Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT BANGSA

INDONESIA

Disusun Oleh :

Kelompok 4

 M. Dias Randika Nugraha


 Maudy Ahmalinda
 Nia Rafidayanti
 Yoesvita Runi Aprilia

PROGRAM STUDI DIII GIZI CIREBON

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIMALAYA

Jl. KS. Tubun No. 58 Kota Cirebon Telp./Fax (0231) 220687

2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai (filsafat)
tertentu yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan
kehidupan dan pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup
bangsa yang diyakini kebenarannya dan diaplikasikan dalam kehidupan
masyarakat yang mendiami negara tersebut. Pandangan hidup bangsa
merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap bangsa. Dalam kehidupan
bangsa Indonesia, pancasila mempunyai fungsi yaitu salah satunya sebagai
filsafat bangsa.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang nantinya akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Pengertian pancasila sebagai filsafat Bangsa Indonesia
2. Arti pancasila sebagai filsafat Bangsa Indonesia.

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian filsafat dan pengertian pancasila.
2. Mahasiswa dapat memahami pancasila sebagai filsafat Bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa Indonesia


a. Pengertian Filsafat
Secara etimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunani,
yaitu philosophia. Kata itu terdiri dari kata philo, philos, philein yang
mempunyai arti cinta / pecinta / mencintai dan sophia yang berarti
kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran. Jadi secara harfiah istilah
filsafat adalah cinta pada kebijaksanaan atau kebenaran yang hakiki, Philien
sophos menjadi kata filsafat dalam bahasa Indonesia, yang dapat dimaknai
sebagai suatu “usaha untuk mencari keutamaan mental atau akal budi,
kehendak dan perasaan”.
b. Beberapa Devinisi Filsafat menurut para ahli
1. Plato (427 SM – 348 SM) Ahli filsafat Yunani
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran
asli.
2. Aristoteles (382 – 322 SM), murid Plato
Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik dan estetika.
3. Al Farabi (870 – 950 M) ahli filsafat Islam
Filsafat ialah ilmu pengetahuan tentang alam wujud bagaimana hakikat
yang sebenarnya.
c. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah nama dari dasar Negara Republik Indonesia yang
berisi lima dasar, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima dasar atau sila itumerupakan
kesatuan yang bulat dan utuh. Rumusan Pancasila tersebut termuat dalam
Pembukaan UUD 1945 yang disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945.
Dalam kehidupan bangsa Indonesia, Pancasila berfungsi sebagai dasar
negara, sumber segala sumber hukum, kepribadian bangsa, pandangan
hidup bangsa, pandangan moral, ideologi negara, pemersatu maupun
penggerak perjuangan dan termasuk juga diantaranya sebagai filsafat
Negara yang dibahas dalam makalah ini.
Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur
pemerintahan negara atau dengan kata lain pancasila merupakan suatu
dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan sumber kaidah
hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik
Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta
pemerintahan negara.

B. Arti Pancasila Sebagai Filsafat Negara


Bangsa Indonesia sudah ada sejak zaman Sriwijaya dan zaman Majapahit
dalam satu kesatuan. Namun, dengan datangnya bangsa-bangsa barat
persatuan dan kesatuan itu dipecah oleh mereka dalam rangka menguasai
daerah Indonesia yang kaya raya ini. Berkat perjuangan yang gigih dari
seluruh rakyat Indonesia pada zaman penjajahan Jepang dibentuk suatu badan
yang diberi nama BPUPKI. Badan ini diresmikan tanggal 28 Mei 1945 oleh
pemerintah Jepang. Tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin
mengutarakan prinsip dasar negara yang sekaligus sesudah berpidato
menyerahkan teks pidatonya beserta rancangan undang-undang dasar.
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato membahas dasar negara.
Dan pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan undang-undang dasar yang
diberi nama Undang-Undang Dasar 1945. Sekaligus dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar sila-sila Pancasila ditetapkan. Jadi, Pancasila sebagai
filsafat bangsa Indonesia ditetapkan bersamaan dengan ditetapkannya
Undang-Undang Dasar 1945, dan menjadi ideologi bangsa Indonesia.
Pancasila diajukan sebagai filsafat negara, yaitu suatu pemikiran yang
mendalam untuk dipergunakan sebagai dasar negara. Isi dari filsafat bangsa
Indonesia antara lain menunjukkan keyakinan bangsa Indonesia terhadap
manusia sebagai makhluk ciptaan, yang hidup berssama dengan manusia lain
sebagai umat manusia serta menyelesaikan masalah hidupnya atas dasar sikap
musyawarah mufakat.
Arti Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah sama dan mutlak bagi
seluruh tumpah darah Indonesia. Tidak ada tempat bagi warga negara
Indonesia yang pro dan kontra, karena Pancasila sudah ditetapkan sebagai
filsafat bangsa Indonesia.
1. Fungsi Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila mampu memberikan dan mencari kebenaran yang
substansi tentang hakikat negara, ide negara, dan tujuan negara. Dasar
Negara kita ada lima dasar dimana setap silanya berkaitan dengan sila
yang lain dan merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak terbagi dan tidak
terpisahkan. Saling memberikan arah dan sebagai dasar kepada sila yang
lainnya. Tujuan negara akan selalu kita temukan dalam setiap konstitusi
negara bersangkutan. Karenanya tidak selalu sama dan bahkan ada
kecenderungan perbedaan yang jauh sekali antara tujuan disatu negara
dengan negara lain. Bagi Indonesia secara fundamental tujuan itu ialah
Pancasila dan sekaligus menjadi dasar berdirinya negara ini
2. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Dalam sistem itu masing-
masing silanya saling kait mengkait merupakan satu kesatuan yang
menyeluruh. Di dalam Pancasila tercakup filsafat hidup dan cita-cita luhur
bangsa Indonesia tentang hubunagan manusia dengan Tuhan, hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan
lingkungannya. Menurut Driyakarya, Pancasila memperoleh dasarnya
pada eksistensi manusia sebagai manusia, lepas dari keadaan hidupnya
yang tertentu. Pancasila merupakan filsafat tentang kodrat manusia. Dalam
pancasila tersimpul hal-hal yang asasi tentang manusia. Oleh karena itu
pokok-pokok Pancasila bersifat universal.
3. Pandangan Integralistik Dalam Filsafat Pancasila
Pancasila yang bulat dan utuh yang bersifat majemuk tunggal itu
menjadi dasar hidup bersama bangsa Indonesia yang bersifat majemuk
tunggal pula. Dalam kenyataannya, bangsa Indonesia itu terdiri dari
berbagai suku bangsa, adat istiadat, kebudayaan dan agama yang
berbeda. Diantara perbedaan yang ada sebenarnya juga terdapat kesamaan.
Secara hakiki, bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan-perbedaan itu
juga memiliki kesamaan,.bangsa Indonesia berasal dari keturunan nenek
moyang yang sama, jadi dapat dikatakan memiliki kesatuan darah. Dapat
diungkapkan pula bahwa bangsa Indonesia yang memilikiperbedaan itu
juga mempunyai kesamaan sejarah dan nasib kehidupan. Secara bersama
bangsa Indonesia pernah dijajah, berjuang melawan penjajahan, merdeka
dari penjajahan. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa setelah merdek,
bangsa Indonesia mempunyai kesamaan tekat yaitu mengurus
kepentingannya sendiri dalam bentuk Negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Kesadaran akan perbedaan dan kesamaan
inilah yang menumbuhkan niat, kehendak (karsa dan Wollen) untuk selalu
menuju kepada persatuan dan kesatuan bangsa atau yang lebih dikenal
dengan wawasan “ bhineka tunggal ika “.
4. Beberapa Pendapat Bahwa Pancasila Adalah Suatu Filsafat
a) Pendapat Soediman Kartohadiprodjo
Dalam bukunya yang berjudul Beberapa Pikiran sekitar Pancasila,
beliau mengemukakan bahwa pancasila itu disajikan sebagai pidato
untuk memenuhi permintaan memberikan dasar fiilsafat negara, maka
disajikannya Pancasila sebagai filsafat. Pancasila masih merupakan
filsafat Negara (staats-filosofie). Karena itu dapat dimengerti, bahwa
filsafat Pancasila dibawakan sebagai inti dari hal-hal yang berkkenaan
dengan manusia, disebabkan negara adalah manusia serata organisasi
manusia. Jadi Soediman Kartohadiprodjo menegaskan bahwa Pancasila
sebagi filsafat bangsa Indonesia berrdasarkan atas ucapan Bung Karno
yang menatakan bahwa Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia.
b) Pendapat Notonagoro
Dalam Lokakarya Pengamalan Pancasila di Yogyakarta beliau
berpendapat bahwa kedudukan Pancasila dalam Negara Republik
Indonesia adalah sebagai dasar negara, dalam pengertian dasar filsafat.
Sifat kefilsafatn dari dasar negara tersebut terwuujudkan dalam rumus
abstrak dari kelima sila dari pada Pancasila. Yang intinya ialah
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan (kesatuan dalam dinamikanya),
kerakyatan dan keadilan, terdiri atas kata-kata pokok dengan awalan-
akhiran ke-an dan per-an. Dasar filsafat, asas kerohanian Negara
Pancasila adalah cita-cita yang harus dijelmakan dalam kehidupan
negara.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pancasila merupakan
suatu sistem filsafat. Dalam sistem itu masing-masing silanya saling kait
mengkait merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. Filsafat pancasila
mampu memberikan dan mencari kebenaran yang substansi tentang hakikat
negara, ide negara, dan tujuan negara. Di dalam Pancasila tercakup filsafat
hidup dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang hubungan manusia dengan
Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan hubungan manusia
dengan lingkungannya.

B. Saran
Demikian pemaparan tentang “Pancasila sebagai Filsafat Bangsa
Indonesia” oleh penulis. Penulis sadar masih ada kekurangan dalam
penulisannya. Untuk itu penulis berharap kepada pembaca bersedia
memberikan saran maupun kritik yang membangun kepada penulis mengenai
makalah ini. Semoga setelah diberikan pemaparan tersebut dapat dimengerti
dan dipahami oleh pembaca serta dapat dijadikan bahan ajar dalam perbaikan
penerapan pancasila sebagai filsafat Bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai