Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TEMA

PERANAN PENGAMALAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

NUR RUBY RAMADHANI (043444365)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UPBJJ – UNIVERSITAS TERBUKA

2020.2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara dengan dasar ideologi Pancasila. Pancasila lahir dari
suatu perundingan dan hasil musyawarah para pendiri bangsa, tepatnya pada siding
BPUPKI yang dilaksanakan selama dua kali masa persidangan pada tanggal 29 Mei-1
Juni 1945 dan 10 Juni-16 Juni 1945. Pancasila itu sendiri diterapkan pertama kali sebagai
dasar negara pada sidang PPKI 18 Agustus 1945, tepat sehari setelah bangsa Indonesia
menyatakan kemerdekaannya. Pancasila dianggap sebagai perpaduan dari pandangan
hidup dan nilai-nilai budaya yang mampu menyatukan keberagaman suku, ras, bahasa,
dan agama bangsa Indonesia.
Dengan Pancasila sebagai dasar negara bagi bangsa Indonesia, maka Pancasila
memiliki kedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum tertinggi, menjadi
pandangan hidup bagi bangsa Indonesia, dan jiwa yang mencerminkan kepribadian
bangsa Indonesia. Selain itu Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber hukum
yang menjadi cita-cita bersama bangsa Indonesia.
Globalisasi mencakup seluruh aspek penting dalam kehidupan, yang mana
menciptakan pula beragam tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab. Pada
era globalisasi saat ini, tiap negara dituntut untuk lebih maju dalam mengikuti setiap
perkembangan-perkembangan, yang terkadang tidak sesuai dengan keteraturan yang
berlaku. Globalisasi yang terjadi meliputi aspek-aspek kehidupan bermasyarakat mulai
dari gaya hidup, komunikasi, juga nilai dan tradisi saat ini mulai berkembang diberbagai
belahan dunia, pesatnya perubahan disetiap negara-negara membuat bangsa Indonesia
mau tidak mau, suka atau tidak suka harus tetap mengikuti perkembangannya, karena
apabila tertinggal dari perkembangannya, bangsa Indonesia bisa menjadi tertinggal dan
bisa jadi disebut negara ―primitive‖.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang dirumuskan
adalah ―Bagaimana sikap yang harus diterapkan dalam upaya pengamalan Pancasila di
Era Globalisasi‖
1.3 Tujuan Masalah
Artikel ini memiliki beberapa tujuan agar dapat memberikan manfaat. Adapun tujuan
ini adalah sebagai berikut:
1. Agar masyarakat Indonesia dapat memahami arti penting dari Pancasila sebagai
landasan negara.
2. Menumbuhkan sikap kritis dalam menghadapi Era Globalisasi.
3. Tetap menjunjung tinggi nilai-nilai dasar Pancasila didalam Era Globalisasi.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dimaksud agar dapat memberikan gambaran yang jelas dan
menyeluruh terhadap informasi yang disampaikan sehingga memudahkan pengkajian,
penulisan, pembahasan, dan penyusunan artikel ini, maka disusun sistematika penulisan
dibawah berikut.

BAB I: PENDAHULUAN

Membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan masalah dan
sistematika penulisan dari artikel.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Berisi tentang teori dasar pembahasan dari pengertian Pancasila, Era Globalisasi, dan
Pengamalan Pancasila di Era Globalisasi yang menunjang pokok permasalahan.
Diadaptasi dari buku-buku dan referensi yang tercantum dalam daftar pustaka.

BAB III: PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pokok bahasan masalah dari pengamalan Pancasila di Era
Globalisasi.
BAB IV: PENUTUP

Bab penutup ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang mengacu pada pokok
permbahasan dari bab-bab sebelumnya yang dibuat berdasarkan topik pembahasan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pancasila sebagai ideologi

Ideologi merupakan gagasan atau ide-ide dasar keyakinan terhadap suatu pandangan yang
membentuk karakter ke dalam pola pikir guna mencapai keinginan atau tujuan. Di dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ideologi merupakan konsep bersistem yang dijadikan asas
pendapat yang dapat memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Seiring berjalannya
waktu, ideologi pun semakin berkembang sehingga membentuk bermacam-macam ideologi yang
dianut oleh kelompok masyarakat.

Pancasila seringkali digolongkan ke dalam ideologi tengah diantara dua ideologi besar
yang sangat berpengaruh terhadap dunia. Pancasila bukan berpaham komunisme dan bukan
berpaham indindividualisme ataupun berpaham sosialisme dan tidak juga berpaham fasisme.
Dapat dikatakan bahwa Pancasila merupakan gabungan dari nilai-nilai luhur budaya dan nilai
religious bangsa Indonesia sebagai cita-cita untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam sebuah
negara.

2.2. Era Globalisasi dan Pengamalan Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara mempunyai nilai-nilai yang sangat berarti sebagai
identitas bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan pandangan
hidup bangsa, prinsip panduan (guiding principle), dan pedoman yang menunjukkan arah bagi
bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa, jati diri bangsa
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Jika kita kehilangan Pancasila, berarti bangsa Indonesia
kehilangan jati diri dan kepribadian.
Pada era globalisasi seperti sekarang ini dapat dikatakan bahwa dunia tidak lagi memiliki
batasan, dalam artian bahwa setiap masyarakat di suatu negara memiliki akses terhadap
informasi mengenai negara lainnya, sehingga informasi-informasi mengenai kebudayaan
maupun nilai-nilai dari negara lain dapat dengan mudah masuk dan bukan tidak mungkin akan
diaktualisasikan oleh seseorang yang mempelajari informasi tersebut. Tanpa kepribadian dan jati
diri, generasi muda akan mudah terombang-ambing di tengah arus informasi yang sangat cepat
ini. Mempertahankan Pancasila dapat dilakukan melalui pengenalan dan penghayatan dari nilai-
nilai Pancasila secara mendalam, bukan sekadar hafalan.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideologi nasional ditetapkan di Indonesia memiliki nilai-nilai luhur dan
cita-cita bangsa Indonesia yang diangkat dari nilai-nilai, adat istiadat, kebudayaan, nilai moral,
yang terdapat dalam pandangan hidup bangsa Indonesia. Memiliki lima poin dasar sebagai
ideologi atau asas masyarakat Indonesia didalam berkehidupan. Isi kelima sila tersebut adalah
sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dari pancasila tersebut terdapat nilai-nilai yang dapat kita pahami, yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila ini memiliki arti mengimani adanya Tuhan Yang Maha Esa, dimana segala tindakan
yang dilakukan mengikuti perintah serta larangan-Nya. Menghargai dan saling
menghormati juga antar pemeluk agama lainnya yang bisa disebut dengan sikap toleransi.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Merupakan sebuah wujud dari nilai kemanusiaan, yang mana manusia sebagai makhluk
yang memiliki moral dan akhlak serta saling menghargai sesama manusia sesuai harkat
dan martabatnya.
3. Persatuan Indonesia
Sila ini menjunjung tinggi nilai kebersamaan dimana menempatkan persatuan, kesatuan,
kepentingan serta keselamatan bangsa Indonesia yang paling utama diatas kepentingan
yang bersifat pribadi ataupun golongan. Rela berkorban demi kepentingan bangsa sebagai
bentuk cinta tanah air.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Nilai yang terkandung dalam sila ke-4 ini menunjukan sikap pemimpin bangsa Indonesia
yang harus bijaksana. Mengutamakan kekeluargaan, kedaulatan yang ada didalam tangan
rakyat, kebijaksanaan dalam mengambil solusi, bermusyawarah dalam mengambil segala
keputusan hingga mencapai kesepakatan bersama, sehingga tidak memaksakan kehendak
orang lain.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai yang dapat kita pahami dari sila ke-5 ini yaitu keadilan yang berlaku diseluruh
aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik termasuk juga hak dan
kewajiban yang dimiliki setiap individu sehingga menjadi perwujudan keadilan sosial
bagi seluruh bangsa Indonesia.

Menurut Salikun (2014), terdapat beberapa fungsi dan kedudukan Pancasila bagi negara kesatuan
Republik Indonesia, yaitu:

1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia. Sebagai nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat
bangsa Indonesia melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan
cita-cita yang ingin dicapai serta sesuai dengan napas jiwa bangsa Indonesia dan karena
Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia.

2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Merupakan bentuk peran dalam


menunjukan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat di bedakan dengan bangsa
lain, yaitu sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Merupakan kristalisasi pengalaman


hidup dalam sejarah bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata
nilai norma, dan etika yang telah melahirkan pandangan hidup.

4. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Untuk mengatur tatanan kehidupan bangsa
Indonesia dan negara Indonesia, yang mengatur semua pelaksanaan sistem
ketatanegaraan Indonesia sesuai Pancasila.

5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik
Indonesia. Sebagai segala sumber hukum di negara Indonesia karena segala kehidupan
negara Indonesia berdasarkan pancasila, juga harus berlandaskan hukum. Semua
Tindakan kekuasaan dalam masyarakat harus berlandaskan hokum.

6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan


negara. Karena pada waktu mendirikan negara Pancasila adalah perjanjian luhur yang
disepakati oleh para pendiri negara untuk dilaksanakan, pelihara, dan dilestarikan.

7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa indonesia. Dalam Pancasila mengandung
cita-cita dan tujuan negara Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai patokan atau
landasan pemersatu bangsa.

3.2. Pengamalan Pancasila di Era Globalisasi

Globalisasi diartikan sebagai suatu fenomena di mana batasan-batasan antar negara seakan
memudar karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek kehidupan, khususnya di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di era global ini banyak sekali budaya-budaya yang
masuk di negara kita—seperti misalnya budaya negara-negara Barat maupun budaya Korea—
dan kita juga tidak akan bisa mengelak dari masuknya budaya-budaya negara lain. Pancasila
berperan besar dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi
muda. Apapun langkah tindakan yang dilakukan harus selalu didasrakan nilai-nilai Pancasila.
Masyarakat Indonesia terutama generasi muda harus mampu menyaring budaya-budaya asing
dan bisa mengambil budaya yang baik dan menyaring yang buruk dan tidak sesuai dengan nilai
dan norma Pancasila.

Sebagai masyarakat Indonesia harus bisa dan bersikap dengan tegas menolak budaya
yang bisa merusak tata nilai budaya nasional. Pancasila seharusnya dijadikan acuan bagi
masyarakat Indonesia, khususnya para generasi muda, dalam bersikap, bertindak, dan bertutur
kata yang sesuai dengan norma Pancasila. Melalui pengamalan yang tepat terhadap nilai-nilai
yang telah dijelaskan pada bagian awal pembahasan, tentunya akan membawa dampak terhadap
kelestarian dari ideologi Pancasila sebagai identitas dari bangsa Indonesia ini.

Di era globalisasi ini Pancasila juga akan di hadapkan oleh perubahan-perubahan besar
yang bisa sangat cepat terjadi, dan kemudahan akses informasi dan teknologi. Sekecil apapun
perubahan yang terjadi di dunia akan segera dirasakan oleh bangsa Indonesia, dan sebaliknya
sekecil apapun peristiwa atau masalah yang terjadi di Indonesia akan segera terlihat oleh
dunia,Sehingga Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa harus tetap terjaga eksistensinya
dalam masyarakat bangsa Indonesia agar tidak hilang karena pengaruh globalisasi.

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Pancasila sebagai ideologi negara dan pedoman hidup memuat nilai-nilai baik dan tidak
menyimpang apalagi di era globalisasi ini. Pancasila memiliki arti yang sangat banyak yaitu
meliputi tentang menghormati perbedaan, semangat nasionalisme, pantang nyerah,gotong
royong, harga diri dan kebersamaan. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memegang
peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda sekarang ini
agar tidak terpengaruh oleh budaya luar dan kehilangan identitasnya sebagai warga negara
Indonesia dengan ideologi Pancasila-nya. Kita perlu berpedoman dan mengamalkan serta
memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila,

4.2. Saran

Tulisan ini dapat dikatakan masih jauh dari kata sempurna, dalam tulisan ini masih kurang
membahas secara dalam konsep-konsep ideologi dan dampak dari Era Globalisasi.
Pengembangan penelitian selanjutnya dapat diperdalam lagi melalui metode studi kasus atau
dengan penelitian kuantitatif melalui survei terhadap publik mengenai pengamalan pancasila di
Era Globalisasi.
Daftar Pustaka

Asmaroini, A., 2016. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA


GLOBALISASI. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), p.440.

Darmiyati, Tri, 2011. Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme. Jakarta

Salikun & Lukman Surya, 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Penerbitan, Balitbang, Kemendikbud.

Surono, 2010. Nasionalisme dan Pembangunan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Pusat Studi
Pancasila Press.

Wikandaru, R., 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai