Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

“Ipteks dalam Pandangan Islam”

Oleh:

-Faizhal Albaits.A
D10122791
-Fathan Rifqi
D10122181
-Mohammad Rafly
D10122313

Fakultas Hukum
Universitas Tadulako
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang telah


memberikan hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga
makalah ini yang berjudul “Ipteks dalam Pandangan Islam” ini dapat
terselesaikan. Kami juga berterima kasih kepada dosen yang memberikan tugas
ini untuk pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah Pendidikan Agama
Islam ini.

Dalam makalah ini kami akan membahas masalah mengenai “Ipteks dalam
pandangan Islam” karena sangat penting untuk kita ketahui apa itu Ipteks menurut
islam dan kami juga akan membahas lebih detil tentang Hubungan Ipteks dengan
Agama Islam . Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah
ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang bisa membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Palu, 10 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Hubungan Ipteks dengan Agama Islam..........................................................3
B. Penjabaran Ipteks dalam Pandangan Agama Islam......................................11
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpulan...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih biasa kita kenal singkatannya yaitu
IPTEK. Hal ini merupakan yang paling pesat perkembangannya yang kita rasakan selama
ini. Setiap detiknya ilmu ini terus mengalami perkembangan-perkembangan yang
signifikan. IPTEK memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia pada
saat sekarang ini.

Mempelajari ilmu teknologi saat ini telah menjadi sesuatu yang wajib bagi
beberapa orang. Sebab kemajuan teknologi saat ini menjadi salah satu syarat
menggunakan alat-alat dalam membantu menyelesaikan pekerjaan, tugas-tugas sekolah
maupun kuliah. Hal ini memang didasari oleh manfaat menuntut ilmu bagi kehidupan
yang sangat berguna, bukan hanya di waktu sekarang tetapi hingga waktu yang akan
datang.

Munculnya teknologi-teknologi terkini merupakan peran penting dari ilmuwan-


ilmuwan yang terus menerus melakukan penelitian dan percobaan serta pengembangan
terhadap suatu produk teknologi yang bermanfaat bagi semua orang. Jadi apa sebenarnya
yang dimaksud dengan IPTEK? Mungkin masih banyak yang masih belum mengetahui
apa yang itu ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita sebagai orang awam mungkin hanya
menggunakan teknologi-teknologi tersebut tanpa tahu dulu apa pengertiannya.

Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengarah
terhadap pemenuhan kebutuhan manusia. Tidak hanya itu IPTEK juga bisa diartikan
sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik terhadap penemuan
teknologi terbaru ataupun perkembangan terhadap teknologi itu sendiri.

Dalam kurun waktu 1 abad terakhir telah banyak perkembangan teknologi yang
sangat pesat yang kita rasakan dan bahkan kita nikmati saat ini. Begitu banyak sekali
produk teknologi yang kita rasakan saat ini seperti Handphone, Televisi, Mobil, Motor,
Komputer, dan lain-lainnya yang kita nikmati saat ini. Pesawat terbang juga merupakan
salah satu produk teknologi juga, dari zaman ke zaman perubahan pesawat terbang
semakin jelas dapat kita rasakan.

Dengan ditulisnya makalah ini harapan saya dapat sedikit membantu


memberikan gambaran bahwa tujuan mempelajari Ipteks dalam pandangan islam.
Oleh karena itu setiap orang boleh memberikan pengertian atau tafsiran menurut
pendapat sendiri
B. Rumusan Masalah
1. Apakah hubungan Ipteks dengan Agama Islam?

2. Bagaimana penjabaran Ipteks dengan Agama Islam?

C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui Hubungan Ipteks dengan Agama Islam

2. Untuk mengetahui penjabaran Hubungan Ipteks dengan Agama Islam


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iptek Dan Kaitannya Dengan Islam


Untuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa pengertian dasar. Ilmu
pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh
melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method) .Sedang teknologi
adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan
dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan iptek, adalah hasil dari
segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan
mengembangkan iptek Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa
Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram
(hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan
iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang
telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh
dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.
B. Pandangan Islam Terhadap Iptek
Iptek merupakan dasar dan pondasi yang menjadi penyangga bangunan peradaban moderen
barat sekarang ini. Masa depan suatu bangsa akan banyak ditentukan oleh tingkat penguasaan
bangsa itu terhadap Iptek. Suatu masyarakat atau bangsa tidak akan memiliki keunggulan dan
kemampuan daya saing yang tinggi, bila ia tidak mengambil dan mengembangkan Iptek. Bisa
dimengerti bila setiap bangsa di muka bumi sekarang ini, berlomba-lomba serta bersaing
secara ketat dalam penguasaan dan pengembangan iptek, dan Diakui bahwa iptek disatu sisi,
telah memberikan “berkah” dan anugrah yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia.
Namun di sisi lain, Iptek telah mendatangkan “petaka” yang pada gilirannya mengancam
nilai-nilai kemanusiaan. Kemajuan dalam bidang iptek telah menimbulkan
perubahan sangat cepat dalam kehidupan ummat manusia. Perubahan ini, selain sangat cepat
memiliki daya jangkau yang amat luas. Hampir tidak ada segi-
segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh perubahan. Perubahan ini pada kenyataannya telah
menimbulkan pergeseran nilai nilai dalam kehidupan umat manusia, termasuk di dalamnya
nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan. Di Eropa, sejak abad pertengahan, timbul konflik
antara ilmu pengetahuan (sains) dan agama (gereja). Dalam konflik ini sains keluar sebagai
pemenang, dan sejak itu sains melepaskan diri dari control dan pengaruh agama, serta
membangun wilayahnya sendiri secara otonom dalam perkembangannya lebih lanjut, setelah
terjadi revolusi industri di Barat, terutama sepanjang abad XVIII dan XIX, sains bahkan
menjadi “agama baru” atau “agama palsu”(Pseudo Religion). Dalam kajian teologi modern di
Barat, timbul mazhab baru yang dinamakan “saintisme” dalam arti bahwa sains telah menjadi
isme ideologi bahkan agama baru. Namun sejak pertengahan abad XX, terutama seteleh
terjadi penyalahgunaan iptek dalam perang dunia I dan perang dunia II, banyak pihak mulai
menyerukan perlunya integrasi ilmu dan agama, iptek dan imtak. Pembicaraan tentang iptek
mulai dikaitkan dengan moral dan agama hingga sekarang (ingat kasus kloning misalnya).
Dalam kaitan ini, keterkaitan iptek dengan moral (agama) di harapkan
bukan hanya pada aspek penggunaannya saja (aksiologi), tapi juga pada pilihan objek
(ontologi) dan metodologi (epistemologi)-nya sekaligus. Di negara ini, gagasan tentang
perlunya integrasi pendidikan imtak dan iptek ini sudah lama digulirkan. Profesor B.J.
Habibie, adalah orang pertama yang menggagas integrasi imtak dan iptek ini. Hal
ini, selain karena adanya problem dikotomi antara apa yang dinamakan ilmu-ilmu umum
(sains) dan ilmu- ilmu agama (Islam), juga disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa
pengembangan iptek dalam system pendidikan kita tampaknya berjalan sendiri, tanpa
dukungan asas iman dan takwa yang kuat, sehingga pengembangan dan kemajuan iptek tidak
memiliki nilai tambah dan tidak memberikan manfaat yang cukup berarti bagi kemajuan dan
kemaslahatan umat dan bangsa dalam arti yang seluas- luasnya.Kekawatiran ini, cukup
beralasan, karena sejauh ini sistem pendidikan kita tidak cukup mampu menghasilkan
manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt sebagaimana diharapkan.
Berbagai tindak kejahatan sering terjadi dan banyak dilakukan, justru oleh orang-orang yang
secara akademik sangat terpelajar, bahkan mumpuni. Ini berarti, aspek pendidikan turut
menyumbang dan memberikan saham bagi kebangkrutan bangsa yang kita rasakan sekarang.
Kenyataan ini menjadi salah satu catatan mengenai raport merah pendidikan nasional kita.
Secara lebih spesifik, integrasi pendidikan imtak dan iptek ini diperlukan karena empat
alasan. Pertama, sebagaimana telah dikemukakan, iptek akan memberikan berkah dan
manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup umat manusia bila iptek disertai oleh
asas iman dan takwa kepada Allah swt. Sebaliknya, tanpa asas imtak, iptek bisa
disalahgunakan pada tujuan-tujuan yang bersifat destruktif. Iptek dapat mengancam nilai-
nilai kemanusiaan. Jika demikian, iptek hanya absah secara metodologis, tetapi batil dan
miskin secara maknawi. Kedua, pada kenyataannya, iptek yang menjadi dasar modernisme,
telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik, dan
hedonistik, yang sangat berlawanan dengan nilai-nilai budaya dan agama yang dianut oleh
bangsa kita. Ketiga, dalam hidupnya, manusia tidak hanya memerlukan sepotong roti
(kebutuhan jasmani), tetapi juga membutuhkan imtak dan nilai-nilai sorgawi (kebutuhan
spiritual). Oleh karena itu, penekanan pada salah satunya, hanya akan menyebabkan
kehidupan menjadi pincang dan berat sebelah, dan menyalahi hikmat kebijaksanaan Tuhan
yang telah menciptakan manusia dalam kesatuan jiwa raga, lahir dan bathin, dunia dan
akhirat. Keempat, imtak menjadi landasan dan dasar paling kuat yang akan mengantar
manusia menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar imtak, segala atribut duniawi, seperti
harta, pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan mampu alias gagal mengantar manusia
meraih kebahagiaan. Kemajuan dalam semua itu, tanpa iman dan upaya mencari ridha
Tuhan, hanya akan mengahsilkan fatamorgana yang tidak menjanjikan apa-apa selain
bayangan palsu (Q.S. An-Nur:39). Maka integrasi imtak dan iptek harus
diupayakan dalam format yang tepat sehingga keduanya berjalan seimbang (hand in hand)
dan dapat mengantar kita meraih kebaikan dunia (hasanah fi al-Dunya) dan kebaikan akhirat
(hasanah fi al-akhirah) seperti do’a yang setiap saat kita panjatkan kepada Tuhan (Q.S. Al-
Baqarah :201)
C. Pengaruh Iptek Perkembangan dunia
iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan
peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalih fungsikan tenaga otot
manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan
telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang
ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai
sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan
dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Bagi masyarakat sekarang, iptek
sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari
permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator
yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini
akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan
iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.
Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban
modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak
negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu
mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim
dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran
yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif.
Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal
moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar
kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan

D. Dampak Positif Dan Nigatif Iptek Dampak positif dan dampak negative dari
perkembangan teknologi dilihat dari berbagai bidang: 1. Bidang Informasi dan
komunikasi Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang
sangat pesat.
Dari kemajuandapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru
di bumi bagian manapun melalui internet.
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh
hanya dengan melalui handphone.
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan
kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal- hal yang negatif,
antara lain:
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang
bisa disalah gunakan
fihak tertentu untuk tujuan tertentu.
c. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh
informasi tentang tes
psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung
dari internet.
d. Kecemasan teknologi Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi
komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file
penting dalam computer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi.
Rusaknya modem internet karena disambar petir.
2. Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan
teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.

b. Terjadinya industrialisasi.

c. Produktifitas dunia industri semakin meningkat Kemajuan teknologi akan


meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi
industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi
dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin
meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak
perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting.
Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang
memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan
pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu
dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.

d. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu


menambah skill dan pengetahuan
yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan
berdampak pada penyerapan
tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja
dan jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan
yang diperlukan adalah
pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan
pengetahuan dan skill
sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.

e. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk


kedokteran menjadi komoditi
3. Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara
lain:
a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pendidikan.Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan.
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-
metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak,
karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bias dibuat abstrak.
c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran
tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos
internet dan lain- lain. Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan
antara lain:
a. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven,
Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan
ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi
harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
b. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang
berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu
komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

4. Bidang politik
a. Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan
mendorong munculnya kelas menengah baru.Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup
mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat.Dapat
diramalkan, kelas menengah baru ini akan
menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih
besar.
b. Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini
akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan
persamaan semakin kental.
c. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya
regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran
regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah
menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang
kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

4. Sikap Muslim Terhadap IPTEK Sikap kita sebagai muslim dalam menanggapi IPTEK,
tentunya kita harus menanggapi dengan bijak. cara menaggapi IPTEK diantaranya :
Resesif, kita harus menerimanya dengan bijak. jangan sampai kita menolaknya
terhadapperkembangan IPTEK. Kemajuan IPTEK itu tidak bisa kita tolak.
Selektif, setelah menerima kita harus memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang
tidak. Dengan dasar Al-Quran, hadits dan sunnah tentu kita bisa melakukan hal ini.
Digesif,IPTEK itu perlu kita arahkan, tentunya untuk amal ma,ruf nahi munkar.
Adaftif, perlu juga kita sesuaikan dengan dengan jati diri kita sebagai muslim yang pasti
sesuai dengan dasar islam. Transmitif, kembangkanlah IPTEK untuk menyiarkan agama
islam. Sebagai contoh dengan adanya alquran seluler, quran digital dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas Ipteks dalam pandangan islam Peran Islam
dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar
pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib
dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek
yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam.

Selain itu iptek juga sebagai pengabdian muslim kepada Allah (spiritual) dan
mengembangkan amanat khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada
kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin).
DAFTAR PUSTAKA

http://akharil.blogspot.com/2010/03/iptek-menurut-pandangan-islam.html

http://nurul-muhajirin.web.id/berita-116-pandangan-islam-terhadap-iptek.html

http://www.scribd.com/doc/25468096/Pengaruh-Iptek

http://filsafat.kompasiana.com/2011/10/18/sikap-muslim-terhadap-iptek/

Anda mungkin juga menyukai