Anda di halaman 1dari 34

Latar belakang, landasan dan tujuan

pendidikan pancasila
1. Latar belakang pentingnya pendidikan pancasila

Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan mempunyai sifat yang
universal, yaitu Pancasila. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, telah disepakati bahwa Pancasila
merupakan dasar negara Indonesia. Sehubungan dengan hal ini, maka bangsa Indonesia harus
memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sebagai upaya membentuk karakter
bangsa dan tidak menyimpang dari nilai-nilai pancasila.

Sebagai upaya membentuk karakter bangsa, tentu tidak terlepas dari pendidikan karena
pendidikan merupakan usaha mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya, yaitu nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia.

Seperti yang diatur pada UU no 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional : Bab 1 ayat
(2)

  ‘’Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang


Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agam,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan perubahaan zaman’’.

Pancasila memiliki peranan yang sangat penting untuk membentuk karakter bangsa Indonesia.
Memlaui belajar Pancasila secara benar, maka bangsa Indonesia akan tegar dala mwnghadapi
tantangan sekaligus menggapai peluang. Upaya untuk mengimplementasikan nilai-nilai luhur
Pancasila mengalami hambatan, terlebih setelah munculnya gerakan reformasi 1998. Tidak ada
keraguan lagi bahwa Pancasila adalah dasar negara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia.

Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata kuliah yang termasuk dalam kelompok Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).

1. Pengetian pancasila

Dalam bahasa Sansekerta, Pancasila terdiri atas kata panca yang artinyalima dan sila/ syila yang
berarti batu sendi atau dasar. Kata sila yang berasal dari kata susila, yaitu tingkah laku yang baik
( Wreksosuhardjo dalam Muhdi dkk, 2011:1336). Pancasila yang berarti lima dasar atau lima
azas, adalah nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Nama pancasila itu sendiri 
sebenarnya tidak terdapat baik di dalam pembukaan UUD 1945 maupun di dalam batang tubuh
UUD 1945. Namun, telah jelas bahwa pancasila yang dimaksut adalah lima dasar Negara
Indonesia yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke empat, yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno pada sidang pertama
BPUPK  “ Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapak Kemerdekaan “ pada tanggal 1 juni 1945.
Bung Karno menyatakan bahwa pancasila merupakan philosofiche gronslag, suatu fundamen,
gagasan yang mendalam, merupakan landasan atau dasar bagi negara yang akan didirikan.
Selanjutnya ditemukan pula disamping pancasila yang berfungsi sebagai bintang pemandu atau
laitstar, sebagai idologi negara, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai filsafat, sebagai
perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan bangsa indonesia dalam mencapai cita-cita
nasional ( PSP UGM, 2012: 1 )

Berdasarkan uraian diatas, Pancasila mempunyai kedudukan yang penting bagi bangsa indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena it, sebagai rakyat
indonesia kita hendaknya bisa menerima, menyakini, dan melaksanakan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya dalam kehidupan nyata serta mampu menjaga dengan kokoh gagasan
dasar tersebut agar dapat mengantisipasi perkembangan zaman di era global saat ini.

Secara yuridis konstitutional, pancasila adalah dasar negara. Namun secara multidimensional,
pancasila memiliki berbagai sebutan yang sesuai dengan esensi dan eksitensinya sebagai
kristalisasi nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa indonesia. Karena itu pancasila sering
disebut dan dipahami sebagai :

1. Jiwa Bangsa Indonesia


2. Kepribadian Bangsa Indonesia
3. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
4. Dasar Negara RI
5. Sumber Hukum bagi Negara Indonesia
6. Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
7. Ideologi Bangsa Indonesia
8. Filsafat Hukum yang mempersatukan Bangsa Indonesia ( Darmodiharjo, 1975 : 10-11 )

1. Pancasila sebagai Dasar Negara

 pancasila memang sangat tepat sebagai dasar negara bagi NKRI dengan alasan:

1. Pancasila di gali dari adat dan budaya bangsa indonesia


2. Pancasila  memiliki potensi menapung kondisi dan sifat pluralistik bangsa
3. Pancasila menjamin kebebasan warga negara untuk beribadah menurut agama dan
kenyakinannya.
4. Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan NKRI.
5. Pancasila memberi landasan bagi bangsa indonesia dalam mengantisipasi ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
 Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna ebagai berikut :

1. Panca sila sebagai dasar negara adalah fondasi bagi pembentukan negara- bangsa ;
2. Pancasila sebagai dasar negara merupakan cita negara dan cita hukum yang berkembang
mejadi staats fundamental norm bersifat konstitutif dan regulatif, sehingga harus
menjiwai dan menjadi acuhan perundang-undangan yang berlaku di NKRI.
3. Pancasila sebagai dasar negara adalah asas dari hukum positif yang berlaku di NKRI.
4. Pancasila sebagai dasar negara menjiwai UUD 1945 dalam mengatur penyelenggaraan
negara serta menata kehidupan warganegara dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara ( PSP UGM, 2012:4 )

Pancasila sebagai dasar negara memiliki kedudukan dan fungsi yang fundamental atau mendasar,
sehingga sifatnya tetap, kuat, dan tidak diubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR dan DPR hasil
pemilihan umum. Mengubah pancasila berarti membubarkan Negara Kesatuan RI yang
diproklamasika pada tanggal 17 agustus 1945

1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai way of life, weltanschauung, pandangan
dunia, pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup.  Pancasila sebagai pandangan hidup
mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut :

1. Menjadikan bangsa indonesia agar tetap berdiri kokoh dan memliki daya tahan terhadap
segala ancaman
2. Menunjukkan arah dan tujuan yang dicapai sesuai dengan cita-cita bangsa
3. Menjadi pegangan dan pedoman dalam memecahkan segala masalah
4. Mendorong timbulnya semangan dan kemampuan membangun diri bangsa indonesia
5. Menunjukkan gagasan-gagasan mengenai wujud kehidupan yang dicita-citakan
6. Memberikan kemampuan untuk menyaring segala gagasan dan pengaruh kebudayaan
asing

1. Landasan pendidikan pancasila


2. Landasan Historis

Terbentuknya bangsa Indonesia melalui proses sejarah dari masa kutai- sriwijaya-majapahit-
masa penjajahan dan kemudian mencapai kemerdekaan.Di dalam kehidupan bangsa Indonesia
tersebut prinsip hidup yang tersimpul di dalam pandangan hidup atau fisafat hidup bangsa (jati
diri) yang oleh para pendiri bangsa/Negara dirumuskan dalam rumusan sederhana namun
mendalam yang meliputi lima prnsip, yaitu Pancasila.

2. Landasan Kultural

Bangsa Indonesia memiliki kepribadian tersendiri yang tercermin di dalam nilai-nilai budaya
yang telah lama ada yang dirumuskan dalam pancasila. Nilai-nilai budaya sebagai nilai dasar
berkehidupan berbangsa dan bernegara dirumuskan dalam Pancasila.
3. Landasan Yuridis

 Dirjen Dikti mengeluarkan Keputusan No. 356/Dikti/ Kep/1995 tentang Kurikulum Inti
Mata KuliahUmum Pendidikan Pancasila pada Perguruan Tinggi di Indonesia.
 Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
 Keputusan Dirjen Dikti Nomor 265 Tahun 2000 mengatur tentang perlunya mata kuliah
Pendidikan Pancasila.

4. Landasan Folosofis

Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum bernegara adalah bangsa yang berketuhanan dan
berkeperikemanusiaan sehingga hal ini merupakan kenyataan obyektif bahwa manusia adalah
makhluk Tuhan. Nilai-nilai Pancasila merupakan dasar filsafat Negara, maka dalam aspek
penyelenggaraannya Negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila termasuk system
perundang-perundangan di Indonesia.

5. Dasar sosiologi pendidikan pancasila

Bangsa indonesia yang penuh kebinekaan terdiri atas lebih 300 suku bangsa yang tersebar di
indonesia lebih dari 17.000 pulau. Pancasila sebagai dasar yang mengikat semua warga negara
untuk taat pada nilai – nilai intrumental berupa norma atau hukum tertulis maupun tidak tertulis
seperti adat istiadat, kesepakatan, dan konfensi

1. Tujuan pendidikan pancasila


2. TUJUAN PANCASILA

Menghadapi era globalisasi ekonomi, ancaman bahaya laten terorisme, komunisme dan
fundamentalisme merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Akhir-akhir ini
bangsa Indonesia patut mewaspadai pengelompokan suku bangsa di Indonesia yang kini semakin
kuat, yaitu ketika bangsa ini kembali dicoba oleh pengaruh asing untuk di kotak-kotakan tidak
saja oleh konflik vertikal tetapi juga oleh pandangan terhadap ke Tuhanan Yang Maha Esa.

Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia merupakan karya besar bangsa Indonesia dan
merupakan lambang ideologi bangsa Indonesia yang setingkat dengan ideologi besar di dunia
lainnya. Bangsa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai pedoman hidup dalam kehidupan
sehari-hari, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila juga dijadikan pedoman dalam
pelaksaan pemerintahan. Untuk itu dalam hal memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia, Pancasila mempunyai 3 Tujuan Pokok yang Mencangkup :

 Tujuan Nasional
 Tujuan Pendidikan Nasional
 Tujuan Pendidikan Pancasila

2. TUJUAN NASIONAL
Tujuan nasional bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945:
1. Membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum atau bersama.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan   kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.

3. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD negara Indonesia
tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia Serta tangga
terhadap tuntutan perubahan zaman.

Tujuan nasional bangsa Indonesia seperti yang ada dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 adalah untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Juga sesuai dengan pasal 3 UUD 1945 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menegaskan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.

UU no.2 th 1989 pasal 4, pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pada pasal 15 pasal yang sama tertulis “…
untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan hubungan timbal balik dengan lingkungan
sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam
dunia kerja atau pendidikan tinggi”.

Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut diselenggarakan pembangunan nasional secara


berencana, meyeluruh, terpadu, terarah, dan berkesinambungan. Adapun tujuan pembangunan
nasional adalah untuk mewujudkam masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat,
bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram,
tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan
damai.

Hal di atas sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 3:

“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang


meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
4. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Pada hakikatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu
Negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan generasi penerusnya, selaku warga masyarakat,
bangsa dan negarasecara berguna dan bermakna .

Untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah
air perlu pengembangan wawasan dan ketahanan pada setiap warga Negara.

Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional dan juga termuat dalam SK
Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan Pancasila
mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat
yang terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan, dan beraneka ragam kepentingan,
perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran diarahkan pada perilaku
yang mendukung upaya terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan Masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap dan perilaku:

1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai dengan


hati  nuraninya.
2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara
pemecahannya.
3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa
untuk     menggalang persatuan Indonesia.
5. Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
6. Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil beradab;
7. Perilaku kebudayaan, dan
8. Beraneka kepentingan perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan
kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan.-

5. Metode pembelajaran pendidikan pancasila

Pilihan strategi pengembangan metode pembelajaran pendidikan pancasila yang berbasis


kompetensi dengan pendekatan Student Aktive Learning membawa konsekuensi perubahan
paradigma metode pembelajaran.

Dengan pendekatan itu, mahasiswa lebih banyak melakukan explorasi dari pada secara pasif
menerima informasi yang disampaikan oleh pelajar. Keuntungan mahasiswa tidak hanya
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang keahliannya saja,
tetapi berkembang berupa keterampilan komunikasi, bekerja dalam kelompok, insiatif, berbagai
informasi, dan penghargaan terhadap orang lain. Metode pendekatan student Active Learning ini
meliputi :

1. Studi kasus : Mahasiswa diberikan kasus yang perlu dicari pemecahan masalahannya 
sesuai dengan pokok bahasa yang dibahas.
2. Diskusi : Mahasiswa ditugaskan membahas dan bertukar pendapat mengenai topik atau
masalah tertebtu untuk memperoleh pemahaman bersama yang lebih jelas dan teliti
3. Seminar : Mahasiswa diminta memmpersiapkan makalah, kemudian mempersentasikan
di depan mahasiswa lainnya untuk memperoleh masukan dan pertanyaan, baik dari
mahasiswanya sendiri atau dari satf pengajar
4. Debat : Mahasiswa dibagi kedalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4
orang. Didalam kelompok tersebut mahasiswa melakukan perdebatan tentang topik
tertentu.
5. Kerja lapangan .: Mahasiswa langsung dibawa kepada obyek atau pokok bahasan yang
akan di pelajari diluar kelas

6. Bermain peran : salah satu permainan pendidikan yang digunakan untuk menjelaskan
perasaan , sikap, prilaku, dan nilai dengan tujuan untuk menghayati peran, sudut
pandang, dan cara berfikir orang lain dengan memainkan peran orang lain.
7. Simulasi : strategi penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan mahasiswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan
mahasiswa dengan memerankan sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini
pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang dan tergantung kepada apa yang
diperankan
8. Tugas kelompok : pemberian tugas kepada mahasiswa secara berkelompok, misalnya
dalam bentuk makalah, kliping, atau mengamati suatu kejadian.
9. Permainan : mahasiswa melakukan permainan untuk memperoleh pemahaman dari
konsep tertentu. Metode permainan dapat dilakukan scara individual ataupun kelompok.
10. Collaborative Learning ( CL ) : proses belajar kelompok, dimana setiap anggota
menyumbangkan informasi, pengetahuan, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan
dan keterampilan yang dimilikinya, untuk kemudian secara bersama-sama saling
menungkatkan pemahaman seluruh anggota.
11. Problrm-Based Learning ( PBL ) : Metode belajar dengan menggunakan masalah yang
kompleks dan nyata untuk memicu pembelajaran sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru.

12. Snowball ( bola salju menggelinding ) : Mahasiswa melakukan tugas individu kemudian
berpasangan. Dari pasangan tersebut kemudian mencari pasangan yang lain sehingga
lama-kelamaan anggota kelompok semakin besar. Metode ini digunakan untuk
mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari mahasiswa secara bertingkat. Dimulai dari
kelompok yang kecil, berangsur-angsur kepad kelompok yang lebih besar sehingga pada
akhirnya akan muncul dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh mahasiswa secara
kelompok
13.  
14.  Hania
Novianty
Nurahma
15.  
16. Tugas
ancasila
17. 13
18.  
19. TUGAS
PANCASILA|
PENDIDIKAN
PANCASILA
BAGI
MAHASISWA
20.  Nama
Pancasila itu
diucapkan oleh
Soekarno dalam
pidatonya pada
tanggal 1 Juni
itu, katanya:
21. ”

22. Sekarang
banyaknya
prinsip:
kebangsaan,
internasionalisme
, mufakat,
kesejahteraan,
dan ketuhanan,
lima
bilangannya.
Namanya bukan
Panca Dharma,
tetapi saya
namakan ini
dengan petunjuk
seorang teman
kita ahli bahasa -
namanya ialah
Pancasila. Sila
artinya azas atau
dasar, dan diatas
kelima dasar
itulah kita
mendirikan
negara Indonesia,
kekal dan abadi.
23.  Setelah
Rumusan
Pancasila
diterima sebagai
dasar negara
secara resmi
beberapa
dokumen
penetapannya
ialah:
24. 

25.  
26. Rumusan
Pertama: Piagam
Jakarta (Jakarta
Charter) -
tanggal 22
27.  
Juni 1945
28. 

29.  
30. Rumusan Kedua:
Pembukaan
Undang-undang
Dasar -
tanggal 18
31.  
Agustus 1945
32. 

33.  
34. Rumusan Ketiga:
Mukaddimah
Konstitusi
Republik
Indonesia Serikat
- tanggal 27
Desember  1949
35. 

36.  
37. Rumusan
Keempat:
Mukaddimah
Undang-undang
Dasar Sementara
- tanggal 15
38.  
Agustus 1950
39. 

40.  
41. Rumusan
Kelima:
Rumusan Kedua
yang dijiwai oleh
Rumusan
Pertama
(merujuk  Dekrit
Presiden 5 Juli
1959) GG..
42. 
43. PPAA N NCC
AASSIILLAA S
SEEBBAAGGA
AII FFAALLSS
AAFFAAHH H
HIIDDUUPP BB
AA N NGGSSA
A II N NDDOO 
N NEESSIIAA P
ancasila sebagai
suatu system
Filsafat artinya
Pancasila terdiri
dari 5 sila yang
hakikatnya
merupakan
sistem filsafat.
Sistem adalah
suatu kesatuan
bagian-bagian
yang saling
berhubungan,
salingbekerjasam
a untuk satu
tujuan tertentu
dan secara
keseluruhan
merupakan satu
ksatuan yang
utuh. HH..
44. 
45. PPAA N NCC
AASSIILLAA S
SEEBBAAGGA
AII DDAASSA
AR R  N NEEG
GAAR R AA 
46.

47.

48.

49.

50.
51.  
52.  Hania
Novianty
Nurahma
53.  
54. Tugas
ancasila
55. 14
56.  
57. TUGAS
PANCASILA|
PENDIDIKAN
PANCASILA
BAGI
MAHASISWA
58. II..
59. 
60. PPAA N NCC
AASSIILLAA S
SEEBBAAGGA
AII SSIISSTTEE
MM FFIILLSSA
AFFAATT,, SSE
EBBAAGGAAII 
SSIISSTTEEM
MAATTIIK K A
A DDAA N N S
SEEBBAAGGA
AII IIDDEEOOL
LOOGGII JJ..
61. 
62. PPAA N NCC
AASSIILLAA D
DAALLAAMM 
K K OO N NTT
EEK K SS K K 
EETTAATTAA 
N NEEGGAAR 
R AAAA N N R 
R II 
63.BBAABB II
IIII PPEENNU
UTTUUPP
64. 
65. AA..
66. 
67. K K eessiimm
ppuullaann 
68. Jadi, pancasila
sebagai
Pedidikan bagi
Perguruan Tinggi
sangatlah
penting.
Disamping
mengasah dan
mendalami
pengetahuan kita
tentang Pancasila
dan sejarahnya.
Kita juga akan
lebih
memahaminya
dalam sudut
pengamalan ilmu
kita untuk bangsa
dan Negara di
masa mendatang.
69. B.
70. 
71. Saran
Sebagai bangsa
72.

Indonesia yang
telah memiliki
pancasila sebagai
ideologi  Negara
hendaknya kita
selalu
melestarikan
kebudayaan atau
tradisi bangsa
Indonesia untuk
kita wariskan
kepada anak
cucu kita.
Menjadikan
Pancasila sebagai
orientasi ilmu
pengetahuan dan
pendidikan selain
dari agama
adalah hal yang
bermanfaat
sebagai wujud
nasionalisme kita
dan ibadah kita
dalam pembela

Anda mungkin juga menyukai