Inti Keterangan
1. Ketuhanan Yang maha Esa
2. Kemanusiaan Yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keasilan Sosial Bagi seluruh rakyat Indonesia
BAB VI
SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
A. Pengantar
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara Indonesia memiliki visi dasar
yang bersumber pada hakikat manusia. Visi dasar inilah yang memberikan
isi dan arah bagi seluruh kehidupan kemasyarakatan dan bersumber pada
hakikat kodrat manusia. Inti kemanusiaan tersebut terkandung dalam sila
kedua, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Isi sila-sila Pancasila adalah suatu kesatuan yang bulat dan utuh. Maka sila
kemanusiaan yang adil dan beradab senantiasa terkandung didalamnya
keempat sila yang lain. Maka kemanusiaan yang adil yang beradab yang
berketuhanan yang Maha Esa, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan,
serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
B. Unsur-unsur hakikat manusia
Manusia adalah sebagai pendukung pokok Negara, oleh karena itu
manusia juga menjadi subjek pendukung sila-sila Pancasila.
Beikut adalah unsur-unsur manusia.
1. Susunan kodrat manusia.
a. Raga, yaitu badan, atau tubuh manusia yang bersifat kebendaan,
dapat diraba, dan bersifat nyata.
a) Benda mati, yaitu unsur-unsur manusia yang bersifat fisis
b) Tumbuhan, yaitu unsur-unsur yang ada pada manusia yang
mempunyai sifat dan gejala-gejala seperti tumbuhan.
c) Binatang, yaitu unsur-unsur yang ada pada manusia yang
mempunyai sifat dan gejala-gejala seperti binatang
b. Jiwa, akal, rasa, dan kehendak
Jiwa, yaitu unsur-unsur hakika manusia yang versifat kerohanian.
Akal, yaitu berkaitan dengan kemampuan manusia untuk
mendapatkan pengetahuan
Rasa, yaitu unsur kejiwaan manusia yang berkaitan hasrat,
biasanya berhubungan dengan keindahan atau estetika
Kehendak, yaitu unsur kejiawaan manusia yang berhubungan
dengan hasrat tingkah laku manusia, dan kemampuan manusia
untuk memperoleh dan merealisasikan kebaikan, ataupun kesulitan.
2. Sifat-sifat kodrat manusia, yaitu Makhluk inividu dan makhluk sosial
3. Kedudukan kodrat, yaitu berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.
C. Penjelmaan hakikat manusia dalam perbuatan lahir batin
Dalam pelaksanaannya manusia harus senantiasa berpedoman pada suatu
norma yang baik, agar terlaksananya nilai-nilai hakikat manusia. Dalam
keadaan yang demikian ini manusia memiliki sifat dan watak, yang luhur
sesuai dengan hakikat manusia memiliki sifat yag luhur , yang sesuai
dengan hakikat manusia monopluralis yang menurut Prof. Notonagoro
disebut tabiat saleh, yang meliputi empat, yaitu :
a. Watak penghati-hati (kebijaksanaan)
b. Watak keadilan
c. Watak kesederhanaan
d. Watak keteguhan
D. Hakikat adil dan beradab yang terakndung dalam sila kedua
Adil, dalam kaitannya dengan kemanusiaan yaitu adil terhadap dirinya
sendiri, sesama manusia, dan terhadap Tuhannya.
Beradab, yaitu terlaksananya semua unsur-unsur hakikat manusia, yaitu
jiwa, akal, rasa, dan kehendak.
Dalam kaitannya dengan peaksanaan dan penyelenggaraan Negara maka
harus senantiasa megarahkan danmewujudkan hakikat manusia yang
beradab. Indonesia bukanlah Negara yang bersifat materiallis karena
Indonesia mengakui nilai-nilai kejiwaan atau kerohanian, Indonesia
bukanlah Negara yang bersifat idealis utopis, karena Indonesia mengakui
raga atau unsur jasmani manusia.
E. Kesesuaian sifat-sifat dan keadaan Negara dengan hakikat manusia
Sebagaimana telah kita pahami pendukung pokok Negara adalah manusia.
Oleh karena itu sifat dan keadaan Negara harus sesuai dengan hakikat
kodrat manusia. Adapun sifat-sifat dan keadaan Negara antara lain :
a. Hakikat Negara
b. Kekuasaan Negara
c. Penguasa Negara
d. Rakyat
e. Bangsa
f. Masyarakat
g. Bentuk Negara
h. Organisasi Negara
i. Tujuan Negara
Adapun pengertian hakikat terdiri atas tiga hal :
a. Hakikat abstrak atau hakikat jenis, yaitu terdiri unsur-unsur yang
bersama-sama menyusun halnya atau sesuatu.
b. Hakikat pribadi, merupakan penjelmaan dari hakikat abstrak. Hakikat
pribadi memiliki dua aspek, a) sifat-sifat yang tetap, b) sifat-sifat
hakikat yang khusus.
c. Hakikat kongrit, merupakan penjelmaan kongrit langsung dari hakikat
pribadi, atau penjelmaan tidak langsung dari hakikat abstrak.
F. Kepribadian Indonesia yang terkandung dalam Pancasila
Bangsa Indonesia lahir dengan cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri,
merupakan hasil anatara proses sejarah di masa lampau, tentang
perjuangan dan cita-cita hidup di masa datang yang secara keseluruhan
membentuk kepribadiaan sendiri, jadi Indonesia lahir dengan sejumlah
ciri-ciri khas yang dimilikinya.
Kepribadian bangsa dan Negara Indonesia adalah terdiri atas jumlah sifat-
sifat yang tetap terlekat bangsa Indonesia, yang terdiri atas :
1. Hakikat abstark manusia monopluralis
2. Hakikat pribadi Indonesia
Kepribadan Indonesia terdiri atas kepribadian kemnusiaan yang adil
dan beradab yang berketuhanan yang Maha Esa, berpersatuan
Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan yang berkeadilan sosial bai
seluruh rakyat Indonesia. Maka dengandemikian kepribadiaan adalah
kepribadian Pancasila.
G. Hakikat manusia sebagai dasar ontologis Hak Asasi Manusia
Sesuai dengan fungsi dan makna hak asasi, maka hak asasi manusia
tersebut tidak dapat dipisahkan dengan hakikat manusia. Dengan lain
pekataan hakikat manusia, peda prinsipnya merupakan dasar ontologis
segala hak asasi. Oleh karena itu hakikat manusia adalah merupakan suatu
dasar filsafat hak-hak asasi manusia.