PENDAHULUAN
1
diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan
identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi.
Prinsip dasar yang telah ditemukan oleh peletak dasar (The founding
fathers) Negara Indonesia yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip
dasar filsafat bernegara, itulah pancasila. Dengan pemahaman demikian, maka
pancasila sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia saat ini mengalami ancaman
dengan munculnya nilai nilai baru dari luar dan pergeseran nilai-nilai yang terjadi.
Secara ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat suatu bangsa, senantiasa
memeliki suatu pandangan hidup atau filsaat hidup masing-masing, yang berbeda
dengan bangsa lain didunia. Inilah yang disebut sebagai local genius
(kecerdasan/kreatifitas lokal) dan sekaligus sebagai local wisdom (kearifan local)
bangsa. Dengan demikian, bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki kesamaan
pandangan hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lain.
Melalui makalah ini diharapkan dapat membantu kita dalam berpikir lebih
kritis mengenai arti Pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti sistem filsafat dan unsur-unsurnya ?
2. Bagaimana arti Pancasila sebagai sistem filsafat?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti sistem filsafat dan unsur-unsurnya.
2. Untuk mengetahui dan memahami arti Pancasila sebagai sistem filsafat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Soeharto
3. Ruslan Abdulgani
Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila itu adalah filsafat dari negara yang
terlahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh rakyat dan
bangsa Indonesia.
4. Notonagoro
4
Masing-masing dari sila yang terkandung dalam Pancasila berfungsi sebagai
nilai dasar, sedangkan hukum adalah nilai instrumental atau keterangan
tentang sila Pancasila.
Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Filsafat Pancasila juga berfungsi sebagai cara hidup dari Indonesia. Dengan
kata lain, Pancasila merupakan pedoman dan instruksi dalam kehidupan
sehari-hari.
5
Menjadi Perangkat Ilmu Kenegaraan
Fungsi filsafat Pancasila yang terakhir ialah sebagai perangkat ilmu
pengetahuan yang berbeda, khususnya ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan kehidupan negara. Hal ini dapat tercermin dalam berbagai contoh
Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah.
6
pengetahuan, hal-hal apakah yang harus diperhatikan agar mendapatkan
pengetahuan yang benar, apa yang disebut kebenaran dan apa kriterianya
c. Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang membahas teori-teori nilai dan
berusaha menggambarkan apa yang dinamakan dengan kebaikan dan perilaku
yang baik (Rukiyati & Purwastuti, 2015). Di dalamnya terdapat etika dan estetika.
Etika adalah kajian filsafat yang mempersoalkan perilaku manusia terhadap nilai
dan moral. Estetika adalah filsafat yang berkaitan dengan kajian keindahan.
Keduanya akan berkaitan, karena sesuatu yang indah cenderung akan terasa lebih
beretika, begitu pun sebaliknya. Setidaknya, begitulah sebelum filsafat seni
kembali mempertanyakannya.
7
menguasai alam, adanya kekuatan gaib yang terdapat pada alam ini dan lain
sebagainya.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia pada waktu itupun
sudah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah agama Hindu dan Budha
datang di Indonesia, bangsa Indonesia banyak memeluk agama-agama tersebut.
Demikian pula agama islam yang telah dipeluk oleh sebagian besar bangsa
Indonesia dengan penuh keyakinan. Pada masa itu pengaruh agama dalam
kehidupan sehari-hari terbukti adanya pengaruh agama dalam kehidupan sehari-
hari terbukti adanya peninggalan, tulisan dan adat istiadat
2. Arti Kemanusiaan
Sebagai bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa dengan sendirinya
bangsa kita mempunyai rasa kemanusiaan yang luhur. Pada hakekatnya
kemanusiaan adalah bawaan kodrat manusia. Perikemanusiaan adalah nilai
khusus yang bersumber pada nilai kemanusiaan. Perikemanusiaan adalah yang
bersumber pada kemanusiaan, jiwa yang membedakan manusia dengan makhluk
lain. Berdasarkan pengertian tersebut sebenarnya semua bangsa mesti
mempunyai kemanusiaan, begitu pula bangsa Indonesia bahkan kemanusiaannya
adalah adil dan beradab.
Adil berarti memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya dan
tahu apa haknya sendiri. Beradab artinya mempunyai adab, mempunyai sopan
santun, mempunyai susila, artinya ada kesediaan menghormati bangsa lain,
menghormati pandangan pendirian dan sikap Bangsa lain. Sejak dahulu bangsa
Indonesia selalu menerima bangsa lain dengan ramah tamah, karena suatu bangsa
tidak akan hidup sendirian terlepas dari bangsa lain.
3. Arti Persatuan
Bangsa Indonesia dengan ciri-cirinya rukun, bersatu dan kekeluargaan,
bertindak bukan semata-mata atas perhitungan untung rugi dan pamrih serta
kepentingan pribadi. Oleh karena itu unsur persatuan sudah terdapat didalam
kehidupan masyarakat Indonesia bahkan sudah dilaksanakan oleh mereka.
4. Arti Kerakyatan
8
Istilah kerakyatan berarti bahwa yang berdaulat atau yang berkuasa adalah
rakyat. Dalam bahasa lain Kerakyatan disebut Demokrasi berasal dari kata
Yunani Demos yang berarti Rakyat Kratos yang berarti Berdaulat. Demokrasi
bukan hal yang baru bagi bangsa Indonesia. Meskipun sebelum tanggal 17
Agustus 1945 di Indonesia belum pernah ada pemerintahan yang bersifat
Demokratik seperti sekarang ini namun sebenarnya unsur-unsurnya sudah ada,
yang selama itu tidak pernah dimanfaatkan secara Nasional formal.
5. Arti Keadilan
Istilah adil yaitu menunjukkan bahwa orang harus memberi kepada orang lain
apa yang menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa
kewajibannya kepada orang lain dan dirinya. Sosial berarti tidak mementingkan
diri sendiri saja, tetapi mengutamakan kepentingan umum, tidak individualistik
dan egoistik, tetapi berbuat untuk kepentingan bersama. Sebenarnya istilah
gotong royong yang berarti bekerja sama dan membagi hasil karya bersama tepat
sekali untuk menerangkan apa arti Keadilan Sosial.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari rumusan masalah diatas maka dapat diambil kesimpulan:
Pancasila yang
dihubungkan dengan
filsafat muncul dari hasil
perenungan para
pendiri negara yang
kemudian dituangkan
dalam suatu sistem yang
menjalankan
kehidupan masyarakat
luas. Terbangunnya
sistem filsafat disini
memiliki hakikat satu
10
kesatuan utuh dari
beberapa elemen yang
memiliki tujuan tertentu
dengan menjalankan
fungsi yang saling
ketergantungan.
Keterkaitan antara
objek, prinsip, dan
karakteristik
Pancasila sebagai
filsafat harus selaras
dengan hakikatnya
Pancasila yang
dihubungkan dengan
11
filsafat muncul dari hasil
perenungan para
pendiri negara yang
kemudian dituangkan
dalam suatu sistem yang
menjalankan
kehidupan masyarakat
luas. Terbangunnya
sistem filsafat disini
memiliki hakikat satu
kesatuan utuh dari
beberapa elemen yang
memiliki tujuan tertentu
dengan menjalankan
12
fungsi yang saling
ketergantungan.
Keterkaitan antara
objek, prinsip, dan
karakteristik
Pancasila sebagai
filsafat harus selaras
dengan hakikatnya
1. Pancasila yang dihubungkan dengan filsafat muncul dari hasil perenungan
para pendiri negara yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang
menjalankan kehidupan masyarakat luas. Terbangunnya sistem filsafat
disini memiliki hakikat satu kesatuan utuh dari beberapa elemen yang
memiliki tujuan tertentu dengan menjalankan fungsi yang saling
ketergantungan. Keterkaitan antara objek, prinsip, dan karakteristik
Pancasila sebagai filsafat harus selaras dengan hakikatnya. Filsafat
Pancasila juga memiliki fungsi dan peran sebagai pedoman dan pegangan
sikap, tingkah laku serta perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk bangsa Indonesia. Setiap
nilai-nilai yang ada dalam sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar
dalam hidup berbangsa dan bernegara. Adapun yang mendasari Pancasila
adalah dasar Ontologis (Hakikat Manusia), dasar Epistemologis
(Pengetahuan), dasar Aksiologis (Pengamalan Nilai-Nilainya)
13
2. Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang
saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila
yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan
yang mendasar.
B. Saran
Saran yang dapat dipetik dari makalah ini adalah :
1. Pemahaman Pancasila sebagai sistem filsafat diharapkan mampu
memberikan gambaran bagi masyarakat untuk lebih berpikir kritis,
sistematis, dan mendasar terhadapsistem filsafat yang terkait dengan
Pancasila. Proses aktualisasi dari tiap-tiap nilai Pancasila perlu diajarkan
dan diperbaiki kembali agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap
teori dan contoh permasalahan yang disinggung. Ada baiknyapula, jika
sikap perealisasiannya ini selalu diimbangi dengan jalan berpikir yang
tetap memperhatikan penyaringan atau selektif terhadap banyaknya
perkembangan yang terjadi.
2. Agar masyarakat mengetahui seberapa pentingnya pancasila dan dapat
mengamalkan nilai-nilai sila dari pancasila dengan baik & benar, serta
tidak melecehkan arti penting pancasila
14
DAFTAR PUSTAKA
Heri Herdiawanto dan Jumanta Hamdayama, 2010. Cerdas, Kritis, Dan Aktif
Berwarganegara (Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi).
ERLANGGA : Jakarta.
15
16