Anda di halaman 1dari 6

RESUME MATERI MATA KULIAH

SEJARAH DAN FUNGSI PANCASILA

A. Konsep Dan Urgensi Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia


1. Periode pengusulan pancasila
Pada periode ini terdapat beberapa peristiwa yaitu
a. Lahirnya rasa nasionalisme
b. Gerakan penghimpunan indonesia: menghimbau agar segenap suku bangsa bersatu
teguh menghadapi penjajahan dan kejajahan
c. Lahirnya sumpah pemuda 28 Oktober 1928 merupakan momen momen perumusan
diri bagi bangsa indonesia
d. Sidang sidang BPUPKI dilakukan secara bertahap dan penuh dengan semangat
musyawarah
2. Periode perumusan pancasila
Pada periode ini terdapat beberapa peristiwa yaitu
a. Penculikan atas diri soekarno dan M Hatta ke Rengas Dengklok
b. Melalui jalan berliku akhirnya tercetus proklamasi 17 Agustus 1945
c. Teks proklamasi itu didikektekan oleh M hatta dan ditulis oleh soekarno pada dini
hari.teks proklamasi ini digagas dan ditulis oleh proklamator kita sehingga bisa kita
sebut dengan dwi tunggal
d. Selanjutnya naskaah tersebut diketik oleh sayuti melik. Rancangan pernyataan
kemerdekaan yang telah dipersiapkan BPUPKI diberi nama piagam jakarta
3. Periode pengesahan pancasila
B. Sejarah Pancasila: Perumusan hingga Kelahirannya
Sejarah Pancasila berawal dari kekalahan Jepang pada perang pasifik, saat itu mereka
berusaha mendapatkan hati masyarakat dengan menjanjikan kemerdekaan kepada
Indonesia dan membentuk sebuah Lembaga yang tugasnya untuk mempersiapkan hal-hal
yang terkait kemerdekaan.
Pada 1 Maret 1945, dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI), atau Dokuritsu Junbi Cosakai. dan ditunjuk lah ketua nya yaitu Dr.
Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat.
Sidang pertamanya di tanggal 29 Mei 1945 diadakan di Gedung Chuo Sangi In yang
sekarang menjadi Gedung Pancasila, para anggota membahas mengenai tema dasar negara.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang resmi, terdapat
usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia.
Lima Dasar oleh Muhammad Yamin adalah sebagai berikut:
1. Perikebangsaan
2. Perikemanusiaan
3. Periketuhanan
4. Perikerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Sidang berjalan sekitar 5 hari, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno
menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia, yang akhirnya dinamai
“Pancasila”. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia,
yakni
1. Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme
2. Kemanusiaan atau internasionalisme
3. Mufakat dan demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang
berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah
panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan. Anggota panitia sembilan ini terdiri dari
tokoh-tokoh berikut:
1. Soekarno
2. Mohammad Hatta
3. Abikoesno Tjokrosoejoso
4. Agus Salim
5. Wahid Hasjim
6. Mohammad Yamin
7. Abdul Kahar Muzakir
8. AA Maramis, dan
9. Achmad Soebardjo.
Rencana mereka kemudian disetujui pada tanggal 22 Juni 1945 yang diberi nama Piagam
Jakarta. Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa
dokumen penetapannya ialah:
1. Rumusan Pertama : Piagam Jakarta ( Jakarta Charter) – tanggal 22 Juni 1945
2. Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 – tanggal 18 Agustus 1945
3. Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat – tanggal 27
Desember 1949
4. Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-Undang Dasar Negara sementara – tanggal
15 Agustus 1950
5. Rumusan Kelima : Rumusan pertama menjiwai rumusan kedua dan merupakan suatu
rangkaian dengan Konstitusi (merujuk Dekret Presiden 5 Juli 1959)
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya disahkan pada sidang
PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang ini disetujui bahwa Pancasila dicantumkan
dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
Pada 1 Juni 2016 Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keputusan Presiden
(Keppres) No 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila, sekaligus menetapkannya
sebagai hari libur nasional yang berlaku mulai tahun 2017.

C. Fungsi Pancasila
1. Fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara
Berikut adalah fungsi pancasila sebagai Dasar Negara :
a. Pancasila sebagai ideologi negara
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara yaitu mewujudkan masyarakat adil dan
makmur baik secara material maupun spiritual. Tujuan tersebut dicapai dalam
wadah Negara Kesatuan RI yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan
rakyat.
Selain itu juga mencakup sikap warga negara yang mewujudkan kehidupan bangsa
dan dunia yang aman, tentram, tertib dan damai.
b. Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara mengandung pengertian bahwa Pancasila sebagai
dasar mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini tulis dan ditegaskan dalam
Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan P4 dan Penetapan
tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Pada ketetapan ini dinyatakan bahwa Pancasila sebagaimana dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 adalah Dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten.
c. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
Merupakan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat bangsa Indonesia melalui
penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin
dicapai. Selain itu agar Indonesia tetap hidup dalam Jiwa Pancasila.
d. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Pancasila memiliki fungsi untuk memberikan corak bangsa Indonesia dan menjadi
pembeda dari bangsa lain. Baik dalam sikap mental, tingkah laku atau amal
perbuatan bangsa Indonesia.
e. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua
aktivitas bangsa Indonesia harus sesuai dengan sila yang ada dalam Pancasila.
Pandangan hidup ini merupakan kristalisasi pengalaman hidup sejarah bangsa
Indonesia yang membentuk sikap, perilaku, tata norma, etika yang telah menjadi
pandangan hidup.
f. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
Semua kehidupan bangsa Indonesia berdasarkan pancasila, maka dari itu seluruh
tindakan kekuasaan dalam masyarakat akan berlandaskan hukum. Sumber tertib
hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum
serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak Bangsa Indonesia.
g. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
Dirancangnya Pancasila oleh para pendiri bangsa, harus dilaksanakan, dipelihara,
dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
h. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
Cita-cita luhur Negara Indonesia adalah merupakan penuangan jiwa Pancasila.
Cita-cita luhur inilah yang akan menjadi arah untuk mencapai tujuan Bangsa
Indonesia.
i. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa
Sesuai dengan isi sila ke 3, pancasila menjadi sarana untuk bisa mempersatukan
Bangsa Indonesia. pancasila diyakini paling adil, benar, bijaksana sehingga dapat
mempersatukan bangsa lewat bersama sama untuk mencapai tujuan Bangsa
Indonesia.
2. Makna Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Fungsi pancasila sebagai pandangan hidup memiliki makna yang harus dipahami
sebagai berikut.
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
Pada sila pertama ini, memberi pandangan bahwa sebagai warga negara Indonesia
terdapat nilai untuk mempercayai dan bertakwa pada Tuhan sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing.
Fungsi ini memberi makna bahwa setiap warga negara Indonesia harus saling
menghormati antar umat beragama agar tercipta kehidupan yang rukun dan damai.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
Pada sila kedua ini, memberi makna bahwa sebagai warga negara diminta untuk
memahami bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama, sehingga harus
saling bersimpati satu sama lain. Hal itu bisa dicapai dengan cara menjaga dan
membantu sesama, membela kebenaran dan menciptakan keadilan, serta
bekerjasama untuk kedamaian negara.
3) Persatuan Indonesia
Pada sila ketiga ini, memberi pandangan hidup bahwa sebagai negara dengan ragam
pulau, suku, dan budaya, yang harus diutamakan adalah kesatuan, persatuan, dan
kepentingan negara daripada kepentingan masing-masing.
Setiap warga negara Indonesia harus memiliki kepribadian yang rela berkorban
demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga
pada negara.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Pada sila keempat ini, bahwa fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup turut
mengajak setiap warga negara untuk tidak memaksakan kehendaknya pada orang
lain dan mengutamakan kepentingan negara.
Meski akan ada perbedaan pendapat dan cara pandang, namun sila keempat
menegaskan akan pentingnya bermusyawarah atau berdiskusi. sehingga
menciptakan keputusan bersama -sama.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada sila kelima ini, fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tercermin
dari sila ini yang memiliki makna tentang mengembangkan perbuatan luhur dengan
cara kekeluargaan dan gotong royong.
Tak hanya itu, setiap warga negara juga harus selalu bersikap adil, dan memahami
antara hak dan kewajiban agar bisa menghormati hak-hak orang lain sesama bangsa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai