Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS INDONESIA

MAKALAH PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI,


BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA

Diajukan sebagai syarat memenuhi nilai tugas mata kuliah Pancasila

DOSEN
Dr. H. Ita Syamtasiyah Ahyat S.S., M.Hum.

Kelompok 4
Bambang Rizky Candra
Deansa Nabhan Anwar
Farra Silvia
Fabian Dwi Nugroho
Maratus Shalihah
Nabila Amira
Qisthi Maulidya
Reza Mahdi
Theresia Maria Carmela
Syafira Arianti

PROGRAM VOKASI
MANAJEMEN INFORMASI DAN DOKUMEN
DEPOK
SEPTEMBER 2016

KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirrahim, dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puji syukur dikarenakan telah memberikan karunianya, sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul Retensi Rekod ini. Tak lupa kami ucapkan juga
terimakasih banyak kepada Ibu Ita sebagai dosen kami.
Makalah ini kami susun sungguh sungguh dengan mengutip literatur dari buku buku yang
membahas mengenai Pancasila, tanpa menjiplak atau membajak karya orang lain. Dengan itu
mempermudah dalam pengerjaan makalah kami.
Kami menyadari masih ada banyak kekurangan di makalah yang kami tulis ini, oleh karena itu kami
ucapkan mohon maaf kepada pembaca jika merasa terdapat kekurangan baik di segi isi makalahnya
maupun tata bahasanya.
Sekian dan selamat membaca.

Jakarta, 17 September 2016

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara yuridis-konstitusional kedudukan pancasila dalam Negara ini adalah sebagai
pandangan hidup bangsa, dasar sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa,
pancasila berperan untuk melihat kelima sila yang ada, seperti ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia kerakyatan yang di pimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dari kelima sila tersubut yang akan menjadi pandangan hidup Negara Indonesia.
Penerapan pancasila di Negara ini belum memenuhi angka yang memuaskan melainkan
masih angka yang sangat minim, karena masih banyak yang belum menerapkan nilai-nilai
pancasila, seperti penerapan di lingkungan rumah, di linkungan belajar, maupun dilingkungan
kantor. Selama ini hanya sila ke-1 saja yang sudah dapat diterapkan di lingkungan manapun,
sedangkan untuk sila-sila yang lainnya, belum semua di terapkan melainkan masih jauh sekali
untuk bisa diterapkan, dikarenakan masih banyak yang mengabaikan sila-sila kedua sampai
kelima, misalnya saja sila ketiga yang berbunyi persatuan Indonesia, masih belum bisa
diterapkan karena halnya masih banyak sekali keributan antar warga Negara ini, masih banyak
sekali yang belum bersatu melainkan masih memegang teguh erat masa nenek moyangnya.
Atas ilustrasi tersebut, dalam pembahasan tentang pancasila ini diharapkan dapat
menemukan atau memberikan contoh apa saja sikap yang dapat kita lakukan sesuai dengan
nilai-nilai dari pancasila itu sendiri. Pengalaman pancasila yang baik dapat mewujudkan citacita bangsa yang lebih baik lagi dimasa yang akan mendatang.

1.2 Pokok Permasalahan


1. Apa arti Pancasila sebagai Ideologi bangasa dan Negara Indonesia?
2. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Indonesia?
3. Wujud dan Fungsi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
dalam kehidupan sehari - hari

BAB II
TEORI PENGAMALAN PANCASILA

2.1 Arti Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia


Pancasila

merupakan

suatu

konsep yang dijadikan sebagai pegangan

untuk mencapai

suatu tujuan bangsa dalam kehidupan

berbangsa dan

bernegara.
ketetapan

Pancasila

bagi

seluruh

sebagai

suatu

warga

negara

Indonesia, seperti yang telah kita tahu bahwa


warga

Indonesia memiliki keanekaragamaan yang kompleks,

baik dalam

bidang budaya, ras, warna kulit, dll.


Oleh karena itu untuk mencapai
tujuan bangsa kita, Indonesia harus
bersatu

membentuk

kekuatan

sehingga dapat rukun, damai, kuat,


dan dinamis. Untuk mempersatukan Indonesia, maka dijadikanlah pancasila sebagai suatu
pegangan yang mengatur pola pikir warga negara agar bisa mencapai tujuan bangsa. Tujuan
Bangsa kita adalah tujuan yang telah tertera dalam Pembukaan UUD 1945, yang diantaranya
melindungi segenap warga negara indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial.
Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara adalah nilai-nilai yang terkandung di
dalam pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas
Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan
yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan
serta menjunjung tinggi nilai keadilan.
Ketetapan bangsa Indonesia mengenai pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam
ketetapan MPR No. 18 Tahun 1998 tentang pencabutan dari ketetapan MPR No. 2 tahun 1978
mengenai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada pasal 1 ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa
pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 45 ialah dasar negara dari negara
NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Dari ketetapan
MPR tersebut dapat kita ketahui bahwa di Indonesia kedudukan pancasila sebagai ideologi
nasional, selain kedudukannya sebagai dasar negara.

Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti sebagai cita-cita bernegara dan sarana yang
mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkret dan operasional aplikatif, sehingga
tidak hanya dijadikan slogan belaka. Dalam ketetapan MPR No.18 dinyatakan bahwa pancasila
perlu diamalkan dalam bentuk pelaksanaan yang konsistem dalam kehidupan bernegara.
2.2 Arti Pancasila sebagai Ideologi yang Terbuka dan Sarana Pemersatu Rakyat
Pancasila sebagai ideologi yang terbuka memiliki maksud bahwa pancasila merupakan
ideologi yang dapat meneysuaikan diri dari perkembangan zaman tanpa mengubah nilai dasar
pancasila. Pancasila dapat menyesuaikan dan diterapkan di Indonesia dan dunia tanpa
mengubah nilai-nilai dasar Pancasila itu sendiri. Sehingga pancasila dapat diterapkan dalam
berbagai perkembangan zaman. Dengan menanamkan ideologi Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, maka secara tidak langsung

kita menanamkan tujuan atau cita-cita dibuatnya

Pancasila.
Sebagai sarana pemersatu rakyat, Pancasila dijadikan sebagai dasar pemikiran dan
landasan yang objektif, sehingga kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara tidak akan
menyimpang dari ideologi bangsa Indonesia. Nilai-nilai dalam pancasila merupakan nilai yang
telah disepakati bersama, oleh karena itu menjadi salah satu sarana untuk menyatukan
masyarakat indonesia. Ideologi pancasila memiliki makna untuk mewujudkan bangsa yang
religius, manusiawi, demokratis, bersatu, adil dan sejahtera, sesuai dengan inti dari masingmasing sila dalam Pancasila. Dalam kehidupan politik, pancasila sebagai kesepakatan diartikan
sebagai konsensus bahwa dalam hal konflik maka lembaga politik yang diwujudkan bersama
akan memainkan peran sebagai penengah.
2.3 Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara mengandung nilai-nilai yang dijadikan
pedoman hidup bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang dicitacitakan dan ingin diwujudkan. Nilai-nilai tersebut terdapat dalam sila-sila yang ada dalam
Pancasila.
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ke 1 diambil dari kehidupan rakyat kita dahulu yang religius dan memiliki
kepercayaan yang kuat terhadap Tuhan sehingga sila ini terdapat di pancasila. Dalam
penerapannya yaitu warga negara Indonesia harus memiliki agama dan ditulis dalam kartu
tanda penduduk. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama diantaranya adalah:
Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dan sifat-sifatnya yang Maha
Sempurna.

Menumbuhkan Ketakwaan kepada Tuhan YME dengan menjalankan semua


Perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, karena dengan menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nyalah tercipta kehidupan masyarakat yang

tertib, aman dan sejahtera.


Saling menghormati dan bertoleransi antara pemeluk agama yang berbeda-beda.
Agama-agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan tetap saling

berbeda, baik secara kelembagaan maupun orientasi kehidupannya. Namun, dibalik


perbedaan-perbedaan itu, secara keseluruhan tetap mengembangkan sejumlah pandangan
agama-agama dan kepercayaan yang bersifat universal.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sila kedua mengadung arti bahwa bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai
dengan harkat dan martabatnya selaku makhluk Tuhan YME yang sama derajatnya,
mempunyai hak dan kewajiban tanpa memandang suku, ras, agama dan keturunan. Nilainilai utama yang terdapat pada sila kedua adalah menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan
harus mendapatkan perlakuan yang adil dan untuk mengembangkan sikap tenggang rasa
agar tidak berbuat semena-mena terhadap orang lain.
3. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
Makna ketiga yang terkandung dalam sila ketiga adalah suatu wujud keterkaitan
yang utuh antara berbagai aspek kehidupa yang meliputi ideologi, politik, sosial, budaya da
pertahanan dan keamanan yang semuanya terwujud dalam satu kesatuan yaitu Indonesia.
Mayarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, menunjukkan adanya berbagai
unsur kehidupan yang saling berinteraksi. Berbagai unsur dalam masyarakat dapat
menumbuhkan rasa untuk membangun bangsa yang kuat, namun, sebaliknya juga dapat
memperlemah kekuatan bangsa karena perselisihan dan percekcokan.
Nilai-nilai yang paling utama dalam sila ketiga adalah: Menempatkan kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.; Memiliki rasa
Nasionalisme atau rasa cinta tanah air.; Pengakuan terhadap beragamnya suku dan budaya
bangsa.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan.
Pada sila ke 4, kita berkaca pada zaman penjajah yang dipimpin oleh pemimpin yang
otoriter yang justru menyengsarakan rakyat karena rakyat tidak bisa bersuara. Maka dari itu
dengan pancasila maka rakyat kita bisa bersuara dan untuk menyelesaikan masalah kita
harus bermusyawarah terlebih dahulu.
Sila keempat mempunyai makna setiap bangsa Indonesia mempunyai hak, kewajiban
dan kedudukan yang sama dalam pemerintahan. Oleh karena itu, setiap kegiatan

pengambilan keputusan harus melalui kegiatan musyawarah demi tercapainya mufakat.


Musyawarah dan mufakat adalah ciri khas bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan bersama
dengan semangat kekeluargaan. Contohnya pemilihan umum kepala daerah atau kepala
pemerintahan pusat.
Nilai-nilai yang terkandung adalah: Kedaulatan tertinggi negara berada di tangan
rakyat.; warga Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.;
mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan.
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima bermakna keadilan merupakan salah satu tujuan negara Republik
Indonesia selaku negara hukum. Penegakkan keadilan akan membuat kehidupan manusia
Indonesia, baik selaku pribadi, selaku anggota masyarakat, maupun selaku warga negara
menjadi aman, tentram dan sejahtera.
Upaya untuk mencapai kearah itu memerlukan nilai keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan yang menyangkut hak dan kewajiban warga Indonesia yang harus
diperlakukan adil. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima, diantaranya:
Mewujudkan keadilan dalam kehidupan bernegara terutama meliputi bidang

ideologi, politik, ekonomi, sosial dan pertahanan keamanan nasional.


Keseimbangan antara hak dan kewajiban diri sendiri dengan hak dan kewajiban

orang lain.
Bersikap adil, tenggang rasa, dan saling tolong menolong.
Mencerminkan sikap yang terpuji dan senantiasa bersikap kekeluargaan serta

kegotong-royongan.
Cinta akan kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material dan spiritual.

Dalam Pancasila, terkandung nilai-nilai yang lengkap, harmonis, baik nilai material, nilai
vital, nilai kebenaran dan fakta, nilai estetis, nilai etis atau moral maupun nilai religius.
Pancasila merupakan sumber nilai yang menuntun sikap, perilaku atau perbuatan manusia
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB III
PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
3.1 Wujud dan Fungsi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara dalam kehidupan sehari - hari
Fungsi-fungsi pancasila harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Mengapa harus kita wujudkan ? karena seperti yang tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, pancasila merupakan jiwa seluruh rakyat Indonesia karena sesuai
dengan perjuangan sejarah kita zaman dahulu. Bagaimana dulu kita berjuang melawan penjajah
kemudian dijadikan sebuah filosofi kehidupan kita dalam bentuk dasar negara kita.
Berikut ini adalah fungsi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara :

1. Pancasila sebagai ideologi Negara


Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti
dasar. Pancasila berarti lima dasar atau lima asas yang menjadi dasar negara Republik
Indonesia. Pancasila sebagai ideologi Pancasila mengandung penegrtian bahwa Pancasila
merupakan ajaran, gagasan, doktrin, teori atau ilmu yang diyakini kebenarannya dan dijadikan
pandangan hidup bangsa Indonesia dan menjadi pentunjuk dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Dengan demikian ideologi Pancasila
merupakan ajaran, doktrin, teori dan/atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang
diyakini kebenarannya dan disusun secara sistematis serta diberi petunjuk dengan pelaksanaan
yang jelas. Pancasila sebagai tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 memenuhi persyaratan
sebagai suatu ideologi, karena Pancasila memuat ajaran, doktrin dan atau gagasan (ide) bangsa
Indonesia yang di yakini kebenarannya dan disusun secara sistematis dan diberi petunjuk
pelaksanaannya. Selain sebagai ideologi negara, Pancasila juga berperan sebagai ideologi
terbuka. Ideologi terbuka mengandung pengertian ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman yang ditandai adanya dinamika secara internal. Keterbukaan ideologi
Pancasila terutama dalam penerapannya yang berbetuk pola pikir yang dinamis dan konseptual
dalam dunia nodern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah,
nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai dengan
keadaan, dan nilai praksis berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Sekalipun
demikian, perwujudan ataupun pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai prsksis harus
tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada
hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis, fundamental dan menyeluruh.
Maka sila-sila Pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh, hirarkis dan sistematis.
Konsekuensinya kelima sila bukan terpisah-pisah dan memiliki makna sendiri-sendiri,
melainkan memiliki esensi serta makna yang utuh.
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Infonesia, mengandung makna bahwa
dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan
nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Pemikiran filsafat
kenegaraan bertolak dari suatu pandangan bahwa negara merupakan suatu persekutuan hidup
manusia atau organisasi kemasyarakatan, yang merupakan masyarakat hukum (legal society).

Adapun negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan pada kodrat bahwa manusia hidup
sebagai warga negara, sebagai persekutuan hidup yang berkedudukan kodrat manusia, sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa (hakikat sila pertama). Negara yang merupakan persekutuan
hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, pada hakikatnya bertujuan untuk
mewujudkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya atau makhluk yang
beradab (hakikat sila kedua). Untuk mewujudkan suatu negara sebagai suatu organisasi hidup
manusia haris membentuk suatu ikatan sebagai suatu bangsa (hakikat sila ketiga). Terwujudnya
persatuan dalam suatu negara akan melahirkan rakyat sebagai suatu bangsa yang hidup dalam
suatu wilayah negara tertentu. Konsekuensinya dalam hidup kenegaraan itu haruslah
mendasarkan pada nilai bahwa rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara. Maka negara
harus bersifat demokratis, hak serta kekuasaan rakyat harus dijamin, baik sebagai individu
maupun secara bersama (hakikat sila keempat). Untuk mewujudkan tujuan negara sebagai
tujuan bersama, maka dalam hidup kenegaraan harus mewujudkan jaminan perlindungan bagi
seluruh warga, sehingga untuk mewujudkan tujuan seluruh warganya harus dijamin berdasarkan
suatu prinsip keadilan yang timbul dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial) (hakikat sila
kelima). Nilai-nilai inilah yang merupakan suatu nilai dasar bagi kehidupan kemasyarakatan,
kebangsaan dan kenegaraan.
3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa adalah Pancasila sebagai pandangan hidup, sering
disebut dengan way of life, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia maupun petunjuk
hidup. Walau ada banyak istilah mengenai pengertian dari pandangan hidup, akan tetapi pada
dasarnya memiliki makna yang sama. Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri dengan kokoh
dan mengetahui dengan jelas arah, ke mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan yang
namanya"pandangan hidup". Tanpa mempunyai pandangan hidup, suatu bangsa akan mudah
terombang-ambing untuk menghadapi berbagai masalah yang timbul, baik persoalan dari
masyarakatnya sendiri maupun persoalan dunia.
4. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah
laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai ciri khas,
artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah
pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.
Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan budi
bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu sepanjang masa.

Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana
berkehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan
dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
3.2 Penerapan Nilai-nilai Pancasila Dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
dikehidupan Sehari-hari
Fungsi-fungsi pancasila harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Mengapa harus kita terapkan ? karena seperti yang tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, pancasila merupakan jiwa seluruh rakyat Indonesia karena sesuai
dengan perjuangan sejarah kita zaman dahulu. Bagaimana dulu kita berjuang melawan penjajah
kemudian dijadikan sebuah filosofi kehidupan kita dalam bentuk dasar negara kita.
Melalui pandidikan Pancasila warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami,
menganalisa, menjawab masalah masalah yang dihadapi oleh masayarakat bangsanya secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional.
Dalam kehidupan sehari-hari kita juga wajib mengamalkan semua sila tersebut. Sikap yang
mencerminakn nilai-nilai Pancasila Contohnya sebagai berikut:
Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dalam penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari yaitu menjalankan semua perintah-Nya dengan beribadah sesuai
kepercayaan masing-masing. Saling toleransi antar umat beragama dan tidak
memaksakan suatu agama pada orang lain.

Sila kedua Kemanusaiaan yang adil dan beradab Tidak membeda bedakan manusia
berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan
menyadari bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan, Membela kebenaran dan keadilan,
Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama, Tidak melakukan
diskriminatif.

Sila ketiga Persatuan Indonesia Contoh sikap yang sesuai dengan sila ketiga. Sila ini
berhubungan dengan perilaku kita sebagai warga Negara Indonesia untuk bersatu
membangun negeri ini. Salah satu sikap yang mencermikan sila tersebut diantaranya
Cinta pada tanah air dan bangsa, Menjaga nama baik bangsa dan Negara, Tidak
membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri, Ikut serta dalam
ketertiban dunia, Menjunjung tinggi persatuan bangsa, Mengutamakan kepentingan
bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Contoh lain adalah

bergotong royong membersihkan selokan yang tersumbat yang bisa menyebabkan


banyak penyakit.

Sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan Sila ini berhubungan dengan perilaku kita untuk selalu
bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah. Dan sikap yang mencerminkan sila
tersebut: Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam
menyelesaikan masalah, Tidak memaksakan kehendak pada orang lain, Mengutamakan
kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara, Menghormati hasil musyawarah dan Ikut
serta dalam pemilihan umum.

Sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Sila ini berhubungan
dengan perilaku kita dalam bersikap adil pada semua orang. Contoh sikap yang
mencerminkan sila tersebut: Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan,
Menghargai hasil karya orang lain, Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita,
Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, Menghormati hak dan kewajiban orang lain Lalu
kita wajib berteman dengan orang lain walau beda status sosial.

BAB IV
KESIMPULAN DAN PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut, Pancasila merupakan panutan atau ideologi yang harus
diterapkan oleh segenap bangsa Indonesia. Bangsa kita memiliki ras, budaya, warna kulit, dan
agama yang berbeda beda. Karena itulah Pancasila dibutuhkan untuk mencapai tujuan Bangsa
kita, diantaranya melindungi segenap warga negara indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial. Pancasila
merupakan visi dari penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Sebagai ideologi terbuka, pancasila merupakan ideologi yang dapat meneysuaikan

diri dari perkembangan zaman tanpa mengubah nilai dasar pancasila. Pancasila bisa diterapkan
di Indonesia dan dunia tanpa mengubah sistem yang berada di dalamnya. Sebagai sarana
pemersatu bangsa, Pancasila dijadikan sebagai dasar pemikiran dan landasan yang objektif,
sehingga kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara tidak akan menyimpang dari ideologi
bangsa Indonesia.
Pancasila memiliki 4 fungsi yaitu, Pancasila sebagai ideologi negara, lalu Pancasila sebagai
dasar negara, setelah itu Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dan yang terakhir adalah
Pancasila sebagai kepribadian bangsa.
Melalui pandidikan Pancasila ,warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami,
menganalisa, menjawab masalah - masalah yang dihadapi oleh bangsanya secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional. Caranya adalah dengan
mengamalkan masing masing butir dari lima sila yang terkandung di Pancasila.

4.2 Penutup
Demikian makalah yang kami susun, kami mengucapkan terimakasih
kepada dosen kami, ibu Ita Syamtasiyah Ahyat serta seluruh pihak yang
mendukung kami dalam pengerjaan makalah ini. Jika adalah kesalahan
dalam makalah ini kami ucapkan mohon maaf yang sebesar besarnya.

Daftar Pustaka
1. Buku
- Kaelan, H. Pendidikan Pancasila : SK Dirjen Dikti No. 38 / DIKTI / KEP / 2002.
-

Yogyakarta : Paradigma.
Suwarno, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, 1993, Yogyakarta : Kanisius
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI No. VII/MPR/2001 tanggal 9 November

2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan


Wahjono, Padmo. Bahan-bahan pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila,

1993, Jakarta : Rineka Cipta


Abdulgani, Roeslan. Pancasila : perjalanan sebuah ideologi perjalanan sebuah
ideology, 1998, Jakarta : Grasindo

Oesman, Oetjo. Pancasila sebagai Ideologi : dalam berbagai bidang kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, 1991, Jakarta : BP-7 Pusat


2. Artikel
- http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-dan-fungsi-pancasila-sebagai-

ideologi-negara.html
http://www.softilmu.com/2015/02/Pengertian-Fungsi-Pancasila-Sebagai-Ideologi-

Bangsa-Negara-Nasional.html
http://www.artikelsiana.com/2015/03/fungsi-peranan-pancasila-pancasila-fungsi.html
http://www.academia.edu/8233565/FUNGSI_PANCASILA_DALAM_KEHIDUPAN_B

ERBANGSA_DAN_BERNEGARA
https://susirananingsih26.wordpress.com/penerapan-nilai-nilai-pancasila-dalamkehidupan-sehari-hari/

Anda mungkin juga menyukai