Anda di halaman 1dari 23

Media

Pembelajaran

Pendidikan Pancasila
untuk SMP Kelas VIII

PENDIDIKAN PANCASILA
Perhatikan gambar berikut.

Sebelum membahas materi bab ini, coba kamu


jawab pertanyaan- pertanyaan berikut.
1. Apa saja fungsi dan kedudukan Pancasila bagi
bangsa Indonesia?
2. Alasan apakah yang menyebabkan Pancasila
memiliki fungsi dan kedudukan tertentu bagi
bangsa Indonesia?
3. Mengapa fungsi dan kedudukan Pancasila
tersebut penting?

PENDIDIKAN PANCASILA
Pancasila
sebagai
Dasar Negara Indonesia

PENDIDIKAN PANCASILA
Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidatonya tentang Pancasila di depan BPUPK dengan
menggunakan istilah philosophische grondslag. Istilah tersebut bermakna “fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-
dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka yang kekal abadi.”

1 Landasan Yuridis Pancasila sebagai Dasar


Negara
Radjiman Wedyodiningrat mempertanyakan mengenai dasar yang akan
digunakan Negara Indonesia ketika terbentuk. Pertanyaan tersebut
mendorong para anggota BPUPK untuk bermusyawarah merumuskan dasar
negara yang kemudian disahkan oleh PPKI. Kedudukan Pancasila sebagai
dasar negara kemudian diperkuat dengan Ketetapan MPR RI Nomor
XVIII/MPR/1998.
Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar atau basis filosofis bagi negara
dan tertib hukum Indonesia dengan perincian sebagai berikut.
a. Pancasila adalah dasar (basis) filosofis negara atau asas kerohanian
negara, pandangan hidup, dan filsafat hidup.
b. Di atas dasar tersebut, Negara Indonesia berdiri dengan asas politik
negara berupa republik yang berkedaulatan rakyat.
c. Sebagai basis filosofis dan asas politik Negara Indonesia.
d. UUD NRI Tahun 1945, menjadi dasar berdirinya susunan pemerintahan
dan keseluruhan hukum
e. Seluruh perincian demi tercapainya tujuan kehidupan bernegara bangsa
Indonesia, yaitu kebahagiaan bersama, baik jasmani maupun rohani.

PENDIDIKAN PANCASILA
2 Implikasi Kedudukan Pancasila sebagai Dasar
Negara
Kedudukan dan fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara merupakan pengertian yang bersifat
yuridis-ketatanegaraan. Kedudukan Pancasila sebagai dasar atau falsafah negara mengandung tiga
implikasi berikut.
Implikasi Politis

Implikasi politis dari kedudukan Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila menjadi ideologi
nasional. Menurut Ramlan Surbakti, sebagai ideologi nasional, nilai-nilai Pancasila berfungsi
sebagai nilai ideal bersama (common values) yang dicita-citakan dan sebagai nilai bersama yang
mampu mempersatukan.
Implikasi Etis

Implikasi etis dari kedudukan Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila menjadi sumber
norma etik dalam kehidupan bernegara. Pancasila dapat diwujudkan dalam norma moral (etik) yang
digunakan sebagai pedoman dasar bagi sikap dan tingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Implikasi Yuridis
Implikasi yuridis kedudukan Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila menjadi sumber
hukum negara. Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945,
kemudian dijabarkan dalam pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945 sebagai norma hukum dasar bagi
kehidupan bernegara.

PENDIDIKAN PANCASILA
3 Tingkatan Pancasila sebagai Dasar Negara

Abstrak dan universal


Kata kunci dari setiap sila, yaitu ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan, menegaskan sifat abstrak karena
Khusus dan konkret
hanya dalam pikiran. Makna universal
menunjukkan bahwa nilai ketuhanan, Melalui undang-undang dan peraturan
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan perundang-undangan di bawahnya, nilai-
keadilan sosial tidak hanya berlaku di nilai Pancasila dijabarkan secara lebih
Indonesia, tetapi dapat berlaku dan dimiliki konkret, khusus, dan operasional.
pula oleh bangsa lain di dunia. Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi
menjadi patokan untuk mengukur
kesesuaian peraturan perundang-
Umum dan kolektif undangan agar konsisten dan tidak
Pancasila merupakan pedoman bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
penyelenggaraan negara yang bersifat umum
dan kolektif. Nilai-nilai Pancasila pada
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dijabarkan
dalam pasal-pasalnya. Hal ini menunjukkan
a d a n y a h u b u n g a n k a u s a l - o rg a n i s a n t a r a
Pancasila dan Pembukaan dengan pasal-pasal
UUD NRI Tahun 1945.

PENDIDIKAN PANCASILA
4 Fungsi-Fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara

1. Dasar berdiri/terbentuk dan tegaknya Negara


Indonesia.

2. D a s a r u n t u k m e n g a t u r k e g i a t a n
penyelenggaraan negara.

Sebagai dasar Negara Indonesia, 3. D a s a r p a r t i s i p a s i w a rg a n e g a r a u n t u k


Pancasila memiliki fungsi-fungsi berikut. mewujudkan tujuan nasional.

4. Dasar pergaulan antarwarga negara.

5. Dasar dan sumber hukum nasional.

PENDIDIKAN PANCASILA
Pancasila
sebagai
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

PENDIDIKAN PANCASILA
1 Pandangan Hidup
Pandangan hidup (way of life) merupakan prinsip atau asas yang mendasari segala jawaban terhadap
pertanyaan dasar mengenai tujuan seseorang hidup. Dalam pandangan hidup, ada suatu wawasan
menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur.
Di dalam lingkungan sosial ini, pandangan hidup perorangan yang satu akan beradaptasi dengan pandangan
hidup perorangan lainnya sehingga menciptakan suatu pandangan hidup bangsa. Dengan pandangan hidup
yang dimiliki, suatu bangsa dapat memandang, menentukan arah, dan memecahkan dengan tepat segala
persoalan yang dihadapi, baik di lingkungan internalnya maupun dalam pergaulan dengan masyarakat dunia.

2 Pancasila sebagai Pandangan


Hidup
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang bertransformasi dari pandangan hidup
masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Nilai-nilai Pancasila dapat ditemukan dalam adat
istiadat, budaya, dan religiusitas. Sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan organis merupakan kristalisasi
nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai luhur tersebut diyakini kebenarannya dan
manfaatnya sehingga tumbuh tekad untuk mewujudkannya dalam sikap hidup sehari-hari.
Ketika berbicara tentang pandangan hidup bangsa, Soekarno menggunakan istilah weltanschauung. Sebagai
weltanschauung, Pancasila merupakan nilai-nilai falsafah yang sudah ada sejak lama, yang tertanam kuat
dalam budaya masyarakat Nusantara dan dipegang serta dianut sebagai sistem kebenaran dan keyakinan.

PENDIDIKAN PANCASILA
3 Dasar Ilmiah Pancasila sebagai Pandangan
Hidup

Causa Materialis

Causa materialis Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri,


berupa nilai-nilai kepribadian dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Nilai-nilai tersebut tampak dalam kehidupan sehari-hari
bangsa Indonesia yang mencakup, antara lain adat, kebiasaan
politis, sistem ekonomi, dan sistem sosial.

Causa Formalis

Dilihat dari perspektif penyebab formal atau asal mula bentuk


(causa formalis), bentuk dan rumusan Pancasila sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 merupakan
wujud nyata dari ide dasar negara yang telah dibahas dan
dirumuskan bersama oleh para pendiri negara.

PENDIDIKAN PANCASILA
3 Dasar Ilmiah Pancasila sebagai Pandangan
Hidup

Causa Efisiens

Dalam perspektif asal mula karya (causa efficiens), Pancasila


ada sebagai dasar negara karena disetujui dan disahkan
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada
tanggal 18 Agustus 1945, setelah melalui pembahasan
dalam sidang-sidangnya.

Causa Finalis

Ada materi Pancasila (causa materialis), ada ide mengenai


dasar negara yang memungkinkan Pancasila dirumuskan
( c a u s a f o r m a l i s ) , a d a P P K I ( c a u s a e ff i c i e n s ) y a n g
mewujudkan materi Pancasila sesuai ide- ide dasar negara,
dan akhirnya Pancasila sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dihasilkan karena tujuan
yang melekat padanya, yaitu sebagai dasar negara (causa
finalis).

PENDIDIKAN PANCASILA
4 Fungsi Pancasila sebagai Pandangan
Hidup

Pancasila sebagai pandangan hidup Pancasila sebagai pandangan hidup


memiliki fungsi-fungsi berikut. mempunyai peran sebagai berikut.

Sebagai kerangka acuan, baik untuk menata a. Memungkinkan bangsa Indonesia mampu berdiri kokoh
a.
kehidupan diri pribadi ataupun dalam interaksi dan mempunyai daya tahan terhadap segala ancaman,
antarmanusia dalam masyarakat, serta alam tantangan, hambatan, dan gangguan.
sekitarnya. b. Menunjukkan arah untuk mencapai cita-cita bangsa
Sebagai pedoman bagi masyarakat Indonesia yang termaktub di dalam Pembukaan UUD NRI Tahun
b.
untuk mengembangkan potensi 1945.
kemanusiaannya sebagai makhluk individu dan c. Menjadi pegangan dan pedoman dalam memecahkan
makhluk sosial dalam rangka mewujudkan berbagai masalah dan tantangan di bidang politik,
kehidupan bersama menuju satu pandangan ekonomi, sosial budaya, dan keamanan nasional.
hidup bangsa dan satu pandangan hidup d. Menimbulkan semangat dan kemampuan bagi bangsa
negara, yaitu Pancasila. Indonesia untuk membangun dirinya.
e. Menunjukkan gagasan-gagasan terkait wujud
kehidupan yang dicita-citakan.
f. Menimbulkan kemampuan untuk menyaring segala
gagasan dan pengaruh kebudayaan asing yang
menyusup melalui ilmu pengetahuan dan teknologi
modern.

PENDIDIKAN PANCASILA
5 Nilai-Nilai Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Bangsa

Nilai Ketuhanan Nilai Kerakyatan

Nilai ini mengandung makna pengakuan akan kebebasan Nilai kerakyatan (sila keempat) mengandung makna bahwa
untuk memeluk agama dan menghormati kemerdekaan Negara Indonesia menganut prinsip dari rakyat, oleh rakyat,
beragama, tanpa paksaan, hasutan, diskriminasi, dan dan untuk rakyat. Nilai kerakyatan menegaskan bahwa
tindakan memecah belah lainnya. orientasi sesungguhnya dari keberadaan bangsa harus
berdasar pada kepentingan rakyat.
Nilai Kemanusiaan

Nilai kemanusiaan (sila kedua) menunjukkan adanya


kesadaran moral bahwa tiap orang adalah sederajat serta Nilai Keadilan Sosial
memiliki harkat dan martabat yang setara. bagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Nilai keadilan sosial (sila kelima) ditujukan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Keadilan sosial menjamin adanya pemerataan
Nilai Persatuan pembangunan sehingga kesejahteraan sebagai hasil
pembangunan dapat dirasakan dan dinikmati seluruh rakyat
Indonesia tanpa kecuali.
Nilai persatuan (sila ketiga) adalah pengikat seluruh
perbedaan atau keberagaman bangsa Indonesia. Nilai
persatuan Indonesia mengandung makna adanya usaha ke
arah kebulatan tekad untuk membina nasionalisme.

PENDIDIKAN PANCASILA
Pancasila
sebagai
Sumber dari Segala Sumber Hukum
di Indonesia

PENDIDIKAN PANCASILA
1 Pengertian Sumber dari Segala Sumber Hukum
Istilah ‘sumber dari segala sumber hukum’ dapat dipahami sebagai sumber pengenal, sumber asal, sumber
niIai-nilai yang menjadi penyebab timbulnya aturan hukum. Tap MPR RI No. III Tahun 2000 tentang Sumber
Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan menjelaskan bahwa sumber hukum adalah sumber
yang dijadikan sebagai bahan untuk penyusunan peraturan perundang-undangan serta terdiri atas sumber
hukum tertulis dan tidak tertulis.

2 Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber


Hukum
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum menunjukkan bahwa seluruh hukum atau peraturan,
mulai dari pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945, Tap MPR, UU/Perpu, dan seluruh peraturan pelaksana lainnya
harus bersandar pada Pancasila sebagai landasan hukumnya. Seluruh produk hukum harus sesuai dan tidak
boleh menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Segala sumber hukum juga memuat pemahaman bahwa seluruh
sumber hukum yang berlaku di Indonesia (baik formal maupun materiel) bersumber pada Pancasila. Sumber
hukum formal adalah sumber hukum yang ditinjau dari bentuk dan tata cara penyusunannya. Sumber hukum
materiel adalah sumber hukum yang menentukan isi suatu norma hukum.

PENDIDIKAN PANCASILA
3 Staatsfundamentalnorm dan Cita Hukum Bangsa
Indonesia
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum menunjukkan bahwa sila-sila Pancasila memiliki status
sebagai norma dasar negara yang fundamental atau staatsfundamentalnorm. Nawiasky mengatakan bahwa
norma hukum dari negara mana pun selalu tersusun secara berlapis dan berjenjang. Norma yang sedang
berlaku berasal dan berdasar pada norma yang lebih tinggi. Ada empat kelompok besar norma hukum di suatu
negara.
Norma fundamental negara Norma yang menjadi dasar bagi pembentukan konstitusi atau
a. undang- undang dasar suatu negara.
(staatsfundamentalnorm)

Aturan dasar negara atau aturan Aturan-aturan yang masih pokok dan merupakan aturan-
b. aturan umum yang masih bersifat garis besar sehingga
pokok negara (staats- grundgesetz)
merupakan norma hukum tunggal.

c. Undang-undang formal (formell gesetz) Norma hukum konkret dan terperinci yang berlaku dalam
masyarakat yang sudah mencantumkan sanksi, baik pidana
maupun denda.

Aturan pelaksana dan aturan


d. otonom (verordnung en autonome
Norma hukum yang berada di bawah formell gesetz yang
berfungsi melaksanakan ketentuan- ketentuan undang-
satzung) undang.

PENDIDIKAN PANCASILA
3 Staatsfundamentalnorm dan Cita Hukum Bangsa
Indonesia
Implikasi kedudukan Pancasila sebagai staatsfundamentalnorm adalah
sebagai berikut (Rindjin, 2012).
1. Sumber dari segala sumber hukum.
2. Melekat pada kelangsungan hidup negara sejak Proklamasi 17
Agustus 1945.
3. Bersifat imperatif.

Berdasarkan fungsi konstitutifnya, negara hukum Pancasila tidak


pernah ada tanpa keberadaan Pancasila. Hal ini karena, nilai-nilai
Pancasila tumbuh dan berkembang sebagai bingkai kehidupan
bernegara dan berbangsa Indonesia. Sementara itu, berdasarkan
fungsi regulatifnya, Pancasila memiliki fungsi sebagai tolok ukur
sistem nilai dan asas-asas hukum yang tumbuh dan berkembang
dalam negara hukum Pancasila.

PENDIDIKAN PANCASILA
Pancasila
sebagai
Kepribadian Bangsa Indonesia

PENDIDIKAN PANCASILA
1 Pengertian Kepribadian Bangsa

Menurut Nicolaus Driyarkara, suatu bangsa dapat dilihat sebagai kesatuan dan
keseluruhan. Sebagai kesatuan dan keseluruhan, setiap bangsa memiliki kepribadian
sendiri. Kepribadian bangsa adalah ciri-ciri perilaku maupun karakteristik yang terlihat
dalam kehidupan suatu masyarakat dalam sebuah kesatuan nasional.

Dewan Perancang Nasional menjelaskan bahwa kepribadian


Indonesia adalah keseluruhan ciri khas bangsa Indonesia yang
membedakannya dengan bangsa-bangsa lain. Keseluruhan
ciri khas tersebut merupakan cerminan garis pertumbuhan dan
perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa yang
ditentukan oleh kehidupan budi bangsa Indonesia dan
dipengaruhi oleh tempat, lingkungan, serta suasana waktu
sepanjang masa.

PENDIDIKAN PANCASILA
2 Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa

Pancasila adalah kepribadian yang unik dan khas sehingga bangsa Indonesia
memiliki kepribadian yang berbeda dengan bangsa lain. Sila-sila Pancasila sebagai
satu kesatuan memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia sehingga
tidak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia.

Menurut Notonagoro, sila-sila Pancasila mewujud dalam suatu bangunan


hierarkis piramidal. Susunan sila-sila Pancasila yang hierarkis piramidal
dinyatakan sebagai berikut.
1. Sila pertama mendasari dan menjiwai sila kedua, ketiga, keempat, dan
kelima.
2. Sila kedua didasari dan dijiwai oleh sila pertama serta mendasari dan
menjiwai sila ketiga, keempat, dan kelima.
3. Sila ketiga didasari dan dijiwai oleh sila pertama dan kedua serta
mendasari dan menjiwai sila keempat dan kelima.
4. Sila keempat didasari dan dijiwai oleh sila pertama, kedua, dan ketiga
serta mendasari dan menjiwai sila kelima.
5. Sila kelima dijiwai dan didasari oleh sila pertama, kedua, ketiga, dan
keempat.

PENDIDIKAN PANCASILA
3 Pancasila sebagai Pernyataan Jati Diri Bangsa

Pancasila sebagai kepribadian bangsa menunjukkan


bahwa di satu sisi, rumusan kepribadian ini adalah
pancaran dari penghayatan masyarakat Indonesia sendiri.
Di sisi lain, kepribadian ini menjadi pedoman kehidupan
bersama agar ditaati dan dikembangkan secara optimal.
Menurut Kaelan, jati diri bangsa Indonesia adalah nilai-
nilai sebagai hasil buah pikiran dan gagasan dasar
bangsa Indonesia terkait dengan kehidupan yang
dianggap baik serta memberikan watak, corak, dan ciri
masyarakat Indonesia. Corak dan watak tersebut adalah
bangsa yang religius, menghormati bangsa dan manusia
lain, adanya persatuan, gotong royong dan musyawarah,
serta keadilan sosial. Nilai-nilai dasar ini dirumuskan
menjadi nilai-nilai Pancasila sehingga Pancasila disebut
sebagai jati diri bangsa.

PENDIDIKAN PANCASILA
Pancasila
sebagai
Cita-Cita dan Tujuan Bangsa

PENDIDIKAN PANCASILA
“ Dalam alinea kedua Pembukaan UUD NRI Tahun 1945,
dapat ditemukan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu
Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur. Sementara itu, pada alinea keempat
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, dapat ditemukan
tujuan bangsa Indonesia, yaitu untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.


PENDIDIKAN PANCASILA

Anda mungkin juga menyukai