Anda di halaman 1dari 11

Nama : Syamsul bahri

193515516103
Absen : 50
Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Nasional

1. Pancasila Ssebagai Dasar Negara Republik Indonesia


Konsep Pancasila sebagai dasar negara diajukan oleh Ir. Soekarno dalam hari terakhir
sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1
Juni 1945 yang isinya menjadikan pancasila sebagai dasar filsafah negara atau filospopice
gronslagebagi negara Indonesia merdeka. Hasil sidang selanjutnya dibahas oleh panitia kecil
atau panitia 8 dan meghasilkan rumusan rancangan mukadimah hukum dasar, pada tanggal 22
Juni 1945 yang selanjutnya oleh Mr. Muhammad Yamin yang disarankan menjadi Jakarta
Charter atau piagam jakarta yang di dalamnya terdapat pancasila pada alinea IV. Sejak itu,
pancasila sebagai dasar negara yang mempunyai kedudukan sebagai berikut:
a) Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia
b) Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945
c) Menciptakan cita-cita hukum nagi hukum Negara
d) Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945 dan
e) Mengandung norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan pemerintah
maupun penyelenggara negara lain untuk memelihara budi pekerti luhur.

Pengertian pancasila sebagai dasar negara seperti yang dimaksud dalam


pembukaan UUD 1945 Alinea IV ialah sebagai dasar negara yang di dalamnya
mengandung nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi masyarakat indonesia serta
menjadi nilai yang mendasar bagi norma-norma yang berlaku di indonesia.

Sampai saat ini tidak ada sumber hukum atau filsafat dalam bernegara di indonesia
yang melebihi pancasila. Hanya dengan sejajar dengan pancasila saja sebuah
peraturan dapat menjadi hukum dan atas dasar pancasila indonesia dapat
menentukan arah dari kepentingan nasionalnya.

Pancasila merupakan sosio budaya bangsa, memberikan kehidupan bangsa dalam peran sebagai
negara, maupun penyelenggara negara pemerintah negara Republik Indonesia. Oleh karena itu,
segenap tindakan langkah-langkah yang diambil termasuk keputusan kenegaraan yang penting
harus selalu menjadi pedoman serta mempertimbangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang
terkandung dalam sila pancasila.
Dalam kehidupan sebagai sumber segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia,
Pancasila merupakan hukum dasar nasional menurut UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 1 ayat
(3) “ Negara Indonesia adalah negara hukum.” Ketetapan MPR RI No. III/MPR/2000. Adapun
isi sumber hukum dan tata urutan peraturan perundangan RI seperti tercantum di TAP MPR
sebagai berikut:
a) Undang Undang Dasr 1945
b) Ketetapan MPR RI
c) Unang Undang
d) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
e) Peraturan Pemerintah
f) Keputusan Presiden
g) Peraturan Daerah

Pancasila sebagai dasar filsafat negara secara yuridis dalam pembukaan UUD 1945 yang intinya
sebagai berikut “yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Yang dimaksud dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia adalah pengertian sebagai “ Dasar Negara”. Dapat diambil kesimpulan bahwa
dengan pancasila seagai dasar negara yang mejadi dasar, pedoman, maupun landasan bernegara
Republik Indonesia akan memudahkan dalam memberikan jaminan atas stabilitas dan kelestarian
jalannya pemerintah Negara Republik Indonesia. Akhirnya pancasila sebagai dasar negara juga
dapat memberikan motivasi atas keberhasilan serta tercapainya suatu tujuan nasional yang
merupakan cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu suatu masyarakat yang
adil dan makmur, hidup berdampingan dengan negara di dunia berdasakan kemerdekaanl
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2. Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia


Pancasila sebagai dasar negara mempunyai beberapa fungsi:
a) Pancasila sebagai pedoman hidup, Pancasila berperan sebagai dasar setiap
perundang-undangan di Indonesia, Pancasila menjadi pedoman dalam
pengambilan keputusan.
b) Pancasila sebagai jiwa bangsa, harus menjadi jiwa dari bangsa Indonesia.
Pancasila yang merupakan jiwa bangsa harus terwujud dalam setiap lembaga
maupun organisasi dan insan yang ada di Indonesia.
c) Pancasila sebagai kepribadian bangsa, Pancasila lahir bersamaan dengan lahirnya
bangsa Indonesia. Kepribadian bangsa Indonesia sangatlah penting dan juga
menjadi identitas dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental
dan tingkah lakunya sehingga membedakan dengan bangsa lain.
d) Pancasila sebagai cita-cita bangsa, kita sebagai bangsa Indonesia harus
menginginkan sebuah negara yang dimiliki Tuhan Ynag Maaha Esa punya rasa
kemaluan tinggi, bersatu serta solid, selalu bermusyawarah dan berkeadilan sosial.

3. Fungsi Umum Pancasila


 Pancasila seagai panduan hidup bangsa Indonesia, artinya Pancasila dapat digunakan
sebagai panduan dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan nilai-
nilai kehidupan yang ada.
 Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum, artinya Pancasila dapat digunakan
sebagai sumber hukum dari segala sumber hukum yan ada di Indonesia dalam
menjalankan kehidupan bernegara.
 Pancasila sebagai perjanjian luhur, artinya Pancasila memiliki makna perjanjian yang
luhur, karena Pancasila dibentuk sesuai kesepakatan bersama.
 Pancasila sebagi falsafah hidup bangsa Indonesia, artinya Pancasila mempunyai makna
sebagai suatu asas yang mengandung nilai-nilai (Nulueus) dasar yang berkewanangan
telah kita yakini dan kita patuhi.
4. Fungsi Pokok Pancasila
 Pancasila sebagai pandangan hidup, artinya pancasila adalah pemberi petunjuk
dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam masyarakat
yang beraneka ragam sifatnya. Tanpa memiliki pandangan hidup, suatu bangsa
akan terombang ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang pasti
timbul, baik persoalan yang berada dalam masyarakat, bangsa, dan negaranya
sendiri maupun persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat
bangsa.
 Pancasila sebagai dasar negara, artinya Pancasila adalah merupakan sumber dari
segala sumber yang berlaku di negara kita oleh karena itu digunakan sebagai
dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara, termasuk di dalamnya seluruh
unsur-unsur yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila sebagai dasar negara
mempunyai arti menjadikan dasar untuk mengatur penyelenggara pemerintah.
5. Proses Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia
a) Penjajahan Jepang Di Indonesia
Perang dunia ke 2 berkecambuk di Eropa dan Asia Pasifik, Jjerman dapat menaklukkan
Netherland dalam waktu lima hari pada tahun 1941 dan Jepang di Asia Pasifik, mendarat di
Indonesia tahun 1942, melalui Tarakan, Minahasa, Sulawesi, Ambon, Balikpapan, Batavia da
Bandung. Belanda menyerah kalah terhadap Jepang pada tanggal 9 Maret 1942. Taktik Jepang
melalui propagandanya untuk menarik simpatik bangsa Indonesia dengan menyatakan bahwa
Jepang mengaku sebagai saudara tua, Jepang akan membebaskan bangsa bangsa Asia dari
penjajahan bangsa barat dan Jepang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan barat. Taktik
Jepang agar bangsa Indonesia mau membantu Jepang dalam perang melawan sekutu di Asia
Timur Raya dan bangsa Indonesia diberikan keluwesan untuk mengibarkan bendera merah putih
dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai propaganda Indonesia Merdeka.

Dalam perkembangan selanjutnya, antara tahun 1944-1945, posisi Jepang di lautan Teduh
semakin terdesak oleh kekuatan sekutu. Kekalahan demi kekalahan di front pertempuran dengan
sekutu, akhirnya Jepang membentuk sebuah badan yang dinamakan Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI/Dokuritzu Junbi Choosakai) pada tanggal 29 April
dan dilantik 62 orang uyang diketuai oleh Ddr. Radjiman Wedyodiningrat dan wakilnya R.
Pandji Soeroso dan Ichibangse dari Jepang pada tanggal 28 Mei 1945 dengan tugas untuk
menyelidiki kemungkinan Indonesia merdeka.

Panitia sembilan berhasil merumuskan naskah rancangan pembukaan UUD 1945


yang
dikenal sebagai piagam jakarta yang disahkan pada tanggal 16 juli 1945. Adapun
rumusan pancasila yang terdapat pada piagam jakarta adalah sebagai berikut:

1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-


pemeluknya
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Pada sidang pertama PPKI 18 agustus 1945 terjadi perubahan sila 1 kemudian
beberapa tokoh bangsa mengadakan rapat non-formal untuk membahas
kemungkinan pecahnya indonesia karena keberatan dengan sila pertama dalam
piagam jakarta yang kemudian menjadi ketuhanan yang maha esa.
HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN 1945
Inti dari pembukaan UUD 1945 terdapat dalam alinea IV. Sebab pada alinea IV
mencakup segala aspek penyelenggaraan pemerintahan negara yang berdasarkan
pancasila. Hubungan pancasila dengan pembukaan UUD 1945 terbagi menjadi 2
yaitu formal dan material.

1) Hubungan Secara Formal


Tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas
sosial,politik dan ekonomi saja, akan tetapi juga perpaduan asas-asas
kultural,religius dan kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam pancasila.

2)Hubungan Secara Material

Jika dilihat dari proses perumusan pancasila dan pembukaan UUD 1945 materi
pertama yang dibahas BPUPKI adalah dasar negara setelah itu pembukaan UUD
1945. Kemudian tersusunlah piagam jakarta oleh panitia sembilan sebagai bentuk
pembukaan UUD 1945. Jadi materi pokok pada UUD 1945 adalah pancasila.

*Pokok pikiran yang pertama yaitu negara yang melindungi bangsa indonesia
seluruhnya
*Pokok pikiran yang kedua yaitu merupakan causa finalis dalam pembukaan UUD
1945 yang menegaskan suatu tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai
*Pokok pikiran yang ketiga mengandung konsekuensi logis yang menunjukkan
bahwa sistem negara yang terbentuk ke dalam UUD harus berdasar atas kedaulatan
rakyat dan permusyawaratan perwakilan
*Pokok pikiran yang keempat yaitu UUD harus mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur

b) Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia


(BPUPKI)
Sidang BPUPKI dilaksanakan selama dua kali, yairu pada persidangan I tanggal 29 Juni-
1 Juni 1945 dan masa persidangan II tanggal 10 Juli-17 Juli 1945. Dalam sidang BPUPKI
pertama ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat, menanyakan apakah dasar negara yang
akan dipakai Indonesia kelak kemudian hari mereka. Dasar negara Iindonesia yang akan
dibentuk harus sesuai dengan corak dan kepribadian Indonesia sendiri. BPUPKI diresmikan
tangal 28 Mei 1945. Badan ini ditugaskan untuk mempelajari hal apa saja yang diperlukan untuk
penyelenggaraan negara yang baru merdeka.Pada awal sidang ke II tanggal 10 Juni 1945
diumumkan adanya tambahan enam anggota yaitu:
- Abdul Fatah Hasan
- Asikin Natanegara
- Sujohamidjojo
- Mohammad Noor
- Mohammad Besar
- Abdul Kaffar

c) Sidang I BPUPKI tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945


Tokoh penting yang menyampaikan jawaban melalui perumusan dasar negara Indonesia
merdeka adalah Mr. Moh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Mr. Moh Yamin dalam
judul bukunya Naskah persiapan Undang Undang Dasar 1945 mengemukakan pada hari pertama
sidang I, BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 mengenai asas dan dasar negara Indonesia merdeka yang
dibentuk yaitu, Peri Kemanusiaan, Peri Kebangsaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan dan
Kesejahteraan Rakyat. Disamping usulan secara lisan, juga mengusulkan:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Selama sidang berlangsung ada beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya


tentang dasar negara indonesia yaitu Dr. Soepomo,Ir. Soekarno dan Moh. Yamin
namun belum ada persetujuan tentang dasar negara.Situasi dalam persidangan
mulai berubah pada hari ke 3 tepatnya pada tanggal 1 juni 1945 yang kemudian
Ir.soekarno mengutarakan pendapatnya tentang 5 dasar prinsip negara kesatuan
indonesia

 1)Prinsip kebangsaan
Menurut soekarno indonesia harus berdiri sebagai sebuah bangsa dalam
negara bahwa bangsa adalah keinginan manusia untuk bersatu atas dasar
persamaan nasib


2)Prinsip Internasionalisme
Tidak cukup hanya dengan mencintai bangsa indonesia,dasar negara
indonesia adalah kecintaannya terhadap perdamaian dunia.


3)Mufakat
Soekarno mempercayai bahwa mufakat adalah tradisi dari negara indonesia
maka dari itu setiap golongan dari masyarakat yang memiliki pendapat
berbeda harus diberi platform untuk menyuarakan pendapatnya tanpa
melukai pihak lain.


4)Kesejahteraan
Soekarno khawatir akan ketimpangan kekayaan yang merajalela akan
membuat kemerdekaan indonesia seolah-olah hanya menjadi kemerdekaan
kelas tertentu maka dari itu soekarno menganggap sebuah kemerdekaan
harus dibarengi dengan keadilan sejahtera.


5)Ketuhanan

Di hari kedua sidang, Prof. Dr. Soepomo mengusulkan asas dasar negara pada tanggal 29 Mei
1945 yaitu:
1. Persatuan/nasionalisme
2. Kekeluargaan
3. Takluk Kepada Tuhan
4. Musyawarah,dan
5. Keadilan rakyat
Di hari ketiga sidang. Ir. Soekarno mengusulkan asas dasar negara pada tanggal 1 Juni 1945
yaitu:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat Untuk Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial, dan
5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan
Tanggal 22 Juni 1945 di rumah Soekarno dalam rapat panitia sembilan secara kolektif
menghasilkan rumusan masalah “Rancangan Mukadimah Hukum Dasar” yang diubah oleh Moh
Yamin menjadi “ Jakarta Charter atau Piagam Jakarta”. Urutan Piagam Jakarta setelah menjadi
pembukaan Undang-Undang sebagi berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Persidangan kedua hari pertama dimulai pada tanggal 10 Juli 1945 merupakan sidang pleno
BPUPKI, sidang ini dibuka oleh ketua dengan memberikan kesempatan pada para anggota untuk
menyampaikan pandangan umum atas pokok masalah yang di laporkan panitia 8 yang
beanggotakan 38 orang.

Setelah pandangan umum diadakan pemungutan suara mengenai dua persoalan, yaitu:
1. Mengenai bentuk negara
2. Mengenai batas wilayah negara
Kemerdekaan Bangsa Indonesia sebagaimana dijanjikan pemerintah Jepang mendapat tantangan
dari Angkatan Laut Jepang yang berpusat di Makasssar. Oleh karena itu, dalam rapat dewan
perang tertinggi Asia Tenggara pada tanggal 12 Agustus 1945 yang berisikan:
1. Bahwa kemerdekaan yang akan diberikan kepada Indonesia meliputi bekas
wilayah jajahan Belanda yang bernama Hindia Belanda
2. Harus dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

PPKI ditugaskan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia merdeka namun sebelum


pengurus sempat dilantik maupun menjalankan tugasnya, tanggal 14 Agustus 1945 Jepang
menyerah kepada sekutu tanpa syarat maka terjadi kekosongan (vacuum of power). Meman
faatkan kekosongan kekuasaan bangsa Indonesia mengambil keputusan untuk memproklamsikan
di jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta.
Gerak langkah dan pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara yang pernah berlaku:
a. 18 Agustus 1945, Pancasila berbunyi
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan Yang adil dan beradab
- Persatuan Iindonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
b. Konstitusi RIS 1949 Pancasila berbunyi
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Peri Kemanusiaan
- Kebangsaan\
- Kerakyatan
- Keadilan Sosial
c. UUDS 1950 Pancasila berbunyi sama pada konstitusi RIS 1949
d. Dekrit Presiden 5 Juli 1959, menetapkan UUD 1945 dinyatakan berlaku kembali bagi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
kaitannya dengan tingkah laku semua warga negara dalam bermasyarakat dan bernegara
serta aspek dalam penyelenggaraan negara. Aktualisasi Pancasila dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
a) Aktualisasi Pancasila subjektif, realisasi pada setiap individu pelaksanaan dalam diri
pribadi seseorang, setiap warganegara, setiap individu, setiap penduduk, setiap
penguasa, dan setiap warga negara Indonesia
b) Aktualisasi Pancasila Objektif, pelaksaan dalam bentuk realisasi dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara baik dibidang legislatif, eksekutif maupun yudikatif.

HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN 1945


Inti dari pembukaan UUD 1945 terdapat dalam alinea IV. Sebab pada alinea IV
mencakup segala aspek penyelenggaraan pemerintahan negara yang berdasarkan
pancasila. Hubungan pancasila dengan pembukaan UUD 1945 terbagi menjadi 2
yaitu formal dan material.

1) Hubungan Secara Formal


Tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas
sosial,politik dan ekonomi saja, akan tetapi juga perpaduan asas-asas
kultural,religius dan kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam pancasila.

2)Hubungan Secara Material

Jika dilihat dari proses perumusan pancasila dan pembukaan UUD 1945 materi
pertama yang dibahas BPUPKI adalah dasar negara setelah itu pembukaan UUD
1945. Kemudian tersusunlah piagam jakarta oleh panitia sembilan sebagai bentuk
pembukaan UUD 1945. Jadi materi pokok pada UUD 1945 adalah pancasila.

1. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Subjektif dan Objektif


Pengamalan Pancasila subjektif dan objektif harus saling mengisi karena keduanya saling
berkaitan. Aktualisasi Pancasila subjektif realisasinya adalah individu, sedangkan Aktualisasi
Pancasila Objektif realisasinya adalah dalam bidang kenegaraan. Jadi Individu menjalankan
penyelenggaraan kenegaraan keduanya hidup bersama berbangsa dan bernegara. Sebagai
manusia pada hakikatnya sifat kodratnya adalah sebagai makhluk individu dan sosial dalam
meralisasikan harkat dan martabat kemanusiaan senantiasa memerlukan orang lain.

2. Implementasi Nilai-Nilai Sila Pancasila dalam Kehidupan


Bermasyarakat, Bangsa, dan Negara
Sila ketuhanan Ynag Maha Esa menghidupkan perasaan yang murni dan harmoni antara
kelima sila terpadu menyeluruh antara satu dengan yang lainnya artinya pengakuan berpegangan
pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa yang mempunyai sifat seperti kasih sayang serta adil.
Dengan demikian, Indonesia didirikan atas landasan moral luhur yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa yang sebagai konsekuensinya menjamin kepada warga negara dan penduduknya untuk
memeluk dan beribadat sesuai agama dan kepercayaannya.
Sila kemanusiaan Yang Beradab adanya kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang
didasarkan kepada budi nurani manusia dalam hubungannya dengan norma dan kebudayaan
tanpa memandang ras, keturunan, warna kulit serta yang bersifat universal.

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN

NEGARA DI BIDANG POLITIK,EKONOMI,SOSIAL BUDAYA DAN


HANKAM

1. Dalam Bidang Politik


Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik
dituangkan dalam pasal 26,27(ayat 1) dan pasal 28. Selain itu,sistem politik yang
dikembangkan adalah sistem yang memperhatikan pancasila sebagai dasar moral
politik.

2.Dalam Bidang Ekonomi


Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang ekonomi
dituangkan dalam pasal 27(ayat 2),pasal 33,dan pasal 34. Maka pembuatan
kebijakan negara dalam bidang ekonomi di indonesia bertujuan untuk menciptakan
sistem perekonomian yang bertumpu pada kepentingan rakyat dan keadilan.

3.Dalam Bidang Sosial Budaya


Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang sosial
budaya dituangkan dalam pasal 29,31 dan pasal 32. Kebijakan negara dalam sosial
budaya mengandung arti bahwa nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat indonesia harus diwujudkan dalam pembangunan masyarakat.
4.DalamBidangHankam
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
hankam dituangkan dalam pasal 27 (ayat 3) dan 30. Dalam bidang ini harus
diawali bahwa indonesia adalah negara hukum yang bertujuan untuk melindungi
dan membela negara serta bangsa dalam mengayomi masyarakat

Anda mungkin juga menyukai