Anda di halaman 1dari 22

PANCASILA DAN SOSIAL

&
PANCASILA DAN POLITIK

Dosen Pengampu :
Dr. H, LUKMAN ASHA, M.Pd.I

Disusun Oleh :
1. Ridho Saputra (22561027)
2. Muhammad Sulaiman Mukhtar (22561028)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) CURUP
2022
PANCASILA DAN SOSIAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara oindonesia, sehingga dapat diartikan
kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan
menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan
kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan negara.

Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia takk ada yang
mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku bangsa dapat
dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang
sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan berhadapan langsung dengan seluruh komponen-
komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia.

Sebagai dasar negara republi indonesia ( way of life ), pancasila nilainilainya telah
dimiliki oleh bangsa indonesia sejak zaman dulu. Nilai –nilai tersebut meliputi nilai budaya, adat
– istiadat dan religiusitas yang diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa
indonesia melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup. Tindak –
tanduk sert perilaku masyarakat nusantara sejak dahulu kala telah tercermin dalam nilainilai
pancasila. Untuk itu, pendiri republik indonesia berusaha merumuskan nilainilai luhur itu
kedalam sebuah ideologi bernama pancasila.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana yang dikatakan pancasila & ketahanan jati diri bangsa di era globalisasi ?

2. Coba jelaskan pancasila & ketahanan jati diri bangsa di era globalisasi ?

3. Apa- apa saja peran dan fungsi pancasila & ketahanan jati diri bangsa di era globalisasi ?

2
C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui yang dikatakan pancasila & ketahana jati diri bangsa di era globalisasi

2. Mahasiswa mampu menjelaskan pancasila & ketahanan jati diri bangsa diera globalisasi

3. Agar mengetahui peran dan fungsi pancasila & ketahanan jati diri bangsa di era globalisasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar,
sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik . dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan
baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar negara serta
pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tampa dasar
negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan
dicapai tanpa pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan
terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.

Peranan dan funsi pancasila pada era sekarang masih relevan karena pancasila mencakup
aspek –aspek dasar . selain itu, pancasila juga merupakan alat untuk keamana dan
kemakmuran bersama rakyat indonesia. hanya saja pelakanan sacara konkrtinya belum bisa
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya karena keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat
indonesia belum juga terwujud sampai saat ini. Pancasila juga merupaksn kepribadian seluruh
rakyat indonesia. Akan tetapi, nilai-nilai luhur sudah sangat pudar,terkikis oleh perilaku yang
hanya mementingkan aspek ekonomi gaya hidup globalisasi yang buruk.

Mengingat sangat pentingnya pancasila sebagai dasar negara, maka kita harus
meneruskan perjuagan serta memelihara, melestarikan menghayati , dan mengamalkan nilai-
nilai pancasila dalam kehidupan sahari-hari agar tujuan dan pancasila dapat terpenuhi, sehigga
akan menjadi ketahanan jati diri bangsa.

1. Konsep dasar pancasila

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar,
sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik . dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan

4
baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar negara serta
pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tampa dasar
negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan
dicapai tampa pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan
terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.

2. Peranan Dan Fungsi Pancasila

a. Pancasila sebagai dasar negara mempunyai makna

1) Sebagai dasar untuk menata nagara yang merdekada berdaulat.

2) Sebagai dasar mengatur penyelengaraan aparatur negara yang bersih dan bewibawa,
sehingga tecapai tujuan nasional yang tercntum dalam pembukaan undang-undang dasar
1945 alinea ke-4, dan

3) Sebagai dasar, arah dan petunjuk aktifitas perikehidupan bangsa indonesia dalam
kehidupan sehari- hari.

b. Pancasila Sebagai Sumber Hukum Dasar Nasional

Istilah ini merupakan istilah baru dalam tata hukum indonesia, yaitu muncul pasca
reformasi melalui tap MPR NO. III /2000,yang kemudian diubah UU NO. 10 Tahun
2004 tentang pembentukan peraturan perundang- undangan.

c. Sumber Hukum Tertulis Dan Tidak Tertulis

Sumber hukum dasar nasional adalah pancasila sebagaimana yang tertulis dalam
perundang-undang dasar 1945,serta batang tubuh undang-undang dasar 1945.dalam
ilmu hukum , istilah sunmber hukum berarti sumber nilai- nilai yang menjadi penyebab
timbulnya aturan hukum. Jadi dapat diartikan , pancasia sebagai sumber hukum dasar
nasional , yaitu segala aturan hukum yang berlaku dinegara kita tidak boleh
bertantangan dan harus bersumber pada pancasila.

d. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

5
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa atau way of life mengandung makna
bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-
sila pancasila, karena pancasila juga merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yag dimilki
dan sumber dari kehidupan bangsa indonesia sendiri. Nilai –nilai tersebut yaitu :

1) Nilai dan jiwa ketuhanan dan keagamaan

2) Nilai dan jiwa kemanusiaan

3) Nilai da jiwa persatuan

4) Nilai dan jiwa kerakyatan dan demokrasi

5) Nilai dan jiwa keadilan sosial

e. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Pada saat bangsa indonesia bangkit untuk hidup sendiri sebagai bangsa yang
merdeka, bangsa indonesia telah sepakatuntuk menjadikan pancasila sebagai dasar
negara. Kesepakatan terwujud pada tanggal 18 agustus 1945 dengan disahkanya
pancasila sebagai dasar negara oleh panitia persiapan kemedekaan indonesia ( PPKI )
yang mewakili seliruh bangsa indonesia.

f. Pancasila Sebagai Ideolagi Negara

Pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan tujuan bersama bangsa


indonesia yang diimplementasikanndalam pembangunan nasional, yaiti mewujudkan
masyarakat adik dan makmrur yang meratai material dan spritual berdasarkan pancasila
dalam waah negara kesatuan RI ysng merdeka, berdaulat, bersatu, dan kedulatan rakyat
dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tetib, dan dinamais serta
dalam lingkungan kehidupan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tetib dan
damai.

6
g. Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa

Bangsa indonesia yang pluralis dan wilayah nusantara yang terdiri dari berbagai
pulau – pulau, maka sangat tepat apabila pancasila dijadikan pemersatu bangsa, hal ini
karenakan pancasila mempunyai nila-nilai umu dan universal sehingga memungkinkan
dapat mengakomodir semua perikehidupan yang berbhenika dan dapat diterima oleh
semua pihak.

B. Era Gobalisasi

Menurut Setiawan globalisasi merupakan suatu porses dengan kejadian, keputusan, dan
kegiatan disalah satu bagian dunia menjadi satu konsekuensi yang signifikan bagi individu
dan masyarakat d idaerah yang jauh. Globalisasi mendorong adanya perubahan yang
terjadi dalam beberapa bidang, seperti politik, ekonomi, sosial,budaya, teknologi,
pertahanan keamanan, lingkungan hidup,dan pergaulan hidup.

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yng mendunia dan tdak
mengenal batas wilayah. Globlisasi pada hakikatna adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti olh bangsa lain yang akhirnya sampai
pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersma bagi bangsa-bangsa
diseluruh dunia. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang
dan waktu.

Globalisasi seakan telah mampu menciptakan hubungan interpersonal masyarakat


indonesia menjadi lebih individualistik, mementingkan diri sendiri, dan pragmatis.
Masyarakat kita ini cenderung pragmatis sebagai akibat dari prngaruh persoalan gaya
hidup global yang sudah merasuk kedalam kesadaran pola hidup mereka. Selain itu,
pemahaman nasionalisme bangsa mulai menurun disaat negara butuh solidaritas dan
persatuan hingga sikap gotong royon, sebagian kecil masyaralat terutamayan ada
diprotaaan justru lebih mengutamakan kelompok nya, golonganya,bahkan negara lain
dibandingkan kepentingan negaranya.

7
Diera globalisasi sepeti sekarang ini, setiap negara dituntut untuk lebih maju
mengikuti setiap perkembengan demi perkembangan, yanh terkadang jauh dari sebuah
keteraturan. Pihak yang diuntugkan dalam situasi tersebut, tentunya adalah negara maju
yang memiliki tingkat kemapanandan kemanpuan yang jauh lebih tinggijika
dibandingkan dengan negara-negara berkembang.selain itu, globaisasi mampu
menciptakan peningkatan terkaittan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia
diseluruh manusia. Akibatnya, tidak jarang banyak pengaruh yang masuk dari luar baik
yang memilikinilai positip maupun negatip. Perkembangan globalisasi, mampu
memberikan pengaruh yang besar terhadap nilai-nilai yang telah berkembang
dimasyarakat. Bahkan dalam konteks yang lebih luas, globalisasi mampu menghancurkan
nilai-nilai yang telah ada dimasyarakat, seperti nilai- nilai sosial buday, ideologi, agama,
politik, dan ekonomi.

1. Politik ,meliputi perkembangan sistem demokrasi dan krja sama antar negaramenjadi
berkembangannya suatu negara

2. Ekonomi, ditandai adanya perdangangan bebas yang menimbulkan barang tidak


original lagi.

3. Sosial, meliputi berkembangannya intraksi sosial masyarakat baik dalam tatap muka
maupun menggunkan aplikasi media sosial seperti facebook dan lain-lain.

4. Budaya ditandai dengan timbulnya seniyang inovatif baik dalam bahas, tarian.
nyanyian, maupun kuliner dapat melekat sebagai ciri khas suku-suku yang ada
diindonesia.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar,
sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik . dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan
baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan
hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tampa dasar negara yang kuat
dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tampa
pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing
dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.

1. Konsep dasar pancasila

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar,
sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan
baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan
hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tampa dasar negara yang kuat
dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tampa
pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing
dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.

B. Era Gobalisasi

Menurut Setiawan globalisasi merupakan suatu porses dengan kejadian, keputusan, dan
kegiatan disalah satu bagian dunia menjadi satu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan
masyarakat d idaerah yang jauh. Globalisasi mendorong adanya perubahan yang terjadi dalam
beberapa bidang, seperti politik, ekonomi, sosial,budaya, teknologi, pertahanan keamanan,
lingkungan hidup,dan pergaulan hidup.

9
C. Saran

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata
sempurna kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang makalah dengan
sumber-sumber lebih banyak dan lebih bertanggung jawab.

10
DAFTAR PUSTAKA

Suryana,Effendy & Kaswan, pancasila & ketahanan jati diri bangsa Bandung: Pt Refika
Aditama,2015

Lubis,Maulana Arafat, Pembelajaran ppkn di SD/MI implementasi pendidikan abad 21, Medan:
AKASHA SAKTI, 2018

11
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpah Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dalam bentuk yang sangat
sederhana.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pancasila juga karena ingin
berbagi kepada pembaca tentang “PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK”.

Kami mohon maaf apabila ketika dibaca pekerjaan kami ini banyak kesalahan baik
pemakaian kata, penyusunan kalimat, menjelaskan, menguraikan isi atau data yang kurang
lengkap karena kami baru belajar, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan
pekerjaan kami dimasa yang akan datang.

Semoga tugas sederhana ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami, umumnya bagi
pembaca dan khalayak semoga Allah memberkahi pekerjaan kami.

Curup, 20 September 2022

Penyusun

12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai core philosophy bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, juga meliputi etika yang sarat dengan nilai-nilai filsafat; jika memahami Pancasila
tidak dilandasi dengan pemahaman segi-segi filsafatnya, maka yang ditangkap hanyalah segi-
segi filsafatnya, maka yang ditangkap hanyalah segi-segi fenomenalnya saja, tanpa
menyentuh hakikatnya.
Masalah etika merupakan masalah yang makin mendapat perhatian di dunia, bahwa
cita-cita reformasi untuk membangun Indonesia Baru harus dilakukan dengan cara
membangun dari hasil perombakan terhadap keseluruhan tatanan kehidupan yang dibangun
oleh Orde Baru. Inti dari cita-cita tersebut adalah sebuah masyarakat sipil demokratis, adanya
dan ditegakkannya hukum untuk supremasi keadilan, pemerintah yang bebas dari KKN,
terwujudnya keteraturan sosial dan rasa aman dalam masyarakat yang menjamin kelancaran
produktivitas warga masyarakat, dan kehiduan ekonomi yang mensejeterahkan rakyat
Indonesia. Bangunan Indonesia Baru adil dari reformasi atau perombakan tatanan kehidupan
Orde Baru adalah sebuah “masyarakat multikultural Indonesia” dari puing-puing tatanan
kehidupan Orde Baru yang bercorak “masyarakat majemuk” (plural society). Sehingga,
corak masyarakat Indonesia yang bhinneka tunggal ika bukan lagi keaneragaman suku
bangsa dan kebudayaan tetapi keaneragaman kebudayaan yang ada didalam masyarakaat
Indonesia.
Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang mulktikultural adalah
multikulturalisme yaitu, sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan
dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Fay 1996, Jary dan
Jary 1991, Watson 2000). Dalam model multikulturalisme ini, sebuah masyarakat (termasuk
juga masyarakat bangsa seperti Indonesia) dilihat sebagai mempunyai sebuah kebudayaan
yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mozaik.
Didalam mozaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat yang lebih kecil
yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan
yang seperti sebuah mozaik tersebut (Reed, Ed. 1997). Model kulturalisme ini sebenarnya

13
telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa ini dalam mendesain apa yang
dinamakan sebagai kebudayaan bangsa, sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan pasal
32 UUD 1945, yang berbunyi : “kedudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak
kebudayaan didaerah”.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan etika politik,
nilai-nilai pancasila sebagai sumber etika politik, nilai etika politik dalam pancasila, dan
etika politik dalam perilaku bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila sebagai dasar
negara.

14
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Etika Politik


Istilah ‘etika’ memiliki pengertian umum yaitu filsafat moral yang membicarakan
tentang baik buruk manusia terutama ditinjau dari perilaku/tingkah lakunya. Menurut Prof.
Dr. A. Gunawan Setiardja dalam bukunya Filsafat Pancasila Jilid II mendefinisikan etika
dari definisi nominalis dan definisi realis. Ditinjau dari definisi nominalis istilah ‘ Etika’
berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti kebiasaan, perilaku, kelakuan. Jadi dapat
dikatakan bahwa etika adalah ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia, sedangkan bila
ditinjau dari definisi realis etika adalah filsafat tentang perbuatan manusia menuju ke Tuhan
sebagai tujuan terakhir.

2.1.1 Filsafat
Sebagai salah satu cabang etika khusus etika politik termasuk dalam lingkungan
filsafat. Karena kata “filsafat” dipakai untuk segala apa saja, saya merasa perlu untuk
menerangkan dulu apa yang disini dimaksud dengan istilah ini. Istilah “filsafat” tidak saya
pergunakan dalam arti “kebijaksanaan hidup”, “sikap hati”, “sistem nilai”, “pandangan
dunia”, “usaha kebatinan”, “angan-angan” atau “cita-cita mengenai hal-hak yang luhur”, dan
sebagainya, melainkan dalam artiannya.
Filsafat adalah ilmu yang bertujuan untuk menangani pertanyaan-pertanyaan maha
penting yang diluar kemampuan metodis ilmu-ilmu pengetahuan khusus itu secara metodis,
sistematis, kritis, dan berdasar, pendek harta secara rasional dan bertanggung jawab.

2.1.2 Etika Politik


Etika sendiri dibagi menjadi etika umum dan etika khusus. Etika umum
mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang berlaku bagi segenap tindakan manusia,
sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungan dengan kewajiban
manusia dalam berbagai lingkup kehidupannya. Dibedakan antara etika individual yang
mempertanyakan kewajiban manusia sebagia individu, terutama kepada dirinya sendiri dan,
melalui suara hati, terhadap yang illah, dan etika sosial. Etika sosial jauh lebih luas dari etika
individual karena hampir semua kewajiban manusia bergandengan dengan kenyataan bahwa
15
ia merupakan makhluk sosial. Etika sosial membahas norma-norma moral yang seharusnya
menentukan sikap dan tindakan antar manusia. Etika sosial memuat banyak etika yang
khusus mengenai wilayah-wilayah kehidupan manusia tertentu. Disini termasuk misalnya
kewajiban-kewajiban disekitar permulaan kehidupan, masalah pengkuburan isi kandungan
dan etika seksual, tetapi juga norma-norma moral yang berkaitan dalam hubungan dengan
satuan-satuan kemasyarakatan yang berlembaga seperti etika keluarga, etika berbagai
profesi, dan etika pendidikan. Dan disini termasuk juga etika politik atau filsafat moral
mengenai politisi kehidupan manusia.

2.2 Nilai-nilai pancasila sebagai sumber etika politik


Sebagai dasar filsafat negara Pancasila tidak hanya merupakan sumber derifasi
peraturan perundang-undangan, melainkan juga merupakan sumber moralitas terutama
dalam hubungannya dengan legitimasi kekuasan, hukum serta berbagai kebijakan dalam
pelaksanan dan penyelenggaraan negara. Sila pertama “ketuhanan yang maha esa” serta sila
kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab” adalah merupakan sumber nilai-nilai moral
bagi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan.
Dalam pelaksanan dan penyelenggaran negara, etika politik menuntut agar
kekuasaaan dalam negara dijalankan sesuai dengan (1) asas legalitas (legitimasi hukum),
yaitu dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku, (2) disahkan dan dijalankan secara
demokratis (legitimasi demokratis), dan (3) dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral
atau tidak bertentangan dengannya legitimasi moral (lihat Suseno,1987:115).
Negara adalah berasal dari rakyat dan segala kebijaksanaan dan kekuasaan yang
dilakukan senantiasa untuk rakyat (sila IV). Oleh karen itu, rakyat adalah merupakan asal
mula kekuasaan negara. Oleh karena itu dalam pelaksanan dan penyelenggaraannya negara
segala kebijaksanaan, kekuasaan, serta kewenangan harus dikembalikan kepada rakyat
sebagai pendukung pokok negara. Maka dalam pelaksanan politik praktis hal-hal yang
menyangkut kekuasaan eksekutif legislatif, konsep pengambilan keputusan, pengawasan
serta partisipasi harus berdasarkan legitimasi dari rakyat, atau dengan kata lain perkataan
harus memiliki “legitimasi demokratis”.

16
2.3 Nilai etika politik dalam pancasila
Pancasila merupakan sistem etika dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai suatu
sistem , keseluruhan susunan Pancasila , merupakan satu kesatuan yang utuh tidak
terpisahkan satu sama lain, masing-masing saling berkaitan dan tidak saling meniadakan.
Pancasila sebagai suatu sistem etika karena nilai-nilai dalam sila-sila Pancasila secara
keseluruhan merupakan satu kesatuan. Nilai yang satu merupakan bagian mutlak dari yang
lain. Sistem nilai Pancasila bersifat hierarkies piramidal, masing-masing nilai yang
terkandung didalam Pancasila memiliki bobot nilai yang berbeda akan tetapi saling
menjiwai dan dijiwai. Pengertian pancasila sebagai suatu sistem artinya sila–sila pancasila
merupakan satu kesatuan yang utuh demikian juga makna yang terkandung didalamnya.
Nilai sila pertama menjiwai sila lainnya dan masing-masing sila saling mengkualifikasikan
dengan sila yang lain.
Masing-masing sila pancasila memiliki bobot nilai yang berbeda. Sila ketuhanan
yang maha esa memiliki bobot nilai tertinggi dibanding dengan nilai sila lainnya hal ini
karena sila ketuhanan yang maha esa mengandung nilai religus. Sedangkan nilai-nilai dari
sila-sila yang dibawahnya merupakan nilai manusiawi yang artinya nilai manusia-manusia
itu walaupun demikian antar sila-sila tersebut juga memiliki tata urutan yang sedemikian
karena bobot nilai dari masing-masing sila juga berbeda-beda. Nilai kemanusian memiliki
nilai bobot yang lebih tinggi dibanding nilai –nilai dibawahnya dan seterusnya.
Nilai-nilai pancasila bersifat universal dan dapat diterima oleh siapapun, nilai digali
dari dudaya manusia artinya apa yang sudah ada sekarang merupakan warisan dari nenek
moyang, berarti pancasila adalah milik bangsa Indonesia yang menjadikan bangsa Indonesia
memiliki ciri khas dibanding bangsa yang lain.
Nilai etika dalam pancasila dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Nilai Ketuhanan yang maha esa
Pada prinsipnya mengandung makna bahwa negara kita adalah negara yang
monoteisme. Artinya bangsa Indonesia harus memeluk salah satu agama atau ajaran
kepercayaan yang diyakininya dan dapat menjalankan ibadahnya dengan baik. Negara
melindungi kehidupan bangsa Indonesia dalam menjalankan ibadahnya masing-
masing.

17
2. Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab
Manusia pada dasarnya adalah makhluk monopluralisme yaitu mansuia yang
memiliki susunan kodrat, sifat kodrat dan kedudukan kodrat. Manusia sebagai
makhluk jiwa-raga, sosial-individu, dan pribadi-Tuhan Yang Maha Esa. Perpaduan
tersebut harus berjalan harmonis untuk mewujudkan suatu kehidupan yang baik.
Konsekuensi dari nilai kemanusiaan ini seluruh bangsa Indonesia haruslah menjunjung
tinggi nilai tersebut tanpa meninggalkna sila-sila lain.
3. Nilai Persatuan Indonesia
Sila ini mengandung arti bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi peraturan
dan kesatuan dengan mengutamakan kepentingan-kepentingan bersama dibandingkan
dengan kepentingan pribadi/golongan. Nilai persatuan banyak mengandung implikasi
bagi bangsa Indonesia, artinya bangsa Indonesia harus mampu mewujudkan perbedaan
yang ada menjadi suatu persatuan dan kesatuan.
4. Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan
Kerakyatan menjadi ciri khas bagi pancasila. Nilai kerakyatan ini diwujudkan
dalam berbagai segi kehidupan, terutama dalam kehidupan politik. Kehidupan politik
yang berdasarkan kerakyatan akan lebih mengutamakan kepentingan rakyat
dibandingkan dengan kepentingan pribadi/golongan. Bukan berdasar egoitisme dan
individu tetapi berdasarkan kepentingan bersama.
5. Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Keadilan yang dimaksud sila ini adalah seluruh masyarakat Indonesia memiliki
hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan. Hal ini berarti rakyat
berkewajiban untuk mengadakan keadilan. Keadilan akan terwujud apabila seluruh
masyarakat berperan serta dan terlihat di dalamnya untuk bersama-sama menciptakan
keadilan.

2.4 Etika Politik dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Nilai-nilai Pancasila bersifat universal yang memperlihatkan napas humanisme,
karenanya Pancasila dapat dengan mudah diterima oleh siapa saja. Sekalipun Pancasila
memiliki sifat universal, tetapi tidak begitu saja dapat dengan mudah diterima oleh semua
bangsa. Perbedaannya terletak pada fakta sejarah bahwa nilai-nilai secara sadar dirangkai

18
dan disahkan menjadi satu kesatuan yang berfungsi sebagai basis perilaku politik dan sikap
moral bangsa. Dalam arti bahwa Pancasila adalah milik khas bangsa Indonesia dan sekaligus
menjadi identitas bangsa berkat legitimasi moral dan budaya bangsa Indonesia sendiri. Nilai-
nilai khusus yang termuat dalam Pancasila dapat ditemukan dalam sila-silanya.

Pancasila sebagai nilai dasar yang fundamental adalah seperangkat nilai yang terpadu
berkenaan dengan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Apabila kita memahami
pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, yang pada hakikatnya
adalah nilai-nilai Pancasila. Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dapat dinyatakan sebagai
pokok-pokok kaidah Negara yang fundamental, karena di dalamnya terkandung pula
konsep-konsep sebagai sebagai berikut:
1. Dasar-dasar pembentukan Negara, yaitu tujuan Negara,asas politik Negara (Negara
Republik Indonesia dan berkedaulatan rakyat), dan Negara asas kerohanian Negara
(Pancasila).
2. Ketentuan diadakannya undang-undang dasar, yaitu “...maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia dalam suatu undang-undang dasar Negara Indonesia...”. Hal ini
menunjukkan adanya sumber hukum.
Nilai dasar yang fundamental suatu Negara dalam hukum mempunyai hakikat dan
kedudukan yang tetap kuat dan tidak berubah, dalam arti dengan jalan hukum apapun tidak
mungkin lagi untuk dirubah. Berhubung Pembukaan UUD 1945 itu memuat nilai-nilai dasar
yang fundamental, maka Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terdapat Pancasila tidak
dapat diubah secara hukum. Apabila terjadi perubahan berarti pembubaran Negara
Proklamasi 17 Agustus 1945.

2.5 Etika politik dalam perilaku bangsa Indonesia yang berdasarkan

Pancasila sebagai dasar negara


1. Etika politik berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Perilaku para penyelenggara negara seharusnya didasarkan pada rasa takut
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tanggung jawab terhadap tugasnya bukan hanya
menjadi kewajiban untuk mempertanggung jawabkan kepada dunia tetapi dalam
kehidupan nanti.
2. Etika politik berdasarkan Kemanusiaan yang adil dan beradab

19
Rasa tanggung jawab terhadap tugasnya hanya diperuntukkan pada masyarakat.
Artinya, tugas yang disandangnya untuk kepentingan masyarakat Indonesia bukan untuk
kepentingan pribadi/golongan.
3. Etika politik berasarkan Persatuan Indonesia
Artinya perilaku penyelenggara negara hanya untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan bukan perpecahan mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam
perbedaan dan perbedaan itu dimunculkan untuk mewujudkan persatuan.
4. Etika politik yang berdasarkan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan perwakilan
Demokrasi yang menjadi inti dari perkembangan sila ini. Demokrasi yang
dilaksanakan dengan baik akan menjadikan kehidupan politik di Indonesia akan lebih
baik pula.
5. Etika politik berdasarkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Tindakan dan perilaku dari para penyelenggara negara harus bisa mewujudkan
keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya semua lapisan masyarakat ikut
menikmati keadilan itu. Penguasa tidak memihak satu masyarakat tertentu. Semua
diperlakukan dan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan keadilan.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan suatu penghubung antara dasar negara dengan etika berpolitik.
Pancasila dalam bidang pendidikan memberikan kontibusi yang besar khususnya di
Indonesia. Dengan adanya Pancasila maka bangsa Indonesia ini memiliki dasar negara
sebagai acuan berdirinya negara, dengan hal ini maka akan memberikan pengaruh positif
negara dalam bernegara.

Hal ini disebabkan oleh adanya Pancasila, maka dapat memudahkan negara
menjalankan sebuah negara yang sesuai dengan apa yang dicita-citakan dalam perwujudan
dari sila-sila. Dengan demikian Pancasila sangat berpengaruh dalam
menjalankan/melaksanakan sebuah negara.

3.2 Saran
 Kita dapat menambah ilmu pengetahuan tentang Pancasila.
 Agar para mahasiswa dapat mengetahui peranan Pancasila dalam bernegara.
 Kita akan mengetahui pengaruh-pengaruh Pancasila dalam etika politik.

21
DAFTAR PUSTAKA

Pasaribu, Rowland Bismark Fernando.2013.Pancasila sebagai Etika Politik.

Widisuseno, Iriyanto dkk.2007.Buku Ajar Pendidikan Pancasila.

Kaelan. 2016.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta.Paradigma

Suseno dan Franz Magnis.1987.Etika Politik : prinsip-prinsip moral dasar kenegaraan


modern.Jakarta.Gramedia.

https://repository.unikom.ac.id/37222/1/%28Pertemuan%20IV%29%20Pancasila%20sebagai
%20etika%20%28moral%29%20Politik.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai