialog dengan berbagai Sprektif baru dalam kehidupan bernegara
dan berbangsa. Seperti yang di sampai kan Bung Karno bahwa” pancasila ini harus
dikaji lebih dalam lagi, supaya bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan
bernegara dan berbangsa “
4. Agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan dalam kehidupan
bermasyarakat, bernegara, berbangsa serta memberikan Sprektif pemecahan terhadap
pemasalahan nasional.
Filsafat Pancasila memiliki fungsi sebagai sebuah cara hidup dari Bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan sebuah pedoman serta instruksi dalam kehidupan sehari-hari warga Negara.Setiap
ideologi bersumber dari filsafat. Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Pancasila
dikatakan sebagai filsafat karena Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam
yang dituangkan dalam suatu sistem.
Vidio 3
Hakikat pancasila itu seperti apa?”hakikat Pancasila adalah sesuatu yang terkandung
dalam nilai-nilai yang terdapat pada sila Pancasila yang harus dijadikan sebab, sehingga
dijadikan sebagai dasar negara”. Hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah
sebagai pegangan hidup, pedoman hidup, dan petunjuk arah bagi semua kegiatan hidup dan
penghidupan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan.
Filsafat di KBBI adalah: pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat
segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Kata Turunan Falsafah Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata falsafah adalah anggapan, gagasan dan sikap batin yang
paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat. Arti lainnya dari falsafah adalah
pandangan hidup.
Menurut KBBI, filsafat atau filosofi adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Filosofi juga diartikan sebagai
teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan, dan n ilmu yang berintikan logika,
estetika, metafisika, dan epistemologi.
Pemikiran dan kepenulisan Russell membentang luas dari filsafat, moral, pendidikan,
sejarah, agama, hingga politik. Kedua, melalui atomisme logis, Russell meyakini bahwa
kebenaran, bahasa, dan keberadaan suatu realitas harus dapat dibuktikan secara empiris,
sebagaimana pembuktian kebenaran dan keberadaan atom.
Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bernegara. ... Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang filsafat
Pancasila, bisa membaca pengertian para ahli maupun fungsinya. Pancasila dikatakan sebagai
filsafat karena merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para
pendahulu kita, yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat. Jika ditilik dari soal
tempat, Filsafat Pancasila merupakan bagian dari Filsafat Timur dan juga bagian dari Filsafat
Barat.
Pancasila disebut sebagai dasar filsafat negara pada hakikatnya merupakan suatu sumber
nilai bagi bangsa dan negara indonesia. Pancasila disebut sebagai dasar filsafat negara
mengandung pengertian bahwa dlm setiap aspek penyelenggaraan negara dan pemerintahan
harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pancasila sebagai Sistem
Filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang memiliki fungsi tersendiri, tujuan yang sama,
saling keterikatan dan ketergantungan. Maka dari itu Pancasila harus menjadi orientasi
pelaksanaan sistem politik dan pembangunan nasional.
Secara ontologis pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui
hakikat dasar dari sils-sila pancasila. Pancasila terdiri atas lima asas yang berdiri sendiri-
sendiri. Manusia merupakan pendukung pokok dari sila-sila pancasila. Maksudnya pada
hakikatnya manusia memiliki hakikat mutlak.
Dalam Pendidikan Pancasila (2002) karya Purwastuti dkk, Pancasila sebagai sistem nilai
artinya mengandung serangkaian nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan yang merupakan satu kesatuan utuh dan sistematis.
Susunan sila-sila Pancasila merupakan merupakan kesatuan yang organis, satu sama lain
membentuk suatu sistem yang disebut dengan istilah majemuk tunggal. Majemuk tunggal
artinya Pancasila terdiri dari 5 sila tetapi merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri secara
utuh.
Pentingnya filsafat sebagai berikut:”Dari pelajaran filsafat diharapkan seiap manusia dapat
berfikir tentang dirinya sendiri. Memberi dasar-dasar pengetahuan kita, memberi tatapan atau
pandangan yang sintesis sehingga semua pengetahuan termasuk dalam kesatuan. Agar hidup
ini dipimpin oleh pengetahuan”.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara, menurut Notonagoro, merupakan norma hukum
dasar positif., obyaketif dan subyektif, yang secara formil bersifat mutlak dan tidak dapat
dirubah dengan jalan hukum karena telah tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945. “Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan,
serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia”.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menurut Prof. Dr. Notonegoro terbaigi
menjadi tiga, yaitu nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian. Nilai pertama yaitu nilai
kebenaran yang bersumber pada unsur akal manusia, dan nilai kedua yaitu nilai keindahan yang
bersumber pada unsur rasa indah manusia.
Soekarno meyakini Pancasila adalah falsafah yang mempersatukan dan mengikat
Indonesia. "Pancasila adalah satu alat mempersatu, yang saya yakin seyakin-yakinnya bangsa
Indonesia dari Sabang sampai Merauke hanyalah dapat bersatu padu di atas
dasar Pancasila itu," kata Soekarno.
Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad
lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja
falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia. Dalam perumusan
Pancasila, pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarnomenyampaikan pemikirannya mengenai lima
prinsip dasar yang menjadi point penting mengenai Pancasila. Point tersebut ialah sebagai
Abdulkadir Besar menyatakan bahwa sebagai ideologi, Pancasila merupakan seperangkat nilai
intrinsik yang diyakini kebenarannya oleh suatu masyarakat, dijadikan dasar menata dalam
menegara Abdulkadir Besar, 1991.
Urgensi Pancasila sebagai dasar negara, yaitu: 1) agar para pejabat publik dalam
menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah, 2) dan agar partisipasi aktif seluruh warga
negara dalam proses pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai-
nilai Pancasila.
NAMA : HARTINI
NIM : J1A121026
KELAS : A
JURUSAN : KESEHATAN MASYARAKAT
MATA KULIAH : PANCASILA
TUGAS : 5 ( LIMA), ( 12 – 10 – 2021 )
1. Jelaskan etika perilaku sistem politik yang sesuai dengan etika politik Pancasila!
2. jelaskan perilaku politik yang bertentangan dengan etika politik Pancasila!
Jawaban :
1.Etika politik Pancasila adalah perbuatan atau perilaku politik yang selaras dengan
Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang bersila ketiga, bersila keempat, bersila kelima, dan
bersila kesatu.”
Seperti yang kita pahami, persoalan terkait etika berhubungan dengan masalah nilai. Adapun
postulat mengenai nilai Ilmu Filsafat Pancasila ialah hakikat manusia Pancasila. Oleh sebab
itulah rumus dari keseluruhan rangkaian kesatuan sila dalam Pancasila yang bersinggungan
dengan etika Politik Pancasila diawali dari sila kedua; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Untuk menguraikan rumus tersebut ke dalam penjelasan yang lebih terang, maka pemahaman
akan etika politik Pancasila mesti disesuaikan dengan kebutuhannya. Dengan kata lain, setiap
sila dalam Pancasila harus diuraikan dengan pengertian-pengertian yang umum ke dalam
pengertian yang khusus. Beriringan dengan hal tersebut, yang harus diingat adalah setiap
pemahaman mengenai sila-sila dalam Pancasila dikualifikasi oleh keempat sila yang lain.
Permasalahan inti politik tentu saja tidak terbatas pada masalah kekuasaan. Namun, politik
ialah tentang seperangkat keyakinan dalam kehidupan bermasyarakat, juga berbangsa dan
bernegara yang diperjuangkan oleh orang-orang yang meyakininya. Demikian adalah
pengertian “politik” secara ilmiah. Adapun pengertian “politik” secara non-ilmiah yaitu yang
memiliki prinsip perjuangan demi memenangkan kekuasaan. Bahkan cenderung mengabaikan
nilai kemanusiaan, sehingga menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
2.Etika politik di Indonesia sendiri pada asas legalitasnya termuat didalam TAP MPR NO.IV TAHUN
2001 TENTANG ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.
“Menurut Frans Magnus Suseno Bahwa Etika politik memberikan patokan-patokan, orientasi
dan pegangan normatif bagi mereka yang ingin menilai kualitas tatanan dan kehidupan politik
dengan tolak ukur martabat manusia”.
Etika politik erat kaitannya dengan sikap, nilai, maupun moral yang pada dasar
fundamentalnya hanya dimiliki oleh manusia. Dasar tersebut yang kemudian akan lebih
menguatkan bahwa etika politik senantiasa didasarkan pada manusia sebagai mahluk yang
beradab dan berbudaya.
Sebuah penyimpangan etika politik pada hakikatnya bisa kita jumpai didalam hidup dan
kehidupan bernegara dalam hal ini penerapan politik praktis di lapangan. Bentuk pelanggaran
dalam bentuk legitimasi hukum dapat kita lihat didalam kontestasi pemilihan umum.
Sebagaimana pasal 22 E ayat (1) UUD 1945 adalah pemilihan umum dilaksanakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Namun yang menjadi perhatian tersendiri adalah kontestasi pemilihan umum ini justru
hanya dilakukan oleh para aktor politik yang hanya ingin mengejar popularitas dan
kekuasaan semata. Banyak dari para elit politik yang kemudian mengumbar janji untuk
memikat hati maupun suara rakyat menjelang pemilihan umum dilaksanakan, yang pada
hakikatnya janji politik tersebut belum tentu dapat dipertanggung jawabkan setelah mereka
terpilih sebagai calon pemerintah maupun wakil rakyat.
Bukan hanya janji-janji semata yang mereka gunakan untuk mencari popularitas dikalangan
rakyat bahkan tindakan Money Politic pun mereka halalkan. Perbuatan tersebut tentunya
merupakan tindakan yang tidak bermoral dan melanggar etika politik. Hak pilih yang
kemudian menjadi hak dari setiap warga negara untuk menentukan pilihan dalam kontestasi
politik pada sejatinya tidak dapat dipaksakan oleh orang lain.
Namun dengan cara Money Politic suara rakyat yang pada sejatinya merupakan hak mutlak
dari setiap warga negara mereka pengaruhi. Yang pada prinsipnya pemilihan umum
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Hal ini yang kemudian
mencerminkan tentang pelanggaran pemilihan umum. Perbuatan mempengaruhi hak pilih
orang lain dengan cara Money Politic, merupakan perbuatan yang tidak jujur, karena rakyat
yang dipengaruhi tersebut tidak mempunya dasar subyektif dalam menentukan hak
politiknya.
Namun hanya karena dengan menilai secara material, maka hak politik dari rakyat yang
dipengaruhi tersebut digadaikan. Dan tindakan seperti ini juga merupakan suatu tindakan
persaingan yang tidak sehat antar sesama calon yang menjadi pesaing politik.
Buah dari persaingan yang tidak sehat tersebut dapat kita lihat ketika para pemangku jabatan
pemerintah maupun wakil rakyat berhasil menduduki jabatan. Tentu akan sengat meragukan
ketika mereka menjalankan pemerintahan yang bersih.
Terbukti dengan banyaknya pemangku jabatan pemerintah maupun wakil rakyat yang
terlibat kasus korupsi. Ini disebabkan oleh banyaknnya dana yang mereka keluarkan untuk
membeli suara rakyat, sehinnga ketika mereka berhasil mendapapatkan kekuasaan mereka
akan cenderung memanfaatkan kekuasaannya untuk mengembalikan uang yang telah
mereka keluarkan.
Sikap dan perbuatan dari para politikus juga menjadi tolak ukur dalam melihat etika
perpolitikan. Khususnya untuk para pemangku jabatan pemerintahan maupun wakil rakyat.
Secara realitas dapat kita lihat bahwa banyak dari wakil rakyat yang mulai kehilangan jati
dirinya sebagai wakil rakyat yang seharusnya mereka merupakan penyambung lidah rakyat
demi mencapai kesejahteraan rakyat. Mereka justru menyalahgunakan kepercayaan rakyat
demi kepentingan pribadi maupun kelompok.
Terbukti dapat terlihat ketika banyak dari para wakil rakyat yang mengiginkan gaji tinggi,
fasilitas dan sarana yang mewah, namun mereka lupa bahwa apa yang mereka nikmati
tersebut merupakan uang rakyat. Dan hal tersebut tidak sebanding dangan apa yang telah
mereka lakukan untuk rakyat, bahkan sekedar menghadiri rapat saja mereka tidak dapat
menghadirinnya, atau mungkin hadir namun tidak berpartisipasi aktif dalam rapat tersebut,
bahkan banyak media yang memberitakan ada wakil rakyat yang tidur ketika rapat
berlangsung.
Banyak harapan yang kemudian timbul ditengah-tengah masyarakat untuk para politikus,
bahwa ada suatu tanggung jawab sosial dibalik peran mereka sebagai politikus. Bukan hanya
tanggung jawab pribadi, partai, atau golongan yang di emban. Namun ada tanggung jawab
besar yang harus dipertangung jawabkan. Khususnya tanggung jawab sosial yang harus
dilaksanakan dengan mengedepankan moral atau etika. Karena tanggung jawab sosial
mestinya dimaknai sebagai janji.
Artinya, berbicara janji tentunya berbicara sesuatu yang harus ditepati. Ketika para politisi
sadar akan tanggung jawab sosial mereka maka dengan sendirinya mereka akan selalu
memperhatikan etika dalam berpolitk. Dan rakyat harus paham bahwa politik itu sendiri
dilaksanakan sesuai dengan amanah pancasila yang tidak bertentangan, dan bukan pancasila
dipolitikkan oleh penguasa.
Seorang politisi maupun pejabat negara yang terlibat dalam kasus hukum, hendaknya dengan
berjiwa ksatria dapat menghadapinya sesuai dengan nilai-nilai etika dan budaya yang tertanam
di bangsa ini. Apalagi melihat cita-cita bangsa Indonesia adalah menuju kepada negara hukum
(rechtsstaat) dimana dalam prosesnya penegakan hukum harus dilaksanakan secara tegas dan
tidak tebang pilih demi mencapai kepastian hukum. Setiap orang pada dasarnya memiliki hak
yang sama di hadapan hukum (equality before the law) untuk mendapatkan proses peradilan
yang jujur dan terbuka (fair trial) serta imparsial, sehingga pada akhirnya tidak berpotensi
melakukan tindakan menghalangi proses hukum (obstruction of justice).
• Perilaku yang melanggar nilai Pancasila adalah tindakan diskriminasi terhadap orang
yang berbeda agama. Tidak menghormati orang yang berbeda agama. Memaksa orang
lain untuk memeluk suatu agama tertentu. Membunuh atau menyakiti orang lain.
Berikut perilaku yang melanggar nilai – nilai pancasila :
Contoh Perilaku Yang Melanggar Nilai Ketuhanan
• Tidak mengakui keberadaan Tuhan.