Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang
menyokong negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak
terombang ambing oleh persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya
ideologi merupakan hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan
distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat sesuatu yang bersifat
dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di suatu pihak membuat
ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat mendekati
bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa
maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.
Indonesia pun tak terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar negara
yang sering kita sebut Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara. Sejarah
indonesia menunjukan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya
dalam mengejar kehidupan yang layak dan lebih baik, untuk mencapai masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur (M. Syamsuddin, dkk. 2011).
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam
masingmasing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa
Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
seperti tercantum dalam pembukaan UndangUndang Dasar 1945 merupakan
kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan
dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang v mampu
memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Mempelajari Pancasila
lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati

1
diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan
identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi.
Prinsip dasar yang telah ditemukan oleh peletak dasar (The founding
fathers) Negara Indonesia yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip
dasar filsafat bernegara, itulah pancasila. Dengan pemahaman demikian, maka
pancasila sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia saat ini mengalami ancaman
dengan munculnya nilai nilai baru dari luar dan pergeseran nilai-nilai yang terjadi.
Secara ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat suatu bangsa, senantiasa
memeliki suatu pandangan hidup atau filsaat hidup masing-masing, yang berbeda
dengan bangsa lain didunia. Inilah yang disebut sebagai local genius
(kecerdasan/kreatifitas lokal) dan sekaligus sebagai local wisdom (kearifan local)
bangsa. Dengan demikian, bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki kesamaan
pandangan hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lain.
Melalui makalah ini diharapkan dapat membantu kita dalam berpikir lebih
kritis mengenai arti Pancasila.

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti sistem filsafat dan unsur-unsurnya ?
2. Bagaimana arti Pancasila sebagai sistem filsafat?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti sistem filsafat dan unsur-unsurnya.
2. Untuk mengetahui dan memahami arti Pancasila sebagai sistem filsafat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. ARTI SISTEM FILSAFAT DAN UNSUR-UNSURNYA


Filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai
kehidupan manusia. Istilah 'filsafat' secara etimologis merupakan padanan kata
falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani filosofia
(philosophia).
Sementara itu menurut Kaelan, M.S (2010) pada hakikatnya, Pancasila
memiliki sistem nilai yang didapat dari pengertian nilai-nilai dasar luhur
kebudayaan bangsa Indonesia.
Dari unsur-unsur kebudayaan tersebut berakar dan mengalir sehingga membuat
secara keseluruhan menjadi terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia.
Melalui penjelasan tersebut bisa disimpulkan, Pancasila sebagai suatu produk
filsafat yang digunakan sebagai suatu pandangan hidup.
Filsafat Pancasila juga memiliki fungsi dan peran sebagai pedoman dan
pegangan sikap, tingkah laku serta perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk bangsa Indonesia. Setiap nilai-
nilai yang ada dalam sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup
berbangsa dan bernegara. Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang
filsafat Pancasila, bisa membaca pengertian para ahli maupun fungsinya (Maulidi,
Achmad. 2016).
1. Pengertian Filsafat Pancasila Menurut Ahli
1. IR. Soekarno

Menurut Soekarno, filsafat Pancasila merupakan filsafat asli dari Indonesia


yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India
(Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam).

3
2. Soeharto

Filsafat Pancasila mulai mengalami perubahan, melalui para filsuf yang


lahir dari Depdikbud. Semua elemen Barat disingkirkan dan diganti
dengan interpretasi dalam budaya Indonesia (Pancasila truly Indonesia).

3. Ruslan Abdulgani

Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila itu adalah filsafat dari negara yang
terlahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh rakyat dan
bangsa Indonesia.

4. Notonagoro

Notonagoro mengatakan bahwa filsafat Pancasila memberikan


pengetahuan dan pengertian ilmiah mengenai hakikat Pancasila.
Menurutnya, secara ontologi, kajian Pancasila sebagai filsafat
dimaksudkan untuk mengetahui hakikat dasar sila-sila yang terkandung di
dalam Pancasila.
2. Fungsi Filsafat Pancasila
 Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Setiap bangsa di dunia memiliki jiwanya sendiri. Hal ini disebut dengan istilah
Volkgeish, yang berarti 'jiwa bangsa' atau 'jiwa rakyat'. Bagi bangsa Indonesia,
Pancasila adalah jiwa yang telah memainkan peranan penting dalam
kehidupan.

 Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia


Filsafat Pancasila berfungsi sebagai kepribadian dan ciri khas bangsa
Indonesia serta menjadi ciri pembeda di antara bangsa lain di dunia.

 Sebagai Sumber dari Semua Sumber Hukum


Indonesia adalah negara hukum yang menerapkan hukum secara adil
berdasarkan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, fungsi filsafat Pancasila
merupakan sumber dari seluruh sumber daya hukum di Indonesia.

4
Masing-masing dari sila yang terkandung dalam Pancasila berfungsi sebagai
nilai dasar, sedangkan hukum adalah nilai instrumental atau keterangan
tentang sila Pancasila.
 Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Filsafat Pancasila juga berfungsi sebagai cara hidup dari Indonesia. Dengan
kata lain, Pancasila merupakan pedoman dan instruksi dalam kehidupan
sehari-hari.

 Menjadi Falsafah Hidup Bangsa


Filsafat Pancasila memiliki fungsi kesatuan bangsa. Hal ini dikarenakan
pandangan bahwa Pancasila mengandung nilai kepribadian yang paling tepat
dan sesuai dengan bangsa Indonesia.
Pancasila juga dianggap sebagai nilai yang paling bijaksana, paling adil, dan
paling tepat untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia.
 Sebagai Dasar Negara
Filsafat Pancasila berfungsi sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan atau
penyelenggaraan negara. Segala sesuatu yang ada dalam kehidupan bangsa
Indonesia, baik rakyat, pemerintah, wilayah maupun aspek negara lainnya,
harus didasarkan pada Pancasila.
 Memberi Hakikat Kehidupan Bernegara
Filsafat Pancasila memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan mendasar
atau sangat mendasar, seperti sifat kehidupan negara. Dengan filsafat
Pancasila, kita dapat mengetahui sifat kehidupan pedesaan dan semua aspek
yang memiliki hubungan erat dengan kehidupan sosial dan kelangsungan
hidup negara.
 Memberi Substansi tentang Hakikat Negara, Ide Negara ,dan
Tujuan Bernegara
Dengan filsafat Pancasila kita dapat menemukan kebenaran yang penting
tentang sifat negara, gagasan negara, dan tujuan negara Indonesia. Hal ini
dikarenakan adanya substansi yang memiliki kebenaran universal bagi bangsa
Indonesia selama berabad-abad.

5
 Menjadi Perangkat Ilmu Kenegaraan
Fungsi filsafat Pancasila yang terakhir ialah sebagai perangkat ilmu
pengetahuan yang berbeda, khususnya ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan kehidupan negara. Hal ini dapat tercermin dalam berbagai contoh
Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah.

3. Tujuan Filsafat Pancasila


a. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Allah yang
Maha kuasa.
b. Menjadi bangsa yang menjaga keadilan baik secara sosial maupun
ekonomi.
c. Untuk menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia, untuk dapat
berada dalam kaitannya HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara
kita.
d. Untuk menciptakan sebuah bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.
e. Menjadi negara nasionalis dan cinta tanah air Indonesia.

4. Sistematika Pemikiran dan Filsafat


a. Ontologi
Ontologi adalah bagian dari metafisika yang bersifat spekulatif, membahas
hakikat “yang ada” secara universal. Ontologi berusaha mencari inti yang dimuat
setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya. Ontologi
mempersoalkan hakikat yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera belaka.
Pernyataan di atas diperkuat oleh pendapat Rukiyati dan Purwastuti (2015),
Sebenarnya, ontologi adalah bagian dari metafisika, sederhananya metafisika
dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat atau bagian pengetahuan manusia yang
bersangkutan dengan pertanyaan mengenai hakikat “ada” yang terdalam.
b. Epistemologi
Epistemologi berarti mempersoalkan sumber dan usul pengetahuan dengan
meneliti, mempelajari dan mencoba mengungkapkan prinsip-prinsip primer
kekuatan struktur pikiran yang dianugerahkan kepada manusia. Kajian
epistemologi membahas tentang bagaimana proses mendapatkan ilmu

6
pengetahuan, hal-hal apakah yang harus diperhatikan agar mendapatkan
pengetahuan yang benar, apa yang disebut kebenaran dan apa kriterianya
c. Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang membahas teori-teori nilai dan
berusaha menggambarkan apa yang dinamakan dengan kebaikan dan perilaku
yang baik (Rukiyati & Purwastuti, 2015). Di dalamnya terdapat etika dan estetika.
Etika adalah kajian filsafat yang mempersoalkan perilaku manusia terhadap nilai
dan moral. Estetika adalah filsafat yang berkaitan dengan kajian keindahan.
Keduanya akan berkaitan, karena sesuatu yang indah cenderung akan terasa lebih
beretika, begitu pun sebaliknya. Setidaknya, begitulah sebelum filsafat seni
kembali mempertanyakannya.

2.2 . ARTI PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


Pancasila dikatakan sebagai Sistem Filsafat, karena di dalamnya terdapat
nilai-nilai Ketuhanan (theologi), nilai manusia (antropologi), nilai kesatuan
(metafisika, yang berhubungan dengan pengertian hakekat satu), kerakyatan
(hakekat demokrasi) dan keadilan (hakekat keadilan).
1. Arti Ketuhanan
Secara ontologik ada manusia sebagai yang diciptakan menunjukkan adanya
pencipta yaitu Tuhan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna,
mempunyai sifat sebagai individu sebagai makhluk sosial. Karena Tuhan adalah
sempurna maka manusia tidak sempurna. Namun diantara makhluk, manusia
adalah yang paling sempurna.
Berdasarkan pengalaman sejarah sebelum datangnya agama Hindu, Budha,
Islam dan Kristen. Bangsa Indonesia telah mempunyai kepercayaan. Karena
keadaan alam sedemikian rupa maka bangsa Indonesia berusaha mempertahankan
dan mengembangkan hidupnya untuk bisa mengatasi tantangan alam tersebut.
Salah satu jawaban yang diberikan berupa pandangan hidup atau kepercayaan
bahwa alam ini ada yang menciptakan. Karena pengalaman hidup mereka sehari-
hari dan karena kemampuan yang mereka miliki, maka bentuk kepercayaan yang

7
menguasai alam, adanya kekuatan gaib yang terdapat pada alam ini dan lain
sebagainya.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia pada waktu itupun
sudah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah agama Hindu dan Budha
datang di Indonesia, bangsa Indonesia banyak memeluk agama-agama tersebut.
Demikian pula agama islam yang telah dipeluk oleh sebagian besar bangsa
Indonesia dengan penuh keyakinan. Pada masa itu pengaruh agama dalam
kehidupan sehari-hari terbukti adanya pengaruh agama dalam kehidupan sehari-
hari terbukti adanya peninggalan, tulisan dan adat istiadat
2. Arti Kemanusiaan
Sebagai bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa dengan sendirinya
bangsa kita mempunyai rasa kemanusiaan yang luhur. Pada hakekatnya
kemanusiaan adalah bawaan kodrat manusia. Perikemanusiaan adalah nilai
khusus yang bersumber pada nilai kemanusiaan. Perikemanusiaan adalah yang
bersumber pada kemanusiaan, jiwa yang membedakan manusia dengan makhluk
lain. Berdasarkan pengertian tersebut sebenarnya semua bangsa mesti
mempunyai kemanusiaan, begitu pula bangsa Indonesia bahkan kemanusiaannya
adalah adil dan beradab.
Adil berarti memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya dan
tahu apa haknya sendiri. Beradab artinya mempunyai adab, mempunyai sopan
santun, mempunyai susila, artinya ada kesediaan menghormati bangsa lain,
menghormati pandangan pendirian dan sikap Bangsa lain. Sejak dahulu bangsa
Indonesia selalu menerima bangsa lain dengan ramah tamah, karena suatu bangsa
tidak akan hidup sendirian terlepas dari bangsa lain.
3. Arti Persatuan
Bangsa Indonesia dengan ciri-cirinya rukun, bersatu dan kekeluargaan,
bertindak bukan semata-mata atas perhitungan untung rugi dan pamrih serta
kepentingan pribadi. Oleh karena itu unsur persatuan sudah terdapat didalam
kehidupan masyarakat Indonesia bahkan sudah dilaksanakan oleh mereka.
4. Arti Kerakyatan

8
Istilah kerakyatan berarti bahwa yang berdaulat atau yang berkuasa adalah
rakyat. Dalam bahasa lain Kerakyatan disebut Demokrasi berasal dari kata
Yunani Demos yang berarti Rakyat Kratos yang berarti Berdaulat. Demokrasi
bukan hal yang baru bagi bangsa Indonesia. Meskipun sebelum tanggal 17
Agustus 1945 di Indonesia belum pernah ada pemerintahan yang bersifat
Demokratik seperti sekarang ini namun sebenarnya unsur-unsurnya sudah ada,
yang selama itu tidak pernah dimanfaatkan secara Nasional formal.
5. Arti Keadilan
Istilah adil yaitu menunjukkan bahwa orang harus memberi kepada orang lain
apa yang menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa
kewajibannya kepada orang lain dan dirinya. Sosial berarti tidak mementingkan
diri sendiri saja, tetapi mengutamakan kepentingan umum, tidak individualistik
dan egoistik, tetapi berbuat untuk kepentingan bersama. Sebenarnya istilah
gotong royong yang berarti bekerja sama dan membagi hasil karya bersama tepat
sekali untuk menerangkan apa arti Keadilan Sosial.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari rumusan masalah diatas maka dapat diambil kesimpulan:

 Pancasila yang
dihubungkan dengan
filsafat muncul dari hasil
perenungan para
 pendiri negara yang
kemudian dituangkan
dalam suatu sistem yang
menjalankan
 kehidupan masyarakat
luas. Terbangunnya
sistem filsafat disini
memiliki hakikat satu

10
 kesatuan utuh dari
beberapa elemen yang
memiliki tujuan tertentu
dengan menjalankan
 fungsi yang saling
ketergantungan.
Keterkaitan antara
objek, prinsip, dan
karakteristik
 Pancasila sebagai
filsafat harus selaras
dengan hakikatnya
 Pancasila yang
dihubungkan dengan

11
filsafat muncul dari hasil
perenungan para
 pendiri negara yang
kemudian dituangkan
dalam suatu sistem yang
menjalankan
 kehidupan masyarakat
luas. Terbangunnya
sistem filsafat disini
memiliki hakikat satu
 kesatuan utuh dari
beberapa elemen yang
memiliki tujuan tertentu
dengan menjalankan

12
 fungsi yang saling
ketergantungan.
Keterkaitan antara
objek, prinsip, dan
karakteristik
 Pancasila sebagai
filsafat harus selaras
dengan hakikatnya
1. Pancasila yang dihubungkan dengan filsafat muncul dari hasil perenungan
para pendiri negara yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang
menjalankan kehidupan masyarakat luas. Terbangunnya sistem filsafat
disini memiliki hakikat satu kesatuan utuh dari beberapa elemen yang
memiliki tujuan tertentu dengan menjalankan fungsi yang saling
ketergantungan. Keterkaitan antara objek, prinsip, dan karakteristik
Pancasila sebagai filsafat harus selaras dengan hakikatnya. Filsafat
Pancasila juga memiliki fungsi dan peran sebagai pedoman dan pegangan
sikap, tingkah laku serta perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk bangsa Indonesia. Setiap
nilai-nilai yang ada dalam sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar
dalam hidup berbangsa dan bernegara. Adapun yang mendasari Pancasila
adalah dasar Ontologis (Hakikat Manusia), dasar Epistemologis
(Pengetahuan), dasar Aksiologis (Pengamalan Nilai-Nilainya)

13
2. Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang
saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila
yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan
yang mendasar.

B. Saran
Saran yang dapat dipetik dari makalah ini adalah :
1. Pemahaman Pancasila sebagai sistem filsafat diharapkan mampu
memberikan gambaran bagi masyarakat untuk lebih berpikir kritis,
sistematis, dan mendasar terhadapsistem filsafat yang terkait dengan
Pancasila. Proses aktualisasi dari tiap-tiap nilai Pancasila perlu diajarkan
dan diperbaiki kembali agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap
teori dan contoh permasalahan yang disinggung. Ada baiknyapula, jika
sikap perealisasiannya ini selalu diimbangi dengan jalan berpikir yang
tetap memperhatikan penyaringan atau selektif terhadap banyaknya
perkembangan yang terjadi.
2. Agar masyarakat mengetahui seberapa pentingnya pancasila dan dapat
mengamalkan nilai-nilai sila dari pancasila dengan baik & benar, serta
tidak melecehkan arti penting pancasila

14
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional.2013.Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan


Pancasila.

Heri Herdiawanto dan Jumanta Hamdayama, 2010. Cerdas, Kritis, Dan Aktif
Berwarganegara (Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi).
ERLANGGA : Jakarta.

http://PPKn dan Dosenpendidikan.co.id. Diakses pada tanggal 05 Oktober 2021

M. Syamsuddin, dkk. 2011. Pendidikan Pancasila Menempatkan Pancasila dalam


Konteks Keislaman dan Keindonesian, Yogyakarta, Total Media.

Maulidi, Achmad. 2016. Pengertian Filsafat (Filosofi).


http://www.kanalinfo.web.id/2016/08/pengertian-filsafat-filosofi.html. Diakses
pada tanggal 05 Oktober 2021

Prof. Dr. Kaelan, M.S.2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta. Paradigma


Yogyakarta

Rukiyati & Purwastuti, A. (2015). Mengenal Filsafat Pendidikan. Yogyakarta:


UNY Press.

15
16

Anda mungkin juga menyukai