Anda di halaman 1dari 7

Modul 1

PANCASILA

A. Ideologi
1. Pengertian Ideologi
a. Menurut Soerjanto Poespowardojo
Ideologi merupakan konsep pengetahuan dan nilai, yang secara keseluruhan menjadi
landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi dan
seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
b. Menurut KBBI
Ideologi diartikan sekumpulan konsep bersistem dan dijadikan asas pendapat yang
memberikan arah dan tujuan dan kelangsungan hidup, cara berpikir seseorang atau
golongan.
2. Macam- macam Ideologi
a. Liberalisme, adalah ideologi yang menempatkan kebebasan sebagai tujuan hidupnya
kehidupan masyarakatnya bersifat idividualis. Keyakinan beragamanya bersifat sekuler
yaitu memisahkan agama dari kehidupan beragama. Sedangkan ekonominya menganut
kapitalisme.
b. Komunisme, adalah paham yang mengajarkan kesetaraan dan kebersamaan sebagai dalam
tujuan manusia sehingga terwujud masyarakat tanpa kelas. Keyakinan beragamanya
bersifat sekuler bahkan atheis. Ekonominya menganut Sosialisme.
c. Fasisme , adalah paham yang berdasarkan prinsip kepemimpinan dengan otoritas yang
mutlak/ absolut dimana pemerintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian
d. Ideologi Agama, adalah ideologi yang menjadikan agama sebagai sumber tata nilai dalam
kehidupan bermasyarakat dan Negara berpedoman pada kitab suci.
e. Pancasila, adalah ideologi yang menjadikan sila-sila Pancasila sebagai landasan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Fungsi Ideologi
a. Memberikan stabilitas arah dalam hidup berkelompok dan sekaligus memberikan dinamika
gerak menuju masyarakat bangsa dan Negara
b. Sarana untuk membentuk identitas kelompok atau bangsa serta mempersatukannya
c. Mempersatukan orang dari berbagai agama dan mengatasi konflik atau kebangsaan social
menjadi solidarity making dengan mengangkat perbedaan ke dalam tata nilai lebih tinggi.
d. Sarana untuk mewujudkan suatu azas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup yang
dipelihara, dikembangkan, diamanatkan, diikut sertakan kepada generasi berikutnya.
e. Memberi landasan tentang cara berfikir dan bertindak bagi segenap bangsa dalam
mencapai tujuannya
f. Memberi pegangan bagi bangsa dan Negara agar tidak mudah terpengaruh oleh arus Negara
lain.
B. Sejarah Perumusan Pancasila

Perumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi diawali dari usulan usulan pribadi yang
dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu:

1. Lima Dasar oleh Mr. Muhammad Yamin dalam pidatonya pada tanggal 29 Mei 1945, yaitu:
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat.
Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban,
agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia
2. Gagasan dasar Negara dikekemukakan oleh Mr. Soepomo pada 31 Mei 1945 yang isinya
sebagai berikut :
1) Persatuan
2) Kekeluargaan
3) Keseimbangan lahir dan batin
4) Musyawarah
5) Keadilan rakyat
3. Pancasila oleh Ir. Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato
spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila", yaitu:
1) Kebangsaan
2) Internasionalisme
3) Mufakat
4) Kesejahteraan
5) Ketuhanan

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen
penetapannya ialah:

 Rumusan pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945.


 Rumusan kedua: Pembukaan Undangundang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945 (sidang PPKI)
 Rumusan ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember
1949.
 Rumusan keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara tanggal 15 Agustus
1950
 Rumusan kelima: Rumusan kedua yang dijiwai oleh rumusan pertama (merujuk Dekrit
Presiden 5 Juli 1959)
C. Pancasila sebagai Ideologi Nasional
1. Kedudukan dan fungsi Pancasila
Pancasila yang digali dari bumi Indonesia merupakan:
a. Dasar negara yang merupakan landasan dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara &
sumber dari segala sumber hukum yang berlaku.di Negara kita.
b. Pandangan hidup bangsa Indonesia (way of life) yang dapat berfungsi sebagai petunjuk
dan pedoman dalam bersikap, berperilaku sehari- hari baik dalam kehidupan
bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.
c. Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila memberikan corak yang khas
kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan
ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain.
d. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat
dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis serta dalam
lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
e. Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia
menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang dijunjung tinggi, bukan sekedar
karena ditemukan dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang
terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu
membuktikar kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.
2. Nilai – nilai Pancasila sebagai Ideologi Negara
a. Nilai dasar
Nilai merupakan isi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal sehingga dalam niali
dasar ini terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai- nilai yang baik dan benar.
b. Nilai instrumental
Nilai yang merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran, serta lembaga pelaksananya.
Nilai instrumental ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai- nilai dasar.
c. Nilai Praksis
Dalam kehidupan, nilai- nilai Pancasila dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara secara nyata.
3. Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Nasional
a. Dimensi idealis, artinya nilai- nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila bersifat
sistematis, rasional, dan menyeluruh
b. Dimensi normatif (aturan), artinya nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan
dalam suatu system norma sebagaimana yang terkandung dalam norma kenegaraan.
c. Dimensi realistis (kenyataan), artinya nilai-nikai itu harus mempu mencerminkan
kenyataan hidup dan perilaku yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.
4. Pancasila sebagai Satu Kesatuan yang Bulat dan Utuh
Sila- sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh. Artinya, urutan sila- sila dalam
Pancasila tersebut bersifat :
a. Sistematis atau runtut, artinya bahwa sila-sila dalam Pancasila tidak boleh ditukar balikan
urutannya
b. Kesatuan totalitas yang Organis, artinya sila yang satu dengan yang lainnyatak dapat
dipisahkan
c. Hierarkis Pyramidal (bertinhkat jenjang), bahwa sila yang pertama merupakan dasar/basis
dan menjiwai sila yang kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Sila-sila yang lainnya saling
menjiwai dan dijiwai,, kecuali sila pertama hanya menjiwai.
5. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagi Ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif, dinamis,
dan terbuka. Maksudnya adalah Pancasila memiliki nilai-nilai dasar yang bersifat tetap
sedangkan nilai instrumental dan nilai praksis yang dinamis.
Faktor- factor yang mendorong pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagi
berikut :
a. Dalam proses pembangunan nasional berencana, dinamika msyarakat kita berkembang
amat cepat.Dengan demikian tidak semua persoalan kehidupan dapat ditemukan
jawabannya secara ideologis dalam pemikiran ideologi- ideologi sebelumnya.
b. Kenyataan bangkrutnya idelogi tertutup seperti Marxisme & Leninisme / komunisme.
c. Pengalaman sejarah politik Indonesia dengan pengaruh komunisme.

D. Pengamalan Pancasila
1. Pengamalan Pancasila secara Objektif
Pengamalan Pancasila secara objektif yaitu pelaksanaan Pancasila di setiap aspek
penyelenggaraan pemerintahan Negara atau lembaga Negara.
2. Pengamalan Pancasila secara Subjektif
Pengamalan Pancasila secara subjektif adalah pelaksanan Pancasila yang dilakukan oleh setiap
pribadi atau individu dalam kehidupan sehati- hari dalam masyarakat.

45 Butir Pengamalan Pancasila

Sila ke 1. Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan serta ketakwaannya kepada Tuhan YME


2. Warga Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan YME, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing berlandaskan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Mengembangkan rasa sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda kepada Tuhan YME
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama serta kepercayaan terhadap Tuhan YME
5. Mengembangkan sikap rasa saling menghormati kebebasan melaksanakan ibadah sesuai pada agama
serta kepercayaannya masing-masing
6. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME merupakan masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan Tuhan YME.
7. Tidak melakukan pemaksaan suatu agama serta kepercayaan kepada Tuhan YME terhadap orang
lain.
Sila ke 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan YME
2. Mengakui persamaan derajat, hak atau kewajiban asasi tiap manusia, tanpa membeda bedakan Suku,
keturunan, agama, kepercayaan, kedudukan sosial, jenis kelamin, warna kulit, ataupun hal lainnya
3. Meningkatkan sikap tidak semena2 terhadap orang lain
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
5. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama umat manusia.
6. Berani dalam membela kebenaran serta keadilan
7. Senang melakukan suatu kegiatan yang bersifat kemanusiaan
8. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
9. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama terhadap bangsa lain
10. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari semua umat manusia

Sila ke 3. Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa jika diperlukan
3. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan serta bertanah air Indonesia
5. Menjunjung tinggi rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
6. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
7. Memelihara ketertiban dunia yang berasaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sila ke 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kita terhadap orang lain
3. Mengutamakan bersifat musyawarah dalam mengambil keputusan demi kepentingan bersama
4. Musyawarah demi mencapai kata mufakat meliputi pada semangat kekeluargaan
5. Musyawarah dilaksanakan secara akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
6. Memberikan kepercayaan terhadap wakil-wakil yang dipercayai didalam melaksanakan
permusyawaratan
7. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil dari musyawarah
8. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi maupun
golongan
9. Dengan iktikad yang baik serta rasa tanggung jawab menerima dan menjalankan hasil keputusan
musyawarah
10. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral terhadap Tuhan YME,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran serta keadilan didalam
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi mencapai kepentingan bersama.

Sila ke 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, mencerminkan sikap serta suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama manusia
3. Menghormati hak orang lain
4. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
5. Suka bekerja keras
6. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain supaya dapat berdiri sendiri
7. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum
8. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan bergaya hidup mewah
9. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain

Contoh Soal

1. Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam diri bangsa Indonesia sebelum Indonesia merdeka, artinya …
A. Sejak dahulu Pancasila sudah menjadi dasar Negara Indonesia
B. Sebelum Indonesia merdeka sudah ada rumuasn Pancasila seperti yang ada sekarang
C. Pancasila tidak ada hubungan sama sekali dengan kehidupan bangsa Indonesia sebelum merdeka
D. Nilai- nilai Pancasila sudah ditemukan dalam diri bangsa Indonesia sebelum merdeka.
E. Nilai Pancasila dipengaruhi oleh pemikiran penjajah barat
2. Konsepsi pancasila tentang hubungan antara manusia dan masyrakatnya adalah terciptanya keselarasan,
keserasian dan keseimbangan yang berarti ….
A. Menempatkan kepentingan umum dan mendahulukan kepentingan pribadi dan golongan
B. Melepaskan diri demi kepentingan umum dan meletakan kepentingan pribadi sebagai yang pertama
C. Memperlakukan dengan sama antara kepentingan umum dan pribadi
D. Meletakan kepentingan umum dan mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan
3. Contoh penerapan sila kemanusian yang adil dan beradab dalam kehidupan antara lain mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya seagai makhluk tuhan, mengembangkan
sikap saling mencintai sesama manusia. Bukti bahwa pancasila merupakan ideologi terbuka terkait
dengan penerapan nilai tersebut adalah …
A. Nilai-nilai yang ada di masyarakat selalu mendapat tempat dalam ideologi Pancasila
B. Nilai-nilai Pancasila membuka diri dengan perkembangan nilai-nilai social kemasyarakatan
C. Isi dari nilai- nilai Pancasila merupakan bagian dari hasil interaksi dengan ideologi lain
D. Nilai-nilai yang berkembang dimasyarakat sebagai rujukan merubah nilai-nilai Pancasila
E. Nilai nilainya merupakan tuntutan konkret, operasional dan mutlak yang tidak dapat ditafsirkan.
4. Eksloitasi anak dibawah umum untuk mencari nafkah, menerima perlakukan yang diskriminatif
kekerasan dan diberlakukan tidak adil marak terjadi di beberapa daerah di Indonesia belakangan ini.
fenomena tidak sesuai dengan butir Pancasila ….
A. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dangan
menganut kepercayaan yang berbeda- beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa
B. Menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan
C. Memlihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.
D. Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukaan,
hak dan kewajiban yang sama.
5. Pancasila pada hakikatnya bagi bangsa Indonesia adalah sumber nilai yanh dilaksanakan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian Pancasila sebagai sumber nilai
mengandung makna …
A. Tolak ukur tetang etika pergaulan kehidupan remaja sebagai gerasi penerus bangsa Indonesia
B. Dasar moral dan tolak ukur tentang baik buruk, berkaitan dengan sikap dan tingkah laku masyarakat
bangsa indonesia
C. Tolak ukur dalam bersikap/ berperilaku dan menjadi pandangan hidup bagi generasi penerus bangsa
D. Dasar moral tentang etika moral bangsa Indonesia dalam pergaulan dengan bangsa- bangsa lain di
dunia
E. Dasar etis moral yang dijadikan panduan bagi pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai