Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan mempunyai sifat yang
universal, yaitu Pancasila. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, telah disepakati bahwa
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Sehubungan dengan hal ini, maka bangsa
Indonesia harus memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sebagai upaya
membentuk karakter bangsa dan tidak menyimpang dari nilai-nilai pancasila.
Sebagai upaya membentuk karakter bangsa, tentu tidak terlepas dari pendidikan karena
pendidikan merupakan usaha mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya, yaitu nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia.
Seperti yang diatur pada UU no 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional : Bab 1
ayat (2)
Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata kuliah yang termasuk dalam kelompok
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).
Pengetian Pancasila
Dalam bahasa Sansekerta, Pancasila terdiri atas kata panca yang artinyalima dan sila/ syila
yang berarti batu sendi atau dasar. Kata sila yang berasal dari kata susila, yaitu tingkah laku
yang baik ( Wreksosuhardjo dalam Muhdi dkk, 2011:1336). Pancasila yang berarti lima dasar
atau lima azas, adalah nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Nama pancasila
itu sendiri sebenarnya tidak terdapat baik di dalam pembukaan UUD 1945 maupun di dalam
batang tubuh UUD 1945. Namun, telah jelas bahwa pancasila yang dimaksut adalah lima dasar
Negara Indonesia yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke empat, yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno pada sidang pertama
BPUPK “ Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapak Kemerdekaan “ pada tanggal 1 juni 1945.
Bung Karno menyatakan bahwa pancasila merupakan philosofiche gronslag, suatu fundamen,
gagasan yang mendalam, merupakan landasan atau dasar bagi negara yang akan didirikan.
Selanjutnya ditemukan pula disamping pancasila yang berfungsi sebagai bintang pemandu atau
laitstar, sebagai idologi negara, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai filsafat, sebagai
perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan bangsa indonesia dalam mencapai cita-
cita nasional ( PSP UGM, 2012: 1 )
Berdasarkan uraian diatas, Pancasila mempunyai kedudukan yang penting bagi bangsa
indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena it, sebagai
rakyat indonesia kita hendaknya bisa menerima, menyakini, dan melaksanakan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya dalam kehidupan nyata serta mampu menjaga dengan kokoh gagasan
dasar tersebut agar dapat mengantisipasi perkembangan zaman di era global saat ini.
Secara yuridis konstitutional, pancasila adalah dasar negara. Namun secara multidimensional,
pancasila memiliki berbagai sebutan yang sesuai dengan esensi dan eksitensinya sebagai
kristalisasi nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa indonesia. Karena itu Pancasila
sering disebut dan dipahami sebagai :
a) Jiwa Bangsa Indonesia
b) Kepribadian Bangsa Indonesia
c) Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
d) Dasar Negara RI
e) Sumber Hukum bagi Negara Indonesia
f) Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
g) Ideologi Bangsa Indonesia
h) Filsafat Hukum yang mempersatukan Bangsa Indonesia ( Darmodiharjo, 1975 : 10-11 )
2. Landasan Kultural
Bangsa Indonesia memiliki kepribadian tersendiri yang tercermin di dalam nilai-nilai
budaya yang telah lama ada yang dirumuskan dalam pancasila. Nilai-nilai budaya sebagai
nilai dasar berkehidupan berbangsa dan bernegara dirumuskan dalam Pancasila.
3. Landasan Yuridis
a) Dirjen Dikti mengeluarkan Keputusan No. 356/Dikti/ Kep/1995 tentang Kurikulum
Inti Mata KuliahUmum Pendidikan Pancasila pada Perguruan Tinggi di Indonesia.
b) Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
c) Keputusan Dirjen Dikti Nomor 265 Tahun 2000 mengatur tentang perlunya mata
kuliah Pendidikan Pancasila.
4. Landasan Folosofis
Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum bernegara adalah bangsa yang berketuhanan
dan berkeperikemanusiaan sehingga hal ini merupakan kenyataan obyektif bahwa
manusia adalah makhluk Tuhan. Nilai-nilai Pancasila merupakan dasar filsafat Negara,
maka dalam aspek penyelenggaraannya Negara harus bersumber pada nilai-nilai
Pancasila termasuk system perundang-perundangan di Indonesia.
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia merupakan karya besar bangsa Indonesia
dan merupakan lambang ideologi bangsa Indonesia yang setingkat dengan ideologi besar
di dunia lainnya. Bangsa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai pedoman hidup
dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila juga
dijadikan pedoman dalam pelaksaan pemerintahan. Untuk itu dalam hal memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia, Pancasila mempunyai 3 Tujuan
Pokok yang Mencangkup :
• Tujuan Nasional
• Tujuan Pendidikan Nasional
• Tujuan Pendidikan Pancasila
2. TUJUAN NASIONAL
Tujuan nasional bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945:
a) Membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b) Memajukan kesejahteraan umum atau bersama.
c) Mencerdaskan kehidupan bangsa
d) Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.
Tujuan nasional bangsa Indonesia seperti yang ada dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 adalah untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
Juga sesuai dengan pasal 3 UUD 1945 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menegaskan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.
UU no.2 th 1989 pasal 4, pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pada pasal 15
pasal yang sama tertulis “…untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi”.
Untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta
tanah air perlu pengembangan wawasan dan ketahanan pada setiap warga Negara.
Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional dan juga termuat
dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan
Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama,
kebudayaan, dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan
yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan
sehingga perbedaan pemikiran diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya
terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan pendekatan itu, mahasiswa lebih banyak melakukan explorasi dari pada secara pasif
menerima informasi yang disampaikan oleh pelajar. Keuntungan mahasiswa tidak hanya
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang keahliannya saja,
tetapi berkembang berupa keterampilan komunikasi, bekerja dalam kelompok, insiatif,
berbagai informasi, dan penghargaan terhadap orang lain. Metode pendekatan student Active
Learning ini meliputi :