Anda di halaman 1dari 120

Pendidikan

Pancasila
BAB I. PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
MAKNA NILAI-NILAI SILA PANCASILA.

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Bahwa setiap Warga Negara memiliki kebebasan untuk
memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan
keimanan dan kepercayaannya masing-masing.
2.Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
KEMANUSIAAN, berasal dari kata manusia, yaitu mahluk
yang berbudaya yang memiliki potensi Pikir, rasa, karsa
dan cipta.Dan memiliki sifat khas manusia sesuai dengan
martabat.
ADIL, berarti wajar yaitu sepadan dan sesuai dengan hak
dan kewajiban seseorang.
BERADAB,
Sinonim dengan sopan santun, berbudi luhur, dan susila,
Artinya, Sikap hidup, keputusan, dan tindakan harus
senantiasa berdasarkan pada nilai-nilai keluhuran budi,
kesopanan, dan kesusilaan.
3.Sila Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu artinya, tidak terpecah-
pecah.
Persatuan dalam arti ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan Keamanan.

4. Sila Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Kerakyatan berasal dari Kata RAKYAT, sekelompok
manusia yang berdiam dalam satu wilayah negara.
Dengan Sila ini berarti bahwa bangsa Indonesia menganut
sistem demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai
posisi tertinggi dalam hirarki kekuasaan.
Hikmat Kebijaksanaan,penggunaan rasio atau akal
pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan
persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan
dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggung jawab
serta didorong dengan itikad baik sesuai hati nurani.
Permusyawaratan, adalah suatu tata cara khas
kepribadian bangsa Indonesia untuk merumuskan atau
memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat
sehingga tercapai keputusan yang bulat dan mufakat.
Perwakilan, adalah suatu sistem, dalam arti, tata cara
mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian
dalam kehidupan bernegara melalui lembaga perwakilan.

5.Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Mengandung makna :
Pentingnya hubungan antara manusia sebagai pribadi dan
manusia sebagai bagian dari masyarakat.

Konsekwensinya meliputi:
a. Keadilan Distributif, suatu keadilan dari negara kepada
warganya. Negara wajib memenuhi keadilan dalam
bentuk keadilan membagi;
Kesejahteraan, bantuan, subsidi serta kesempatan
dalam hidup bersama yang didasarkan atas hak dan
kewajiban.
b.Keadilan Kontributif, suatu hubungan keadilan antara
warga negara terhadap negara, warga negara wajib
memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c.Keadilan Komutatif.
Suatu hubungan keadilan antara warga dengan warga
yang lainnya, agar terwujud keselarasan dan
keseimbangan sehingga tujuan harmonisasi kehidupan
dapat tercapai.
PENGERTIAN PANCASILA.
- Dari sudut pandang Falsafah, Pancasila dipahami sbg

Philosophical way of thinking atau philosophical


system, yaitu Pancasila bersifat obyektif ilmiah
karena uraiannya bersifat logis dan dpt diterima oleh
paham yang lain.
- Falsafah adalah merupakan perwujudan dari watak
dan keinginan dari suatu bangsa (rakyat), sehingga
segala aspek kehidupan bangsa harus sesuai dengan
Falsafahnya.
- Falsafah suatu bangsa adalah Kristalisasi dari nilai2 yg

dimiliki, yg diyakini kebenarannya, sehingga


menimbulkan tekad utk mewujudkannya.
PREDIKAT
PANCASILA Satu2nya Jiwa
Azas (7) Bangsa
( 1)
Moral
Pembangu-
nan (6)

PREDIKAT Kepribadian
PANCASILA Bangsa ( 2)

Falsafah
Hidup (5)
Sumber
Hukum (3)
Perjanjian
luhur (4)
Pancasila sebagai Jiwa Bangsa:
sebagaimana dikatakan von
Savigny, bahwa setiap bangsa
mempunyai jiwanya masing-
masing, yang dinamakan
volkgeist (jiwa rakyat atau jiwa
bangsa).
Pancasila sebagai jiwa bangsa
lahir bersamaan dengan lahirnya
bangsa Indonesia. Pancasila
telah ada sejak dahulu kala
bersamaan dengan adanya
bangsa Indonesia
(Bakry,1994:157).
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia:
Artinya: nilai-nilai ;
keTuhanan,
kemanusiaan,
kerakyatan, dan
nilai keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah
laku serta perbuatan yang memiliki ciri khas, yang dapat
dibedakan dengan bangsa lain.
Dan kepribadian atau ciri khas tsb diangkat dari nilai
kehidupan masyarakat Indonesia sendiri sejak zaman
kerajaan Kutai, Majapahit, Sriwijaya, Mataram dll.
Nilai2 tsb al; nilai-nilai spiritual, sistem perekonomian,
politik, dan sistem budaya.

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber


Hukum
Artinya;
Kedudukan Pancasila berada tertinggi dalam tata urutan
perundang-undangan negara Republik Indonesia. Semua
perundang2an dan peraturan harus berdasarkan pada
Pancasila.
TATA URUTAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
MENURUT UU No. 12 Thn 2011

UUD NRI 1945

Tap MPR

UU/PERPU

PP

PERPRES

PERDA PROV

PERDA
KAB/KOTA
Pancasila sebagai Perjanjian Luhur:
Artinya;
nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian
bangsa disepakati oleh para pendiri negara
sebagai dasar negara Indonesia (Bakry,
1994:161). Kesepakatan para pendiri negara
tentang Pancasila inilah sebagai bukti bahwa
pilihan yang diambil pada waktu itu merupakan
sesuatu yang sangat tepat.
Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa.
Artinya;
nilai ketuhanan, kemanusiaan,persatuan, kerakyatan
dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya,
keindahannya,dan kegunaannya oleh bangsa
Indonesia, yang dijadikan pedoman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan menimbulkan tekad
yang kuat untuk mengamalkannya dalam kehidupan
nyata
(Bakry,1994:158).
FUNGSI UTAMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA, DAN BERNEGARA.

1. Sebagai Pandangan Hidup.


Pancasila menghidupi dan dihidupi oleh Bangsa Indo., sehingga
merupakan pegangan hidup yg memberikan arah sekaligus isi,
dan landasan yg kokoh utk mencapai cita2 bangsa Indonesia.
2. Dasar Negara.
Pancasila menjadi dasar/landasan dan tata cara penyelenggaraan
negara dlm usaha mencapai cita2 kemerdekaan Indonesia.
3. Ideologi Nasional.
Pancasila tidak hanya mengatur hub. Antara manusia Indonesia
Namun telah menjadi cita2 Politik Dlm dan luar negeri serta
pedoman pencapaian TUJUAN NASIONAL yg diyakini
oleh seluruh rakyat Indonesia.
( INI YG DISEBUT TRI LOGI PANCASILA )
- Pandangan Hidup, Dasar Negara, Ideologi Nasional
A.LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA.

a. Landasan Historis
Pembentukan Bangsa Indo. Melalui proses sejarah yg panjang.
(Kutai abad 4, Sriwijaya abad 6, Kerajaan2 sebelum Majapahit
abad 7 , Majapahit abad 12, penjajahan bangsa Eropah dan
Jepang) Selama itu juga nilai2 yg terkandung dlm Pancasila
secara obyektif telah dimiliki Bangsa Indo. Sehingga Kausa
Materialis Pancasila adalah Bangsa Indonesia.
b. Landasan Kultural.
Nilai2 dasar Pancasila diangkat/diperoleh dari nilai2 budaya, adat
istiadat, nilai agama yang dimiliki Bangsa Indonesia.
c. Landasan Yuridis.
UU RI no 12 Th 2012 ttg Pendidikan Tinggi pasal 35 ayat (3).
Yang mencantumkan mata kuliah Pancasila, sebagai mata kuliah
wajib di Perguruan Tinggi.
d. Landasan Filosofis.
Sebelum merdeka Bangsa Indo. Adalah bangsa yang
ber-Ketuhanan, dan berkemanusiaan. Sehingga pada
penyelenggaraan kenegaraan harus mendasarkan
Pancasila sbg. Sumber nilai pada pelaksanaan
Pembangunan bidang POLEKSOSBUD HANKAM.
B. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA.
Menjadikan peserta didik yg beriman dan bertaqwa
kpd Tuhan YME, yg ditunjukkan dgn sikap dan perilaku;
1. Bertanggung jawab sesuai hati nurani.
2. Memiliki kemampuan mengenali masalah hidup
dan cara2 pemecahannya.
3. Responsif atas perubahan IPTEKS.
4. Mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai2
budaya bangsa demi persatuan dan kesatuan.
C. PANCASILA SEBAGAI PENGETAHUAN ILMIAH.
Secara Epistemologi Pancasila dpt dikatakan sbg. Penget.
Ilmiah. Dgn ciri2 sbb;
1. Berobyek
2. Bermetode
3. Bersistem
4. Bersifat Universal
1.1. Obyek Forma, sudut pandang tertentu dlm pembahasan
Pancasila.(Ekonomi Pancasila, Moral Pancasila, Pers
Pancasila dll)
1.2. Obyek Materia, yakni sasaran pembahasan Pancasila.
Yaitu Bangsa Indo. Dgn segala aspek budayanya, dan aspek
sejarahnya.
2. Bermetode. Yaitu seperangkat cara/sistem
pendekatan dlm pembahasan Pancasila
( Metode Pemahaman,penafsiran dan interpretasi)
yang didasarkan atas hukum2 logika berfikir dlm
mengambil suatu kesimpulan. Atau Metode utk
menemukan makna dibalik Obyek.
Contoh: Pancasila digali dan disusun dari hasil2
budaya dan Sejarah bangsa Indo.
3. Bersistem, merupakan satu kesatuan yg utuh dan
bulat, saling interelasi dan interdepedensi.
Sila2 Pancasila merupakan satu kesatuan yg
bulat/sistematik.
4.Bersifat Universal. Kebenarannya tdk terbatas oleh
ruang dan waktu, situasi dan kondisi. Berlaku umum
dimanapun di dunia.
TUGAS MANDIRI :

Pancasila merupakan satu kesatuan yg utuh dan


bulat/sistematik, sila-sila dalam Pancasila saling
interelasi (berhubungan) dan interdepedensi (
ketergantungan) .
Jelaskan pernyataan tersebut di atas ?
BAB II ASAL MULA PANCASILA SECARA FORMAL
Asal Mula Pancasila;
1. Asal mula Bahan (Obyek Materia)
2. Asal Mula Bentuk/Bangun(Obyek Forma)
3. Asal Mula Karya (Obyek Efisien)
4. Asal Mula Tujuan (Obyek Final)
1.1. Asal Mula Bahan (Obyek Materia),
Pancasila diangkat dan dirumuskan secara formal oleh BPUPKI

dari bangsa Indonesia (adat istiadat, kebudayaan, nilai luhur,

nilai2 agama). Selama ± 49 hari. Badan ini melakukan sidang,

2 kali utk merumuskan Pancasila.


BPUPKI (Badan Penyelidik urusan persiapan kemerdekaan
Indonesia),
Dibentuk oleh Pemerintah Pendudukan Jepang
tgl 29 April 1945, jlh anggota 60 org. diketuai dr. Rajiman
Wedyodiningrat. Didampingi 2 org wkl ketua:
Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 )
Usulan Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI,
disampaikan secara lisan tanpa teks. Sbb;
1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa ( Ketuhanan yang
berkebudayaan ).

Lima prinsip tsb. Diusulkan diberi nama


” Pancasila ”
Selanjutnya beliau mengusulkan kelima sila dapat diperas menjadi
” TRI SILA ” yang Rumusannya.
1.Sosio Nasional yaitu ”Nasionalisme dan
Internasionalisme”
2.Sosio Demokrasi yaitu ” Demokrasi dengan
Kesejahteraan rakyat ”
3.Ketuhanan Yang Maha Esa

Adapun TRI SILA, masih diperas menjadi EKA SILA


( satu sila ), yang intinya ” Gotong Royong ”
Sidang II ( tanggal 10 JUli-16 Juli 1945 )
Menentukan Perumusan Dasar Negara. Panitia kecil BPUPKI
dengan anggota 9 orang sepakat bulat menerima usulan Rancangan
Preambule yang disebut dengan Piagam Jakarta.
Naskah Preambule tsb sbb:
” ….. Maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu
dalam suatu hukum dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ”
( Terdapat rumusan Pancasila termuat pada Piagam Jakarta )
BPUPKI dibubarkan tgl 17 Juli 1945,
Lalu dibentuk PPKI, (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) tgl 7 Agustus 1945.
PANITIA Kecil ( Panitia 9 BPUPKI )
Sidang Tanggal 22 Juni 1945.

Merumuskan Pancasila Dalam Piagam Jakarta

1. Ketuhanan Dengan Kewajiban menjalankan


Syariat Islam Bagi Pemeluk-Pemeluknya.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Panitia 9 BPUPKI; ( nama-nama )
1. IR. Soekarno
2. Drs. Muhammad Hatta
3. AA Maramis
4. Abikusno Tjokrokusumo
5. Abdulkahar Muzakir
6. H. Agus Salim
7. KH. Wahid Hasjim
8. Achmad Soebardjo
9. Muhammad Yamin
Sidang I PPKI (18 Agustus 1945)
1. Mengesahkan UUD Negara RI.( UUD 1945 )
Yang terinci, dua bagian. Pembukaan UUD 1945.dan
Batang Tubuh ( 37 pasal, 3 Pasal Aturan Peralihan, dan
Aturan Tambahan 2 Pasal ).
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
3. Menetapkan berdirinya Komite Nasiaonal
Indonesia Pusat(KNIP) sebagai badan musyawarah
darurat.
Sidang II (19 Agustus 1945 )
PPKI membuat Pembagian Daerah Provinsi, dan Pembentukan 12
Departemen/Kementerian.
1).Tentang Daerah Propinsi, sbb:
a). Jawa Barat b). Jawa Tengah
c). Jawa Timur c). Sumatera
d). Borneo e). Sulawesi
f). Maluku g). Sunda Kecil
2). Pembentukan 12 Departemen :
a). Dalam Negeri
b). Luar Negeri
c).Kehakiman
d). Keuangan
e). Kemakmuran
f). Kesehatan
g). Pengajaran,Pendidikan dan Kebudayaan
h). Sosial
i). Pertahanan
j). Penerangan
k). Perhubungan
l). Pekerjaan Umum
(sekretariat Negara, 1995 : 461)
Sidang III ( 20 Agustus 1945 )

” Agenda tentang Badan Penolong Keluarga Korban


Perang. Dan Keputusan yang dihasilkan terdiri 8
pasal dan salah satu pasalnya dibentuklah Badan
Keamanan Rakyat (BKR).

Sidang IV ( 22 Agustus 1945 )

Pada sidang PPKI membahas agenda tentang Komite


Nasional Partai Nasional Indonesia, yang pusatnya
berkedudukan di Jakarta.
Rumusan Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 ).
Usulan secara lisan. Beliau mengusulkan Dasar Negara,
terdiri lima prinsip.
1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa ( Ketuhanan yang
berkebudayaan ).
Lima prinsip tsb. Diusulkan diberi nama ” Pancasila ”
Selanjutnya beliau mengusulkan kelima sila dapat diperas menjadi ”
TRI SILA ” yang Rumusannya.
1.Sosio Nasional yaitu ”Nasionalisme dan Internasionalisme”
2.Sosio Demokrasi yaitu ” Demokrasi dengan
Kesejahteraan rakyat ”
3.Ketuhanan Yang Maha Esa
Adapun TRI SILA, masih diperas menjadi EKA SILA ( satu
sila, yang intinya ” Gotong Royong ”
4. Piagam Jakarta, tgl 22 Juni 1945, dgn susunan yg

sistematik hasil kesepakatan yg I (Rumusan IV)

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat


Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan perwakilan


5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
5. Pemb. UUD 1945 tgl,18 -08- 1945 adalah
rumusan pertama yg diakui secara formal sbg
Dasar Filsafat Negara (Rumusan V)

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

( Rumusan inilah yg digunakan sampai sekarang)


PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA.

1. Sidang Pertama BPUPKI Tanggal 1 JUNI 1945


(IR.Soekarno menawarkan 5 Prinsip Dasar Negara

yang diberi nama Pancasila)

DASAR NEGARA/PANCASILA.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri-kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa ( Ketuhanan yang
berkebudayaan)
2. PANITIA Kecil ( Panitia 9 BPUPKI )
Tanggal 22 Juni 1945.

Merumuskan Pancasila Dalam Piagam Jakarta

1. Ketuhanan Dengan Kewajiban menjalankan


Syariat Islam Bagi Pemeluk-Pemeluknya.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
3. Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Mengesahkan UUD 1945 sebagai Konstitusi
Negara ( sekaligus Pancasila sebagai idologi
Negara, yang tercantum Dalam Pembukaan UUD
1945 )
PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/
Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila Rumusan Pancasila Rumusan Pancasila
01 Juni 1945 ( HARI 22 Juni 1945 (PIAGAM 18 Agustus 1945 ( PEMBUKA-
LAHIR PANCASILA ) JAKARTA) AN UUD 1945 )

1. Nasionalisme 1.Ketuhanan, dengan 1.Ketuhanan Yang Maha Esa


(kebangsaan kewajiban menjalankan 2.Kemanusian yang adil dan
Indonesia) syariat Islam bagi beradab
2. Internasionalisme pemeluk-pemeluknya. 3.Persatuan Indonesia
(perikemanusiaan) 2.Kemanusian yang adil 4.Kerakyatan yang dipimpin
3. Mufakat dan beradab oleh hikmat kebijaksanaan
(demokrasi) 3.Persatuan Indonesia dalam permusyawaratan/
4. Kesejahteraan 4.Kerakyatan yang dipimpin perwakilan
sosial oleh hikmatkebijaksanaan 5.Keadilan sosial bagi seluruh
5. Ketuhanan Yang dalam permusyawaratan/ rakyat Indonesia
Maha Esa perwakilan
5.Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
No Pembeda BPUPKI PPKI

1. Waktu Tanggal, 29 April 1945 Tanggal, 7 -8-1945


dibentuk

2. Kepanjangan Badan Penyelidik Panitia Persiapan


usaha-usaha Kemerdekaan
Persiapan Indonesia
Kemerdekaan
Indonesia

3. Dlm Bhs Dokuritsu Junbi Dokuritsu Junbi


Jepang Cosakai Inkai

4. Alasan Merencanakan Jepang telah


dibentuk persiapan proklamasi menentukan akan
kemerdekaan memberikan
Indonesia kemerdekaan bagi
5 Tugas Mempersiapkan hal2 Melanjutkan hasil kerja
. Utama penting BPUPKI,
Mengenai tata pemindahan kekuasaan
pemerintahan dari pihak Jepang kpd
Indonesia merdeka bangsa Indonesia

6 Hasil yang Menyusun rancangan Meresmikan dan


. dicapai UUD bagi negara mensyahkan UUD 1945
Indonesia merdeka (membentuk
Pemerintahan RI)

7 Keanggotaan Kurang lebih 60 orang Kurang lebih 60 orang


. Tokoh utama Tokoh utama
pergerakan pergerakan
Nasional, dan 7 orang Nasional, dan 7 orang
bangsa Jepang bangsa Jepang
TUGAS

1. Tulislah Naskah Piagam Jakarta.


Dan pada alenia ke berapa terdapat Rumusan Pancasila
2. Tunjukkan Naskah Pembukaan UUD Negara RI Tahun
1945, dan Pada alenia ke berapa terdapat Rumusan
Pancasila.
3. Dimana letak perbedaannya rumusan sila-sila tersebut
2.1.Asal Mula Bentuk/Bangun (Kausa Formalis)
Bagaimana Pancasila dibentuk rumusannya oleh
BPUPKI yg terdpt. pada Pembukaan UUD 1945.
3.1.Asal Mula Karya (Kausa Efisien),
yakni PPKI sbg lembaga pembentuk negara, yg
kemudian mengesahkan Pancasila sbg Dasar
Filsafat Negara.
4.1.Asal Mula Tujuan, (Kausa Finalis),
adalah tujuan dari perumusan dan pembahasan
Pancasila adalah akan dijadikan sebagai Dasar
Negara RI.
JELASKAN PERNYATAAN DI BAWAH INI

1. Rumusan Pancasila tgl. 01 Juni 1945, siapa


Penggagasnya, dan rincikan rumusannya ?
2. Rumusan Pancasila tgl. 22 Juni 1945
yang dikenal dengan Piagam Jakarta,
rincikan rumusannya. Dan sila ke berapa yang
masih dianggap kontrafersi ?
3. Rumusan Pancasila tgl. 18 Agustus 1945
Kebaradaan rumusan itu di mana ( dalam UUD
1945) yang telah disyahkan PPKI tanggal 18
Agustus 1945 sebagai ideologi negara, dan
rincikan sila-silanya ?.
BAB III. PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA.

Nilai2 esensial, Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,


Kerakyatan, dan Keadilan sdh ada sejak zaman batu,
kemudian munculnya Kerajaan2 di Indonesia.
A. Kerajaan Kutai. (th. 400 M).
Terdapat prasasti 7 Yupa( tiang batu ), menurut Prasasti itu
Raja Mulawarman, Keturunan Asmawarman, Keturunan Raja
Kudungga, mengadakan kenduri dan memberi sedekah pd
para Brahmana, dan para Brahmana membangun Yupa sbg
tanda terima kasih pada Raja yg dermawan (Bambang
Sumadio dkk,1977:32-33).
B. Kerajaan Sriwijaya ( 600-1400 M ).
Dibawah kekuasaan Wangsa Sailendra, Perdagangan maju
pesat dgn mempersatukan pedagang pengrajin
• Dgn pegawai Kerajaan, disebut Tuha An Vatakvurah sbg
pengawas dan pengumpul semacam koperasi,shg rakyat mdh
memasarkan dagangannya(Kenneth R.Hall,1976:75-77).

* Sistem Pemerintahan,terdapat Pegawai2 yg mengurus


pajak,harta benda kerajaan,Rohaniawan sbg pengawas
pembangunan gedung2 dan patung2 suci.
* Terdapat Universitas agama Budha, banyak musafir yg
belajar agama budha,
contohnya; dari Cina (belajar agama Budha&bhs
Sanskerta. Serta banyak guru besar tamu dari India yg
mengajar di Sriwijaya.( Prof.Dharmakitri).
terdapat semboyan ” Marvuat Vanua Criwijaya Siddhayatra

subhiksa /
” Suatu cita2 negara yg adil dan makmur ”
(Sulaiman, tanpa thn : 53)
C. Zaman Kerajaan-kerajaan sebelum Majapahit.
* Muncul kerajaan2 di Jawa Tengah.
- Kerajaan Kalinga (abad VII)
- Kerajaan Sanjaya (abad VIII)
Pada saat itulah dibangun Candi Kalasan, Candi
Borobudur (agama Budha abad IX), Candi
Prambanan (agama Hindu abad X)
* Kerajaan di Jawa Timur
- Kerajaan Isana (abad IX)
- Kerajaan Darmawangsa (abad X)
- Kerajaan Airlangga (abad XI)
Pada saat kerajaan ini telah muncul nilai2 sila ke 4( rakyat
dan brahmana bermusyawarah meminta Airlangga
bersedia menjadi Raja) dan sila ke5 dengan dibangunnya
(tanggul dan Waduk) demi kesejahteraan warga.
- Kerajaan Singasari (abad XIII)
Kemudian muncullah Kerajaan Majapahit
C. Zaman Kerajaan Majapahit.( Thn. 1293).
Majapahit mengalami kejayaannya saat Pemerintahanya dipegang Raja
Hayam Wuruk.
Maha Patih Gajah Mada yg dibantu Laksamana Nala.

Wilayah kekuasaannya dari Semenanjung Melayu


(Malaysia skrg)sampai Irian Barat melalui Kalimantan Utara.
Agama Hindu hdp rukun dgn agama Budha.

Seorang Mpu (Tantular) menulis Buku Sutasoma, tertulis Panca


Syiila Krama yang merupakan.
5 (lima) Pedoman yaitu ;
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk ( minum minuman keras )
Empu Tantular menulis buku Sotasoma, dlm bukunya ditulis ”
Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua ”
Maknanya Walaupun berbeda , namun satu jua adanya sebab
tidak ada agama yg memiliki Tuhan yg berbeda.
Terdapat juga sumpah ” Palapa ” diucapkan
maha patih Gajahmada,
” Saya baru akan berhenti berpuasa makanPelapa, jikalau
seluruh nusantara bertakluk di bawah kekuasaan negara,
jikalau Gurun,Seram,Tanjung,
Haru,Pahang,Dempo,Bali,Sunda, Palembang
dan Tumasik telah dikalahkan ( Yamin, 1960:60).
( Nasionalisme)
Setelah itu barulah banyak pedagang yg datang ke Nusantara dgn
membawa misi agama Islam, maka lahirlah kerajaan2 Islam di
Indonesia, Kerajaan Pasai, Kerajaan Demak dll.

D. Zaman Penjajahan.

Kerajaan Majapahit runtuh, berkembang kerajaan2 Islam. Mulailah


berdatangan bangsa Eropah, yang akhirnya menjajah Indonesia.
ZAMAN KOLONIALISME.

* Th 1509, Portugis masuk Indonesia Menguasai Maluku.


Berhasil diusir pada th. 1595.
* Th 1521, Spanyol menguasai SULUT. Berhasil diusir th. 1692.
* Th 1602, Belanda menguasai seluruh Indonesia
* Th 1806-1811, Perancis menguasai Jawa. Karena Belanda
takluk dgn kerajaan Perancis, seluruh jajahan Belanda

otomatis jatuh ke tangan Perancis. (Raja Napoleon


Bonaparte).
*Th 1811, Inggris mengalahkan kekuatan Belanda, dan Perancis

di P.Jawa.
* Th 1814,Belanda menjajah kembali di Indonesia
( Karena ada konvensi London).
* Th 1942-1945,
Jepang menjajah Indonesia, dan Jepang kalah
perang dgn tentara Sekutu ( Amerika dan Sekutunya).
E. ZAMAN KEBANGKITAN NASIONAL.
* 20 Mei thn 1908, didirikan Budi Utomo oleh
dr.Wahidin Sudirohusodo. Cikal bakal pergerakan
Nasional.
* Tahun 1909, Berdiri Sarekat Dagang Islam
* Tahun 1911, menjadi gerakan politik Sarekat Islam (SI)
dipimpin H.O.S Cokroaminoto.
* Tahun 1913, muncul Indsche Parti ( Douwes Dekker,Cipto
mangunkusumo,Suwardi Suryaningrat ( yg kemudian
dikenal Ki Hajar Dewantoro)
* Tahun 1927, muncul Partai Nasional Indonesia
( Ir. Soekarno, Ciptomangun kusumo, Sartono dll)
Tujuan Partai ini adalah mempersatukan Indonesia
dengan target Indonesia merdeka.
* 28 Oktober 1928, Ikrar Sumpah Pemuda (satu bahasa,
Satu Bangsa, dan satu tanah air Indonesia)
* Tahun 1931 PNI dibubarkan, dan mendirikan Partai
Indonesia (Partindo)
• Tahun 1933. Golongan Demokrat, Moh. Hatta. St. Syahrir
mendirikan PNI Baru. Yaitu Pendidikan Nasional Indonesia,
dengan semboyan Kemerdekaan Indonesia harus dicapai
dengan kekuatan sendiri.
* Th 1945, Indonesia Merdeka(tepatnya tgl 17 Agustus 1945 )
Berikut naskah Proklamasi Kemerdekaan;

” Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan


Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai
pemindahan kekuasaan dan lain-lain
diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya. ”

Jakarta, 17 Agustus 2605

Atas Nama Bangsa Indonesia


Soekarno Hatta
TUGAS : ( Kelompok ) Kelas dibagi 4 kelompok.

Mahasiswa diminta menggali informasi penyebaran agama


pada masa sejarah?
Misalnya, bagaimana penyebaran agama pada zaman

1. Kerajaaan Mulawarman,
2. Sriwijaya,
3. Majapahit,
4. Mataram
Kemudian didiskusikan dengan teman kelompok,untuk
mendapatkan informasi tentang suasana kehidupan
bertoleransi antar umat beragama, dan dengan Penguasa agar
ditunjukkan buktinya.
Selanjutnya minggu depan diskusi kelas ?.
BAB IV. PANCASILA SBG ETIKA POLITIK.
A.Pengertian Etika,

Etika, berasal dari bahasa Yunani Ethos yang berarti watak,


kesusilaan atau adat kebiasaan.
Sedangkan menurut filsafat;
Etika, berarti sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik
dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal
perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui secara akal
fikiran.
* Mengutip Bertens 2000, ETIKA mempunyai 3 arti:
1. Sebagai nilai-nilai dan norma moral yg menjadi
pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam
mengatur tingkah lakunya.
2. kumpulan asas atau nilai moral (kode etik )
3. Sebagai ilmu tentang yg baik dan yang buruk.
(dalam arti, etika adalah filsafat moral )
Etika dibagi menjadi 2 klpk.
Etika Umum, mempertanyakan prinsip2 yg berlaku bagi
setiap tindakan manusia.
Etika Khusus, membahas prinsip2 itu dlm hubunganya dgn
berbagai aspek kehidupan manusia.
Etika Khusus dibagi 2 :
1. Etika Individual, dan
2. Etika Sosial
1.1. Etika Individual
membahas kewajiban manusia terhadap diri sendiri.
2.1. Etika Sosial
membahas kewajiban manusia terhadap manusia yang
lain dalam kehidupan bermasyarakat.
Setelah mengetahui, makna Etika, selanjutnya perlu dirumuskan
Etika Pancasila.
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila2
Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat,
berbangsa,dan bernegara di Indonesia.
Oleh karena itu etika Pancasila, terkandung nilai-nilai;
Ketuhanan,Kemanusiaan,Persatuan,nilai kerakyatan,dan keadilan

Sila Ketuhanan,
mengandung dimensi moral berupa nilai, spiritual yang
mendekatkan diri kepada Tuhan YME, berupa ketaatan kpd nilai
agama yang dianutnya.
Sila Kemanusiaan,
artinya menjadikan manusia lebih manusiawi (menghormati
sesama), suatu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan
dalam pergaulan antar sesama.
Sila Persatuan,
mengandung makna nilai solidaritas, kebersamaan dan cinta
tanah air.
Sila Kerakyatan,
mengandung makna sikap menghargai orang lain, mau
mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak
pada orang lain.( Mementingkan musayawarah utk mufakat )
Sila Keadilan,
mengandung makna mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan
membantu kesulitan orang lain. Mampu bersikap adil.
B. Etika Politik.
Pengertian Etika Politik tdk dpt dipisahkan dgn subyek
sbg pelaku etika, yakni manusia. ( artinya bahwa
kebaikan senantiasa didasarkan kpd hakikat manusia
sbg makhluk yg beradab dan berbudaya.
Oleh sebab itu Aktualisasi Etika Politik harus senantiasa
mendasarkan kpd ukuran ” harkat dan martabat
manusia sbg manusia (Penghormatan pd Hak2 Azasi
manusia) ”
1.Pengertian Politik.

Pengertian Politik, dari asal kata Politics, memiliki


makna bermacam2 kegiatan dlm suatu sistem
Politik/ negara, yg menyangkut ;
* Proses penentuan tujuan-tujuan ,
* pelaksanaan tujuan-tujuan.
* pengambilan keputusan,
Secara Operasional dapat dijelaskan.
Bidang Politik menyangkut konsep2 pkk berkaitan;
* negara (state),
* kekuasaan(power)
* pengambilan keputusan (decision making),
* kebijaksanaan (policy),
* Pembagian (distribution), serta alokasi
(allocation). Budiarjo, 1981: 8, 9.

2.Nilai-nilai Pancasila sbg. Sumber Etika Politik.


Dlm pengertian ini,bagaimana Pancasila harus dijadikan
sbg sumber moralitas, terutama dlm hubungannya dgn
kekuasaan, hukum serta berbagai kebijakan dlm
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.
Sila Ketuhanan yang Maha Esa,
Penyelenggaraan Negara secara moral hrs sesuai dgn
nilai2 yg berasal dari Tuhan terutama hukum & moral
kehidupan negara.
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Manusia adalah unsur yg fundamental negara, shg
prinsip2 hidup berbangsa dan bernegara hrs
didasarkan pada persamaan hak.
Dan azas2 kemanusiaan bersifat mutlak, serta
menjamin HAM.dgn suatu cita2 dan prinsip2 hidup demi
mewujudkan kesejahteraan bersama.
Sila Persatuan Indonesia.
Dalam penyelenggaraan negara, Etika Politik menuntut
agar kekuasaan negara dijalankan sesuai dgn:
1. Asas legalitas ( legitimasi hukum ), yaitu dijalankan
sesuai dengan hukum yang berlaku.
2. Disahkan dan dijalankan secara demokratis
(legitimasi demokratis), dan
3. Dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral
atau tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip moral.
(Suseno, 1987 : 115).
Sila 4,
Negara adalah berasal dari rakyat dan segala
kebijaksanaan dan kekuasaan yang dilaksanakan
senantiasa hanya untuk rakyat.
Sehingga dlm proses Penyusunan perencanaan
pembangunan, pengambilan
keputusan,pelaksanaanya serta pengawasannya
harus melibatkan rakyat.
Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara hukum, sehingga
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, segala
kebijakan, kekuasaan, kewenangan, dan distribusi
kekuasaan harus berdasarkan legitimasi hukum,
prinsip keadilan harus dijadikan tujuan dalam
kehidupan negara.
No. Nilai Dasar Nilai Instrumental (Psl2 dlm UUD NRI 1945)

1. Nilai Sila 1 Pasal 28E ayat(1),Pasal 29, dan pasal lain


Psl 28 E ayat 1
Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
menurut agamanya,memilih pendidikan dan pengaja-
ran,memilih pekerjaan,memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan mening-
galkannya,serta berhak kembali
Psl 29 ayat 1 dan 2
(1)Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
(2)Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercaya-
2. Nilai Sila 2 annya itu.
Pasal 1ayat (3),Pasal 26 ayat(1),dan(2) Psl 27 ayat(1)
Ayat(2),Psl 28A,28B,28C,28D,28F,28J,dan pasal lain
Psl 1 (3)
no Nilai Nilai instrumental (psl-psl dlm UUD NRI 1945
Dasar
Psl 26 (1)
Yang menjadi warga negara ialah orang2 bangsa Indonesia
Asli dan orang2 bangsa lain yang disahkan dengan Undang2
Sebagai warga negara.
Psl 26 (2)
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yg
Bertempat tinggal di Indonesia.
Psl 27 (1)
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
Hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
Pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Psl 27 (2)
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidu-
Pan yang layak bagi kemanusiaan.
Psl 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup da
Nilai instrumental (psl-psl dlm UUD NRI 1945)

Psl 28 B
Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjut-
Kan keturunan melalui perkawinan yang sah
Psl 28 C
Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenu
han kebutuhan dasarnya,berhak mendapat pendidikan
dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan tek-
nologi,seni dan budaya,demi meningkatkan kualitas hidup-
nya dan demi kesejahteraan umat manusia.
Psl 28 D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindung-an, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang Sama di hadapan hukum
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan
Nilai instrumental (psl-psl dlm UUD NRI 1945)

yang sama dalam pemerintahan.


(4). Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan
Psl 28 E
(1).Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat me-
nurut agamanya,memilih pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan,memilih kewarganegaraan,memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya,
serta berhak kembali.
(2).Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini keperca-
yaan,menyatakan pikiran dan sikap,sesuai dengan hati
nuraninya.
(3).Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, ber-
kumpul,dan mengeluarkan pendapat.
Pasal 28 F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
Informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan
no Nilai Dasar Nilai instrumental (psl-psl dlm UUD NRI 1945

Sosialnya,serta berhak untuk mencari,memperoleh,memi-


Liki,menyimpan,mengolah,dan menyampaikan informasi
Dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia
Pasal 28J
(1). Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia
org lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, ber-
bangsa,dan bernegara
(2) Dalam menjalankan hak dan kewajibannya,setiap
orang
wajib tunduk kepada pembatasan yg ditetapkan
3. Nilai Sila 3 undang-undang ……………………… ( dst ).
Pasal 25A,Psl 27 ayat (3),Pasal 30 ayat (1) s/d ayat (5)
4. Nilai Sila 4 dan pasal lain.
Pasal 1 ayat(1), dan (2), Pasal 2, Psl 3, Psl 4,Psl 7,Psl
19,Psl 22 C, Psl 22E, dan Psl lain.
5. Nilai Sila 5
Pasal 23, Psl 28H, Psl 31, Psl 32, Psl 33, Psl 34, dan
SANUSI (2006),
Mengidentifikasi adanya 10 Pilar Demokrasi menurut
UUD 1945, yakni :
“ Demokrasi yg ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,
Demokrasi dengan HAM,
Demokrasi yang berkedaulatan Rakyat,
Demokrasi dengan Kecerdasan,
Demokrasi dengan Pembagian kekuasaan Negara
Demokrasi dengan Rule of Law,
Demokrasi dengan Otonomi Daerah,
Demokrasi yang berkeadilan Sosial,
Demokrasi dengan Kemakmuran, dan
Demokrasi dengan Pengadilan yang merdeka ”.
a.Demokrasi yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa
Baik Pemerintah dan waga negara, dalam menerapkan
demokrasi tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Karena harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
b.Demokrasi yang menjunjung tinggi HAM
Demokrasi yang mengharuskan adanya penghargaan
HAM berupa perlindungan dan jaminan, demi terwujudnya
keadilan di masyarakat.
C.Rakyat merupakan pemilik kedaulatan tertinggi. Pelaksa-
naan kedaulatan melalui sistem perwakilan.
d.Demokrasi yang didukung kecerdasan
Dalam rangka membekali hak dan kewajibannya warga
negara berhak mendapatkan pendidikan politik, atau
pendidikan kewarganegaraan.
e.Kekuasaan harus dibagi melalui lembaga-lembaga, agar
tidak terjadi pemusatan kekuasaan.
f. Demokrasi berdasarkan konsep negara Hukum.
Artinya hukum diatas segala-galanya, badan peradilan
yang bebas campur tangan lembaga lain.
g. Demokrasi yang menjamin otonomi daerah
Agar kekuasaan tidak terpusat, maka kekuasaan harus
dibagi atau diserahkan kepada daerah menjadi urusan
rumah tangganya sendiri.
h.Demokrasi yang berkeadilan sosial
Demokrasi diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan
sosial.
i. Demokrasi dengan kemakmuran.
Demokrasi juga menyangkut bidang ekonomi, sehinga
ekonomi harus dijaga dari persaingan bebas, melalui
peraturan perundang2an.
j. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
Sistem pengadilan yang tanpa campur tangan pihak lain,
pengadilan yang otonom, namun hakim harus mempertim-
bangkan keadilan di masyarakat.
USIS (1995), mengintisarikan Demokrasi sbg Sistem memiliki 11
Pilar
” * Kedaulatan Rakyat,
* Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yg
diperintah,
* Hak-hak Minoritas,
* Jaminan HAM
* Pemilihan yang bebas dan Jujur
* Persamaan didepan Hukum
* Proses Hukum yang Wajar
* Pembatasan Pemerintahan secara Konstitusional
* Pluralisme Sosial, Ekonomi dan Politik,
* Nilai-nilai Toleransi, Pragmatisme Kerjasama dan

Mufakat. ”
Hal yg membedakan teori Demokrasi Universal dengan
Teori Demokrasi UUD 1945 adalah

” DEMOKRASI BERDASARKAN KETUHANAN


YANG MAHA ESA ”
TUGAS :
1. Anda diminta menggali sumber politis tentang Pancasila
sebagai sistem Etika dalam bentuk perilaku Pejabat
Politik, baik Ekskutif, Legeslatif, maupun Yudikatif dan
nilai-nilai Pancasila terhadap beberapa kasus yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Untuk didiskusikan minggu berikutnya. ( 2 minggu )
2. Kelas dibagi 6 kelompok.
Kelompok I membahas Perilaku Ekskutif
Kelompok II membahas Perilaku Legeslatif
Kelompok III membahas Perilaku Yudikatif
Kelompok IV membahas, Bagaimana nilai-nilai Pancasila
menanggulangi Gaya Hidup Konsumtif.
Kelompok V membahas, Bagaimana nilai-nilai Pancasila
dapat menciptakan kehidupan beragama agar
tetap harmonis.
Kelompok VI membahas, Apa yang anda usulkan kepada
Pemerintah untuk penegakan Supremasi Hukum
TUGAS Mandiri :

Anda diminta menggali sumber politis tentang Pancasila


sebagai sistem Etika dalam bentuk perilaku Pejabat
Politik, baik Ekskutif, Legeslatif, maupun Yudikatif.

TUGAS MAHASISWA :
Mahasiswa diminta mencari 2 kasus ( dipilih di Ekskutif,
Legeslatif, atau Yudikatif ), yang terjadi baik yang sudah
lama maupun yang baru terjadi (perilaku oknum pejabat
ekskutif,Legeslatif atau Yudikatif) yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, Dan coba jelaskan solusi
konkretnya ?.
Jawaban dikirim via email;
maskanabdulfatah@yahoo.com
( Paling lambat tgl 10 Desember 2021 )
BAB. V PANCASILA SBG IDEOLOGI NEGARA .

A. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa


Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Pancasila
dijadikan sbgai tolok ukur, pegangan dan sistem cita2
oleh manusia Indonesia Dlm bergaul, dgn Manusia
Indonesia Yg lainnya.

* Pancasila menghidupi dan dihidupi oleh Bangsa


Indonesia.
* Pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional
yaitu:
kewajiban utk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yg luhur dlm melaksanakan
kewajiban sbg penyelenggara negara.
B. Pancasila sebagai Dasar Negara RI.
Dalam kedudukan ini Pancasila juga sering disebut sbg
Dasar Filsafat/Dasar Falsafah Negara, Ideologi Negara,
Pancasila dijadikan sbg norma utk mengatur
Penyelenggaraan Negara.
Pancasila sbg Dasar Negara dpt dirinci sbb;
1. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia.dan mewujudkan cita2 hukum
2. Meliputi suasana kebatinan UUD 1945.
3. Mengharuskan dan mewajibkan penyelenggara
Negara ( termasuk parpol) memegang teguh cita2
moral rakyat yg luhur.
4. Sumber semangat UUD 1945, penyelenggara
negara, pelaksana pemerintah (termasuk Parpol).
C. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa & Negara.
1.Pengertian Ideologi.
Dari kata Idea, berarti gagasan, konsep, pengertian dasar,
cita - cita dan Logos, berarti Ilmu.
Ideologi dpt dijelaskan secara umum, sbg kumpulan gagasan2,
ide2, keyakinan2 serta kepercayaan2 yg menyeluruh dan
sistematis, yg menyangkut: Bidang Polsosbud, keagamaan.
Selanjutnya, beberapa tokoh atau pemikir Indonesia yg
mendefinisikan Ideologi:
a.Sastraprateja (2001: 43)” Ideologi adalah seperangkat
gagasan/pemikiran yang berorientasi pada tindakan dan
diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur ”.
b.Soerjanto (1991: 47) ” Ideologi adalah hasil refleksi manusia
berkat kemampuannya menjaga jarak dengan dunia
kehidupannya ”.
c.Mubyarto (1991: 239) ” Ideologi adalah sejumlah doktrin,
kepercayaan,dan simbol-simbol sekelompok masyarakat
atau suatu
bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman kerja (perjuangan)
untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu”.
Untuk lebih memperdalam pemahaman, berikut ini beberapa
corak Ideologi.
a.Seperangkat prinsip dasar sosial politik yang menjadi
pegangan kehidupan sosial politik yang diinkorporasikan dalam
dokumen resmi negara.
b.Suatu pandangan hidup yang merupakan cara menafsirkan
realitas serta mengutamakan nilai tertentu yang mempengaruhi
kehidupan sosial, politik, dan budaya.
c.Suatu model atau paradigma tentang perubahan sosial yang
tidak dinyatakan sebagai ideologi, tetapi berfungsi sebagai
ideologi, misalnya ideologi pembangunan.
d.Berbagai aliran pemikiran yang menonjolkan nilai tertentu yang
menjadi pedoman gerakan suatu kelompok
(Sastrapratedja,2001:45-46).
2. CIRI-CIRI IDEOLOGI :
a. Mempunyai derajad yg tertinggi sbg nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan.
b. Sebagai azas kerohanian, pandangan dunia, pandangan
Hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yg dipelihara,
dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada
generasi mudanya, diperjuangkan dan dipertahankan
dgn rela berkorban.
Fungsi Ideologi adalah sbb:
1.Struktur kognitif, keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadi
landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia, serta keja-
dian-kejadian di lingkungan sekitarnya.
2.Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan
makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
3.norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi
seseorang untuk melangkah dan bertindak.
4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya
5. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseo-
rang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
6. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,
menghayati serta memolahkan tingkah lakunya sesuai dengan
orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya
( Soeryanto, 1991: 48 ).

3. Jenis-Jenis Ideologi di Dunia.


a. Marxisme-Leninisme, suatu paham yang meletakkan ideologi
dalam perpektif evolusi sejarah yang didasarkan pada dua
prinsip;
Pertama: Penentu akhir dari perubahan sosial adalah
perubahan dari cara produksi.
Kedua : Proses perubahan sosial bersifat dialektis.
b. Liberalisme, suatu paham yang meletakkan ideologi
dalam perpektif kebebasan individual, artinya lebih
mengutamakan hak-hak individu.
c. Sosialisme, suatu paham yang meletakkan ideologi
dalam perspektif kepentingan masyarakat, artinya
negara wajib menyejahterakan seluruh masyarakat
atau yang dikenal dengan konsep Welfare State.
d. Kapitalisme, suatu paham yang memberi kebebasan

kepada setiap individu untuk menguasai sistem


perekonomian dengan kemampuan modal yang ia
miliki (Sastrapratedja, 2001 :50-69)
CIRI-CIRI IDEOLOGI KOMUNIS;
a. Politik, bersifat tertutup hanya satu partai (Partai
Komunis) Rakyat hanya sebagai obyek negara.
b. Sistem Ekonomi adalah etatisme.(negara sebagai
Pusat Kekuasaan, ekonomi dikontrol ketat negara).
c. Bidang sosial budaya, tidak percaya adanya Tuhan,
masyarakat tidak ada kelas sosial.

CIRI-CIRI IDEOLOGI LIBERALIS.


a. Bidang ideologi, menerapkan paham sekuler.
( Paham yang memisahkan agama dengan negara )
b. Bidang Politik, dikenal adanya partai oposisi.
c. Bidang Ekonomi, sistem kapitalis, perekonomian
dikuasai perseorangan.
d. Bidang Sosial Budaya, masyarakat cenderung
individualis.
CIRI-CIRI IDEOLOGI SOSIALIS:
a. Segala sesuatu diatur secara bersama, hasilnyapun
secara bersama.
b. Tidak boleh ada pihak yang berlebihan dan juga
kekurangan.
c. Ada semboyan sama rata, sama rasa.
CIRI-CIRI IDEOLOGI KAPITALIS:
a. Kebebasan warga dijunjung tinggi, warga negara
bebas melakukan apa saja asalkan tidak melanggar
hukum.
b. Negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya
tertib hukum.
c. Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai
agama, sehingga melahirkan paham sekulerisme.
4. IDEOLOGI TERBUKA DAN IDEOLOGI TERTUTUP.

IDEOLOGI TERBUKA, merupakan sistem pemikiran


terbuka,
1. Nilai2 dan cita2nya tdk dipaksakan melainkan dari
moral, dan budaya masy. Sendiri.
2. Berupa konsensus masy.bukan keyakinan ideologis
kelompok lain.
3. Tidak diciptakan oleh negara, tapi bersumber dan
digali dari nilai-nilai masyarakat Sendiri.

Sehingga Ideologi terbuka senantiasa berkembang


seiring perkembangan aspirasi masyarakatnya.
Ideologi Tertutup, merupakan ideologi yang
sistem pemikirannya tertutup.
Ciri-Ciri Ideologi Tertutup.
1. Bukan cita2 yg sdh hidup dlm masyarakat
2. Cita2 hanya milik satu kelompok tertentu.
3. Dibenarkan pengorbanan2 dari masyarakat
4. Masyarakat Yg mengakui harus taat dan patuh
5. Berisi doktrin2 sifatnya mutlak untuk ditaati.
5. Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara.
1. Sebagai dasar bagi seluruh warga negara utk
bersikap, pola pikir & berperilaku dlm hdpnya.
2. Menentukan keberadaan suatu bangsa dan
negara.
3.Membimbing bangsa dan negara utk mencapai
tujuannya melalui berbagai program pembangunan.
4.Sebagai landasan utk dinamis, responsif & antisipatif
dlm rangka merespon perubahan2 sesuai aspirasi
bangsanya.
6.Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Pancasila sebagai ideologi negara menghadapi
berbagai tantangan.
Tantangan yang paling dominan saat ini adalah
Globalisasi.
Sastrapratedja,
menengarai beberapa karakteristik kebudayaan
global sbb;

a. Berbagai bangsa dan kebudayaan menjadi lebih


terbuka terhadap pengaruh timbal balik.
b. Pengakuan akan identitas dan keanekaragaman
masyarakat dalam berbagai kelompok dengan
pluralisme etnis dan religius
c. Masyarakat yang memiliki ideologi dan sistem nilai
yang berbeda bekerjasama dan bersaing sehingga
tidak ada satupun ideologi yang dominan.
d. Kebudayaan global merupakan sesuatu yang khas
secara utuh, tetapi tetap bersifat plural dan heterogen
e. Nilai2 HAM, kebebasan, demokrasi menjadi nilai-nilai
yang dihayati bersama, tetapi dengan interpretasi
yang berbeda-beda (Sastrapratedja, 2001:26-27).
7.Warga Negara harus memahami & melaksanakan
Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Sebagai warga negara perlu memahami kedudukan
Pancasila sebagai ideologi negara, karena Pancasila
menghadapi berbagai ideologi dunia dalam kebudayaan
Global.
Unsur2 yang mempengaruhi Ideologi Pancasila:
a.Unsur ateisme yang terdapat dalam ideologi
Marxisme atau komunisme bertentangan dengan sila
Ketuhanan Yang Maha Esa.
b.Unsur Individualisme dalam liberalisme,
tidak sesuai dgn prinsip nilai gotong royong dalam Sila

Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.


c.Kapitalisme yang memberikan kebebasan individu
untuk menguasai sistem perekonomian negara, hal ini
tidak sesuai dengan prinsip ekonomi kerakyatan.

.8.Penyelenggara Negara Harus memahami dan


melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Penyelenggara negara merupakan kunci pentingnya
sistem Pemerintahan yang bersih dan berwibawa,
sehingga Aparatur Negara harus memahami dan
melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Aktualisasi Lima Sila Pancasila, artinya sila-sila
dilaksanakan dalam kehidupan bernegara sbb;
1).Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, dirumuskan untuk
menjamin tidak adanya diskriminasi atas dasar agama,
sehingga negara harus menjamin kebebasan beragama
dan pluralisme ekspresi keagamaan.
2).Sila Kemanusiaan yang adil dan Beradab, menjadi opera-
sional dalam jaminan pelaksanaan hak-hak asasi manusia
karena hal itu merupakan tolok ukur keberadaan serta
solidaritas suatu bangsa terhadap setiap warga negara.
3).Sila Persatuan Indonesia, menegaskan bahwa rasa cinta
pada bangsa Indonesia tidak dilakukan dengan menutup
diri dan menolak mereka yang diluar Indonesia, tetapi
dengan membangun hubungan timbal balik atas dasar
kesamaan kedudukan dan tekad untuk menjalin kerjasama
yang menjamin kesejahteraan dan martabat bangsa
Indoenesia.
4).Sila Kerakyatan.
Berarti komitmen terhadap demokrasi yang wajib
disukseskan.
5). Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia,
berarti pengentasan kemiskinan dan diskriminasi
terhadap minoritas dan kelompok-kelompok
lemah perlu dihapus dari bumi Indonesia
(Magnis Suseno, 2011:118-121).
D.Pancasila sbg Ideologi Reformatif, Dinamis
& Terbuka.
Bersifat Reformatif dan dinamis artinya, aktual,
dapat menyesuaikan perkembangan zaman,
IPTEK, serta dinamika aspirasi masyarakat.
Bersifat Terbuka, Artinya;
a.Nilai Dasar,
Hakikat kelima sila bersifat Universal,dan nilai
dasar terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai
yg baik dan benar.
b. Nilai Instrumental,
Dapat dijadikan sebagai arahan kebijakan, strategi
sasaran serta lembaga pelaksanaannya.
Contoh: Visi dan Misi selalu disesuaikan
perkembangan zaman serta aspirasi masy. Begitu
juga Lembaganya msh dpt berubah.

c. Nilai Praksis,
Realisasi nilai2 berupa pengamalan yg bersifat
nyata, dlm kehidupan sehari2 dlm kehidupan
bermasy. Berbangsa & bernegara. Hrs sesuai dgn
nilai2 Dasar dan Instrumental.
Selain nilai2 ideal ideologi juga memiliki norma yg

jelas.
Sbg.Ideologi terbuka Pancasila juga memiliki 3
Dimensi:
1. Dimensi Idealistis,
Nilai2 dasar yg terkandung dlm sila2 Pancasila, mampu
memberikan harapan, optimisme, serta menggugah
motivasi para penganutnya dalam upaya mewujudkan
apa yang dicita2kan.
2. Dimensi Normatif,
Nilai2 yg terkandung dlm Pancasila perlu dijabarkan dlm
bentuk norma2 yg jelas. ( UU, dan peraturan2 ).
Sehingga lebih Operasional.
3. Dimensi Realistis,
Pancasila sbg ideologi hrs bisa dijabarkan dlm
pengamalan kehidupan nyata se-hari2 di Masyarakat.
baik sbg warga maupun sbg penyelenggara negara.
TUGAS BACA

I. TUJUAN TUGAS :
MELALUI TUGAS INI MAHASISWA DAPAT
MEMBANDINGKAN, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
IDEOLOGI LIBERALISME, KOMUNISME DAN PANCASILA
II. URAIAN TUGAS :
1. Mahasiswa diminta membaca Pancasila sebagai Ideologi
Negara dan sumber bacaan lain yang relevan.
2. Setelah membaca mahasiswa diminta membahas ;
a. kelebihan ideologi Liberalisme dan kelemahan ideologi
Komunisme.
b. Kelebihan ideologi Komunisme dan kelemahan ideologi
Liberalisme dan ideologi Pancasila.
c. Kelebihan ideologi Pancasila dan kelemahan ideologi
Liberalisme dan ideologi Komunisme.
BAB VI.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU

Sebelum membahas Pancasila sebagai Dasar Pengembangan ilmu,


sebaiknya kita ketahui dulu ILMU.
1. Ilmu, Pengetahuan &TEKNOLOGI, sering dibedakan
secara terpisah karena ketiga istilah ini dianggap memiliki
bobot keilmiahan yg berbeda-beda.
Pengetahuan adalah, ” Segala sesuatu yg diketahui oleh
manusia melalui tangkapan Panca indra, Intuisi serta firasat ”
Contoh; Newton menemukan TEORI GRAVITASI.
Pengetahuan dpt dikembangkan manusia karena 2 hal ;
1. Manusia mempunyai bahasa yg dpt mengkomunikasikan,
informasi dan jalan pikiran yg melatarbelakangi informasi
tsb.
2. Manusia mempunyai kemampuan berpikir menurut suatu
alur pikir tertentu yg merupakan kemampuan menalar.
Sedangkan Ilmu,”merupakan pengetahuan yg sdh mencapai taraf
tertentu yg telah memenuhi sistematika,memiliki obyek kajian, dan
metode pembahasan akan kajian ”.
Dgn kata lain Ilmu dpt diartikan ” sebagai pengetahuan Yg tersusun
secara sistematis dgn menggunakan kekuatan pemikiran, dimana
pengetahuan tsb. Dpt diuji kebenarannya oleh setiap orang yg ingin
mengetahuinya ”.
ILMU MEMILIKI KANDUNGAN UNSUR2 POKOK ;
a. Berisi pengetahuan ( knowledge )
b. Tersusun secara sistematis.
c. Menggunakan penalaran.
d. Dapat dikontrol secara kritis oleh org lain ( dpt dibuktikan
kebenarannya).
Jika Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan tadi diterapkan dlm
kehidupan sehari2 dlm rangka utk menghasilkan sesuatu, maka
akan menghasilkan kemampuan yg disebut TEKNOLOGI.
WALTER BUCKINGHAM :

” Tehnologi adalah Ilmu Penget. Yg diterapkan kedlm Seni


industri serta oleh karenanya mencakup alat-alat yang
memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja
menurut keragaman kemampuan ”

Teknologi pd hakekatnya merupakan penerapan praktis Ilmu


Pengetahuan untuk mengerjakan sesuatu yg kita
inginkan.
2.Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan
Ilmu.
Pengertian Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu
dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman.
Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Artinya : IPTEK biarkan berkembang secara otonom, kemudian dalam
perjalanannya dilakukan adaptasi dengan
nilai-nilai Pancasila.
Kedua, bahwa setiap IPTEK yang dikembangkan di Indonesia harus
menyertakan nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan
IPTEK itu sendiri.
Artinya : Bahwa sejak awal pengembangan IPTEK sudah
harus melibatkan nilai-nilai Pancasila.
Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu
normatif bagi pengembangan IPTEK di Indonesia.(tidak
keluar dari cara berpikir dan bertindak bangsa Indonesia)
Artinya : bahwa ada aturan main yang harus disepakati oleh
para ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan.
Keempat, bahwa setiap pengembangan IPTEK harus berakar
dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri
Atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu).
Artinya : Bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu, tetapi sudah menjadi Paradigma ilmu
yang berkembang di Ind.
3.Urgensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan
Ilmu.
Ada beberapa hal pentingnya Pancasila sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu:
I. Pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa
Indonesia dewasa ini seiring dengan kemajuan IPTEK,
menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia
tentang kehidupan.
II.Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan IPTEK
terhadap lingkungan hidup berada dalam kondisi yang
mengkhawatirkan, yang membahayakan eksistensi
kehidupan manusia dimasa datang.
III.Perkembangan IPTEK yang didominasi negara Barat
dengan politik global ikut mengancam nilai-nilai khas
kehidupan bangsa Indonesia.( nilai spiritual, gotong
royong, solidaritas, musyawarah dll).Sehingga diperlukan
filter nilai-nilai global tsb.
4.Sumber Historis Pancasila sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu di Indonesia.
Prof.Dr.T Jakob, melihat pada abad XVII terjadi perubahan besar dalam
cara berpikir manusia.
Hal ini ditandai dengan sekulerisasi ILMU PENGETAHUAN
sehingga terjadi pemisahan antara raga dan jiwa yang dipelajari secara
terpisah.
Bagian raga diperlakukan sebagai materi dan diterangkan sebagaimana
halnya dengan gejala alam.
Ilmu Pengetahuan alam terpisah dari ilmu pengetahuan sosial dan
humaniora.
Menjelang abad XX, kemajuan IPTEK semakin pesat sehingga terjadi
tehnologisasi kehidupan dan penghidupan.
Tehnologi berkembang sendiri dan makin terpisah, serta jauh
meninggalkan agama dan etika, hukum, ilmu pengetahuan sosial dan
Humaniora (Jacob, 1987:51-52).
Jacob menegaskan seharusnya Pancasila dapat membantu dan digunakan
sebagai dasar etika IPTEK di Indonesia.
Pancasila cukup luas dan mendasar untuk mencakup segala
persoalan etik dalam IPTEK, Yaitu;
1. Monoteisme
2. Humanisme dan Solidaritas karya negara
3. Nasionalisme dan solidaritas warga negara
4. Demokrasi dan perwakilan
5. Keadilan sosial (Jacob, 1987:59).
Penjabaran sila-sila Pancasila ke dalam sistem Etika Pengembangan
ilmu (Etika Ilmiah).
@.Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, melengkapi Ilmu
Pengetahuan dengan menciptakan perimbangan antara
Irasional dan Rasional, antara Rasa dan Akal.
Menempatkan manusia dalam alam semesta sebagai
bagiannya, bukan sebagai pusat dan tuan.
@.Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberi arah
dan mengendalikan ilmu pengetahuan. ARTINYA,
Ilmu pengetahuan hanya untuk kemanusiaan.
@.Sila Persatuan Indonesia, melengkapi Universalisme dan
Internasionalisme dalam sila-sila yang lain sehingga
aspek lokal harus dapat hidup secara harmonis, tidak
saling merugikan.
@.Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
Percobaan,penerapan,dan penyebaran ilmu pengetahuan
harus mencerminkan semangat demokratis.
Dan perwakilan rakyat harus dapat memusyawarahkan-
nya sejak dari kebijakan, penelitian sampai ke penerapan
masal hasil-hasilnya.
@.Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,
menekankan ketiga keadilan Aristoteles (distributif,
legalis,dan komutatif) dalam pengembangan, pengajaran,
penerapan IPTEK. Keadilan sosial juga menjaga
keseimbangan antara individu dan masyarakat.
5.Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu di Indonesia.
Sumber sosiologis ini dapat ditemui pada sikap
masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi
Ketuhanan dan Kemanusiaan, sehingga manakala IPTEK
tidak sejalan dengan nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan,
akan terjadi penolakan.
Contoh: Penolakan masyarakat atas rencana
pembangunan pusat pembangkit listrik tenaga nuklir di
Semenanjung Muria.
6.Sumber Politis Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu di Indonesia.
Sumber Politis ini dapat dirunut sejak jaman Pemerintah
Orde Lama.
Pidato Presiden Soekarno ketika menerima gelar Doctor
Honoris Causa di UGM, tgl 19 September 1951.
” Bagi saya, ilmu pengetahuan hanyalah berharga penuh jika ia
dipergunakan untuk mengabdi kepada praktik hidup manusia, atau
praktiknya bangsa,atau praktiknya hidup dunia kemanusiaan.Memang
sejak muda, saya ingin mengabdi kepada praktik hidup manusia,bangsa,
dan dunia kemanusiaan itu.Itulah sebabnya saya selalu mencoba
menghubungkan ilmu dengan amal, menghubungkan pengetahuan
dengan perbuatan sehingga pengetahuan ialah untuk perbuatan, dan
perbuatan dipimpin oleh pengetahuan. Ilmu dan amal harus wahyu-
mewahyui satu sama lain.Buatlah ilmu berdwitunggal dengan amal.
Malahan
angkatlah derajat kemahasiswaanmu itu kepada derajat mahasiswa
patriot yang sekarang mencari ilmu, untuk kemudian beramal terus
menerus di wajah ibu pertiwi ”
( Ketut, 2011 ).
Selanjutnya, pidato Soekarno pada Akademi Pembangunan
Nasional di Yogya, 18 Maret 1962, mengatakan hal sbb;
” Ilmu Pengetahuan itu adalah malahan suatu syarat mutlak
pula, tetapi kataku tadi, lebih dari pada itu, dus lebih
mutlak dari pada itu adalah suatu hal lain, satu dasar. Dan
yang dimaksud dengan perkataan dasar, yaitu karakter.
Karakter adalah lebih penting dari pada ilmu pengetahuan,
.Ilmu pengetahuan tetap adalah suatu syarat mutlak.
Tanpa karakter yg gilang gemilang,orang tidak
dapat membantu kepada pembangunan nasional,oleh
karena itu pembangunan nasional itu sebenarnya adalah
suatu hal yg berlangit sangat tinggi,dan berakar sangat
sekali.Berakar amat dalam sekali, oleh karena akarnya titu
harus sampai kepada inti-inti dari pada segenap cita-cita
dan perasaan-perasaan dan gandrungan-gandrungan
rakyat ” (Soekarno,1962).
Pidato Soekarno di atas juga tidak mengaitkan dengan
Pancasila, tetapi lebih mengaitkan dengan karakter,
kepercayaan yg sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Begitu juga pada Era Orde Baru. Presiden Soeharto menyinggung


masalah Pancasila sebagai Dasar nilai Pengembangan Ilmu. Saat
memberi sambutan Kongres Pengetahuan Nasional IV, 18 September
1986.
” Ilmu Pengetahuan dan teknologi harus diabdikan kepada manusia dan
kemanusiaan, harus dapat memberi jalan bagi peningkatan martabat
manusia dan kemanusiaan. Dalam ruang lingkup nasional, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ingin kita kuasai dan perlu kita
kembangkan haruslah ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa
memberi dukungan kepada kemajuan pembangunan ilmiah dan teknologi
kita dan betapapun suatu karya ilmiah kita mendapat tempat
terhormat pada tingkat dunia, tetapi apabila kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi itu tidak dapat membantu memecahkan
masalah-masalah pembangunan kita, maka jelas hal itu merupakan
kepincangan, bahkan suatu kekurangan dalam penyelenggaraan ilmu
pengetahuan dan teknologi ” (Soeharto, 1986:4)
Pada Era Reformasi, Presiden SBY dalam sambutan pada
acara silaturahmi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI)
dan masyarakat ilmiah, 20 Januari 2010. Menegaskan sbb:
” Setiap negara mempunyai sistem inovasi nasional dengan
corak yang berbeda dan khas, yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisinya masing-masing. Saya
berpendapat, di Indonesia, kita juga harus mengembang-
kan sistem inovasi nasional, yang didasarkan pada suatu
kemitraan antara pemerintah, komunitas ilmuwan dan
swasta, dan dengan berkolaborasi dengan dunia
internasional. Oleh karena itu, berkaitan dengan
pandangan ini dalam waktu dekat saya akan membentuk
komite inovasi nasional, yang langsung bertanggung
jawab kepada Presiden, untuk ikut memastikan bahwa
sistem inovasi nasional dapat berkembang dan berjalan
dengan baik.
Semua ini penting kalau kita sungguh ingin Indonesia menjadi
knowledge sosciety. Strategi yang kita tempuh untuk menjadi negara
maju, developed country, adalah dengan memadukan pendekatan sumber
daya alam,iptek, dan budaya atau knoledge based,Res ource based
and culture based development ”(Yudoyono,2010)
Berdasarkan pemaparan isi pidato para penyelenggara negara tsb, dapat
disimpulkan bahwa sumber Politis Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan IPTEK lebih bersifat APOLOGIS, karena hanya
memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan
nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
BAB.VII. PANCASILA SBG PARADIGMA
KEHIDUPAN BERMASY,BERBANGSA BERNEGARA
A. Pengertian Paradigma.
Adalah asumsi2 dasar dan teoritis yg umum, yg
dijadikan sebagai suatu sumber hukum, metode, serta
penerapan dlm Ilmu Penget. Sehingga menentukan
sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan.
” Secara Umum disimpulkan Bahwa Paradigma,
adalah sumber nilai, kerangka pikir/pola pikir,
sumber azas serta arah dan tujuan suatu
perkembangan”.
B. Pancasila sbg Paradigma Pembangunan.
Pembangunan Nasional dilaksanakan dlm rangka
mewujudkan masyarakat Adil, makmur, yg merata baik
moril maupun materiil.
Bahwa Hakikat kedudukan Pancasila sebagai
Paradigma Pembangunan Nasional,
adalah segala aspek pembangunan Nasional
(Poleksosbud Hankam) Harus mendasarkan pd
hakikat nilai2 Pancasila.
Yakni : Pembangunan yang
Berketuhanan,
Berkemanusiaan,
Persatuan,
Kerakyatan, dan menjunjung tinggi Keadilan.
Artinya : Pembangunan
* tidak bertentangan Hukum Tuhan
* tidak merusak lingkungan
* tidak menindas kaum yang lemah
* mewujudkan kesejahteraan umat manusia
1. Pancasila sbg Paradigma Pembangunan IPTEK.
Tujuan Pemb. IPTEK, meningkatkan kesejahteraan
umat manusia, namun Pengembangan IPTEK sbg
hasil Budaya manusia harus didasarkan pada moral
Ketuhanan, kemanusiaan yg adil dan beradab.
- IPTEK ditemukan hrs memperhatikan manfaat dan
dampaknya. (sila 1).
- Pengembangan IPTEK, harus bersifat beradab dan
menjunjung tinggi moral bukan kesombongan/
kecongkakan, keserakahan.( Sila 2 ).
- Pengembangan IPTEK utk Kesejahteraan umat
manusia ( kebangsaan/nasionalisme) (Sila 3)
- Penemuan IPTEK terbuka bagi orang lain, utk dikritik,

diuji kebenarannya, dikaji ulang agar Obyektif. (sila 4).


- Pengembangan IPTEK hrs seimbang dan adil.(sila 5)
2.Pancasila sbg Paradigma Pemb.Poleksosbud
Hankam
Pemb. Negara dirinci dlm 5 bidang, untuk mewujudkan
manusia Indonesia secara utuh sejahtera lahir dan batin,
melalui Poleksosbud Hankam.
a. Pancasila sbg. Paradigma Pengembangan Bidang
Politik.
Artinya bahwa dlm penyelenggaraan negara hrs
mendasarkan pd azas kerakyatan.
Pengembangan dan aktualisasi politik negara berdasar
pada moralitas :
Ketuhanan,
kemanusiaan,
persatuan/kebangsaan, serta tercapainya
keadilan hidup bersama.
b. Pancasila sbg Paradigma Pengem. Ekonomi.
Akibat sistem ekonomi Kapitalis dan sosialis komunis,
Indonesia mengembangkan sistem Ekonomi
Kerakyatan, Yaitu sistem ekonomi yg mendasarkan
pd tujuan kesejahteraan Rakyat.
Sesuai UUD 45 psl 33, ” Perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dgn
prinsip kebersamaan,efisiensi,berkeadilan,berkelanjutan
berwawasan lingkungan,kemandirian,serta dgn menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional ”. (ayat 1).
C. Pancasila sbg paradigma pengemb.SOSBUD.
Bangsa Indonesia Sedang mengalami perubahan
hususnya setelah reformasi, sehingga mau tdk mau hrs
mengangkat kembali nilai2 luhur bangsa Indonesia
bangsa bermoral, bangsa berTuhan, mewujudkan nilai
kebersamaan, kasih sayang, serta berkeadilan.
(bukan anarkisme,kekuatan massa,hukum rimba dll.

d. Pancasila sbg pengemb. Hankam.


Pertahanan dan Keamanan diperlukan dlm rangka
melindungi negara dan bangsa ( gangguan dalam/luar
negeri).
Pendekatan keamanan dlm negeri diarahkan untuk
mewujudkan nilai2 kesejahteraan, kepentingan warga
sebagai WNI, mampu menjamin Hak Azasi manusia
dan terjaminnya keadilan seluruh WNI.
Sedangkan gangguan keamanan dari luar,
diusahakan melalui pendekatan-pendekatan:
diplomasi dan perdamaian. Bukan perang.
e.Pancasila sbg Paradigma pengemb. Kehidupan
beragama.
Saling hormat menghormati antar pemeluk
agama, saling menjaga kerukunan dan kedamaian.
F. Pancasila sbg Paradigma Reformasi.
- Reformasi bertujuan memperbaiki kondisi hidup rakyat
- Perbaikan bidang Poleksosbud Hankam.
- Reformasi tdk terkendali
- Agar Reformasi berhasil Reformasi hrs memiliki tujuan,

dasar, cita2 platform yg jelas. Sehingga hrs


dikembalikan pada nilai2 Pancasila agar berhasil.
PANCASILA SBG PARADIGMA REFORMASI
HUKUM.

Indonesia berdasarkan sistem Hukum,


bukan kekuasaan.
Agar masyarakat Mendapatkan keadilan, maka harus
mendasarkan Pancasila sbg paradigma pembaharuan
hukum, karena
Pancasila merupakan sumber norma dan nilai
tertinggi bagi peraturan perundang2an apapun di
Indonesia.
SOAL UAS PANCASILA.
TULIS NAMA DAN NIM SAUDARA.

1. Jelaskan makna dari sila-sila Pancasila ?


2. Sanusi mengidentifikasi 10 pilar Demokrasi
berdasarkan UUD 1945, yakni pilar :
a.Demokrasi berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.
b.Demokrasi dengan kecerdasan
c.Demokrasi dengan otonomi Daerah.
Jelaskan satu- persatu?
3. Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945, tanggal 18
Agustus 1945, mana yang benar. Coba jelaskan ?
TUGAS KELOMPOK:
KELAS DIBAGI MENJADI 6 (ENAM) KELOMPOK.
1. Pancasila sebagai sistem etika Politik, membahas
bagaimana Perilaku Ekskutif yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Pancasila sebagai sistem etika Politik, membahas
bagaimana Perilaku Legeslatif yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
3. Pancasila sebagai sistem etika Politik, membahas
bagaimana Perilaku Yudikatif yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
4. Pancasila sebagai paradigma kehidupan beragama
5. Pancasila sebagai paradigma Pembangunan
6. Pancasila sebagai paradigma Persatuan dan
Kesatuan Bangsa.

Anda mungkin juga menyukai