Anda di halaman 1dari 9

ORGANISASI KOPERASI DAN EKONOMI KOPERASI

Nama Kelompok :

I Komang Yuda Mahardika 2217041316

I Putu Febri Candra Dharmaja 2217041107

I Putu Yogi Bismawan 2217041283

Muhammad Yusril Alex Saputra 2217041228

Kelas :

2F (Kelompok 1)

PROGRAM STUDY MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


Pengertian Koperasi

Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan dalam
menumbuh kembangan perekonomian masyarakat. Perkembangan koperasi bersumber dari tiga
institusi dan jalur. Pertama, koperasi digerakkan oleh organisasi sosial dan politik. Kedua, koperasi
berkembang dengan digerakkan oleh pemerintah dan ketiga, koperasi berkembang dengan
digerakkan oleh inisiasi seseorang atau sekelompok orang

Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin yaitu Cum yang
berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata ini, dalam bahasa Inggris dikenal
istilah Co dan Operation, yang dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah Cooperatieve
Vereneging yang berarti bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Dalam usaha pemulihan krisis ekonomi Indonesia dewasa ini, sesungguhnya koperasi
mendapatkan peluang untuk tampil lebih eksis. Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis nilai
tukar dan kemudian membawa krisis hutang luar negeri, telah membuka mata semua pemerhati
ekonomi. Seperti yang kita ketahui, bahwa koperasi bukanlah badan usaha yang berupa kumpulan
modal. Koperasi adalah badan usaha yang unik karena dimiliki oleh banyak individu. Koperasi
merupakan kumpulan dari individu-individu yang memiliki kesamaan visi, misi, dan didasari oleh
jiwa kerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Terdapat beberapa rincian pokok pemikiran dari para ahli sebagai berikut :

1. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki
kemampuan ekonomi terbatas yang bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan ekonomi anggotanya.
2. Melayani anggota yang macam pelayanannya sesuai dengan macam koperasi.
3. Bentuk kerjasama di dalam organisasi koperasi bersifat terbuka dan sukarela.
4. Masing-masing anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
5. Masing-masing anggota koperasi berkewajiban untuk mengembangkan serta mengawasi
jalannya koperasi.
6. Resiko dan keuntungan koperasi ditanggung dan dibagi secara adil.

1. Pengertian Organisasi Koperasi


A. Pengertian

Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-orang
yang mempunyai kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan
bersama-sama dalam suatu wadah koperasi. Sebagai organisasi koperasi mempunyai tujuan
organisasi yang merupakan kumpulan dari tujuan-tujuan individu dari anggotanya, jadi tujuan
koperasi sedapat mungkin harus mengacu dan memperjuangkan pemuasan tujuan individu
anggotanya, dalam operasionalnya harus sinkron.

Menurut Hanel bentuk organisasi koperasi adalah suatu system social ekonomi atau social
teknik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan. Bentuk dari organisasinya terdiri dari sub
system koperasi yang tediri dari:

a. Individu (pemilik dan konsumen akhir)


b. Pengusaha perorangan/kelompok (pemasok/supplier)
c. Badan usaha yang melayani anggota dan masyarakat.

Menurut Ropke bentuk organisasi memiliki identifikasi ciri khusus, yaitu:

a. Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi)


b. Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi social ekonomi (swadaya kelompok
koperasi)
c. Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi)
d. Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang
dan jasa)

Sebagai organisasi koperasi yang bergerak dibidang usaha guna memuaskan kepentingan
anggotanya, koperasi mempunyai 5 persyaratan yang harus dipenuhi koperasi :

1. Adanya orang/subyek hukum pendukung hak dan kewajiban.


2. Adanya pengelola, pengurus, direksi
3. Adanya harta kekayaan yang terpisah/equity (permodalan)
4. Adanya kegiatan
5. Adanya aturan main berdasarkan prinsip koperasi
Struktur organisasi koperasi tidak hanya mencakup segi intern koperasi tetapi meliputi
segi ekstern. Sebagai sebuah badan usaha yang sekaligus merupakan gerakan ekonomi rakyat,
maka kedua segi organisasi koperasi harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Yang dimaksud segi intern organisasi koperasi adalah
struktur organisasi koperasi yang meliputi unsur-unsur kelengkapan yang ada dalam
organisasi koperasi tersebut, contoh ada unsur pengurus, pengawas, pengelola dan anggota
Masing-masing unsur tersebut harus bekerja sama sesuai dengan kapasitas masing-masing
dalam memajukan koperasi.

Sedangkan yang dimaksud segi ekstern organisasi koperasi adalah hubungan dan
kedudukan koperasi terhadap organisasi koperasi lainnya, baik yang sama tingkatnya (antar
sesama koperasi primer) maupun dengan koperasi yang lebih tinggi tingkatannya seperti Pusat
Koperasi, Gabungan Koperasi serta Induk Koperasi. Dalam kerangka ideal ini Kopetri akan
membetuk kerja sama yang lebih intens dengan sesama koperasi di Universitas Indonesia dan
di Kota Depok, Pengurus akan memulai dialog dengan dosen ekonomi koperasi di feui dan
perguruan tinggi lainnya dengan tujuan utama mejadikan kota Depok menjadi kota koperasi.
Jika Depok dapat menjadi kota koperasi, kota-kota lain akan menyusul dalam tempo yang
tidak terlalu lama, sehinga koperasi benar-benar menjadi soko-guru pembangunan dan
tercapainya tujuan nasional.

Koperasi pada umumnya akan dapat berkembang apabila pengurus koperasi memiliki
jiwa dan semangat enterpreneur yang mampu mencari peluang usaha sekaligus membangun
jaringan dengan stake holders . Disamping tumbuhnya koperasi menjadi pelaku usaha
menengah dan besar, banyak tumbuh koperasi yang baru dengan skala kecil yang
membutuhkan pembinaan agar bisa menjadi pelaku ekonomi yang mampu bersaing dengan
pelaku usaha lainnya.

Keterbatasan sumberdaya manusia menjadi kendala serius dalam perkoperasian, fakta


menunjukkan kemampuan pengelolaan koperasi kita masih rendah, sehingga diperlukan
pembinaan baik terhadap pengurus maupun anggota sehingga mendapatkan pemahaman,
menjalankan dan mengembangkan usaha sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.
Saatnya Pemerintah melalui dinas dan organisasi terkait lebih pro aktif, jemput bola dan
melakukan pembinaan serta pengawasan berkesinambungan, memotivasi pembinaan dan
pemberdayaan koperasi yang membutuhkan sinergi dari sumberdaya yang dimiliki bagi
pemberdayaan koperasi, sehingga koperasi sebagai soko guru ekonomi bukan sekedar isapan
jempol belaka. . (Supardi, S.Sos).

Pelatihan membantu seseorang memahami suatu pengetahuan praktis dan bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan organisasi untuk
mencapai tujuan. Dalam konteks mempersiapkan sumber daya manusia pendukung
perkoperasian jenis pelatihan yang relevan untuk diimplementasikan yaitu:

1) Pelatihan Kepengurusan Koperasi,


2) Pelatihan Bahasa Asing;
3) Pelatihan Sadar Budaya Koperasi;
4) Pelatihan pengolahan Sumber daya lokal;
5) Pelatihan praktik Perkoperasian;
6) Pelatihan Pengembangan Potensi Koperasi

B. Bentuk Organisasi Koperasi Di Indonesia

Struktur organisasi di indonesia berupa:

1) Rapat anggota
Rapat Anggota biasanya membahas :
a. Penetapan anggaran dasar
b. Kebijaksanaan umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
c. Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus juga pengawas
d. Rencana kerja, rencana budget dan pendapatan serta pengesahan laporan keuangan
e. Pengesahan pertanggungjawaban
f. Pembagian SHU
g. Penggabungan, pendirian, peleburan dan pembubaran

2) Pengawas
Pengawas memiliki kegiatan sebagai berikut :
a. Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan dan pengelolaan koperasi.
b. Berwenang untuk meneliti catatan yang ada dan mendapatkan segala keterangan
yang diperlukan.

3) Pengurus
Pengurus biasanya melakukan kegiatan :
a. Mengelola koperasi dan anggota
b. Mengajukan rancangan rencana kerja, anggaran pendapatan & belanja koperasi
c. Menyelenggarakan rapat anggota
d. Mengajukan laporan keuangan & pertanggungjawaban
e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan & inventaris secara tertib
f. Memelihara daftar anggota & pengurus

Pengurus juga memiliki wewenang, yaitu:

a. Mewakili koperasi di luar dan di dalam pengadilan


b. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru dan pemberhentian anggota
c. Memanfaatkan koperasi sedsuai dengan tanggungjawabnya
4) Pengelola
Pengelola adalah karyawan atau pegawai yang diberikan kuasa dan wewenang
oleh pengurus.

2. Pengertian Ekonomi Koperasi


A. Pengertian

Sistem perekonomian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh organisasi dalam
memanfaatkan sumberdaya yang ada baik barang maupun jasa untuk memcapai tujuan
tertentu. Ada tiga bentuk sistem perekonomian yang ada di dunia saat ini. Sistem
perekonomian tersebut adalah :

a. Sosialis
b. Kapitalis
c. Campuran
Bagi koperasi dalam pengembangannya dalam tiga sistem tersebut mempunyai peluang
dan hambatan yang berbeda. Bagi negara dalam sistem perekonomian tersebut kehadiran
koperasi juga akan mempunyai dampak yang berbeda pula.

1. Koperasi Dalam Sistem Perekonomian Sosialis

Dalam sistem perekonomian sosialis, koperasi dapat tumbuhkembang lebih cepat


karena pemerintah turut serta mendirikan dan mengembangkan koperasi. Pemerintah
memfasilitasi pembangunan koperasi dan koperasi juga berperan dalam melaksanakan
program pemerintah. Pemerintah dapat menggunakan koperasi sebagai media dalam
melaksanakan program pembangunan dan membantu masyarakat.

Kehadiran koperasi sangat menguntungkan bagi Negara, akan tetapi bagi koperasi
sendiri kondisi tersebut tidak sepenuhnya menunjang perkembangan koperasi. Dalam
sistem perekonomian sosialis koperasi tidak mandiri, ada intervensi manajemen koperasi
oleh pemerintah. Keterlibatan pemerintah dalam koperasi ini mengakibatkan koperasi
tumbuh kembangnya sangat tergantung pada pemerintah.

2. Koperasi Dalam Sistem Perekonomian Kapitalis

Secara historis, koperasi lahir dalam sistem ekonomi kapitalis di Negara Eropa Barat.
Koperasi dilahirkan sebagai protes terhadap sistem ekonomi kapitalis sewaktu revolusi
industri di Eropa Barat. Koperasi yang dilahirkan dalam kondisi ekonomi kapitalis punya
daya saing yang tinggi karena sejak didirikan dan berkembang dalam sistem ekonomi
kapitalis dimana tidak ada perlindungan dan bantuan dari pemerintah.

Koperasi dalam sistem ekonomi kapitalis harus inovatif dan efesien agar mampu
bersaing dalam mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah. Keadaan ini
menyulitkan bagi koperasi untuk dapat bersaing sejak dari pendirian. Selain itu
perkembangan koperasi tersebut juga cenderung lambat dimana modal koperasi hanya
berasal dari simpanan para anggota yang memiliki pendapatan kategori rendah

Pada kondisi ini, keberadaan koperasi tidak begitu berarti karena tergantung dalam
mekanisme pasar. Sebaliknya bagi koperasi sendiri kondisi ini mendapat tantangan yang
berat karena perlindungan dan bantuan dari pemerintah sangat tidak memungkinkan,
padahal koperasi mempunyai kelemahan struktural khususnya pada awal berdirinya.

Koperasi harus bisa bersaing dengan non koperasi. Untuk itu koperasi harus berbasis
kuat dengan anggota dan antar sesama koperasi. Koperasi yang unggul dipasar adalah
koperasi yang efisien dan punya produk jasa yang berkualitas. Ini berarti koperasi sulit
berkembang dengan cepat dalam kondisi perekonomian kapitalis.

3. Sistem Dalam Sistem Perekonomian Campuran

Dalam sistem perekonomian campuran, koperasi dapat tumbuh kembang lebih cepat
karena pemerintah memberi perlindungan dan bantuan kepada koperasi. Pada sisi lain,
koperasi diarahkan untuk tumbuh kemandiriannya tanpa campur tangan pemerintah.
Berarti bantuan dan perlindungan dari pemerintah punya limit waktu agar koperasi menjadi
lembaga bisnis yang mandiri dan dapat bersaing pada mekanisme pasar.

Dalam sistem perekonomian campuran ini, pemerintah berperan besar dalam pendirian
dan pengembangan koperasi menuju kemandirian. Namun pemerintah tidak ikut campur
dalam manajemen koperasi. Bila dianggap pemerintah, koperasi telah mandiri dalam aspek
bisnis dan organisasi maka koperasi tersebut akan dilepas tanpa lagi dukungan dan campur
tangan pemerintah dan bersaing dalam mekanisme pasar.

Bagi koperasi dan juga negara akan menguntungkan pada sistem perekonomian
campuran karena koperasi mendapatkan perlindungan dan peluang usaha. Koperasi dapat
cepat tumbuh kembang karena mendapat fasilitas dari pemerintah. Kemudian pemerintah
juga dalam menitipkan program-program pembangunan yang terkai dengan bisnis
koperasi. Koperasi juga diuntungkan untuk tumbuh kembang dengan cepat koperasi
membutuhkan modal dan dukungan dari pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

Ramdan, Evan Purnama. 2016. Organisasi Koperasi.


http://evan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/51019/5+ORGANISASI+KOPERAS
I.pdf
Yuvanda, Sesraria. 2021. Ekonomi Koperasi.
https://repository.unja.ac.id/28447/1/BUKU%20EKONOMI%20KOPERASI%20OkkK.pdf

Anda mungkin juga menyukai