Anda di halaman 1dari 17

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN

NEGARA

Nama Kelompok:
1. Rahmad Dwiky Ariyawan (L1C021125)
2. M. Faizin Ilham Hamdi (L1C021111)
3. Ismayanti ( L1C021104)
4. Heriyawan (L1C021099)

TAHUN AJARAN 2021-2022


PRODI SOSIOLOGI
Kata Pengantar

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca mengenai mata kuliah Pancasila, dengan judul “PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA”

Dengan tulisan ini kami mengharapkan lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Harapan kami kedepannya semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang
berguna bagi pembacanya, supaya kelak menjadi pribadi yang lebih memahami
Identitas Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Dan Negara.

Mataram, 15 Februari 2022

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………………………i

Daftar Isi…………………………………………………………………………...ii

BAB I

Pendahuluan………………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………...1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..1
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………1

BAB II

Pembahasan…………………………………………………………………………2

2.1 Pengertian Ideologi………………………………………………………………2

2.2 Pancasila Sebagai Ideologi Nasional…………………………………………….3

2.3 Pengertian Asal Mula Pancasila…………………………………………………4

2.4 Bangsa Indonesia Berpancasila Dalam Tri Prakara……………………………..5

2.5 Kedudukan Dan Fungsi Pancasila……………………………………………….7

2.6 Pancasila Dan Identitas Nasional………………………………………………...8

BAB III

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….10

3.2 Penutup…………………………………………………………………………...13

Daftar Pustaka
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya mengapa Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa dan
negara, dikarenakan pada Pancasila terdapat keinginan luhur/cita-cita bangsa
Indonesia yang telah ada sejak zaman penjajahan. Ideologi Pancasila juga
merupakan identitas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia itu sendiri
(sebagai ciri khas), ideologi Pancasila digunakan sebagai pedoman oleh
masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya. Kata Pancasila berasal
dari Bahasa sansekerta yaitu panca yang berarti “lima” dan sila yang berarti
“dasar atau asas”. Selain itu Pancasila juga sangat berperan penting dalam
pembentukan negara dan bangsa indoesia ini.
Siapapun orang yang tinggal menetap di Indonesia haruslah mencermikan isi
dari Pancasila itu sendiri. Namun tanpa disadari masih banyak juga masyarakat
yang enggan untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya
sehari-hari. Maka oleh sebab itulah pembelajaran tentang Pancasila sangat penting
untuk dilakukan agar kelak bangsa indoesia menjadi bangsa yang berjalan sesuai
dengan tujuan dan cita-cita awal berdirinya yang berlandaskan Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan ideologi?
1.2.2 Mengapa Pancasila disebut sebagai ideologi nasional?
1.2.3 Darimana asal mula Pancasila?
1.2.4 Bagaimana bangsa Indonesia berpancasila dalam tri prakara?
1.2.5 Bagaimana kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa Indonesia?
1.2.6 Apa itu Pancasila dan identitas nasional?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Dapat menjelaskan apa itu ideologi
1.3.2 Dapat menjelaskan mengapa Pancasila disebut sebagai ideologi
nasional
1.3.3 Dapat menjelaskan darimana asal mula Pancasila
1.3.4 Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan bangsa Indonesia
berpancasila dalam Tri Prakara
1.3.5 Dapat menjelaskan bagaimana kedudukan dan fungsi Pancasila bagi
bangsa Indonesia
1.3.6 Dapat menjelaskan arti dari Pancasila dan identitas nasional
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani. Idea yang berarti mengetahui pikiran, melihat
dengan budi. Dan logos yang memiliki arti gagasan, pengertian, kata, dan ilmu. Jadi, ideologi
berarti sekumpulan ide atau gagasan, pemahaman-pemahaman, pendapat-pendapat, atau
pengalaman- pengalaman. Istilah ideologi awalnya dicetuskan oleh Antonie Destutt De Tracy
(1754-1836) yang seorang ahli filsafat Perancis, baginya ideologi adalah merupakan cabang
filsafat yang disebut science de ideas (sains tentang ide). Dan pada tahun 1796, ia
mendefinisikan ideologi sebagai ilmu tentang pemikiran manusia yang mampu menunjukkan
jalan yang benar menuju masa depan.

Dalam perkembangannya ideologi didefinisikan sebagai berikut:

1 Menurut descrates ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.


2 Karl Marx mendefinisikan ideologi merupakan sebuah alat untuk mencapai kesetaraan
dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. Ia mengartikan ideologi sebagai
pandangan hidup yang dikembangkan, berdasarkan kepentingan Golongan atau kelas
sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial
3 Gunawan Setiardjo mendefinisikan ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia
dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
4 Thomas Hobbes mendefinisikan ideologi adalah seluruh cara untuk melindungi
Kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
5 Francis Bacon mendefinisikan ideologi adalah paduan atau gabungan pemikiran
mendasar dari suatu konsep hidup
6 Soerjono Soekanto menyatakan bahwa secara umum ideologi sebagai kumpulan gagasan,
ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang
politik, sosial, kebudayaan dan agama.

Ideologi sangat perlu dimiliki oleh setiap negara karena ideologi digunakan negara sebagai
landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia beserta kejadian-kejadian dalam alam
sekitarnya. Ideologi juga berguna sebagai bekal dan Jalan suatu negara untuk menemukan
identitasnya sendiri. Ideologi merupakan sebuah kekuatan yang mampu menyemangati dan
mendorong negara untuk menjalankan kegiatannya dan mencapai tujuan yang diinginkannya.
2.2 Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

Pancasila sebagai ideologi nasional berarti Pancasila menjadikan ideologi sebagai


pedoman oleh masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya. Nilai-nilai yang
terkandung dalam kelima asas Pancasila menjadi landasan masyarakat dalam bersosialisasi,
kehidupan beragama, hak asasi manusia dan bekerjasama. Dan juga pancasila sebagai
ideologi nasional memiliki arti bahwa Pancasila merupakan kumpulan atau seperangkat nilai
yang diyakini kebenarannya oleh pemerintah dan rakyat Indonesia dan digunakan oleh
bangsa Indonesia untuk menata atau mengatur masyarakat Indonesia atau berwujud ideologi
yang dianut oleh negara (pemerintah dan rakyat) Indonesia secara keseluruhan, bukan milik
perseorangan atau golongan tertentu atau masyarakat tertentu saja, namun milik bangsa
Indonesia secara keseluruhan keseluruhan. Dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai
ideologi nasional dipahami dalam perspektif kebudayaan bangsa dan bukan dalam perspektif
kekuasaan, sehingga bukan sebagai alat kekuasaan. Selaku ideologi nasional Pancasila juga
memiliki beberapa dimensi diantaranya yang ke-1 dimensi idealitas yang berarti Ideologi
Pancasila mengandung harapan dan cita-cita di berbagai bidang kehidupan yang ingin dicapai
masyarakat, yang ke-2 dimensi realitas yang berarti nilai-nilai dasar yang terkandung
didalamnya bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat penganutnya, yang ke-3
dimensi normalitas artinya Pancasila mengandung nilai-nilai yang bersifat mengikat
masyarakatnya yang berupa norma-norma Yang Harus dipatuhi atau ditaati yang sifatnya
positif, yang ke-4 dimensi fleksilibelitas artinya ideologi Pancasila itu mengikuti
perkembangan zaman dan dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman bersifat terbuka
dan demokratis.
2.3 Pengertian Asal Mula Pancasila

Secara etimologis Pancasila berasal dari bahasa India yakni bahasa Sansekerta, bahasa
kasta Brahmana Adapun bahasa rakyat jelata adalah prakerta. Secara historis istilah Pancasila
mula-mula digunakan oleh masyarakat India yang memeluk agama Buddha. Pancasila berarti
5 aturan (five moral principles) yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh para penganut biasa
atau awam agama Buddha yang dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Pali. Secara terminologis
Yaitu dimulai sejak sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Pancasila digunakan oleh Bung
Karno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang diusulkan nya.
Kajian pengetahuan proses terjadinya Pancasila dapat ditinjau dari aspek kausalitasnya dan
tinjauan perspektifnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu aspek asal mula langsung dan
aspek asal mula tidak langsung.

A. Asal mula langsung:


1) Asal Mula Bahan atau Kausa Materialis adalah bahwa Pancasila bersumber
dari nilai-nilai adat istiadat, budaya, dan nilai religius yang ada dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.Asal Mula Bentuk atau Kausa
Formalis adalah kaitan asal mula bentuk, rumusan, dan nama Pancasila
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan
pemikiran Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan para anggota BPUPKI.
2) Asal Mula Karya atau Kausa Effisien adalah penetapan Pancasila sebagai
calon dasar negara menjadi dasar negara yang sah oleh PPKI.
3) Asal Mula Tujuan atau Kausa Finalis adalah tujuan yang diinginkan BPUPKI,
PPKI termasuk di dalamnya Ir. Soekarno dan Drs.Moh. Hatta dari rumusan
Pancasila sebelum disahkan oleh PPKI menjadi Dasar Negara yang sah.
B. Asal Mula Tak Langsung
Jauh sebelum proklamasi kemerdekaan, masyarakat Indonesia telah hidup dalam
tatanan kehidupan yang penuh dengan:
1. Nilai-nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Kerakyatan,
dan Nilai Keadilan.
2. Penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam semua kegiatan dan
aktivitas hidup serta kehidupan di segala bidang. Nilai-nilai tersebut
merupakan nilai-nilai yang memaknai adat istiadat, kebudayaan serta nilai
religius dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, secara tidak langsung Pancasila merupakan penjelmaan atau
perwujudan bangsa Indonesia itu sendiri karena apa yang terkandung dalam
Pancasila merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia seperti
yang dilukiskan oleh Ir. Soekarno dalam tulisannya “Pancasila adalah lima
mutiara galian dari ribuan tahun sap-sapnya sejarah bangsa sendiri.”
2.4 Bangsa Indonesia Berpancasila Dalam Tri Prakara

Dengan nilai adat istiadat, nilai budaya, dan nilai religius yang

telah digali dan diwujudkan dalam rumusan Pancasila yang kemudian

disahkan sebagai dasar negara tersebut pada hakikatnya telah menjadikan bangsa Indonesia
ber-Pancasila dalam tiga prakara atau tiga asas:

a. Asas Kebudayaan
Secara yuridis Pancasila telah dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam hal adat istiadat
dan kebudayaan.
b. Asas Religius
Toleransi beragama yang didasarkan pada nilai-nilai religius telah mengakar kuat
dalam sehari-hari kehidupan masyarakat Indonesia.
c. Asas Kenegaraan

Karena Pancasila merupakan jati diri bangsa dan disahkan menjadi dasar negara maka secara
langsung Pancasila sebagai asas kenegaraan.
2.5 Kedudukan Dan Fungsi Pancasila

Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama bangsa
Indonesia sekaligus penggerak perjuangan bangsa pada masa kolonialisme sekaligus menjadi
warna dan sikap serta pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga secara formal pada 18
Agustus 1945 sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 disahkan menjadi dasar
negara Republik Indonesia

1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Artinya Pancasila dijadikan sebagai inti
dari nilai-nilai budaya Indonesia maka Pancasila dapat disebut sebagai cita-cita moral
bangsa Indonesia. Cita-cita moral inilah yang kemudian Memberikan pedoman atau
pegangan, atau kekuatan rohaniah kepada bangsa Indonesia di dalam hidup
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa adalah sebagai Kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi
maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.
Pandangan hidup Pancasila ini di jadikan masyarakat Indonesia untuk
mengembangkan potensi kemanusiaannya sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial dalam rangka mewujudkan kehidupan bersama menuju satu pandangan hidup
bangsa dan pandangan hidup negara yaitu Pancasila.
2. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
Pancasila dalam fungsinya sebagai dasar negara merupakan sumber kaidah hukum
yang mengatur Negara Republik Indonesia termasuk di dalamnya seluruh unsur
unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Dalam kedudukannya yang demikian
Pancasila menempati kedudukan yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala
sumber hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata hukum di
Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia mempunyai implikasi
bahwa Pancasila terikat oleh suatu kekuatan secara hukum berikan oleh struktur
kekuasaan secara formal dan meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang
menguasai dasar negara (Suhadi, 1998). Cita-cita hukum atau suasana kebatinan
tersebut terangkum di dalam empat pokok pikiran pembukaan undang-undang Dasar
1945 di mana keempatnya sama hakikat nya dengan Pancasila.
3. Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia
Yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia yakni keseluruhan ciri-ciri khas
bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa yang lain.
Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis
pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.
4. Falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia
Dapat ditemukan dalam beberapa dokumen historis dan di dalam perundang-
undangan negara Indonesia diantaranya dalam pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni
1945, dalam naskah politik yang bersejarah tanggal 22 Juni 1945 alinea IV yang
kemudian dijadikan naskah rancangan pembukaan undang-undang Dasar 1945 yang
dikenal dengan sebutan Piagam Jakarta, dalam naskah pembukaan UUD Proklamasi
1945 alinea IV, dalam Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS)
tanggal L20 7 Desember 1945 alinea IV, dalam Mukadimah UUD sementara
Republik Indonesia (UUDS RI) tanggal 17 Agustus 1950, dalam pembukaan UUD
1945 alinea IV serta Dekrit Presiden RI tanggal 5 Juli 1959.
2.6 Pancasila Dan Identitas Nasional

Sejarah panjang penjajahan telah menumbuhkan rasa kebangsaan (nasionalisme)


membedakan wujud identitas bangsa Indonesia dengan bangsa lain di dunia. Wujud identitas
nasional bangsa Indonesia berupa lambang atau simbol kenegaraan yang sudah diterima
dalam kehidupan negara Indonesia. Identitas itu berupa bahasa Indonesia, bendera negara,
lagu kebangsaan, lambang negara dan Pancasila sebagai dasar negara. Melalui simbol-simbol
ekspresif seperti bendera, lagu kebangsaan, dan ideologi negara, nilai-nilai yang abstrak dan
tidak tampak menjadi kekuatan sendiri bagi bangsa Indonesia.

1) Faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas nasional yaitu:


a) Primordial atau ikatan kekerabatan dan persamaan suku bangsa, daerah,
bahasa dan adat istiadat merupakan faktor faktor primordial yang dapat
membentuk negara bangsa
b) Sakral kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat atau ikatan
ideologi yang kuat dalam masyarakat juga merupakan faktor yang dapat
membentuk negara/bangsa.
c) Tokoh kepemimpinan dari seorang tokoh yang disegani dan dihormati secara
luas oleh masyarakat dapat menjadi faktor yang menentukan suatu negara-
bangsa. Pemimpin ini menjadi panutan sebab masyarakat mengidentifikasi diri
kepada sang pemimpin dan ia dianggap sebagai penyambung lidah rakyat.
Pengalaman menunjukkan suatu masyarakat yang sedang membebaskan diri
dari belenggu penjajahan biasanya muncul pemimpin yang karismatik untuk
menggerakkan massa rakyat dalam mencapai kemerdekaannya
d) Sejarah persepsi yang sama tentang asal usul nenek moyang dan atau tentang
pengalaman Masa Lalu seperti penderitaan yang sama akibat dari penjajahan
tidak hanya melahirkan Solidaritas (sependeritaan dan sepenanggungan),
tetapi juga tekad dan tujuan yang sama antara kelompok suku bangsa.
e) Bhinneka Tunggal Ika atau bersatu dalam perbedaan artinya kesediaan
masyarakat untuk bersama dalam suatu lembaga yang disebut dengan negara
atau pemerintahan walaupun mereka memiliki suku bangsa, adat istiadat, ras
atau agama yang berbeda.
f) Perkembangan Ekonomi akan melahirkan spesialisasi pekerjaan yang
beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat semakin tinggi mutu dan
semakin bervariasi kebutuhan masyarakat semakin tinggi pula tingkat saling
bergantung di antara berbagai jenis pekerjaan. Setiap orang bergantung pada
pihak lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin kuat suasana saling
bergantung antar anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi maka
semakin besar pula solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
g) Kelembagaan proses pembentukan bangsa berupa lembaga-lembaga
pemerintahan dan politik seperti birokrasi, Angkatan Bersenjata dan partai
politik.
2) Simbol-simbol kenegaraan sebagai identitas nasional
a) Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diangkat dari bahasa Melayu.
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan artinya Bahasa yang digunakan
untuk mempersatukan keberadaan bangsa Indonesia melalui pergaulan
bersama secara nasional
b) Bendera negara sang saka merah putih merupakan julukan kehormatan
terhadap bendera merah putih negara Indonesia yang pertama kali dikabarkan
pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pagesangan Timur Nomor 56 Jakarta
saat proklamasi kemerdekaan dilaksanakan. Arti dari warna bendera Merah
berarti berani dan putih berarti suci.
c) Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya ya yang diciptakan oleh Wage
Rudolf Supratman
d) Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.
e) Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.
3) Pancasila sebagai identitas nasional
a) Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian bahwa warga negara
percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kepercayaan dan
ketakwaan itu bersifat aktif sepenuh hati berusaha menjalankan segala
perintahnya dan menjauhi segala larangannya menurut agama masing-masing.
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab menunjuk pada identitas bangsa
Indonesia akan sikap adil dan sikap beradab. Adil dalam hubungan
kemanusiaan adalah bersikap adil terhadap diri sendiri, terhadap sesama dan
terhadap Tuhannya. Beradab adalah terang sananya semua unsur-unsur
manusia yang monopluralis.
c) Persatuan Indonesia dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945 alinea kedua
dan keempat. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia mempunyai arti
penting dikarenakan beberapa hal diantaranya yaitu: kondisi masyarakat yang
bersifat pluralistis (beranekaragam), kondisi alamiah nusantara yang berada
pada posisi silang diantara dua benua dan dua samudra, dan pengalaman
sejarah bangsa Indonesia yang mengalami masa penjajahan selama kurang
lebih 3,5 abad oleh bangsa Belanda dan 3,5 tahun oleh bangsa Jepang
memberikan pelajaran bagi tumbuhnya kesadaran nasional.
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan pelaksanaan identitas kerakyatan sesuai dengan
paham sila keempat Pancasila antara lain diatur dalam penyelenggaraan
pemerintahan Indonesia seperti tertuang dalam penjelasan UUD 1945. Prinsip
kerakyatan pada hakekatnya merupakan pelaksanaan prinsip demokrasi.
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam keadilan terdapat adanya
keseimbangan antara hak dan kewajiban Keadilan adalah kata sifat yang
berarti perbuatan atau perlakuan adil Sedangkan kata sosial berarti berkenaan
dengan masyarakat atau kemasyarakatan jadi keadilan sosial berarti adanya
keseimbangan antara hak dan kewajiban di dalam masyarakat.
BAB III

3.1. Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara merupakan dasar pedoman hidup bagi
bangsa Indonesia, yang dimana nantinya Pancasila harus dapat terus dijadikan sebagai
ideologi bangsa meskipun jaman semakin berkembang dan nilai-nilai Pancasila harus
tetap diamalkan agar bangsa Indonesia tidak kehilangan jati dirinya. Jangan sampai nilai-
nilai Pancasila memudar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Karena untuk
menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa tidaklah mudah, butuh
perjuangan keringat dan darah, dan waktu yang tidak sebentar agar Pancasila itu dapat
dijadikan dasar falsafah bangsa Indonesia.

3.2. Penutup
Demikianlah makalah ini kami buat agar dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya dan sebagaimana mestinya. Namun tentu saja dalam penulisannya
kami tidak memungkiri masih banyak kekurangan maupun kekeliruan yang harus
diperbaiki, oleh sebab itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian agar dapat membuat makalah ini lebih baik lagi
kedepannya.
Daftar Pustaka

D.C Tyas. 2020. Mengenal Ideologi Negara. ALPRIN Finishing & Bindery Shop

Heri Hendriawanto, Fokky Fuad Wasitaatmadja, Jumanta Hamdayama. 2018.


Spiritualisme Pancasila. Prenanda Media

https://www.google.com/url?q=https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-
sebagai-ideologi-
negara/&sa=U&ved=2ahUKEwj4o5e5von2AhUH8HMBHdSqBzYQFXoECAAQBA
&usg=AOvVaw0fPvOLYtHipS1r9y8wXjs3

https://repository.unikom.ac.id/37221/1/%28Pertemuan%20III%29%20Pancasila%20seb
agai%20Ideologi%20Nasional.pdf

Anda mungkin juga menyukai