Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MAKNA DAN NILAI PANCASILA


SILA KETIGA

Guru Mata Pelajaran


Nuriyah , S.Pd

Kelompok 1
1. ERIK AL FIANSYAH
2. MAHBUB IKHWAN AKBAR
3. IBRAMSYAH
4. RIZKAN HAMID
5. NUUR NABIILA
6. IZZA AL-FAHZA

YAYASAN PENDIDIKAN
MADRASAH TSANAWIYAH SABILAL MUHTADIN
DESA JAYA KARET KECAMATAN MENTAYA HILIR SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
segala rahmat-Nyalah akhirnya kami bisa menyusun makalah dengan judul Tentang
Pancasila Sila Ketiga .

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nuriyah, S.Pd, selaku guru mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami
sehingga kami mendapatkan banyak tambahan pengetahuan khususnya dalam Tentang
Pancasila Sila Ketiga. Kami selaku penyusun berharap semoga makalah yang telah kami
susun ini bisa memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan serta kritikan dari
para pembaca.

Jaya Karet, ...........................................2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIiI
BAB I1
PENDAHULUAN1
1.1. Latar Belakang1
1.2. Rumusan Masalah1
1.3 Tujuan Penulisan2
BAB II3
PEMBAHASAN3
2.1. Makna Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan Norma3
2.2. Makna Sila Ketiga Pancasila4
2.3. Hubungan Persatuan dan Keberagaman dalam Sila Ketiga5
2.4. Faktor Pendukung dan Penghambat Masyarakat Menerapkan Pancasila Sila Ketiga6
BAB III7
PENUTUP7
3.1. KESIMPULAN7
3.2. SARAN7
DAFTAR PUSTAKAiv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pancasila merupakan cerminan bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalam Pancasila menjadi
tolak ukur bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Karena konsekuensi
dari hal itu bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hafal dan
mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara
Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa
memperdulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai-nilai
makna yang terkandung dalam pancasila sangat berguna dan bermanfaat.
Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai dimana dari keseluruhan nilai tersebut
terkandung di dalam 5 garis besar dalam kehidupan berbangsa bernegara. Perjuangan dalam
memperebutkan kemerdekaan tak lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan sampai
sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan
agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan
bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya,
Bhineka Tunggal Ika.
Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya.
Dan menjadikan pancasila sebagai dasar keberagaman yang menyatukan. Dalam sila ketiga
yang berbunyi persatuan indnesia menjadikan pancasila sebagai dasar pemersatu keragaman
beragama menjadikan dasar penulisan makalah ini, untuk lebih dalam memahami nilai
pancasila pada sila ketiga.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa makna Pancasila sebagai sumber nilai dan norma?

2. Bagaimana makna sila ketiga Pancasila?

3. Bagaimana hubungan Persatuan dan keberagaman dalam sila ketiga ?

4. Apa saja faktor pendorong dan penghambat masyarakat dalam menerapkan nilai pancasila
sila ketiga?

iii
1.3. TUJUAN.

1. Untuk mengetahui Makna Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Norma.

2. Untuk mengetahui makna sila ketiga Pancasila.

3. Untuk mengetahui hubungan persatuan dan keberagaman dalam sila ketiga.

4. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat masyarakat dalam menerapkan


nilai pancasila sila ketiga.

iii
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MAKNA PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI DAN NORMA


Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan berakar pada diri
bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang bukan jiplakan
dari luar, akan tetapi asli Indonesia. Unsur-unsur Pancasila terdapat didalam berbagai
agama, kepercayaan, adat istiadat, dan kebudayaan. Karena dalam agama, kepercayaan, adat
istiadat dan kebudayaan tersebut berkembang nilai-nilai antara lain nilai moral, maka
Pancasila pun mengandung nilai moral dalam dirinya.
a. Kedudukan Nilai dalam masyarakat
Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai
masyarakat, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma dan moral.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya batin yang
menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai merupakan salah satu wujud
kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya. Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang suatu
hal adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai. Olah karena itu nilai dapat dihayati
sebagai kebudayaan dalam wujud kebudayaan abstrak. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai
yang terdapat dalam kehidupan masyarakat ada 6 macam nilai :
1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang terdapat
disekitarnya.
2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang mengikuti nalar
efisiensi.
3. Nila estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah.
4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainnya dan menekan
pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
5. Nilai politik berpusat pada kekuasaan srta berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat.
6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia kehidupan dan
alam semesta.
b. Kedudukan Norma dalam masyarakat
Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan motivasi tertentu. Norma sesungguhnya perwujudan martabat manusia sebagai
makhluk budaya, sosial, moral dan religi. Suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki
oleh tata nilai yang harus dipatuhi. Oleh karena norma dalam perwujudannya dapat berupa
norma agama, norma filsafat, kesusilaan, hukum, dan norma sosial.
c. Kedudukan Moral dalam masyarakat
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut perilaku
manusia. Seseorang yang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah dan norma yang berlaku
dalam masyarakatnya dia sudah dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral.

iii
2.2. MAKNA NILAI SILA KETIGA PANCASILA

Pancasila merupakan dasar negara yang mengandung nilai-nilai luhur. Nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap sila tersebut dekat dengan kehidupan rakyat Indonesia. Seperti apa
bunyi sila ke-3?
Pancasila lahir tanggal 1 Juni 1945. Pada saat itu, tokoh kemerdekaan Indonesia yang
juga Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, mengusulkan rumusan pancasila dalam sidang
pertama BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Bung Karno, panggilan Soekarno memberikan 5 gagasan yang kemudian disebut dengan
Pancasila atau 5 sila.
Bunyi sila ke-3 adalah "Persatuan Indonesia". Menurut Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila, sila tersebut mengandung nilai sebagai landasan untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia. Dalam sila ke-3 tersebut, terdapat tujuh butir pengamalan, sebagai
berikut:
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada Tanah Air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan ber-Tanah Air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Dapat disimpulkan Persatuan Indonesia mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi
seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, Bahasa dan budaya. kita
sebagai warga negara Indonesia harus mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa sudah tidak sedikit lagi orang-orang yang
sudah hilang rasa persatuan dan nasionalisme, mulai acuh tak acuh apa yang terjadi pada
negara kita. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa dan mengembangkan
rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Mulailah dengan cara mencintai
produk Indonesia, Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika dan memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Menjalin hubungan baik
antara negara lain, tidak saling menjatuhkan dan menimbulkan perselisihan.

iii
2.4 HUBUNGAN PERSATUAN DAN KEBERAGAMAN DALAM SILA KETIGA

Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu persekutuan hidup bersama sebagai
kodrat penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu atau makhluk sosial.
Oleh karena itu sifat sadar kodrat manusia merupakan dasar Negara, sehingga Negara
menifasetasi kodrat manusia secara horizontal dalam hubungan dengan manusia lain
untuk mencapai tujuan bersama. Persatuan diambil dari kata 'satu' yang berarti utuh,
beberapa bagian yang sudah bersatu. Sementara keberagaman bangsa Indonesia dapat dilihat
dari perbedaan suku bangsa, ras, budaya, bahasa daerah dan agama.
Setiap pulau atau wilayah di Indonesia memiliki keberagaman penduduk yang
disebabkan oleh lingkungan geografis, agama dan kepercayaan, ras, hingga suku bangsa.
Adanya keberagaman bisa memicu terjadi konflik apabila tidak ada persatuan. 
Untuk itu hubungan persatuan dan keberagaman menjadi penting dalam kehidupan
sehari-hari maupun berbangsa dan bernegara.
Hubungan Persatuan dan Keberagaman
Hubungan persatuan dan keberagaman bagi bangsa Indonesia sangat penting. Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, persatuan dan keberagaman akan memengaruhi satu
sama lain.
Keberagaman bukan tidak mungkin dapat memicu konflik antargolongan. Hal ini
karena adanya perbedaan suku bangsa, ras, bahasa, budaya, maupun agama yang merupakan
wujud kebhinnekaan bangsa Indonesia. Meski berbeda, bangsa ini tidak boleh terpecah
belah. 
Untuk itu, perlu adanya persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan bangsa
harus terjalin dengan baik di tengah keberagaman suku dan bangsa di Indonesia.
Selain itu, sikap saling toleransi antar suku bangsa perlu dipupuk dan ditanamkan sejak
dini. Dengan adanya saling toleransi maka akan tercipta keberagaman dan rasa cinta
terhadap negara persatuan Indonesia. 
Berikut ini manfaat dari hubungan persatuan dan keberagaman bagi bangsa Indonesia.
1. Adanya Persatuan
Adanya perbedaan atau keberagaman akan memunculkan rasa persatuan. Rasa dan sikap
persatuan juga muncul dari berbagai latar belakang berbeda yang memiliki niatan untuk
bersama. 
2. Muncul Sikap Toleransi
Indonesia memiliki beragam suku, adat istiadat, ras, agama dan kepercayaan.
Keberagaman di Indonesia muncul karena adanya perbedaan demografis, geografis, dan
historis.
Adanya perbedaan ini harus diimbangi dengan sikap toleransi antar suku bangsa, ras,
budaya maupun agama. Semakin tinggi tingkat keberagaman di Indonesia maka semakin
tinggi pula sikap toleransi dan keinginan untuk bersatu.

iii
3. Terwujudnya Rasa Kekeluargaan
Hubungan persatuan dan keberagaman yang erat juga akan mewujudkan rasa
kekeluargaan, saling menolong, dan nasionalisme. Selain itu, adanya rasa kemanusiaan dan
toleransi akan mewujudkan rasa kebersamaan dan saling melengkapi satu sama lain.
2.4. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT MASYARAKAT DALAM
MENERAPKAN NILAI PANCASILA SILA KETIGA

Faktor-faktor pendorong masyakat dalam menerapkan nilai-nilai pancasila.


a. Pendidikan atau pengetahuan sangat besar pengaruhnya terhadap pemahaman kita untuk
memahami arti dan fungsi pancasila.
b. Lingkungan hidup sama halnya dengan pendidikan, lingkungan juga berpengaruh kepada
pemebntukan jiwa panvasila yang kita pahami dan pelajari.
c. Memahami arti dan fungsi pancasila dengan baik dan jadikan sebagai pandangan hidup
kita sehari-hari.
d. Menjadikan pancasila sebagai aturan-aturan berperilaku.Memiliki rasa persatuan dan
kesatuan dalam berbangsa dan bernegara, agar tidak mengenal batas-batas perbedaan
agama, kesukuan, golongan dan lain sebagainya.
e. Mampu menciptakan rasa kebersamaan dengan cara tolong menolong untuk mencapai
hubungan yang lebih harmonis.
Faktor penghambat dalam menerapkan nilai-nilai pancasila. Berkurangnya nilai-nilai
kekeluargaan, semangat gotongroyong, tenggang rasa, norma susila, kesopanan dan adat
istiadat bangsa karena lebih mementingkan keegoisannya sendiri dibandingkan orang lain.
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menghindari dari penyimpangan penerapan
nilai-nilai pancasila.
1. Menjadikan pancasila sebagai pandangan hidup kita sehari-hari agar terhindarnya dari
penyimpangan nilai-nilai pancasila.
2. Mengikuti aturan-aturan pancasila, untuk membentuk berperilaku yang baik..
3. Memiliki rasa persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara, agar tidak
mengenal batas-batas perbedaan agama, kesukuan, golongan dan lain sebagainya.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sering disebut dengan way of life,
Weltanschauung,wereld EN levensbschouwing. Pandangan hidup,pegangan hidup,
pedoman hidup, dan petunjuk hidup sebagai pandangan hidup Pancasila dipergunakan
sebagai petunjuk hidup sehari-hari, dengan kata lain Pancasila sebagai petunjuk arah bagi
semua kegiatan dalam aktivitas hidup dan kehidupan.
Pancasila sebagai pandangan hidup pegangan hidup pedoman hidup dan petunjuk hidup
berarti bahwa semua tingkah laku dan tindak-tanduk serta perbuatan setiap manusia
Indonesia harus dijiwai oleh sila-sila Pancasila.

iii
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat indonesia, nilai-nilai Pancasila merupakan
cakupan dari nilai, norma, dan moral yang harusnya mampu diamalkan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilai-nilai
tersebut maka degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak
langsung juga akan mengurangi kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan bangsa Indonesia.

3.2. SARAN

Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung


dalam Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun melaksanakannya dalam
kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai
Pancasila akan melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat
agar senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai.

iii
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-nilai-nilai-

pancasila

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1614290035/10Makalah%20Pancasila.pdf

https://www.celebrities.id/read/hubungan-persatuan-dan-keberagaman-bagi-bangsa-indonesia-8T2a0e

iii

Anda mungkin juga menyukai