Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA

PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

Dosen Pengampu : Fachoerrozi Hoesni Dr. MP

NAMA : Jesica Yolanda sari ( 2200861201091)


Salsabila Awalia (2200861201148)
Nurbaiti Juliana (2200861201085)
Anastasya Dita Wardani (2200861201088)
Nur Hikmatul Ilmi (2200861201149)
Diva Nadia (2200861201156)

Kelas : A4

Kelompok :1

Program studi : Pancasila

UNIVERSITAS BATANGHARI
TAHUN AJARAN 2022/202
ABSTRAKSI

Pancasila merupakan lima dasar negara yang harus dijadikan pedoman


hidup bagi setiap warga Indonesia, segala aturan dan norma-norma yang ada
harus sesuai dengan nilai yang terkandung pada Pancasila. Pancasila yang
merupakan dasar filsafat negara dapat berfungsi sebagai jiwa bangsa,
kepribadian bangsa, pandangan hidup bangsa, tujuan hidup bangsa, dan
pedoman hidup bangsa. Sehingga di era globalisasi ini kita sebagai generasi
penerus bangsa harus bisa menjaga kepribadian bangsa tersebut sebagai
kepribadian bangsa Indonesia di saat banyak sekali pengaruh dari
internasional di berbagai bidang kehidupan. Dengan tidak melakukan
tindakan- tindakan anarkis yang dapat memecahkan persatuan dan kesatuan
negara kita. Tetapi sebaliknya, kebaikan- kebaikanlah yang harus kita
tunjukan dimata dunia dengan cara menjadi negara yang damai, bersatu dan
memiliki kepribadian yang nyata dan memperbanyak prestasi. Kita perlu
meningkatkan lagi penghayatan dan pengamalan kita terhadap Pancasila, agar
tetap terjaga eksistensinya di masyarakat karena inilah kepribadian negara
kita.
A.LATAR BELAKANG MASALAH

Di era globalisasi ini Pancasila masih sangat perlu di hayati dan di


amalkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan
sumber dari segala peraturan di negara Indonesia dan menjadikanya sebagai
pedoman hidup.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Pancasila

2. Makna sila-sila Pancasila

3. Kedudukan Pancasila di Indonesia

4. Pengamalan dan penghayatan Pancasila

5. Pancasila di era globalisasi

C. PENDEKATAN
ASAL MULA PANCASILA
Pancasila mula-mula dipergunakan oleh masyarakat India yang
memeluk agama Budha. Pancasila berarti lima aturan yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh para penganut biasa, yang dalam bahasa aslinya yaitu
bahasa Pali, „Pancasila‟ berisi lima pantangan. Dalam perkembangan
selanjutnya istilah „Pancasila‟ masuk dalam buku keropak Negarakertagama
pada jaman Majapahit yang ditulis oleh empu Prapanca pada tahun 1365,
kemudian istilah Pancasila juga terdapat dalam buku Sutasoma
karangan mpu Tantular yang berarti “pelaksanaan kesusilaan yang lima” yaitu:
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman keras.
Sesudah Majapahit runtuh, sisa dari pengaruh ajaran moral Budha
yaitu Pancasila masih dikenal pada masyarakat Jawa yang disebut dengan
“Ma-Lima” sebagai lima larangan yaitu:
1. Mateni, artinya membunuh
2. Maling, artinya mencuri
3. Madon, artinya berzina
4. Madat, artinya menghisap candu
5. Main, artinya berjudi.

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA


Rumusan Pancasila dalam sidang Pertama BPUPKI yang merupakan
dasar filsafat negara Indonesia (29 Mei-1 Juni 1945) yang mengajukan usulan
M. Yamin dan Bung Karno tentang dasar negara dan Supomo tentang dasar
kenegaraan. Karena pada sidang pertama tersebut masih bersifat perorangan,
kemudian untuk menampung perumusan-perumusan tersebut dibentuklah
sebuah badan penyelidik kecil yang disebut Panitia Sembilan pada sidang
kedua BPUPKI(10-17 Juli 1945) yang merupakan tokoh-tokoh nasional,
wakil-wakil golongan Islam dan golongan nasionalis yaitu:
a. Ir. Sukarno
b. Drs. M. Hatta
c. A.A. Maramis
d. K.H. Wachid Hasyim
e. Abikusno Tjokrosujoso
f. Achmad Subarjo
g. M. Yamin
Hasil sidang tersebut kemudian mengesahkan Piagam Jakarta sebagai
Rancangan Mukaddimah Hukum Dasar. Kemudian setelah disahkan dan
ditetapkanya Piagam Jakarta Pembukaan UUD 1945, maka maka lima dasar
yang diberi nama Pancasila tetap tercantum di dalamnya. Hanya saja ada
perubahan pada sila pertamanya yaitu “ Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, dirubah menjadi
“Ketuhanan yang maha Esa”, atas prakarsa Drs. M. Hatta pada sidang Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) (10- 19 Juli 1945). Dengan
demikian, Pancasila menurut Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi nseluruh rakyat Indonesia
Kemudian setelah sampai pada perubahan ketata negaraan hingga
dikeluarkanya Dekrit presiden 1965 dan selanjutnya bangsa Indonesia tetap
melestarikanya sebagai dasar negara Indonesia.
D.PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila

Pancasila mengandung arti panca yang berarti lima dan sila yang
berarti dasar. Jadi Pancasila merupakan lima dasar negara yang harus
dijadikan pedoman hidup bagi seluruh bangsa Indonesia dalam menjalani
kehidupan . Pancasila selain sebagai dasar negara juga sebagai sumber nilai
dari segala nilai-nilai yang lain, Segala norma-norma atau aturan-aturan harus
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu Pancasila juga sebagai jiwa
bangsa Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, sarana tujuan hidup bangsa
Indonesia dan pedoman hidup bangsa Indonesia.

2. Makna sila-sila pancasila

a. Ketuhanan
Ketuhanan menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki Tuhan
YME, tetapi dengan menjamin seluruh warganya untuk memilih
agamanya masing-masing dan tidak memaksakan untuk memilih suatu
agama tertentu dan ditekan untuk bertoleransi dalam beribadah
menurut agama masing-masing dan menghargai perbedaan.

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Kemanusiaan adalah bagaimana sifat dasar manusia, bersikap


bagaimana layaknya manusia, menempatkan manusia dalam
hakekatnya srbagai makhluk Tuhan, menjunjung tinggi HAM dan
mewujudkan keadilan dan beradab.
c. Persatuan

Persatuan berarti menggalang persatuan dan kesatuan seluruh bangsa


Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dengan mewujudkan rasa
nasionalisme yaitu rasa bangga kita terhadap bangsa dan negara atas
apa yang dimiliki negara dan menerima kelebihan dan kekuranganya.
Dan memiliki rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.

d. Kerakyatan

Hakikat sila ini adalah Demokrasi, dengan melakukan


permusyawaratan dan mengusahakan putusan bersama secara bulat
sebelum melakukan tindakan bersama dan atas dasar kejujuran
bersama tanpa melakukan tindakan yang anarkis dalam menyampaikan
pendapat.

e. Keadilan

Kemakmuran yang merata bagi seluruh bangsa Indonesia, dengan


mengutamakan kebahagiaan bersama dari apa yang dimiliki dan
diperoleh dan terciptalah suatu kedilan sosial bagi seluruh bangsa
Indonesia.

3. FUNGSI DAN KEDUDUKAN PANCASILA


Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa Pancasila sebagai
dasar filsafat negara yang mengandung arti sebagai moral negara dan ideologi
negara dan filsafat hidup bangsa yang bersifat mengharuskan setiap warga
negaranya untuk mengamalkanya.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara memiliki funsi sebagai:
1) dasar sudut pandang dalam usaha hidup kenegaraan dan dalam
pemikiran keadaan negara,
2) sebagai dasar pendidkan etika sosial,
3) sebagai asas pemersatu dalam kesatuan hidup bersama,
4) sebagai dasar penyelesaian persolan-persoalan hidup.
Dengan dasar dan kedudukan mutlak yang dimiliki dalam negara
Indonesia dapat dinyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara Pancasila.

4. PENGHAYATAN FUNGSI DAN PENGAMALAN


PANCASILA
1) Pancasila sebagai jiwa bangsa
Jiwa bangsa bagi bangsa Indonesia adalah Pancasilayang lahir
bersamaan dengan bangsa Indonesia dan merupakan sumber daya bagi
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
2) Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan bangsa Indonesia
memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dengan negara lain. Inilah
yang dimaksud dengan kepribadian bangsa. Kepribadian bangsa
Indonesia adalah Pancasila.
3) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia Kepribadian
bangsa akan menjelma menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila
yang dapat memberi petunjuk untuk mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan bersama, misalnya dalam proses pembangunan
Indonesia memilki pandangan hidup dan tujuan hidup bangsa, yaitu
Pncasila.
4) Pancasila sebagai sarana tujuan hidup bangsa Indonesia
Kebahagiaan hidup bansa Indonesia yang ingin dicapai baik hidup
manusia pribadi, bermasyarakat, hubungan manusia dengan alam,
hubungan manusia dengan tuhanya sehingga menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan pertimbangan hikmat
Tuhan dan kebijaksanaan bangsa.
5) Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa
Dengan berpedoman kepada Pancasila akan memelihara nilai-nilai
luhur yang menjadi kepribadian bangsa yang harus diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari dan diteruskan oleh generasi bangsa berikutnya
di era modern.

5. PANCASILA DI ERA GLOBALISASI


Tantangan Pancasila sebagai ideologi terbuka di era globalisasi ini
telah nampak baik kini maupun nanti. Seperti terjadi tindakakan sparatis yang
terjadi di berbagai wilayah sperti aceh, Maluku, Papua dan yang lainya. Dan
belum lama ini terjadi gerakan-gerakan terorisme yang mengatsnamakan
Agama dan gerakan-gerakan dari NII, yang justru hendak memecah persatuan
dan kesatuan negara kita. Penanganan yang tidak tepat dan tegas terhadap
gerakan-gerakan atau tindakan-tindakan yang dapat memecah persatuan
bangsa tersebut akan berdampak pada ancaman eksistensi pancasila di negara
ini. Jika bangsa Indonesia sudah kehilangan jiwanya karena pengaruh
lingkungan, maka hilanglah eksistensi kebangsaan Indonesia.
Di era globalisasi ini Pancasila juga akan di hadapkan oleh
permasalahan yang lebih besar yaitu adanya globalisasi. Sekecil apapun
perubahan yang terjadi di dunia akan segera dirasakan oleh bangsa Indonesia,
dan sebaliknya sekecil apapun peristiwa atau masalah yang terjadi di
Indonesia akan segera terlihat oleh dunia, Sehingga Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa harus tetap terjaga eksistensinya dalam masyarakat
bangsa Indonesia agar tidak hilang karena pengaruh globalisasi.

E. SIMPULAN DAN SARAN

Setelah kita melihat peristiwa-peristwa anarkis yang dapat memecah


persatuan bangsa ini yang terjadi baru-baru ini, pemerintah hendaknya
mempertegas dan menanganinya dengan tepat. Sebagai warga negara yang
baik, kita juga seharusnya dapat menjaga eksistensi Pancasila, dengan
menghayati isi kandungan Pancasila dan mengamalkanya dalam kehidupan
sehari-hari yang merupakan dasar negara, tujuan hidup bangsa, pandangan
hidup bangsa bentuk kepribadian bangsa yang membedakan kita dengan
negara lain. Dan kita tidak hanya sibuk mempelajari Pancasila,
memperdebatkan tentang pancasila, tetapi kita sendiri sebenarnya tidak pernah
mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari.
REFERENSI

MS Bakry, Noor, Pancasila Yuridis Kemegaraan, Liberty, Yogykarta,


1997

MS Bakry, Noor, Orientasi Filsafat Pancasila, Liberty,


Yogyakarta, 1997

Drs. Suhadi S.H, Tanya Jawab Pancasila, Intan, Klaten, 1978

Anda mungkin juga menyukai