Anda di halaman 1dari 26

Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang

dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan Ketetapan No.XX/MPRS/1966 jo. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia. Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara ( philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka. Dengan syarat utama sebuah bangsa menurut Ernest Renan: kehendak untuk bersatu (le desir detre ensemble) dan memahami Pancasila dari sejarahnya dapat diketahui bahwa Pancasila merupakan sebuah kompromi dan konsensus nasional karena memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia. Maka Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan ( indifferentism), tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka Bhinneka Tunggal Ika. Mengenai hal itu pantaslah diingat pendapat Prof.Dr. Supomo: Jika kita hendak mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia, maka Negara kita harus berdasar atas aliran pikiran Negara (Staatside) integralistik Negara tidak mempersatukan diri dengan golongan yang terbesar dalam masyarakat, juga tidak mempersatukan diri dengan golongan yang paling kuat, melainkan mengatasi segala golongan dan segala perorangan, mempersatukan diri dengan segala lapisan rakyatnya Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. Mengenai hal itu, Kirdi Dipoyudo (1979:30) menjelaskan: Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masingmasing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial). Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh) sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia. Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang manusia qua talis, manusia adalah manusia sesuai dengan principium identatis-nya. Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 itu tersusun secara hirarkispiramidal. Setiap sila (dasar/ azas) memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah tindakan sia-sia. Oleh karena itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha

memisahkan sila-sila dalam kesatuan yang utuh dan bulat dari Pancasila akan menyebabkan Pancasila kehilangan esensinya sebagai dasar negara. Sebagai alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat diantitesiskan satu sama lain. Secara tepat dalam Seminar Pancasila tahun 1959,Prof. Notonagoro melukiskan sifat hirarkis-piramidal Pancasila dengan menempatkan sila Ketuhanan Yang Mahaesa sebagai basis bentuk piramid Pancasila. Dengan demikian keempat sila yang lain haruslah dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Mahaesa. Secara tegas, Dr. Hamka mengatakan: Tiap-tiap orang beragama atau percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu dibicarakan lagi, karena sila yang 4 dari Pancasila sebenarnya hanyalah akibat saja dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya berisi: 1. Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 3. Persatuan Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan , yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang berPersatuan Indonesia, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang berKemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Landasan Hukum Pancasila sebagai Ideologi Nasional Indonesia Kedudukan Pancasila sebagai ideology ban gsa tercantum dalam ketetapan MPRNo.XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamatan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan penetapan tentang penegasan Pancasila sebagai dasar negara. Berdasarkan pada ketetapan MPR tersebut, secara jelas menyatakan bahwa kedudukan Pancasila dalam kehidupan bernegara Indonesia adalah sebagai: Dasar Negara Adapun makna Pancasila sebagai dasar negara sebagai berikut: 1) Sebagai dasar menegara atau pedoman untuk menata negara merdeka Indonesia. Arti menegara adalah menunjukkan sifat aktif daripada sekedar bernegara; 2) Sebagai dasar untuk aktivitas negara. Diartikan bahwa aktivitas dan pembangunan yang dilaksanakan negara berdasarkan peraturan perundangan yang merupakan penjabaran dari prinsip prinsip yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945; 3) Sebagai dasar perhubungan anatar warga negara yang satu dengan warga negara yang lainnya. Diartikan bahwa penerimaan Pancasila oleh masyarakat yang berbeda beda latar belakangnya menjalin interaksi dan bekerja sama dengan baik.

Ideologi Nasional Ideologi nasional mengandung makna ideologi yang memuat cita -cita tujuan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila merupakan ideologi yang terbuka, bukan ideologi tertutup. Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka karena: (1) Nilai-nilai Pancasila bersumber dari bangsa Indonesia sendiri. (2) Nilai-nilai dari Pancasila tidak bersifat operasional dan langsung dapat diterapkan dalam kehidupan. Menurut Dr. Al fian, seorang ahli politik Indonesia, Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka yang sifatnya luwes dan tahan terhadap perubahan zaman karena di dalamnya memnuhi tiga dimensi ideologi, yaitu: 1) Dimensi Realitas Nilai nilai ideologi itu bersumb er dari nilai -nilai yang riil hidup di dalam masyarakat Indonesia. Kelima nilai dasar Pancasila itu kita temukan dalam suasana atau pengalaman kehidupan masyarakat bangsa kita yang bersifat kekluargaan, kegotong-royongan atau kebersamaan. 2) Dimensi Idealitas Suatu ideologi perlu mengandung cita -cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan. Nilai -nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila merupakan nilai nilai yang di cita -citakan dan ingin diwujudkan. 3) Dimensi Fleksibilitas Nilai dasar Pancasila adalah fleksibel karena dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan tuntutan perubahan. Nilai nilai yang Terkandung dalam Pancasila a. Pengertian Nilai Nilai atau value berarti harga, guna. Nilai pada hakikatnya merupakan sesuatu yang berharga, berguna. Nilai dalam bidang filsafat menunjuk pada kata benda asbtrak yang artinya keberhargaan dan kebaikan. Sesuatu itu bernilai, berarti sesuatu itu berguna, berharga, bermanfaat atau penting bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari -hari manusia tidak bias lepas dari nilai. Nilai akan selalu berada di sekitar manusia dan melingkupi kehidupan manusia dalam segala bidang. Nilai amat banyak dan selalu berkembang. Adapun tingkatan nilai ada tiga, yaitu : 1) Nilai Dasar, yaitu asas -asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat sedikit banyak mutlak. Kita menerima nilai dasar itu sebagai sesuatu yang benar dan tidak perlu dipertanyakan lagi. Semangat kekeluargaan kita sebut nilai dasar, sifatnya mutlak dan tidak berubah lagi. 2) Nilai Instrumental, yaitu pelaksanaan umum dari nilai dasar. Umumnya berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dala m peraturan dan mekanisme lembaga -lembaga negara.

3) Nilai Praktis, yaitu nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyata an. Nilai praktis sesungguhnya menjadi batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar -benar hidup dalam masyarakat. Nilai nilai Dasar yang Terkandung dalam Ideologi Pancasila Adapun makna dari masing masing nilai Pancasila adalah sebag ai berikut: 1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengkuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. 2. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai -nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mastinya. 3. Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha keras bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki Indonesia. 4. Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga -lembaga perwakilan. Berdasarkan nilai ini ma ka diakui paham demokrasi yang lebih mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat. 5. Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah. Berdasarkan pada nilai ini maka keadilan adalah nilai yang amat mendasar yang diharapkan oleh seluruh bangsa. 2.6 Konsep dan Teori Pancasila

1. Ideologi Pancasila Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan, Pancasila memiliki nilai -nilai falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini ada lah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi. Pancasila pertama kali dikumandangkan oleh Soekarno pada saat berlangsungnya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI). Pada pidato tersebut, Soekarno menekankan pentingnya sebuah dasar negara . Istilah dasar negara ini kemudian disamakan dengan fundamen, filsafat, pemikiran yang mendalam, serta jiwa dan h asrat yang mendalam, serta perjuangan suatu bangsa senantiasa memiliki karakter sendiri yang berasal dari kepribadian bangsa.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara formal yudiris terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping pen gertian formal menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga mempunyai bentuk dan juga mempunyai isi dan arti (unsur -unsur yang menyusun Pancasila tersebut). Tepat 64 tahun usia Pancasila, sepatutnya sebagai warga negara Indonesia kembali menyelami kandungan nilai-nilai luhur tersebut. Ketuhanan (Religiusitas) Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hi dup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridha Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Kemanusiaan (Moralitas) Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan t ulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Persatuan (Kebangsaan) Indonesia Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi upaya u ntuk melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Permusyawaratan dan Perwakilan Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita -cita utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai ban gsa, dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang sempit. Keadilan Sosial Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita -cita bernegara dan berbangsa. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.

2. Arti dan Makna Pancasila

Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat . Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian -bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh . Isi sila -sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Sebagai suatu sistem filsafat landasan sila -sila Pancasila itu dalam hal isinya menunjukkan suatu hakikat makna yang bertingkat, serta ditinjau dari keluasannya memiliki bentuk piramidal. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem pengetahuan. Pancasila dalam pengertian seperti yang demikian ini telah menjadi suatu sistem cita -cita atau keyakinan -keyakinan yang telah menyangkut praktis, karena dijadikan landasan bagi cara hidup manusia atau suatu kelompok masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan. Susunan isi arti Pancasila meliputi tiga hal, yaitu: v Isi arti Pancasila yang umum universal, yaitu hakikat sila-sila Pancasila yang merupakan inti sari Pancasila sehingga merupakan pangkal tolak dalam pelaksanaan dalam bidang kenegaraan dan tertib hukum Indonesia serta dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan konkrit. v Isi arti Pancasila yang um um kolektif, yaitu isi arti Pancasila sebagai pedoman kolektif negara dan bangsa Indonesia terutama dalam tertib hukum Indonesia. v Isi arti Pancasila yang bersifat khusus dan konkrit, yaitu isi arti Pancasila dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan sehingga memiliki sifat khusus konkrit serta dinamis

Pancasila sebagai Dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai dasar filosofis untuk menata dan mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut dapat dijabarkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara berarti: 1. Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaran negara 2. Pancasila dijadikan dasar dalam pengaturan dan sistem pemerintahan negara 3. Pancasila merupakan sumber hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Pancasila sebagai Ideologi Nasional dari Negara Kesatuan Republik Indonesia Ideologi dapat diartikan sebagai ajaran, doktrin, atau ilmu yang diyakini kebenarannya, disusun secara sistematis, dan diberi petunjuk pelaksanaanya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara harfiah, "Ideologi" berarti ilmu tentang gagasan, cita-cita. Istilah Ideologi berasal dari kata "idea" yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Dan "logos" yang berarti ilmu. Dalam pengertian sehari-hari, "idea" disamakan artiannya dengan "cita-cita". Cita-cita yang dimaksud bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau paham. Ideologi adalah seperangkat gagasan, ide, cita-cita, dari sebuah masyarakat tentang kebaikan bersama yang dirumuskan dalam bentuk tujuan yang harus dicapai dan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan itu. Dalam arti luas, Ideologi dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita, nila-nilai dasar, dan keyakinankeyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif. Dalam arti sempit Ideologi

adalah gagasan-gagasan atau teori yang menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang mau menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dengan bertindak. Fungsi Ideologi Dalam Suatu Negara 1. Struktur Kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian di alam sekitar. 2. Orientasi Dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia. 3. Norma-norma yang menjadi pedoman pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak. 4. Bekal dan Jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya, kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan. 5. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya. Secara singkat dapat disimpuklan bahwa Pancasila sebagai Ideologi Nasional berfungsi sebagai tujuan atau cita-cita dari bangsa Indonesia serta sebagai sarana pemersatu bangsa. Makna Ideologi Pancasila yaitu sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PANCA SILA SEBAGI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA DAN DASAR NEGARA Pada hakikatnya pancasila mengandung dua pengertian pokok, sebagi pandangan hidup bangsa indonesia dan sebagi dasar negara RI . Dalam berbagai pengajaran tentang pancasila telah didalilkan bahwa pancasila itu telah ada / lahir bersama adanya / lahirnya bangsa indonesia. Dalam buku sutomo ini terdapat istilahpancasila drama mempunyai arti lima dasar tingkah laku / perintah kesusilaan yang lima, yang meliputi :[1] Tidak boleh melakukan kekerasan ( ahimsa ) Tidak boleh mencuri ( astesa ) Tidak boleh berjiwa dengki ( indriya nigraha ) Tidak boleh berbohong ( amrsawada ) Tidak boleh mabuk / minum minuman keras ( dama ) Selain dari pada itu dalam kitab sutasoma terdapat semboyan BHINIKA TUNGGAL IKATAN HANA DHARMA MANGRUA yang mengndung arti meskipun agama kelihatan berbeda bentuk / sifatnya namun pada hakikatnya satu juga yang kemudian menjadi motto lambang negara kita yakni Bhinneka Tunggal ika.[2] Secara harfiah pancasila dapat dijabarkan dalam dua kata yaitu : panca yang berarti 5 ( lima ) dan sila yang berarti dasar atau rangkaian kata tersebut mempunyai arti lima dasar. A. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Pengertian tentang bangsa yang dalam istilah asing disebut nation.. Pandangan hidup berkenaan dengan sifat manusia di dalam memandang diri dan lingkungannya sekitar

1. 2. 3. 4. 5.

Sifat manusia ini dibentuk oleh adanya kekuatan yang bersemayam pada diri manusia , yakni iman, cipta, rasa, dan karsa, yang membentuk pandangan hidup peerseorangan yang kemudian beradaptasi yang pandangan hidup perorangan yang kemudian beradaptasi dengan pandangan hidup perorangan lain menjadi pandangan hidup kelompok. Hubungan antara kehiduapnn kelompok yang satu denagnkelompok yang lainnya melahirkan suatu pandangan hidup bangsa. Dari segi kedudukan, pancasila mempunyai kedudukan yang tinggi yakni sebagi cita-cita dan pandangan hidup bangsa dan negara RI sedangkan dilihat dari segi fungsinya pancasila mempunya fungsi utama sebagai dasar negara RI. Dalam berbagai buku mengenai pancasila dikemukakan bahwa pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang fundamental. Hal ini dikerenakan pembukaan UUD 1945 memuat didalamnya pancasila sebagi intinya. B. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara 1. Landasan Yuridis Dan Historis Pancasila Sebagai Dasar Negara Kedudukan pokok pancasila bagi negara kesatuan RI adalah sebagai dasar negara. Pancasila sebagai dasar negara yang dimaksud disini adalah sebagai dasar falsafah / dasar falsafah negara ( philosophische grondslag ) dari negara indonesia. 2. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara Makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadio dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Nilai dasar pancasila bersifat abstrak, normatif dan nilai itu menjadi motivator kegiatan dalam penyelenggaraan bernegara. Pereduksiaan dan pemaknaan atas pancasila dalam pengertian yang sempit dan politis ini berakibat pada ; 1. Pancasila dipahami sebagai sebuah mitos 2. Pancasila dipahami secara politik idialogis untuk kepentingannya kekuasaan 3. Nilai-nilai pancasila menjadi nilai yang di sotopia tidak sekedar otopia. Dr. Koentowijoyo dalam tulisannya mengenai redikausasi pancasila ( 1998 ) menyatakan perlunya kita memberikan ruh baru pada pancasila sehingga ia mampu menjadi kekuatan yang menggerakkan sejarah. Selama ini pancasila hanya jadi lip service , tidak ada perintah yang sungguhsungguh melakukannya. Telah menjadi penyelewengan-penyelewengan atas pancasila, baik oleh orde lama maupun orde baru. Redikalisasi pancasila berarti 1. Mengembalikan pancasila sesuai dengan jadi dirinya yaitu sebagi ideologi dan dasar negara 2. Menggantikan presepsi dari pancasila sebagai ideologi menjadi pancasila sebagai ilmu 3. Mengusahakan pancasila mempunyai konsistensi dengan produk produk perundangan, koheresi antar sila, korespondensi dengan realita sosial 4. Pancasila yang mulanya melayani kepentingan partikal menjadi pancasila yang melayani kepentingan harizontal. Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma dasar bernegara menjadi sumber , dasar, landasan norma, serta memperi fungsi konstitusi dan regulatif bagi pengusaha hukumhukum negara. Menurut Prof hamid S. Attamimi selain kedudukan sebagai fundamental norm, pancasila juga sebagai cita hukum. Yang maksudnya pancasila sebagai cita hulum adalah yang menguasai hukum dasar negara baik tertulis maupun tidak tertulis Pancasila sebagai cita hukum memiliki dua fungsi , yaitu ;

1. Fungsi regulatif, artinya cinta hukum menguji apakah hukum yang yang dibuat adil atau tidak bagi masyarakat. 2. Fungsi konstitutif artinya fungsi yang menentukan bahwa tampa dasar cinta hukum , maka hukum yang di buat akan kehilangan makna sebagai hukum

A. Pancasial Sebagai Dasar Dan Pandangan Hidup Bangsa 1. Landasan Yuridis Dan Historis Pancasila Sebagai Dasar Negara Kedudukan pancasila sebagai dasar negara merupakan kedudukan yuridis formal oleh kerena tertuan dalam ketentuan hukum negara dalam hal ini UUD 19945 pada bagian pembuka alinea IV. Secara historis pula dinyatakanbahwa pancasila yang dirumuskan pada pendirian bangsa ( the founding fathers ) itu dimaksudkan menjadi dasarnya indonesia merdeka. Pancasila sebagi dasar falsafah kerena fancasila merupakan rumus falsafah atau dapat dikatakan nilai-nilai pancasila adalah nilai-nilai falsafah. Pada hakikatnya pancasila mengandung dua pengertian pokok sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai negara RI. Dalam berbagai pengajaran tentang pancasila telah didalilkan bahwa pancasila itu telah ada / lahir bersama dengan adanya / lahirnya bangsa indonesia. 2. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara Pereduksiaan dan pemaknaan atas pancasila dalam pengertian yang sempit dan politis ini berakibat pada ; 1. Pancasila dipahami sebagai sebuah mitos 2. Pancasila dipahami secara politik idialogis untuk kepentingannya kekuasaan 3. Nilai-nilai pancasila menjadi nilai yang di sotopia tidak sekedar otopia. Dalam buku sutomo ini terdapat istilahpancasila drama mempunyai arti lima dasar tingkah laku / perintah kesusilaan yang lima, yang meliputi : Tidak boleh melakukan kekerasan ( ahimsa ) Tidak boleh mencuri ( astesa ) Tidak boleh berjiwa dengki ( indriya nigraha ) Tidak boleh berbohong ( amrsawada ) Tidak boleh mabuk / minum minuman keras ( dama ) Selain dari pada itu dalam kitab sutasoma terdapat semboyan Bhinika Tunggal Ikatan Hana Dharma Mangrua yang mengndung arti meskipun agama kelihatan berbeda bentuk / sifatnya namun pada hakikatnya satu juga yang kemudian menjadi motto lambang negara kita yakni Bhinneka Tunggal ika. Secara harfiah pancasila dapat dijabarkan dalam dua kata yaitu : panca yang berarti 5 ( lima ) dan sila yang berarti dasar atau rangkaian kata tersebut mempunyai arti lima dasar. Pancasila sebagai dasar ( falsafah ) negara mengandung makna bahwa nilai nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara Pancasila adalah cita hukum yang menguasai hukum dasar negara baik yang tertulis maupun tidakctertulis. Cita hukum berarti gagasanan, pikiran , rasa dan cipta mengenai hukum yang seharusnya diinginkan masyarakat. Pancasila sebagai cita hukum memiliki dua fungsi , yaitu ; 1. Fungsi regulatif, artinya cinta hukum menguji apakah hukum yang yang dibuat adil atau tidak bagi masyarakat. 2. Fungsi konstitutif artinya fungsi yang menentukan bahwa tampa dasar cinta hukum , maka hukum yang di buat akan kehilangan makna sebagai hukum Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma dasar bernegara menjadi sumber , dasar, landasan, norma serta memberi fungsi konstitusi dan regulatif bagi penyusunan hukum-hukum negara. 3. pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia

1. 2. 3. 4. 5.

Pengertian tentang bangsa yang dalam istilah asing disebut nation.Pandangan hidup berkenaan dengan sifat manusia di dalam memandang diri dan lingkungannya sekitar Sifat manusia ini dibentuk oleh adanya kekuatan yang bersemayam pada diri manusia , yakni iman, cipta, rasa, dan karsa, yang membentuk pandangan hidup peerseorangan yang kemudian beradaptasi yang pandangan hidup perorangan yang kemudian beradaptasi dengan pandangan hidup perorangan lain menjadi pandangan hidup kelompok. Hubungan antara kehiduapnn kelompok yang satu denagnkelompok yang lainnya melahirkan suatu pandangan hidup bangsa. Dari segi kedudukan, pancasila mempunyai kedudukan yang tinggi yakni sebagi cita-cita dan pandangan hidup bangsa dan negara RI sedangkan dilihat dari segi fungsinya pancasila mempunya fungsi utama sebagai dasar negara RI. Dalam berbagai buku mengenai pancasila dikemukakan bahwa pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang fundamental. Hal ini dikerenakan pembukaan UUD 1945 memuat didalamnya pancasila sebagi intinya. FUNGSI POKOK PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Adapun fungsi pokok pancasila sebagai dasar negara adalah sebagai berikut: a. Sebagai dasar Negara, pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau norma fundamental (fundamental norm) Negara dengan demikian Pancasila menempati norma hukum tertinggi dalam Negara ideologi Indonesia. Pancasila adalah cita hukum ( staatside ) baik hukum tertulis dan tidak tertulis ( konvensi ).

b. Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan kaidah Negara yang fundamental artinya kedudukannya paling tinggi, oleh karena itu Pancasila juga sebagai landasan ideal penyususnan arturan aturan di Indonesia. Oleh karena itu semua peraturan perundangan baik yang dipusat maupun daerah tidak menyimpang dari nilai Pancasila atau harus bersumber dari nilai -nilai Pancasila.

c. Sebagai Pandangan Hidup, yaitu nilai Pancasila merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan Negara agar tetap berdiri kokoh dan mengetahui arah dalam memecahkan masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan keamanan.

d. Sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, nilai pancasila itu mencerminkan kepribadian bangsa sebab nilai dasarnya kristalisasi nilai budaya bangsa Indonesia asli, bukan diambil dari bangsa lain.

e. Sebagai Perjanjian luhur bangsa Indonesia, pancasila lahir dari hasil musyawarah para pendiri bangsa dan negara (founding fathers) sebagi para wakil bangsa, Pancasila yang dihasilkan itu dapat dipertanggungjawabkan secara moral, sisio kulturil. Moral dalam arti tidak bertentangan dengan nilai

agama yang berlaku di Indonesia, sosio kultural berarti cerminan dari nilai budaya bangsa Indonesia, karena itu Pancasila merangkul segenap lapisan masyarakat Indonesia yang majemuk ini.

Pancasila sebagai Dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai dasar filosofis untuk menata dan mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut dapat dijabarkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara berarti: 1. Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaran negara 2. Pancasila dijadikan dasar dalam pengaturan dan sistem pemerintahan negara 3. Pancasila merupakan sumber hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL 1.Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan , konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos berarti ilmu.. Secara harfiah ideology berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide/cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cit-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan/paham. 2. Makna Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Berdasarkan Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan Ketetapan MPR RI No II/MPR/1978 tentang P4 ( Eka Prasetya Paca Karsa ), menyebutkan bahwa Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara, juga berkedudukan sebagai Ideologi Nasional bangsa Indonesia. Adapun makna pancasila dari Ketetapan tersebut adalah adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila menjadi cita-cita normative bagi penyelenggaraan bernegara. Visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang berke-Tuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan dan yang berKeadilan. Pancasila sebagai ideology nasional berfungsi sebagai cita-cita adalah sejalan dengan dengan fungsi utama dari sebuah ideologi serta sebagai sarana pemersatu masyarakat sehingga dapat dijadikan sebagai prosedur penyelesaian konflik. Dari sudut politik, Pancasila adalah sebuah konsensus politik, suatu persetujuan politik bersama antargolongan di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi mempunyai makna sebagai berikut : 1.Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cit-cita normatif penyelenggaraan bernegara. 2.Nilai-nilai yang tekandung dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama dan oleh karena itu menjadi salah satu sarana pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.

Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI Pada akhir Perang Dunia II, Jepang mulai banyak mengalami kekalahan di mana-mana dari Sekutu. Banyak wilayah yang telah diduduki Jepang kini jatuh ke tangan Sekutu. Jepang merasa pasukannya sudah tidak dapat mengimbangi serangan Sekutu. Untuk itu, Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia agar tidak melawan dan bersedia membantunya melawan Sekutu. Pancasila merupakan ideologi yang terbuka. Artinya pancasila memiliki nila-nilai yang bersifat tetap dan tidak dapat berubah, namun dalam praktek sehari-hari pancasila dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa harus mengubah kandungannya. Fungsi Pokok Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara Pancasila sebagai dasar negara dijadikan sebagai landasan setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk segala peraturan perundangan dalam negara, pemerintahan dan aspek-aspek kenegaraan lainnya. Sedangkan sebagai ideologi negara, dasar, pandangan bagi sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Selain itu, Pancasila sebagai ideologi negara memiliki 4 fungsi pokok yaitu: Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan negara

Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu tujuan tertentu,dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi Pancasila pada dasarnya satu bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu sama lain,dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing.

Fungsi dan Tujuan Pancasila : a. Pancasila sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai Dasar Negara atau sering juga disebut sebagai Dasar Falsafah Negara ataupun sebagai ideologi Negara, hal ini mengandung pengertian bahwa Pancasila sebagai dasar mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Pancasila sebagai dasar Negara ditegaskan lagi dengan adanya Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan P4 dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada Ketetapan ini dinyatakan bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945 adalah dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten. Dalam penjelasan Ketetapan inipun dinyatakan bahwa kedudukan Pancasila sebagia Dasar Negara di dalamnya mengandung makna sebagai Ideologi Nasional, Cita-cita dan Tujuan Negara. Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai kaidah Negara yang fundamental atau mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat dan tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR/DPR hasil pemilihan umum. Mengubah Pancasila berarti membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di proklamirkan tanggal 17 Agustus 1945. Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai makna yaitu: Sebagai dasar untuk menata Negara yang merdeka dan berdaulat; Sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur Negara yang bersih dan berwibawa, sehingga tercapai tujuan nasional; yang tercntum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke 4; dan Sebagai dasar, arah dan petunjuk aktifitas perikehidupan bangsa Indonesia dalam kehidupan seharihari. b. Pancasila sebagai Sumber Hukum Dasar Nasional Istilah ini merupakan istilah baru dalam tata hukum Indonesia, yaitu muncul pasca reformasi melalaui Tap MPR No. III/2000, yang kemudian diubah dengan UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dinyatakan bahwa : Sumber hukum terdiri atas sumber hokum tertulis dan tidak tertulis. Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, serta Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Dalam ilmu hukum istilah sumber hukum berarti sumber nilai-nilai yang menjadi penyebab timbulnya aturan hukum. Jadi dapat diartikan Pancasila sebagai Sumber hukum dasar nasional, yaitu segala

aturan hukum yang berlaku di negara kita tidak boleh bertentangan dan harus bersumber pada Pancasila. c. Pancasila sebagai Pandangan hidup Bangsa Indonesia Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa atau Way of Life mengandung makna bahwa semua aktifitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila daipada Pancasila, karena Pancasila juga merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut yaitu : Nilai dan jiwa Ketuhanan keagamaan Nilai dan jiwa kemanusiaan Nilai dan jiwa persatuan Nilai dan jiwa kerakyatan demokrasi Nilai dan jiwa keadilan sosial d. Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia Walaupun nama atau kata Pancasila diperkenalkan kembali tanggal 1 Juni 1945 oleh Bung Karno, namun pada dasarnya jiwa Pancasila telah ada sejak berabad-abad lamanya dalam kehidupan Bangsa Indonesia dan bahkan menurut AG. Pringgodigdo bahwa Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan adanya Bangsa Indonesia. Jadi Pancasila lahir dari jiwa kepribadian bangsa Indonesia yang terkristalisasi nilai-nilai yang dimilikinya. e. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia Pada saat bangsa Indonesia bangkit untuk hidup sendiri sebagai bangsa yang merdeka, bangsa Indonesia telah sepakat untuk menjadikan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kesepakatan itu terwujud pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan disahkannya Pancasila sebagai Dasar Negara oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang mewakili seluruh bangsa Indonesia. f. Pancasila sebagai Ideologi Negara Diatas telah dijelaskan bahwa ideologi dalam arti sehari-hari adalah cita-cita yang merupakan dasar, pandangan, atau paham. Jadi Pancasila sebagai Ideologi Negara merupakan tujuan bersama Bangsa Indonesia yang diimplementasikan dalam Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah Negara Kesatuan RI yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai. g. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa Bangsa Indonesia yang pluralis dan wilayah Nusantara yang terdiri dari berbagai pulau-pulau, maka

sangat tepat apabila Pancasila dijadikan Pemersatu Bangsa, hal ini dikarenakan Pancasila mempunyai nilai-nilai umum dan universal sehingga memungkinkan dapat mengakomodir semua perikehidupan yang berbhineka dan dapat diterima oleh semua pihak.

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Kata paradigma berasal dari bahasa inggris paradigmyang berarti model, pola, atau contoh. Paradigma juga berarti suatu gugusan sistem pemikiran, cara pandang, nilai-nilai, metodemetode, prinsip dasar, atau cara pemecahan masalah yang dianut suatu masyarakat tertentu. Pancasila adalah paradigma, sebab Pancasila dijadikan landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam program pembangunan. Pancasila sebagai paradigma pembangunan, artinya pancasila berisi anggapan-anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai acuan, pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemamfaatan hasil-hasil pembangunan nasional. Misalnya : a. Pembangunan tidak boleh bersifat pragmatis, yaitu pembangunan itu tidak hanya mementingkan tindakan nyata dan mengabaikan pertimbangan etis. b. Pembangunan tidak boleh bersifat ideologis, yaitu secara mutlak melayani Ideologi tertentu dan mengabaikan manusia nyata. c. Pembangunan harus menghormati HAM, yaitu pembangunan tidak boleh mengorbankan manusia nyata melainkan menghormati harkat dan martabat bangsa. d. Pembangunan dilaksanakan secara demokratis, artinya melibatkan masyarakat sebagai tujuan pembangunan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kebutuhan mereka. e. Pembangunan diperioritaskan pada penciptaan taraf minimum keadilan sosial, yaitu mengutamakan mereka yang paling lemah untuk menghapuskan kemiskinan struktural. Kemiskinan struktural, adalah kemiskinan yang timbul bukan akibat malasnya individu atau warga Negara, melainkan diakibatkan dengan adanya struktur-struktur sosial yang tidak adil. Makna Pembangunan Nasional Adalah rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi aspek politik, ekonomi, soaial dan budaya, dan Hankam untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam aline IV Pembukaan UUD 1945.

Fungsi dan Peranan Pancasila : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Fungsi dan Peranan Pancasila meliputi : Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia; Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia Pancasila sebagai dasar negara RI; Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia; Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia; Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia; Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia; Pancasila sebagai moral pembangunan; Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari (Masyarakat). 1) 2) 3) 4) 5) IMPLEMENTASI SILA KE-1 : Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya; Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan; Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain; Mengembangkan toleransi agama sejak dini; Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan. Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu : kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa; Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama serta untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannnya; Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk agama dan aliran kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di Indonesia; Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah : Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain diciptakan oleh penciptanya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta wajib melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. IMPLEMENTASI SILA KE-2 : 1) 2) 3) 4) 5) Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan; Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban); Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban; Tidak semena-mena terhadap orang lain; Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan kompromi; mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang; 6) Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll ; 7) Mentaati hukum dan tidak diskriminatif. Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, antara lain : Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri; Negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan sesama manusia dengan cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat bangsa yang berbudaya tinggi; Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi setiap manusia; Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi setiap warga negara. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah : Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum. IMPLEMENTASI SILA KE-3 :

1) 2) 3) 4) -

Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan ; Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN; Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang ; Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia. Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Persatuan Indonesia, yaitu : Perlindungan negara terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiba dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial; Negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan, serta pengakuan negara terhadap kebhineka-tunggal-ikaan dari bangsa Indonesia dan kehidupannya. IMPLEMENTASI SILA KE-4 : Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil rakyat ; Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat; Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan tanggungjawab; Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu. Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, yaitu : Penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan rakyat dan dilakukan oleh MPR; Penerapan asas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala keputusan dalam negara Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara terbanyak bila hal tersebut tidak dapat dilaksanakan; Jaminan bahwa seluruh warga negara dapat memperoleh keadilan yang sama sebagai formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka, serta penyelenggaraan kehidupan bernegara yang didasarkan atas konstitusi dan tidak bersifat absolute. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah : Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil secara bulat. Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak.

1) 2) 3) 4) 5)

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

IMPLEMENTASI SILA KE-5 : Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong; Berbuat adil: tidak pilih kasih ; Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik ; Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis; Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan; Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk bajakan; Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum. Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, antara lain :

Negara menghendaki agar perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan; Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara serta menguasai hajat hidup orang banyak oleh negara, negara menghendaki agar kekayaan alam yang terdapat di atas dan di dalam bumi dan air Indonesia dipergunakan untuk kemakmuran rakyat banyak; Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual; Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia memperoleh pengajaran secara maksimal; Negara Republik Iindonesia mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Undang-Undang; Pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati seluruh warga negara Indonesia menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga; Negara berusaha membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Arti dan Makna Sila Keadila Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah : Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan haknya.

NILAI-NILAI LUHUR PANCASILA

Pancasila menjadi ideologi nasional. Nilai-nilai luhur Pancasila dijabarkan sebagai berikut : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa a. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan YME, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. b. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayan dan agama masing-masing c. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha esa kepada orang lain 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab a. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia b. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira c. Berani membela kebenaran dan keadilan 3. Persatuan Indonesia a. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan b. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa c. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan a. Tidak boleh memksakan kehendak kepada oranglain b. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama c. Menghormati dan Menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia a. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdikari b. Suka bekerja keras c. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama NILAI - NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA a. Nilai Ketuhanan Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama. b. Nilai Kemanusiaan Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. c. Nilai Persatuan Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.. d. Nilai Kerakyatan Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. e. Nilai Keadilan Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atauun batiniah.

Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.

1. Dalam kehidupan bernegara, Pancasila berperan sebagai a. Dasar negara b. Dasar kenegaraan c. Dasar beragama d. Dasar ketatanegaraan Answer: a 2. Rumusan Pancasila yang resmi terdapat dalam a. Pidato Bung Karno b. Prolamasi 17 Agustus 1945 c. Pembukaan UUD 1945 d. Piagam Jakarta Answer: c 3. Dalam sumber tata hukum di Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai a. Sumber dari segala sumber hukum b. Hukum tertinggi di Indonesia c. Hukum tertulis tertinggi di Indonesia d. Setingkat dengan UUD 1945 Answer: a 4. Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan: a. Pandangan hidup b. Falsafah dan dasar negara c. Sumber hukum d. Semua benar Answer: a 5. tata cara mengucapkan Pancasila pada upacara-upacara resmi ditetapkan pada : a. TAP MPR RI No.II/MPR/1978 b. INPRES No.12 Tahun 1968 c. UU No.5 Tahun 1985 d. TAP MPR No.I/MPR/1983 Answer: d 6. Hubungan sosial yang selaras, serasi, seimbang antara individu dan masyarakat dijiwai oleh nilainilai Pancasila,yaitu: a. Sila kedua b. Sila ketiga c. Sila keempat d. Sila kelima Answer: a 7. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, oleh karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Hal ini adalah penjabaran a. Sila pertama b. Sila kedua

c. Sila ketiga d. Sila kelima Answer: b 8. Dengan dicabutnya ketetapan MPR RI No.11/MPR/1978 berarti: a. Bebas menafsirkan Pancasila b. Pancasila menjadi idak bemakna c. Nilai-nilai dasar Pancasila tetap harus dilaksanakan d. Pancasila tinggal sejarah Answer: c 9. Berdasarkan pengalaman sejarah, Pancasila sebagai dasar negara ternyata tetap tegak walaupun mengalami berbagai cobaan. Adapun kekuatannya terletak pada: a. Posisi negara yang terdiri dari pulau-pulau yang terpisah oleh laut b. Keyakinan bangsa Indonesia akan kebenaran Pancasil c. Pegawai Negeri Sipil yang menjaganya d. Kekuatan TNI Answer: b 10. Pnacasil ayng benar dan perlu dihayati serta diamalkan adalah Pancasila yang rumusannya tercantum dalam: a. Pembukaan UUD 1945 b. Konstitusi RIS c. TAP MPR RI No.II/MPR/1978 d. Buku Sutasoma Answer: a 11. Pangkal tolak penghayatan dan pengamalan Pancasil adalah a. Keamanan dan kemampuan mengadakan tuntutan dan kebutuhan masyarakat moden b. Kemauan dan kemampuan mengembangkan pertengkaran antar umat beragama c. Kemauan dan kemampuan manusia Indonesia dalam mengendalikan diri d. Kemauan dan kemampuan manusia Indonesia mengembangkan kebudayaan asing Answer: c 12. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ditetapkan pada tanggal a. 2 Maret 1978 b. 4 Maret 1978 c. 12 Maret 1978 d. 22 Maret 1978 Answer: d 13. Dalam rangka membina rasa nasionali di kalanganmasyarakat Indonesia hendaknya dilakukan dengan menghindari hal-hal dibawah ini, kecuali ... a. Patriotisme b. Sukurisme c. Chauvimisme d. Ekstrimisme Answer: a

14. Keseimbangan antara hak dankewajiban mengandung pengertian bahwa : a. Mengaur batas hak asasi manusia b. Mengatur kepentingan bersama c. Sesuai dengan harkat dan martabat manusia d. Hak asasi manusia setiap manusia Answer: c 15. Dalam mempertahankan kehidupan serta mengupayakan kehidupan yanglebih baik, manusia hidup bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat tersebut perlu dijaga keserasian hubungan antar manusia dan ketertiban masyarakat itu sendiri.Untuk itu perlu sikap dan perbuatan ... a. Meghormati hak-hak orang lain b. Semangat perjuangan yang tinggi c. Tekad yang bulat d. Pengendalian diri Answer: a 16. Berani membela kebenaran dan keadilan adalah pedoman pengamalan untuk sila a. Sila pertama b. Sila kedua c. Sila ketiga d. Sila keempat Answer: b 17. Pancasila sebagai Dasar Negara kit tedapat dalam pembukaan UUD 1045 yang ditetapkan pada tanggal... a. 1 Juni 1945 b. 22 Juni 1945 c. 18 Agustus 1945 d. 17 Agustus 1945 Answer: c 18. Pembahasan dasar Negara dikaji pada dua bada,yaitu BPUPKI dan PPKI. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk pada: a. 9 Agustus 1945 b. 1 Juni 1945 c. 17 Agustus 1845 d. 18 Agustus 1945 Answer: a 19. Beribadah dan menganu suatu aama atau kepecayaan adalah merupakan asasi .. a. Pribadi b. Perlakuan dan perlindungn c. Politik d. Sosial budaya Answer: a 20. Secara formal Pancasila disahkan sebagai dasar negara republik Indonesia pada tanggal:

a. 1 Juni 1945 b. 17 Agustus 1945 c. 18 Agustus 1945 d. 20 Agustus 1945 Answer: c 21. Kekuasaan Negara yag tertinggi berada di tangan ... a. Presiden b. Presiden dan wakil presiden c. Dewan Perwakilan Rakyat d. Majlis Permusyawarata Rakyat Answer: d 22. Undang-undang Dasar 1945 dirancang oleh suatu badan yang dibentuk oleh bala tentara Jepang pada tahun 1945, yaitu ... a. PPKI b. DPR c. BPUPKI d. MPR Answer: c 23. Landasan idiil negara kita adalah... a. UUD 1945 b. Tap MPR c. Pancasila d. Proklamasi Kemerdekaan Answer: c 24. Pancasila sebagai dasar negara digali dari nilai-nilai budaya dan agama bangsa Indonesia, dengan demikian Pancasila memenuhi syarat empat kausalitas, sebagai mana tercantum dibawah ini, kecuali causa ... a. Prima b. Materialis c. Formalis d. Efisien Answer: b 25. Sebelum secara resmi disahkan pada tahun 1945 sebagai dasar filsafat negara, unsur-unsur Pancasila telah dimiliki dan telah melekat pada bangsa Indonesia sebagai asas dalam adat-istiadat, kebudayaan dan rekigius yang teranhgkum pada ... a. Ma Lima b. Sutasoma c. Tripakara d. Gotong royong Answer: d 26. Bangsa Indonesia melakukan hubungandan kerjasama yang baik dengan negara lain di dunia. Hal ini merupakan cerminan

a. Sila pertama b. Sila kedua c. Sila ketiga d. Sila keempat Answer: b 27. Kondisi dinamik suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik yang datang dariluar maupun dari dalam yang langsung maupun tidaklangsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional, disebut dengan... a. Ketahanan nasional b. Keuletan nasional c. Integritas nnasional d. Identitas nasional Answer: a 28. Berikut ini merupakan asas pengembangan ketahanan nasional bangsa Indonesia, kecuali .... a. Kesejahteraan dan keamanan b. Memperkuat rasa keadilan c. Kekeluargaan d. Mawas diri Answer: b 29. Keseluruhan cara hidup masyarakat yang perwujudannya tampak pada tingkah laku para anggotanya disebut dengan a. Kebudayaan b. Kepercayaan c. Ideologi d. Struktur sosial Answer: a 30. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan.. a. TAP MPR b. Keputusan presiden c. Pancasila dan UUD 1945 d. Wilayah Indenesia Answer: c

Anda mungkin juga menyukai