SEJARAH PANCASILA
Disusun oleh:
AHMAD RAYYAN
20220302001
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang sudah
melimpahkan kasih dan rahmatnya sehingga saya bisa menyusun tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti
yang sudah kita tahu Pancasila merupakan dasar ideologi bangsa
indonesia.Artinya segala kehidupan berbangsa dan bernegara harus berlandaskan
Pancasila.Oleh sebab itu Pancasila sangat penting untuk kita jadikan pembahasan
saat ini .
Tugas ini saya buat untuk memberikan ringkasan pengetahuan tentang Pancasila.
Semoga makalah yang saya buat ini bisa membantu kita untuk memahami
Pancasila. Saya menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik dan juga saran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan kritik dan saran
tersebut akan membuat saya menjadi lebih baik kedepannya dalam menyusun
makalah.Terima kasih.
BAB 1
PENDAHULUAN
BPUPKI alias "Dokuritsu Junbi Cosakai" merupakan badan yang dibentuk oleh
pemerintah kolonial Jepang pada 29 April 1945 sebagai rekayasa Jepang untuk
mendapatkan dukungan rakyat Indonesia bahwa Jepang akan memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia.
“Saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita, ahli bahasa saya,
namanya ialah Pancasila .Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar
itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.”
Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta lalu mengusulkan
mengubah tujuh kata tersebut menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Pengubahan
kalimat ini telah dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang tokoh
Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, dan
Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan kalimat tersebut demi persatuan
dan kesatuan bangsa. Dan akhirnya bersamaan dengan penetapan rancangan
pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus
1945 Pancasila pun ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia
Berikut ini beberapa usulan rumusan dasar negara yang diberikan tokoh-tokoh
Pancasila selama perumusan
A. Mohammad Yamin
B. Dr.Soepomo
Dr. Soepomo, dikenal sebagai tokoh ahli hukum dan pahlawan nasional
Indonesia.
Lima rumusan dasar negara Dr. Soepomo disampaikan dalam pidatonya pada 31
Mei 1945, yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
C. Ir.Soekarno
Menyampaikan gagasan dasar negara pada sidang yang digelar 1 Juni 1945. Ir.
Soekarno memberikan 3 usulan, yakni Pancasila, Trisila, dan Ekasila.
Rumusan Ekasila yang diusulkan berbunyi Gotong-royong.
Sedangkan rumusan Trisila yang diusulkan berbunyi:
1. Sosio – nasionalisme
2. Sosio – demokratis
3. Ke – tuhanan
Sementara, rumusan Pancasila yang diusulkan yaitu:
1. Kebangsaan indonesia – atau nasionalisme
2. Internasionalisme – atau peri-kemanusiaan
3. Mufakat – atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan
2.3 Nilai-nilai Pancasila
A.Sila Pertama
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dengan
nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan
bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan akan
kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak
ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.
B.Sila Kedua
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan
hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagai mana mestinya.
C.Sila Ketiga
D.Sila Keempat
E.Sila Kelima
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan
Makmur secara lahiriah dan batiniah.
Sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai pancasila sila ke-5, antara lain :
Kesimpulan
SARAN
Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun melaksanakannya dalam
kehidupan. Dan penerapan Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak karakter dan
kepribadian tiap individu dalam bermasyarkat agar senantiasa tercipta bangsa indosnesia
yang damai.