DISUSUN OLEH:
SEPTEMBER 2023
BAB I
PENDAHULUAN
Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun secara
sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya secara
bersama-sama melalui kegiatan usaha den dikendalikan secara demokratis. Dengan demikian,
koperasi memiliki jati diri dari, oleh, den untuk anggota serta dalam menjalankan kegiatannya
berpedoman pada prinsip- prinsip koperasi. Pada perekonomian Indonesia, koperasi memiliki
fungsi dan peran yang sangat penting dalam hal membangun dan mengembangkan potensi
dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan dan sosialnya. mempertinggi kualitas hidup dan masyarakat,
memperkokoh perekonomian rakyat, serta mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional berdasarkan atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Salah satu upaya untuk
meningkatkan peran koperasi yang sesungguhnya, pendidikan koperasi harus dirancang
sedemikian rupa dengan megedepankan peran koperasi sebagai organisasi yang mamp
meningkatkan pendapatan, baik baik pendapatan koperasi itu sendiri maupun pendapatan
anggotanya.Sementara itu, peningkatan pendapatan anggota diperlukan untuk membuktikan
peran koperasi yang sebenarnya sebagai organisasi yang membantu usaha anggotanya.
Koperasi harus dipandang sebagai organisasi usaha yang dipilih karena berpotensi menjadi
sandaran hidup dan sumber pendapatan ideal bagi anggotanya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada makalah ini kami bertujuan untuk
membahas mengenai ciri-ciri umum, badan usaha koperasi, unsur unsur , hakekat manajemen
koperasi, ruang lingkup usaha koperasi, permodalan koperasi, dan bentuk dan jenis koperasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tujuan usaha koperasi pada dasarnya ialah untuk memperjuangkan kepentingan dan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya.
2. Badan usaha untuk mencapai suatu keuntungan ekonomis sehingga dapat bergerak di
segala sektor perekonomian di mana saja dengan mempertimbangkan kelayakan usaha.
3. Kepentingan bersama yang merupakan cerminan dari kepentingan individu atau anggota
adalah tujuan utama usaha bersama mereka.
4. Harus berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan
kesejahteraan.
6. Pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Anggota
koperasi memegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sehingga anggota koperasi adalah
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
7. Pembagian pendapatan atau sisa hasil usaha di dalam koperasi didasarkan perimbangan
jasa usaha anggota kepada koperasi serta balas jasa atau modal yang diberikan kepada
anggota dibatasi, yaitu tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar, sehingga dengan
demikian tidak didasarkan atas besarnya modal yang diberikan.
Perangkat organisasi koperasi terdiri dari: Rapat Anggota, pengurus, dan pengawas,
sedangkan unsur lain yang melengkapi organisasi koperasi adalah unsur penasehat, unsur
pelaksana, manajer dan karyawan-karyawan koperasi. Agar koperasi dapat menjalankan
kegiatannya dengan baik, ia harus dilengkapi dengan alat pelengkap organisasi. Alat-alat
perlengkapan organisasi koperasi, sebagaimana pada bentuk-bentuk perusahaan lainnya,
adalah pilar-pilar yang akan menentukan tumbuh atau runtuhnya koperasi. Selain akan
menentukan tujuan yang hendak dicapai, alat pelengkap organisasi koperasi juga merupakan
alat yang akan menentukan cara mencapai tujuan, serta tercapainya atau tidak tujuan itu.
1) Anggaran dasar
2) Kebijaksanaan umum
4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan
laporan keuangan.
Adapun rapat anggota koperasi dibedakan 2 macam, yaitu rapat anggota biasa dan rapat
anggota luar biasa.
a. Rapat anggota biasa adalah rapat anggota tahunan dengan tujuan untuk mengesahkan
pertanggung jawaban pengurus. Batas waktu penyelenggaraan rapat anggota tahunan ini yaitu
paling lambat enam bulan setelah tahun buku lampau, namun demikian dalam
pelaksanaannya dilaksanakan secepatnya.
b. Rapat anggota luar biasa adalah rapat anggota yang diadakan apabila keadaan
mengharuskan adanya keputusan yang wewenangnya ada para rapat anggota. Rapat anggota
luar biasa ini diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan
pengurus yang pelaksanaannya diatur dalan dasar;
Permintaan rapat anggota luar biasa oleh anggota luar biasa dilakukan karena
berbagai alasan, terutama bila anggota menilai bahwa pengurus telah melakukan kegiatan
yang bertentangan dengan kepentingan koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap
koperasi. Rapat anggota luar biasa atas keputusan pengurus biasanya dilaksanakan untuk
kepentingan pengembangan koperasi.
Secara hukum rapat anggota koperasi adalah pemilik dari koperasi dan usahanya, dan
anggotanya yang mempunyai wewenang mengendalikan koperasi bukan pengurus dan bukan
juga manajer. Rapat anggota bersama adalah tempat suara khusus dan hanya diadakan pada
waktu-waktu tertentu. Pada dasarnya anggota perorangan yang bukan pengurus tidak dapat
melakukan berbagai macam hal secara langsung dalam manajemen koperasi tetap dapat
membantu dalam manajemen koperasi melalui berbagai cara dan kegiatan:
1) Secara umum digunakan dalam kegiatan-kegiatan koperasi seperti hadir dalam rapat-rapat,
menerima tugas yang diberikan oleh pengurus terdiam dalam kepanitiaan dan sebagainya.
6) Berpartisipasi dalam penyusunan dan perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga.
7) Berpartisipasi dalam pemilihan dan penggantian pengurus sehingga dapat memilih anggota
pengurus yang tepat.
B). PENGURUS
Banyak pengurus yang masih belum memahami tugas dan kewajiban sebagai pengurus
koperasi. Karena pemilihan pengurus masih didasarkan pada pengaruh seseorang pada
lingkunga atas dasar kemampuan seseorang utnuk mengelola organisasi koperasi.
Dalam pemilihan pengurus baru, sering pengurus baru mengalami kesulitan-kesulutan
karena belum mengerti program koperasi sudah berjalan. Kebanyakan anggota pengurus
baru, disamping menjabat sebagai pengurus koperasi juga mempunyai tugas-tugas profesi
seperti misalnya sebagai guru, petani, dan sebagainya.
Menurut pasal 30 Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, tugas dan
wewenang pengurus adalah:
b. Menunjukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggota pendapatan dan
anggota koperasi.
Memutuskan penerimaan dan pengelolaan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai
dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan kemanfaatan koperasi sesuai dengan
jawaban dan keputusan rapat anggota.
Bila mengacu pada Undang-undang Nomor 12 tahun 1967, persyaratan untuk menjadi
pengurus koperasi dalam garis besar ditetapkan sebagai berikut:
C). Pengawas
Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992, keberadaan lembaga pengawas pada struktur
organisasi koperasi bukan merupakan sesuatu yang wajib. Artinya karena pengawasan
terhadap koperasi pada dasarnya dilakukan secara langsung oleh para anggota, maka tidak
semua koperasi wajib memiliki lembaga khusus yang bertugas melakukan pengawasan.
Kebutuhan lembaga pengawas pada setiap koperasi sangat tergantung pada ukuran koperasi
yang bersangkutan.
Karena pengawasan yang bersifat mencegah itu lebih baik dan lebih bijaksana maka
tugas pengawas hendaknya bertujuan sebagai berikut:
Pengawas koperasi berdiri sejajar dengan pengurus, artinya diantara keduanya tidak
ada yang lebih atas atau membawahi, keduanya sama sederajat dimata anggota koperasi dan
didalam manajemen koperasi, keduanya dipilih oleh anggota melalui rapat anggota,
semuanya bertanggung jawab pada rapat anggota, serta keduanya melaksanakan amanat rapat
anggota didalam mengelola kegiatan sehari-hari walau dalam fungsi yang berbeda.
a). Peraturan koperasi: Undang-Undang koperasi, kepres/inpres, anggaran rumah tangga dan
rapat anggota.
b). Organisasi dan manajemen: landasan, asas dan prinsip koperasi, struktur dan sejarah
koperasi.
2. Pengetahuan akuntansi, antara lain sistem pembukuan, analisa naraca R/L, auditing,
pembelanjaan.
3. Pengetahuan tentang hukum, meliputi: hukum pajak, hukum dagang, dan hukum
pemburuhan.
Teori yang digunakan dalam mencari keunggulan bersaing adalah teori ekonomi
mikro konvensional tentang mekanisme pasar, baik pasar persaingan sempurna, pasar
persaingan monopolistk, oligopoly, maupun pasar monopoli Teon-teori tersebut akan diuji
kemampuannya dalam menjelaskan posisi persaingan koperasi dengan perusahaan
nonkoperasi. Asumsi yang digunakan untuk membandingkan adalah bahwa secara mikro,
perusahaan nonkoperasi selalu menetapkan harga berdasarkan prinsip maksimisasi
pelayanan. Kelemahan teori ekonomi mikro konvensional dalam menganalisa koperasi adalah
hanya menggunakan biaya produksi dan tidak dimasukkannya unsure biaya transaksi.Padahal
biaya transaksi adalah faktor utama yang menentukan keunggulan koperasi dalam sistem
pasar.
Sisi lain dari ekonomi koperasi yang mendukung berbagai harapan yang dikemukakan
dalam buku ini adalah kewirausahaan koperasi dan kebijakan-kebijakan koperasi, khususnya
di Indonesia. Kewirausahaan koperasi perlu dibahas karena maju mundurnya koperasi
tergantung pada keputusan-keputusan yang diambil para wirausaha koperasi seperti anggota
dan manajemen. Berbagai kendala yang melingkupi proses pengambilan keputusan para
wirakop perlu dikemukakan sebagai jalan untuk mencari dan menemukan alternative
keputusan lain yang lebih baik. Disamping im perbedaan kewirausahaan umum dengan
kewirausahaan koperasi memerlukan pendekatan yang berbeda antara kewirausahaan
koperasi dengan kewirausahaan nonkoperasi. Salah satu tipe kewirausahaan koperasi adalah
kewirakoperasian birokrat. Kewirakoperasian birokrat adalah kewirausahaan koperasi yang
dilakukan oleh pemerintah seperti diciptakannya peraturan-peraturan dan kebijakan-
kebijakan pemerintah dalam bidang perkoperasian.
E. Permodalan Koperasi
Jenis-jenis modal dalam koperasi simpan pinjam maupun koperasi serba usaha telah di atur
dalam UU koperasi no 25 tahun 1992 pasal 41
1.Simpanan pokok, adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya
sama untuk setiap anggota.
2. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah
simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
3. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha,
yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar
dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
4.Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang
diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.
1. Anggota.
2. Koperasi lainnya dan atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama
antarkoperasi.
3. Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
perudang-undangan yang berlaku.
4. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Koperasi Primer adalah semua koperasi yang didirikan dan beranggotakan orang
seorang. Sedangkan Koperasi Sekunder adalah semua koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan Badan Hukum Koperasi, baik Badan Hukum Koperasi Primer dan atau Badan
Hukum Koperasi Sekunder.
Koperasi sekunder dapat didirikan tidak hanya oleh koperasi-koperasi sejenis saja,
melainkan juga dapat didirikan oleh koperasi yang berlainan jenis karena terdapat
kepentingan aktivitas atau kebutuhan ekonomi yang sama, aktivitas atau kebutuhan yang
sama tersebut akan dapat dicapai lebih efisien apabila diselenggarakan oleh koperasi
sekunder dalam skala kekuatan yang lebih besar.
1.Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat baik selaku
konsumen maupun produsen barang. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan
fungsi penghimpun dana dan menyediakan pinjaman/modal untuk kepentingan anggota, baik
selaku konsumen maupun produsen. Koperasi ini dapat dianggap pula sebagai koperasi jasa.
2. Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen atau pemakai
barang kebutuhan sehari-hari. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penyedia barang-barang keperluan sehari-hari untuk kepentingan anggota dan masyarakat
selaku konsumen.
3. Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan
memiliki usaha rumah tangga. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penyedia bahan/sarana produksi, pemrosesan dan pemasaran barang yang dihasilkan anggota
selaku produsen.
4. Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan para pemasok barang hasil
produksi. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi pemasaran/distribusi
barang yang dihasilkan/diproduksi oleh anggota.
5. Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa tertentu
untuk kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan, audit, pendidikan dan
pelatihan, dan sebagainya.
Dalam praktiknya, terdapat koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi
yang disebut koperasi serba usaha (Multi Purpose Co-operative). Misalkan, Koperasi
Pertanian yang anggotanya terdiri dari para petani, dengan usaha meliputi pangadaan sarana
pertanian, pemasaran hasil pertanian, pengadaan pupuk dan obat-obatan, pengadaan barang
konsumsi, dls. Koperasi semacam ini harus ditentukan usaha pokoknya (core bisiness).
Apabila usaha pokoknya cenderung kepada pemasaran hasil pertanian, maka koperasi
tersebut berjenis Koperasi Pemasaran.
Khusus mengenai Koperasi Simpan Pinjam diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9
tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi, pasal 1
angka 2 menyatakan bahwa Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya
hanya usaha simpan pinjam atau usaha tunggal (Single Purpose Co-operative).
Dari berbagai jenis koperasi tersebut, tujuan usaha utamanya adalah untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi anggotanya, karena itu anggota koperasi harus berpartisipasi aktif dalam
kegiatan koperasinya. Sekalipun demikian, sepanjang tidak merugikan kepentingan anggota,
misal; kebutuhan ekonomi anggota telah terpenuhi, koperasi dapat pula memberikan
pelayanan kepada bukan anggota sesuai dengan sifat kegiatan usahanya, dengan maksud
untuk menarik yang bukan anggota menjadi anggota koperasi, tentunya selama yang
bersangkutan belum menjadi anggota harus ada perbedaan pelayanan.
BAB III
KESIMPULAN
Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun secara
sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya secara
bersama-sama melalui kegiatan usaha dan dikendalikan secara demokratis. Dengan demikian,
koperasi memiliki jati diri dari, oleh, den untuk anggota serta dalam menjalankan kegiatannya
berpedoman pada prinsip- prinsip koperasi. Pada perekonomian Indonesia, koperasi memiliki
fungsi dan peran yang sangat penting dalam hal membangun dan mengembangkan potensi
dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan dan sosialnya. mempertinggi kualitas hidup dan masyarakat,
memperkokoh perekonomian rakyat, serta mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional berdasarkan atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Anugrah. 2023. 10 Ciri-Ciri Koperasi Sebagai Badan Usaha, Prinsip dan Tujuannya
Risky, Muhammad. 2019. Ruang Lingkup Dan Konsep Teoritis Dalam Ekonomi Koperasi