DOSEN
Dr. H. Ita Syamtasiyah Ahyat S.S., M.Hum.
Kelompok 4
Bambang Rizky Candra
Deansa Nabhan Anwar
Farra Silvia
Fabian Dwi Nugroho
Maratus Shalihah
Nabila Amira
Qisthi Maulidya
Reza Mahdi
Theresia Maria Carmela
Syafira Arianti
PROGRAM VOKASI
MANAJEMEN INFORMASI DAN DOKUMEN
DEPOK
SEPTEMBER 2016
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirrahim, dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puji syukur dikarenakan telah memberikan karunianya, sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul Retensi Rekod ini. Tak lupa kami ucapkan juga
terimakasih banyak kepada Ibu Ita sebagai dosen kami.
Makalah ini kami susun sungguh sungguh dengan mengutip literatur dari buku buku yang
membahas mengenai Pancasila, tanpa menjiplak atau membajak karya orang lain. Dengan itu
mempermudah dalam pengerjaan makalah kami.
Kami menyadari masih ada banyak kekurangan di makalah yang kami tulis ini, oleh karena itu kami
ucapkan mohon maaf kepada pembaca jika merasa terdapat kekurangan baik di segi isi makalahnya
maupun tata bahasanya.
Sekian dan selamat membaca.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara yuridis-konstitusional kedudukan pancasila dalam Negara ini adalah sebagai
pandangan hidup bangsa, dasar sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa,
pancasila berperan untuk melihat kelima sila yang ada, seperti ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia kerakyatan yang di pimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dari kelima sila tersubut yang akan menjadi pandangan hidup Negara Indonesia.
Penerapan pancasila di Negara ini belum memenuhi angka yang memuaskan melainkan
masih angka yang sangat minim, karena masih banyak yang belum menerapkan nilai-nilai
pancasila, seperti penerapan di lingkungan rumah, di linkungan belajar, maupun dilingkungan
kantor. Selama ini hanya sila ke-1 saja yang sudah dapat diterapkan di lingkungan manapun,
sedangkan untuk sila-sila yang lainnya, belum semua di terapkan melainkan masih jauh sekali
untuk bisa diterapkan, dikarenakan masih banyak yang mengabaikan sila-sila kedua sampai
kelima, misalnya saja sila ketiga yang berbunyi persatuan Indonesia, masih belum bisa
diterapkan karena halnya masih banyak sekali keributan antar warga Negara ini, masih banyak
sekali yang belum bersatu melainkan masih memegang teguh erat masa nenek moyangnya.
Atas ilustrasi tersebut, dalam pembahasan tentang pancasila ini diharapkan dapat
menemukan atau memberikan contoh apa saja sikap yang dapat kita lakukan sesuai dengan
nilai-nilai dari pancasila itu sendiri. Pengalaman pancasila yang baik dapat mewujudkan citacita bangsa yang lebih baik lagi dimasa yang akan mendatang.
BAB II
TEORI PENGAMALAN PANCASILA
merupakan
suatu
untuk mencapai
berbangsa dan
bernegara.
ketetapan
Pancasila
bagi
seluruh
sebagai
suatu
warga
negara
baik dalam
membentuk
kekuatan
Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti sebagai cita-cita bernegara dan sarana yang
mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkret dan operasional aplikatif, sehingga
tidak hanya dijadikan slogan belaka. Dalam ketetapan MPR No.18 dinyatakan bahwa pancasila
perlu diamalkan dalam bentuk pelaksanaan yang konsistem dalam kehidupan bernegara.
2.2 Arti Pancasila sebagai Ideologi yang Terbuka dan Sarana Pemersatu Rakyat
Pancasila sebagai ideologi yang terbuka memiliki maksud bahwa pancasila merupakan
ideologi yang dapat meneysuaikan diri dari perkembangan zaman tanpa mengubah nilai dasar
pancasila. Pancasila dapat menyesuaikan dan diterapkan di Indonesia dan dunia tanpa
mengubah nilai-nilai dasar Pancasila itu sendiri. Sehingga pancasila dapat diterapkan dalam
berbagai perkembangan zaman. Dengan menanamkan ideologi Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, maka secara tidak langsung
Pancasila.
Sebagai sarana pemersatu rakyat, Pancasila dijadikan sebagai dasar pemikiran dan
landasan yang objektif, sehingga kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara tidak akan
menyimpang dari ideologi bangsa Indonesia. Nilai-nilai dalam pancasila merupakan nilai yang
telah disepakati bersama, oleh karena itu menjadi salah satu sarana untuk menyatukan
masyarakat indonesia. Ideologi pancasila memiliki makna untuk mewujudkan bangsa yang
religius, manusiawi, demokratis, bersatu, adil dan sejahtera, sesuai dengan inti dari masingmasing sila dalam Pancasila. Dalam kehidupan politik, pancasila sebagai kesepakatan diartikan
sebagai konsensus bahwa dalam hal konflik maka lembaga politik yang diwujudkan bersama
akan memainkan peran sebagai penengah.
2.3 Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara mengandung nilai-nilai yang dijadikan
pedoman hidup bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang dicitacitakan dan ingin diwujudkan. Nilai-nilai tersebut terdapat dalam sila-sila yang ada dalam
Pancasila.
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ke 1 diambil dari kehidupan rakyat kita dahulu yang religius dan memiliki
kepercayaan yang kuat terhadap Tuhan sehingga sila ini terdapat di pancasila. Dalam
penerapannya yaitu warga negara Indonesia harus memiliki agama dan ditulis dalam kartu
tanda penduduk. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama diantaranya adalah:
Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dan sifat-sifatnya yang Maha
Sempurna.
orang lain.
Bersikap adil, tenggang rasa, dan saling tolong menolong.
Mencerminkan sikap yang terpuji dan senantiasa bersikap kekeluargaan serta
kegotong-royongan.
Cinta akan kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material dan spiritual.
Dalam Pancasila, terkandung nilai-nilai yang lengkap, harmonis, baik nilai material, nilai
vital, nilai kebenaran dan fakta, nilai estetis, nilai etis atau moral maupun nilai religius.
Pancasila merupakan sumber nilai yang menuntun sikap, perilaku atau perbuatan manusia
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
BAB III
PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
3.1 Wujud dan Fungsi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara dalam kehidupan sehari - hari
Fungsi-fungsi pancasila harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Mengapa harus kita wujudkan ? karena seperti yang tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, pancasila merupakan jiwa seluruh rakyat Indonesia karena sesuai
dengan perjuangan sejarah kita zaman dahulu. Bagaimana dulu kita berjuang melawan penjajah
kemudian dijadikan sebuah filosofi kehidupan kita dalam bentuk dasar negara kita.
Berikut ini adalah fungsi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara :
Adapun negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan pada kodrat bahwa manusia hidup
sebagai warga negara, sebagai persekutuan hidup yang berkedudukan kodrat manusia, sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa (hakikat sila pertama). Negara yang merupakan persekutuan
hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, pada hakikatnya bertujuan untuk
mewujudkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya atau makhluk yang
beradab (hakikat sila kedua). Untuk mewujudkan suatu negara sebagai suatu organisasi hidup
manusia haris membentuk suatu ikatan sebagai suatu bangsa (hakikat sila ketiga). Terwujudnya
persatuan dalam suatu negara akan melahirkan rakyat sebagai suatu bangsa yang hidup dalam
suatu wilayah negara tertentu. Konsekuensinya dalam hidup kenegaraan itu haruslah
mendasarkan pada nilai bahwa rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara. Maka negara
harus bersifat demokratis, hak serta kekuasaan rakyat harus dijamin, baik sebagai individu
maupun secara bersama (hakikat sila keempat). Untuk mewujudkan tujuan negara sebagai
tujuan bersama, maka dalam hidup kenegaraan harus mewujudkan jaminan perlindungan bagi
seluruh warga, sehingga untuk mewujudkan tujuan seluruh warganya harus dijamin berdasarkan
suatu prinsip keadilan yang timbul dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial) (hakikat sila
kelima). Nilai-nilai inilah yang merupakan suatu nilai dasar bagi kehidupan kemasyarakatan,
kebangsaan dan kenegaraan.
3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa adalah Pancasila sebagai pandangan hidup, sering
disebut dengan way of life, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia maupun petunjuk
hidup. Walau ada banyak istilah mengenai pengertian dari pandangan hidup, akan tetapi pada
dasarnya memiliki makna yang sama. Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri dengan kokoh
dan mengetahui dengan jelas arah, ke mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan yang
namanya"pandangan hidup". Tanpa mempunyai pandangan hidup, suatu bangsa akan mudah
terombang-ambing untuk menghadapi berbagai masalah yang timbul, baik persoalan dari
masyarakatnya sendiri maupun persoalan dunia.
4. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah
laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai ciri khas,
artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah
pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.
Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan budi
bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu sepanjang masa.
Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana
berkehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan
dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
3.2 Penerapan Nilai-nilai Pancasila Dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
dikehidupan Sehari-hari
Fungsi-fungsi pancasila harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Mengapa harus kita terapkan ? karena seperti yang tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, pancasila merupakan jiwa seluruh rakyat Indonesia karena sesuai
dengan perjuangan sejarah kita zaman dahulu. Bagaimana dulu kita berjuang melawan penjajah
kemudian dijadikan sebuah filosofi kehidupan kita dalam bentuk dasar negara kita.
Melalui pandidikan Pancasila warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami,
menganalisa, menjawab masalah masalah yang dihadapi oleh masayarakat bangsanya secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional.
Dalam kehidupan sehari-hari kita juga wajib mengamalkan semua sila tersebut. Sikap yang
mencerminakn nilai-nilai Pancasila Contohnya sebagai berikut:
Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dalam penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari yaitu menjalankan semua perintah-Nya dengan beribadah sesuai
kepercayaan masing-masing. Saling toleransi antar umat beragama dan tidak
memaksakan suatu agama pada orang lain.
Sila kedua Kemanusaiaan yang adil dan beradab Tidak membeda bedakan manusia
berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan
menyadari bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan, Membela kebenaran dan keadilan,
Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama, Tidak melakukan
diskriminatif.
Sila ketiga Persatuan Indonesia Contoh sikap yang sesuai dengan sila ketiga. Sila ini
berhubungan dengan perilaku kita sebagai warga Negara Indonesia untuk bersatu
membangun negeri ini. Salah satu sikap yang mencermikan sila tersebut diantaranya
Cinta pada tanah air dan bangsa, Menjaga nama baik bangsa dan Negara, Tidak
membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri, Ikut serta dalam
ketertiban dunia, Menjunjung tinggi persatuan bangsa, Mengutamakan kepentingan
bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Contoh lain adalah
Sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Sila ini berhubungan
dengan perilaku kita dalam bersikap adil pada semua orang. Contoh sikap yang
mencerminkan sila tersebut: Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan,
Menghargai hasil karya orang lain, Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita,
Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, Menghormati hak dan kewajiban orang lain Lalu
kita wajib berteman dengan orang lain walau beda status sosial.
BAB IV
KESIMPULAN DAN PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut, Pancasila merupakan panutan atau ideologi yang harus
diterapkan oleh segenap bangsa Indonesia. Bangsa kita memiliki ras, budaya, warna kulit, dan
agama yang berbeda beda. Karena itulah Pancasila dibutuhkan untuk mencapai tujuan Bangsa
kita, diantaranya melindungi segenap warga negara indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial. Pancasila
merupakan visi dari penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Sebagai ideologi terbuka, pancasila merupakan ideologi yang dapat meneysuaikan
diri dari perkembangan zaman tanpa mengubah nilai dasar pancasila. Pancasila bisa diterapkan
di Indonesia dan dunia tanpa mengubah sistem yang berada di dalamnya. Sebagai sarana
pemersatu bangsa, Pancasila dijadikan sebagai dasar pemikiran dan landasan yang objektif,
sehingga kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara tidak akan menyimpang dari ideologi
bangsa Indonesia.
Pancasila memiliki 4 fungsi yaitu, Pancasila sebagai ideologi negara, lalu Pancasila sebagai
dasar negara, setelah itu Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dan yang terakhir adalah
Pancasila sebagai kepribadian bangsa.
Melalui pandidikan Pancasila ,warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami,
menganalisa, menjawab masalah - masalah yang dihadapi oleh bangsanya secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional. Caranya adalah dengan
mengamalkan masing masing butir dari lima sila yang terkandung di Pancasila.
4.2 Penutup
Demikian makalah yang kami susun, kami mengucapkan terimakasih
kepada dosen kami, ibu Ita Syamtasiyah Ahyat serta seluruh pihak yang
mendukung kami dalam pengerjaan makalah ini. Jika adalah kesalahan
dalam makalah ini kami ucapkan mohon maaf yang sebesar besarnya.
Daftar Pustaka
1. Buku
- Kaelan, H. Pendidikan Pancasila : SK Dirjen Dikti No. 38 / DIKTI / KEP / 2002.
-
Yogyakarta : Paradigma.
Suwarno, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, 1993, Yogyakarta : Kanisius
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI No. VII/MPR/2001 tanggal 9 November
ideologi-negara.html
http://www.softilmu.com/2015/02/Pengertian-Fungsi-Pancasila-Sebagai-Ideologi-
Bangsa-Negara-Nasional.html
http://www.artikelsiana.com/2015/03/fungsi-peranan-pancasila-pancasila-fungsi.html
http://www.academia.edu/8233565/FUNGSI_PANCASILA_DALAM_KEHIDUPAN_B
ERBANGSA_DAN_BERNEGARA
https://susirananingsih26.wordpress.com/penerapan-nilai-nilai-pancasila-dalamkehidupan-sehari-hari/