Anda di halaman 1dari 3

Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa

a. Pengertian Pancasila sebagai ideologi

Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila merupakan landasan/ide/gagasan yang fundamental dalam proses
penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara, mengatur bagaimana suatu sistem itu dijalankan.visi atau
arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung
tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan , kerakyatan serta nilai keadilan. visi atau arah dari kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, persatuan , kerakyatan serta nilai keadilan. seluruh warga negara Indonesia menjadikan
pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai
dasar sistem kenegaraan.1

Karakteristik Ideologi Pancasila

Karakteristik yang dimaksud di sini adalah ciri khas yang dimiliki oleh Pancasila sebagai ideologi negara, yang
membedakannya dengan ideologiideologi yang lain. Karakteristik ini berhubungan dengan sikap positif bangsa
Indonesia yang memiliki Pancasila. Adapun karakteristik tersebut adalah:

Pertama: Tuhan Yang Maha Esa. Ini berarti pengakuan bangsa Indonesia akan eksistensi Tuhan sebagai
pencipta dunia dengan segala isinya. Tuhan sebagai kausa prima. Oleh karena itu sebagai umat yang berTuhan,
adalah dengan sendirinya harus taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kedua ialah penghargaan kepada sesama umat manusia apapun suku bangsa dan bahasanya. Sebagai umat
manusia kita adalah sama dihadapan Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.

Ketiga, bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa. Di dalam persatuan itulah dapat dibina kerja
sama yang harmonis. Dalam hubungan ini, maka persatuan Indonesia kita tempatkan di atas kepentingan
sendiri.

Keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem
demokrasi. Demokrasi yang dianut adalah demokrasi Pancasila. Hal ini sesuai dengan sila ke empat yaitu
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

Kelima adalah Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan dalam kemakmuran adalah cita-cita
bangsa kita sejak masa lampau. Sistem pemerintahan yang kita anut bertujuan untuk tercapainya masyarakat
yang adil dan makmur.2

Nilai - nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka:

1. Nilai dasar, yaitu hakekat kelima sila pancasila


2. Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran serta lembaga
pelaksanaannya
3. Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengalaman yang bersipat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat,berbangsa dan
bernegara.

b. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN INDONESIA BANGSA INDONESIA

1. Arti Pandangan Hidup Suatu Bangsa

Sejak tanggal 28 Oktober 1928 kita telah menjadi satu bangsa, artinya satu kesatuan dari
berbagai ragam latar belakang sosial budaya, agama dan keturunan yang bertekad untuk
membangun satu tatanan hidup berbangsa dan bernegara.

1
Laoli Billyam et al., “Kajian Mengenai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa,” Pancasila 1, no. 1 (2018): 1–15.
2
Putri Elsa Yosinda W K, “Pancasila_Sebagai_Ideologi_Negara_Jurnal_” (2018).
Setiap bangsa mempunyasi cita-cita untuk masa depan dan menghadapi masalah bersama
dalam mencapai cita-cita bersama. Cita-cita kita sebagai bangsa Indonesia tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur
materil dan spirituan berdasarkan Pancasila. Seperti halnya keluarga, suatu bangsa yang bertekad
mencapai cita-cita bersama memerlukan suatu pandangan hidup. Tanpa pandangn hidup, suatu
bangsa akan terombang ambing. Dengan pandangan hidup suatu bangsa dapat secara jelas
mengetahui arah yang dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa akan : dengan mudah
memandang persoalan-pesoalan yang dihadapi; dengan mudah mencari pemecahan masalah-
masalah yang dihadapi; memiliki pedoman dan pegangan; dan membangun dirinya.
Pandangan hidup suatu bangsa adalah :
a. Cita-cita bangsa;
b. Pikiran-pikiran yang mendalam;
c. Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik.
d. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
2. Dalam pandangan hidup terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan
oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap baik. Oleh karena itu pandangan
hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian
suatu bangsa. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri
yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-
cita hidup di masa yang akan datang, yang secara keseluruhan membentuk kepribadianya
sendiri. Oleh karena itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadianya sendiri, yang
bersamaan dengan lahirnya bangsa dan Negara itu, kepribadian itu ditekankan sebagai
pandangan hidup dan dasar Negara Pancasila. Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan
sendiri, maka percaya pada diri sendiri juga merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa
Indonesia.
3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Manusia yang diciptakan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, dikodratkan hidup secara
berkelompok. Kelompok manusia itu akan selalu mengalami perubahan dan
perkembangan. Perkembangan manusia dari yang mengelompok sampai pada suatu
keadaan dimana mereka itu terjalin ikatan hubungan yang kuat dan serasi.3

PENAFSIRAN PANCASILA DALAM PERSPEKTIF ISLAM


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Pada prinsipnya Sila Pertama menegaskan bahwa bangsa Indonesia dan setiap
warga negaranya harus mengakui adanya Tuhan. Islam memandang Sila Pertama Pancasila sebagai dasar
keimanan dan ketauhidan. Islam juga sepenuhnya mendukung kehidupan demokrasi dalam bidang keagamaan
melalui proteksi atas hak asasi beragama/berkepercayaan, dan menjamin kebebasan menjalankan ajaran-
ajaran agama atau kepercayaan masing-masing pengikutnya, yang juga sejalan dengan Dasar Negara Pancasila dan
UUD 1945 khususnya pasal 29. 2.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sila kemanusiaan yang adil dan beradab dalam Pancasila pada
prinsipnya menegaskan bahwa kebangsaan Indonesia merupakan bagian dari kemanusiaan universal, yang
dituntut mengembangkan persaudaraan dunia berdasarkan nilai- nilai kemanusiaan yang berkeadilan dan
berkeadaban
3. Persatuan Indonesia
Sila persatuan Indonesia pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia merupakan Negara Kebangsaan.
Bangsa yang memiliki kehendak untuk bersatu, memiliki persatuan perangai karena persatuan Nasib
Persatuan berarti menyiratkan arti adanya keragaman, bukan berarti memaksakan persamaan, yaitu bhineka
tunggal ika.4
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
3
Universitas Terbuka, “Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia,” Bahanajar.Ut.Ac.Id (2022),
http://bahanajar.ut.ac.id/app/webroot/epub/original_files/extract/1179/EPUB/xhtml/raw/s1hrqq02.xhtml.
4
Dadang Suganda et al., “Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Ilmiah,” Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Padjadjaran, no. 2 (2017): 1–158.
Permusyawaratan/ Perwakilan Sila keempat pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan terus
memelihara dan mengembangkan semangat bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam perwakilan.
Bangsa Indonesia senantiasa menjaga dan memelihara asas demokrasi dalam mengembangkan kearifan dan
kebijaksanaan dalam bermusyawarah. Musyawarah mengatasi arogansi perorangan maupun kelompok untuk
mendikte segala kebijakan negara.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia pada prinsipnya menegaskan bahwa seyogyanya tidak akan ada
kemiskinan dalam Indonesia merdeka. ementara dalam Islam, keadilan adalah manifestasi sosial pertama dari
tauhid Ketuhanan Yang Maha Esa. Prinsip keadilan adalah inti dari moral ketuhanan, landasan pokok
perikemanusiaan, simpul persatuan, dan matra kedaulatan rakyat. Sebagai risalah profetik, Islam pada intinya
adalah seruan pada semua umat manusia menuju satu cita-cita kesatuan kemanusiaan (unity of humankind) tanpa
membedakan ras, warna kulit, etnik, jenis kelamin, kebudayaan, dan agama. 5

5
Dwi Yanto, “Jurnal Kopertais Wilayah,” Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan 14, no. 25 (2016): 14,
https://core.ac.uk/download/pdf/327228213.pdf.

Anda mungkin juga menyukai