Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA

TANTANGAN PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

Disusun Oleh:

Nama : Azzahra Salma Zulfa N. H.


NIM : F.111.22.0184
Jurusan : Psikologi
Mata Kuliah : Pancasila
Waktu Perkuliahan : 08.00 - selesai

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMESTER GASAL 2022/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila merupakan ideologi bangsa yang telah ditetapkan dan disepakati
oleh seluruh rakyat Indonesia. Sebagai ideologi bangsa, nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila mencakup segala aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara sehingga menjadi pedoman bagi bangsanya dalam berperilaku di
masyarakat. Selain itu, Pancasila sebagai identittas diri dan citra visioner bangsa
Indonesia atau sering disebut dengan kepribadian bangsa.
Pada era globalisasi dan modernisasi saat ini, nilai Pancasila sangat perlu
dihayati dan diaplikasikan dalam kehidupan. Pancasila dapat menjadi Batasan
dalam menerima budaya asing, sehingga pengaruh gnegatif globalisasi yang
muncul dapat dibentengi oleh aturan pada setiap silanya. Namun dalam
praktiknya, norma dalam Pancasila seakan memudar begitu saja dan sedikit
orang yang masih menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidupnya. Padahal,
rakyat Indonesia terutama generasi penerus bangsa harus melestarikan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila demi kelangsungan hidup masyarakat
yang memiliki suasana damai, tentram, adil, dan sejahtera.
Pengaruh akibat globalisasi merupakan ancaman yang besar terhadap
keberadaan sebagai ideologi bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
globalisasi tidak bisa dianggap remeh karena lunturnya nilai Pancasila
berpengaruh terhadap moral dan karakter bangsa. Masalah ini menjadi suatu
tantangan bagi bangsa Indonesia sehingga masyarakat diharapkan mampu
menghadapi tantangan yang melanda berbagai aspek kehidupan dengan
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Pancasila?
2. Apa saja bentuk implementasi Pancasila di kehidupan?
3. Apa saja tantangan Pancasila di era globalisasi?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian dari Pancasila
2. Menjabarkan bentuk implementasi Pancasila di kehidupan
3. Menjabarkan tantangan Pancasila di era globalisasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pancasila adalah dasar negara
serta falsafah negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
pemusyawaratan perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Notonegoro, Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia.
Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya Pancasila merupakan dasar falsafah
serta ideologi negara yang diharapkan dapat menjadi pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagai dasar kesatuan. Jadi, Pancasila adalah dasar negara Republik
Indonesia yang memiliki fungsi sebagai ideologi bangsa dan falsafah negara
dengan nilai yang terkandung di dalamnya sudah mencakup aturan kehidupan
untuk bermasyarakat dan bernegara sehingga dapat dijadikan pedoman bagi
rakyat Indonesia dalam berperilaku.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, ideologi sendiri merupakan
penggabungan dua kata Bahasa Yunani yaitu idea berarti ide atau konsep dan
logos yang artinya buah pemikiran. Ideologi dapat disimpulkan sebagai hasil
pemikiran yang isinya mencakup nilai tertentu untuk mencapai sebuah tujuan
tertentu. Ideologi berperan penting dalam kehidupan bangsa karena ideologi
dapat menjadi pemersatu keberagaman masyarakat dan penengah konflik antara
masyarakat. Hal ini berarti Pancasila dijadikan pedoman bagi bangsa Indonesia
dalam menjalankan hidup. Pancasila dapat membentuk karakter bangsa yang
bersifat kemanusiaan, bermoral, beretika, toleransi, bahkan demokrasi.
Pancasila memiliki serangkaian kandungan nilai yaitu nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Sila-sila yang terkandung
merupakan pandangan hidup dan nilai luhur bangsa Indonesia yang dirangkum
menjadi satu konsep. Nilai yang terkandung dalam setiap silanya dapat
dikembangkan sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia. Nilai tersebut dapat
membangun pertahanan masyarakat untuk menghadapiancaman dan tantangan
yang datang dari luar.
Adapun nilai yang terkandung dalam kelima sila tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang
beragama. Sila pertama ini mengandung makna bahwa manusia
terutama masyarakat Indonesia harus memiliki keyakinan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Keyakinan tersebut dibuktikan dengan
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Masyarakat
Indonesia boleh memeluk agama sesuai kepercayaan masing-masing
tanpa adanya halangan maupun unsur keterpaksaan. Adanya sila ini juga
dapat meningkatkan rasa toleransi antar umat beragama di Indonesia.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Sila ini menitik beratkan pada aspek sosial dan moral bahwa
manusia akan hidup dengan damai apabila saling menyayangi antar
sesama manusia. Pada dasarnya menusia memiliki derajat yang sama
dimanapun dan kapanpun tanpa memandang golongan, ras, suku,
agama, dan perbedaan lainnya. Hal ini berarti sebagai manusia harus
memiliki rasa kemanusiaan dan empati terhadap yang lainnya.
3. Persatuan Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keberagaman
luar biasa. Keberagaman tersebut berupa suku, rasa, agama, budaya, dan
adat istiadat yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Namun, dengan
adanya keberagaman yang dimiliki, Indonesia rentan terhadap
munculnya konflikdan paham eksklusivisme. Maka untuk menghindari
perpecahan akibat konflik perlu adanya landasan yang dapat
mempersatukan bangsa Indonesia. Sila ini dapat menjaga ketentraman
rakyat Indonesia ditengah keberagaman, sehingga dalam memaknai sila
ini masyarakat perlu mengembangkan rasa cinta terhadap tanah airdan
bangsanya.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Ketika bermasyarakat pasti ada sebuah kondisi yang mengharuskan
kita dalam mengambil keputusan secara bersama. Berbagai macam
karakter orang pasti memiliki pendapat dan keputusan yang berbeda-
beda. Maka dari itu, perlu adanya sila ke-4 ini untuk menjadi pedoman
bagi masyarakat Indonesia dalam menyelesaikan berbagai macam
persoalan. Sila ini mengandung makna bahwa perlunya kerja sama dan
kebersamaan ketika mengambil suatu keputusan. Sila ini
mengutamakan musyawarah di atas kepentingan individu maupun
kelompok agar pengambilan keputusan dilakukan secara bijaksana. Sila
ke-4 ini memiliki prinsip asasi kerakyatan, musyawarah mufakat, dan
demokrasi.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila ke-5 pancasila ini memiliki prinsip keadilan dan kesejahteraan.
Sila ini mengandung makna bahwa hak dan kewajiban seluruh rakyat
Indonesia harus diperlakukan secara baik dan adil dalam bidang hukum,
kebudayaan, politik, ekonomi, dan lainnya tanpa membda-bedakan.

2.2 Bentuk Implementasi Pancasila


Sebagai ideologi bangsa, Pancasila merupakan pedoman masyarakat
dalam berperilaku dan beraktivitas. Pancasila ibarat ruh dan kepribadian
bangsa yang seharusnya sudah terinternalisasi dalam diri masyarakat
Indonesia. Untuk menciptakan masyarakat yang damai dan sejahtera maka
Pancasila sangat penting untuk diamalkan di kehidupan sehari-hari. Tujuan
dari pengamalan nilai Pancasila adalah untuk mempertahankan persatuan dan
menjaga kedaulatan Republik Indonesia di tengah keberagaman masyarakat.
Berikut adalah bentuk implementasi Pancasila di kehidupan sehari-hari:
1. Implementasi sila pertama
- Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
kepercayaan
- Menghormati dan tidak menganggu agama lain ketika menjalankan
ibadah
- Toleransi terhadap agama lain ketika merayakan hari besar agama
- Tidak menghina dan membanding-bandingkan agama seseorang
- Tidak memaksakan orang lain untuk percaya terhadap agama yang
diyakini
2. Implementasi sila kedua
- Mengakui persamaan derajat terhadap sesama
- Tidak semena-mena dalam memperlakukan orang lain karena sadar
bahwa setiap orang punya hak dan kewajiban yang perlu dihargai
- Membantu orang lain yang berada dalam kesusahan
- Melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti menjadi relawan
- Mengembangkan sikap saling peduli dan cinta terhadap sesama
- Menjaga kerukunan antar sesama
3. Implementasi sila ketiga
- Toleransi terhadap perbedaan dan keberagaman
- Rela berkorban terhadap sesama
- Mengembangkan rasa cinta terhadap tanah air
- Memahami arti dan makna Bhineka Tunggal Ika
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia
- Tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul
4. Implementasi sila keempat
- Tidak boleh memaksakan kehendak diri kepada orang lain
- Mengutamakan musyawarah ketika mengambil keputusan untuk
mencapai mufakat
- Mengutamakan kepentingan Bersama di atas kepentingan kelompok
dan individu
- Mengambil keputusan secara adil, bijaksana, dan bertanggung
jawab
- Menghargai pendapat orang lain
- Menerima keputusan musyawarah secara ikhlas daan lapang dada
- Mengikuti pemilihan umum (pemilu) dan mengajak orang lain untuk
menggunakan hak pilihnya
5. Implementasi sila kelima
- Menjunjung semangat kekeluargaan dan gotong royong
- Menghargai hak dan kewajiban orang lain
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
- Gemar melakukan kegiatan sosial, seperti bakti sosial

2.3 Tantangan Pancasila di Era Globalisasi


Globalisasi merupakan suatu proses meleburnya suatu budaya akibat
perkembangan teknologi yang menjadikan hubungan negara di seluruh dunia
terasa semakin dekat. Globalisasi berkembang seiring majunya teknologi
sehingga masyarakat tidak bisa menghentikan arus globalisasi. Hal ini berarti
dampak yang dirasakan dari globalisasi juga tidak dapat dihindarkan. Dampak
yang muncul akibat globalisasi tidak hanya bersifat positif tetapi juga negatif.
Dampak negatif yang muncul mengakibatkan lunturnya kepribadian dan
karakter generasi penerus bangsa.
Hal ini menjadi suatu tantangan yang perlu dihadapi masyarakat di tengah
pesatnya perkembangan pengaruh budaya asing. Tantangan tersebut
sebenarnya bisa dibentengi oleh nilai-nilai Pancasila. Namun, pada
kenyataannya Pancasila belum mendapat penghayatan dan kedudukan yang
tepat di hati bangsa Indonesia. Terdapat beberapa tantangan terhadap nilai pada
setiap sila Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Sila kesatu
Saat ini sering ditemui orang-orang yang tidak memedulikan
ajaran agamanya sehingga tidak ragu melanggar peraturan agamanya
dengan meninggalkan ibadah. Bahkan lebih parahnya ada Sebagian
orang yang tidak meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Hal
seperti ini juga merupakan pengaruh budaya asing yang mewajarkan
manusia untuk memilih sebagai atheis.
Selain itu, tantangan sila pertama Pancasila ini adalah
banyaknya kemunculan paham-paham yang tidak sesuai dengan nilai
kandungan sila ini. Paham-paham tersebut seperti komunisme,
liberalisme, sekularisme yang ajarannya bersifat radikal. Melansir
artikel internet pada website detik.com bahwa komunisme
mendasarkan pada kebaikan hanya demi keuntungan kelas masyarakat
secara totalitas sehingga orang yang menganut paham ini akan
menghalalkan segala cara demi kepentingannya. Liberalisme
merupakan paham yang berkembang dari akar rasionalisme serta
individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan individu sebagai
nilai tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (Kaelan
,2004). Sekularisme adalah paham yang memisahkan antara agama
dan negara (Kaelan, 2004).
2. Sila kedua
Tantangan pada sila kedua dapat diliat melalui perilaku
generasi penerus bangsa di kehidupan sehari-hari. Banyak dari mereka
yang bersikap acuh dan tidak peduli terhadap sesama. Pada era
globalisasi yang informasinya sangat terbuka seperti ini banyak sekali
berita hoax yang bermunculan sehingga dapat menggiring opini yang
membuat masyarakat melakukan tindak seperti pelecehan, bullying,
bahkan terorisme. Tak jarang mereka bertindak tidak memanusiakan
orang lain sesuai dengan harkat dan martabat seseorang dan lebih
mementingkan kebahagiaan dirinya.
3. Sila ketiga
Pada era globalisasi saat ini rasa persatuan masyarakat sudah
mulai luntur dan perlahan menghilang. paham eksklusivisme sudah
mulai diterapkan masyarakat dengan menganggap bahwa hanya
kelompoknya yang paling baik. Hal ini memicu munculnya konflik dan
pertengkaran antar masyarakat. Dengan adanya konflik tersebut saat ini
banyak sekali kejadian seperti tawuran bahkan bentrok antar daerah
yang mengorbankan banyak jiwa.
4. Sila keempat
Tantangan sila keempat pada era globalisasi adalah melunturnya
budaya musyawarah yang seharusnya dipraktikkan ketika mengambil
suatu keputusan secara bersama. Masalah ini berpengaruh terhadap
praktik demokrasi di Indonesia yang sudah mulai tidak sesuai dengan
aturan. Selain itu, masalah yang telah mengakar di masyarakat adalah
politik uang.
5. Sila kelima
Tantangan sila ini terkait dengan lahirnya paham kapitalisme,
hedonisme, dan individualisme di masyarakat. Padahal sila ini
bertujuan untuk mewujudkan keadila dalam kehidupan masyarakat
sehingga kesenjangan sosial dapat berkurang. Terdapat juga
ketidakadilan yang berlaku di masyarakat bahkan pelakunya adalah
pemerintah. Dalam dunia hukum masih ada oknum yang melakukan
kecurangan dan memandang orang berdasarkan harta. Selain itu,
banyaknya kasus korupsi di Indonesia adalah salah satu praktik dari
paham hedonisme yang memaksakan diri untuk hidup mewah tetapi
tidak peduli terdapat orang yang menderita akibat perilakunya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar negara, ideologi negara, dan juga
falsafah negara yang sudah ditetapkan dan disepakati oleh bangsa
Indonesia. Hal ini berarti masyarakat Indonesia sudah sepakat bahwa
Pancasila sebagai pedoman ketika bertindak dalam bermasyarakat dan
bernegara. Namun seiring berkembangnya zaman, pengamalan nilai-
nilai Pancasila di kehidupan semakin luntur dan hilang akibat pengaruh
globalisasi.
Fenomena ini seharusnya menjadi bahan pertimbangan bersama
antara pemerintah maupun masyarakat. Pesatnya perkembangan arus
globalisasi harus diimbangi oleh pembudayaan nilai-nilai Pancasila
dalam diri masyarakat. Maka dari itu, untuk mengurangi dan mencegah
hilangnya nilai Pancasila sebagai kepribadian bangsa adalah
masyarakat diharapkan mampu menghayati dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga
perlu menyadari bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
yang dapat menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila (8 th ed.). Paradigma.

Savitri, Aini Shifana dan Dinie Anggraeni Dewi. 2021. “IMPLEMENTASI


NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN DI ERA GLOBALISASI”.
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 5, No. 2, hlm. 169-171.

Wulandri, Trisna. 2022. “31 Contoh Pengamalan Sila 1 Sampai 5 Pancasila,


Terapkan Yuk!”, (Online), ( https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6185048/31-
contoh-pengamalan-sila-1-sampai-5-pancasila-terapkan-yuk ,diakses 18 Desember
2022)
Yulianti, Cicin. 2022. “Komunisme: Pengertian, Sejarah, dan Contoh
Negara”,(Online), (https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6370548/komunisme-
pengertian-sejarah-dan-contoh-negara , diakses 18 Desember 2022)

Anda mungkin juga menyukai