Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN IDEOLOGI


Dosen Pengajar :
Abd. Wahid Habibullah, S.H., M.H.

Disusun Oleh :
1. Mardiansyah Baihachi ( 210341100009 )
2. Firdausi Putri Hoirudin ( 210341100012 )
3. Muhammad Naufal Iman Gumelar ( 210341100122 )

PRODI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tiap-tiap manusia memiliki pandangan hidup, dan bagaimana harus menjalani
hidup. Begitu juga bangsa Indonesia memiliki pandangan hidup tersendiri berbeda
dengan pandangan hidup bangsa lain. Pandangan hidup bangsa Indonesia adalah
Pancasila. Suatu bangsa sebagai kumpulan individu pasti mempunyai nilai-nilai yang
dijunjung tinggi sebagai kultur normatif yang memberi arah dalam setiap keputusan dan
kegiatannya. Nilai-nilai ini disebut juga sebagai pandangan hidup bangsa yang
merupakan kristalisasi nilai - nilai yang dimiliki bangsa itu diyakini kebenarannya
sehingga menimbulkan tekad untuk mewujudkannya. Tanpa pandangan hidup, bangsa
Indonesia ataupun bangsa lain akan goyah dan kehilangan pegangan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Pertanyaan akan pandangan-pandangan hidup sebelumnya ini termasuk ranah filsafat.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa lndonesia juga sebagai dasar Negara.
Pancasila memiliki arti penting memiliki ideologi bagi Indonesia sebagai Negara. Negara
yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat
pula. Tanpa itu, bangsa dan negara akan rapuh. Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus
diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang
lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan
Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi
negara dan karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara.
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya
setiap warga negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang
melanggar Pancasila sebagai dasar negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum
yang berlaku di Indonesia. Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar negara
disertai sanksi-sanksi hukum. Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai Weltanschuung,
yaitu pelaksanaan Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi sanksi hukum
tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya setiap manusia Indonesia terikat dengan cita-
cita yang terkandung didalamnya untuk mewujudkan dalam hidup dan kehidupannya,
sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Jadi, jelaslah bagi kita bahwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia mempunyai sifat imperatif atau memaksa. Sedangkan pengamalan atau
pelaksanaan Pancasila sebagai pandangan hidup sehari-hari tidak disertai sanksi sanksi
hukum tetapi mempunyai sifat mengikat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi negara?
2. Mengapa Pancasila sebagai ideologi negara harus dipahami sebagai sistem filsafat?
3. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
Negara Indonesia?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi negara

Pancasila secara etimologis berasal dari dua kata yaitu, Panca yang berarti lima dan sila
yang berarti dasar. Pancasila dari akar kata berarti lima dasar, tepatnya adalah dasar bagi negara
Indonesia yang merdeka. Pancasila sebagai filsafat negara dan sebagai filsafat hidup bangsa pada
hakekatnya merupakan suatu nilai yang bersifat simetris fundamental dan menyeluruh. Dasar
pemikiran filosofis yang terkandung dalam setiap sila pancasila mengandung makna bahwa
dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan harus berdasarkan nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang berkaitan satu dengan yang lainnya
sebagai satu kesatuan. Suatu sistem filsafat mengajarkan tentang sumber dan hakikat, realitas
filsafat hidup, dan tata nilai (etika), termasuk teori pengetahuan manusia dan logika. Pancasila
merupakan suatu sistem filsafat karena sila-sila dalam pancasila merupakan bagian dari satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Filsafat merupakan metode yang menunjukkan cara berpikir dan cara mengadakan analisis
yang dapat dipertanggung jawabkan untuk dapat menjabarkan Ideologi Pancasila. Sedangkan
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan nilai dan pemikiran yang dapat menjadi
substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Pancasila sebagai filsafat, sebagai penunjuk
arah untuk mencapai tujuan negara sebagai pegangan dan pedoman dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai dasar negara, sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.

Secara harfiah ideologi berarti ilmu mengenai pengertian dasar, ide secara sederhana.
ideologi berarti suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran yang sedalam-dalamnya dan
merupakan pemikiran filsafat. Makna ideologi bagi negara, ideologi negara yang berarti cita-cita
negara memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai
hidup kebangsaan dan kenegaraan, serta mewujudkan suatu asas kerohanian pandangan hidup
dunia yang harus dipelihara,dikembangkan,diamalkan,dan dilestarikan kepada generasi penerus
bangsa untuk diperjuangkan dan dipertahankan.
Pancasila sebagai ideologi berfungsi menggerakkan masyarakat untuk membangun bangsa
dengan usaha-usaha yang meliputi dalam semua bidang kehidupan. Pancasila sebagai ideologi
negara yaitu memberikan orientasi ke depan mengharuskan bangsa Indonesia selalu menyadari
situasi kehidupan yang sedang dihadapinya. Kemajuan ilmu pengetahuan, kecanggihan
teknologi, dan pesatnya perkembangan sarana komunikasi membuat dunia semakin kecil dan
independensi di kalangan bangsa-bangsa di dunia semakin menguat.
2.2. Pancasila sebagai ideologi negara harus dipahami sebagai sistem filsafat

Pancasila dapat dipahami sebagai sistem filsafat yang mengandung pemikiran tentang
manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dan dengan
masyarakat sebagai sebuah bangsa. Beragam hubungan ini, secara teoretik dimiliki Pancasila.
Oleh sebab itu, sebagai sistem filsafat, Pancasila memiliki ciri khas yang berbeda dengan sistem-
sistem filsafat lain yang ada di dunia, seperti materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme,
komunisme dan lain sebagainya. Kekhasan nilai filsafat yang terkandung dalam Pancasila
berkembang dalam budaya dan peradaban Indonesia, terutama sebagai jiwa dan asas kerohanian
bangsa dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Selanjutnya nilai filsafat Pancasila,
baik sebagai pandangan hidup atau filsafat hidup (Weltanschauung) bangsa maupun sebagai jiwa
bangsa atau jati diri (Volksgeist) nasional yang kemudian dijadikan sebagai penanda identitas
bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi budaya dan peradaban dunia.

Menurut Darmodihardjo (1979: 86), Pancasila adalah ideologi yang memiliki kekhasan,
yaitu: 1) Kekhasan pertama, Tuhan Yang Maha Esa sebab Ketuhanan Yang Maha Esa
mengandung arti bahwa manusia Indonesia percaya adanya Tuhan; 2) Kekhasan kedua,
penghargaan kepada sesama umat manusia apapun suku bangsa dan bahasanya; 3) Kekhasan
ketiga, bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa; 4) Kekhasan keempat, kehidupan
manusia Indonesia bermasyarakat dan bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi; dan 5)
Kekhasan kelima, keadilan sosial bagi hidup bersama. Kelahiran ideologi bersumber dari
pandangan hidup yang dianut oleh suatu masyarakat. Pandangan hidup kemudian berbentuk
sebagai keyakinan terhadap nilai tertentu yang diaktualisasikan dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu, ideology berfungsi sebagai alat membangun solidaritas masyarakat dengan
mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai baru. Sebagai ideologi, Pancasila berfungsi
membentuk identitas bangsa dan negara Indonesia sehingga bangsa dan negara Indonesia
memiliki ciri khas berbeda dari bangsa dan negara lain. Pembedaan ini dimungkinkan karena
ideologi memiliki ciri selain sebagai pembeda juga sebagai pembatas dan pemisah dari ideologi
lain.
2.3. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara
Indonesia
Nilai nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan
kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai pancasila tergolong nilai
kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik
nilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis maupun religius. Nilai-nilai-nilai
Pancasila bersibat obyektif dan subyektif, artinya hakikat nilai-nilai pancasila bersifat universal
atau berlaku dimanapun, sehingga dapat diterapkan di negara lain. Makna yang terkandung
dalam setiap sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut.

 Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ketuhanan yang maha esa ini nilai-nilainya
meliputi dan menjiwai keempat sila lainnya. Pada sila pertama tersirat bagaimana
manusia Indonesia berhubungan dengan Tuhannya atau kepercayaannya.
 Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, nilai kemanusiaan yang adil
mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan
beradab harus berkodrat adil. Pada sila kedua tergambar bagaimana manusia Indonesia
harus bersikap hidup dengan orang lain sebagaimana layaknya manusia yang punya
pikiran dan ahklak hingga dia bisa bersikap sebagai mahkluk yang tertinggi dibandingkan
dengan mahkluk lainnya yaitu binatang.
 Sila Ketiga : Persatuan Indonesia, nilai persatuan Indonesia di dasari dan dijiwai oleh sila
ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan beradab. Sila ketiga
menerangkan bagaiama manusia Indonesia menciptakan suatu pandangan betapa
pentingnya arti persatuan dan kesatuan bangsa dari pada bercerai berai seperti pada
pepatah bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh.
 Sila Keempat : Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, sila keempat telah menegaskan bagaimana manusia
Indonesia mengimplementasikan cara bersikap dan berpendapat serta memutuskan
sesuatu menyangkut kepentingan umum secara bijak demi kelangsungan kehidupan
berdemokrasi yang terlindungi antara menyuarakan hak dan kewajibannya berimbang
dalam mengimplementasikannya.
 Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia, pada sila kelima dijabarkan
bagaimana manusia Indonesia mewujudkan suatu keadilan dan kemakmuran bagi seluruh
masyarakat Indonesia itu sendiri.
Dari penjabaran di atas, sudah sepantasnya Pancasila beserta kelima silanya itu dijadikan
sebagai pandangan dan pegangan hidup serta dijadikan sebagai pembimbing dalam menciptakan
kerangka berpikir untuk menjalankan roda demokratisasi dan diimplementasikan dalam segala
macam praktik kehidupan menyangkut berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di dalam Negara
kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. Jelaslah bahwa mengamalkan dan mengamankan
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia mempunyai sifat imperative/memaksa.
Sedangkan pengamalan atau pelaksanaan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam hidup
sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pancasila sebagai filsafat negara dan sebagai filsafat hidup bangsa pada hakekatnya
merupakan suatu nilai yang bersifat simetris fundamental dan menyeluruh. Dasar pemikiran
filosofis yang terkandung dalam setiap sila pancasila mengandung makna bahwa dalam setiap
aspek kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan harus berdasarkan nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Fungsi utama Filsafat Pancasila bagi bangsa
dan negara Indonesia yaitu: 1) Filsafat pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,
2) Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, 3) Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian
bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara yaitu memberikan orientasi ke depan
mengharuskan bangsa Indonesia selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapinya.
Kemajuan ilmu pengetahuan, kecanggihan teknologi, dan pesatnya perkembangan sarana
komunikasi membuat dunia semakin kecil dan independensi di kalangan bangsa-bangsa di dunia
semakin menguat.
3.2. Saran

Nilai-nilai Pancasila sudah menjadi tonggak bangsa Indonesia yang sepatutnya


dipertahankan sebagai acuan negara dan menyongsong kemajuan zaman. Terutama bagi
masyarakat yang mengikuti jenjang pendidikan tinggi inilah yang menjadi faktor pendukung
dalam mempertahankan ideologi negara sebagai Ciri khas suatu negara. Dalam perkembangan
nilai Pancasila merupakan tolak ukur bagi mahasiswa sebagai anak bangsa harus mengetahui,
memahami, mengerti cara mempertahankan dasar negaranya. Sebagai pemegang jenjang
pendidikan yang tinggi, mahasiswa haruslah memiliki intelektual dan karakter di dalam
bertingkah laku yang sesuai dari sila-sila yang terdapat dalam Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
yantifaradina, rizki. 2016. “Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negara”,
https://www.slideshare.net/rizkiyantifaradina/pancasila-sebagai-filsafat-dan-ideologi-
negara-65464926, diakses pada 1 September 2021

Syamsudin, Mukhtasar. 2020. “Pancasila sebagai filsafat : sebuah refleksi fundamental


akademis menuju Indonesia paripurna”, https://arbaswedan.id/pancasila-sebagai-sistem-
filsafat-sebuah-refleksi-fundamental-akademis-menuju-indonesia-paripurna-bagian-
pertama/, diakses pada 1 September 2021.

Holy, Dinding. 2017. “Pancasila sebagai sistem filsafat dan Ideologi bangsa dan negara
Indonesia”, https://dindingholy-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/dindingholy.wordpress.com/2017/04/26/makalah-pancasila-
sebagai-sistem-filsafat-dan-ideologi-bangsa-dan-negara-indonesia/amp/?
amp_gsa=1&amp_js_v=a6&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16298602600139&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fdindingholy.wordpress.com
%2F2017%2F04%2F26%2Fmakalah-pancasila-sebagai-sistem-filsafat-dan-ideologi-
bangsa-dan-negara-indonesia%2F , diakses pada 1 September 2021.

Salhikma, Ricke. 2016. “Analisis dan kesimpulan pancasila sebagai filsafat”,


https://www.slideshare.net/rickesalhikma/analisis-dan-kesimpulan-pancasila-sebagai-
filsafat , diakses pada 1 September 2021.

Lm, Safitri. 2016. “Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional”,
https://www.slideshare.net/Lm_safitri/pancasila-sebagai-sistem-filsafat-dan-ideologi-
nasional , diakses pada 1 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai