Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 4:

KOPERASI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
4.1 Mengetahui Pengertian Koperasi
4.2 Mengetahui Sendi dasar dan asas Koperasi Indonesia.
4.3 Memahami Jenis Koperasi berdasarkan Usahanya.

B. URAIAN MATERI
4.1 Mengetahui Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal
di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta,
dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Koperasi
merupakan usaha bersama untuk memperbaiki nasib anggotanya, penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. Dalam perjalanannya koperasi yang sebenarnya sangat
sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia justru perkembangannya tidak menggembirakan.
Koperasi yang di anggap sebagai anak kandung dan tulang punggung ekonomi
kerakyatan justru hidupnya timbul tenggelam, sekalipun pemerintah telah berjuang
keras untuk menghidupkan dan memberdayakan koperasi di tengah-tengah masyarakat.
Begitu banyak kemudahan yang diperoleh oleh badan hukum koperasi melalui berbagai
fasilitas, namun tidak banyak mengubah kehidupan koperasi itu sendiri. Memang tidak
dapat dipungkiri bahwa ada sebagian kecil koperasi yang masih tetap eksis di tengah
masyarakat.
Koperasi merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial
beranggotakan orang-orang atau badan-badan, berazaskan kekeluargaan dan gotong-
royong. Koperasi merupakan soko guru perekonomian di Indonesia. Berdasarkan UU
No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3, tujuan koperasi adalah memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat

34
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Organisasi
koperasi sudah selayaknya mencerminkan usaha yang dijalankan secara bersama-sama
antar anggota dan dapat bekerja sama dengan pihak di luar koperasi tersebut.
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang mempunyai tujuan atau
kepentingan bersama, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam
pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-
nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya
pada diri sendiri (self reliance), dan kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek
sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk
mampu bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian
mendudukkan koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya
dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada berdampak pada masyarakat secara
luas.
Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa, antara lain dalam
penyaluran sarana produksi pertanian, prosesing hasil pertanian hingga kegiatan
pemasaran ke Bulog dan pasaran umum. Selain itu, koperasi juga telah mulai aktif
dalam bidang usaha peternakan, perikanan, jasa distribusi/konsumen, dan simpan
pinjam/perkreditan. Kegiatan koperasi tersebut sudah diterima keberadaannya oleh
masyarakat sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur. fenomena yang terjadi selama ini, sudah banyak jumlah
koperasi yang berdiri di kota dan di pedesaan. misalnya, KUD dan Kopersi Simpan
Pinjam (KSP) yang mampu memposisikan diri sebagai lembaga dalam program
pengadaan pangan nasional serta pengelolaan dan penyaluran keuangan kepada
masyarakat. Pendirian koperasi di desa umumnya disambut baik oleh warga dengan
harapan dapat meningkatkan perekonomian desa. Koperasi adalah organisasi bisnis
yang dimiliki dan di operasikan oleh orang-orang demi kepentingan bersama.
Koperasi sebagai soko guru perekonomian di Indonesia memiliki beberapa
landasan sebagai berikut:
1. Landasan Ideal adalah Pancasila
Pancasila yang merupakan jiwa dan pandangan hidup negara, bangsa, dan
masyarakat Indonesia serta merupakan sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia. Sudah sepantasnya menjiwai, sumber semangat, dan menjadi dasar dari

35
setiap pemikiran dalam mengarahkan dan menetapkan tujuan koperasi di Negara
kita, Indonesia.
2. Landasan Struktural adalah UUD 1945
Undang-undang Koperasi menyatakan bahwa landasan struktural koperasi di
Indonesia adalah UUD 1945, sedangkan landasan gerak koperasi adalah pasal 33
ayat 1 UUD 1945, beserta penjelasannya.
3. Landasan Mental Koperasi Indonesia adalah Setia Kawan dan Kesadaran
Berpribadi
Mental yang sehat dari koperasi terwujud jika kerja antara anggota koperasi baik
secara horizontal maupun vertikal didasari rasa setia kawan. Rasa setiakawan antara
lain ditandai dengan kejujuran, dan keadilan. Sedangkan kesadaran berpribadi
ditandai dengan rasa tanggung-jawab, disiplin terhadap peraturan, janji, dan ikatan
yang dibuat dengan pihak lain, serta adanya pendidikan yang berkesinambungan.
Setiap pengurus dan anggota koperasi harus memiliki sikap mental tersebut guna
mewujudkan koperasi yang kuat.
Pendirian Koperasi berdasar hukum adalah Undang-undang Nomor 25 tahun
1992 tentang Koperasi, PP Nomor 4 tahun 1994 tentang persyaratan dan tata cara
pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi, kemudian
Peraturan Menteri Nomor 01 tahun 2006 yaitu tentang petunjuk pelaksanaan
pembentukan pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi.
Mendirikan sebuah koperasi jumlah minimal anggotanya adalah 20 orang. Dalam
proses pendiriannya awali dengan rapat pembentukan koperasi yang harus dihadiri
oleh pejabat dinas atau instansi yang membidangi permasalahan koperasi di wilayah
setempat. Ada beberapa poin penting yang wajib dibicarakan dalam rapat
pembentukan koperasi tersebut antara lain:
1. Kesepakatan nama dan tempat kedudukan koperasi
2. Maksud dan tujuan
3. Jenis koperasi dan bidang usaha yang dilakoni
4. Keanggotaan, rapat anggota, pengurus, pengawas dan pengelola
5. Membahas tentang permodalan, jangka waktu serta sisa hasil usaha.
Hasil dari keputusan rapat tersebut akan digunakan sebagai dasar pengajuan akta
pendirian ke notaris. Melalui notaris atau kuasa pendiri, berkas ijin pendirian
koperasi simpan pinjam tersebut diajukan ke pejabat yang berwenang untuk
dievaluasi. beberapa bukti tertulis yang wajib dilampirkan antara lain berupa salinan
36
akta pendirian bermaterai, akta pendirian yang telah ditandatangani notaris, surat
bukti tersedianya modal, Proses Pengajuan Permohonan Izin dan Pengesahan,
Setelah semua berkas komplit, maka pejabat yang berwenang akan melakukan
penelitian dan pengecekan untuk memutuskan layak tidaknya usaha koperasi
tersebut. Jika dari hasil review dan inspeksi diputuskan bahwa koperasi tersebut
telah memenuhi syarat.
4.2 Mengetahui Sendi dasar dan asas Koperasi Indonesia.
Organisasi koperasi mencerminkan usaha yang dijalankan secara bersama-sama
antar anggota dan dapat bekerja sama dengan pihak di luar koperasi tersebut yang
mempunyai tujuan atau kepentingan bersama, berhimpun untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai
etika bisnis, koperasi memiliki sendi dasar sebagai berikut:
1. Keanggotaan Sukarela
Keanggotaan koperasi bersifat sukarela artinya setiap orang yang bergabung menjadi
anggota koperasi di Indonesia harus berdasarkan kesadaran dan terbuka bagi umum.
2. Rapat Anggota merupakan Kekuasaan Tertinggi
Rapat anggota mewakili dirinya sendiri, tidak mewakili dan mewakilkan kepada orang
lain. Setiap anggota mempunyai hak suara yang sama.
3. Manajemen Terbuka
Berbagai aktivitas koperasi diselenggarakan secara bersama dan terbuka untuk
diketahui dan didukung oleh semua anggota. Jadi terdapat transfaransi dalam
manajemen koperasi.
4. Pembagian Laba Berdasarkan Jasa Masing-masing Anggota
Koperasi bukan merupakan perkumpulan modal, maka sisa hasil usaha tidak dibagi
berdasarkan besarnya modal melainkanl berdasarkan jasa masing-masing anggota
pada berbagai aktivitas koperasi.
5. Mengembangkan Kesejahteraan Anggota dan Masyarakat
Setiap anggota koperasi berupaya secara bersama-sama untuk mengembangkan
kesejahteraan anggota lainnya dan masyara umum, sehingga kesejahteraan
bersama menjadi dasar pencapaian tujuan organisasi koperasi.
6. Percaya pada Kemampuan Diri Sendiri
Aktivitas sehari-hari koperasi mengandalkan prinsip swadaya (kekuatan atau
usaha sendiri), swakerta (buatan sendiri), dan swasembada (kemampuan sendiri).
Dengan demikian sikap mandiri dan tidak tergantung kepada pihak lain menjadi
37
penting bagi jiwa koperasi. Walaupun demikian maknanya bukan berarti tidak bekerja
sama dengan pihak lain di luar koperasi. Justru koperasi adalah co-operation artinya
bekerjasama.
Koperasi Indonesia memiliki dua asas pokok yang senantiasa pedoman
dalam penyelenggaraan berbagai aktivitas. Kedua tersebut adalah:
6. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran dari budi, dan hati nurani sebagai
bangsa Indonesia.
7. Asas gotong-royong
Setiap anggota koperasi bekerja secara bersama-sama untuk mencapai kesejahteraan
bersama.
Kedudukan koperasi yang kokoh dan kuat dapat ditempuh dengan sapta marga koperasi
sebagai berikut:
1. Memiliki kejujuran (integritas),
2. Memiliki dedikasi terhadap tugas dan kewajiban,
3. Selalu meningkatkan keahlian,
4. Memiliki kemampuan finansial,
5. Merahasiakan kehidupan intern koperasi pihak ketiga,
6. Terus membina rasa tanggung-jawab, dan
7. Memupuk pengaruh terhadap sekelilingnya
Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah ketentuan-ketentuan
pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Lebih
jauh, prinsip-prinsip tersebut merupakan "rules of the game" dalam kehidupan koperasi.
Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi sekaligus merupakan jati diri atau ciri khas
koperasi tersebut. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan watak koperasi sebagai badan
usaha berbeda dengan badan usaha lain. Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun
1992 dan yang berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Prinsip ini mengandung pengertian
bahwa,seseorang tidak boleh dipaksa untuk menjadi anggota koperasi, namun harus
berdasar atas kesadaran sendiri. Setiap orang yang akan menjadi anggota harus
menyadari bahwa, koperasi akan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial
ekonominya. Dengan keyakinan tersebut, maka partisipasi aktif setiap anggota terhadap
organisasi dan usaha koperasi akan timbul.

38
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi. Prinsip pengelolaan secara demokratis
didasarkan pada kesamaan hak suara bagi setiap anggota dalam pengelolaan koperasi.
Pemilihan para pengelola koperasi dilaksanakan pada saat rapat anggota. Para
pengelola koperasi berasal dari para anggota koperasi itu sendiri.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota. Setiap anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam
usaha koperasi akan mendapat bagian sisa hasil usaha yang lebih besar dari pada
anggota yang pasif. Anggota yang menggunakan jasa koperasi akan membayar nilai
jasa tersebut terhadap koperasi, dan nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan
diperhitungkan pada saat pembagian SHU.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. Anggota adalah pemilik koperasi,
sekaligus sebagai pemodal dan pelanggan. Simpanan yang disetorkan oleh anggota
kepada koperasi akan digunakan koperasi untuk melayani anggota, termasuk dirinya
sendiri. Apabila anggota menuntut pemberian tingkat suku bunga yang tinggi atas
modal yang ditanamkan pada koperasi, maka hal tersebut berarti akan membebani
dirinya sendiri, karena bunga modal tersebut akan menjadi bagian dari biaya pelayanan
koperasi terhadapnya. Dengan demikian, tujuan berkoperasi untuk meningkatkan
efisiensi dalam mencapai kepentingan ekonomi bersama tidak akan tercapai. Modal
dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk melayani anggota dan masyarakat
sekitarnya, dengan mengutamakan pelayanan bagi anggota. Dari pelayanan itu,
diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilai lebih dari selisih antara biaya pelayanan
dan pendapatan.
5. Kemandirian. Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi harus mampu
berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan usaha dan organisasi. Dalam
kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggungjawab, otonomi,
swadaya, dan keberanian mempertanggungjawabkan segala tindakan/perbuatan sendiri
dalam pengelolaan usaha dan organisasi. Agar koperasi dapat mandiri, peran serta
anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa sangat menentukan. Bila setiap anggota
konsekuen dengan keanggotaannya dalam arti melakukan segala aktivitas ekonominya
melalui koperasi dan koperasi mampu menyediakannya, maka prinsip kemandirian ini
akan tercapai.
6. Pendidikan perkoperasian. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Koperasi
(SDMK) adalah sangat vital dalam memajukan koperasinya. Hanya dengan kualitas
SDMK yang baiklah, maka cita-cita atau tujuan koperasi dapat diwujudkan.
39
Nampaknya UU No. 25/1992 mengantisipasi dampak dari globalisasi ekonomi di mana
SDMK menjadi penentu utama berhasil tidaknya koperasi melaksanakan fungsi dan
tugasnya.
7. Kerja sama antar koperasi. Kerja sama antarkoperasi dapat dilakukan di tingkat lokal,
nasional, dan internasional. Prinsip ini sebenarnya lebih bersifat "strategi" dalam bisnis.
Dalam teori bisnis ada dikenal "Synergy Strategy" yang salah satu aplikasinya adalah
kerja sama antar dua organisasi atau perusahaan.
4.3 Memahami Jenis Koperasi berdasarkan Usahanya.
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi simpan
pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Setiap anggota koperasi
diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan pokok anggota, disamping
itu, ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana
lainnya dapat diperoleh dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga
swasta yang kelebihan dana. Secara umum sumber dana koperasi adalah:
1. Dari para anggota koperasi berupa :
a. Iuran Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, wajib
dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.
b. Iuran Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama
nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk
menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama yang bersangkutan
menjadi anggota.
c. Iuran Sukarela
Iuran sukarela dapat berbentuk tabungan, seperti: tabungan koperasi. Tabungan
koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan berangsur-
angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan oleh anggota yang bersangkutan
atau kuasanya dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi, setiap saat pada hari
kerja Koperasi. Selain itu, dapat berbentuk simpanan berjangka koperasi sebagai
simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan satu kali untuk suatu jangka
waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang
bersangkutan dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu tersebut berakhir.

40
Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota sangat tergantung kepada
keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana.
2. Dari luar koperasi berupa :
a. Badan Pemerintah
b. Perbankan
c. Lembaga Swasta Lainnya
Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan. koperasi yang berkembang dewasa ini
Berdasarkan jenis usaha yang dijalankannya dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Koperasi Produksi
Koperasi produksi di utamakan diberikan kepada para anggotanya dalam rangka
berproduksi untuk menghasilkan barang maupun jasa. Produksi dapat dilakukan
dalam berbagai bidang seperti pertanian atau industri atau jasa.
2. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari tiap orang yang
mempunyai kepentingan langsung dalam bidang konsumsi. Koperasi konsumsi
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai penyalur tunggal barang-barang kebutuhan rakyat sehari-hari yang
memperpendek jarak dari produsen kepada konsumen.
b. Harga barang sampai di tangan konsumen menjadi relatif lebih murah
c. Ongkos penjualan maupun ongkos pembelian dapat dihemat.
3. Koperasi Pertanian (Koperta)
Koperasi pertanian adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari petani, pemilik
tanah, buruh tani, dan orang-orang yang berkepentingan serta pencahariannya
berhubungan dengan usaha pertanian. Usaha yang dapat dijalankan oleh koperasi
pertanian antara lain:
a. Mengusahakan pembelian bibit, pupuk, obat pemberantas hama, alat pertanian,
supaya produktivitas pertanian meningkat.
b. Mengelola hasil pertanian dari tingkat bahan menjadi hasil jadi, misalnya
pengolahan karet, dan penggilingan padi, pengalengan buah.
c. Memberikan kredit bagi anggota yang memerlukan untuk keperluan produksi
pertanian, supaya terhindar dari sistem ijon.
d. Mengusahakan pasar penjualan hasil pertanian dari para anggota.
e. Mendidik petani berorganisasi secara koperatif untuk mengatasi kesulitan.
41
4. Koperasi Peternakan
Koperasi peternakan adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan
buruh peternakan yang kepentingan serta mata pencariannya berhubungan
dengan peternakan. Lapangan usaha koperasi peternakan dapat meliputi:
a. Mengusahakan penyediaan atau pembelian bahan-bahan atau ala alat peternakan.
b. Mengelola hasil peternakan menjadi hasil selesai, misalnya penyamakan
kulit dan pengasinan telor.
c. Penjualan hasil peternakan.
d. Menyediakan kredit bagi para anggota.
e. Memperbaiki teknik peternakan, menyediakan obat-obatan ternak, menyediakan
bibit ternak yang sehat.
f. Menyelenggarakan pendidikan atau penytduhan tentang peternakan
tepat guna.
5. Koperasi Perikanan
Koperasi perikanan adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan
pemilik alat perikanan, buruh, nelayan yang kepentingan serta mata pencahariannya
berhubungan dengan perikanan. Jenis koperasi perikanan terdiri dari koperasi
perikanan darat, dan koperasi perikanan laut. Lapangan usaha koperasi perikanan,
meliputi:
a. Mengusahakan pembelian alat perikanan.
b. Mengusahakan teknik modernisasi teknik dan perluasan pemeliharaan dan
penangkapan ikan.
c. Mengusahakan pembuatan sendiri bahan dan alat.
d. Mengusahakan penjualan hasil dengan organisasi pelelangan ikan yang baik.
e. Mengusahakan pengolahan dan pengawetan ikan.
f. Menyediakan kredit bagi para anggota.
6. Koperasi Kerajinan (Industri)
Koperasi kerajinan adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para pengusaha,
pemilik alat produksi, dan buruh yang mata pencahariannya berhubungan dengan
kerajinan (industri) yang bersangkutan. Lapangan usaha koperasi kerajinan
(industri) adalah:
a. Mengatur pembelian bahan yang dibutuhkan.
b. Membuat bahan yang dibutuhkan.
c. Mengadakan pembelian alat-alat produksi secara bersamaan.
42
d. Mengkoordinir penjualan hasil produksi anggota.
e. Menyediakan kredit untuk anggota.
7. Koperasi Simpan Pinjam (Kredit)
Koperasi simpan pinjam (kredit) adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari
setiap orang yang mempunyai kepentingan dengan kredit. Dalam menjalankan
kegiatannya koperasi simpan pinjam memungut sejumlah uang dari setiap anggota
koperasi. Uang yang di kumpulkan para anggota tersebut. Kemudian dijadikan
modal untuk di kelola oleh pengurus koperasi, dipinjamkan kembali bagi anggota
yang membutuhkannya.Lapangan usaha koperasi kredit meliputi:
a. Membantu para anggota yang membutuhkan kredit dengan syarat-syarat ringan.
b. Mendidik para anggota untuk menyimpan uang sehingga membentuk
modal sendiri.
c. Mendidik para anggota hidup berhemat dengan menyisihkan pendapatan
mereka.
d. Menambah pengetahuan anggota terutama tentang perkoperasi dan kredit.
e. Koperasi simpan pinjam memiliki tiga 3 prinsip utama:
1) Swadaya
Pengertian Koperasi Swadaya adalah memiliki prinsip bahwa tabungan hanya
diperoleh dari anggotanya.
2) Setia kawan
Pengertian Koperasi Setia Kawan adalah memiliki prinsip bahwa pinjaman
hanya diberikan kepada anggota.
3) Pendidikan dan Penyadaran
Pengertian Koperasi Pendidikan dan Penyadaran adalah memiliki prinsip
membangun watak adalah yang utama, jadi hanya yang berwatak baik yang
dapat diberi pinjaman.
8. Koperasi Serba Usaha
Koperasi yang menjalankan beberapa usaha sekaUgus (multi purpose sesuai dengan
kepentingan anggota, masyarakat dan lingkungan. Jenis lapangan usaha koperasi
serba usaha antara lain:
a. Penggarapan lahan,
b. Pembelian alat pertanian,
c. Pembelian pupuk,
d. Pengangkutan,
43
e. Penyediaan kebutuhan sehari-hari,
f. Usaha simpan pinjam,
g. Penjualan bersama, dan
h. Usaha kerajinan.
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja adalah sebagai berikut:
1. Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20
orang perseorangan.
2. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi
serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi
primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
a. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi
primer.
b. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat.
c. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan
koperasi.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
Koperasi merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial beranggotakan orang-
orang atau badan-badan, berazaskan kekeluargaan dan gotong-royong yang bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Dari penjelasan
tersebut maka:
1. Jelaskan landasan, sendi dasar, dan asas-asas Koperasi di Indonesia!
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis koperasi!

D. DAFTAR PUSATAKA
Solihin, Ismail. 2014. Pengantar Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Suparyanto dan Bari, Abdul. 2014. Pengantar Bisnis: Konsep, Realita, dan Aplikasi pada
Usaha Kecil. Tangerang: Pustaka Mandiri.

44

Anda mungkin juga menyukai