Anda di halaman 1dari 4

Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka?

Pancasila merupakan ideologi atau pandangan hidup bangsa Indonesia.sebagai dasar negara RI,
Pancasila juga bisa menjadi ideologi terbuka. Adapun makna Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah
bahwa ia selalu dapat digunakan dalam berbagai waktu dan generasi tanpa menghilangkan nilai-nilai
dasarnya. Ideologi terbuka bermakna bahwa sebuah ideologi secara internal memiliki sifat dinamis dan
dapat berinteraksi dengan zaman yang berkembang. Pancasila menjadi ideologi terbuka karena tidak
kaku, dinamis, serta reformatif. Sifat Pancasila ini membuat ideologi tersebut bisa hidup di berbagai
zaman dan relevan untuk merespon dinamika perubahan masyarakat. Ideologi terbuka mempunyai ciri
khas, yakni nilai-nilai yang tidak dipaksakan dari luar, tetapi digali dan diambil dari kekayaan moral dan
budaya masyarakat yang melahirkannya. Dengan demikian, ideologi terbuka tidak hanya layak
dibenarkan melainkan juga dibutuhkan mengingat pancasila merupakan konsensus yang tumbuh dari
masyarakat.

Adapun jika mengutip penjelasan A. Aco Agus dalam artikel "Relevansi Pancasila Sebagai
Ideologi Terbuka di Era Reformasi" di Jurnal Office (2016), ada rumusan istilah yang sedikit berbeda
terkait 3 dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka. Sebagai ideologi yang terbuka.

1. Dimensi Idealistis

Nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat sistematis,rasional dan menyeluruh,memuat idealisme


yang memberi harapan,optimis, sekaligus bisa menggugah bangsa Indonesia untuk mewujudkan
cita-cita kebangsaan.

2. Dimensi Normatif

Nilai-nilai dasar Pancasila perlu dija barkan menjadi system norma yang jelas agar dapat
diimpelmentasikan dalam langkah operasional.Penjabaran ini seperti yang terkandung dalam
norma norma kenegaraan ( UUD 1945 yang jadi sumber hukum ).

3. Dimensi Realistis

Ideologi Pancasila harus mencerminkan realistis yang hidup,berkembang dan dialami


masyarakat.Oleh sebab itu Pancasila perlu dijabarkan dalam kehidupan masyarakat secara nyata,
baik dalam kehidupn sehari-hari maupun berbangsa dan bernegara.
Jelaskan Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia?

A. Fungsi Utama Falsafah Pancasila Bagi Bangsa Dan Negara Indonesia

1. Falsafah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia

Sebagai mana yang ditunjukkan dalam ketetapan MPR No II/MPR/1979, maka pancasila
itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara
kita. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas serta tujuan yang
ingin di capainya sangat memerlukan nilainilai luhur yang dijunjung sebabagi pandangan
falsafah hidup.
Dalam pergaulan hidup tergantung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan
oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan suatu bangsa
mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.
Pada akhirnya pandangan hidup sesuatu bangsa adalah kristalisasi dari nilainilai yang
dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa
itu untuk mewujudkannya menjadi negara yang sejahtera (wellfare state).

2. Falsafah pancasila sebagai dasar negara republik Indoensia

Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai dasar falsafah atau dasar falsafah
negara. Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk
mengatur pemerintahan negara atau dengan kata lain pancasila merupakan suatu dasar untuk
atau dengan kata lain pancasila merupakan sautu dasar untuk mengatur penyelenggaraan
negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasila merupakan sumber
kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara republik Indonesia beserta
seluruh unsur unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta pemerintahan negara.

Dalam ketetapan MPRS No XX/MPR/1966 ditegaskan, bahwa pancasila itu adalah sumber
dari segala sumber hukum yang diantara lain:

a. Sumber hukum formal.

b. Undang-undang

c. Kebiasaan.
d. Traktat.

e. Jurisprudensi.

f. Hakim

g. Ilmu pengetahuan hukum

B. Landasan Filosofis Pancasila

Pancasila dikenal sebagai filosofi negara Indonesia, nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan
sila-sila pancasila adalah ladasan filosofis yang dianggap, di percaya dan diyakini sebagai sesuatu
(kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling
baik dan paling sesuai sebagai dasar negara kesatuan republik Indonesia.
Menurut Prof. Mr. Drs. Notonogoro dalam pidato dien natalis universitas airlangga Surabaya
pada tanggal 10 November 1955: “susunan pancasila itu adalah suatu kebulatan yang bersifat
hierrarchies dan piramidal yang mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5 sila negara
kita.
Pernyataan dan pendatan tersebut kemudian di terima dan di kukuhkan oleh MPRS dalam
ketetapan No. XX/MPRS/1960 jo. Ketetapan No. C MPR/1973”. Pernyataan tersebut di perkuat
juga oleh ketetapan MPR No. XI/MPR/1978. pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan
utuh dari lima silanya. Dikatakan demikian, karena masing-masing sila dari pancasila itu tidak
dapat dipahami setiap dari sila-sila lainnya. Akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang
pancasila. Dengan demikian, landasan filsafal pancasila merupakan harmonisasi dari nilai-nilai dan
norma-norma utuh yang terkandung dalam silasila pancasila, yang bertujuan untuk mendapatkan
pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh agar menjadi landasan falsafah yang
sesuai dengan keperibadian dan cita-cita bangsa.

Adapun bentuk falsafah pancasila sendiri di golongkan sebagai berikut:

1. Bersifat religius yang berarti dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal adanya
kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus
mengaku keterbatasan kemampuan manusia.
2. Memiliki arti praktis yang berarti dalam proses pemahamannya tidak sekedar mencari
kebenaran dan kebijaksanaan, serta hasrat ingin tahu, tapi hasil pemikiran yang berwujud
filsafah pancasila tesebut di pergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (way of
life/weltanschaung) agar mencapai kebahagiaan lahir dan bathin, dunia maupun akhirat
(pancasila).

3. Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia

Menurut dewan peran Nasional yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah:
keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indoensia dengan
bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indoensia adalah pencerminan dari
garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa. Kepribadian bangsa
tetap berakar dari kepribadian individual dalam masyarakat dan sejalan dengan falsafah
pancasila.

C. Bukti Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Indonesia

Bukti yang menyatakan falsafah pancasila di gunakan sebagai dasar pasafah dalam negara
Indonesia dapat kita temukan dalam dokumen-dokumen historis dan perundangundangan negara
Indonesia antara lain:

1. Naskah pidato Ir. Soeakrno tanggal 1 Juni 1945.


2. Naskah politik bersejarah, tanggal 22 Juni 1945 Alinea IV yang kemudian di jadikan naskah
rancangan pembukaan UUD 1945 (Piagam Jakarta).
3. Naskah pembukaan UUD proklamasi 1945 Alinea IV.

4. Mukotdimah konstitusi republik Indonesia Serikat (RIS tangal 27 desember 1945, alinea IV.
5. Mukotdimah UUD sementara republik Indonesia tangal 17 Agustus 1950.

6. Pembukaan UUD 1945 alinea IV setelah dekrit Presiden RI tanggal 5 Juni 1959.

Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia pada hakikatnya adalah sebagaimana
nilai-nilainya yang bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari segala sumber hukum dalam
negara Indonesia. Menjadi wadah yang fleksibel bagio faham-faham positif untuk berkembang dan
menjadi dasar ketentuan yang menolak paham-paham yang bertentangan seperti atheisme dan
segala bentuk kekapiran tak beragama, kolonialisme, diktatorisme, kapasitas dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai