Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua berupa ilmu dan amal, berkat
rahmat dan karunianya pula, saya dapat menyelesaikan makalah tentang Ideologi
Pancasila sebagai kekuatan pengendali konflik dan sekaligus sebagai faktor pemersatu
bangsa. Yang insya allah tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak dosen mata kuliah Pendidikan
Pancasila yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan
dari beliau, mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan sesuai dengan format
yang telah ditentukan.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk
kedepannya. Mudah - mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan
pembacanya.

Sidoarjo, Oktober 2022

Habib Wahyu Nashrulloh

1. Pendidikan Pancasila
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........…............................................................................................… 1
Daftar isi........…...….............................................................................................…… 2

BAB I......................................................................................................................….. 3
PENDAHULUAN .........….......................................................................................… 3
A. Latar Belakang ..........….......................................................................................… 3
B. Rumusan Masalah ....….........................................................................................…4
C. Tujuan Makalah.......….........................................................................................… 4

BAB II....................................................................................................................….. 5
PEMBAHASAN.....................................................................................................….. 5
A. Sejarah Pancasila ..........................................…..................………………………. 5
B. Makna Persatuan Indonesia…………………….…………………………………. 7
C. Pancasila Adalah Pemersatu Bangsa……………………………………………. .. 8

BAB III .....................................................................................................................… 9


PENUTUP.................................................................................................................… 9
A. Kesimpulan .........................................................................................................…. 9

2. Pendidikan Pancasila
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa,


artinya setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja
yang melangggar Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum
yakni hukum yang berlaku di Indonesia.

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara dihubungkan fungsinya sebagai


dasar Negara, yang merupakan landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara Republik
Indonesia dapatlah disebut pula sebagai ideologi nasional atau ideologi Negara.
Artinya pancasila merupakan satu ideologi yang dianut oleh Negara atau pemerintah
dan rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang
ataupun sesuatu golongan tertentu.

Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah
terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sudah
barang tentu perlu memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat
pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Mempelajari Pancasila lebih
dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan
harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas
bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi.

3. Pendidikan Pancasila
Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Ideologi dan
Dasar negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila. Kelima sila itu
adalah: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusayawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebelum tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa
Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau
berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang. Paling
lama menjajah adalah bangsa Belanda. Padahal sebelum kedatangan penjajah bangsa
asing tersebut, di wilayah negara RI terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka,
misanya Sriwijaya, Majapahit, Demak, Mataram, Ternate.

B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Pancasila ?
2. Makna Persatuan Indonesia ?
3. Pancasila Adalah Pemersatu Bangsa ?

C. Tujuan Makalah
Makalah ini di susun agar para pembaca bisa mengetahui tentang pentingnya
Pancasila sebagai ideologi dalam membangun kesejahteraan bangsa dan negara
dengan adanya makalah ini dapat di harapkan kepada para pembaca untuk
mengaplikasikannya ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik, menjadi
pengetahuan yang umum bagi kita sebagai warga negara bangsa Indonesia dan
sebagai satu syarat untuk mendapatkan nilai pada Tugas Pendidikan Pancasila.

4. Pendidikan Pancasila
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pancasila

Pada tanggal 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan


Kemerdekaan Indonesia, yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung
(K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat. Dalam pidato pembukaannya, Dr. Radjiman
mengajukan pertanyaan kepada anggota-anggota sidang bahwa apa dasar Negara
Indonesia yang akan kita bentuk ini. Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai
dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Mohammad
Yamin merumuskan Lima Dasar saat berpidato pada 29 Mei 1945. Rumusan tersebut
di antaranya: perikebangsaan, perikemanusiaan, periketuhanan, perikerakyatan, dan
kesejahteraan rakyat. Ia mengatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar
pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama
berkembang di Indonesia. Namun, Mohammad Hatta, dalam memoarnya, meragukan
pidato Yamin tersebut. Pancasila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1

5. Pendidikan Pancasila
Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul Lahirnya
Pancasila. Soekarno mengemukakan gagasan dasar negaranya, yang ia namakan
"Pancasila". Gagasan tersebut di antaranya: kebangsaan Indonesia atau nasionalisme,
kemanusiaan atau internasionalisme, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial,
serta ketuhanan yang berkebudayaan. Nama "Pancasila" diucapkan oleh Soekarno
dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:

Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat,


kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan
Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang
teman kita ahli bahasa – namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas
atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara
Indonesia, kekal dan abadi.

Sebelum sidang pertama itu berakhir, dibentuk suatu panitia kecil untuk merumuskan
kembali Pancasila sebagai dasar Negara berdasarkan pidato yang diucapkan Soekarno
pada tanggal 1 Juni 1945, serta menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk
memproklamasikan Indonesia Merdeka. Dari panitia kecil tersebut, dipilih sembilan
orang yang dikenal dengan Panitia Sembilan, untuk menyelenggarakan tugas tersebut.
Rencana mereka disetujui pada tanggal 22 Juni 1945, yang kemudian diberi
nama Piagam Jakarta. Setelah rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara
resmi, beberapa dokumen penetapannya ialah:

 Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) – tanggal 22 Juni 1945


 Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 tanggal 18 Agustus
1945
 Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat – tanggal
27 Desember 1949
 Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara – tanggal 15
Agustus 1950
 Rumusan Kelima: Rumusan Pertama menjiwai Rumusan Kedua dan merupakan
suatu rangkaian kesatuan dengan Konstitusi (merujuk Dekret Presiden 5 Juli
1959)

6. Pendidikan Pancasila
Pada tanggal 1 Juni 2016, presiden Joko Widodo telah menandatangani Keputusan
Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila sekaligus
menetapkannya sebagai hari libur nasional yang berlaku mulai tahun 2017.

7. Pendidikan Pancasila
B. Makna Persatuan Indonesia

Sila ketiga Pancasila, yakni Sila Persatuan Indonesia. Artinya, bahwa


Pancasila sangat menekankan dan menjunjung tinggi persatuan bangsa. Hal ini
berarti, bahwa Pancasila juga menjadi alat pemersatu bangsa. Disebutnya sila
Persatuan Indonesia sekaligus juga menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia memiliki
perbedaanperbedaan. Apakah itu perbedaan bahasa (daerah), suku bangsa, budaya,
golongan kepentingan, politik, bahkan juga agama. Artinya, bahwa para pemimpin
bangsa, terutama mereka yang terlibat dalam penyusunan dasar negara, sangat
mengerti dan sekaligus juga sangat menghormati perbedaan yang ada di dalam
masyarakat 5 Indonesia.
Perbedaan adalah juga kodrati yang ada di mana-mana, di negara manapun
juga dan di bangsa manapun juga. Menyikapi realita semacam ini, jalan keluarnya
tidak dapat tidak adalah menjadikan perbedaan yang ada sebagai suatu kekayaan yang
justru harus dijunjung tinggi dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di
atas kepentingan pribadi, golongan maupun daerah. Dalam wacana nasional maka
barometer yang harus dijunjung tinggi adalah kepentingan nasional, dan bukan
kepentingan yang lebih kecil, lebih rendah, ataupun yang lebih sempit. Dengan
kesadaran semacam ini, maka terlihat jelas bahwa persatuan bangsa sesungguhnya
nilai luhur yang seharusnya dijunjung tinggi oleh semua umat manusia. Karena pada
hakekatnya, perpecahan atau pertikaian justru akan menghancurkan umat manusia itu
sendiri.
Seloka Bhinneka tunggal Ika memang sangat tepat untuk direnungkan
kembali esensi dan kebenaran yang terkandung di dalamnya. Karena pada hakekatnya
semua bangsa, semua manusia 6 memerlukan persatuan dan kerjasama di antara umat
manusia. Kerjsama butuh persatuan, dan persatuan butuh perdamaian. Oleh sebab itu
perpecahan sebagai lawan dari persatuan mutlak perlu dihindari dan disingkirkan dari
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dari penjelasan ini, kita semakin
tahu dan sadar, bahwa Sila Persatuan Indonesia sangat tepat dicantumkan dalam dasar
negara, mengingat kebenaran dan kebutuhan yang dihadapi oleh seluruh umat
manusia.

8. Pendidikan Pancasila
C. Pancasila Adalah Pemersatu Bangsa

Sebagai pemersatu bangsa, Pancasila mutlak diperlukan oleh seluruh generasi


bangsa. Sekalipun bangsa Indonesia yang sekarang sudah bersatu, tidak berarti
Pancasila tidak diperlukan lagi. Karena yang disebut bangsa Indonesia bukan hanya
yang sekarang ini ada, tetapi juga yang nanti akan ada. Selama masih terjadi proses
regenerasi, selama itu pula Pancasila sebagai pemersatu Bangsa masih tetap kita
perlukan. Itu berarti, selama masih ada bangsa Indonesia, selama itu pula masih kita
perlukan alat pemersatu bangsa. Ini berarti, bahwa selama masih ada bangsa
Indonesia, maka Pancasila sebagai dasar negara masih tetap kita butuhkan. Ini
sekaligus membuktikan kebenaran Pancasila, baik selaku dasar Negara, maupun
sebagai kepentingan lain. Sehingga Pancasila menunjukkan memiliki banyak fungsi
atau multy function.
Demikian juga dalam pandangan hidup, Pancasila menjadi Alat pemersatu
bangsa karena dalam setiap sila sudah mengatur manusia di Indonesia secara umum,
tidak membeda bedakan antara agama,suku dan Pancasila merupakan satu kesatuan
yang bulat dan saling memiliki keterkaitan antar sila.
Sila ketuhanan yang maha Esa adalah sila pertama dan yang utama mendasari
dari sila ke empat lainnya, semua sila sila tersebut saling bersinergi dan membentuk
satu kesatuan sehingga bangsa Indonesia ini tetap berdiri kokoh seperti harapan
pejuang para pendiri bangsa yang dahulu.

9. Pendidikan Pancasila
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga


merupakan ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan
gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara. Pancasila bukan hanya suatu
yang bersifat statis melandasi berdirinya negara Indonesia akan tetapi pancasila
membawakan gambaran mengenai wujud masyarakat tertentu yang diinginkan serta
prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan untuk mewujudkannya. Pancasila
membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas sodio budaya bangsa
Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya dengan
ideologi lainnya. Kekhasan itu adalah keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa,
yang membawa konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa, disetiap perbedaan yang dimiliki oleh
bangsa indonesia tidak akan lepas dari Pancasila, karena dalam setiap sila sudah
mengatur manusia di Indonesia secara umum, tidak membeda-bedakan antara
agama,suku dan Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan saling memiliki
keterkaitan antar sila.

10. Pendidikan Pancasila

Anda mungkin juga menyukai