Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANCASILA

PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

NAMA : Pallentino Rossy Damanik

NIM : 220820007

PRODI : TEKNIK INFORMATIKA

DOSEN : Drs. Tonggo M. Napitupulu

INSTITUT SANIS & TEKNOLOGI


TD PARDEDE
TAHUN AJARAN 2022/2023
ABSTRAKSI

Pancasila merupakan lima dasar negara yang harus


dijadikan pedoman hidup bagi setiap warga Indonesia,
segala aturan dan norma-norma yang ada harus sesuai
dengan nilai yang terkandung pada Pancasila. Pancasila
yang merupakan dasar filsafat negara dapat berfungsi
sebagai jiwa bangsa, kepribadian bangsa, pandangan hidup
bangsa, tujuan hidup bangsa, dan pedoman hidup bangsa.
Sehingga di era globalisasi ini kita sebagai generasi
penerus bangsa harus bisa menjaga kepribadian bangsa
tersebut sebagai kepribadian bangsa Indonesia di saat
banyak sekali pengaruh dari internasional di berbagai
bidang kehidupan. Dengan tidak melakukan tindakan-
tindakan anarkis yang dapat memecahkan persatuan dan
kesatuan negara kita. Tetapi sebaliknya, kebaikan-
kebaikanlah yang harus kita tunjukan dimata dunia dengan
cara menjadi negara yang damai, bersatu dan memiliki
kepribadian yang nyata dan memperbanyak prestasi. Kita
perlu meningkatkan lagi penghayatan dan pengamalan kita
terhadap Pancasila, agar tetap terjaga eksistensinya di
masyarakat karena inilah kepribadian negara kita.
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Di era globalisasi ini Pancasila masih sangat perlu di
hayati dan di amalkan oleh masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari yang merupakan sumber dari segala peraturan
di negara Indonesia dan menjadikanya sebagai pedoman
hidup.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Pancasila
2. Makna sila-sila Pancasila
3. Kedudukan Pancasila di Indonesia
4. Pengamalan dan penghayatan Pancasila
5. Pancasila di era globalisasi

C. PENDEKATAN
ASAL MULA PANCASILA
Pancasila mula-mula dipergunakan oleh masyarakat India
yang memeluk agama Budha. Pancasila berarti lima aturan yang
harus ditaati dan dilaksanakan oleh para penganut biasa, yang
dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Pali, „Pancasila‟ berisi lima
pantangan. Dalam perkembangan selanjutnya istilah „Pancasila‟
masuk dalam buku keropak Negarakertagama pada jaman
Majapahit yang ditulis oleh empu Prapanca pada tahun 1365,
kemudian istilah Pancasila juga terdapat dalam buku Sutasoma
karangan mpu Tantular yang berarti “pelaksanaan kesusilaan yang
lima” yaitu:
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman keras.
Sesudah Majapahit runtuh, sisa dari pengaruh ajaran moral
Budha yaitu Pancasila masih dikenal pada masyarakat Jawa yang
disebut dengan “Ma-Lima” sebagai lima larangan yaitu:
1. Mateni, artinya membunuh
2. Maling, artinya mencuri
3. Madon, artinya berzina
4. Madat, artinya menghisap candu
5. Main, artinya berjudi.

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA


Rumusan Pancasila dalam sidang Pertama BPUPKI yang
merupakan dasar filsafat negara Indonesia (29 Mei-1 Juni 1945)
yang mengajukan usulan M. Yamin dan Bung Karno tentang dasar
negara dan Supomo tentang dasar kenegaraan. Karena pada sidang
pertama tersebut masih bersifat perorangan, kemudian untuk
menampung perumusan-perumusan tersebut dibentuklah sebuah
badan penyelidik kecil yang disebut Panitia Sembilan pada sidang
kedua BPUPKI(10-17 Juli 1945) yang merupakan tokoh-tokoh
nasional, wakil-wakil golongan Islam dan golongan nasionalis
yaitu:
a. Ir. Sukarno
b. Drs. M. Hatta
c. A.A. Maramis
d. K.H. Wachid Hasyim
e. Abikusno Tjokrosujoso
f. Achmad Subarjo
g. M. Yamin
Hasil sidang tersebut kemudian mengesahkan Piagam
Jakarta sebagai Rancangan Mukaddimah Hukum Dasar.
Kemudian setelah disahkan dan ditetapkanya Piagam Jakarta
Pembukaan UUD 1945, maka maka lima dasar yang diberi nama
Pancasila tetap tercantum di dalamnya. Hanya saja ada perubahan
pada sila pertamanya yaitu “ Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, dirubah
menjadi “Ketuhanan yang maha Esa”, atas prakarsa Drs. M. Hatta
pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) (10-
19 Juli 1945). Dengan demikian, Pancasila menurut Pembukaan
UUD 1945, sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi nseluruh rakyat Indonesia
Kemudian setelah sampai pada perubahan ketata negaraan
hingga dikeluarkanya Dekrit presiden 1965 dan selanjutnya bangsa
Indonesia tetap melestarikanya sebagai dasar negara Indonesia.
D.PEMBAHASAN
1. Pengertian Pancasila
Pancasila mengandung arti panca yang berarti lima dan sila
yang berarti dasar. Jadi Pancasila merupakan lima dasar negara
yang harus dijadikan pedoman hidup bagi seluruh bangsa
Indonesia dalam menjalani kehidupan . Pancasila selain sebagai
dasar negara juga sebagai sumber nilai dari segala nilai-nilai yang
lain, Segala norma-norma atau aturan-aturan harus sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila. Selain itu Pancasila juga sebagai jiwa bangsa
Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, sarana tujuan hidup
bangsa Indonesia dan pedoman hidup bangsa Indonesia.

2. Makna sila-sila pancasila


a. Ketuhanan
Ketuhanan menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus
memiliki Tuhan YME, tetapi dengan menjamin seluruh
warganya untuk memilih agamanya masing-masing dan
tidak memaksakan untuk memilih suatu agama tertentu dan
ditekan untuk bertoleransi dalam beribadah menurut agama
masing-masing dan menghargai perbedaan.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Kemanusiaan adalah bagaimana sifat dasar manusia,
bersikap bagaimana layaknya manusia, menempatkan
manusia dalam hakekatnya srbagai makhluk Tuhan,
menjunjung tinggi HAM dan mewujudkan keadilan dan
beradab.
c. Persatuan
Persatuan berarti menggalang persatuan dan kesatuan
seluruh bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke,
dengan mewujudkan rasa nasionalisme yaitu rasa bangga
kita terhadap bangsa dan negara atas apa yang dimiliki
negara dan menerima kelebihan dan kekuranganya. Dan
memiliki rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
d. Kerakyatan
Hakikat sila ini adalah Demokrasi, dengan melakukan
permusyawaratan dan mengusahakan putusan bersama
secara bulat sebelum melakukan tindakan bersama dan atas
dasar kejujuran bersama tanpa melakukan tindakan yang
anarkis dalam menyampaikan pendapat.
e. Keadilan
Kemakmuran yang merata bagi seluruh bangsa Indonesia,
dengan mengutamakan kebahagiaan bersama dari apa yang
dimiliki dan diperoleh dan terciptalah suatu kedilan sosial
bagi seluruh bangsa Indonesia.

3. FUNGSI DAN KEDUDUKAN PANCASILA


Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa Pancasila
sebagai dasar filsafat negara yang mengandung arti sebagai moral
negara dan ideologi negara dan filsafat hidup bangsa yang bersifat
mengharuskan setiap warga negaranya untuk mengamalkanya.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara memiliki funsi sebagai:
1) dasar sudut pandang dalam usaha hidup kenegaraan dan
dalam pemikiran keadaan negara,
2) sebagai dasar pendidkan etika sosial,
3) sebagai asas pemersatu dalam kesatuan hidup bersama,
4) sebagai dasar penyelesaian persolan-persoalan hidup.
Dengan dasar dan kedudukan mutlak yang dimiliki dalam
negara Indonesia dapat dinyatakan bahwa negara Indonesia adalah
negara Pancasila.

4. PENGHAYATAN FUNGSI DAN PENGAMALAN


PANCASILA
1) Pancasila sebagai jiwa bangsa
Jiwa bangsa bagi bangsa Indonesia adalah Pancasilayang
lahir bersamaan dengan bangsa Indonesia dan merupakan
sumber daya bagi kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
2) Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan bangsa
Indonesia memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dengan
negara lain. Inilah yang dimaksud dengan kepribadian
bangsa. Kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila.
3) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
Kepribadian bangsa akan menjelma menjadi pandangan
hidup bangsa. Pancasila yang dapat memberi petunjuk untuk
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan bersama, misalnya
dalam proses pembangunan Indonesia memilki pandangan
hidup dan tujuan hidup bangsa, yaitu Pncasila.
4) Pancasila sebagai sarana tujuan hidup bangsa Indonesia
Kebahagiaan hidup bansa Indonesia yang ingin dicapai baik
hidup manusia pribadi, bermasyarakat, hubungan manusia
dengan alam, hubungan manusia dengan tuhanya sehingga
menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan
pertimbangan hikmat Tuhan dan kebijaksanaan bangsa.
5) Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa
Dengan berpedoman kepada Pancasila akan memelihara
nilai-nilai luhur yang menjadi kepribadian bangsa yang harus
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan diteruskan
oleh generasi bangsa berikutnya di era modern.

5. PANCASILA DI ERA GLOBALISASI


Tantangan Pancasila sebagai ideologi terbuka di era
globalisasi ini telah nampak baik kini maupun nanti. Seperti terjadi
tindakakan sparatis yang terjadi di berbagai wilayah sperti aceh,
Maluku, Papua dan yang lainya. Dan belum lama ini terjadi
gerakan-gerakan terorisme yang mengatsnamakan Agama dan
gerakan-gerakan dari NII, yang justru hendak memecah persatuan
dan kesatuan negara kita. Penanganan yang tidak tepat dan tegas
terhadap gerakan-gerakan atau tindakan-tindakan yang dapat
memecah persatuan bangsa tersebut akan berdampak pada
ancaman eksistensi pancasila di negara ini. Jika bangsa Indonesia
sudah kehilangan jiwanya karena pengaruh lingkungan, maka
hilanglah eksistensi kebangsaan Indonesia.
Di era globalisasi ini Pancasila juga akan di hadapkan oleh
permasalahan yang lebih besar yaitu adanya globalisasi. Sekecil
apapun perubahan yang terjadi di dunia akan segera dirasakan oleh
bangsa Indonesia, dan sebaliknya sekecil apapun peristiwa atau
masalah yang terjadi di Indonesia akan segera terlihat oleh dunia,
Sehingga Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa harus tetap
terjaga eksistensinya dalam masyarakat bangsa Indonesia agar
tidak hilang karena pengaruh globalisasi.

E. SIMPULAN DAN SARAN

Setelah kita melihat peristiwa-peristwa anarkis yang dapat


memecah persatuan bangsa ini yang terjadi baru-baru ini,
pemerintah hendaknya mempertegas dan menanganinya dengan
tepat. Sebagai warga negara yang baik, kita juga seharusnya dapat
menjaga eksistensi Pancasila, dengan menghayati isi kandungan
Pancasila dan mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari yang
merupakan dasar negara, tujuan hidup bangsa, pandangan hidup
bangsa bentuk kepribadian bangsa yang membedakan kita dengan
negara lain. Dan kita tidak hanya sibuk mempelajari Pancasila,
memperdebatkan tentang pancasila, tetapi kita sendiri sebenarnya
tidak pernah mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari.
REFERENSI
MS Bakry, Noor, Pancasila Yuridis Kemegaraan, Liberty,
Yogykarta, 1997

MS Bakry, Noor, Orientasi Filsafat Pancasila, Liberty,


Yogyakarta, 1997

Drs. Suhadi S.H, Tanya Jawab Pancasila, Intan, Klaten, 1978

Anda mungkin juga menyukai