DISUSUN
O
L
E
H
NAMA NIM
1. HUSNUL HAFIZ HARDIANI P07134021017
2. LUTHFIA MAULANI P07134021021
3. MUH. MUJIBUSSYAKIRIN P07134021025
4. NI MADE R INTAN SARI P07134021029
Dosen Pembimbing:
M. SAMSUL HADI, M.Pd
Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karunianya
pula, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Pancasila sebagai ideologi negara. Yang
insya allah tepat pada waktunya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak dosen mata pelajaran kuliah Pendidikan
pancasila yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari
beliau, mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan sesuai dengan format yang telah
ditentukan
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran pembanca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya.
Mudah-mudahhan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembacanya.
Penulis
i.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………. i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………… ii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….
1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………….
………….. 1
B. RumusanMasalah……………………………………………………………………….
……….. 1
C. TujuanMakalah………………………………………………………………………….
…………. 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….
…………. 2
A. Pengertian Asal Mula
Pancasila……………………………………………………………..2
B. Filsafat Pancasila……………………………………………………………………….
………… 3
C. Pengertian Pancasila Ideologi Nasional………………………………………………….5
D. Fungsi Ideologis……………………………………..
………………………………………….. .5
E. Pansaila Sebagai Ideologi Terbuka……………………………………………………….. 6
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………… 7
A.
Kesimpulan……………………………………………………………………………………
……. .7
B. Saran………………………………………………………………………………………
…………….7
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………………..8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terombang-ambing oleh
kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sudah barang tentu perlu memiliki dasar
negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara
akan rapuh.
Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang
memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi.
Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara Ideologi dan dasar negara kita
adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila. Kelima sila itu adalah: Ketuhanan yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusayawaratan perwakilan, dan Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebelum tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa Indonesia dijajah oleh
bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau berkuasa di Indonesia, misalnya
bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang. Paling lama menjajah adalah bangsa Belanda.
Padahal sebelum kedatangan penjajah bangsa asing tersebut, di wilayah negara RI terdapat
kerajaan-kerajaan besar yang merdeka, misalnya Sriwijaya, Majapahit, Demak, Mataram,
Ternate, dan Tidore.
2. Rumusan Masalah
• Apa arti dari pancasila sebagai ideologi negara?
• Apa makna ideologi bagi Negara?
• Apa fungsi ideologi bagi Negara?
• Apa maksud dari Pancasila sebagai Ideologi terbuka?
3. Tujuan
1. Dapat menjelaskan asal mula Pancasila sebagai dasar negara
2 .Dapat menguraikan filsafat Pancasila dan landasannya
3. Dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi nasional
4. Bisa mengetahui fungsi umum dan fungsi khusus dari ideologi
1.
BAB II
PEMBAHASAN
B. FILSAFAT PANCASILA
1. Pengertian Filsafat
Bangsa Indonesia mengenal kata filsafat dari bahasa Arab falsafah. Secara Etimologis kata
filsafat berasal dari bahasa yunani Philosophia dan philoso-Phos. Philos/Philein (shabat/cinta)
dan Sophia/sophos (pengetahuan yang bijaksana / hikmah-kebijaksanaan.) Bertens, 2006.
Menurut Burhanudin Salam (1983), filsafat adalah sistem kebenaran tentang segala sesuatu
yang dipersoalkan sebagai hasil dari pada berfikir secara radikal, sistematis, dan universal.
2. Landasan Filsafat Pancasila
Kekokohan suatu bangsa tergantung dari keyakinan bangsa tersebut terhadap nilai-nilai luhur
bangsanya. Bagi bangsa Indonesia nilai-nilai luhur tersebut terkristalisasi dan terakumulasi
dalam filsafat Pancasila yang merupakan karya Bapak Bangsa (Founding Fathers) yang tak
ternilai. Filsafat Pancasila merupakan renungan jiwa yang dalam, berlandaskan pada ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang luas yang harmonis sebagai satu kesatuan yang bulat dan
utuh.
1) Landasan Etimologis
Secara etimologis Pancasila berasal dari bahasa Sansakerta yang ditulis dalam huruf
Dewa Nagari . Makna dari Pancasila ada 2(dua). Pertama panca artinya lima dan Syila
(huruf I pendek) artinya baru sendi, Jadi Pancasyila berarti berbatu sendi yang
bersendi lima. Kedua Panca artinya lima Syiila (huruf I panjang) artinya perbuatan
yang senonoh/ normatif Pancasyiila berarti lima perbuatan yang senonoh/normatif,
perilaku yang sesuai dengan norma kesusilaan
2) Landasan historis
Secara historis Pancasila dikenal secara tertulis oleh bangsa Indonesia sejak abad ke
XIV pada zaman Majapahit yang tertulis pada 2 (dua) buku yaitu Sutasoma dan
Nagara Kertagama.Buku Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular tercantum dalam
Panca Syiila Krama yang merupakan 5 (lima) pedoman yaitu :
3
- Tidak boleh melakukan kekerasan
- Tidak boleh mencuri
- Tidak boleh dengki
- Tidak boleh berbohong
- Tidak bolehmabuk
Buku Negara Kertagama ditulis oleh Mpu Prapanca tercantum pada sarga 53 bait 2 (dua)
sebagai berikut : Yatnag gegwani Pancasyiila kertasangkara bhiseka karma. Selama berabad-
abad bangsa Indonesia tidak mendengar lagi kata Pancasila, baru pada tanggal 1 Juni 1945
pada rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) I, yang
berlangsung mulai 29 Mei – 1 Juni 1945 kata Pancasila digemakan kembali oleh Bung Krno
untuk memenuhi permintaan ketua BPUPKI dr. Rajiman Wedyodiningrat dasar Negara
Indonesia merdeka. Pancasila yang disampaikan bung karno sebagai berikut
- Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme,
- Internasionalisme atau Perikemanusiaan,
- Mufakat atau Demokrasi,
- Kesejahteraan Sosial, dan
- Ketuhanan yang Berkebudayaan.
Pancasila menurut Bung Karno dapat diperas menjadi TRISILA, yaitu: Sila Pertama dan
kedua menjadi Sosio Nasionalisme. Sila ke tiga dan keempat menjadi Sosio Demokrasi dan
Ketuhanan. Trisila masih bisa diperas menjadi EKASILA yaitu GOTONG ROYONG
(Wedyodiningrat, 1947) Pancasila rumusan Bung Karnodikaji anggota panitia lainnya dan
dirumuskan kembali pada tanggal 22 Juni 1945 yang dikenal sebagai PIAGAM JAKARTA,
oleh Muhammad Yamin disebut
JAKARTA CHARTER.
Sila-sila Pancasila dalam Piagam Jakarta:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syare’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Menurut dasar
3. Perikemanusiaan yang adil dan beradab
4. Persatuan Indonesia
5. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan.
6. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Piagam Jakarta ini dirumuskan dan ditanda tangani oleh 9 orang yaitu :
1. Ir. Soekarno (Bung Karno)
2. Drs. Mohamad Hatta (Bung Hatta)
3. Mr. A.A Maramis
4. Abikoesno tjokrosoejoso
5. Abdoel Kahar Moezakir
6. H. Agoes Salim
7. Mr. Achmad Soebarjo
8. Wachid Hasyim
9. Mr. Mohamad Yamin. (Ismaun, 1978; Kansil, 1968)
Pada waktu diundangkan UUD’45 tanggal 18 Agustus 1945 rumusan Pancasila Berbeda
dengan yang tercantum pada Piagam Jakarta. Rumusan tersebut menjadi berikut:
1. Persatuan Indonesia
2. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
3. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perumus Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD’45 menurut Prof. Dr. Sri
Soemantri S.H. LLM. Dalam ceramahnya pada Pelatihan Nasional Dosen Mata Kuliah
Pengembangan .Kepribadian Pendidikan Pancasila di Yogyakarta (2002) adalah :
1. Drs. Mohammad Hatta
2. Abikoesno Tjokrosoejoso
3. Kasman Singomedjo
4. Wahid Hasjim
5. Mr. Mochamad Hasan
Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, pada bulan Desember 1949 NKRI menjadi
Republik Indonesia Serikat (RIS), sebagai hasil dari persetujuan pemerintah Republik
Indonesia dengan Kerajaan Belanda yang dikenal dengan Konperensi Meja Bundar (KMB),
RIS terdiri atas 16 negara bagian. Usia RIS berakhir pada bulan Mei 1950 NKRI terbentuk
kembali. Mulai tahun 1950 sampai tahun 1959 Indonesia menggunakan Undang-Undang
dasar Sementara Th. 1950 (UUDS ’50) dimana sifat pemerintahannya Parlementer dan
menganut demokrasi Liberal. Perubahan pemerintahan maupun bentuk Negara. Sifat
Konsistensi mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara. Sifat kesadaran dari bangsa
Indonesia akan pentingya Pancasila sebagai norma dasar/fundamental norm/grund norm bagi
kokohnya NKRI.
3) Landasan Yuridis
Secara yudridis butir-butir Pancasila tercantum pada pembukaan UUD’45 alinea ke
yang diejawantahkan dalam pasal-pasal UUD’45. Dalam TAP MPR RI No.
XVIII/MPR/’98 dikukuhkan Pancasila sebagai dasar Negara harus konsisten dalam
kehidupan bernegara. Dalam TAP MPR RI No. IV/MPR/’99 diamanatkan agar visi
bangsa Indonesia tetap berlandaskan pada Pancasila.
4) Landasan Kultural
Pancasila yang bersumber dari nilai agama dan nilai budaya bangsa Indonesia
tercermin dari keyakinan akan Kemahakuasaan Tuhan YME dan kehidupan budaya
berbagai suku bangsa Indonesia yang saat kini masih terpelihara, seperti : Tiap
upacara selalu memohon perlindungan Tuhan YME, gotong royong , asas
Musyawarah mufakat.
D. FUNGSI IDEOLOGI
Tumbuhnya keyakinan da kepercayaan terhadap ideologi tertentu, barangkali bukan satu-
satunya cara, melalui mana manusia bisa memformulasikan dan mengisi kehidupannya.
Ideologi juga mempermainkan fungsinya dalam mengatur hubungan antara manusia dan
masyarakat.setiap kehidupan masyarakat pasti mengharapkan setiap anggotanya dapat terlibat
didalamnya. Untuk itu ideologi dapat membantu anggota masyarakat dalam upaya
melibatkan diri dalam berbagai sektor kehidupan. Dsamping fungsinya yang sangat
umum,ideologi juga memiliki fungsi khusus sifatnya, antara lain :
1. Ideologi berfungsi melengkapi struktur kognitif manusia
Sebagai sistem panutan, ideologi pada dasarnya merupakan formulasi ide atau
gagasan melalui ana manusia dapat menerima, memahami, dan sekaligus
menginteptasikan hakikat kehidupan ini.
2. Ideologi berfungsi sebagai panduan.
Sebagai suatu panduan, ideologi mencanangkan seperangkat patokan tentang
bagaimana manusia seharusnya bertingkah laku, disamping tujuan dan cara mencapai
tujuan itu.
5
3. Ideologi berfungsi sebagai lensa
Ideologi merupakan salah satu alat bagi seseorang atau bangsa untuk mengenal dan
melihat dirinya sendiri dan mengharapkan orang lain untuk bisa melihat dan
mengitepretasikan tindakannya yang didasarkan atas ideologinya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Pancailai sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan ideologi
negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan
dengan kehidupan negara.Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat statis melandasi
berdirinya negara Indonesia akan tetapi pancasila membawakan gambaran mengenai wujud
masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan
untuk mewujudkannya.
Pancasila membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas sodio budaya bangsa
Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya dengan ideologi
lainnya. Kehasan itu adalah keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa,yang membawa
konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaan ideologi
Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai yang mencerminkan realitas
sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu memberikan keyakian akan
terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan, dan dari dimensi Fleksibilitas, nilai-nilai yang
ada didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan
dengan dinamika dan perkembangan masyarakat.
Saran:
Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi negara kita yaitu Pancasila
karena pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara.
DAFTAR PUSTAKA
https://aseft63.wordpress.com/materi-pelajaran/pkn-kelas-8/pancasila-sebagai-ideologi-dan-
dasar-dasar-negara
Buku paket Pendidikan Pancasila A.T. Soegito, dkk.
8