Anda di halaman 1dari 16

MATERI

“KARAKTERISTIK ASPEK ORGANISASI KOPERASI INDONESIA “


MATA KULIAH
EKONOMI KOPERASI

Dosen Pengampu : Drs. Agus Irianto, M.M.

DISUSUN OLEH:

KHOLILATUL FAHIRO (222004214)


NURIL HIDAYAH (222004238)
NURUL ISTIQOMAH (222004240)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI 2022 B


STKIP PGRI LUMAJANG

SEPTEMBER 2023
BAB I
PENDAHULUAN
Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun secara
sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya secara
bersama-sama melalui kegiatan usaha den dikendalikan secara demokratis. Dengan demikian,
koperasi memiliki jati diri dari, oleh, den untuk anggota serta dalam menjalankan kegiatannya
berpedoman pada prinsip- prinsip koperasi. Pada perekonomian Indonesia, koperasi memiliki
fungsi dan peran yang sangat penting dalam hal membangun dan mengembangkan potensi
dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan dan sosialnya. mempertinggi kualitas hidup dan masyarakat,
memperkokoh perekonomian rakyat, serta mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional berdasarkan atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Salah satu upaya untuk
meningkatkan peran koperasi yang sesungguhnya, pendidikan koperasi harus dirancang
sedemikian rupa dengan megedepankan peran koperasi sebagai organisasi yang mamp
meningkatkan pendapatan, baik baik pendapatan koperasi itu sendiri maupun pendapatan
anggotanya.Sementara itu, peningkatan pendapatan anggota diperlukan untuk membuktikan
peran koperasi yang sebenarnya sebagai organisasi yang membantu usaha anggotanya.
Koperasi harus dipandang sebagai organisasi usaha yang dipilih karena berpotensi menjadi
sandaran hidup dan sumber pendapatan ideal bagi anggotanya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada makalah ini kami bertujuan untuk
membahas mengenai ciri-ciri umum, badan usaha koperasi, unsur unsur , hakekat manajemen
koperasi, ruang lingkup usaha koperasi, permodalan koperasi, dan bentuk dan jenis koperasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri Umum Organisasi Koperasi Dan Badan Usaha Koperasi

1. Tujuan usaha koperasi pada dasarnya ialah untuk memperjuangkan kepentingan dan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya.

2. Badan usaha untuk mencapai suatu keuntungan ekonomis sehingga dapat bergerak di
segala sektor perekonomian di mana saja dengan mempertimbangkan kelayakan usaha.

3. Kepentingan bersama yang merupakan cerminan dari kepentingan individu atau anggota
adalah tujuan utama usaha bersama mereka.

4. Harus berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan
kesejahteraan.

5. Sifat keanggotaanya sukarela tanpa paksaan.

6. Pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Anggota
koperasi memegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sehingga anggota koperasi adalah
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

7. Pembagian pendapatan atau sisa hasil usaha di dalam koperasi didasarkan perimbangan
jasa usaha anggota kepada koperasi serta balas jasa atau modal yang diberikan kepada
anggota dibatasi, yaitu tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar, sehingga dengan
demikian tidak didasarkan atas besarnya modal yang diberikan.

8. Koperasi bersifat mandiri, memiliki kebebasan yang bertanggung jawab, memiliki


otonomi, swadaya, serta mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri dan keinginan
mengelola diri sendiri.

9. Bukan merupakan kumpulan modal (akumulasi modal). koperasi harus benar-benar


mengabdi kepada kemanusiaan, bukan kepada sesuatu kebendaan.

10. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan pribadi


dengan prinsip kebersamaan.
B. Unsur-unsur Organisasi Koperasi

Perangkat organisasi koperasi terdiri dari: Rapat Anggota, pengurus, dan pengawas,
sedangkan unsur lain yang melengkapi organisasi koperasi adalah unsur penasehat, unsur
pelaksana, manajer dan karyawan-karyawan koperasi. Agar koperasi dapat menjalankan
kegiatannya dengan baik, ia harus dilengkapi dengan alat pelengkap organisasi. Alat-alat
perlengkapan organisasi koperasi, sebagaimana pada bentuk-bentuk perusahaan lainnya,
adalah pilar-pilar yang akan menentukan tumbuh atau runtuhnya koperasi. Selain akan
menentukan tujuan yang hendak dicapai, alat pelengkap organisasi koperasi juga merupakan
alat yang akan menentukan cara mencapai tujuan, serta tercapainya atau tidak tujuan itu.

A). RAPAT ANGGOTA

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Tetapi


bukan berarti rapat anggota bersifat tak terbatas. Kekuasaan tertinggi suatu rapat anggota
tetap ada batasnya yaitu prinsip koperasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sehingga misalnya rapat anggota mengambil keputusan yang bertentangan dengan prinsip
koperasi dan perundang-undang yang berlaku maka keputusan itu akan gugur.

Menurut pasal 23 undang-undang nomor 23 tahun 1992, rapat anggota menetapkan:

1) Anggaran dasar

2) Kebijaksanaan umum

3) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawasan

4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan
laporan keuangan.

5) Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

6) Pembagian sisa hasil usaha

7) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.


Rapat anggota koperasi berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban
pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi. Rapat ini diadakan sedikitnya sekali
dalam setahun.

Adapun rapat anggota koperasi dibedakan 2 macam, yaitu rapat anggota biasa dan rapat
anggota luar biasa.

a. Rapat anggota biasa adalah rapat anggota tahunan dengan tujuan untuk mengesahkan
pertanggung jawaban pengurus. Batas waktu penyelenggaraan rapat anggota tahunan ini yaitu
paling lambat enam bulan setelah tahun buku lampau, namun demikian dalam
pelaksanaannya dilaksanakan secepatnya.

b. Rapat anggota luar biasa adalah rapat anggota yang diadakan apabila keadaan
mengharuskan adanya keputusan yang wewenangnya ada para rapat anggota. Rapat anggota
luar biasa ini diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan
pengurus yang pelaksanaannya diatur dalan dasar;

Permintaan rapat anggota luar biasa oleh anggota luar biasa dilakukan karena
berbagai alasan, terutama bila anggota menilai bahwa pengurus telah melakukan kegiatan
yang bertentangan dengan kepentingan koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap
koperasi. Rapat anggota luar biasa atas keputusan pengurus biasanya dilaksanakan untuk
kepentingan pengembangan koperasi.

Secara hukum rapat anggota koperasi adalah pemilik dari koperasi dan usahanya, dan
anggotanya yang mempunyai wewenang mengendalikan koperasi bukan pengurus dan bukan
juga manajer. Rapat anggota bersama adalah tempat suara khusus dan hanya diadakan pada
waktu-waktu tertentu. Pada dasarnya anggota perorangan yang bukan pengurus tidak dapat
melakukan berbagai macam hal secara langsung dalam manajemen koperasi tetap dapat
membantu dalam manajemen koperasi melalui berbagai cara dan kegiatan:

1) Secara umum digunakan dalam kegiatan-kegiatan koperasi seperti hadir dalam rapat-rapat,
menerima tugas yang diberikan oleh pengurus terdiam dalam kepanitiaan dan sebagainya.

2) Mematuhi keputusan mayoritas

3) Memberi saran dan kritik yang membangun kepada pengurus.


4) Membaca laporan-laporan dari Rapat Anggota dan Rapat-rapat pengurus serta bertukar
pikir dengan pengurus.

5) Membela koperasi dan manajemen, jika dikritik secara tidak wajar.

6) Berpartisipasi dalam penyusunan dan perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga.

7) Berpartisipasi dalam pemilihan dan penggantian pengurus sehingga dapat memilih anggota
pengurus yang tepat.

8) Ikut membantu permodalan koperasi dengan memenuhi kewajiban pembayaran uang


simpanan pokok, simpanan wajib dan sebagainya sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga.

9) Mengusahakan agar pengurus, manajer dan karyawan mematuhi ketentuan-ketentuan yang


tercantum dalam anggaran dasar.

10) Mengikuti perkembangan organisasi dengan membaca laporan tahunan organisasi


sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pengurus.

B). PENGURUS

Pengurus dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi


keberhasilan koperasi sebagai organisasi yang berwatak sosial. Pemilik koperasi dipilih dari
dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota bagi koperasi yang beranggotakan badan-
badan hukum koperasi. Masa jabatan pengurus paling lama lima tahun, tentang persyaratan
untuk dipilih dan diangkat menjadi pengurus ditetapkan dalam anggaran dasar.

Pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan


usahanya kepada rapat anggota atau rapat anggota luar biasa. Untuk anggota pengurus yang
sudah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali. Memilih anggota koperasi sebaiknya
tidak hanya dipilih dari orang-orang atas dasar pengaruhnya saja tapi harus dari mereka yang
benar-benar memiliki etika baik dalam koperasi, memiliki ketrampilan, memiliki watak
jujur, penuh berinisiatif dan bersemangat tinggi. Karena pengalaman telah menunjukan
bahwa:

Banyak pengurus yang masih belum memahami tugas dan kewajiban sebagai pengurus
koperasi. Karena pemilihan pengurus masih didasarkan pada pengaruh seseorang pada
lingkunga atas dasar kemampuan seseorang utnuk mengelola organisasi koperasi.
Dalam pemilihan pengurus baru, sering pengurus baru mengalami kesulitan-kesulutan
karena belum mengerti program koperasi sudah berjalan. Kebanyakan anggota pengurus
baru, disamping menjabat sebagai pengurus koperasi juga mempunyai tugas-tugas profesi
seperti misalnya sebagai guru, petani, dan sebagainya.

Menurut pasal 30 Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, tugas dan
wewenang pengurus adalah:

a. Mengelola Koperasi dan usahanya.

b. Menunjukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggota pendapatan dan
anggota koperasi.

c. Menyelenggarakan rapat anggota.

d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

e. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus sedangkan pengurus berwewenang:

Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan

Memutuskan penerimaan dan pengelolaan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai
dengan ketentuan dalam anggaran dasar.

Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan kemanfaatan koperasi sesuai dengan
jawaban dan keputusan rapat anggota.

PERSYARATAN SEBAGAI ANGGOTA PENGURUS


Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus koperasi merupakan
wewenang dan rapat anggota koperasi dan dicantumkan dalam anggaran dasar koperasi. Oleh
sebab itu merupakan hal yang wajar bila terdapat perdebatan antara satu koperasi dengan
koperasi yang lain.

Bila mengacu pada Undang-undang Nomor 12 tahun 1967, persyaratan untuk menjadi
pengurus koperasi dalam garis besar ditetapkan sebagai berikut:

a) Mempunyai sifat kejujuran dan ketrampilan kerja.

Syarat-syarat lain yang ditentukan dalam anggaran dasar.

Rapat Anggota Pengurus


Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh pengurus koperasi dalam mengelola
koperasi adalah menyelenggarakan rapat pengurus secara rutin. Hal-hal yang penting untuk
dibicarakan dalam rapat rutin pengurus adalah sebagai berikut:

Membicarakan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan


rapat anggota, sehingga berbagai keputusan tersebut dapat ditindak lanjuti dengan cara
sebaik-baiknya.

Membicarakan berbagai pembagian tugas antar sesama anggota pengurus sehingga


setiap anggota pengurus mengetahui batas-batas wewenang dan tanggung jawab masing-
masing. Dengan demikian tercipta suatu tata kerja pengurus yang baik dan serasi.
Menetapkan pekerjaan yang perlu dilakukan oleh pegawai dan karyawan koperasi lainnya.
Jika usaha koperasi mengalami peningkatan maka tidak menutup kemungkinan bagi koperasi
untuk memiliki organisasi perusahaan yang cukup besar dengan jumlah pegawai yang tidak
sedikit jumlahnya. dengan hal ini, pembagian pekerjan secara jelas tidak hanya diperlukan
pada tingkat pengurus, tetapi harus dilakukan hingga ketingkat pegawai yang paling rendah.

C). Pengawas

Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992, keberadaan lembaga pengawas pada struktur
organisasi koperasi bukan merupakan sesuatu yang wajib. Artinya karena pengawasan
terhadap koperasi pada dasarnya dilakukan secara langsung oleh para anggota, maka tidak
semua koperasi wajib memiliki lembaga khusus yang bertugas melakukan pengawasan.
Kebutuhan lembaga pengawas pada setiap koperasi sangat tergantung pada ukuran koperasi
yang bersangkutan.

Karena pengawasan yang bersifat mencegah itu lebih baik dan lebih bijaksana maka
tugas pengawas hendaknya bertujuan sebagai berikut:

a. Memberikan bimbingan pada pengurus, karyawan ke arah keahliah dan ketrampilan.


b. Mencegah pemborosan bahan, waktu, dan tenaga supaya tercapai efisiensi usaha.
c. Menilai hasil kerja sama dengan rencana yang sudah ditetapkan.
d. Mencegah terjadinya penyelewengan.
e. Menyelesaikan administrasi secara menyeluruh.

Pengawas koperasi berdiri sejajar dengan pengurus, artinya diantara keduanya tidak
ada yang lebih atas atau membawahi, keduanya sama sederajat dimata anggota koperasi dan
didalam manajemen koperasi, keduanya dipilih oleh anggota melalui rapat anggota,
semuanya bertanggung jawab pada rapat anggota, serta keduanya melaksanakan amanat rapat
anggota didalam mengelola kegiatan sehari-hari walau dalam fungsi yang berbeda.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengawas koperasi adalah partnership (hubungan


pertemanan) dengan pengurus dalam arah yang positif. Beberapa pengetahuan dasar yang
seharusnya dimiliki setiap anggota pengawas koperasi adalah:

1. Pengetahuan tentang perkoperasian, yang meliputi:

a). Peraturan koperasi: Undang-Undang koperasi, kepres/inpres, anggaran rumah tangga dan
rapat anggota.

b). Organisasi dan manajemen: landasan, asas dan prinsip koperasi, struktur dan sejarah
koperasi.

c). Pengetahuan usaha: produksi, jas dan pemasaran.

2. Pengetahuan akuntansi, antara lain sistem pembukuan, analisa naraca R/L, auditing,
pembelanjaan.

3. Pengetahuan tentang hukum, meliputi: hukum pajak, hukum dagang, dan hukum
pemburuhan.

4. Kebijaksanaan pemerintah, seperti misalnya kebijaksanaan dibidang ekonomi dan


koperasi.

C. Hakekat Manajemen Koperasi

Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di koperasi


dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggungjawab melaksanakan proses
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh koperasi
untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan
prinsip-prinsip koperasi.

Peter Davis, 1999, memformulasikan bahwa manajemen koperasi diselenggarakan


oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan
kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih
kebijakan untuk mengembangkan koperasi berdasarkan hasil latihan professional
perkoperasian, Manajemen koperasi adalah kegiatan professional yang dilakukan koperasi
untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di dalam mencapai tujuannya.
D. Ruang Lingkup Ekonomi Koperasi

Ekonomi koperasi membahas tentang peranan ilmu ekonomi dalam mengembangkan


koperasi. Ilmu ekonomi yang dimaksud terutama dan ilmu ekonomi mikro, karena koperasi
dipandang sebagai unit usaha yang mempunyai tujuan ekonomi Hanya saja ada perbedaan
tujuan ekonomi koperasi dengan unit usaha yang bukan koperasi Umumnya unit usaha bukan
koperasi bertujuan mencari keuntungan maksimal, sedangkan koperasi selain bertujuan
mencari keuntungan juga melakukan pelayanan kepada anggotanya. Pembahasan
mikroekonomi koperasi dimulai dengan pengenalan koperasi dalamsistem pasar. Koperasi
sebagai bagian dari sistem pasar akan bersaing dengan unit usaha lain dalam pasar yang
sama-sama memberikan pelayanan kepada anggota masyarakat, sehingga faktor keunggulan
komparatif (keunggulan yang diperbandingkan) sangat penting bagi eksistensi koperasi. Oleh
karena itu buku ini membahas analisis organisasional komparatif dalam mencari keunggulan
bersaing antara perusahaan koperasi dengan perusahaan non koperasi Dasar uang digunakan
dalam mengetahui keunggulan bersaing adalah efisiensi usaha, artinya hanya unit usaha yang
mempunyai tingkat efisiensi tertinggi yang mempunyai keunggulan bersaing dalam sistem
pasar yang demikian luas. Oleh karena itu konsep efisiensi koperasi menajadi sorotan penting
dalam buku ini.

Teori yang digunakan dalam mencari keunggulan bersaing adalah teori ekonomi
mikro konvensional tentang mekanisme pasar, baik pasar persaingan sempurna, pasar
persaingan monopolistk, oligopoly, maupun pasar monopoli Teon-teori tersebut akan diuji
kemampuannya dalam menjelaskan posisi persaingan koperasi dengan perusahaan
nonkoperasi. Asumsi yang digunakan untuk membandingkan adalah bahwa secara mikro,
perusahaan nonkoperasi selalu menetapkan harga berdasarkan prinsip maksimisasi
pelayanan. Kelemahan teori ekonomi mikro konvensional dalam menganalisa koperasi adalah
hanya menggunakan biaya produksi dan tidak dimasukkannya unsure biaya transaksi.Padahal
biaya transaksi adalah faktor utama yang menentukan keunggulan koperasi dalam sistem
pasar.

Sisi lain dari ekonomi koperasi yang mendukung berbagai harapan yang dikemukakan
dalam buku ini adalah kewirausahaan koperasi dan kebijakan-kebijakan koperasi, khususnya
di Indonesia. Kewirausahaan koperasi perlu dibahas karena maju mundurnya koperasi
tergantung pada keputusan-keputusan yang diambil para wirausaha koperasi seperti anggota
dan manajemen. Berbagai kendala yang melingkupi proses pengambilan keputusan para
wirakop perlu dikemukakan sebagai jalan untuk mencari dan menemukan alternative
keputusan lain yang lebih baik. Disamping im perbedaan kewirausahaan umum dengan
kewirausahaan koperasi memerlukan pendekatan yang berbeda antara kewirausahaan
koperasi dengan kewirausahaan nonkoperasi. Salah satu tipe kewirausahaan koperasi adalah
kewirakoperasian birokrat. Kewirakoperasian birokrat adalah kewirausahaan koperasi yang
dilakukan oleh pemerintah seperti diciptakannya peraturan-peraturan dan kebijakan-
kebijakan pemerintah dalam bidang perkoperasian.

E. Permodalan Koperasi

Jenis-jenis modal dalam koperasi simpan pinjam maupun koperasi serba usaha telah di atur
dalam UU koperasi no 25 tahun 1992 pasal 41

Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

1) Modal sendiri dapat berasal dari:

1.Simpanan pokok, adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya
sama untuk setiap anggota.

2. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah
simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

3. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha,
yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar
dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

4.Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang
diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

2) Modal pinjaman dapat berasal dari:

1. Anggota.
2. Koperasi lainnya dan atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama
antarkoperasi.

3. Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
perudang-undangan yang berlaku.

4. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Sumber lain yang sah.

F. Bentuk Dan Jenis Koperasi

Menurut undang-undang perkoperasian, koperasi dapat berbentuk Koperasi Primer


atau Koperasi Sekunder.

Koperasi Primer adalah semua koperasi yang didirikan dan beranggotakan orang
seorang. Sedangkan Koperasi Sekunder adalah semua koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan Badan Hukum Koperasi, baik Badan Hukum Koperasi Primer dan atau Badan
Hukum Koperasi Sekunder.

Dibentuknya Koperasi Sekunder harus berdasarkan adanya kesamaan kepentingan


dan tujuan efisiensi usaha bagi koperasi sejenis ataupun berbagai jenis dan tingkatan yang
akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan anggota koperasi primer. Karena itu
pendirian koperasi sekunder harus bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
serta mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya,
sehingga pada dasarnya pendirian koperasi sekunder bersifat subsidiaritas terhadap koperasi
primer.

Koperasi sekunder dapat didirikan tidak hanya oleh koperasi-koperasi sejenis saja,
melainkan juga dapat didirikan oleh koperasi yang berlainan jenis karena terdapat
kepentingan aktivitas atau kebutuhan ekonomi yang sama, aktivitas atau kebutuhan yang
sama tersebut akan dapat dicapai lebih efisien apabila diselenggarakan oleh koperasi
sekunder dalam skala kekuatan yang lebih besar.

Penjenisan koperasi diatur dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992


tentang Perkoperasian yang mana menyebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada
kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Dengan demikian, sebelum kita
mendirikan koperasi harus metentukan secara jelas keanggotaan dan kegiatan usaha. Dasar
untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan
ekonomi anggotanya.

Beberapa jenis koperasi menurut ketentuan undang-undang, adalah :

1.Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat baik selaku
konsumen maupun produsen barang. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan
fungsi penghimpun dana dan menyediakan pinjaman/modal untuk kepentingan anggota, baik
selaku konsumen maupun produsen. Koperasi ini dapat dianggap pula sebagai koperasi jasa.

2. Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen atau pemakai
barang kebutuhan sehari-hari. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penyedia barang-barang keperluan sehari-hari untuk kepentingan anggota dan masyarakat
selaku konsumen.

3. Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan
memiliki usaha rumah tangga. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penyedia bahan/sarana produksi, pemrosesan dan pemasaran barang yang dihasilkan anggota
selaku produsen.

4. Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan para pemasok barang hasil
produksi. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi pemasaran/distribusi
barang yang dihasilkan/diproduksi oleh anggota.

5. Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa tertentu
untuk kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan, audit, pendidikan dan
pelatihan, dan sebagainya.

Dalam praktiknya, terdapat koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi
yang disebut koperasi serba usaha (Multi Purpose Co-operative). Misalkan, Koperasi
Pertanian yang anggotanya terdiri dari para petani, dengan usaha meliputi pangadaan sarana
pertanian, pemasaran hasil pertanian, pengadaan pupuk dan obat-obatan, pengadaan barang
konsumsi, dls. Koperasi semacam ini harus ditentukan usaha pokoknya (core bisiness).
Apabila usaha pokoknya cenderung kepada pemasaran hasil pertanian, maka koperasi
tersebut berjenis Koperasi Pemasaran.

Begitupun koperasi yang dibentuk oleh golongan-golongan, seperti; pegawai negeri,


anggota ABRI, karyawan, paguyuban masyarakat, yang menyelenggara kan usaha
perkreditan, pertokoan, foto copy, jasa kebersihan, pengadaan peralatan kantor, dls, maka
anggota bersama pengurus harus metentukan usaha pokoknya.

Khusus mengenai Koperasi Simpan Pinjam diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9
tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi, pasal 1
angka 2 menyatakan bahwa Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya
hanya usaha simpan pinjam atau usaha tunggal (Single Purpose Co-operative).

Dari berbagai jenis koperasi tersebut, tujuan usaha utamanya adalah untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi anggotanya, karena itu anggota koperasi harus berpartisipasi aktif dalam
kegiatan koperasinya. Sekalipun demikian, sepanjang tidak merugikan kepentingan anggota,
misal; kebutuhan ekonomi anggota telah terpenuhi, koperasi dapat pula memberikan
pelayanan kepada bukan anggota sesuai dengan sifat kegiatan usahanya, dengan maksud
untuk menarik yang bukan anggota menjadi anggota koperasi, tentunya selama yang
bersangkutan belum menjadi anggota harus ada perbedaan pelayanan.
BAB III
KESIMPULAN
Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun secara
sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya secara
bersama-sama melalui kegiatan usaha dan dikendalikan secara demokratis. Dengan demikian,
koperasi memiliki jati diri dari, oleh, den untuk anggota serta dalam menjalankan kegiatannya
berpedoman pada prinsip- prinsip koperasi. Pada perekonomian Indonesia, koperasi memiliki
fungsi dan peran yang sangat penting dalam hal membangun dan mengembangkan potensi
dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan dan sosialnya. mempertinggi kualitas hidup dan masyarakat,
memperkokoh perekonomian rakyat, serta mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional berdasarkan atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Anugrah. 2023. 10 Ciri-Ciri Koperasi Sebagai Badan Usaha, Prinsip dan Tujuannya

Katarina. 2018. Unsur-unsur yang diperlukan dalam perangkat organisasi koperasi

Risky, Muhammad. 2019. Ruang Lingkup Dan Konsep Teoritis Dalam Ekonomi Koperasi

Syahra, Aisyah. 2020. Manajemen Koperasi

Anda mungkin juga menyukai