Anda di halaman 1dari 24

OLEH:

ARIE SULISTYOKO, S.Sos, M.H


A . Pengertian Asal Mula Pancasila

Secara kausalitas asal mula Pancasila dibedakan menjadi dua :


1. Asal Mula yang Langsung
Adapun rincian nya menurut Notonagoro adalah sebagai berikut :
a) Asal mula bahan (Kausa Materialis)
Asal mula bahan pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang
terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup.
b) Asal mula bentuk (Kausa Formalis)
Asal mula bentuk pancasila adalah Ir. Soekarno bersama-sama Drs.
Moh Hatta serta anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas
pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan serta nama pancasila.
c) Asal mula karya (Kausa Efisien)
Asal mula karya yaitu asal mula yang menjadikan pancasila dari calon
dasar negara menjadi dasar negara yang sah.
d) Asal mula tujuan (Kausa Finalis)
Tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar negara.
2. Asal Mula tidak Langsung

a) Unsur-unsur pancasila tersebut sebelum secara


langsung dirumuskan menjadi dasar filsafat
negara.
b)Nilai tersebut terkandung dalam pandangan
hidup masyarakat indonesia sebelum
membentuk negara.
c) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asal
mula tidak langsung pancasila pada hakikatnya
bangsa indonesia sendiri.
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Nilai-nilai luhur adalah merupakan suatu tolak ukur


kebaikan yang berkenaan denngan hal-hal yang bersifat
mendasar dan abadi dalam hidup manusia.
Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian
nilai-nilai luhur tersebut adalah suatu wawasan yang
menyeluruh terhadap kehidupan. Pandangan hidup
berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata
kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar
manusia dalam masyarakat serta alam sekitar
Sebagai inti sari nilai budaya masyarakat indonesia, maka
pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang
memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa
untuk berperilaku luhur dalam kehidupan sehari dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian dalam negara pancasila pandangan
hidup masyarakat tercermin dalam kehidupan negara yaitu
pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional, yaitu
kewajiban pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara
untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur
dan memegang teguh cita-cita moral rakyat luhur.
a) Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan
sumber dari segala sumber hukum Indonesia.
b) Meliputi suasana kebatinan dari undang-undang
dasar.
c) Mewujudkan cinta-cita hukum bagi hukum dasar
negara (baik hukun yang dasar maupun tidak tertulis)
d) Mengandung norma yang mengharuskan Undang-
Undang Dasar mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara
(termasuk para penyelenggara partai golongan
fungsional)
3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia

Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia berakar pada


pandangan hidup, budaya bangsa, bukannya mengangkat atau
mengambil ideologi dari bangsa lain.
a. Pengerian Ideologi
Istilah ideologi berasal berasal dari kata idea yang berarti
gagasan, konsep, pengertian, dasar, cita-cita , dan logos berarti ilmu.
Kata idea berasal dari kata Yunani eidos yang berarti bentuk. Dan
kata idein yang artinya melihat. Maka secara harfiah, ideologi berari
ilmu pengertian-pengertian dasar.
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai
kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-
kepercayaan, yang menyeluruh dan sistematis.
b. Ideologi Terbuka dan ideologi Tertutup
Ideologi terbuka yaitu suatu sistem pemikiran terbuka yang bercirikan :
Nilai dan cita citanya tidak dipaksakan dari luar
Merupakan hasil musyawarah
Tidak diciptakan oleh negara
Di gali dan ditemukan dalam masyarakat itu sendiri
Isinya tidak operasional
Bersifat dinamis
Ideologi tertutup yaitu suatu sistem pemikiran tertutup yang bercirikan :
Nilai dan cita citanya dipaksakan
Diciptakan oleh negara
Merupakan cita cita sekelompok orang
Isinya konkret dan operasional
c. Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara

Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil refleksi manusia


berkat kemampuannya mengadakan distasnsi terhadap dunia kehidupannya.
Maka terdapat suatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarakat
negara. Di satu pihak membuat ideologi semakin realistis dan dipihak lain
mendorong masyarakat makin mendekati bentuk yang ideal.
Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksitensi suatu bangsa
dan negara. Ideologi membimbing bangsa dan negara mencapaitujuan nya
melalui berbagai realisi pembangunan.
Oleh karena itu, agar benar-benar ideologi mampu menampung
aspirasi para pendukungnya untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat
berbangsa dan bernegara maka ideologi tersebut haruslah bersifat dinamis,
terbuka, antisipatif yang senantiasa mampu mengadaptasikan dirinya dengan
perkembangan zaman. Inilah peranan penting ideologi bagi bangsa dan
negara agar bangsa dapat mempertahankan eksistensinya.
d. Hubungan antara Filsafat dan Ideologi

Ideologi sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan


negara. Jika ideologi diletakkan sebagai nilai yang sakral bahkan
diletakkan sebagai alat legitimasi kekuasaan maka dapat dipastikan
ideologi akan menjadi tertutup, kaku, beku, dogmatis, dan
menguasai kehidupan bangsanya. Sehingga agar ideologi benar
benar mampu menampung aspirasi para pendukungnya untuk
mencapai tujuan, maka ideologi harus bersifat dinamis, terbuka,
antisipatif yang senantiasa mampu mengadaptasikan dirinya
dengan perkembangan zaman.
memperkokoh persatuan bangsa
Mengarahkan bangsa indonesia menuju
tujuannya
mengembangkan identitas bangsa
Menjadi standar nilai dalam melakukan
kritik
Nilai nilai Pancasila yang terkandung di
dalamnya merupakan nilai nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, keadilan.
Pancasila sebagai Ideologi yang Reformatif, Dinamis dan Terbuka

Nilai nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai


ideologi terbuka :
Nilai Dasar
Nilai Instrumental
Nilai praktis

Secara struktural ideologi terbuka memiliki tiga dimensi :

Dimensi Idealistic
Dimensi Normatif
Dimensi Realistis
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sbg ideologi terbuka adalah Pancasila
bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan
senantiasa mampu menyesuaikan dgn
perkembangan jaman.
Sbg suatu ideologi terbuka, Pancasila memiliki
dimensi :
1. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam pancasila yang bersifat
sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang
terkandung dalam lima sila Pancasila.
2) Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu
sistem norma, sebagaimana terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945.
3) Dimensi realistis, mencerminkan realitas yg
hidup dan berkembang dlm masyarakat.

Oleh karena itu Pancasila harus dijabarkan dalam


kehidupan sehari-hari sehingga bersifat realistis artinya
mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam
berbagai bidang.
Berawal dari sidang pleno BPUPKI
pertama yang diadakan pada tanggal 28 Mei
1945 hingga 1 Juni 1945. Ketika itu, dr.
Radjiman Widyodiningrat dalam pidato
pembukaannya selaku ketua BPUPKI
mengajukan pertanyaan kepada seluruh
anggota sidang mengenai dasar negara apa
yang akan dibentuk untuk Indonesia
Pada tanggal 1 Juni 1945, secara
eksplisit Ir. Soekarno mengemukakan
gagasannya mengenai dasar negara
Indonesia dalam pidatonya yang
berjudul Lahirnya Pancasila.
Melihat pada perkembangan perumusan
Pancasia sejak 1 Juni sampai 18 Agustus
1945, dapat diketahui bahwa Pancasila
mengalami perkembangan fungsi. Pada
tanggal 1 dan 22 Juni, Pancasila yang
dirumuskan Panitia Sembilan dan
disepakati oleh Sidang Pleno BPUPKI
merupakan modus kompromi antara
kelompok yang memperjuangkan dasar
negara nasionalisme dan kelompok yang
memperjuangkan dasar negara Islam.
Pada tanggal 18 Agustus 1945
Pancasila yang dirumuskan kembali oleh
PPKI berkembang menjadi kompromi
antara kaum nasionalis, Islam dan
Kristen-Katolik dalam hidup bernegara.
Pancasila sudah bukan lagi merupakan
kompromi atau titik temu bagi semua ideologi.
Dikarenakan Pancasila telah dimanfaatkan sebagai
senjata ideologis untuk melegitimasi tuntutan
Islam bagi pengakuan negara atas Islam yang
kemudian pada rentang tahun 1948-1962 terjadi
pemberontakan Darul Islam terhadap pemerintah
pusat.
Setelah pemberontakan berhasil
ditumpas, atas desakan AH Nasution, pada
5 Juli 1959 Ir. Soekarno mengeluarkan
Dekrit Presiden untuk kembali pada UUD
1945 sebagai satu-satunya konstitusi legal
Republik Indonesia dan pemerintahannya
dinamai dengan Demokrasi Terpimpin.
Selanjutnya pada masa Orde
Baru, Soeharto mengambil
Pancasila sebagai dasar negara dan
ini merupakan cara yang paling
tepat untuk melegitimasi
kekuasaannya.
Perbandingan Ideologi Pancasila dgn Paham Ideologi Besar lainnya di Dunia

Ideologi Pancasila
Negara Pancasila

1. Paham Negara Persatuan


Bhinneka Tunggal Ika
2. Paham Negara Kebangsaan
Zaman sriwijaya
Negara kebangsaan zaman Majapahit
Nationale staat
3 Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan Yang Berketuhanan Yang Maha Esa
.
Hakikat Ketuhanan yang Maha Esa
Hubungan Negara dgn Agama

4. Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan yang Berkemanusiaan yang Adil dan Beradab
5 Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan Yang Berkerakyatan

Anda mungkin juga menyukai