Anda di halaman 1dari 8

AKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA

Disusun oleh :

Risqi Tri Fiqih Amaliah (41118120085)

Dosen pengampu :

Rahmah Ningsih, MA. Hk

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Pancasila sebagai dasar ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis

negara, sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan yang

tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Pada sila pertama Pancasila berbunyi: “Ketuhanan Yang Maha Esa”

mengandung nilai bahwa setiap orang Indonesia bertuhan menurut agama dan

kepercayaannya, menjalanakan agama dan kepercayaan secara berkeadaban

serta saling menghormati, dan segenap agama dan kepercayaan mendapat tempat

dan perlakuan yang sama (Sekretariat Jenderal MPR RI, 2014a). Artinya, setiap

orang Indonesia memiliki kebebasan untuk memilih, memeluk, mengajarkan

agama sesuai keyakinannya tanpa gangguan dan tanpa mengganggu agama

orang lain atau menodakan agama.

Indonesia merupakan negara dengan pluralisme agama, dimana tidak

hanya satu agama saja yang diakui oleh negara, tetapi lebih dari satu agama

beserta kepercayaan. Namun, di tengah pluralisme agama, hubungan lintas

agama di Indonesia semakin terpuruk. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aksi

kekerasan atas nama agama semakin meningkat belakangan ini. Peristiwa

pembakaran rumah ibadah di beberapa daerah, penodaan agama Islam oleh

Gubernur Jakarta Basuki Tjahaya Purnama, aksi damai bela Islam 212, serta

keinginan penerapan sistem Khilafah oleh ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia

di awal tahun 2017 merupakan gambaran terpuruknya hubungan lintas agama

yang menimbulkan ketegangan dan berujung pada perpecahan persatuan antar

umat beragama.
I-1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. SILA PERTAMA

Sila pertama Pancasila, yaitu 'Ketuhanan yang Maha Esa' memiliki makna
bahwa bangsa Indonesia mempunyai kebebasan untuk menganut agama dan
menjalankan ibadah yang sesuai dengan ajaran agamanya, mewujudkan kehidupan
yang selaras, serasi, dan seimbang antar sesama manusia Indonesia,antar bangsa,
maupun dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.
Contoh penerapan sila pertama:
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2.2. SILA KEDUA

Sila kedua Pancasila yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan


Beradab" adalah bunyi sila kedua pancasila. Makna sila kedua
pancasila ini adalah kita sebagai bangsa Indonesia harus saling menghargai
satu sama lain.

Contoh penerapan sila kedua:

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan

martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

I-2
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban

asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,

agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit

dan sebagainya.

3. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

4. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama

dengan bangsa lain

2.3. SILA KETIGA

Sila ke-3 mempunyai bunyi yang sangat erat hubungannya dengan


persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Oleh karena itu, sila ke-3 ini
dijadikan sebagai dasar landasan Indonesia supaya masyarakat Indonesia tetap
utuh dan tidak ada ada perpecahan. Adapun bunyi dari sila ke-3 yaitu “Persatuan
Indonesia” yang berlambang pohon beringin.
Sikap dan perilaku gotong royong memudahkan sesuatu yang
sedang dikerjakan. Sama halnya ketika Indonesia merumuskan Pancasila
dan saat Indonesia ingin merdeka. Setelah Indonesia sudah tidak dijajah
dan merdeka, kini saatnya bagi para pemuda untuk meneruskan
semangatnya dengan mengamalkan nilai-nilai sila ke-3.
Contoh penerapan sila Pancasila ketiga yaitu :
1. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
2. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
3. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
4. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

2.4. SILA KEEMPAT

I-3
Sila ke-4 Pancasila disimbolkan dalam bentuk kepala banteng. Banteng
melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul dan menjadi lebih kuat
dan sulit diserang lawan. Banteng menggambarkan budaya Indonesia yang
suka berkumpul, bermusyawarah, dan bermufakat. Kepala banteng juga
mewakili sikap tegas dalam mengambil keputusan.
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan di dalamnya terkandung prinsip asasi: Kerakyatan,
Musyawarah mufakat, Demokrasi, Hikmat kebijaksanaan, dan Perwakilan.

Contoh penerapan sila Pancasila keempat yaitu :


1. Musyawarah untuk mencapai mufakat dengan semangat
kekeluargaan
2. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan
3. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan
4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
2.4. SILA KELIMA

Sila ke-5 Pancasila berbunyi ”Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat


Indonesia”, di mana dari bunyi sila ke-5 tersebut dapat dilihat bahwa
seluruh rakyat Indonesia harus mendapatkan keadilan sosial yang merata.
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung di dalamnya
prinsip asasi: Keadilan, Keadilan sosial, Kesejahteraan lahir dan batin,
Kekeluargaan dan kegotongroyongan serta etos kerja.

Contoh penerapan sila Pancasila kelima yaitu :


1. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
2. Menghormati hak orang lain.
3. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
4. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
5. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang

I-4
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.

I-5
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:


Nilai-nilai Pancasila di Indonesia dijabarkan dalam tiap sila Pancasila,
dimana sila satu dengan sila yang lain merupakan kesatuan yang sistematis.
Artinya, tiap sila dalam Pancasila menjiwai sila-sila yang lain. Nilai-nilai
tersebut harus dijadikan pedoman dan dihayati dalam setiap penyelenggaraan
negara maupun dalam kehidupan sehari-hari

3.2. SARAN

1. Kepada pembaca disarankan untuk lebih meningkatkan kesadaran akan


menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kepada masyarakat disarankan untuk terus memperhatikan dampak baik


atau dampak buruk aktualisasi nilai-nilai Pancasila bagi kehidupan
masyarakat sebagai penrus bangsa di masa yang akan dating.

I-6
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Pembelajaran dan kemahasiswaan Kemenristek dikti. 2016. pendidkan


Pancasila untuk perguruan tinggi. Jakarta: Direktorat Jendral Pembelajaran dan
kemahasiswaan
https://www.popbela.com/career/inspiration/mediana-aprilliani/nilai-nilai-
pancasila-indonesia/1
https://media.neliti.com/media/publications/266370-aktualisasi-nilai-pancasila-
dalam-kehidu-8e2cb993.pdf
Suwarno, P.J. 1993. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius

I-7

Anda mungkin juga menyukai