KELOMPOK 7 :
1. ANDREAS SINAGA
2. ASRIKAL
3. MUHAMMAD FAHRURROZI
4. MUHAMMAD ZUANDA
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terombang-
ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sudah tentu perlu memiliki
dasar negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan
negara akan rapuh, maka dari itu peran ideologi sangat penting untuk sebuah negara.
Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia
yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah
diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi nasional, menguraikan pengertian
dari ideologi, menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, serta menampilkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat. Pengetahuan yang diperoleh dalam makalah ini juga dapat dijadikan bekal
keterampilan menganalisis dan bersikap kritis terhadap sikap para penyelenggara negara yang
menyimpang dari cita-cita dan tujuan negara.
1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah pancasila, juga
sebagai media untuk mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari dan dengan tujuan sebagai
berikut :
1. Mengetahui arti ideologi
2. Mengetahui asal mula Pancasila
3. Mengetahui Pancasila sebagai ideologi Nasional
4. Mengetahui kasus yang bisa membahayakan kedudukan Pancasila
PEMBAHASAN
Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu
edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideologi
secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh
dan sistematis. Dalam arti luas, ideologi adalah pedoman normative yang dipakai oleh
seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Setelah mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi dari
ideologi tersebut. Soerjanto Poespowardojo mengemukakan fungsi ideologi sebagai berikut:
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideology bangsa dan negara Indonesia bukan
terbentuk secara mendadak, namun melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa
Indonesia. Secara kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara dan
berasal dari bangsa Indonesia sendiri, yang berupa adat istiadat, religius dan kebudayaan.
Kemudian para pendiri negara secara musyawarah, anatara lain sidang BPUPKI pertama,
Piagam Jakarta. Kemudian BPUPKI kedua, setelah kemerdekaan sebelum sidang PPKI
sebagai dasar filsafat negara RI.
Asal mula terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara, yaitu asal mula yang
sesudah dan menjelang Proklamasi kemerdekaan. Rincian asal mula langsung Pancasila
menurut notonagoro, yaitu :
Nilai-nilai yang merupakan unsur-unsur Pancasila digali dari Bangsa Indonesia yang berupa
adat-istiadat, religius. Dengan demikian pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam
kepribadiandan pandangan hidup.
Bentuk Pancasila dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945. Asal mulanya adalah Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI.
Tujuannya : untuk dijadikan sebagai dasar negara. Para anggota BPUPKI dan Soekarno –
Hatta yang menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila sebelum ditetapkan oleh PPKI.
Kita semua mengetahui bahwa pancasila merupakan pedoman hidup rakyat Indonesia.
Tapi, tidak sedikit dari kita mengetahui darimanakah ide Pancasila itu muncul di permukaan
bumi indonesia. Lalu apa arti dari Pancasila sebagai ideologi nasional?
Seperti yang dikatakan oleh Jorge Larrain bahwa ideology as a set of beliefs yang
berarti setiap individu atau kelompok masyarakat memiliki suatu sistem kepercayaan
mengenai sesuatu yang dipandang bernilai dan yang menjadi kekuatan motivasional bagi
perilaku individu atau kelompok. Nilai-nilai itu dipandang sebagai cita-cita dan menjadi
landasan bagi cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak seseorang atau suatu bangsa
dalam memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya.
Begitu pula dengan pancasila sebagai ideologi nasional yang artinya Pancasila
merupakan kumpulan atau seperangkat nilai yang diyakini kebenaranya oleh pemerintah dan
rakyat Indonesia dan digunakan oleh bangsa Indonesia untuk menata/mengatur masyarakat
Indonesia atau berwujud Ideologi yang dianut oleh negara (pemerintah dan rakyat) indonesia
secara keseluruhan, bukan milik perseorangan atau golongan tertentu atau masyarakat
tertentu saja, namun milik bangsa Indonesia secara keseluruhan.
2. Sistem nilai kepercayaan itu tumbuh dan dibentuk oleh interaksinya dengan berbagai
pandangan dan aliran yang berlingkup mondial dan menjadi kesepakatan bersama dari
suatu bangsa.
3. Sistem nilai itu teruji melalui perkembangan sejarah secara terus-menerus dan
menumbuhkan konsensus dasar yang tercermin dalam kesepakatan para pendiri
negara (the fouding father).
4. Sistem nilai itu memiliki elemen psikologis yang tumbuh dan dibentuk melalui
pengalaman bersama dalam suatu perjalanan sejarah bersama, sehingga
memberi
kekuatan motivasional untuk tunduk pada cita-cita bersama.
5. Sistem nilai itu telah memperoleh kekuatan konstitusional sebagai dasar negara dan
sekaligus menjadi cita-cita luhur bangsa dan negara.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pancasila ideologi nasional dipahami dalam perspektif
kebudayaan bangsa dan bukan dalam perpektif kekuasaan, sehingga bukan sebagai alat
kekuasaan.
1. Dimensi Idealitas
2. Dimensi Realitas
Dimensi Realitas artinya nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya bersumber dari nilai-
nilai yang hidup dalam masyarakat penganutnya, yang menjadi milik mereka bersama dan
yang tak asing bagi mereka.
3. Dimensi normalitas
4. Dimensi Fleksilibelitas
Dimensi Fleksilibelitas artinya ideologi Pancasila itu mengikuti perkembangan jaman, dapat
berinteraksi dengan perkembangan jaman, dapat mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi, bersifat terbuka dan demokratis.
1) Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan
adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak karena merupakan suatu nilai;
2) Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia
baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan maupun dalam kehidupan keagamaan;
3) Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara
yang mendasar, sehingga merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
1) Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia sebagai
penyebab adanya nilai-nilai tersebut;
bangsa Indonesia menjadi landasan, menjadi dasar serta semangat bagi segala tindakan atau
perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan bernegara. Nilai-nilai
Pancasila sebagai sumber nilai bagi manusia Indonesia dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara, maksudnya sumber acuan dalam bertingkah laku dan bertindak
dalam menentukan dan menyusun tata aturan hidup berbangsa dan bernegara.Nilai-nilai
Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali, tumbuh dan berkembang dari budaya bangsa
Indonesia yang telah berakar dari keyakinan hidup bangsa Indonesia. Dengan demikian nilai-
nilai Pancasila menjadi ideology yang tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dari
harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat Indonesia sendiri. Sebagai nilai-nilai
yang digali dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat Indonesia sendiri, maka
nilai-nilai Pancasila akan selalu berkembang mengikuti perkembangan masyarakat
Indonesia.Sebagai ideologi yang tidak diciptakan oleh negara, menjadikan Pancasila sebagai
ideologi juga merupakan sumber nilai, sehingga Pancasila merupakan asas kerokhanian bagi
tertib hukum Indonesia, dan meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari
Undang-Undang Dasar 1945 serta mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar
negara.Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung isi
yang mewajibkan
BAB III
KAJIAN KASUS
Gerakan 30 S PKI bergerak atas satu komando yang dipimpin oleh Komandan Batalyon I
Cakrabirawa, Letnan Kolonel Untung Syamsuri. Gerakan ini dimulai dari Jakarta dan
Yogyakarta, gerakan ini mengincar Dewan Jendral dan Perwira Tinggi. Awal mula gerakan
ini hanya bermaksud menculik dan membawa para Jendral dan perwira tinggi ke Lubang
Buaya. Namun, ada beberapa prajurit Cakrabirawa yang memutuskan untuk membunuh
Dewan Jendral dan perwira tinggi. Jendral yang dibantai oleh PKI diantaranya Jendral
Ahmad Yani dan Karel Satsuit Tubun. Sisa Jendral dan perwira tinggi meninggal dunia
secara perlahan karena luka penyiksaan di Lubang Buaya.
Para Pahlawan Dewan Jendral dan Perwira Tinggi yang meninggal dunia atas kekejaman
Gerakan 30 S PKI dan ditemukan di sumur Lubang Buaya adalah :
1. Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani (Meninggal Dunia di rumahnya, Jakarta Pusat.
Rumahnya sekarang menjadi Museum Sasmita Loka Ahmad Yani)
10. Ade Irma Suryani Nasution (Putri Abdul Haris Nasution, meninggal di kejadian ini)
11. Kapten Lettu Pierre Andreas Tendean (Meninggal di kediaman Jendral Abdul Haris
Nasution)
Atas kejadian yang membuat luka Bangsa Indonesia, rakyat menuntut kepada Presiden
Soekarno supaya membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI). Dengan rasa terpaksa
akhirnya Partai PKI yang menjadi kekuatan bagi Presiden Soekarno dalam aksi “Ganyang
Malaysia” di bubarkan. Selanjutnya Presiden Soekarno memberikan mandat pembersihan
semua struktur pemerintahan nya kepada Mayor Jendral Soeharto yang terkenal dengan Surat
Perintah 11 Maret 1966.
Pandangan hidup, falsafah bangsa serta ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila.
Meletakan Pancasila sebagai dasar Negara yang merupakan warisan nenek moyang bangsa
Indonesia dan dijadikan sebagai tatanan kehidupan dalam hidup beragama, bermasyarakat
dan bernegara. Negara-negara yang sedang berkembang merasa terancam dengan adanya
paham komunisme, karena paham tersebut merupakan musuh bagi dunia dan bukan hanya
musuh bangsa Indonesia. Paham komunisme mempunyai cita-cita untuk mengkomuniskan
dunia, untuk itu perjuangan partai komunis belum selesai sebelum seluruh dunia mengikuti
ideologi komunis. Komunis berusaha menanamkan pahamnya ke dalam kehidupan bangsa
Indonesia selalu gagal, mereka berusaha mengganti pancasila menjadi ideologi komunis yang
dikembangkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Di dalam perkembangan sejarah
perjuangan bangsa Indonesia terbukti partai komunis sudah berkali-kali melakukan kudeta
secara fisik yang tujuanya secara jelas akan mengganti ideologi pancasila menjadi ideologi
komunis.
Partai komunis tidak akan berhenti berusaha dengan cara apapun, dengan metode
apapun, mereka berusaha untuk menanamkan pahamnya kepada setiap orang dan selalu
berusaha sebelum dunia ini menjadi komunis. Untuk itu seluruh elemen bangsa dan
masyarakat harus selalu waspada dan saling mengingatkan tentang bahaya laten komunis.
Komunis selalu menyengsarakan dan menimbulkan penderitaan, kebodohan bagi bangsa
Indonesia. TNI harus memberikan bentuk-bentuk pelatihan kepada elemen bangsa yang lain
agar masyarakat memiliki ketahanan secara pribadi, kelompok masyarakat dan secara
nasional dalam mempertahankan pancasila sebagai pandangan hidup dan kehidupan bangsa
Indonesia, untuk itu perlu adanya materi pelajaran tentang bahaya laten komunis dalam
mengingatkan kepada generasi penerus bangsa yang nantinya merekalah yang akan
memimpin bangsa Indonesia dimasa depan.
Perlu dimasukkannya kurikulum tentang bahaya laten komunis kepada pelajar tingkat dasar
sampai dengan perguruan tinggi sehingga mereka sebagai calon pemimpin bangsa yang akan
mengawaki pemerintahan dan akan mengisi masyarakat dimasa depan memiliki dasar
pengetahuan tentang siapa itu komunis apa paham yang dibawa kapan komunis berhianat dan
merongrong pada Negara Indonesia dimana saja komunis melaksanakan aksinya dan
mengapa sampai terjadi pemberontakan komunis tersebut sehingga generasi muda bangsa
Indonesia kedepan akan lebih dewasa dan lebih waspada dan mampu secara swadaya dalam
menangkal setiap ancaman gangguan hambatan dan tantangan yang disebabkan oleh partai
komunis yang akan selalu menanmkan pahamnya dinegara Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
1. Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa
pancasila sangat penting sebagai ideologi nasional dan bagi kehidupan kita, dan agar
pembaca dapat melaksanakan atau bisa menerapkan di kehidupan.
2. Perlu adanya pembelajaran lebih dalam tentang materi-materi ideologi pada mata
kuliah pancasila pada kampus-kampus di Indonesia.
3. Perlu adanya kurikulum mengenai Komunisme dari tingkat dasar hingga perguruan
tinggi supaya generasi penerus bangsa mengetahui bahaya laten komunis sehingga bisa
menghidarinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.Wikipedia.org/wiki/ideologi
http://id.Wikipedia.org/wiki/pancasila
http://pikiran-rakyat/cakrawala/sekitarkita.htm
http://www.g-excess.com/id/sejarah-lahirnya-pancasila-sebagai-ideologi-nasional
http://www.gudangmateri.com/2010/10/pancasila-sebagai-ideologi-negara.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pendidikan_pancasila/bab4-
pancasila_sebagai_ideologi.pdf