1. Tujuan mempelajari Pancasila adalah untuk mengetahui Pancasila yang benar
yang bisa dipertanggungjawabkan secara obyektif ilmiah, dan yuridis kostitusional. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bisa dipertanggungjawabkan secara obyektif ilmiah, dan yuridis kostitusional! Jawaban anda supaya dijelaskan dengan sejelas-jelasnya! 2. Sesungguhnya secara tinjauan historis nilai-nilai Pancasila dan rumusan Pancasila sudah ada sejak jaman dahulu sejak jaman kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Jelaskan bagaimana anda dapat menjelaskan terhadap pernyataan tersebut? 3. Pada dasarnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki dua peranan yang pokok, yaitu sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Jelaskan menurut pendapat anda kedua peranan Pancasila tersebut! Jawaban anda supaya jelasa dan dilengkapi dengan contoh-contoh. 4. Dasar pemikiran Bung Karno dalam merumuskan sila-sila Pancasila dan dasar pemikiran PPKI dalam merumuskan sila-sila Pancasila dengan menggunakan dasar pemikiran yang berbeda. Jelaskanlah apa yang anda ketahui tentang dasar pemikiran Bung Karno demikian pula bagaimana dasar pemikiran PPKI. Jelaskan jawaban anda dengan sejelas-jelasnya! 5. Jelaskan menurut pengetahuan dan pemahaman anda mengapa Pancasila itu disebut sebagai filsafat bangsa Indonesia, demikian juga disebut sebagai kepribadian bangsa Indonesia? Jawaban anda supaya diuraikan dengan sejelas- jelasnya! Jawaban: 1. Maksud dari Pancasila yang benar yang bisa dipertanggungjawabkan secara obyektif ilmiah adalah pengalaman dan pelaksanaan Pancasila sebagai weltanschauung, yaitu pelaksanaan Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi hukum, tetapi mempunyai sifat mengikat, yang artinya setiap manusia Indonesia terikat dalam cita-cita yang terkandung di dalam Pancasila untuk mewujudkan dalam hidup dan kehidupannya, sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maksud dari Pancasila yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan secara Yuridis Konstitusional adalah Pancasila sebagai dasar negara yang dipergunakan sebagai dasar mengatur/menyelenggarakan pemerintahan negara. 2. Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Seperti misalnya, sila Ketuhanan sudah ada sejak zaman dahulu, meskipun dalam praktik pemujaan yang beraneka ragam, tetapi keberadaan Tuhan sudah diakui pada saat itu. Kemudian di dalam Encyclopedia of Philosophy disebutkan beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti kepercayaan kepada kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sacral dan yang profan, tindakan ritual pada objek sacral, sembahyang atau berdoa sebagai bentuk komunikasi kepada Tuhan, takjub sebagai perasaan khas keagamaan,tuntunan moral yang diyakini dari Tuhan, konsep hidup di dunia dihubungkan dengan Tuhan, kelompok sosial seagama dan seiman. 3. Menurut saya, peran Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yaitu untuk mempererat bangsa Indonesia, memelihara, dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya dengan memberi cita-cita bangsa Indonesia dan menjadi sumber motivasi atau tekad perjuangan mencapai cita-cita menggerakkan bangsa dan melaksanakan pembangunan nasional yang sekaligus menjadi bentuk pengalaman Pancasila, kemudian menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita- cita yang terkandung dalam Pancasila. Contoh Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yaitu menjaga kesopanan dan kebaikan budi pekerti kita di dalam berbagai kondisi dan cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat karena menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, yaitu Indonesia. Menurut saya, peran Pancasila sebagai dasar negara yaitu Pancasila mengandung norma yang mengaharuskan UUD NRI Tahun 1945 mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Pancasila sebagai dasar negara juga berfungsi untuk pandangan hidup bangsa Indonesia. Dan Pancasila juga memberikan landasan bagi bangsa Indonesia dalam mengantisipasi ATHG dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Contoh Pancasila sebagai dasar negara adalah mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan, menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong, dan membina kerukunan hidup beragama walau berbeda agama dan kepercayaan. 4. Soekarno mengusulkan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip, yaitu Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia), Internasionalisme (Peri kemanusiaan), Mufakat (demokrasi), Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan yang Berkebudayaan. Kelima prinsip tersebut adalah saran dari seorang teman Soekarno yang ahli bahasa dinamakan Pancasila. Menurut Soekarno, Pancasila masih bisa diperas lagi menjadi Trisila yaitu Sosio Nasionalisme yang merupakan sintesis dari Kebangsaan (Nasionalisme) dengan Peri Kemanusiaan (Internasionalisme), Sosio Demokrasi yang merupakan sintesis dari Mufakat (Demokrasi) dengan Kesejahteraan Sosial, serta Ketuhanan. Kemudian menurut Soekarno, Trisila itu dapat diperas lagi menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong. Pada siding BPUPKI tanggal 10-16 Juli 1945 disetujui naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang dikenal sebagai Piagam Jakarta. Isi Piagam Jakarta tersebut adalah Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kemudian PPKI mengesahkan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 5. Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father kita yang dituangkan dalam suatu sistem, filsafat Pancasila juga memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila. Pancasila sebagai kepribadian bangsa adalah perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang di yakini kebaikan dan kebenarannya.