Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen pengampu : La Rudi, S.Hum, M.Pd

Disusun oleh:

1.Saharudin

2.Nurtia Ningsi

3.Wa Ode Beliyati

4.Sarlita

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PELITA NUSANTARA BUTON 2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul PANCASILA dan IMPLEMENTASINYA.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN. Selain itu penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kapada Bapak La Rudi, S.Hum, M.Pd
selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Baubau, 15 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….…i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….…..1
A. LATAR BELAKANG……………………………………….………………1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………….………….1
C. TUJUAN……………………………………………………..……………….2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….2
A. PENGERTIAN PANCASILA……………………………………….……….3
B. DASAR HUKUM PANCASILA…………………………………………….4
C. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA……………………………4
D.IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
(MASYARAKAT)………………………………………………………………7
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….11
A. KESIMPULAN……………………………………………...……………….11
B. SARAN……………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..………..12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup
bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu
kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia merupakan karya besar bangsa Indonesia
serta merupakan lambang ideologi bangsa Indonesia yang setingkat dengan ideologi besar di
dunia lainnya. Bangsa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai pedoman hidup dalam
kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila juga dijadikan
pedoman dalam pelaksaan pemerintahan.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu
diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara
serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas ditemukan rumusan masalah sebagai berikut:
A.   Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
B.   Apa dasar hukum pancasila?
C.   Apa pengertian pancasila sebagai ideologi?
D.   Bagaimana implementasi dari sila-sila Pancasila?

C.     TUJUAN
A.      Memahami yang dimaksud dengan Pancasila
B.      Mengetahui dasar hokum pancasila
C.      Memahami pengertian pancasila sebagai ideologi
D.      Mengetahui implementasi dari sila–sila Pancasila

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

       Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta : pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila lahir sebagai produk kebudayaan Indonesia dan bukan penarikan atau sublimasi dari
negara lain. Istilah “Pancasila” pertama kali dapat ditemukan dalam buku “Sutasoma” karya
Mpu Tantular yang ditulis pada zaman Majapahit (abad ke-14). Dalam buku itu istilah Pancasila
diartikan sebagai perintah kesusilaan yang jumlahnya lima (Pancasila karma) dan berisi lima
larangan untuk :

1)    Melakukan kekerasan;
2)    Mencuri;
3)    Berjiwa dengki;
4)    Berbohong; dan
5)    Mabuk akibat minuman keras.

Selanjutnya, istilah “sila” itu sendiri dapat diartikan sebagai :


1)    Aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa;
2)    Kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan santun);
3)    Dasar adab;
4)    Akhlak; dan
5)    Moral.

Pancasila sebagai dasar negara pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni
1945 di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUKPI). Menurut beliau, istilah Pancasila tersebut diperoleh dari para sahabatnya yang
merupakan ahli bahasa. Rumusan Pancasila yang dikemukakan itu terdiri atas :

1)    Kebangsaan Indonesia;
2)    Internasional atau kemanusiaan;
3)    Mufakat atau demokrasi;
4)    Kesejahteraan sosial; dan
5)    Ketuhanan yang berkemanusiaan.
2
Pada tanggal 22 Juni 1945, tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama Panitia Sembilan
mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai dasar negara yang
telah dikemukakan dalam sidang-sidang BPUPKI. Dalam pembahasan tersebut, disusunlah
sebuah piagam yang diberi nama Piagam Jakarta, yang di dalamnya terdapat rumusan dan
sistematika Pancasila sebagai berikut :
1)    Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya;
2)    Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3)    Persatuan Indonesia;
4)    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
5)    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Panitia Sembilan tersebut adalah :


1)    Ir. Soekarno;
2)    Drs. Moh. Hatta;
3)    Mr. A.A Maramis;
4)    Abikoesno Tjokrosoejoso;
5)    Abdoel Kahar Muzakar;
6)    Haji Agus Salim;
7)    Mr. Achmad Soebardjo;
8)    K.H. Wachid Hasyim; dan
9)    Mr. Muh Yamin.

       Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia, terkecuali bagi mereka
yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945
bersama-sama dengan UUD 1945.Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan
Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan
yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima, Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
       Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan
kisruh politik di negara ini, yaitu :
-       pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang
menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.
-       Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup faham-faham
positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut mempunyai
keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri.
-       ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif
sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti
akan ditolak oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan
ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan ber-agama.
-       keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta kepada Pancasila, yakin
bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan keyakinan serta agamanya.
3
Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus
diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati,
menghargai,   menjaga  dan  menjalankan  apa-apa  yang  telah dilakukan  oleh   para pahlawan
khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini.
Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.

B. Dasar Hukum Pancasila.

       Pancasila mulai dibicarakan sebagai dasar negara mulai tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang
BPUPKI oleh Ir. Soekarno dan pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila resmi dan sah
menurut  hukum menjadi  dasar  negara  Republik Indonesia. Kemudian mulai  Dekrit Presiden 5
Juli 1959 dan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 berhubungan dengan Ketetapan No.
I/MPR/1988 No. I/MPR/1993, Pancasila tetap menjadi dasar falsafah Negara Indonesia hingga
sekarang. Akibat hukum dari disahkannya Pancasila sebagai dasar negara, maka seluruh
kehidupan bernegara dan bermasyarakat haruslah didasari oleh Pancasila. Landasan hukum
Pancasila sebagai dasar negara memberi akibat hukum dan filosofis; yaitu kehidupan negara dari
bangsa ini haruslah berpedoman kepada Pancasila.
       Falsafah Pancasila sebagi Dasar Negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan,
kemanusiaan, dan kesatuan bangsa yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan bangsa
baik pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan fisik. Pancasila kita jadikan
sebagai sumber dari segala sumber hukum. Nilai-nilai Pancasila harus mewarnai secara dominan
setiap produk hukum, baik pada tataran pembentukan, pelaksanaan maupun penegakannya.
Konsep Negara hukum Pancasila itu harus mampu menjadi sarana dan tempat yang nyaman bagi
kehidupan bangsa Indonesia.

C. Pancasila Sebagai Ideologi Negara.

       Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eidos dan logos. Eidos berarti
gagasan dan logos berarti berbicara. Maka secara etimologis ideologi
adalah    berbicara    tentang   gagasan / ilmu   yang   mempelajari   tentang   gagasan.
Gagasan   yang dimaksud disini adalah gagasan yang murni ada dan menjadi landasan atau
pedoman dalam kehidupan masyarakat yang ada atau berdomisili dalam wilayah negara di mana
mereka berada. Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan.
       Kata ideologi sendiri diciptakan oleh destutt de trascky pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu , sebagai akal sehat dan beberapa kecenderungan
filosofis, atau sebagai serangkaian ide yang dikemukakan oleh kelas masyarakat yang dominan
kepada seluruh anggota masyarakat (definisi ideologi Marxisme).  Pancasila sebagaimana kita
yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Disamping itu juga
telah dibuktikan dengan kenyataan sejarah bahawa Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi
perjuangan karena menjadikan bangsa Indonesia bersatu.
4
Kerena Pancasila merupakan ideologi  dari negeri kita. Dengan adanya persatuan dan kesatuan
tersebut jelas mendorong usaha dalam menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan. Ini
membuktikan dan meyakinkan tentang Pancasila sebagai suatu yang harus kita yakini karena
cocok bagi bangsa Indonesia.

Berdasarkan definisi Ideologi  Pancasila di atas, dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah


kumpulan nilai/norma yang meliputi sila-sila Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, alinea IV yang telah ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
       Pengertian sifat dasar Pancasila sebagai ideologi negara diperoleh dari sifat dasarnya yang
pertama dan utama (pokok), yakni dasar negara yang dioperasionalkan secara individual maupun
sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cita
kemerdekaan Indonesia yaitu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Untuk
mencapai cita-cita itulah Pancasila berperanan sebagai ideologi negara. Sedemikian pentingnya
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara dijelaskan melalui Ketetapan MPR
No.XX/MPRS/1966 (dan berbagai penegasannya hingga kini) sebagai berikut: “Pembukaan
UUD 1945 sebagai Pernyataan Kemerdekaan yang terperinci yang mengandung cita-cita luhur
dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan yang memuat Pancasila sebagai Dasar
Negara merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,  dan  oleh
sebab itu tidak dapat diubah oleh siapa pun juga, termasuk MPR hasil pemilihan umum, yang
berdasarkan pasal 3 UUD berwenang menetapkan dan mengubah UUD, karena
mengubah  isi Pembukaan  berarti  pembubaran  negara.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pancasila hanya berperanan sebagai ideologi negara
jika segala tindakan individual maupun sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, yang mencakup aspek-aspek politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan lain-lain,
dilaksanakan secara rasional berdasarkan Pancasila.
      Ideologi juga diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara
sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu,
social, maupun dalam kehidupan bernegara. Eksistensi Pancasila sebagai dasar negara, simbol
pemersatu dan identitas nasional yang bisa diterima berbagai kalangan, harus terus dijaga
kesinambungannya. Tidak ada pilihan lain, Pancasila dan pilar-pilar kehidupan bernegara lainnya
harus terus dimasyarakatkan. terjadinya berbagai konflik kekerasan dan gerakan separatis di
sejumlah daerah di Indonesia adalah cermin belum meresapnya kesadaran nasional di kalangan
masyarakat.

5
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka :

      Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka.
Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak
berubah.   Pancasila sebagai Ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat
berinteraksi dengan ideologi yang lain. Artinya, ideologi Pancasila dapat mengikuti
perkembangan yang terjadi pada negara lain yang memiliki ideologi yang berbeda dengan
Pancasila dalam beberapa aspek kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan karena ideologi

Pancasila memiliki nilai-nilai yang meliputi:


1)    Nilai Dasar :
Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideologi Pancasila yang merupakan representasi dari
nilai atau norma dalam masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Nilai dasar merupakan
nilai  yang  tidak  bisa  berubah-ubah sepanjangbangsa Indonesia berpedoman pada nilai
tersebut. Contoh nilai dasar adalah sila-
sila Pancasila yang ada dalam alinea IV, UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus
1945.
2)    Nilai Instrumental :
Nilai instrumental adalah nilai yang merupakan pendukung utama dari nilai dasar (Pancasila).
Nilai ini dapat mengikuti setiap perkembangan zaman, baik dalam negeri maupun dari luar
negeri. Nilai ini ini dapat berupa TAP MPR, UU, PP dan peraturan perundangan yang ada untuk
menjadi tatanan dalam pelaksanaan ideologi Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Nilai dapat berubah sesuai perkembangan zaman.
3)    Nilai Praktis :
Nilai ini adalah nilai yang harus ada dalam bentuk praktik penyelenggaraan negara. Sifat ini
adalah abstrak. Artinya berupa semangat para penyelenggara
negara   dari    pusat   hingga  ke  tingkat  yang  terbawah  dalam   struktur  sistem
pemerintahan negara Indonesia. Semangat yang dimaksud adalah semangat para penyelenggara
negara untuk membangun sila-sila dalam Pancasila secara konsekuen dan istiqomah. Contoh,
memberi teladan untuk tidak KKN, dan lain-lain.

       Ciri khas ideologi terbuka ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar,
melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri.
Dasarnya dari konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara, melainkan ditemukan dalam
masyarakatnya sendiri. Oleh sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari semua rakyat dan
masyarakat dapat menemukan dirinya di dalamnya. Ideologi terbuka bukan hanya dapat
dibenarkan melainkan dibutuhkan. Nilai-nilai dasar menurut pandangan negara modern bahwa
negara modern hidup dari nilai-nilai dan sikap-sikap dasarnya.

6
      Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan
adanya dinamika secara internal. Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat
dalam Penjelasan Umum UUD 1945. Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan
falsafah bangsa, sehingga memenuhi prasyarat sebagai suatu ideologi terbuka. Sekalipun suatu
ideologi itu bersifat terbuka, tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa sehingga
dapat memusnahkan atau meniadakan ideologi itu sendiri, yang merupakan suatu yang tidak
logis.

Fungsi dan Peranan Pancasila :

       Fungsi dan Peranan Pancasila meliputi :


1)    Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia;
2)    Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
3)    Pancasila sebagai dasar negara RI;
4)    Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia;
5)    Pancasila sebagai  perjanjian luhur Indonesia;
6)    Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia;
7)    Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia;
8)    Pancasila sebagai moral pembangunan;
9)    Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

D. Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari (Masyarakat).

IMPLEMENTASI SILA KE-1 :


1)    Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat
harus mempelajari agama dan mengamalkannya;
2)    Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam bidang sosial,
perekonomian, dan keamanan lingkungan;
3)    Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain;
4)    Mengembangkan toleransi agama sejak dini;
5)    Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu :
-       kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa;
-      Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama serta untuk beribadah
menurut agama dan kepercayaannnya;
-      Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk agama dan aliran
kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di Indonesia;
-      Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara terhadap agama dan
kepercayaan yang dianutnya.

7
Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah :
Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain diciptakan oleh
penciptanya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta wajib melaksanakan perintah Tuhan dan
menjauhi larangan-Nya.
                                                           
IMPLEMENTASI SILA KE-2 :
1)    Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan;
2)    Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban);
3)    Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4)    Tidak semena-mena terhadap orang lain;
5)    Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan kompromi;
mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang;
6)    Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll ;
7)    Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, antara
lain :
-     Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri;
-     Negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan sesama manusia dengan
cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat bangsa yang berbudaya tinggi;
-     Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi setiap manusia;
-     Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta kewajiban menjunjung
tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi setiap warga negara.

Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah :
Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya.
Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum.

IMPLEMENTASI SILA KE-3 :


1)    Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan ;
2)    Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN;
3)    Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang ;
4)    Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Persatuan Indonesia, yaitu :


-           Perlindungan negara terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
-      Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiba dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial;
-      Negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan, serta pengakuan
negara terhadap kebhineka-tunggal-ikaan dari bangsa Indonesia dan kehidupannya.

8
IMPLEMENTASI SILA KE-4 :
1)     Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil rakyat ;
2)    Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;
3)    Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat;
4)    Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan tanggungjawab;
5)    Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, yaitu :
-              Penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan rakyat dan dilakukan oleh MPR;
-     Penerapan asas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala keputusan dalam negara
Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara terbanyak bila hal tersebut tidak dapat
dilaksanakan;
-     Jaminan bahwa seluruh  warga negara dapat memperoleh keadilan yang sama sebagai
formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka, serta penyelenggaraan
kehidupan bernegara yang didasarkan atas konstitusi dan tidak bersifat absolute.

Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang  Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan adalah :
Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil secara
bulat.
Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi
kepentingan rakyat banyak.

IMPLEMENTASI SILA KE-5 :


1)    Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong;
2)    Berbuat adil: tidak pilih kasih ;
3)    Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik ;
4)    Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis;
5)    Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan;
6)    Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk bajakan;
7)    Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, antara lain :
-       Negara menghendaki agar perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan;
-       Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara serta menguasai hajat  orang
banyak oleh negara, negara menghendaki agar kekayaan alam yang terdapat di atas dan di dalam
bumi dan air Indonesia dipergunakan untuk kemakmuran rakyat banyak;
-       Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan yang adil di segala
bidang kehidupan, baik material maupun spiritual;

9
-       Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia memperoleh pengajaran secara
maksimal;
-        Negara Republik Iindonesia mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Undang-Undang;
-       Pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati seluruh warga negara Indonesia
menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga;
-        Negara berusaha membentuk manusia Indonesia seutuhnya.

Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah :
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain.
Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan
haknya.

10
BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara IndonesiaBerdasarkan dekrit Presiden 5 Juli
1959 dan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 berhubungan dengan Ketetapan No.
I/MPR/1988 No. I/MPR/1993, Pancasila tetap menjadi dasar falsafah Negara Indonesia hingga
sekarang. Falsafah Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan,
kemanusiaan, dan kesatuan bangsa yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan bangsa
baik pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan fisik. Pancasila berperan
sebagai ideologi Negara diperoleh dari sifat pancasila sebagai dasar negara yang
dioperasionalkan secara individual maupun sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia yaitu masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila. Untuk mencapai cita-cita itulah Pancasila berperanan sebagai
ideologi negara.

B.     Saran
Sebagai warga Negara Indonesia yang berdasar Pancasila, sudah seharusnya kita menjadikan
pancasila sebagai pedoman hidup.  Tidak hanya sekedar menghafal sila-sila pancasila, tetapi kita
harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati
dan penuh rasa tanggung jawab.

11
Daftar Pustaka

http://ahmad-tafrizi.blog.ugm.ac.id/2013/01/06/makalah-pancasila-2/
http://www.slideshare.net/suherlambang/pancasila-implementasinya-2012

                                                                                   

12
A. Pengertian pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta : pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni
1945 di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUKPI). Menurut beliau, istilah Pancasila tersebut diperoleh dari para sahabatnya yang
merupakan ahli bahasa.

Pada tanggal 22 Juni 1945, tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama Panitia Sembilan
mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai dasar negara yang
telah dikemukakan dalam sidang-sidang BPUPKI.

Panitia Sembilan tersebut adalah :


1)    Ir. Soekarno;
2)    Drs. Moh. Hatta;
3)    Mr. A.A Maramis;
4)    Abikoesno Tjokrosoejoso;
5)    Abdoel Kahar Muzakar;
6)    Haji Agus Salim;
7)    Mr. Achmad Soebardjo;
8)    K.H. Wachid Hasyim; dan
9)    Mr. Muh Yamin.

Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD
1945.Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah
satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan
Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus
diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati,
menghargai,   menjaga  dan  menjalankan  apa-apa  yang  telah dilakukan  oleh   para pahlawan
khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini.
Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.
B. Dasar Hukum Pancasila.

Falsafah Pancasila sebagi Dasar Negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan,
kemanusiaan, dan kesatuan bangsa yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan bangsa
baik pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan fisik. Pancasila kita jadikan
sebagai sumber dari segala sumber hukum.

C. Pancasila Sebagai Ideologi Negara.

       Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eidos dan logos. Eidos berarti
gagasan dan logos berarti berbicara. Maka secara etimologis ideologi
adalah    berbicara    tentang   gagasan / ilmu   yang   mempelajari   tentang   gagasan.
Gagasan   yang dimaksud disini adalah gagasan yang murni ada dan menjadi landasan atau
pedoman dalam kehidupan masyarakat yang ada atau berdomisili dalam wilayah negara di mana
mereka berada. Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan.

Ideologi juga diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis
dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, social,
maupun dalam kehidupan bernegara

Kerena Pancasila merupakan ideologi  dari negeri kita. Dengan adanya persatuan dan kesatuan
tersebut jelas mendorong usaha dalam menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan. Ini
membuktikan dan meyakinkan tentang Pancasila sebagai suatu yang harus kita yakini karena
cocok bagi bangsa Indonesia.

D. Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari (Masyarakat).

IMPLEMENTASI SILA KE-1 :


1) Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat
harus mempelajari agama dan mengamalkannya;

IMPLEMENTASI SILA KE-2 :


1)    Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan;

IMPLEMENTASI SILA KE-3 :


1)    Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan ;

IMPLEMENTASI SILA KE-4 :


1)     Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil rakyat ;

IMPLEMENTASI SILA KE-5 :


1)    Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong;

Anda mungkin juga menyukai