Anda di halaman 1dari 25

KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

DAN IDEOLOGI DALAM BERBANGSA DAN


BERNEGARA
Oleh Kelompok 4 :

Arini Mayang Fa’uni (20101251200480)


Mawahesa Eklima (2010125320095)
Muhammad Ahdi (2010125310094)
Norlena Adha (2010125320092)
Norma Paulina (2010125220129)
Nur Aisah Amelia (2010125320090)
Nurul Huda (2010125220122)
Pancasila sebagai Budaya Bangsa Indonesia

Pancasila telah mengandung sifat kenusantaraan yang nampak dalam Bhineka Tunggal Ika,
dinamis dan terbuka, sebagai inti dan jiwa masyarakat, dan sebagai pedoman moral. Dari
kedudukannya yang serba sentral dalam seluruh kehidupan masyarakat, Pancasila itu dapat
ditegaskan sebagai asas kultural masyarakat Indonesia. Sebagai asas Kultural ia mewadahi
dan mengisi kebudayaan nasional. Ia adalah wadah sekaligus isinya kebudayaan nasional
Indonesia. Wadah mengandung arti bahwa di dalam alam Pancasila itulah kebudayaan
nasional tumbuh dan berkembang. Sebagai wadah Pancasila mempunyai kemampuan untuk
mewadahi segala macam, bentuk, sifat, hakekat (esensi) dan segala corak kebudayaan yang
tumbuh di Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila sebagai budaya bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
 1.      Ketuhanan Yang Maha Esa. 
Dalam sila Ketuhanan yang MaharEsa terdapat nilai rohani yang mepgatur hubungan negara dan agama, hubungan
manusia dengan Sang Pencipta, serta nilai hak asasi manusia.
 2.      Kemanusiaan Yang adil dan Beradab.
Dalam sila ini terkandung nilai cinta kasih, nilai kesopanan, membela kebenaran, sopan santun, dan menghormati
orang lain.
   3.      Persatuan Indonesia.
Dalam sila ini terkandung nilai yang menjunjung tinggi tradisi perjuangan dan kerelaan untuk berkorban serta
menjaga kehormatan bangsa dan negara.
 4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
Dalam sila ini terkandung nilai agar manusia lndonesia menjunjung tinggi tanggung jawab terhadap keluarga,
masyarakat, bangsa, dan negara. Selain itu juga tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara
menegakkan kebenaran, keadilan, kehidupan yang bebas, adil, dan sejahtera.
 5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang kehidupan baik jasmani maupun
rohani. Nilai-nilai dalam sila ini meliputi keselarasan, keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta nilai
kedermawanan terhadap sesama.
PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA

Pancasila memberikan pancaran dan arah untuk setiap orang Indonesia tentang masa depan
yang ditempuhnya. Inilah pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam kelima
Sila Pancasila. Karena pandangan hidup suatu bangsa adalah memiliki cita-cita, pikiran yang
mendalam, serta gagasan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik lagi.
Pancasila dijadikan sebagai dasar, motivasi dalam sikap dan tingkahlaku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agar tujuan dan cita-cita bangsa dapat tercapai, kita
harus menghayati pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
• Ketuhanan Yang Maha Esa
Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama yang dianut. Menghargai dan menghormati serta tidak
memaksakan suatu agama dan kepercayaan orang lain.
• Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Mengakui persamaan derajat, menjunjung tinggi rasa kemanusiaan,
berani membela keadilan dan saling menghormati antar suku dan
bangsa.
• Persatuan Indonesia
Dengan sila persatuan Indonesia dengan didasari Bhinneka Tunggal
Ika, dapat menjunjung nilai kesatuan dan persatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
• Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Indonesia
Diharapkan masyarakat mengutamakan kepentingan negara.
Menggunakan musyawarah untuk mengambil keputusan bersama
dengan rasa asas kekeluargaan. Menerima keputusan musyawarah
dengan lapang dada serta menghargai pendapat orang lain tanpa
memaksakan kehendak pribadi.
• Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Di dalam butir ini dijelaskan adanya sikap adil antar sesama
warga negara, saling berkesinambungan antara hak dan kewajiban
dan juga menghargai hak orang yang ada di sekitar kita. Bersama-
sama mewujudkan keadilan yang merata dan berkeadilan sosial.
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT BANGSA DAN NEGARA
• Filsafat secara harafiah berasal dari bahasa Yunani, yakni philo-sophia. Kata philo/philein
memiliki arti cinta, dan sophia/sophos memiliki arti hikmah atau kebijaksanaan. Maka filsafat
memiliki arti mencintai sesuatu hhal yang memiliki sifat bijaksana. Filsafat sendiri merupakan
ilmu atau teori yang menjadi dasar alam pikiran dalam melakukan suatu kegiatan. Dan makna
filsafat menurut D. Runes ialah sebuah ilmu yang paling umum yang mengandung usaha untuk
mencari kebijakan dan cinta akan kebijakan. Pancasila sebagai filsafat mengandung sebuah
pandangan, konsep-konsep kebenaran dan cara berpikir yang menjadikan Pancasila sebagai
ideologi nasional bangsa Indonesia. Pancasila memiliki fungsi dasar negara bagi suatu negara
yang sesungguhnya ditujukan bukan hanya untuk bangsa Indonesia nammun juga pada
kehidupan manusia secara menyeluruh. Didalam Pancasila yang terdiri dari lima sila yang pada
hakikatnya merupakan sebuah sistem filsafat. . Filsafat Pancasila ditujukan untuk semua orang
dan bukan hanya untuk bangsa Indonesia saja, sebab didalamnya terkandung konsep kehidupan
secara luas dan tidak terbatas. Didalam fisafat Pancasila
Pancasila sebagai filsafat mengandung sebuah pandangan, konsep-konsep kebenaran dan cara
berpikir yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Pancasila memiliki
fungsi dasar negara bagi suatu negara yang sesungguhnya ditujukan bukan hanya untuk bangsa
Indonesia nammun juga pada kehidupan manusia secara menyeluruh. Didalam Pancasila yang
terdiri dari lima sila yang pada hakikatnya merupakan sebuah sistem filsafat. . Filsafat Pancasila
ditujukan untuk semua orang dan bukan hanya untuk bangsa Indonesia saja, sebab didalamnya
terkandung konsep kehidupan secara luas dan tidak terbatas.

Didalam fisafat Pancasila ada beberapa sudut pandang yang


mendasarinya, diantaranya sebagai berikut.

• Ontologi
ontologi ialah suatu bidang filsafat yang
mendalami sebuah makna tentag sebuah
keberadaan sesuatu hal (eksistensi). Bidang ontologi • Aksiologi
meliputi keberadaan manusia, benda, dan alam Aksiologi merupakan ilmu filsafat yang
semesta beserta segala isinya mendalami tentang makna, sumber dan jenis sebuah
• Epistemologi nilai serta tingkatan dan hakikat yang terkandung
Epistemologi merupakan cabang ilmu filsafat didalam sebuah nilai tersebut
yang mendalami tentang dasar-dasar, asal muasal,
ketentuan, susunan metode dan kesahihan sebuah
ilmu pengetahuan
Prinsip Filsafat Pancasila

prinsipnya Pancasila ditinjau dari teori kausa (sebab) yang dikemukakan oleh Aristoteles
adalah :

1.Kausa Material, yakni sebuah sebab yang memiliki


hubungan dengan materi atau bahan.

2.Kausa Formalis, yakni sebuah sebab yang memiliki


hubungan dengan asal-mula sebuah bentuk

3.Kausa Finalis, yakni sebuah sebab yang terkait dengan asal


mula sebuah tujuan.

4.Kausa Efisien, tentang asal mula sebuah karya. Kegiatan-kegiatan BPUPKI dan
PPKI dalam melahirkan Pancasila melalui sidang bersama, merupakan kausa efisien
yang membentuk Pancasila sebagai dasar negara.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA
INDONESIA

PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi berasal dari kata
 Idea yang artinya gagasan
 Logi yang artinya pengetahuan
 Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide,
science of ideas atau ajaran tentang pengertian -pengertian dasar.
IDEOLOGI TERBUKA DAN TERTUTUP
1). Ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak
totaliter dan tidak dapat dipakai
melegitimasi kekuasaan sekelompok
orang. Ideologi terbuka hanya berada
dalam sistem pemerintah yang demokratis.

2). Ideologi tertutup adalah ajaran atau


pandangan dunia atau filsafat yang
menentukan tujuan-tujuan dan
norma-norma politik dan sosial, yang
dinyatakan sebagai kebenaran yang tidak
boleh dipersoalkan lagi melainkan harus
dipatuhi.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

• Pancasila merupakan ideologi terbuka hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersifat
aktual, dinamis, antisifasif, dan senantiasa mampu menyelesaikan dengan perkembangan zaman,
ilmu, pengetahuan, dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya. Namun, mengeksplisitkan wawasannya lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan
yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang senantiasa berkembang seiring
dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek, dan zaman.
FUNGSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia

adalah bangsa yang majemuk.

Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan

menggerakkan serta membimbing bangsa Indonesia

dalam melaksanakan pembangunan.

Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa

dan sebagai dorongan dalam pembentukan

karakter bangsa berdasarkan Pancasila.

Menjadi standar nilai dalam melakukan

kritik mengenai keadaan bangsa dan Negara.


NILAI-NILAI PANCASILA

• Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai


ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Ini
merupakan nilai dasar bagi kehidupan kewarganegaraan, kebangsaan, dan
kemasyarakatan. Nilai-nilai Pancasila tergolong nilai kerohanian yang di
dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis. Baik
nilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis maupun
religius. Nilai-nilai Pancasila bersifat obyektif dan subyektif, artinya
hakikat nilai-nilai Pancasila bersifat universal atau berlaku di manapun.
PANCASILA SEBAGAI ASSAS PERSATUAN DAN
KESATUAN BANGSA INDONESIA

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang


dengan sendirinya memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang
berbeda-beda.
Namun demikian dengan adanya kesatuan asas kerokhanian
yang kita miliki, maka perbedaan itu harus dibina ke arah suatu
kerjasama dalam memperoleh kebahagiaan bersama
Pancasila sebagai pandangan hidup dasar pemersatu
bangsa Indonesia dapat diwujudkan melalui tindakan-
tindakan yang sesuai dengan kelima sila yang terdapat
dalam dasar negara tersebut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Percaya dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan
mengakui serta memuliakan-
Nya sebagai pencipta alam
semesta, memiliki tingkah laku
susila sehari-hari sesuai dengan
agama atau kepercayaan masing-
masing
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Mengakui dan memperlakukan setiap orang,
tanpa membedakan bangsa, keturunan, warna
kulit, jenis kelamin, agama dan kedudukan,
sebagai sesama manusia yang berakal budi.
Memperlakukan sesama manusia sebagaimana
ia ingin diperlakukan oleh orang lain dengan
mengambil sikap tenggang rasa
3. Persatuan Indonesia
Ikut membela kebenaran, keutuhan wilayah,
keamanan dan kesejahteraan Indonesia.
Memiliki kesadaran dan kebangsaan nasional
Indonesia serta mengembangkannya.
Menjunjung tinggi dan mencintai Indonesia
sebagai kesatuan politik, kesatuan sosial dan
budaya, kesatuan ekonomi, mapun kesatuan
pertahanan dan keamanan.

4. Kerakyatan Yang di Pimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan


Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Menghormati keyakinan dan pendapat sesama karena setiap
orang mempunyai kebebasan untuk mempunyai dan
mengeluarkan pendapat. Ikut dalam pemilihan-pemilihan
umum guna mamilih wakil-wakil rakyat untuk MPR, DPR, dan
DPRD. Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan
keputusan untuk kepentingan bersama dan menerima serta
melaksanakan keputusan hasilnya. 
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Memperhatikan kesejahteraan umum yang
menjadi urusan negara dan memberikan
sumbangan sesuai dengan kemampuan dan
kedudukannya masing-masing semi
terwujudnya kesejahteraan umum itu
PANCASILA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA INDONESIA

Pancasila merupakan prinsip dasar dan nilai dasar yang mempribadi (living reality), sehingga
sekaligus merupakan jati diri bangsa Indonesia.
Jati diri bangsa adalah pandangan hidup yang berkembang di dalam masyarakat yang menjadi
kesepakatan bersama, berisi konsep, prinsip dan nilai dasar yang diangkat menjadi dasar negara
sebagai landasan statis, ideologi nasional, dan sebagai landasan dinamis bagi bangsa yang
bersangkutan dalam menghadapi segala permasalahan menuju cita-citanya.
Jati diri bangsa Indonesia bersifat khusus, otentik dan orisinil yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa lain.
Menurut Somantri dalam Seminar Etnopedagogik dan Pengembangan Budaya Sunda yang
diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda Sekolah Pascasarjana UPI
(2010), Jati diri bukan suatu yang genetik dalam sebuah bangsa, dia hadir dalam sejarah, dan sejarah
pun bukan sesuatu yang singular. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan
kesejarahannya masing-masing, kesejarahan tersebut membentuk jati diri primordial yang berbeda satu
dengan lainnya. Sesungguhnya kalau dicermati lebih dalam pada jati diri bangsa Indonesia yang
bersumber dari Pancasila, ternyata memiliki makna yang sangat luar biasa bahkan melebihi prinsip-
prinsip dasar, yang membuat bangsa bisa menjadi maju. Dengan kata lain, apabila Bangsa Indonesia
mengamalkan Jati Diri bangsanya, maka bangsa Indonesia pun dapat maju seperti bangsa-bangsa
lainnya di dunia. Pancasila dan Jati Diri tidak boleh dipisahkan dan tidak terpisahkan. Pancasila
sebagai landasan idiil, landasan filosofis bangsa, sumber dari segala hukum di negeri Indonesia ini,
sedangkan jati diri adalah implementasi sehari-hari, sebagai perilaku insan Indonesia.
Hubungan Antara Jati diri Bangsa Dengan Perwujudan Pancasila

Pancasila Sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia sudah merupakan kesimpulan jika dan
hanya jika orang tersebut memahami betul arti sebuah PRINSIP. Prinsip merupakan pokok
pangkal, landasan, sumber pertimbangan berkait dengan sebuah tindakan yang akan
diambil.Dalam bernegara tentunya dibutuhkan prinsip agar negara tersebut dapan berdiri
sendiri dan memeiliki ciri yang membedakanya dengan bangsa lain.
Tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno almarhum mantan presiden RI pertama mengatakan
kalau sila-sila dalam PANCASILA itulah prinsip-prinsip kehidupan bangsa Indonesia. THE
FIVE PRINCIPLES dalam bahasa inggrisnya. Dengan demikian maka sila-sila dalam
Pancasila memberikan corak pada pola fikir dan pola tindak bangsa Indonesia dalam
menghadapi segala permasalahannya.
Adapun ke lima prinsip beserta perwujudan terhadap jati diri bangsa adalah :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia bukan hanya pengorbanan dari para
pahlawan tetapi juga atas berkat dan rahmad ALLAH Swt.Hal ini tertuang di pembukaan
UUD 1945 alinia ke tiga. Hal ini semakin menegaskan bahwa Negara Indonesia adalah
negara yang berlandaskan agama.Selain itu pmerintah juga mengakui 6 agama yang boleh
dianut oleh masyarakat Indonesia yaitu Islam,Kristen,Katolik,Hindu,Budha,dan
Kongwuchu. Sejatinya semua tertuju pada satu Tuhan hanya berbeda kepercayaan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.Terdapat berbagai suku,ras,adat dan
kebudayaan yang berbeda.Selain itu juga banyak pendatang asing yang mulai menjadi
penduduk di Indonesia. Tetapi perbedaan ini bukanlah permasalahan yang harus
diberbincangkan melainkan suatu keistimewaan yang harus disikapi dengan jiwa besar yaitu
saling menghormati satu sama lain.
3. Persatuan Indonesia
Penggambaran simbol Bhineka Tunggal Ika yang terdapat dalam Kitab Sutasoma,dengan
maksud walau berbeda –beda tetap satu jua.Negara dengan tradisi dan adat istiadat yang
beraneka ragam berbudi pekerti luhur penuh sopan santun dengan semangat kebersamaan
dan gotong royong.Negara yang sarat dengan kemajemukan yang terdiri dari Sabang sampai
Merauke tidak menjadi penghalang untuk bersatu dalam satu jiwa Tanah Air Indonesia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Pengambilan keputusan dalam bermusyawarah merupakan cara yang benar dalam
menyelesaikan masalah.Tidak hanya dalam lingkungan terkecil seperti keluarga tetapi
pengambilan kebijakan publik yang menyangkut hajat hidup oarang banyak juga melalui
musyawarah.Pengambilan keputusan melui suara terbanyak ini juga sesuai dengan pasal 20
ayat 2 yaitu setiap RUU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pemerintah sebagai lembaga yang mengatur kehidupan bermasyarakat sesuai UU yang
berlaku agar keadilan berlaku secara merata.Misalnya perusahaan yang menyangkut
kepentingan orang banyak dikuasai oleh negara,seperti Perusahaan Listrik Negara(PLN)
yang melayani bidang perlistrikan dibawah naungan Mentri ESDM.Dalam hal ini kita
sadrai bahwa listrik merupakan hal yang sangat vital dalam hidup,oleh karenanya bila
cabang produksi ini dikuasai oleh orang-orang tertentu.Tentu hanya mereka yang dapat
merasakan keuntunganya dan tentu memberatkan bagi rakyat pada
umumnya.Keikutsertaan pemerintah dalam perekonomian ini diatur dalam pasal 33 ayat 2
yang berbunyi “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
TERIMAKASIH ^^

Anda mungkin juga menyukai